Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN ANALISIS JURNAL

Pengaruh Resusitasi Cairan Terhadap Status Hemodinamik (Map), Dan


Status Mental (GCS) Pada Pasien Syok Hipovolemik Di IGD RSUD Dr. Meowardi
Surakarta

DISUSUN OLEH:
FATMAWATI : 21.01.03.071
EKA RANIKE OKTALIA S : 21.01.03.017
DWIYANI SYAHNING P : 21.01.03.013
RENDI KURNIAWAN : 21.01.03.044
REGINA SCUNDA MAYA A : 21.01.03.043
RISA RINGGALIH : 21.01.03.045

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2021

. | Analisa Jurnal Keperawatan Gawat Darurat i


LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ANALISIS JURNAL

Pengaruh Resusitasi Cairan Terhadap Status Hemodinamik (Map), Dan


Status Mental (GCS) Pada Pasien Syok Hipovolemik Di IGD RSUD Dr. Meowardi
Surakarta

DISUSUN OLEH:
FATMAWATI : 21.01.03.071
EKA RANIKE OKTALIA S : 21.01.03.017
DWIYANI SYAHNING P : 21.01.03.013
RENDI KURNIAWAN : 21.01.03.044
REGINA SCUNDA MAYA A : 21.01.03.043
RISA RINGGALIH : 21.01.03.045

Pringsewu, Oktober 2021

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

(……………………………..)

. | Analisa Jurnal Keperawatan Gawat Darurat ii


LEMBAR KONSUL

No Tanggal Saran Paraf

. | Analisa Jurnal Keperawatan Gawat Darurat iii


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah Nya,

sehingga kami dapat menyelesaikan laporan analisis jurnal stase keperawatan gawat darurat Maksud

dan tujuan dari pembuatan laporan ini adalah guna mengetahui memenuhi tugas laporan analisis jurnal

kelompok pada stase keperawatan keperawatan gawat darurat

Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan laporan

ini.Namun tentu saja laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan saran

saran positif yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan juga bagi penulis pada

khususnya.Sekian dan terima kasih.

Metro, Oktober 2021


Penulis

. | Analisa Jurnal Keperawatan Gawat Darurat iv


DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... ii
LEMBAR KONSUL ................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Tujuan........................................................................................................... 4
C. Manfaat......................................................................................................... 4
BAB II ANALISIS JURNAL
A. Analisis Penulisan......................................................................................... 5
B. Evidance Based Practice............................................................................... 19
C. Gambaran Umum Rumah Sakit..................................................................... 20
D. Analisis SWOT............................................................................................. 26
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................... 32
B. Saran............................................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA

. | Analisa Jurnal Keperawatan Gawat Darurat v


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Syok hipovolemik merupakan kondisi yang terjadi akibat berkurangnya

volume plasma di intravaskuler. Syok hipovolemik banyak terjadi pada pasien trauma dan

non trauma, syok hipovolemik akibat penyakit diare dengan jumlah korban 15 juta jiwa

menempati urutan ke 7 dari 10 penyebab kematian di dunia Penatalaksanaan syok

hipovolemik tidak terlepas dari penerapan algoritma ABC, dengan tujuan untuk

meningkatkan status hemodinamik (MAP) dan status mental(GCS) (Hidayatulloh, 2016 ).

Menurut WHO cedera akibat kecelakaan setiap tahunnya menyebabkan terjadinya juta

kematian di seluruh dunia. Angka kematian pada pasien trauma yang mengalami syok

hipovolemik di rumah sakit dengan tingkat pelayanan yang lengkap mencapai 6% .

Sedangkan angka kematian akibat trauma yang mengalami syok hipovolemik di rumah sakit

dengan peralatan yang kurang memadai mencapai 36%. Dalam sebuah penelitian yang

dilaksanakan oleh Yamaguchi dan Hopper (1964), dari 10 kasus ada 3 kasus dimana pasien

mengalami syok yang disebabkan oleh komplikasi dari sindrom nefrotik. Di Indonesia

sendiri, angka kematian penderita hypovolemic shock akibat Demam Berdarah dengan

ranjatan (dengue shock syndrome) yang disertai dengan perdarahan yaitu berkisar 55 sampai

66 pada tahun 2014

Kematian akibat syok hipovolemik di Indonesia diakibatkan karena pendarahan

yang tidak dapat diatasi pada kondisi trauma, menurut laporan PT. Jasa Raharja

pada tahun 2010 tercatat sekitar 33.671 orang, sedangkan angka kematian non

trauma sekitar 28% terjadi pada pendarahan pada proses kehamilan (Napitupulu &

Rahardjo, 2013 )
Berdasarkan data RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada ruangan triase

instansi gawat darurat menerima 10454 pasien dalam kurun waktu januari

sampai maret 2019. Dalam kurun waktu tersebut, kejadian syok hipovolemik yang terjadi di

instansi gawat darurat mencapai 211 kasus. 73 kasus pada bulan Januari, 64 kasus pada bulan

Februari dan 74 kasus pada bulan maret. Sedangkan di RSUD Gunung Jati kota Cirebon

propinsi Jawa Barat mencatat angka mortalitas di IGD akibat syok hipovolemik pada tahun

2019 sebesar 13 pasien (20%) dari 65 pasien yang didiagnosa syok hipovolemik oleh dokter

jaga, sedangkan angka kematian total dirumah sakit pada tahun yang sama besar 393 pasien,

dan jumlah kunjungan pasien pada tahun 2019 . Lima provinsi dengan insiden syok

hivopolemik adalah Aceh (10,2%), Papua (9,6%), DKI Jakarta (8,9%), Sulawesi selatan

(8,1%), dan banten (8,0%) (Riskesdas,2018).

Menurut data rekam medis RS Islam Metro jumlah penderita syok hipovolemik pada tahun

2018 mencapai 23 pasien, pada tahun 2019 mencapai 43pasien sedangkan pada tahun 2020

mencapai 48 pasien yang didiagnosa syok hipovolemik oleh dokter jaga di IGD RS. Islam

Metro. Kasus syok hipovolemik terbanyak yang terjadi di RS Islam Metro ialah akibat

kecelakaan lalu lintas.

Pada pasien dengan syok hipovolemik dapat di lihat dari status hemodinamiknya dimana

sering didapati penurunan tekanan darah arteri sistemik. Gangguan hemodinamik ini dapat

dilihat daritekanan arteri sistolik kurang dari 90 mm/Hg atau nilai MAP (Mean Arterial

Pressure) kurang dari 70 mm/Hg, dengan kompensasi takikardi. Tanda selanjutnya dari syok

hipovolemik dapat dilihat dari penurunan perfusi jaringan, diantaranya kulit (akral dingin,

dengan vasokonstriksi dan sianosis), ginjal (output urin<0,5 ml/kgBB/jam). Pada sistem

neurologis (perubahan status mental, yang mencakup obtundation, disorentasi dan tampak

bingung) yang diukur melalui GCS (Glasgow Coma Scale) (Finfer, 2013)
Jika syok hipovolemik tidak ditangani dengan segera dapat mengakibatkan hipoksia,

penurunan kesadaran karena berkurangnya suplai darah keotak, kerusakan dan kematian

jaringan yang irreversible dan berakhir dengan kematian oleh karena berkurangnya volume

sirkulasi dalam tubuh. Oleh sebab itu syok hipovolemik harus segera mendapatkan

penanganan yang cepat, cermat, dan tepat untuk dapat mencegah kematian.

Penatalaksanaan syok hipovolemik tidak terlepas dari penerapan algoritma ABC,

dimana perawat gawat darurat berperan untuk menangani gangguan airway, breathing dan

circulation segera. Masalah paling mendasar pada syok hipovolemik adalah gangguan

sirkulasi yang akan menyebabkan kegagalan perfusi darah ke jaringan, sehingga

metabolisme sel akan terganggu. Dalam keadaan volume intravaskuler yang berkurang,

tubuh berusaha untuk mempertahankan perfusi organ-organ vital (jantung dan otak) dengan

mengorbankan perfusi organ lain seperti ginjal, hati, dan kulit.

Pemberian resusitasi cairan dengan jenis dan jumlah yang tepat dan cepat diharapkan dapat

meningkatkan status sirkulasi.Dikarenakan terapi cairan dapat meningkatkan aliran

pembuluh darah dan meningkatkan cardiac output yang merupakan bagian terpenting

dalam penanganan syok (Finfer, 2013). Akan tetapi kekeliruan pemberian resusitasi cairan

akan berakibat fatal, maka dari itu untuk mempertahankan keseimbangan cairan

diperlukannya input cairan yang sama untuk mengganti cairan yang hilang, dan tujuan

resusitasi cairan bukan untuk kesempurnaan keseimbangan cairan, melainkan tindakan

penyelamatan jiwa untuk menekan angka kematian (Holley 2012). Selain mengakibatkan

terjadinya gangguan pada status hemodinamik, keadaan syok hipovolemik yang berkelanjutan

dapat menyebabkan penurunan kesadaran, dimana korban mulai tidak berespon oleh rangsang

yang diberikan karena jantung kekurangan darah untuk dipompa ke jaringan sehingga

jaringan tidak mendapat suplai darah yang cukup (Finfer, 2013).


Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kartikasari, 2008 di instalasi gawat darurat

RSUD Tugurejo Semarang yaitu untuk menetahui Pengaruh Resusitasi Cairan Mean

Atrial Pressure (MAP), Pre Derajad Syok, Jenis dan Jumlah terhadap Perubahan

Hemodinamik dengan nilai signifikan 0.01. Penanganan kasus syok hipovolemik di IGD

RSUD Dr. Moewardi sendiri sudah mempunyai SOP (Standart Operational Procedure)

dimana inti dari SOP tersebut yaitu pemberian cairan resusitsi (kristaloid, koloid) dan

pemantauan resusitasi cairan (status hemodinamik, dan pemeriksaan penunjang lain) (Guyton,

2008)

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk memenuhi salah satu syarat tugas dari program pendidikan profesi NERS state

keperawatan gawat darurat.

2. Tujuan Khusus

a) Menganalisa jurnal mulai dari judul, pendahuluan, metodologi, hasil, serta

kesimpulan dengan memberikan kelebihan, kekurangan dan saran dari jurnal

tersebut.

b) Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang isi dari jurnal yang di analisa.

C. Manfaat

1. Bagi Rumah Sakit Islam

analisa ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan evaluasi bagi perawat pelaksana

dan tenaga kesehatan lainnya dalam penatalaksanaan pasien syok hipovolumik.

2. Bagi institusi
Analisa Jurnal ini diharapkan sebagai sumber tambahan referensi bagi institusi yang

menaungi, yaitu Universitas Aisyah Pringsewu Lampung.

3. Bagi penulis

Analisa Jurnal ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan dapat

memperkaya khasanah keilmuan bagi penulis.


BAB II

ANALISIS PENULISAN JURNAL

A. Analisis Penulisan

Judul Jurnal : Pengaruh Resusitasi Cairan Terhadap Status Hemodinamik (Map), Dan Status Mental (GCS) Pada Pasien Syok
Hipovolemik Di IGD RSUD Dr. Meowardi Surakarta
Nama Peneliti : Muh Ainun Najib Hidayatulloh, Supriyadi , Iis Sriningsih

Tahun Terbit : 2015

No. Variabel Standar Temuan/ data (Jurnal) Perbedaan (Gap)


JUDUL
1. Judul Syarat judul penelitian: Temuan: Sesuai karena mengikuti
1. Menarik Pengaruh Resusitasi Cairan Terhadap Status standar baku 13 kata,
2. Menggambarkan apa yang ingin Hemodinamik (Map), Dan Status Mental memuat tempat dan waktu
dibahas (GCS) Pada Pasien Syok Hipovolemik Di IGD penelitian
3. Singkat RSUD Dr. Meowardi Surakarta
4. Standar baku 13 kata.
5. Memuat tempat penelitian.
6. Memuat waktu penelitian.
ABSTRAK
1. Latar belakang Latar belakang menggambarkan dari Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tidak Sesuai
dilakukannya penelitian. Kartikasari, 2008 di instalasi gawat darurat Latar belakang belum
RSUD Tugurejo Semarang yaitu untuk menggambarkan dari
menetahui Pengaruh Resusitasi Cairan Mean dilakukannya penelitian,
Atrial Pressure (MAP), Pre Derajad Syok, karena hanya berdasarkan
Jenis dan Jumlah terhadap Perubahan penelitian sebelumnya dan
Hemodinamik dengan nilai signifikan 0.01. belum ada study
Penanganan kasus syok hipovolemik di IGD pendahuluan di tempat
RSUD Dr. Moewardi sendiri sudah penelitian dilaksanakan.
mempunyai SOP (Standart Operational
Procedure) dimana inti dari SOP tersebut yaitu
pemberian cairan resusitsi (kristaloid, koloid)
dan pemantauan resusitasi cairan (status
hemodinamik, dan pemeriksaan penunjang
lain) (Guyton, 2008
2. Tujuan Dalam abstrak harus dicantumkan Untuk mengetahui pengaruh resusitasi Sesuai
tujuan umum dari penelitian yang terhadap status hemodinamik (MAP), dan
mengacu pada judul. status mental (GCS) pada pasien syok
hipovolemik di IGD RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
3. Desain penelitian Dalam abstrak harus dicantumkan Temuan : Sesuai
desain dari penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah pra
experiment dengan rancangan one group pre
test – post test design
4. Tempat dan Waktu Dalam abstrak harus dicantumkan Temuan : Tidak sesuai karena dalam
penelitian tempat dan waktu dari penelitian abstrak tidak dicantumkan
Tidak ditemukan
tempat penelitian dan tidak
ada waktu kapan dilakukan
penelitian
5. Subyek penelitian Peneliti menyebutkan subyek Temuan : Sesuai
penelitian dalam abstrak penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah semua
pasien yang mengalami syok hipovolemik.
Jumlah sampel sebanyak 23 responden
6. Hasil penelitian Dalam abstrak harus dicantumkan Temuan : Sesuai
hasil penelitian
Terdapat pengaruh yang bermakna terapi
resusitasi cairan terhadap peningkatan status
hemodinamik dan status mental. Rata-rata nilai
MAP sebelum resusitasi cairan sebesar 64,43
mmHg dengan simpang baku 2,59 dan nilai
MAP setelah resusitasi cairan sebesar 72,65
mmHg dengan simpang baku 4,28. Sedangkan
rata-rata nilai GCS sebelum resusitasi cairan
sebesar 12,3 dengan simpang baku 1,95 dan
nilai GCS setelah resusitasi cairan sebesar 13,2
dengan simpang baku 1,82. Hasil uji Wilcoxon
didapatkan nilai signifikansi MAP p = 0,000
(p<0,05) dan nilai signifikansi GCS p = 0,001
(p<0,05)
7. Simpulan Dalam abstrak harus mencantumkan Temuan : Sesuai
simpulan dari penelitian
Terapi resusitasi cairan memberikan hasil
peningkatan status emodinamik (MAP) dan
status mental (GCS) pada pasien dengan syok
hipovolemik sehingga efektif untuk perbaikan
status hemodinamik dan status mental
8. Jumlah kata Jumlah kata sudah bagus karena Temuan : Sesuai
kurang dari 250 kata (Sugiono, 2005)
Jumlah kata dalam abstrak 214 kata
9. Kata kunci Kata kunci sebaiknya disebutkan Temuan : Sesuai
dalam abstrak Kata kunci : syok hipovolemik, MAP, GCS,
resusitasi cairan
PENDAHULUAN
1. Latar belakang Latar belakang penelitian Temuan : Sesuai
menjelaskan seriousness of the - Syok hipovolemik sampai saat ini
problem, magnitude dan merupakan salah satu penyebab kematian
manageability, political concern dan di negara-negara dengan mobilitas
community/ public concern.
penduduk yang tinggi. Jika syok
hipovolemik tidak ditangani dengan segera
dapatmengakibatkan hipoksia, penurunan
kesadaran karena berkurangnya suplai darah
keotak, kerusakan dan kematian
jaringan yang irreversible dan berakhir
dengan kematian oleh karena berkurangnya
volume
sirkulasi dalam tubuh. Oleh sebab itu syok
hipovolemik harus segera mendapatkan
penanganan yang cepat, cermat, dan tepat
untuk dapat mencegah kematian.
- Pemberian resusitasi cairan dengan jenis dan
jumlah yang tepat dan cepat diharapkan
dapat meningkatkan status sirkulasi.
Dikarenakan terapi cairan dapat
meningkatkan aliran pembuluh darah dan
meningkatkan cardiac
output yang merupakan bagian terpenting
dalam penanganan syok (Finfer, 2013). Akan
tetapi kekeliruan pemberian resusitasi cairan
akan berakibat fatal, maka dari itu untuk
mempertahankan keseimbangan
cairandiperlukannya input cairan yang sama
untuk
mengganti cairan yang hilang, dan tujuan
resusitasi cairan bukan untuk kesempurnaan
keseimbangan cairan, melainkan tindakan
penyelamatan jiwa untuk menekan angka
kematian (Holley 2012)
- Selain mengakibatkan terjadinya gangguan
pada statushemodinamik, keadaan syok
hipovolemik yang berkelanjutan dapat
menyebabkan penurunan kesadaran, dimana
korban mulai tidak berespon oleh rangsang
yang diberikan karena jantung kekurangan
darah untuk dipompa ke jaringan sehingga
jaringan tidak mendapat suplai darah yang
cukup (Finfer, 2013)
2. Rumusan masalah Rumusan masalah menggambarkan Temuan : Tidak Sesuai
masalah utama, yaitu masalah yang Tidak ditemukan Karena tidak ditemukan
mendominasi ditulis dengan kalimat rumusan masalah yang
tanya. yang akan dicari
jawabannya melalui
pengumpulan data untuk
mendukung pemecahan
suatu masalah.
3. Tujuan Dalam jurnal harus mencantumkan Temuan: Tidak Sesuai
tujuan penelitian berupa tujuan umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Tidak dipaparkan tujuan
dan tujuan khusus. pengaruh resusitasi cairan terhadap perubahan
umum dan tujuan khusus
hemodinamik (MAP), dan status mental (GCS)
dalah jurnal penelitian ini
pada pasien syok hipovolemik di IGD RSUD
Dr. Moewardi Surakarta.
4. Manfaat Dalam jurnal harus mencantumkan Temuan : Tidak Sesuai
manfaat penelitian. Dalam pendahuluan tidak ditemukan penulis
mencantumkan manfaat penelitian
5. Ruang Lingkup Dalam jurnal harus mencantumkan Temuan : Tidak Sesuai, Dalam jurnal
ruang lingkup penelitian. Tidak ditemukan tidak mencantumkan ruang
lingkup penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
1 Desain penelitian Dalam jurnal seharusnya Temuan : Tidak Sesuai
mencantumkan: Jenis penelitian ini adalah pra experiment Jurnalpenelitain ini
Jenis penelitian. dengan rancangan one group pre-test and post- menampilkan pendekatan
1. Pendekatan. test design penelitiam yang digunakan
2. Jenis data. tanpa menjelskan jenis data
3. Jenis analitis. dan jenis analitisnya
2 Waktu dan tempat Waktu dan tempat penelitian Temuan : Sesuai
penelitian seharusnya dijelaskan dalam jurnal. Penelitian ini dilaksanakan di IGD
RSUD Dr. Moewardi Surakarta selama
periode 04 Mei 2015 sampai 27 Juli 2015.
3. Populasi dan sampel Populasi dan sampel penelitian Temuan : Sesuai
seharusnya dijelaskan dalam jurnal. Populasi pada penelitian ini adalah
Juga seharusnya mencantumkan pasien dengan syok hipovolemik di IGD
metode pengambilan sampel. RSUD Dr. Moewardi Surakarta selama
periode 04 Mei 2015 sampai 27 Juli 2015.
Sampel pada penelitian ini adalah semua
pasien dengan syok hipovolemik yang tercatat
sebagai pasien IGD RSUD Dr. Moeardi
Surakarta selama bulan Mei – Juli 2015
sebanyak 23responden. Sedangkan teknik
sampling yang digunakan adalah Quota
sampling.
4. Variabel penelitian Variabel penelitian merupakan Temuan : Tidak Sesuai
sebuah konsep penelitian (Kerlinger, Tidak ditemukan.
Tidak ditemukan
1978). Variabel penelitian merupakan
variabelpenelitian di dalam
uraian tentang obyek penelitian atau
jurnal yang menguraikan
hal – hal yang diamati. Dalam
obyek penelitiaatau hal- hal
penelitian seharusnya mencantumkan
yang diamati
variabel penelitian.
5. Metode pengambilan Metode pengambilan data Temuan : Sesuai
data menjelaskan cara yang digunakan Alat pengumpulan data yang digunakan dalam
dalam pengambilan data penelitian ini adalah tensi meter yang telah
dikalibrasi, stetoskop serta table glascow coma
scale (GCS) sebagai alat observasi.
6. Metode pengolahan Metode pengolahan data Temuan : Sesuai
data menggambarkan metode yang Dalam penelitian ini menggunakan metode
digunakan dalam mengolah data. pengolahan data secara tabulating ditandai
Metode pengolahan data yang adanya tabel 1,2,3,4 yang menyajikan dari
biasanya digunakan yaitu: hasil penelitian.
1. Editing
2. Coding
3. Tabulating
4. Transfering.
7. Metode analisa data Metode analisa data menggambarkan Temuan : Sesuai
metode yang digunakan dalam Analisis yang digunakan pada penelitian ini
menganalisis data. adalah analisis univariat dan bivariat. Analisis
univariat dilakukan terhadap tiap variabel
dengan menggunakan tendensi sentral yang
berupa standar standar deviasi, mean,
frekuensi, dan presentase sebagai dasar untuk
melakukan analisa bivariate. Sedangkan
analisis bivariat pada penelitian ini uji
Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan p = 0,
05.
8. Metode penyajian data Metode penyajian data digunakan Temuan : Sesuai
untuk menyajikan data agar lebih Di dalam tabel penyajian data menggunakan
mudah dibaca. Pemakaian tabel harus nomor tabel, judul tabel (variabel, tempat,
menggunakan nomor tabel, judul waktu), tabel memuat kolom nomor, baris dan
tabel (variabel, tempat, waktu), tabel kolom serta mencantumkan sumber data pada
memuat kolom nomor, raw dan tabel dan ada interpretasi dari tabel tersebut
kolom, mencantumkan sumber data
pada tabel dan ada interpretasi dari
tabel tersebut.
HASIL PENELITIAN
1. Gambaran daerah Gambaran daerah tempat penelitian Temuan : Tidak Sesuai
tempat penelitian dicantumkan untuk mengetahui Tidak ditemukan
Tidak ditemukan gambaran
karakterisitik tempat penelitian.
tempat penelitian hanya
tercantum lokasi yaitu GD
RSUD Dr. Moewardi
Surakarta sehingga tidak
mengetahui karateristik
tempat penelitian
2. Karakteristik Karakteristik responden tempat Temuan : Sesuai
responden penelitian dicantumkan untuk Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini
mengetahui karakterisitik responden. adalah pasien syok hipovolemik yang masuk
IGD RSDM, pasien dengan salah satu atau
lebih tanda syok hipovolemik (nadi lemah,
tekanan darah turun, penurunn kesadaran).
3. Hasil penelitian Hasil penelitian mengungkapkan Temuan : Sesuai
hasil dari penelitian secara - Hasil uji Wilcoxcon didapatkan nilai
keseluruhan dan menjawab hipotesis signifikansi (p) 0.000 (<0.05), maka dapat
penelitian. disimpulkan bahwa ada pengaruh resusitasi
cairan terhadappeningkatan MAP pada
pasien syok hipovolemik di IGD RSUD Dr.
Moewardi Surakarta
- Hasil uji Wilcoxcon didapatkan nilai
signifikansi (p) 0.001 (<0.05), maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh resusitasi
cairan terhadap tingkat kesadaran padapasien
syok hipovolemik di IGD RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
23 Pembahasan Pembahasan menjelaskan makna Temuan : Sesuai
hasil penelitian yang bukan Pembahasan menunjukkan penjelasan secara
merupakan pengulangan hasil rinci mengenai hasil penelitian yang berkaitan
penelitian, tetapi merupakan dengan tujuan dari penelitian.
pembahasan secara rinci hasil – hasil
penelitian yang dikaitkan dengan
tujuan penelitian.

KESIMPULAN & SARAN


1. Kesimpulan Kesimpulan berisi simpulan hasil Temuan : Sesuai
pembahasan penelitian yang Hasil penelitian didapatkan bahwa
berkaitan dengan menjawab hipotesis resusitasi cairan berpengaruh terhadap
dan atau tujuan penelitian. perubahan status hemodinamik (MAP) dan
status mental (GCS). Hal ini menunjukkan
bahwa resusitasi cairan memiliki kontribusi
yang sangat penting untuk meningkatkan
status hemodinamik dan status mental
pasien yang mengalami syok hipovolemik.
25. Saran Saran yang disampaikan berkaitan Temuan : Sesuai
dengan simpulan penelitian yang - Penelitian yang dilakukan ini dapat
telah dilakukan. Saran yang dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya
disampaikan harus terkait dengan yang akan meneliti faktor-faktor perbaikan
hasil penelitian yang dilakukan dapat pada pasien dengan syok hipovolemik.,
berupa kebijakan, upaya acuan dalam keperawatan gawat darurat
praktik dan aspek yang dapat diteliti penanganan resusitasi cairan pada pasien
lebih lanjut. Saran sebaiknya dibuat syok hipovolemik
secara operasional. - Penelitian ini dapat digunakan sebagai self-
assesment bagi perawat gawat darurat
dalam menangani pasien dengan syok
hipovolemik
26. Daftar Pustaka - Penulisan daftar pustaka Temuan : Tidak Sesuai karena
dituliskan secara alfabetis, A.Aziz, Alimul, H. (2006). Pengantar Sumber buku yang
- Penulisan sesuai nama, tahun, kebutuhan dasar manusia. Jakarta : digunakan adalah > 10
judul buku, kota terbit dan nama Salemba Medika tahun terakhir dari waktu
penelrbit. Armstrong, D.J. (2004). Shock. Nursing penelitian
- Sumber buku yang digunakan Practice Hospital and Home. 2nd ed. In
adalah 10 tahun terakhir dari Alexander MF, Fawcet JN, Auckman PJ.
waktu penelitian. Edinburg : Churcill Livingstone Boswick,
John, A. 1997. Perawatan gawat
darurat. Jakarta : EGC
Brunner & Suddarth. (2004). Keperawatan
medikal bedah ed. 8 vol. 2. Editor : Monica

Ester. Jakarta : EGC


B. Evidance Based Practice

1. P (Patient)

Semua pasien dengan syok hipovolemik yang tercatat sebagai pasien IGD RSUD Dr. Moeardi

Surakarta selama bulan Mei – Juli 2015 sebanyak 23 responden dengan kriteria inklusi pada

penelitian ini adalah pasien syok hipovolemik yang masuk IGD RSDM, pasien dengan salah

satu atau lebih tanda syok hipovolemik (nadi lemah, tekanan darah turun, penurunn

kesadaran)

2. I (Intervention)

Pemberian resusitasi cairan dengan jenis dan jumlah yang tepat dan cepat diharapkan dapat

meningkatkan status sirkulasi.Dikarenakan terapi cairan dapat meningkatkan aliran pembuluh

darah dan meningkatkan cardiac output yangmerupakan bagian terpenting dalam penanganan

syok. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tensi

meter yang telah dikalibrasi, stetoskop serta table glascow coma scale (GCS) sebagai alat

observasi.

3. Comparation

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kartikasari, 2008 di instalasi gawat darurat

RSUD Tugurejo Semarang yaitu untuk mengetahui Pengaruh Resusitasi Cairan Mean

Atrial Pressure (MAP), Pre Derajad Syok, Jenis dan Jumlah terhadap Perubahan

Hemodinamik dengan nilai signifikan 0.01. Penanganan kasus syok hipovolemik di IGD

RSUD Dr. Moewardi sendiri sudah mempunyai SOP (Standart Operational Procedure)

dimana inti dari SOP tersebut yaitu pemberian cairan resusitsi (kristaloid, koloid)

dan pemantauan resusitasi cairan (status hemodinamik, dan pemeriksaan penunjang lain)

(Guyton, 2008)

4. O (Outcome) :

Berdasarkan hasil penelitian pada jurnal ini menunjukkan bahwa nilai terendah dan

tertinggi MAP sebesar 60 dan 67 mmHg, nilai rata-rata MAP sebesar 64.43 mmHg

dengan standar deviasi 2.59 sebelum resusitasi cairan dan nilai terendah dan tertinggi

sebesar 60 dan 67 mmHg, nilai rata- rata MAP sebesar 72.65 mmHg dengan standar
deviasi 4.281 sesudah resusitasi cairan. Hasil uji Wilcoxcon didapatkan nilai

signifikansi (p) 0.000 (<0.05), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh resusitasi

cairan terhadappeningkatan MAP pada pasien syok hipovolemik di IGD RSUD Dr.

Moewardi Surakarta

Hasil penelitian pada jurnal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata GCS sebesar 12.3

sebelum resusitasi cairan dengan standar deviasi 1.95 dan nilai rata-rata GCS sebesar

13.2 sesudah resusitasi cairan dengan standar deviasi 1.82. Hasil uji Wilcoxcon

didapatkan nilai signifikansi (p) 0.001 (<0.05), maka dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh resusitasi cairan terhadap tingkat kesadaran pada pasien syok hipovolemik di

IGD RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Sehingga dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa resusitasi cairan berpengaruh

terhadap perubahan status hemodinamik (MAP) dan status mental (GCS). Hal ini

menunjukkan bahwa resusitasi cairan memiliki kontribusi yang sangat penting untuk

meningkatkan status hemodinamik dan status mental pasien yang mengalami syok

hipovolemik

5. T (Tipe of study)

Jenis penelitian ini adalah pra experiment dengan rancangan one group pre-test and post-

test design, Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah Quota sampling Analisis

yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat

dilakukan terhadap tiap variabel dengan menggunakan tendensi sentral yang berupa standar

standar deviasi, mean, frekuensi, dan presentase sebagai dasar untuk melakukan analisa

bivariate. Sedangkan analisis bivariat pada penelitian ini uji Wilcoxon dengan tingkat

kemaknaan p = 0,05
C. Gambaran Umum RS/ Ruangan

1. Geografis Rumah Sakit Islam

Rumah Sakit Islam Metro didirikan oleh sebuah Yayasan yaitu Yayasan Da'wah dan

Pemeliharaan Masjid Taqwa (YDPMT) Metro yang diketuai oleh Bp. Hi. A. Sajoeti

Mantan Bupati Lampung Tengah. Pada tanggal 4 oktober 1976 dilakukan peletakan

batu pertama pembangunan Rumah Sakit Islam Metro yang berlokasi di Jln. Jend.

Sudirman 21 P Metro yang kini berubah menjadi Jln. Jend. AH. Nasution No. 250

Yosodadi Metro dengan luas tanah + 12.350 M2 berdasar surat keterangan Nomor.

AG.00/1142/XI/1987. Setelah ± 2 tahun dari peletakan batu pertama tepatnya pada

tanggal 21 Februari 1978.

Peta Geografir Rumah Sakit Islam Metro

2. Gambaran Umum Ruangan

Ruang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit ruangan di Rumah Sakit Islam

Metro yang meyediakanpenanganan awal pasien sesuai dengan tingkat

kegawatannya ,memilah pasien dalam kelompok triase.


3. Sumber Daya Manusia

KETENAGAAN :
Tenaga Medis
1 Dokter Umum 10 Orang
2 Dokter Gigi 1 Orang
3 Spesialis Bedah 3 Orang
4 Spesialis Obstetrik & Ginekologi 2 Orang
5 Spesialis Anak 1 Orang
6 Spesialis Penyakit Dalam 2 Orang
7 Spesialis Radiologi 1 Orang
8 Spesialis Patologi Klinik 1 Orang
9 Spesialis THT 2 Orang
10 Spesialis Mata 1 Orang
11 Spesialis Fisik dan Rehabilitasi Medik 1 Orang
12 Spesialis Syaraf 1 Orang
13 Spesialis Anestesi 1 Orang
14 Spesialis Orthopedi           1 Orang
Total Tenaga Medis 28 Orang

Tenaga paramedis
1 D. III Keperawatan 80 Orang
2 D IV Keperawatan 2 Orang
3 SI Keperawatan/Ners 13 Orang
4 D. III Kebidanan 12 Orang
5 D III Perawat Gigi 1 Orang
6 Perawat Anestesi           2 Orang
Total Tenaga paramedic 110 Orang

4. Perincian Kamar & Jumlah Tempat Tidur

PERINCIAN KAMAR/BED
No Jenis Pelayanan KLS. KLS Tanpa
VIP KLS. II
I . III Kls
1 VIP 7 - - - -
2 Kelas 1 Umum - 6 - - -
3 Ruang Penyakit Dalam - 2 2 4 -
4 Ruang Bedah - 2 1 3 -
5 Ruang Anak - 2 2 1 -
6 R. Obstetri & Genekologi - 1 2 2 -
7 R. Perinatologi / Bayi - - - - 1
8 R. Syaraf - - 2 2 -
9 R. HCU - - - - 2
10 R. Isolasi - 4 - - -
11 Poliklinik - - - - 8
12 Hemodialisa - - - - 7
Tabel Jumlah Tempat Tidur
Jumlah Perincian Tempat Tidur Perkelas
N Jenis Pelayanan / TT Kelas Tanp
Kelas Kelas Kelas
o Ruang Rawat Inap Tersedi Utam a
5. I II III
a a Kelas
1 2 3 4 5 6 7 8
1 VIP                   7                    
2 Kelas 1 Umum                   6                      
3 Penyakit dalam                   2     4   12      
4 Bedah                         2     2   13      
Kesehatan
5                         6   4      
Anak
Obstetrik &
6               1     2   4      
Ginekologi
Perinatologi / 4(box
7                            
Bayi bayi)
8 Syaraf                         1     2   6      
R.
9                                             2  
HCU
10 R. Isolasi                       4                   1  
JUMLAH 0 7 16 16 39 3
TOTAL 81

Jumlah Sarana dan Prasarana

VI
- : Tempat tidur
P
Kulkas
AC
TV
Almari Pasien
Km. Mandi +
WC
Wastafe
l
Meja Kursi
Dispenser

Kelas
- : Tempat tidur
I
Almari Pasien
TV
AC
Km. Mandi
Kursi Tunggu
Dispenser

- Kelas II : Tempat tidur


Almari Pasien
Kipas
Angin
Km. Mandi
Kursi Tunggu

- Kelas III : Tempat tidur


Almari Pasien
Kipas
Angin
Km. Mandi
Kursi Tunggu

6. Karakteristik Pasien Di Ruangan

- Ruang Bedah

Pasien merupakan pasien yang sebelum dan setelah dilakukan operasi, rata-rata

pasien memilki Riwayat penyakit bedah yang harus mendapatkan Tindakan operasi

sehingga pasien diklasifikasikan dalam ruang bedah.

- Ruang Penyakit Dalam

Pasien pada ruangan ini merupakan pasien dengan karakteristik penyakit menular

dan tidak menular sehingga pasien di pisahkan berdasarkan jenis penyakitnya.

- Ruang Kelas 1

Pasien pada ruang kelas 1 merupakan pasien dengan karakteristik penyakit dalam

yang memilih tempat berdasarkan kelas askes maupun mandiri yang sesuai dengan

permintaan pasien.
7. Metode Yang Digunakan diruangan

Metode yang digunakan dalam setiap ruangan adalah sama yaitu metode Tim dengan

Komunikasi Efektif yaitu S-BAR, dimana perawat maupun dokter berkomunikasi

berdasarkan metode komunikasi S-BAR, perawat juga melakukan ronde keperawatan

di setiap pergantian dinasnya.

D. Analisa SWOT

Berdasarkan Analisa jurnal dan data diatas maka dilakukan Analisa SWOT untuk

diterapkan di rumah sakit adalah sebagai berikut:

No Aspek Strength Weakness Opportunity Treaths


. Yang (kekuatan) (Kelamahan) (Peluang) (Ancaman)
Analisis
1. Kebijaka Rumah sakit Kemampuan Perawat mampu Ijin dan
n mendukung perawat yang memperbaharui dukungan
kebijakan belum ilmu sehingga tim medis
intervensi mempelajari dapat diterapkan lain dalam
mandiri tentang intervensi ini melakukan
keperawatan Pemberian intervensi ini
resusitasi cairan
dengan jenis dan
jumlah yang tepat
dan cepat
2. SDM Jumlah Perawat Kurangnya Perawat mampu Ketidaktepata
di ruangan pemahaman memperbaharui n perawat
cukup memadai tentang ilmu sehingga gawat darurat
Pemberian dapat diterapkan dalam
resusitasi cairan intervensi ini menangani
dengan jenis dan pasien dengan
jumlah yang tepat syok
dan cepat hipovolemik
3. Dana Tersedianya Kurang Pasien dan Kemauan
sarana lengkapnya perawat perawat
pelayanan di kebutuhan memiliki dalam
IGD sarana komunikasi melakukan
pelayanan yang terjalin intervensi
kegawatdarurata baik
n di IGD
4. Metode Perawat Adanya perawat Perawat perlu Kemuan dan
diruangan yang belum memperbharui motivasi
menggunakan memahami ilmu dan perawat
metode yang tentang alur manajemen dalam
baik dalam ronde tatalaksana memperbhar
manajemen keperawatan kegawat ui ilmu nya
keperawatan yang baru daruartan syok
5. Sarana Sarana Tidak tersedia Perawat mampu Tidak ada
dan mendukung dengan lengkap memaksimalkan
Prasaran penanganan penggunaan alat
a kegawatdarurata kegawatdarurata
n syok n dengan
maksimal

E. RELEVANSI JURNAL

1. Hubungan hasil penelitian dengan kondisi ril di klinis atau di lapangan

Berdasarkan observasi yang dilakukan selama kurang lebih 1 jam klien yang

mengalami syok hipovolumik akibat diare didapatkan bahwa ketika klien baru

tiba di IGD klien tampak lemas, pucat, akraldingin, mata cekung, dan setelah

dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan bahwa data klien ada dalam

tanda-tanda syok hipovolumik, setelah di berikan resusitasi cairan diobservasi selama

sekitar 60 menit didapatkan bahwa tanda-tanda vital klien mengalami sedikit

peningkatan, pemberian resusitasi ini juga didukung oleh tindakan lain salah satu nya

adalah pemberian terapi oksigen, dimana kedua intervensi tersebut dapat membantu

klien untuk meningkatkan status rehidrasi cairan pasien serta meningkatkan saturasi

oksigen klien, sehingga klien merasa lebih nyaman dan lebih rileks

2. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

- Kelebihan

a. Metode penelitian eksperimen dengan membandingkan sebelum dan setelah

dilakukan intervensi.

b. Hasil penelitianya telah dijelaskan sebelum dan sesudah dilakukanya intervensi


c. Penelitian ini sangat bermanfaat bagi ilmu keperawatan, sebagai terapi awal

yang bisa dilakukan di IGD

- Kekurangan

Dalam jurnal ini peneliti memiliki berbagai kekurangan,antara lain:

a. Didalam jurnal penelitian ini tidak dijelaskan prosedur tindakan yang akan

dilakukan kepada responden.

b. Peneliti tidak mencantumkan Counfounding factors tidak diidentifikasi.

c. Dalam penelitian ini belum dijelaskan ethical approval (Kelayakan Etik)

d. Informed consent dalam penelitian ini tidak dijelaskan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Analisis
Jurnal penelitian ini secara keseluruhan belum sesuai / sudah sesuai. Kesesuaian dan

ketidak sesuaiannya adalah:

1. Kesesuaian

- Syarat judul penelitian Menarik, menggambarkan apa yang ingin dibahas, singkat,

standar baku 13 kata, memuat tempat penelitian. dan memuat waktu penelitian.

- Dalam abstrak sudah dicantumkan tujuan umum dari penelitian yang mengacu pada

judul, mencantumkan desain dari penelitian

- Peneliti menyebutkan subyek penelitian dalam abstrak penelitian serta hasil penelitian

- Latar belakang penelitian menjelaskan seriousness of the problem, magnitude dan

manageability, political concern dan community/ public concern

- Waktu dan tempat penelitian sudah dijelaskan dalam jurnal

- Populasi dan sampel penelitian sudah dijelaskan dalam jurnal dan mencantumkan metode

pengambilan sampel
- Metode pengolahan data menggambarkan metode yang digunakan dalam mengolah data.

Metode pengolahan data yang biasanya digunakan yaitu : Editing ,Coding, Tabulating ,

Transfering

- Metode penyajian data digunakan untuk menyajikan data agar lebih mudah dibaca.

Pemakaian tabel sudah menggunakan nomor tabel, judul tabel (variabel, tempat, waktu),

tabel memuat kolom nomor, raw dan kolom, mencantumkan sumber data pada tabel dan

ada interpretasi dari tabel tersebut.

- Karakteristik responden tempat penelitian sudah dicantumkan untuk mengetahui

karakterisitik responden

- Hasil penelitian sudah mengungkapkan hasil dari penelitian secara keseluruhan dan

menjawab hipotesis penelitian

- Pembahasan sudah menjelaskan makna hasil penelitian yang bukan merupakan

pengulangan hasil penelitian, tetapi merupakan pembahasan secara rinci hasil – hasil

penelitian yang dikaitkan dengan tujuan penelitian

- Kesimpulan dan saran sesuai

2. Ketidak sesuaian

- Latar belakang belum menggambarkan dari dilakukannya penelitian

- Dalam abstrak tidak dicantumkan tempat dan waktu dari penelitian

- Rumusan masalah tidak menggambarkan masalah utama, yaitu masalah yang

mendominasi tidakditulis ditulis dengan kalimat Tanya

- Dalam jurnal tidak mencantumkan tujuan penelitian berupa tujuan umum dan tujuan

khusus, manfaat penelitian dan ruang lingkup

- Dalam jurnal tidak mencantumkan Jenis penelitian, Pendekatan yang digunakan dan jenis

data

- Tidak menjelaskan variabel penelitian yangmerupakan sebuah konsep penelitian

(Kerlinger, 1978). Variabel penelitian merupakan uraian tentang obyek penelitian atau hal

– hal yang diamati. Dalam penelitian seharusnya mencantumkan variabel penelitian


- Gambaran daerah tempat penelitian tidak dicantumkan untuk mengetahui karakterisitik

tempat penelitian

- Tidak Sesuai karena Sumber buku yang digunakan adalah > 10 tahun terakhir dari waktu

penelitian

B. Rekomendasi/ Saran untuk Jurnal Berikutnya


Rekomendasi untuk jurnal berikutnya yaitu untuk meneliti faktor-faktor perbaikan pada

pasien dengan syok hipovolemik

C. Rekomendasi/saran untuk RS:


a. Secara Umum
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam keperawatan gawat darurat
penanganan resusitasi cairan pada pasien syok hipovolemik di IGD Rumah sakit
b. Bagi tenaga kesehatan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai self-assesment bagi perawat gawat darurat
dalam menangani pasien dengn syok hipovolemik
c. Bagi pasien / keluarga pasien
Hendaknya dapat mengerti dan mengenali tanda bahaya syok hipovolumik
dirumah dan dapat memberikan pertolongan pertama atu tindakan cepat bagi
keluarga yang beresiko mengalami syok hipovolumik akibat penyakit atau laiinya
DAFTAR PUSTAKA

Ganesha, 2016. Syok Hypovolemik ( edisi ).surabaya: Medical Educatioan

Hidayatullah. 2016 . Perbedaan Hemodinamik Sebelum dan Sesudah Passive Leg


Raising Dan Pemberian Cairan Infus Pada Pasien Syok Hipovolemik Di RS Dustira
Cimahi. Diakses tanggal 22 Oktober 2021

Lewis, Heltkemper, Dirksen. 2000. Medical-Surgical Nursing: Assessment and management


of Clinical Problems,Mosby Inc, Missiori,

Napitupulu, Rahardjo. 2013. Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Penanganan Pasien


Syokhipovolemik Di UGD RSUD Puhowato. Buletin Sariputra.

Marianti. 2017. jurnal tentang hubungan pengetahuan perawat tentang tata laksana shok
Hipovolemik

Muh Ainun Najib Hidayatulloh , Supriyadi, Iis Sriningsih. 2015. Pengaruh Resusitasi
Cairan Terhadap Status Hemodinamik (Map), Dan Status Mental (Gcs) Pada Pasien
Syok Hipovolemik Di Igd Rsud Dr. Meowardi Surakarta. Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Semarang

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar. 2018

Anda mungkin juga menyukai