Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI


SECTIO CAESAREA DI RSUD SLEMAN
YOGYAKARTA TAHUN 2018

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
RISSA WIDYASWORO HARTANTI
1710201212

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
HUBUNGAN MEKANISME KOPING
DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PASIEN PRE OPERASI SECTIO
CAESAREA DI RSUD SLEMAN
YOGYAKARTA TAHUN 2018

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan


Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh:
RISSA WIDYASWORO HARTANTI
1710201212

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN
TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI
SECTIO CAESAREA DI RSUD SLEMAN
YOGYAKARTA TAHUN 20181
Rissa Widyasworo Hartanti 2, Diah Nur Anisa 3

ABSTRAK
Latar Belakang Penelitian: Pasien pre operasi sectio caesarea memiliki resiko
medis dan masalah psikologi berupa kecemasan sebelum dilakukan operasi. Pasien
dapat menghadapi kecemasan tergantung mekanisme koping yang dimiliki.Pasien
dengan mekanisme koping adaptif dapat mengurangi kecemasan.Pasien yang tidak
menggunakan mekanisme koping dengan benar atau maladaptif dapat gagal
beradaptasi terhadap masalah mengakibatkan penyakit fisik dan mental.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mekanisme
koping dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD
Sleman Yogyakarta tahun 2018.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan desain
penelitian deskriptif korelasional, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien operasi elektif yang menjalani operasi sectio
caesarea di RSUD Sleman Yogyakarta pada bulan Maret 2018 berjumlah 47 orang.
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling didapatkan 42 orang.
Uji analisis data menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian. Hasil penelitian didapatkan bahwa mekanisme koping pasien pre
operasi sectio caesaria dengan kategori adaptif sebanyak 29 orang (69%) dan
kategori maladaptif sebanyak 13 orang (31%). Tingkat kecemasan yang dialami oleh
pasien pre operasi sectio caesaria dengan cemas berat sebanyak 9 orang (21,4%),
cemas sedang sebanyak 17 orang (40,5%), cemas ringan sebanyak 12 orang (28,6%)
dan tidak cemas sebanyak 4 orang (9,5%).
Simpulan dan saran. Ada hubungan signifikan antara mekanisme koping dengan
tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD Sleman Yogyakarta
tahun 2018 (p = 0,008). Saran bagi pasien pre operasi sectio caesarea agar dapat
menyiapkan mental sebelum operasi sehingga kecemasan berkurang.

Kata Kunci : mekanisme koping, kecemasan, pre operasi sectio caesarea


Kepustakaan : 22 buku (2009-2016), 11 jurnal, 10 skripsi, 7 internet

1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Pembimbing Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
THE CORRELATION BETWEEN COPING MECHANISM AND
ANXIETY LEVEL OF PATIENTS WITH PRE-SURGICAL OF
SECTIO CESAREAN AT SLEMAN REGIONAL HOSPITAL IN
20181 Rissa Widyasworo Hartanti2, Diah Nur Anisa3
ABSTRACT

Background: Patients with pre-surgical of section caesarea have medical and


psychological risk in the form of anxiety before conducting surgery. Patients can face
their anxiety depending on the coping mechanism that they own. Patients with
adaptive coping mechanism can decrease the anxiety. Patients who do not use proper
coping mechanism or maladaptive may fail to adapt to the problem leading to
physical and mental disease.
Objective: The aim of the study was to investigate the correlation between coping
mechanism and anxiety level of patients with pre-surgical of section cesarean at
Sleman Regional Hospital in 2018.
Method: The study applied quantitative method with descriptive correlational design
and cross sectional approach. The population of the study was all patients with sectio
cesarean surgery at Sleman Regional Hospital in March 2018 as many as 47
respondents. Sampling taking technique applied purposive sampling with 42
respondents. Data analysis was tested by using chi square test.
Result: The result of the study showed that coping mechanism of patients with pre-
surgical of sectio cesarean was in adaptive category as many as 29 respondents
(69%) and maladaptive category as many as 13 respondents (31%). Anxiety level
experienced by patients with pre-surgical of section cesarean with severe anxiety
showed 9 people (21.4%); moderate anxiety was in 17 respondents (40.5%); light
anxiety was in 12 respondents (28.6%), and those who were not anxious were 4
people (9.5%).
Conclusion and Suggestion: There was a significant correlation between coping
mechanism and anxiety rate on patients with pre-surgical of sectio cesarean at
Sleman Regional Hospital in 2018 (p = 0.008). It is suggested for patients with pre-
surgical of sectio cesarean to prepare their mental readiness to reduce anxiety.

Keywords : coping mechanism, anxiety, pre-surgical of sectio cesarean


References : 22 books (2009-2016), 11 journals, 10 theses, 7 internet sources

1
Title
2
Student of Nursing school, Health Sciences Faculty, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Lecturer of Health Sciences Faculty, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
PENDAHULUAN (Maryunani, 2014). Seseorang yang
Kesiapan pasein pre SC tidak mampu mengontrol kecemasan
meliputi kesiapan fisik yaitu pre operasi yang menjadi gangguan
pemeriksaan status kesehatan fisik, dalam tubuh yang mempengaruhi
status nutrisi, keseimbangan cairan stimulasi sistem syaraf simpatis yang
dan elektrolit, kebersihan lambung dan berefek meningkatkan frekuensi
kolon, personal hygiene dan darah, curah jantung dan tahanan
pengosongan kandung kemih (Majid, perifer sehingga tekanan darah
Judha, & Istianah, 2011). Pasien meningkat yang bisa menyebabkan
dengan persalinan SC memiliki resiko perdarahan baik saat pembedahan atau
komplikasi medis seperti perdarahan, pun pasca SC (Kozier, Erb, Berman,
infeksi, cedera rahim, cedera kandung & Synder, 2011). Kecemasan pre
kemih, cedera usus bahkan harus operasi juga membuat pernapasan
menjalani hystrectomy atau meningkat dan vasokonstriksi pada
pengangkatan rahim (Cunningham, et pembuluh darah lambung (Maryunani,
al., 2012). Pasien SC memiliki resiko 2014).
medis juga memiliki resiko masalah Individu yang mengalami
psikologi berupa kecemasan sebelum kecemasan akan mengalami keluhan-
dilakukan operasi. Persiapan keluhan seperti cemas, khawatir,
mental/psikis merupakan bagian yang firasat buruk, takut akan pikiran
tidak kalah penting dalam persiapan sendiri, mudah tersinggung, merasa
pre operasi SC untuk menurunkan tegang, tidak tenang, gelisah, mudah
kecemasan pasien menjelang operasi terkejut, gangguan pola tidur, mimpi-
SC (Majid, Judha, & Istianah, 2011). mimpi yang menegangkan, gangguan
Menurut Carpenito (1999 dalam konsentrasi dan daya ingat (Hawari,
Widiastuti, 2015) pasien pre operasi 2011). Pasien pre operasi yang
90% berpotensi mengalami ansietas mengalami keluhan di atas sebagai
atau kecemasan. respon adanya kecemasanmaka
Menurut hasil survei di pasienakanberusahauntuk
Amerika Serikat terdapat 18,1% atau melakukakan sesuatu demi
sekitar 42 juta orang hidup dengan mengurangi kecemasan tersebut. Hal
kecemasan (Duckworth, 2013). Di yang dilakukan tersebut bagian dari
Indonesia menurut hasil Riset koping. Koping adalah proses yang
Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa dilalui individu dalam menyelesaikan
6% untuk usia 15 tahun ke atas atau situsi stressful serta respon individu
sekitar 14 juta penduduk di Indonesia terhadap situasi yang mengancam
mengalami kecemasan (Riskesdas, dirinya baik fisik maupun psikologis
2013). Menurut penelitian Hety (2015) (Rasmun, 2011) sedangkan
di Rumah Sakit Bhayangkara mekanisme koping adalah segala
Watukosek dari 26 responden pre upaya yang diarahkan pada
sectio caesarea didapatkan 5 orang penatalaksanaan stress, termasuk
dengan kecemasan berat, 15 orang didalamnya upaya penyelesaian
kecemasan sedang dan empat orang langsung (Stuart, 2016).
mengalami kecemasan ringan. Pasien dapat menghadapi
Terdapat berbagai alasan yang kecemasan tergantung mekanisme
dapat menyebabkan kecemasan pre koping yang dimiliki. Pasien yang
operasi yaitu takut terjadi perubahan tidak menggunakan mekanisme
fisik, takut terhadap hal-hal yang koping dengan benar dapat gagal
belum diketahui secara pasti, takut beradaptasi terhadap masalah
nyeri operasi, takut kematian mengakibatkan penyakit fisik dan
mental (Rasmun, 2011). Pasien yang cemas memikirkan waktu operasi,
memiliki pengendalian diri baik, maka cemas sudah dirasakan beberapa hari
akan mengelola emosi dan mengambil sebelum operasi, cemas sejak
tindakan yang tepat ketika dihadapkan diberangkatkan dari bangsal
pada situasi tertentu dengan kecemasan tersebut bertambah sejak
mekanisme koping adaptif (Goleman, masuk ruang operasi.
2015). Penelitian ini bertujuan untuk
Pasien yang memiliki respon mengetahui hubungan antara
mekanisme koping adaptif akan mekanisme koping dengan tingkat
berbicara dengan orang lain, kecemasan pasien pre operasi sectio
memecahkan masalah secara efektif, caesarea di RSUD Sleman
teknik relaksasi dan aktifitas Yogyakarta tahun 2018
konstruktif sedangkan pasien yang
memiliki respon mekanisme koping METODE PENELITIAN
maladaptif tidak dapat menyelesaikan Jenis penelitian kuantitatif,
masalah secara tuntas seperti tidak dengan desain penelitian deskriptif
makan, marah-marah, mudah korelasional, dengan pendekatan cross
tersinggung, menyerang dan aktifitas sectional. Penelitian korelasional
destruktif (Stuart, 2016). Penelitian merupakan penelitian yang bertujuan
yang dilakukan Bahsoan (2013) untuk mengungkapkan korelasi antar
menunjukkan responden dengan variabel (Nursalam, 2015).
koping adaptif paling banyak Populasi dalam penelitian ini
menunjukkan kecemasan ringan adalah seluruh pasien operasi elektif
sementara responden koping yang menjalani operasi sectio
maladaptif menunjukkan kecemasan caesarea di RSUD Sleman
berat sehingga menunjukkan semakin Yogyakarta pada bulan November
adaptif pola koping maka semakin 2018. Pengambilan sampel dalam
tidak cemas dan sebaliknya semakin penelitian ini menggunakan teknik
maladaptif pola koping maka purposive sampling didapatkan 42
responden semakin cemas. orang.
Menurut studi pendahuluan Alat yang digunakan untuk
yang dilakukan peneliti pada tanggal 8 mengukur tingkat kecemasan pasien
sampai 15 April 2018 di Instalasi yang akan menjalani operasi sectio
Bedah Sentral RSUD Sleman caesarea adalah kuesioner Zung Self-
didapatkan angka SC tahun 2017 Rating Anxiety Scole (SAS/SRAS).
sebanyak 574 orang. Pasien operasi Instrumen yang digunakan dalam
sectio caesarea pada bulan Maret mengukur mekanisme koping
2018 adalalah 47 pasien. Peneliti menggunakan kuesioner Jalowiec
melakukan wawancara pada 15 Coping Scale oleh DR Anne Jalowiec,
responden pre operasi SC dengan hasil RN, PhD, FAAN yang telah
15 responden tersebut mengalami dimodifikasi oleh peneliti. Uji statistik
kecemasan. Responden dengan yang digunakan dalam penelitian ini
keluhan tidak bisa tidur beberapa hari adalah chi square, dengan tingkat
sebelum operasi, deg-degan atau was- kepercayaan 95% dan p (signifikasi) <
was, cemas terjadi apa-apa dengan 0,05.
bayi dan ibu, cemas melihat ruang
operasi, cemas melihat kerumunan
orang berbaju hijau, sering berkemih
daripada biasanya, cemas
membayangkan alat-alat operasi,
HASIL PENELITIAN Berdasarkan keputusan
DAN PEMBAHASAN operasi sebagian besar memiliki
Karakteristik responden keputusan operasi lebih dari 30 hari
Tabel 1 yaitu 23 orang (54,76%) dan paling
Distribusi Frekuensi Karakteristik sedikit keputusan operasi 7 sampai 30
Responden hari yaitu 2 orang (4,76%).
Berdasarkan status paritas, sebagian
No. Karakteristik f % besar responden status paritasnya
1. Umur yaitu primigravida sebanyak 24 orang
a. < 21 tahun 5 11,9 (57,14%). Berdasarkan Status
b. 21-25 tahun 10 23,8 pekerjaan suami, sebagian besar yaitu
c. 26-30 tahun 18 42,9 buruh sebanyak 18 orang (42,86%),
d. 31-35 tahun 9 21,4
sedangkan suami responden yang
2. Pendidikan
paling sedikit bekerja sebagai
a. SMP 13 31
b. SMA 22 52,4 PNS/POLRI/TNI yaitu 11 orang
c. PT 7 16,7 (26,19%).
3. Pekerjaan
a. IRT 24 51,7 Mekanisme koping pada pasien pre
b. Swasta 13 31 operasi sectio caesarea
c. PNS 5 11,9 Tabel 2
4. Keputusan Mekanisme Koping Pada Pasien Pre
Operasi 17 40,48 Operasi Sectio Caesarea di RSUD
a. <7 Hari 2 4,76 Sleman Yogyakarta
b. 7-30 Hari 23 54,76
c. >30 Hari
No. Mekanisme f %
5. Status Paritas
Koping
a. Primigravida2457,14
1 Adaptif 29 69
b. Multigravida1842,86
2 Mal adaptif 13 31
6. Pekerjaan Suami
Total 42 100
a. Buruh 18 42,86
b. Swasta 13 30,95
c. POLRI/TNI/P 11 26,19 Tabel 2. menunjukkan bahwa
NS sebagian besar mekanisme koping
yang dilakukan pasien pre operasi SC
Tabel 1. menunjukkan bahwa dalam mengatasi permasalahan atau
usia responden terbanyak adalah pada stress sebelum menjalani operasi
usia 26-30 tahun yaitu 18 orang sectio caesarea termasuk dalam
(42,9%). Usia responden yang paling kategori adaptif yaitu 29 orang (69%)
sedikit kurang dari 20 tahun sebesar dengan skor 90 sampai 144.
11,9%. Berdasarkan tingkat Sedangkan pasien pre operasi yang
pendidikan, sebagian besar responden melakukan mekanisme koping
berpendidikan SMA yaitu 22 orang maladaptif sebanyak 13 orang (31%)
(52,4%) dan yang paling sedikit dengan skor 36 sampai 90.
berpendidikan PT yaitu 7 orang
(16,7%). Berdasarkan pekerjaan,
sebagian besar responden bekerja
sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu
24 orang (51,7%) sedangkan
responden yang paling sedikit bekerja
sebagai PNS yaitu 5 orang (11,9%).
Tingkat kecemasan pasien pre Tabel 3 menunjukkan bahwa
operasi sectio caesarea sebagian besar pasien pre operasi SC
Tabel 3 menunjukkan cemas sedang yaitu 17
Tingkat Kecemasan Pasien Pre orang (40,5%) dengan skor 60 sampai
Operasi Sectio Caesarea di RSUD 74. Sedangkan yang paling sedikit
Sleman menunjukkan menunjukkan tidak
cemas yaitu 4 orang (9,5%) dengan
No. Tingkat f % skor 20 sampai 44.
Kecemasan
1 Tidak cemas 4 9.5
2 Cemas ringan 12 28.6
3 Cemas sedang 17 40.5
4 Cemas berat 9 21.4
Total 42 100.0

Tabel 4.
Hubungan Mekanisme Koping Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
Sectio Caesarea di RSUD Sleman Yogyakarta tahun 2018

No. Mekanisme Adaptif Mal Total P


Koping Adaptif Value
f % F f %%
Tingkat
Kecemasan
1. Tidak cemas 4 9,5 0 0 4 9,5 0,008*
2. Cemas ringan12 28,6 0012 28,6
3. Cemas sedang8199 21,4 17 40,5
4. Cemas berat 5 11,9 4 9,5 9 21,4
Jumlah 29 69 13 31 42 100

Keterangan * p <0,05 maka ada hubungan signifikan.

Tabel 4 menunjukkan bahwa tingkat kecemasan pasien pre operasi


responden yang paling banyak sectio caesarea di RSUD Sleman.
mekanisme koping adaptif dan Hipotesis diterima atau ditolak maka
mengalami kecemasan ringan yaitu 12 besarnya taraf signifikansi (p)
orang (28,6%) sedangkan responden dibandingkan dengan taraf kesalahan
yang paling sedikit melakukan 5% (0,05). Jika p lebih besar dari 0,05
mekanisme koping adaptif dan tidak maka hipotesis ditolak dan jika p lebih
mengalami kecemasan yaitu 4 orang kecil atau sama dengan 0,05 maka
(9,5%). Responden yang melakukan hipotesis diterima. Hasil penelitian ini
mekanisme koping mal adaptif didapatkan nilai p lebih kecil dari 0,05
mengalami kecemasan berat sebanyak (0,008 < 0,05) sehingga hipotesis
4 orang (9,5%) dan responden yang diterima. Dengan demikian dapat
melakukan mekanisme koping adaptif disimpulkan bahwa ada hubungan
namun mengalami kecemasan berat yang bermakna secara statistik antara
sebanyak 5 orang (11,9%). mekanisme koping dengan tingkat
Hasil uji statistik chi square kecemasan pasien pre operasi sectio
didapatkan p value = 0,008. Hipotesis caesarea di RSUD Sleman.
dalam penelitian ini adalah ada
hubungan mekanisme koping dengan
PEMBAHASAN material yang memadai akan lebih
Gambaran mekanisme koping mudah dalam menghadapi
pasien pre operasi sectio caesarea di permasalahan sehingga koping adaptif
RSUD Sleman Yogyakarta dan sebaliknya apabila sesorang tidak
Mekanisme koping yang memiliki sumber material yang tidak
adaptif pada pasien akan membantu memadai maka akan lebih sulit
pasien untuk beradaptasi pada kondisi menghadapi permasalahan sehingga
mental pre operasi (Maryunani 2014). koping menjadi mal adaptif.
Pada penelitian ini ditunjukkan bahwa Pasien dengan mekanisme
sebagian besar pasien yang memiliki koping maladaptif dikarenakan
mekanisme koping adaptif adalah penentuan operasi kurang dari 7 hari.
pasien yang diputuskan operasi lebih Penentuan waktu operasi berkaitan
dari 30 hari, sehingga pasien memiliki erat dengan kesiapan pasien untuk
waktu lebih lama untuk beradaptasi menghadapi operasi yang akan
terhadap keputusan sectio caesarea. dijalaninya. SC memiliki dampak
Penggolongan mekanisme negatif pada psikologis ibu apabila
koping pada pasien pre operasi sectio diputuskan secara mendadak. Ibu yang
casearea terdiri dari dua jenis yaitu persalinan dengan SC akan
mekanisme koping adaptif dan mengekspresikan kekhawatiran
mekanisme koping maladaptif. Sejalan praoperatif seperti takut akan
dengan penelitian Saefudin (2012) kematian, takut akan keselamatan
bahwa pasien dalam penyelesaian hidup bayinya, anestesi dan kamar
masalah pre operasi tidak hanya operasi (Sari, 2017).
menggunakan mekanisme koping Gambaran tingkat kecemasan
adaptif dan juga menggunakan pasien pre operasi sectio caesarea di
mekanisme koping maladaptif. Pada RSUD Sleman Yogyakarta
penelitian ini pasien pre operasi sectio Kecemasan terjadi pada pasien
casearea memiliki mekanisme koping yang mengalami hal yang baru seperti
maladaptif sebanyak 13 orang (31%) keadaan sebelum operasi. Hal ini
dengan skor 36 sampai 90. Mekanisme ditujukan pada tabel 4.3 bahwa
koping maladaptif adalah suatu cara sebagian besar pasien menunjukkan
yang dilakukan individu dalam cemas sedang sebanyak 17 orang
menyelesaikan masalah akibat adanya (40,5%) dengan skor 60 sampai 74.
stresor atau tekanan yang bersifat Pasien pre operasi sectio
negatif, merugikan, distruktif serta caesarea mengalami cemas sedang
tidak dapat menyelesaiakn secara karena reaksi kecemasan yang
tuntas. mungkin terjadi pada semua orang.
Pada penelitian ini sebagian Kecemasan pre operasi mempunyai
besar pasien dengan mekanisme beberapa asalan yaitu takut terjadi
koping mal adaptif adalah pasien yang perubahan fisik, takut terjadi hal-hal
tidak bekerja atau ibu rumah tangga yang tidak diketahui secara pasti, takut
yang suami berprofesi sebagai buruh. nyeri operasi, takut kematian
Pasien tidak bekerja cenderung (Maryunani, 2014 ).
memiliki mekanisme koping Pasien yang tidak mampu
maladaptif dibandingkan dengan mengontrol kecemasan pre operasi
pasien yang bekerja. Menurut Brunner akan menjadi gangguan dalam tubuh
(2013) bahwa pekerjaan yang menjadi yang mempengaruhi stimulasi syaraf
sumber material akan mempengaruhi simpatis yang berefek meningkatkan
mekanisme koping dari seseorang. frekuensi darah, curah cantung,
Seseorang yang memiliki sumber tahanan perifer, sehingga tekanan
darah meningkat. Tekanan darah yang kecemasan pasien pre operasi section
meningkat menyebabkan perdarahan caesarea.
saat pembedahan dan setelah Pada tabel 4.4 menunjukkan
pembedahan (Kozier, et all). bahwa pasien paling banyak dengan
Kecemasan pre operasi juga membuat mekanisme koping adaptif dan
pernapasan meningkat dan mengalami kecemasan ringan
vasokonstriksi pada pembuluh darah sebanyak 12 orang (28,6%). Pasien
lambung (Maryunani, 2014). pre operasi sectio caesarea dengan
Penelitian ini didapatkan mekanisme koping adaptif tetapi
pasien menunjukan tidak cemas masih mengalami cemas ringan karena
sebanyak 4 orang (9,5%). Pada individu masih belum bisa mengontrol
penelitian ini ditunjukan pasien yang kecemasanya, kemungkinan karena
tidak cemas adalah berpendidikan ketidakmampuan diri pasien dalam
perguruan tinggi. Hal ini sejalan beradaptasi tentang masalah pre
dengan penelitian Sukartinah (2016) operasi. Faktor kecemasan selain
bahwa tingkat pendidikan berpengaruh mekanisme koping juga dimungkinkan
dalam memberikan respon terhadap karena faktor pengalaman operasi.
segala sesuatu yang datang dari luar. Pada penelitian ini dipilih pasien
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi dengan pertama kali operasi sectio
akan memberikan respon lebih caesarea sehingga pengalaman
rasional dibandingkan dengan yang operasi pertama kali yang membuat
berpendidikan menegah atau rendah. individu masih merasa cemas. Hal ini
Pasien yang berpendidikan tinggi yang sejalan dengan penelitian Kurasein
mengakses informasi dengan cukup (2009) yang menyatakan pasien yang
membuat siap secara fisik dan mental tidak memiliki pengalaman operasi
untuk dilakukan operasi sectio akan cemas daripada orang yang
caesarea. Pasien yang siap secara fisik sudah pernah operasi. Pada penelitian
dan mental akan membuat operasi ini sebagian besar pasien dengan
berjalan lancar, Hal ini didukung oleh mekanisme koping adaptif dan
penelitian Sukartinah (2016) yang kecemasan ringanadalah pasien yang
menjelaskan bahwa pasien tidak memiliki keputusan SC lebih dari 30
cemas akan membuat status hari.
hemodinamik stabil. Pada penelitian ini ditemukan
pasien yang paling sedikit dengan
Gambaran hubungan mekanisme mekanisme koping adaptif mengalami
koping dengan tingkat kecemasan tidak cemas sebanyak 4 orang (9,5%)
pre operasi sectio caesarea di RSUD karena sebagian besar adalah
Sleman Yogyakarta berpendidikan perguruan tinggi dan
Penelitian tentang hubungan memiliki keputusan operasi lebih dari
mekanisme koping dengan tingkat 30 hari. Pasien dengan mekanisme
kecemasan pasien pre operasi section koping adaptif tidak mengalami
caesarea di RSUD Sleman ini kecemasan. Hal ini sejalan dengan
menggunakan uji chi square, dan penelitian Bahsoan (2013) bahwa
diperoleh nilai correlation coefficient pasien pre operasi dengan mekanisme
antara 2 variabel dengan p=0,008 koping adaptif paling banyak
(p<0,05), yang artinya terdapat menunjukkan cemas ringan sedangkan
hubungan yang signifikan diantara pasien dengan mekanisme koping
variabel tersebut. Hasil penelitian ini maladaptif menunjukkan cemas berat.
menunjukkan bahwa mekanisme Pasien dengan mekanisme koping
koping berpengaruh terhadap tingkat adaptif tidak menunjukkan adanya
gelisah, tidak merasa takut, tidak reaksi pertahanan tubuh dan respon
panik, tidak merasakan gemetar pada verbal yang tidak efektif termasuk
kaki dan tangan, jantung tidak kecemasan Suryani (2008, dalam Rini,
berdebar, tidak pusing, tidak 2012). Dilihat dari jawaban kuesioner
kesemutan, tidak sesak nafas, tidak menunjukan bahwa pasien dengan
sakit perut, tidak terkencing dan tidak mekanisme koping maladaptif dan
mengalami gangguan tidur maupun merasakan cemas kategori sedang
mimpi buruk (dilihat dari jawaban adalah pasien pre operasi sectio
kuesioner). Pasien dengan mekanisme caesarea sebagian besar dengan umur
koping adaptif dan tidak mengalami dibawah 30 tahun daripada umur
kecemasan dimungkinkan karena diatas 30 tahun. Hasil ini sejalan
pasien tersebut sudah siap secara fisik dengan penelitian Rini (2012) bahwa
dan mental untuk dilakukan operasi. usia kurang dari 30 tahun memiliki
Hal ini sejalan dengan teori dari kecemasan yang lebih tinggi
Maryunani (2014) bahwa pasien harus dibanding dengan umur diatas 30
mempersiapakan pre operasi secara tahun.Menurut Bahsoan (2013) bahwa
fisik dan mental sehingga tidak terjadi umur lebih muda belum berpikir lebih
gangguan dalam tubuh. matang dalam menghadapi masalah
Pada penelitian ini dibanding dengan usia diatasnya.
menunjukkan bahwa pasien yang Pada penelitian ini
mekanisme koping adaptif mengalami menunjukkan bahwa pasien yang
kecemasan sedang sebanyak 8 orang melakukan koping maladaptif
(19%). Pasien dengan mekanisme mengalami kecemasan berat sebanyak
koping adaptif tetapi masih merasakan 4 orang (9,5%). Pasien yang tidak
cemas kategori sedang sebagian besar menggunakan mekanisme koping
adalah pasien yang diputusakn operasi dengan benar dapat gagal beradaptasi
SC lebih dari 30 hari dan terhadap masalah mengakibatkan
berpendidikan SMA. Menurut penyakit fisik dan mental termasuk
Notoatmodjo (2010) bahwa tingkat kecemasan (Rasmun, 2011). Dilihat
pendidikan turut menentukan mudah dari jawaban kuesioner pasien dengan
tidaknya seseorang menyerap dan koping maladaptif yang mengalami
memahami pengetahuan yang kecemasan berat adalah ibu yang
diperoleh. Hal ini sejalan dengan diberikan keputusan operasi kurang
Ahsan (2017) bahwa tingkat dari 7 hari, Hal ini berkaitan dengan
pendidikan yang rendah pada pasien belum mampu beradaptasi
seseorang akan menyebabkan orang terhadap keputusan operasi yang
tersebut lebih mudah mengalami kurang dari 7 hari. dan sebagian besar
kecemasan dibandingkan mereka yang responden adalah ibu rumah tangga
mempunyai status pendidikan yang yang suaminya bekerja sebagai buruh.
tinggi. Pada penelitian ini pasien
Pada penelitian ini pasien dengan mekanisme koping adaptif
dengan mekanisme koping maladaptif mengalami kecemasan berat sebanyak
mengalami kecemasan sedang 5 orang (11,9%). Pasien dengan
sebanyak 9 orang (21,4%). Mekanisme mekanisme koping adaptif dapat
koping mal adaptif dan terjadi kecemasan dalam menghadapi
mengalami kecemasan sedang operasi sectio casearea. Hal ini
sebagian besar diputuskan operasi SC dikarenakan kecemasan pre operasi
kurang dari 7 hari.Penggunaan koping terjadi bukan karena faktor
yang maladaptif dapat menimbulkan mekanisme koping saja tetapi karena
respon negatif dengan munculnya waktu keputusan operasi. Dilihat dari
jawaban kuesioner pasien dengan kecemasan pasien pre operasi
koping adaptif yang mengalami sectio caesarea di RSUD Sleman
kecemasan berat adalah pada pasien Yogyakarta tahun 2018 (p=0,008).
yang keputusan operasi lebih dari 30
hari dan sebagian besar adalah ibu SARAN
rumah tangga yang suaminya bekerja Berdasarkan hasil penelitian dan
sebagai buruh. Pasien pre operasi SC pembahasan dapat diberikan saran
sudah mampu beradaptasi terhadap kepada pasien pre operasi sectio
masalah sehingga mempunyai koping caesarea agar dapat mempersiapkan
adaptif. Pekerjaan yang menjadi secara mental sehingga mempunyai
sumber pendapatan merupakan salah mekanisme koping yang efektif untuk
satu faktor yang mempengauhi mengurangi kecemasan pre operasi
kecemasan pasien. sectio caesarea.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan dapat diambil Ahsan. (2017). Faktor-faktor yang
kesimpulan sebagai berikut: mempengaruhi kecemasan pre
1. Karakteristik pasien pre operasi operasi pada SC di ruang IBS
sectio caesarea sebagian besar Kanjuruhan Kepanjen
adalah berumur 26-30 tahun yaitu Kabupaten Malang. P- ISSN:
18 orang (42,9%), pendidikan 2086-3071, E-ISSN: 2443-
terbanyak adalah SMA yaitu 22 0900 , 1-12.
orang (52,4%), pekerjaan terbanyak Bahsoan, H.(2013). Hubungan
yaitu ibu rumah tangga (IRT) yaitu Mekanisme Koping Dengan
24 orang (51,7%), keputusan Kecemasan Pada Pasien Pre
operasi terbanyak adalah lebih dari Operasi Di Ruang
30 hari 23 orang (54,76%), status PerawatanBedah RSUD
paritas terbanyak adalah Prof.DR.HI Aloe Saboe Kota
primigravida 24 orang (57,14%) Gorontalo Tahun 2013.
dan pekerjaan suami terbanyak Skripsi: tidak di publikasikan.
adalah buruh 18 orang (42,86%). Brunner, & Suddart. (2013).
2. Mekanisme koping pasien pre Keperawatan Medikal Bedah .
operasi sectio caesarea di RSUD Jakarta: EGC.
Sleman Yogyakarta sebagian besar Cunningham, F. G., Gant, N. F.,
termasuk dalam kategori adaptif Leveno, K. J., Gilstrab III, C.
yaitu 29 orang (69%), sedangkan l., Hauth, C. J., & Wenstrom,
pasien pre operasi yang melakukan D. K. (2012). Obstetri
mekanisme koping mal adaptif Wiliaams Edisi 23. Jakarta:
sebanyak 13 orang (31%). EGC.
3. Tingkat kecemasan yang dialami
oleh pasien pre operasi sectio Duckworth, K. (2013). www.nami.org.
caesarea sebagian besar Retrieved from
menunjukkan cemas sedang yaitu http:www.nimh.nih.gov/statisti
17 orang (40,5%). Sedangkan yang c/1ANYDIS_ADULT.shtml:
paling sedikit menunjukkan Goleman, D. (2015). Social
menunjukkan tidak cemas yaitu 4 Intellegent. Jakarta: Gramedia
orang (9,5%). Pustaka Utama.
4. Ada hubungan signifikan antara Hawari, D. (2009). Psikometri Alat
mekanisme koping dengan tingkat Ukur(Skala) Kesehatan Jiwa.
Jakarta: FKUI.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Stikes Muh : Tidak
Synder, S. J. (2011). Buku Ajar dipublikasikan.
Fundamental Keperawatan Sari, F.S., (2017). Respon Primipara
Edisi 7 Volume 2. Jakarta: Saat Diputuskan Sectio
EGC. Caesarea Darurat, Jurnal Ipteks
Kurasein, N.D. (2009). Faktor-Faktor Terapan, Research of Applied
Yang Mempengaruhi Tingkat Science and Education V12.i 1
Kecemasan Pasien Yang Akan (32-40)
Menghadapi Operasi Di RSUP Stuart, W. G. (2016). Prinsip dan
Fatmawati Tahun 2009. Praktek Keperawatan
Jakarta: UIN Syarif Kesehatan Jiwa Edisi
Hidayatullah. Skripsi: Tidak Indonesia. Singapore: Elsevier
dipublikasikan Singapore Inc.
Majid, A., Judha, M., & Istianah, U. Sukartinah (2016), Hubungan Tingkat
(2011). Keperawatan Kecemasan Dengan Status
Perioperatif. Yogyakarta: Hemodinamik pada Pasien Pre
Gosyen Publishing. Operasi Sectio Caesarea di
Maryunani, A. (2014). Asuhan ruang IBS RSUD Dr Soediran
Keperawatan Perioperatif. Mangun Sumarso Wonogiri.
Jakarta Timur: Trans Info Skripsi. STIKES Kusuma
Media. Husada Surakarta. Tidak
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi dipublikasikan.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Widiastuti, Y. (2015). Gambaran
PT Rineka Cipta. Kecemasan Pada Pasien Pre
Nursalam. (2015). Metodolologi Operasi Fraktur Femur Di RS
Penelitian Ilmu Keperawatan Orthopedi Prof.DR.R Soeharso
Edisi 4. Jakarta Selatan: Surakarta. Jurnal profesi
Salemba Medika. volume 12.
Rasmun. (2011). Stress Koping dan
Adaptasi. Jakarta: PT Sagung
Seto.
Rini, P.A. (2012). Hubungan
Mekanisme Koping dengan
Tingkat Kecemasan pada
Pasien Pre Operasi di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit
Marinir Cilandak Jakarta
Selatan. Skripsi. Jakarta;
Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas
Pembangunan Veteran.
Riskesdas . (2013). Laporan Nasional
Riset Kesehatan Dasar 2013.
Jakarta: Badan Litbang
Kesehatan.
Saefuddin. 2012. Strategi koping
pasien dalam menghadapi
kecemasan pre operasi di ruang
rawat inap RSUD Kraton
Kabupaten Pekalongan. Skripsi

Anda mungkin juga menyukai