NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
RISSA WIDYASWORO HARTANTI
1710201212
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
RISSA WIDYASWORO HARTANTI
1710201212
ABSTRAK
Latar Belakang Penelitian: Pasien pre operasi sectio caesarea memiliki resiko
medis dan masalah psikologi berupa kecemasan sebelum dilakukan operasi. Pasien
dapat menghadapi kecemasan tergantung mekanisme koping yang dimiliki.Pasien
dengan mekanisme koping adaptif dapat mengurangi kecemasan.Pasien yang tidak
menggunakan mekanisme koping dengan benar atau maladaptif dapat gagal
beradaptasi terhadap masalah mengakibatkan penyakit fisik dan mental.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mekanisme
koping dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD
Sleman Yogyakarta tahun 2018.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan desain
penelitian deskriptif korelasional, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien operasi elektif yang menjalani operasi sectio
caesarea di RSUD Sleman Yogyakarta pada bulan Maret 2018 berjumlah 47 orang.
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling didapatkan 42 orang.
Uji analisis data menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian. Hasil penelitian didapatkan bahwa mekanisme koping pasien pre
operasi sectio caesaria dengan kategori adaptif sebanyak 29 orang (69%) dan
kategori maladaptif sebanyak 13 orang (31%). Tingkat kecemasan yang dialami oleh
pasien pre operasi sectio caesaria dengan cemas berat sebanyak 9 orang (21,4%),
cemas sedang sebanyak 17 orang (40,5%), cemas ringan sebanyak 12 orang (28,6%)
dan tidak cemas sebanyak 4 orang (9,5%).
Simpulan dan saran. Ada hubungan signifikan antara mekanisme koping dengan
tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD Sleman Yogyakarta
tahun 2018 (p = 0,008). Saran bagi pasien pre operasi sectio caesarea agar dapat
menyiapkan mental sebelum operasi sehingga kecemasan berkurang.
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Pembimbing Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
THE CORRELATION BETWEEN COPING MECHANISM AND
ANXIETY LEVEL OF PATIENTS WITH PRE-SURGICAL OF
SECTIO CESAREAN AT SLEMAN REGIONAL HOSPITAL IN
20181 Rissa Widyasworo Hartanti2, Diah Nur Anisa3
ABSTRACT
1
Title
2
Student of Nursing school, Health Sciences Faculty, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Lecturer of Health Sciences Faculty, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
PENDAHULUAN (Maryunani, 2014). Seseorang yang
Kesiapan pasein pre SC tidak mampu mengontrol kecemasan
meliputi kesiapan fisik yaitu pre operasi yang menjadi gangguan
pemeriksaan status kesehatan fisik, dalam tubuh yang mempengaruhi
status nutrisi, keseimbangan cairan stimulasi sistem syaraf simpatis yang
dan elektrolit, kebersihan lambung dan berefek meningkatkan frekuensi
kolon, personal hygiene dan darah, curah jantung dan tahanan
pengosongan kandung kemih (Majid, perifer sehingga tekanan darah
Judha, & Istianah, 2011). Pasien meningkat yang bisa menyebabkan
dengan persalinan SC memiliki resiko perdarahan baik saat pembedahan atau
komplikasi medis seperti perdarahan, pun pasca SC (Kozier, Erb, Berman,
infeksi, cedera rahim, cedera kandung & Synder, 2011). Kecemasan pre
kemih, cedera usus bahkan harus operasi juga membuat pernapasan
menjalani hystrectomy atau meningkat dan vasokonstriksi pada
pengangkatan rahim (Cunningham, et pembuluh darah lambung (Maryunani,
al., 2012). Pasien SC memiliki resiko 2014).
medis juga memiliki resiko masalah Individu yang mengalami
psikologi berupa kecemasan sebelum kecemasan akan mengalami keluhan-
dilakukan operasi. Persiapan keluhan seperti cemas, khawatir,
mental/psikis merupakan bagian yang firasat buruk, takut akan pikiran
tidak kalah penting dalam persiapan sendiri, mudah tersinggung, merasa
pre operasi SC untuk menurunkan tegang, tidak tenang, gelisah, mudah
kecemasan pasien menjelang operasi terkejut, gangguan pola tidur, mimpi-
SC (Majid, Judha, & Istianah, 2011). mimpi yang menegangkan, gangguan
Menurut Carpenito (1999 dalam konsentrasi dan daya ingat (Hawari,
Widiastuti, 2015) pasien pre operasi 2011). Pasien pre operasi yang
90% berpotensi mengalami ansietas mengalami keluhan di atas sebagai
atau kecemasan. respon adanya kecemasanmaka
Menurut hasil survei di pasienakanberusahauntuk
Amerika Serikat terdapat 18,1% atau melakukakan sesuatu demi
sekitar 42 juta orang hidup dengan mengurangi kecemasan tersebut. Hal
kecemasan (Duckworth, 2013). Di yang dilakukan tersebut bagian dari
Indonesia menurut hasil Riset koping. Koping adalah proses yang
Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa dilalui individu dalam menyelesaikan
6% untuk usia 15 tahun ke atas atau situsi stressful serta respon individu
sekitar 14 juta penduduk di Indonesia terhadap situasi yang mengancam
mengalami kecemasan (Riskesdas, dirinya baik fisik maupun psikologis
2013). Menurut penelitian Hety (2015) (Rasmun, 2011) sedangkan
di Rumah Sakit Bhayangkara mekanisme koping adalah segala
Watukosek dari 26 responden pre upaya yang diarahkan pada
sectio caesarea didapatkan 5 orang penatalaksanaan stress, termasuk
dengan kecemasan berat, 15 orang didalamnya upaya penyelesaian
kecemasan sedang dan empat orang langsung (Stuart, 2016).
mengalami kecemasan ringan. Pasien dapat menghadapi
Terdapat berbagai alasan yang kecemasan tergantung mekanisme
dapat menyebabkan kecemasan pre koping yang dimiliki. Pasien yang
operasi yaitu takut terjadi perubahan tidak menggunakan mekanisme
fisik, takut terhadap hal-hal yang koping dengan benar dapat gagal
belum diketahui secara pasti, takut beradaptasi terhadap masalah
nyeri operasi, takut kematian mengakibatkan penyakit fisik dan
mental (Rasmun, 2011). Pasien yang cemas memikirkan waktu operasi,
memiliki pengendalian diri baik, maka cemas sudah dirasakan beberapa hari
akan mengelola emosi dan mengambil sebelum operasi, cemas sejak
tindakan yang tepat ketika dihadapkan diberangkatkan dari bangsal
pada situasi tertentu dengan kecemasan tersebut bertambah sejak
mekanisme koping adaptif (Goleman, masuk ruang operasi.
2015). Penelitian ini bertujuan untuk
Pasien yang memiliki respon mengetahui hubungan antara
mekanisme koping adaptif akan mekanisme koping dengan tingkat
berbicara dengan orang lain, kecemasan pasien pre operasi sectio
memecahkan masalah secara efektif, caesarea di RSUD Sleman
teknik relaksasi dan aktifitas Yogyakarta tahun 2018
konstruktif sedangkan pasien yang
memiliki respon mekanisme koping METODE PENELITIAN
maladaptif tidak dapat menyelesaikan Jenis penelitian kuantitatif,
masalah secara tuntas seperti tidak dengan desain penelitian deskriptif
makan, marah-marah, mudah korelasional, dengan pendekatan cross
tersinggung, menyerang dan aktifitas sectional. Penelitian korelasional
destruktif (Stuart, 2016). Penelitian merupakan penelitian yang bertujuan
yang dilakukan Bahsoan (2013) untuk mengungkapkan korelasi antar
menunjukkan responden dengan variabel (Nursalam, 2015).
koping adaptif paling banyak Populasi dalam penelitian ini
menunjukkan kecemasan ringan adalah seluruh pasien operasi elektif
sementara responden koping yang menjalani operasi sectio
maladaptif menunjukkan kecemasan caesarea di RSUD Sleman
berat sehingga menunjukkan semakin Yogyakarta pada bulan November
adaptif pola koping maka semakin 2018. Pengambilan sampel dalam
tidak cemas dan sebaliknya semakin penelitian ini menggunakan teknik
maladaptif pola koping maka purposive sampling didapatkan 42
responden semakin cemas. orang.
Menurut studi pendahuluan Alat yang digunakan untuk
yang dilakukan peneliti pada tanggal 8 mengukur tingkat kecemasan pasien
sampai 15 April 2018 di Instalasi yang akan menjalani operasi sectio
Bedah Sentral RSUD Sleman caesarea adalah kuesioner Zung Self-
didapatkan angka SC tahun 2017 Rating Anxiety Scole (SAS/SRAS).
sebanyak 574 orang. Pasien operasi Instrumen yang digunakan dalam
sectio caesarea pada bulan Maret mengukur mekanisme koping
2018 adalalah 47 pasien. Peneliti menggunakan kuesioner Jalowiec
melakukan wawancara pada 15 Coping Scale oleh DR Anne Jalowiec,
responden pre operasi SC dengan hasil RN, PhD, FAAN yang telah
15 responden tersebut mengalami dimodifikasi oleh peneliti. Uji statistik
kecemasan. Responden dengan yang digunakan dalam penelitian ini
keluhan tidak bisa tidur beberapa hari adalah chi square, dengan tingkat
sebelum operasi, deg-degan atau was- kepercayaan 95% dan p (signifikasi) <
was, cemas terjadi apa-apa dengan 0,05.
bayi dan ibu, cemas melihat ruang
operasi, cemas melihat kerumunan
orang berbaju hijau, sering berkemih
daripada biasanya, cemas
membayangkan alat-alat operasi,
HASIL PENELITIAN Berdasarkan keputusan
DAN PEMBAHASAN operasi sebagian besar memiliki
Karakteristik responden keputusan operasi lebih dari 30 hari
Tabel 1 yaitu 23 orang (54,76%) dan paling
Distribusi Frekuensi Karakteristik sedikit keputusan operasi 7 sampai 30
Responden hari yaitu 2 orang (4,76%).
Berdasarkan status paritas, sebagian
No. Karakteristik f % besar responden status paritasnya
1. Umur yaitu primigravida sebanyak 24 orang
a. < 21 tahun 5 11,9 (57,14%). Berdasarkan Status
b. 21-25 tahun 10 23,8 pekerjaan suami, sebagian besar yaitu
c. 26-30 tahun 18 42,9 buruh sebanyak 18 orang (42,86%),
d. 31-35 tahun 9 21,4
sedangkan suami responden yang
2. Pendidikan
paling sedikit bekerja sebagai
a. SMP 13 31
b. SMA 22 52,4 PNS/POLRI/TNI yaitu 11 orang
c. PT 7 16,7 (26,19%).
3. Pekerjaan
a. IRT 24 51,7 Mekanisme koping pada pasien pre
b. Swasta 13 31 operasi sectio caesarea
c. PNS 5 11,9 Tabel 2
4. Keputusan Mekanisme Koping Pada Pasien Pre
Operasi 17 40,48 Operasi Sectio Caesarea di RSUD
a. <7 Hari 2 4,76 Sleman Yogyakarta
b. 7-30 Hari 23 54,76
c. >30 Hari
No. Mekanisme f %
5. Status Paritas
Koping
a. Primigravida2457,14
1 Adaptif 29 69
b. Multigravida1842,86
2 Mal adaptif 13 31
6. Pekerjaan Suami
Total 42 100
a. Buruh 18 42,86
b. Swasta 13 30,95
c. POLRI/TNI/P 11 26,19 Tabel 2. menunjukkan bahwa
NS sebagian besar mekanisme koping
yang dilakukan pasien pre operasi SC
Tabel 1. menunjukkan bahwa dalam mengatasi permasalahan atau
usia responden terbanyak adalah pada stress sebelum menjalani operasi
usia 26-30 tahun yaitu 18 orang sectio caesarea termasuk dalam
(42,9%). Usia responden yang paling kategori adaptif yaitu 29 orang (69%)
sedikit kurang dari 20 tahun sebesar dengan skor 90 sampai 144.
11,9%. Berdasarkan tingkat Sedangkan pasien pre operasi yang
pendidikan, sebagian besar responden melakukan mekanisme koping
berpendidikan SMA yaitu 22 orang maladaptif sebanyak 13 orang (31%)
(52,4%) dan yang paling sedikit dengan skor 36 sampai 90.
berpendidikan PT yaitu 7 orang
(16,7%). Berdasarkan pekerjaan,
sebagian besar responden bekerja
sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu
24 orang (51,7%) sedangkan
responden yang paling sedikit bekerja
sebagai PNS yaitu 5 orang (11,9%).
Tingkat kecemasan pasien pre Tabel 3 menunjukkan bahwa
operasi sectio caesarea sebagian besar pasien pre operasi SC
Tabel 3 menunjukkan cemas sedang yaitu 17
Tingkat Kecemasan Pasien Pre orang (40,5%) dengan skor 60 sampai
Operasi Sectio Caesarea di RSUD 74. Sedangkan yang paling sedikit
Sleman menunjukkan menunjukkan tidak
cemas yaitu 4 orang (9,5%) dengan
No. Tingkat f % skor 20 sampai 44.
Kecemasan
1 Tidak cemas 4 9.5
2 Cemas ringan 12 28.6
3 Cemas sedang 17 40.5
4 Cemas berat 9 21.4
Total 42 100.0
Tabel 4.
Hubungan Mekanisme Koping Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
Sectio Caesarea di RSUD Sleman Yogyakarta tahun 2018