Anda di halaman 1dari 13

Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit

Nomor : 445/01/PDN-SKP/II/2015
Tanggal : 12 Februari 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kepada pasien. Rumah sakit yang sukses adalah rumah sakit yang
dapat memberikan pelayanan paripurna kepada pasien dengan selalu
mengutamakan keselamatan pasien. Salah satu cara dalam mewujudakan
keselamatan pasien adalah melalui identifikasi pasien.
Mengapa identifikasi pasien menjadi salah satu nilai penting dalam keselamatan
pasien?Bayangkan saja seorang pasien yang harusnya mendapat obat A,justru
diberikan obat B yang mungkin berbahaya baginya – hanya karena petugas
kesehatan di Rumah Sakit gagal mengidentifikasi bahwa itu adalah obat yang
keliru bagi pasien tersebut.Atau bayi baru lahir yang tertukar di Rumah
Sakit,karena tidak adanya penanda identitas bayi yang mencukupi. Dan masih
banyak lagi kasus-kasus lain yang dapat ditimbulkan oleh kelalaian dalam
mengidentifikasi pasien.
Guna mencegah hal-hal tersebut tidak menjadi sebuah kejadian yang tidak
diharapkan,maka Rumah Sakit membuat panduan yang menjadi acuan bagi staf
Rumah Sakit dalam melakukan identifikasi pada pasien.

B. Definisi
Identifikasi pasien adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk memastikan
ketepatan dan kebenaran identitas pasien, sebelum pasien yang dimaksud
mendapatkan perlakuan atau tindakan di rumah sakit , baik itu medis
(mendapat terapi, pemeriksaan dokter, pemeriksaan penunjang dll) maupun
administratif (pembayaran, klaim asuransi dll)

A. Tujuan
 Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam
identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit dr. Achmad Darwis.
 Mengurangi kejadian / kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi.
Kesalahan ini dapat berupa: salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan
medikasi, kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik.
BAB II

1
RUANG LINGKUP
A. Ruang Lingkup

 Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, pasien Instalasi Gawat
Darurat (IGD), dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur.
 Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi,
bidan, dan tenaga kesehatan lainnya);staf di ruang rawat, staf administratif, dan
staf pendukung yang bekerja di rumah sakit .

B. Prinsip
 Semua pasien rawat inap, IGD, dan yang akan menjalani suatu prosedur harus
diidentifikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dr. Achmad Darwis dan
selama masa perawatannya.
 Kapan pun dimungkinkan, pasien rawat inap harus menggunakan gelang
pengenal dengan minimal 3 data (nama pasien,nomor Medical Record, tanggal
lahir).
 Tujuan utama tanda pengenal ini adalah untuk mengidentifikasi pemakainya.
 Tanda pengenal ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien
ketika pemberian obat, darah, atau produk darah; pengambilan darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau
tindakan lain.

C. Kewajiban dan Tanggung Jawab


a) Seluruh staf Rumah sakit dr. Achmad Darwis
i. Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien
ii. Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika pemberian obat,
darah, atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan
lain.
iii. Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien; termasuk hilangnya gelang
pengenal.
b) Perawat yang bertugas (perawat penanggung jawab pasien)
i. Bertanggungjawab memakaikan gelang pengenal pasien dan
memastikan kebenaran data yang tercatat di gelang pengenal.
ii. Memastikan gelang pengenal terpasang dengan baik. Jika terdapat
kesalahan data, gelang pengenal harus diganti, dan bebas coretan.
c) Kepala Instalasi / KepalaRuang
i. Memastikan seluruh staf di ruangan/instalalasi memahami prosedur
identifikasi pasien dan menerapkannya.

2
ii. Menyelidiki semua insident salah identifikasi pasien dan memastikan
terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali
insident tersebut.
d) Manajer/ Kasie Keperawatan
i. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan
baik oleh Kepala ruangan/Instalasi.
ii. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien.5
BAB III
TATA LAKSANA

A. Prosedur Pemakaian Gelang Pengenal


a) Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian obat,
darah, atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain.
b) Pakaikan gelang pengenal di pergelangan tangan pasien dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Gelang dipasang di pergelangan tangan kanan pasien
2) Pemasangan pada kondisi khusus :
Untuk pasien dengan kondisi pemasangan IV line tidak bisa dilakukan di
pergelangan kiri, maka gelang identifikasi dipasang di pergelangan yang
berlawanan dengan pemasangan IV line
3) Untuk pasien tanpa lengan kanan maka gelang identifikasi dipasang di lengan
kiri
4) Untuk pasien tanpa lengan maka gelang identifikasi dipasang di pergelangan
kaki kanan, jika tanpa kaki kanan maka dipasang di kaki kiri.
5) Pada pasien dengan fistula arterio-vena (pasien hemodialisis), gelang
pengenal tidak boleh dipasang di sisi lengan yang terdapat fistula.
6) Pada situasi di mana tidak dapat dipasang di pergelangan kaki, gelang
pengenal dapat dipakaikan di baju pasien di area yang jelas terlihat. Hal ini
harus dicatat di rekam medis pasien. Gelang pengenal `harus dipasang ulang
jika baju pasien diganti dan harus selalu menyertai pasien sepanjang waktu.
7) Pada kondisi tidak memakai baju, gelang pengenal harus menempel pada
badan pasien dengan menggunakan perekat transparan/tembus pandang. Hal
ini harus dicatat di rekam medis pasien.
c) Pastikan gelang terpasang dengan baik dan nyaman untuk pasien
d) Gelang pengenal pasien sebaiknya mencakup 3 detail wajib yang dapat
mengidentifikasi pasien, yaitu:
1. Nama pasien
- Nama pasien sendiri yang terdiri dari satu suku kata atau lebih,
- Nama dicantumkan sesuai dengan nama pada KTP/KK/kartu identitas lain,
- Nama gelar akademis, bangsawan, marga tidak diperkenankan dicantumkan,

3
- Sebutan bayi Ny. diberikan pada bayi baru lahir yang belum punya nama
sampai saat pulang
- Sebutan Mr/Mrs x diberikan pada pasien tidak dikenal/tanpa identitas
2. Tanggal lahir
- Tanggal lahir pasien sesuai dengan tanggal lahir pada KTP/Kartu
Keluarga/Akta Kelahiran
- Pada pasien yang tidak bisa menyebutkan tanggal lahir/hanya mengetahui
umurnya, maka tanggal lahir dicantumkan tanggal 31 Desember dengan
tahun dihitung mundur sesuai dengan umur
- Pada pasien tidak dikenal/tidak ada identitas, maka tanggal lahir
dicantumkan tanggal 31 Desember dengan tahun dihitung mundur sesuai
perkiraan umur
3. Nomor rekam medis pasien
Nomor rekam medis pasien diberikan satu nomor untuk seumur hidup yang
telah terpogram dalam SIM-RS,
f. Bagi pasien yang beresiko diberi penambahan penanda resiko berupa klip
penanda resiko
g. Bagi pasien yang alergi dengan gelang digunakan kartu penanda khusus yang
ditempelkan ke baju.
h. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang pengenal. Ganti gelang
pengenal jika terdapat kesalahan penulisan data.
i. Jika gelang pengenal terlepas, segera berikan gelang pengenal yang baru.
j. Gelang pengenal harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di rumah
sakit dr. Achmad Darwis.
k. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuannya kepada pasien.
l. Periksa ulang detail data di gelang pengenal sebelum dipakaikan ke pasien.
m. Saat menanyakan identitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka, misalnya:
‘Siapa nama Anda?’ (jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti ‘Apakah
nama anda Ibu Nurbaya?’)
n. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak
sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien kepada keluarga /
pengantarnya. Jika mungkin, gelang pengenal jangan dijadikan satu-satunya
bentuk identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi. Tanya ulang nama dan
tanggal lahir pasien, kemudian bandingkan jawaban pasien dengan data yang
tertulis di gelang pengenalnya.
o. Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani prosedur menggunakan 1
gelang pengenal. Untuk pasien anak dan neonatus, gunakan 2 gelang pengenal
pada ekstremitas yang berbeda.
p. Pengecekan gelang pengenal dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat.

4
q. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar dan
pastikan gelang pengenal terpasang dengan baik.
r. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien
dan membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang
pengenal.
s. Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang pengenal:
a. Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti:
i. Menolak penggunaan gelang pengenal disertai bukti penolakan yang
ditanda tangani
ii. Gelang pengenal terlalu besar
iii. Pasien melepas gelang pengenal
b. Pasien harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika gelang
pengenal tidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada rekam medis.
c. Jika pasien menolak menggunakan gelang pengenal, petugas harus lebih
waspada dan mencari cara lain untuk mengidentifikasi pasien dengan benar
sebelum dilakukan prosedur kepada pasien.

B. Warna pada Gelang Pengenal


a) Kepada seluruh pasien yang tidak memiliki alergi, gunakan gelang pengenal
sesuai dengan jenis kelaminnya,:
 BIRU untuk pria
 MERAH JAMBU untuk wanita.
b) Semua pasien harus ditanyakan mengenai alergi yang dimiliki
c) Jika pasien memiliki ALERGI, diberikan penanda resiko berwarna MERAH. Tulis
dengan jelas alergi pada gelang tersebut.
d) Riwayat alergi pasien harus dicatat di rekam medis.
e) Untuk pasien dengan RISIKO JATUH, diberikan penanda resiko dengan warna
KUNING.
f) Untuk pasien yang menolak untuk dilakukan resusitasi diberikan penanda resiko
UNGU untuk DNR (Do Not Resusitation).

C. Prosedur yang Membutuhkan Identifikasi Pasien dengan Benar


a) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien :
i. Pemberian obat-obatan
i. Prosedur pemeriksaan radiologi (rontgen, MRI, dan sebagainya)
ii. Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya
iii. Transfusi darah
iv. Pengambilan sampel (misalnya darah, tinja, urin, dan sebagainya)
v. Transfer pasien
vi. Konfirmasi kematian
vii. Dan lain-lain.
b) Para staf RS harus mengkonfirmasi identifikasi pasien dengan benar dengan
menanyakan nama, kemudian membandingkannya dengan yang tercantum di

5
rekam medis dan gelang pengenal. Jangan menyebutkan nama, dan meminta
pasien untuk mengkonfirmasi dengan jawaban ya / tidak.
c) Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang pengenal.
Gelang pengenal harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani
pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur.
d) Identifikasi pasien yang menjalani prosedur pemeriksaan radiologi:
i. Operator harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum
melakukan prosedur, dengan cara:
 Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahir.
 Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam
medis. Jika data yang diperoleh sama, lakukan prosedur.
 Jika terdapat ≥ 2 pasien di unit radiologi dangan nama yang sama,
periksa ulang identitas dengan melihat nomor medical record atau
tanggal lahir.
ii. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh
sebelum pajanan radiasi (exposure) dilakukan.
e) Identifikasi pasien yang menjalani tindakan operasi:
i. Petugas di kamar operasi harus mengkonfirmasi identitas pasien
ii. Jika diperlukan untuk melepas gelang pengenal selama dilakukan
operasi, tugaskanlah seorang perawat di kamar operasi untuk
bertanggung jawab melepas dan memasang kembali gelang pengenal
pasien.
iii. Gelang pengenal yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam medis
pasien
f) Prosedur Pengambilan dan Pemberian Produk / Komponen Darah
i. Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan, dan penyerahan
komponen darah (transfusi) merupakan tanggungjawab petugas yang
mengambil darah.
ii. Dua orang staf RS yang kompeten harus memastikan kebenaran: data
demografik pada kantong darah, jenis darah, golongan darah pada pasien
dan yang tertera pada kantong darah, waktu kadaluasanya, dan identitas
pasien pada gelang pengenal.
iii. Staf RS harus meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan
nama gadis ibu kandung.
iv. Jika staf RS tidak yakin / ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan
lakukan transfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien
dengan benar.
g) Prosedur Identifikasi pada Bayi Baru Lahir atau Neonatus
i. Gunakan gelang pengenal di ekstremitas yang berbeda

6
ii. Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data di gelang
pengenal berisikan jenis kelamin bayi, nama ibu, tanggal dan jam lahir
bayi, nomor rekam medis bayi, dan Jenis kelahiran.
iii. Saat nama bayi sudah didaftarkan, gelang pengenal berisi data ibu dapat
dilepas dan diganti dengan gelang pengenal yang berisikan data bayi.
iv. Gunakan gelang pengenal berwarna merah muda (pink) untuk bayi
perempuan dan biru untuk bayi laki-laki.
v. Pada kondisi di mana jenis kelamin bayi sulit ditentukan, gunakan gelang
pengenal berwarna putih.

D. Pasien Rawat Jalan


a) Tidak perlu menggunakan gelang pengenal (kecuali pasien yang mengunjungi
poliklinik mata).
b) Pasien poliklinik mata yang akan menjalani prosedur berikut ini harus
menggunakan gelang pengenal.
i. Angiogram fluoresens
ii. Terapi fotodinamik (photo dynamic therapy)
iii. Infus intravena
c) Sebelum melakukan suatu prosedur/ terapi, tenaga medis harus menanyakan
identitas pasien berupa nama dan tanggal lahir. Data ini harus dikonfirmasi
dengan yang tercantum pada rekam medis.
d) Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum / puskesmas / layanan kesehatan
lainnya, surat rujukan harus berisi identitas pasien antara berupa nama lengkap,
tanggal lahir sesuai dengan kartu identitas.
e) Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi data
dengan menanyakan keluarga / pengantar pasien.

E. Pasien dengan Nama yang Sama di Ruang Rawat


a) Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada
perawat yang bertugas setiap kali pergantian jaga.
b) Berikan label / penanda berupa ‘pasien dengan nama yang sama’ di lembar
pencatatan, lembar obat-obatan, dan lembar tindakan.
c) Kartu bertanda ‘pasien dengan nama yang sama’ harus dipasang di tempat tidur
pasien agar petugas dapat memverifikasi identitas pasien.

F. Pasien yang identitasnya tidak diketahui


a) Pasien akan dilabel menurut prosedur identifikasi di RSUD dr.Achmad Darwis

sampai pasien dapat diidentifikasi dengan benar. Pelabelan pada nama diberi Mr
x untuk laki-laki dan Mrs x untuk perempuan, tanggal lahir dicantumkan tanggal
31 Desember dengan tahun dihitung mundur sesuai perkiraan umur.

7
b) Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang pengenal baru dengan

identitas yang benar.

G. Pasien yang Meninggal


Pasien yang meninggal di ruang rawat rumah sakit dr. Achmad Darwis harus dilakukan
konfirmasi terhadap identitasnya dengan gelang pengenal dan rekam medis (sebagai
bagian dari proses verifikasi kematian).

H. Melepas Gelang Pengenal


a) Gelang pengenal hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit
dr. Achmad Darwis.
b) Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah perawat yang bertanggungjawab
terhadap pasien selama masa perawatan di rumah sakit dr. Achmad Darwis.
c) Gelang pengenal dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses ini
meliputi: pemberian obat-obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan
mengenai rencana perawatan selanjutnya kepada pasien dan keluarga.
d) Gelang pengenal yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi potongan-
potongan kecil sebelum dibuang ke tempat sampah.
e) Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang pengenal
sementara (saat masih dirawat di rumah sakit dr. Achmad Darwis), misalnya
lokasi pemasangan gelang pengenal mengganggu suatu prosedur. Segera setelah
prosedur selesai dilakukan, gelang pengenal dipasang kembali.

I. Pelaporan Insident / Kejadian Kesalahan Identifikasi Pasien


a) Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi pasien
harus segera melapor kepada kepala ruangan di ruang rawat / unit tersebut,
kemudian melengkapi laporan insiden.
b) Petugas harus berdiskusi dengan Kepala ruangan dan Kepala Instalasi atau
Manajer mengenai pemilihan cara terbaik dan siapa yang memberitahukan
kepada pasien / keluarga mengenai kesalahan yang terjadi akibat kesalahan
identifikasi.
c) Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
i. Kesalahan penulisan alamat di rekam medis
ii. Kesalahan informasi / data di gelang pengenal
iii. Tidak adanya gelang pengenal di pasien
iv. Misidentifikasi data / pencatatan di rekam medis
v. Misidentifikasi pemeriksaan radiologi (rontgen)
vi. Misidentifikasi laporan investigasi
vii. Misidentifikasi perjanjian (appointment)
viii. Registrasi ganda saat masuk rumah sakit dr. Achmad Darwis
ix. Salah memberikan obat ke pasien
x. Pasien menjalani prosedur yang salah

8
xi. Salah pelabelan identitas pada sampel darah
d) Kesalahan juga termasuk insiden yang terjadi akibat adanya misidentifikasi,
dengan atau tanpa menimbulkan bahaya, dan juga insiden yang hampir terjadi di
mana misidentifikasi terdeteksi sebelum dilakukan suatu prosedur.
e) Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah:
i. Kesalahan pada administrasi / tata usaha
o Salah memberikan label
o Kesalahan mengisi formulir
o Kesalahan memasukkan nomor / angka pada rekam medis
o penulisan alamat yang salah
o pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap / tidak terbaca
ii. Kegagalan verifikasi
o Tidak adekuatnya / tidak adanya protokol verifikasi
o Tidak mematuhi protokol verifikasi
iii. Kesulitan komunikasi
o Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien, atau
keterbatasan bahasa
o Kegagalan untuk pembacaan kembali
o Kurangnya kultur / budaya organisasi
f) Jika terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi pasien, lakukan hal berikut ini:
i. Pastikan keamanan dan keselamatan pasien
ii. Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan
iii. Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau
dilakukan di tempat yang salah, para klnisi harus memastikan bahwa
langkah-langkah yang penting telah diambil untuk melakukan prosedur
yang tepat pada pasien yang tepat.

J. Revisi dan Audit


a) Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun
b) Rencana audit akan disusun dengan bantuan kantor audit medik dan akan
dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah implementasi kebijakan. Audit klinis
ini meliputi:
i. Jumlah persentase pasien yang menggunakan gelang pengenal
ii. Akurasi dan reliabilitas informasi yang terdapat di gelang pengenal
iii. Alasan mengapa pasien tidak menggunakan gelang pengenal
iv. Efikasi cara identifikasi lainnya
v. Insiden yang terjadi dan berhubungan dengan misidentifikasi
c) Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan identifikasi pasien akan
dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

9
Algoritma Identifikasi Pasien

Pasien masuk rumah


sakit

Melalui Dirawat untuk


Tidak menjalani operasi
IGD
elektif

Apakah terdapat Apakah terdapat


rekam medis rekam medis
sebelumnya?

Ya Ya Tidak

 Identitas pasien  Lengkapi  Identitas pasien diperiksa  Lengkapi


diperiksa dari rekam identitas dan bandingkan dengan identitas
medis. pasien rekam medis. pasien
 Buatlah gelang  Gelang  Buatlah gelang pengenal  Gelang
pengenal berisi nama, pengenal berisi nama, nomor pengenal
nomor rekam dibuat dan rekam medis, tanggal dibuat dan
medis,tanggal lahir, diperiksa lahir diperiksa
 Data di gelang pengenal ulang pada  Data di gelang pengenal ulang pada
diperiksa ulang pada pasien diperiksa ulang pada pasien

Gelang pengenal dipakaikan ke pergelangan tangan


kanan pasien (kecuali kondisi khusus)

 Gelang pengenal pasien diperiksa, pasien diminta untuk menyebutkan


nama lengkap dan atau tanggal lahir sebelum menjalani prosedur, seperti:
o Pengambilan darah/ sampel cairan tubuh lainnya
o Transfusi darah
o Pemberian obat-obatan
o Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya
o Transfer pasien
o Prosedur pemeriksaan radiologi (rontgen, MRI, dan sebagainya)

 Gelang pengenal harus diperiksa


setiap pergantian jaga oleh
perawat berikutnya untuk
memastikan gelang terpasang Lepas gelang pengenal saat pasien
dengan baik dan terbaca. pulang / keluar dari rumah sakit
 Ganti gelang pengenal jika
terdapat kesalahan data
 Jangan mencoret atau menimpa
tulisan sebelumnya dengan data

10
Audit Gelang Pengenal pada Pasien Rawat Inap

Tanggal: Ruang rawat:


Pilihan
Pertanyaan
jawaban 1 2 3 4 5
Apakah pasien menggunakan gelang pengenal? ya / tidak
Warna gelang pengenal Biru ya / tidak
Merah muda ya / tidak
Lainnya sebutkan
Apakah gelang pengenal ini benar? ya / tidak
Posisi gelang pengenal Pergelangan
ya / tidak
tangan
Sebutkan.........
Lainnya ...
Kesesuaian gelang pengenal Baik ya / tidak
Cukup ya / tidak
Buruk ya / tidak
Tulisan berwarna hitam ya / tidak
Dapat dibaca ya / tidak
Nama depan ya / tidak
Nama akhir ya / tidak
Nomor rekam medis ya / tidak
Tanggal lahir ya / tidak
Informasi tambahan pada gelang pengenal yang
Sebutkan
tidak perlu

CONTOH LABEL DI GELANG IDENTITAS

Nama pasien
Tanggal lahir
Nomor MR

NY.AKREDITASI
11
01-09-2015
000000100
Ditetapkan di : Suliki
Pada tanggal : 12 Februari 2015

Direktur
RSUD dr.Achmad Darwis

Dr.Muryani Dhatri
NIP.19760111 200604 2 012

12
REFERENSI

1. Departement of Health, Government of Western Australia. Western Australian


patient identification policy 2010; 2010.
2. World Health Organization Collaborating Centre for Patient Safety Solutions.
Patient identification. Dalam: Patient Safety Solutions. Volume 1. Solution 2. 2007.
3. Critical Management Solutions. Patient identification policy. [diakses tanggal 25
Februari 2012] Diunduh dari www.kraskerhc.com. 2009.
4. Mid Western Regional Hospital, Mid Western Regional Orthopaedic Hospital, Mid
Western Regional Maternity Hospital. Patient identification policy and procedure;
2010.
5. Tameside Hospital NHS Foundation Trust. Patient identification policy; 2010.
6. Royal United Hospital Bath. Policy for the positive identification of patients; 2010.
7. Primary Care Provision. Patient identification policy. [diakses tanggal 25 Februari
2012]. Diunduh dari www.bolton.nhs.uk. 2009.
8. Bath and North Somerset. Patient identification policy and procedure; 2009.
9. California Association for Medical Laboratory Technology Distance Learning
Program. Patient identification; 2010.
10. Royal Free Hampstead NHS Trust. Pat
ient identification policy; 2008.

13

Anda mungkin juga menyukai