DISUSUN OLEH:
ASMUL
HARMIS NELVINA
MARDINAL
M. DESMUR
NOVIA ASNINA
RIMA YANTI
RINI NOFRIYENTI
RINI WIDYASTUTI
SETIAWAN
SUSI YETRI
TRISNA YANTI
VINI VEIRA SARI
YATI SRI WAHYUNI
YENNY RIKO SRI DEWI
YESSY RIANI
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ........................................................................................................................................ iv
PENDAHULUAN .................................................................................................................... iv
A. Latar Belakang ............................................................................................................ iv
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... v
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... v
BAB II....................................................................................................................................... vi
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... vi
A. Konsep Dasar Timbang Terima Pasien .................................................................... vi
1. Pengertian ................................................................................................................. vi
2. Tujuan Timbang Terima ........................................................................................... vi
3. Manfaat Timbang Terima ........................................................................................ vii
4. Prinsip Timbang Terima ......................................................................................... viii
5. Jenis Timbang Terima................................................................................................ x
6. Hambatan dalam Timbang Terima ........................................................................... xi
7. Langkah – langkah pelaksanaan Timbang Terima.................................................... xi
8. Pelaksanaan Timbang Terima yang baik dan benar.................................................. xi
B. Metode Timbang Terima .......................................................................................... xii
1. Timbang terima dengan metode tradisional ............................................................. xii
2. Timbang terima dengan metode bedside handover.................................................. xii
C. Persiapan Timbang Terima ..................................................................................... xiii
D. Efek Timbang Terima ...............................................................................................xiv
E. Dokumentasi Timbang Terima ................................................................................. xv
F. Konsep Pendelegasian Tugas .................................................................................... xv
G. Analisa Sistem Timbang Terima / Handover di RSUD dr. Achmad Darwis ...xix
BAB III ................................................................................................................................... xxi
PENUTUP .............................................................................................................................. xxi
A. Kesimpulan .................................................................................................................xxi
B. Saran .......................................................................................................................... xxii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ xxii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengoptimalan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
merupakan satu upaya dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan
keperawatan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa
setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara professional
dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Tuntutan masyarakat
terhadap kualitas pelayanan dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspn
oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar tentang
konsep pelayanan keperawatan dan langkah-langkah konkret dalam
pelaksanaannya.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar pearawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat prgantian shift,
yaitu saat timbang terima klien. Timbang terima merupakan teknik atau cara
untuk menyampaikan dan enerima seuatu (informasi) yang berkaitan dengan
keadaan klien. Timbang terima klien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat yang sudah dilakukan/ belum dan perkembangan
klien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan
asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan
oleh perawat primer antar shift secara tulisan dan lisan.
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima informasi yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan
komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga
kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang
terima dilakukan oleh perawat primer.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting karena
dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan keeperawatan yang diberikan
akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggung jawab
dan tanggung gugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan
dengan baik, maka akan muncul keracunan dari tindakan keperawatan yang
diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar
pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan
keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima
yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Engesmo dan Tjora (2006); Scovell (2010) dan Sexton, et al., (2004)
menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat
dalam pelaksanaan timbang terima, diantaranya adalah:
4. Teknik Pendelegasian
Manajer perawat/bidan pada seruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-
tugas yang dapat didelegasikan dari eksekutif perawat sampai eksekutif
departemen atau kepala unit, dan dari kepala unit sampai perawat/bidan
klinis. Delegasi mencakup kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi
atau pelaksanaan. Tugas- tugas seharusnya dirangking dengan waktu yang
diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban
didelegasikan pada satu waktu.
6. Delegatif Efektif
Agar pendelegasian menjadi efektif, diperlukan cara untuk
menanggulangi hambatan tersebut di atas, Louis Allen mengemukakan
beberapa teknik khusus untuk membantu manager perawat dan bidan
dalam melakukan delegasi:
a. Tetapkan tujuan, perawat/bidan pelaksana harus diberitahu maksud
dan pentingnya tugas yang didelegasikan
b. Tegaskan tanggung jawab dan wewenangnya dan berikan informasi
yang jelas apa yang harus dipertanggungjawabkan serta sumber-
sumber yang tersedia untuk pelaksanaan tugasnya sebagai
perawat/bidan
c. Berikan motivasi dan dorongan agar percaya diri dalam menerima
tanggung jawab
d. Meminta penyelesaian tugas yang didelegasikan dalam batas waktu
yang jelas
e. Berikan latihan untuk mengembangkan pekerjaannya agar menjadi
lebih baik
f. Adakan pengawasn yang memadai baik langsung maupun melalui
laporan. Tegaskan kapan laporan harus selesai dan hal-hal yang
diperluka dalam laporan (singkat dan padat)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Timbang terima merupakan sistem kompleks yang didasarkan pada
perkembangan sosio-teknologi dan nilai-nilai yang dimiliki perawat dalam
berkomunikasi. Timbang terima dinas berperan penting dalam menjaga
kesinambungan layanan keperawatan selama 24 jam (Kerr, 2002).
Pendelegasian adalah proses penyerahan tugas dari seseorang kepada rang
lain. Pendelegasian merupakan pengambilan keputusan, tugas- tugas mana yang
dikerjakan manajer sendiri serta mana yang diserahkan kepada dan dikerjakan
oleh orang lain (karyawan/staf).
RSUD dr. Achmad Darwis menerapkan metode timbang terima Bedside
Handover yaitu metode yang dilakukan disamping tempat tidur pasien dengan
melibatkan pasien atau keluarga secara langsung untuk mendapatkan feedback
dan menggunakan komunikasi oral atau spoken yaitu melakukan pertukaran
informasi dengan berdiskusi. Timbang terima dilakukan setiap pergantian shift,
dimana ketua tim atau karu akan memimpin timbang terima tersebut.
B. Saran
Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat kiranya lebih mematuhi
SOP yang ditetapkan, menerapkan kerjasama dengan tim kesehatan dalam
pemberian pelayanan kesehatan, menerapkan komunikasi yang baik terhadap
pasien dan keluarga serta tenaga kesehatan lainnya, peka dalam menyelesaikan
masalah terhadap kejadian tidak diharapkan, mendokumentasikan dengan benar
semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA