Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
petunjuk dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Proses penyusunan rencana penyelesaian masalah manajemen (Road
Case Analisys (RCA) / Fishbone” dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan. Disamping itu makalah ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat
mengembangkan pengetahuannya mengenai Proses penyusunan rencana
penyelesaian masalah manajemen (Road Case Analisys (RCA) / Fishbone. Tidak
lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang membantu penulisan makalah ini.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penyajian makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah
ini sangat diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
khususnya mahasiswa keperawatan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
3.1 Kesimpulan...............................................................................................12
3.2 Saran.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk menyelesaikan tugas Manajemen Keperawatan.
2. Untuk memahami tentang Proses penyusunan rencana penyelesaian
masalah manajemen (Road Case Analisys (RCA) / Fishbone.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dipergunakan untuk untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab)
dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor
penyebab itu.
Diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan
Akibat)/ Ishikawa telah menciptakan ide cemerlang yang dapat
membantu dan memampukan setiap orang atau organisasi/perusahaan
dalam menyelesaikan masalah dengan tuntas sampai ke akarnya.
Kebiasaan untuk mengumpulkan beberapa orang yang mempunyai
pengalaman dan keahlian memadai menyangkut problem yang dihadapi
oleh perusahaan Semua anggota tim memberikan pandangan dan
pendapat dalam mengidentifikasi semua pertimbangan mengapa
masalah tersebut terjadi. Kebersamaan sangat diperlukan di sini, juga
kebebasan memberikan pendapat dan pandangan setiap individu. Jadi
sebenarnya dengan adanya diagram ini sangatlah bermanfaat bagi
perusahaan, tidak hanya dapat menyelesaikan masalah sampai akarnya
namun bisa mengasah kemampuan berpendapat bagi orang – orang
yang masuk dalam tim identifikasi masalah perusahaan yang dalam
mencari sebab masalah menggunakan diagram tulang ikan.
4
permasalahan utama secara ringkas sehingga tim akan mudah
menangkap permasalahan utama.
c. Menentukan kesepakatan mengenai penyebab suatu masalah.
Dengan menggunakan teknik brainstorming para anggota tim
akan memberikan sumbang sara mengenai penyebab
munculnya maslah. Berbagai sumbang saran ini akan
didiskusikan untuk menentukan mana dari penyebab tersebut
yang berhubungan dengan maslah utama termasuk menentukan
penyebab yang dominan
d. Membangun dukungan anggota tim untuk menghasilkan
solusi.
Setelah ditentukan penyebab dari masalah, langkah untuk
menghasilkan solusi akan lebih mudah mendapat dukungan
dari anggota tim.
e. Memfokuskan tim pada penyebab masalah.
Fishbone akan memudahkan anggota tim pada penyebab
masalah. Juga dapat dikembangkan lebih lanjut dari setiap
penyebab yang telah ditentukan.
f. Memudahkan visualisasi hubungan antara penyebab dengan
masalah.
Hubungan ini akan terlihat dengan mudah pada Fishbone yang
telah dibuat.
g. Memudahkan tim beserta anggota tim untuk melakukan
diskusi dan menjadikan diskusi lebih terarah pada masalah dan
penyebabnya.
5
2. Gunakan 5W teknik bersamaan dengan Fishbone Diagram.
Pastikan tim menggunakan teknik 5W ini hingga akar penyebab
masalah ditemukan.
3. Untuk membantu mengidentifikasi akar penyebab dari semua
ide yang dihasilkan, pertimbangkan untuk menggunakan teknik
multi-voting seperti misalnya mengharuskan setiap anggota tim
mengidentifikasi tiga akar penyebab dengan cara memberi tanda
pada tulang ikan yang menunjukkan masalah yang berpotensi
dapat diatasi.
B. Struktur Pemetaan
Fishbone Diagram membuat suatu perbedaan antara sebab dan
akibat. Masalah atau efek akan ditampilkan di bagian kepala atau
kepala ikan. Kemungkinan penyebab yang muncul dijabarkan pada
“tulang-tulang” kecil yang dibagi menjadi 6 kategori, yang masing-
masing bercabang menjadi penyebab sekunder. Empat kategori
utama tersebut antara lain:
a) Man
Masalah ini menyangkut semua penyebab yang dihasilkan oleh
manusia. Ada atau tidaknya komunikasi yang baik, paham atau
tidaknya para karyawan terhadap pekerjaan mereka, apakah
karyawan yang terlibat adalah karyawan yang cukup
berpengalaman dan terlatih, dan lain sebagainya.
b) Machine
Masalah ini menyangkut semua yang berkaitan dengan fungsi
dari mesin, peralatan, proses instalasi dan komputerisasi.
Apakah mesin yang digunakan cukup aman, apakah mesin
yang digunakan telah memenuhi persyaratan, apakah semua
peralatan dan mesin tersebut dapat diandalkan, dan lain
sebagainya
c) Minute
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan
atau suatu program
6
d) Methode
1. Kategori ini mencakup investigasi apakah terdapat
kemungkinan penyebab masalah dapat ditemukan dalam cara
kerja, apakah proses-proses kerja yang dilakukan sudah
memadai, bagaimana bekerjasama yang baik, bagaimana
semua karyawan dan divisi dalam perusahaan berkomunikasi,
dan lain sebagainya.
e) Money
Money disini diartikan modal. Modal yang dibutuhkan untuk
memenuhi segala keperluan dalam organisasi tim
f) Market
Market merupakan tempat dimana kita mempromosikan suatu
produk dengan menarik customer untuk tertarik dengan hasil
kerja tim.
C. Langkah-Langkah Membuat Fishbone
1. Menyepakati pernyataan masalah
Sepakati sebuah pernyataan masalah. Pernyataan masalah ini
diinterpretasikan sebagai “effect” atau secara visual dalam
fishbone seperti “kepala ikan”.
2. Mengidentifikasi kategori-kategori
a. Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang
menjadi “cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama”
dari masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan
sebagai “cause” atau secara visual dalam fishbone seperti
“tulang ikan”
b. Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian
rupa sehingga masuk akal dengan situasi. Jumlah kategori
biasanya sekitar 4 sampai dengan 6 kategori, misalnya
menggunakan teori H. L. Bloom yaitu dibagi menjadi
kategori perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan
genetik.
3. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara brainstorming
7
a. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu
diuraikan melalui sesi brainstorming.
b. Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama
dimana sebab tersebut harus ditempatkan dalam fishbone
diagram, yaitu tentukan di bawah kategori yang mana
gagasan tersebut harus ditempatkan.
c. Sebab-sebab ditulis dengan garis horisontal sehingga
banyak “tulang” kecil keluar dari garis diagonal.
d. Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?”
sehingga “tulang” lebih kecil (sub-sebab) keluar dari garis
horisontal tadi.
e. Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab
tersebut berhubungan dengan beberapa kategori.
8
2.1.4 Contoh Kasus dengan Penyelesaian Masalah pada Manajemen
Keperawatan (Fishbone)
Berikut ini merupakan contoh kasus penyelesaian masalah dengan
menggunakan fishbone:
Seorang pasien bernama Tn.B mengalami insiden, yaitu pasien
jatuh dari tempat tidur lalu meninggal, dalam observasi yang dilakukan
didapatkan bel di ruangan masih rusak. Kejadian saat itu Tn.B masuk
RS dan dirawat inap dengan diagnosa Stroke. Keluarga menitipkan
Tn.B ke perawat karena keluarga harus bekerja, sedangkan bangsal
penuh, tidak ada keluarga yang menunggu px Tn.B, dan banyak pasien
high dependence, KU Tn.B stabil hanya sedikit lelah. Suatu ketika, ada
CS yang datang mengganti sprai, Tn.B meminta CS untuk
membantunya karena ia ingin menaikan tempat tidur dan menurunkan
pembatas tempat tidurnya, CS memenuhi permintaan Tn.B. Setelah
selesai, CS kembali melanjutkan tugasnya. Saat ditinggal oleh CS,
Tn.B terjatuh dari tempat tidur dan pasien dinyatakan meninggal.
Sebelum meninggal, Tn.B sempat meminta bantuan blue code. Terdapat
Bel rusak sudah 1 minggu dan kurangnya tenaga perawat.
9
3. Karena setiap pembelian barang harus diajukan dulu ke
direksi.
4. Belum ada stok barang-barang operasional maupun
pendelegasian dari Direksi. Semuanya harus ke Direksi
sehingga Birokrasi menjadi lama
Mengapa CS melakukan
CS tidak mengerti uraian tugasnya
pekerjaan diluar wewenangnya
10
Contoh Fishbone
Ketersediaan alat
kurang
PASIEN
Bel di ruangan JATUH
Perawat tidak
sudah rusak
Jenjang menginformasikan
kurang lebih 1
pengambilan fasilitas pada
minggu
keputusan HRD pasien
kurang Stok barang yang
menipis dan laporan Tidak ada
Jobdes tidak di ke direksi yang lama prosedur/SOP
ketahui sehingga tentang fasilitas
memperlambat proses kamar
birokrasi
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode
untuk menganalisa penyebab dari sebuah masalah atau kondisi. Diagram ini
menggambarkan hubungan antara masalah dengan semua faktor penyebab
yang mempengaruhi masalah tersebut. Diagram ini akan menunjukkan sebuah
dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya.
Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan
diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya. Adapun
manfaat dari Tulang Ikan (Fish Bone) yang dapat digunakan untuk
menganalisis permasalahan baik pada level individu, tim, maupun organisasi.
Pemetaan Fishbone ini menggunakan rumus/ kategori 6M (Man, Money,
Machine, Method, Minute, Market) yang mana menggambarkan
permasalahan yang terjadi. Langkah membuat fishbone, ialah: menyepakati
pernyataan masalah, mengidentifikasi kategori-kategori, menemukan sebab-
sebab potensial dengan cara brainstroming.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis berharap pembaca dapat
memahami isi dari makalah yaitu mengenai proses penyelesaian masalah
menggunakan fishbone yang sangat bermanfaat dalam manajemen
keperawatan dan diharapkan dapat menambah wawasan pembaca serta
pembaca dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Indah Fatma. 2015. Contoh Jawaban Kasus RCA Pasien Jatuh. Terdapat
pada https://id.scribd.com/doc/291552742/Contoh-Jawaban-Kasus-RCA-
Pasien-Jatuh. Diakses pada tanggal 24 Februari 2020 jam 20.30 WITA
Jayanti, Evi. 2008. Deskripsi Dan Faktor Yang Bepengaruh Terhadap Status
HIVPada Pengguna Klinik-klinik Layanan Tes HIV di DKI Jakarta dan
Bali.Skripsi. Jakarta: FKM UI.
Mind Tools Editorial Team. 2014. Cause and Effect Analysis. Tersedia pada
mindtools.com/pages/article/newTMC_03.htm diakses pada tanggal 24
febuari 2020
13