Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
petunjuk dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Proses penyusunan rencana penyelesaian masalah manajemen (Road
Case Analisys (RCA) / Fishbone” dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan. Disamping itu makalah ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat
mengembangkan pengetahuannya mengenai Proses penyusunan rencana
penyelesaian masalah manajemen (Road Case Analisys (RCA) / Fishbone. Tidak
lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang membantu penulisan makalah ini.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penyajian makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah
ini sangat diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
khususnya mahasiswa keperawatan.

Denpasar, 24 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Proses penyusunan rencana penyelesaian masalah manajemen (Road


Case Analisys (RCA) / Fishbone
.................................................................................................................
3
2.1.1 Pengertian Fishbone
................................................................................................
3
2.1.2 Manfaat Fishbone
................................................................................................
4
2.1.3 Syarat dan teknik pembuatan Fishbone
................................................................................................
5
2.1.4 Contoh kasus dengan penyelesaian masalah pada
manajemen keperawatan (Fishbone)
................................................................................................
9

BAB III PENUTUP

ii
3.1 Kesimpulan...............................................................................................12
3.2 Saran.........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen keperawatan merupakan salah satu tugas khusus yang harus
dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi sumber-sumber yang ada, baik
sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan suatu pelayanan
keperawatan yang efektif kepada pasien, keluarga dan masyarakat.
Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk
dapat merencanakan, mengatur dan menggerakan orang lain (bawahan) dalam
memberikan pelayanan keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui
manajemen asuhan keperawatan (Anonim, 2011). Dalam rangka
meningkatkan kinerja dan mutu program kesehatan diperlukan suatu proses
perencanaan yang menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh atau
komprehensif dan holistik.
Proses perencanaan pada manajemen keperawatan terdiri dari beberapa
tahapan yaitu analisis situasi, penentuan prioritas masalah, identifikasi
penyebab masalah, penentuan solusi terbaik dan implementasi. Dalam bidang
kesehatan tentu tidak akan lepas dari masalah dan untuk mengetahui penyebab
masalah tersebut dalam perencanaan program kesehatan terdapat beberapa
cara , salah satunya adalah menggunakan diagram Fishbone. Diagram
Fishbone merupakan konsep analisis sebab-akibat yang dikembangkan oleh
Dr. Kaoru Ishikawa untuk mendeskripsikan suatu masalah dan penyebabnya
dalam sebuah kerangka ikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah Proses penyusunan rencana penyelesaian masalah
manajemen (Road Case Analisys (RCA) / Fishbone ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk menyelesaikan tugas Manajemen Keperawatan.
2. Untuk memahami tentang Proses penyusunan rencana penyelesaian
masalah manajemen (Road Case Analisys (RCA) / Fishbone.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Agar mahasiswa memahami Proses penyusunan rencana penyelesaian
masalah manajemen (Road Case Analisys (RCA) / Fishbone

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Penyusunan Rencana Penyelesaian Masalah Manajemen (Road


Case Analisys (RCA)/Fishbone)
2.1.1 Pengertian Fishbone
Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu
metode untuk menganalisa penyebab dari sebuah masalah atau kondisi.
Sering juga diagram ini disebut dengan diagram sebab-akibat
atau cause effect diagram yang membantu mengidentifikasi, memilah,
dan menampilkan berbagai penyebab yang mungkin dari suatu masalah
atau karakteristik kualitas tertentu. Diagram ini menggambarkan
hubungan antara masalah dengan semua faktor penyebab yang
mempengaruhi masalah tersebut.
Penemunya adalah Professor Kaoru Ishikawa, seorang ilmuwan
Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo, pada tahun
1943. Sehingga sering juga disebut dengan diagram Ishikawa. Sehingga
sering juga disebut dengan diagram ishikawa. Metode tersebut awalnya
lebih banyak digunakan untuk manajemen kualitas. Yang menggunakan
data verbal (non-numerical) atau data kualitatif. Dr. Ishikawa juga
ditengarai sebagai orang pertama yang memperkenalkan 7 alat atau
metode pengendalian kualitas (7 tools), yakni fishbone diagram, control
chart, run chart, histogram, scatter diagram, pareto chart, dan flowchart.
Dikatakan Diagram Fishbone (Tulang Ikan) karena memang
berbentuk mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya
menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak
atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya.
Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang
ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya.
Dikatakan diagram Cause and Effect (Sebab dan Akibat) karena
diagram tersebut menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat.
Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram sebab-akibat

3
dipergunakan untuk untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab)
dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor
penyebab itu.
Diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan
Akibat)/ Ishikawa telah menciptakan ide cemerlang yang dapat
membantu dan memampukan setiap orang atau organisasi/perusahaan
dalam menyelesaikan masalah dengan tuntas sampai ke akarnya.
Kebiasaan untuk mengumpulkan beberapa orang yang mempunyai
pengalaman dan keahlian memadai menyangkut problem yang dihadapi
oleh perusahaan Semua anggota tim memberikan pandangan dan
pendapat dalam mengidentifikasi semua pertimbangan mengapa
masalah tersebut terjadi. Kebersamaan sangat diperlukan di sini, juga
kebebasan memberikan pendapat dan pandangan setiap individu. Jadi
sebenarnya dengan adanya diagram ini sangatlah bermanfaat bagi
perusahaan, tidak hanya dapat menyelesaikan masalah sampai akarnya
namun bisa mengasah kemampuan berpendapat bagi orang – orang
yang masuk dalam tim identifikasi masalah perusahaan yang dalam
mencari sebab masalah menggunakan diagram tulang ikan.

2.1.2 Manfaat Fishbone


Adapun manfaat dari Tulang Ikan (Fish Bone) yang dapat
digunakan untuk menganalisis permasalahan baik pada level individu,
tim, maupun organisasi. Terdapat banyak kegunaan atau manfaat dari
pemakaian Fishbone ini dalam analisis masalah.
Manfaat penggunaan fishbone tersebut antara lain:
a. Memfokuskan individu, tim, atau organisasi pada
permasalahan utama.
Penggunaan Fishbone dalam tim/organisasi untuk
menganalisis permasalahan akan membantu anggota tim dalam
menfokuskan permasalahan pada masalah prioritas.
b. Memudahkan dalam mengilustrasikan gambaran singkat
permasalahan tim/organisasi. Fishbone dapat mengilustrasikan

4
permasalahan utama secara ringkas sehingga tim akan mudah
menangkap permasalahan utama.
c. Menentukan kesepakatan mengenai penyebab suatu masalah.
Dengan menggunakan teknik brainstorming para anggota tim
akan memberikan sumbang sara mengenai penyebab
munculnya maslah. Berbagai sumbang saran ini akan
didiskusikan untuk menentukan mana dari penyebab tersebut
yang berhubungan dengan maslah utama termasuk menentukan
penyebab yang dominan
d. Membangun dukungan anggota tim untuk menghasilkan
solusi.
Setelah ditentukan penyebab dari masalah, langkah untuk
menghasilkan solusi akan lebih mudah mendapat dukungan
dari anggota tim.
e. Memfokuskan tim pada penyebab masalah.
Fishbone akan memudahkan anggota tim pada penyebab
masalah. Juga dapat dikembangkan lebih lanjut dari setiap
penyebab yang telah ditentukan.
f. Memudahkan visualisasi hubungan antara penyebab dengan
masalah.
Hubungan ini akan terlihat dengan mudah pada Fishbone yang
telah dibuat.
g. Memudahkan tim beserta anggota tim untuk melakukan
diskusi dan menjadikan diskusi lebih terarah pada masalah dan
penyebabnya.

2.1.3 Syarat dan Langkah Pembuatan Fishbone


A. Syarat Fishbone
Adapun syarat-syarat dalam pembuatan fishbone, ialah:
1. Gunakan Fishbone Diagram untuk membuat tim terfokus pada
penyebab dari masalah dan bukan gejalanya.

5
2. Gunakan 5W teknik bersamaan dengan Fishbone Diagram.
Pastikan tim menggunakan teknik 5W ini hingga akar penyebab
masalah ditemukan.
3. Untuk membantu mengidentifikasi akar penyebab dari semua
ide yang dihasilkan, pertimbangkan untuk menggunakan teknik
multi-voting seperti misalnya mengharuskan setiap anggota tim
mengidentifikasi tiga akar penyebab dengan cara memberi tanda
pada tulang ikan yang menunjukkan masalah yang berpotensi
dapat diatasi.
B. Struktur Pemetaan
Fishbone Diagram membuat suatu perbedaan antara sebab dan
akibat. Masalah atau efek akan ditampilkan di bagian kepala atau
kepala ikan. Kemungkinan penyebab yang muncul dijabarkan pada
“tulang-tulang” kecil yang dibagi menjadi 6 kategori, yang masing-
masing bercabang menjadi penyebab sekunder. Empat kategori
utama tersebut antara lain:
a) Man
Masalah ini menyangkut semua penyebab yang dihasilkan oleh
manusia. Ada atau tidaknya komunikasi yang baik, paham atau
tidaknya para karyawan terhadap pekerjaan mereka, apakah
karyawan yang terlibat adalah karyawan yang cukup
berpengalaman dan terlatih, dan lain sebagainya.
b) Machine
Masalah ini menyangkut semua yang berkaitan dengan fungsi
dari mesin, peralatan, proses instalasi dan komputerisasi.
Apakah mesin yang digunakan cukup aman, apakah mesin
yang digunakan telah memenuhi persyaratan, apakah semua
peralatan dan mesin tersebut dapat diandalkan, dan lain
sebagainya
c) Minute
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan
atau suatu program

6
d) Methode
1. Kategori ini mencakup investigasi apakah terdapat
kemungkinan penyebab masalah dapat ditemukan dalam cara
kerja, apakah proses-proses kerja yang dilakukan sudah
memadai, bagaimana bekerjasama yang baik, bagaimana
semua karyawan dan divisi dalam perusahaan berkomunikasi,
dan lain sebagainya.
e) Money
Money disini diartikan modal. Modal yang dibutuhkan untuk
memenuhi segala keperluan dalam organisasi tim
f) Market
Market merupakan tempat dimana kita mempromosikan suatu
produk dengan menarik customer untuk tertarik dengan hasil
kerja tim.
C. Langkah-Langkah Membuat Fishbone
1. Menyepakati pernyataan masalah
Sepakati sebuah pernyataan masalah. Pernyataan masalah ini
diinterpretasikan sebagai “effect” atau secara visual dalam
fishbone seperti “kepala ikan”.
2. Mengidentifikasi kategori-kategori
a. Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang
menjadi “cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama”
dari masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan
sebagai “cause” atau secara visual dalam fishbone seperti
“tulang ikan”
b. Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian
rupa sehingga masuk akal dengan situasi. Jumlah kategori
biasanya sekitar 4 sampai dengan 6 kategori, misalnya
menggunakan teori H. L. Bloom yaitu dibagi menjadi
kategori perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan
genetik.
3. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara brainstorming

7
a. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu
diuraikan melalui sesi brainstorming.
b. Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama
dimana sebab tersebut harus ditempatkan dalam fishbone
diagram, yaitu tentukan di bawah kategori yang mana
gagasan tersebut harus ditempatkan.
c. Sebab-sebab ditulis dengan garis horisontal sehingga
banyak “tulang” kecil keluar dari garis diagonal.
d. Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?”
sehingga “tulang” lebih kecil (sub-sebab) keluar dari garis
horisontal tadi.
e. Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab
tersebut berhubungan dengan beberapa kategori.

D. Kekurangan dan Kelebihan Fishbone


Kelebihan dari fishbone diagram adalah dapat menjabarkan setiap
masalah yang terjadi dan setiap orang yang terlibat di dalamnya
dapat menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab
masalah tersebut. Sedang kekurangan fishbone diagram adalah:
a. Diagram dibuat terlalu rumit atau terlalu sederhana sehingga

sering sulit mengidentifikasi masalah.

b. Untuk diagram dengan tipe klasifikasi proses produksi sering

sebab yang sejenis tampak berulang-ulang dan variasi dari

kemungkinan sebab sulit digambarkan. Biasanya voting

digunakan untuk memilih penyebab yang paling mungkin

yang terdaftar pada diagram tersebut.

8
2.1.4 Contoh Kasus dengan Penyelesaian Masalah pada Manajemen
Keperawatan (Fishbone)
Berikut ini merupakan contoh kasus penyelesaian masalah dengan
menggunakan fishbone:
Seorang pasien bernama Tn.B mengalami insiden, yaitu pasien
jatuh dari tempat tidur lalu meninggal, dalam observasi yang dilakukan
didapatkan bel di ruangan masih rusak. Kejadian saat itu Tn.B masuk
RS dan dirawat inap dengan diagnosa Stroke. Keluarga menitipkan
Tn.B ke perawat karena keluarga harus bekerja, sedangkan bangsal
penuh, tidak ada keluarga yang menunggu px Tn.B, dan banyak pasien
high dependence, KU Tn.B stabil hanya sedikit lelah. Suatu ketika, ada
CS yang datang mengganti sprai, Tn.B meminta CS untuk
membantunya karena ia ingin menaikan tempat tidur dan menurunkan
pembatas tempat tidurnya, CS memenuhi permintaan Tn.B. Setelah
selesai, CS kembali melanjutkan tugasnya. Saat ditinggal oleh CS,
Tn.B terjatuh dari tempat tidur dan pasien dinyatakan meninggal.
Sebelum meninggal, Tn.B sempat meminta bantuan blue code. Terdapat
Bel rusak sudah 1 minggu dan kurangnya tenaga perawat.

Interview ( Dokter/Staf yang terlibat) :


1. Perawat yang jaga saat itu
2. Petugas tehnik yang tugas saat itu
3. Cleaning service
4. Bagian pengadaan
5. Staf HRD
6. Dokter yg merawat

Bel Kamar Rusak :


1. Ada komponen bel yang rusak (switch) yang harus diganti
2. Karena tidak ada stock dan harus diproses dan diajukan
dulu ke bagian pembelian

9
3. Karena setiap pembelian barang harus diajukan dulu ke
direksi.
4. Belum ada stok barang-barang operasional maupun
pendelegasian dari Direksi. Semuanya harus ke Direksi
sehingga Birokrasi menjadi lama

Jumlah Tenaga Perawat Kurang :


1. Karena ada 2 perawat yg tidak masuk (cuti & sakit, sedgkn
byk pasien yg high dependent)
2. Masih menunggu proses di bgn HRD
3. Karena petugas HRD belum membuat perencanaan
kebutuhan tenaga
4. Petugas HRD belum mengerti penghitungan kebutuhan
tenaga keparawatan

CS merubah posisi Tempat Tidur


MASALAH pasien yang bukan tugasnya /
wewenangnya

Mengapa CS melakukan
CS tidak mengerti uraian tugasnya
pekerjaan diluar wewenangnya

Mengapa apakah belum


pernah dijelaskan uraian Belum pernah dijelaskan (tugas,
tugasnya (tugas, wewenang dan wewenang dan batasan wewenang)
batasan wewenang)?

Pasien dan CS tidak tahu bel rusak :


1. Karena perawat tidak menginformasikan fasilitas kamar
pada pasien saat baru masuk ruangan
2. Karena blm ada prosedur / SOP tentang fasilitas kamar
kepada pasien yg baru masuk ruangan

10
Contoh Fishbone

MAN MONEY MACHINE

Ketersediaan alat
kurang

Komunikasi staf dan Jumlah tenaga Mal fungsi alat


pasien kurang perawat kurang

Supervisi kurang Manajemen


Tidak ada keluarga
pemeliharaan alat
menunggu px

PASIEN
Bel di ruangan JATUH
Perawat tidak
sudah rusak
Jenjang menginformasikan
kurang lebih 1
pengambilan fasilitas pada
minggu
keputusan HRD pasien
kurang Stok barang yang
menipis dan laporan Tidak ada
Jobdes tidak di ke direksi yang lama prosedur/SOP
ketahui sehingga tentang fasilitas
memperlambat proses kamar
birokrasi

METODE MINUTE MARKET

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode
untuk menganalisa penyebab dari sebuah masalah atau kondisi. Diagram ini
menggambarkan hubungan antara masalah dengan semua faktor penyebab
yang mempengaruhi masalah tersebut. Diagram ini akan menunjukkan sebuah
dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya.
Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan
diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya. Adapun
manfaat dari Tulang Ikan (Fish Bone) yang dapat digunakan untuk
menganalisis permasalahan baik pada level individu, tim, maupun organisasi.
Pemetaan Fishbone ini menggunakan rumus/ kategori 6M (Man, Money,
Machine, Method, Minute, Market) yang mana menggambarkan
permasalahan yang terjadi. Langkah membuat fishbone, ialah: menyepakati
pernyataan masalah, mengidentifikasi kategori-kategori, menemukan sebab-
sebab potensial dengan cara brainstroming.

3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis berharap pembaca dapat
memahami isi dari makalah yaitu mengenai proses penyelesaian masalah
menggunakan fishbone yang sangat bermanfaat dalam manajemen
keperawatan dan diharapkan dapat menambah wawasan pembaca serta
pembaca dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dwi, Indah Fatma. 2015. Contoh Jawaban Kasus RCA Pasien Jatuh. Terdapat
pada https://id.scribd.com/doc/291552742/Contoh-Jawaban-Kasus-RCA-
Pasien-Jatuh. Diakses pada tanggal 24 Februari 2020 jam 20.30 WITA

Jayanti, Evi. 2008. Deskripsi Dan Faktor Yang Bepengaruh Terhadap Status
HIVPada Pengguna Klinik-klinik Layanan Tes HIV di DKI Jakarta dan
Bali.Skripsi. Jakarta: FKM UI.

Jessica. 2018. Manajemen Keperawatan. Tersedia pada https://scribd.com.


Diakses pada tanggal 24 Februari 2020

Kristianto, KH. 2017. Analisis Implementasi Kebijakan System Akutansi Barang


Milik Negara Bedasarkan Root Cause Analysis Fishbone. Jakarta:
Alfabeta

Mind Tools Editorial Team. 2014. Cause and Effect Analysis. Tersedia pada
mindtools.com/pages/article/newTMC_03.htm diakses pada tanggal 24
febuari 2020

Rushcomp, Dik. 2019. Konsep Dasar dan Proses Manajemen Keperawatan.


Tersedia pada :
https://www.academia.edu/38890191/Makalah_Konsep_Dasar_Dan_Prose
s_Manajemen_Keperawatan diakses pada tanggal 24 Februari 2020

Teguh, Susilo. 2018. Pemetaan akar masalah dengan Diagram Fishbone.


Tersedia pada : https://shiftindonesia.com/teknik-rca-pemetaan-akar-
masalah-dengan-diagram-fishbone/ diakses pada 24 Februari 2020

Yudhabjnugroho. 2017. Fishbone Diagram / Diagram Tulang Ikan. Tersedia pada


yudhabjnugroho.xyz/2017/09/fishbone-diagram-diagram-tulang-ikan.html.
diakses pada tanggal 24 febuari 2020

13

Anda mungkin juga menyukai