Anda di halaman 1dari 16

PROSES KEPERAWATAN DALAM TATANAN LAYANAN HOME CARE

MATA KULIAH HOME CARE NURSING (HCN)

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. AMELIA NURUL SHABRINA NIM: P07220218003


2. LAMI SIMON NIM: P07220218008
3. M. SYARWANI ABDAN NIM: P07220218018
4. SANTI ROSITA NIM: P07220218030
5. STEPANI FLUR BASA B. NIM: -
6. SUWARATU AYU AZHIIM NIM: P07220218032
7. WAFIQ AURELIA NOVANY NIM: P07220218036

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

PENDIDIKAN PROFESI NERS

TAHAP SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya dantidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Proses Keperawatan dalam Tatanan
Layanan Home Care” untuk memenuhi tugas mata kuliah Home Care Nursing (HCN).
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan baik tulisan maupun
informasi yang ada di dalamnya. Kami berterima kasih kepada Bapak Ns. Wiyadi, S.Kep, M.Sc
atas bimbingannya dalam menulis dan menyusun makalah ini, sehingga penulis dapat
membuat makalah sesuai dengan kaidah dalam membuat karya tulis.
Makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan, kami sangat mengharapkan
kepada para pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kebaikan dan kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat selalu bermanfaat
bagi pembaca dan atas kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf. Terakhir tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih.

Samarinda, 11 Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 5
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................................... 5
E. Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 7
A. Pengertian Proses Keperawatan ...................................................................................... 7
B. Tujuan Proses Keperawatan ............................................................................................ 7
C. Tahap Proses Keperawatan ............................................................................................. 7
D. Penanganan Kasus Pasca Perawatan Rumah Sakit ....................................................... 12
1. Klien dengan Gangguan Fungsi Perkemihan ............................................................ 12
2. Klien dengan Kondisi Rehabilitasi ............................................................................ 12
3. Klien dengan Terapi Cairan Infus di Rumah ............................................................ 13
4. Klien dengan Gangguan Fungsi Persyarafan ............................................................ 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 15
B. Saran-saran .................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Home Care adalah komponen dari pelayanan kesehatan yang komprehensif


dimana pelayanan kesehatan disediakan untuk individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka dengan tujuan mempromosikan, mempertahankan atau memaksimalkan level
kemandirian serta meminimalkan efek ketidakmampuan dan kesakitan termasuk di
dalamnya penyakit terminal. Definisi ini menggabungkan komponen dari home care
yang meliputi pasien, keluarga, pemberi pelayanan yang profesional (multidisiplin)
dan tujuannya, yaitu untuk membantu pasien kembali pada level kesehatan optimum
dan kemandirian. Neis dan Mc. Ewen (2001) menyatakan home care adalah system
dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada orang-
orang cacat atau orang-orang yang harus tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya
(Sukmana, 2018).
Menurut American Medical Association, home care merupakan
penyediaan peralatan dan jasa pelayanan keperawatan kepada pasien di rumah yang
bertujuan untuk memulihkan dan mempertahankan secara maksimal tingkat
kenyamanan dan kesehatan. Dalam kasus apapun, efektifitas perawatan berbasis rumah
membutuhkan upaya kolaboratif pasien, keluarga, dan professional (Sukmana, 2018)..
Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis dari perawatan jangka
panjang (Long Term Care) yang dapat diberikan oleh tenaga profesional maupun non
profesional yang telah mendapatkan pelatian. Perawatan di rumah merupakan lanjutan
asuhan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit yang sudah termasuk dalam rencana
pemulangan (discharge planning) dan dapat dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit
semula, oleh perawat komunitas dimana pasien berada, atau tim keperawatan khusus
yang menangani perawatan di rumah. Perawatan di rumah harus diberikan sesuai
dengan kebutuhan individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan dan
disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memeberi pelayanan di
rumah melalui pengaturan berdasarkan perjanjian. Pelayanan home care merupakan
suatu komponen rentang keperawatan yang berkesinambungan dan komperhensif
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka, yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari npenyakit termasuk penyakit
terminal (Sukmana, 2018).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini, yaitu:


“Bagaimana konsep proses keperawatan pada tatanan layanan home care?”

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
konsep proses keperawatan pada tatanan layanan home care.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pembuatan makalah ini, antara lain:
a. Mahasiswa dapat menguasai pengertian proses keperawatan
b. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan proses keperawatan.
c. Mahasiswa dapat mengetahui tahap proses keperawatan.
d. Mahasiswa dapat mengetahui penanganan kasus klien dengan gangguan
fungsi perkemihan.
e. Mahasiswa dapat mengetahui penanganan kasus klien dengan rehabilitasi.
f. Mahasiswa dapat mengetahui penanganan kasus klien dengan terapi cairan
infus di rumah.
g. Mahasiswa dapat mengetahui penanganan kasus klien dengan gangguan
fungsi persyarafan

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari makalah ini dapat dijabarkan menjadi dua bagian yaitu manfaat teoritis
dan manfaaat praktis, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Manfaat praktis
a. Bagi mahasiswa
Sebagai referensi dan bahan pengembangan ilmu pengetahuan home care
sebagai bekal utama praktik home care.
b. Bagi kelompok

5
Sebagai bentuk kontribusi kelompok terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dan pemenuhan tugas kuliah mata ajar Home Care Nursing (HCN).
2. Manfaat teoritis
a. Bagi dunia Pendidikan
Makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan
referensi yang berkaitan dengan Konsep Proses Keperawatan dalam Tatanan
Layanan Home Care serta membantu mahasiswa maupun peneliti yang
melakukan kegiatan ilmiah.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.


1. Makalah ini diawali dengan halaman judul, kata pengantar, dan daftar isi.
2. BAB I yang merupakan pendahuluan dibagai menjadi beberapa sub-bab yang
terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, sistematika
penulisan
3. BAB II yang merupakan pembahasan dibagi menjadi beberapa sub-bab
seperti pengertian proses keperawatan, tujuan proses keperawatan, tahap proses
keperawatan, dan penanganan kasus klien pasca rumah sakit dengan gangguan
perkemihan, rehabilitasi, terapi cairan infus di rumah, dan gangguan persyarafan.
4. BAB III yang merupakan penutup dibagi menjadi beberapa sub-bab yaitu
kesimpulan dan saran-saran.
5. Makalah diakhiri dengan daftar pustaka.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Proses Keperawatan

Proses keperawatan adalah aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik


keperawatan yang dilakukan dengan cara yang sistematik. Selama melaksanakan proses
keperawatan, perawat menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk
mengkaji status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa,
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan dan
mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir tersebut
(Rinawati,2018).
Proses keperawatan adalah salah satu metoda efektif pemecahan masalah yang
dilakukan perawat terhadap klien dengan pendekatan metodologi ilmiah. Asuhan
keperawatan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan substansi ilmiah yaitu logis,
sistimatis, dinamis dan terstruktur (Muhlisin, 2011). Proses keperawatan adalah suatu
metode ilmiah yang sistematis dan terorganisir dalam memberikan asuhan keperawatan
pada pasien yang berfokus pada respon individu terhadap gangguan kesehatan yang
dialami (Rinawati, 2018).

B. Tujuan Proses Keperawatan

Tujuan proses keperawatan antara lain:


1. Mempraktikkan metode pemecahan masalah dalam praktik keperawatan.
2. Menggunakan standar untuk praktik keperawatan.
3. Memperoleh metode yang baku, sesuai, rasional, dan sistematis dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
4. Memperoleh metode yang dapat digunakan dalam segala situasi.
5. Memperoleh hasil asuhan keperawatan yang berkualitas (Rinawati, 2018).

C. Tahap Proses Keperawatan

1. Mekanisme Pelayanan Home Care


Menurut Triwibowo (2012), dalam Sukmana (2018), mekanisme dalam
pelayanan home care adalah sebagai berikut:
a. Proses penerimaan kasus

7
1) Unit Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah
menerima pasien dari Rumah Sakit, Puskesmas, sarana pelayanan
kesehatan lain dan dikirim dari keluarga/kelompok atau
masyarakat.
2) Pimpinan Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah menunjuk
dan memberikan mandat kepada salah seorang perawat untuk
menjadi seorang Manajer Kasus untuk mengelola kasus tersebut.
3) Manajer Kasus membuat surat persetujuan dan dilanjutkan untuk
melakukan proses pengelolaan kasus.
b. Proses pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
1) Persiapan
a) Pastikan tentang nama, alamat, nomer telpon pasien atau
keluarga yang dituju
b) Bawa denah penunjuk arah tempat tinggal pasien, kenali
kondisi keamanan dan berbagai faktor resiko di lingkungan
yang akan di kunjungi
c) Bawa kartu identitas diri atau identitas unit tempat kerja
saudara kepada pasien atau keluarga
d) Rencanakan kebutuhan alat untuk mencuci tangan,
pengkajian fisik dan intervensi keperawatan secara
langsung, pastikan perlengkapan yang dimiliki pasien di
rumah
e) Siapkan file asuhan keperawatan pasien
f) Dapatkan informasi tentang sumber-sumber di keluarga dan
masyarakat
g) Siapkan informasi dan alat bantu/media untuk pendidikan
kesehatan
2) Pelaksanaan
a) Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
b) Observasi lingkungan berkaitan dengan keamanan perawat
c) Minta keluarga menandatangani form persetujuan pelayanan
keperawatan kesehatan di rumah (untuk kunjungan pertama
kali)

8
d) Lengkapi pengkajian data dasar pasien, review
program pengobatan mencakup efek terapi dan efek
samping obat yang diberikan, anjurkan pasien atau keluarga
menginformasikan masalah-masalah yang dihadapi
e) Diskusikan rencana pelayanan yang telah dibuat untuk
pasien dan identifikasi kemajuan atau hal lain yang perlu
ditingkatkan
f) Lakukan perawatan langsung dan pendidikan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan
g) Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi dan konsultasi
yang diperlukan
h) Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas
yang akan dilakukan
i) Dokumentasikan kegiatan/informasi yang diperoleh
3) Monitoring dan evaluasi
Monitoring dilakukan oleh tim kesehatan terkait dengan
melihat perubahan status medis, perubahan kemampuan
fungsional pasien, kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga.
Evaluasi berdasarkan:
a) Keakuratan dan kelengkapan pengkajian data awal
b) Menilai kesesuaian perencanaan dan ketepatan dalam
melakukan tindakan/pelayanan
c) Menilai efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tindakaan yang
dilakukan oleh pelaksana
4) Proses penghentian
Kriteria kegiatan penghentian Pelayanan Keperawatan Kesehatan
di Rumah:
a) Hasil pelayanan telah tercapai sesuai tujuan
b) Kondisi pasien stabil
c) Program rehabilitas tercapai secara maksimal
d) Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien di
rumah
e) Pasien dirawat kembali di Rumah Sakit

9
f) Pasien pindah ke sarana kesehatan lain
g) Pasien menolak pelayanan lebih lanjut
h) Pasien pindah tempat ke lokasi lain
i) Pasien meninggal dunia (Sukmana, 2018).
2. Gambaran Proses Pelayanan Home Care
a. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terdiri dari pengkajian fisik “head to toe”,
mengkaji sistem tubuh pasien, mengkaji kebutuhan psikososial,
kemampuan fungsi motorik dan sensorik, mengkaji pengobatan, nutrisi,
keamanan dan kenyamanan lingkungan pasien serta mengkaji kebutuhan
perawatan kolaborasi dengan tim medis atau non medis lainnya.
Pengkajian difokuskan pada:
1) Pengkajian Riwayat Kesehatan
a) Respon dan persepsi pasien terhadap status kesehatan
b) Riwayat penyakit masa lalu
c) Faktor resiko
d) Kemampuan mengatasi masalah
e) Riwayat penyakit keluarga
2) Pengkajian lingkungan sosial dan budaya
a) Status sosial ekonomi
b) Kondisi tempat tinggal dan lingkungan
c) Ketersediaan sumber-sumber yang dibutuhkan pasien
d) Tersedianya dukungan keluarga
e) Faktor budaya yang mempengaruhi kesehatan
3) Pengkajian spiritual mencakup nilai dan keyakinan yang dianut dan
mempengaruhi Kesehatan
4) Pemeriksaan fisik dan status Kesehatan saat ini
5) Pengkajian kemampuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-
hari
6) Pengkajian kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang sakit.
b. Diagnosa Keperawatan

10
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data yang terkumpul
untuk merefleksi respon pasien. Diagnose keperawatan yang dirumuskan
berkaitan dengan masalah actual, dan resiko, atau potensial
c. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan merupakan proses penyusunan strategi atau intervensi
keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi memelihara,
atau mengatasi masalah kesehatan pasien yang telah diidentifikasi dan
telah divalidasi selama fase perumusan diagnosa. Dalam merumuskan
perencanaan ini menekankan pada partisipasi pasien, keluarga, dan
koordinasi dengan anggota tim kesehatan lain. Perencanaan mencakup
penentuan prioritas masalah, penentuan tujuan serta penyusunan rencana
tindakan secara komprehensif.
d. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan prosedur
keperawatan hasil pengkajian dan discharge planning yang ada,
menetapkan masalah dan kebutuhan pelayanan keperawaatan serta
melaksanakan prosedur tindakan keperawatan sesuai kebutuhan pasien
seperti memasang kateter, merawat luka, perawatan
kolostomi, penggantian peritoneal dialysis, dll.
Dalam melakukan keperawatan, dilakukan kerjasama dengan pasien
keluarga, pelaku rawat dan tenaga lain (kesehatan maupun non
kesehatan). Tindakan yang dilakukan mengacu pada SOP (Standart
Operating Procedure) yang berlaku. Jenis tindakan yang dapat dilakukan
yaitu tindakan yang bersifat mandiri maupun tindakan kolaborasi.
e. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengukur efektifitas dan efisiensi pelayanan
yang telah dilakukan dan sejauh mana pemanfaatan sumbersumber yang
tersedia. Evaluasi dilakukan selama proses pemberian pelayanan asuhan
keperawatan maupun pada akhir pemberian asuhan keperawatan
(Sukmana, 2018).

11
D. Penanganan Kasus Pasca Perawatan Rumah Sakit

1. Klien dengan Gangguan Fungsi Perkemihan

Jenis layanan yang dilakukan, antara lain:


a. Membantu buang air kecil di tempat tidur/kamar mandi
b. Memasang kateter urin
c. Merawat kateter urin
d. Melepas kateter urin
e. Bladder training
f. Mengumpulkan/menyiapkan specimen urin untuk bahan pemeriksaan
laboratorium
g. Memasang kondom kateter
h. Irigasi kandung kemih
i. Tes berat jenis urin
j. Kegel’s exercise
k. Perawatan pre dan post sistostomi
l. Melakukan spooling pada klien terpasang kateter
m. Melakukan perawatan pre dan post operasi perkemihan
n. Melakukan penyuluhan Kesehatan pada kebutuhan eliminasi urin
o. Layanan konsultasi dan rujukan (Parellangi, 2020).

2. Klien dengan Kondisi Rehabilitasi

Layanan pada klien dengan kondisi rehabilitasi dilakukan dengan berkolaborasi


dengan fisioterapis dan ahli psikologi.
a. Rehabilitasi fisik
1) Pemeriksaan tanda-tanda vital
2) Pemulihan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional
3) Pemulihan atau penyesuaian dengan kapasitas fisik dan
kemampuan fungsional
4) Pengelolaan pelayanan fisioterapi
5) Membantu klien dalam pindah posisi
6) Melatih ROM exercise
7) Membantu dan melatih ambulasi
8) Melatih mekanika tubuh yang tepat

12
9) Perawatan personal hygiene
10) Penyuluhan kesehatan mengenai aktivitas dan latihan
11) Penyuluhan kesehatan mengenai penggunaan alat bantu yang
mampu menunjang aktivitas
12) Layanan konsultasi dan rujukan
b. Rehabilitasi psikososial
1) Melakukan pengkajian kebutuhan konsep diri
2) Melaksanakan penggunaan grup/keluarga sebagai system
pendukung
3) Melaksanakan pengajaran komunikasi asertif
4) Menggunakan grup/keluarga sebagai psikoterapi
5) Mengajarkan teknik penguatan/koping
6) Mengajarkan teknik komunikasi terapeutik interpersonal
7) Memfasilitasi lingkungan yang asertif
8) Layanan konsultasi dan rujukan (Ismiyati, 2019)

3. Klien dengan Terapi Cairan Infus di Rumah

Jenis layanan yang diberikan, yaitu:


a. Melaksanakan pemasangan infus sesuai program medis/SOP
b. Memonitor infus yang terpasang
c. Melakukan perawatan infus
d. Mengganti balutan infus
e. Melepas infus
f. Melaksanakan tranfusi darah sesuai program medis
g. Mengukur intake dan output cairan
h. Mengukur kebutuhan cairan
i. Memberikan penyuluhan tentang monitoring cairan dan menghitung tetes
infus
j. Layanan konsultasi dan rujukan Parellangi, 2020)

13
4. Klien dengan Gangguan Fungsi Persyarafan

Layanan yang diberikan pada klien dengan gangguan fungsi persyarafan bisa
berkolaborasi dengan fisioterapi, terapis wicara, ahli gizi, psikolog, dan
sebagainya.
Jenis layanan yang diberikan:
a. Pemeriksaan tanda-tanda vital
b. Pengkajian persarafan
c. Pemasangan/pelepasan infus
d. Pemasangan/penggantian selang NGT
e. Pemasangan/penggantian kateter
f. Pemasangan peralatan oksigen
g. Perawatan luka decubitus/ulserasi
h. Penyuntikan obat (IV/IM/SC)
i. Pengambilan bahan laboratorium (darah, urin, lendir)
j. Layanan konsultasi dan rujukan (Ismiyati, 2019 dan Parellangi, 2020).

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses keperawatan adalah suatu metode ilmiah yang sistematis dan


terorganisir dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berfokus
pada respon individu terhadap gangguan kesehatan yang dialami (Rinawati, 2018).
Tujuan dari adanya proses keperawatan adalahs sebagai acuan dalam melakukan
praktik keperawatan serta mengusahakan agar asuhan keperawatan yang dilakukan
dapat berkualitas. Proses keperawatan dilakukan dari tahap pengkajian,
menetapkan diagnosis keperawatan, menyusun perencanaan atau intervensi
keperawatan, mengimplementasikan hasil perencanaan, dan melakukan evaluasi
serta dokumentasi keperawatan.
Penanganan kasus yang lazim dalam tatanan layanan home care seperti klien
dengan gangguan fungsi perkemihan, klien dengan rehabilitasi baik fisik maupun
psikososial, klien dengan terapi cairan infus di rumah, dan klien dengan gangguan
fungsi persyarafan. Dalam pelaksanaan pemberian layanan, terdapat kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain, seperti fisioterapis, terapis wicara, psikolog, dokter,
ahli gizi, petugas laboratorium, dan sebagainya.

B. Saran-saran

Diharapkan setelah membaca makalah ini, baik pembaca maupun menulis dapat
memahami mengenai proses keperawatan dalam tatanan layanan home care
sehingga dapat mengaplikasikan teori dengan baik ketika berada dalam tatanan
layanan home care. Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam makalah ini,
oleh karena itu, penulis perlu kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan
makalah selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ismiyati et al. (2019). Kajian Kebutuhan Pelayanan Home Care pada Pasien Stroke Lanjut
Usia. JIK, 4 (2), 116-123. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Parellangi, Andi et al. (2020). Modul Praktik Klinik Home Care. Samarinda: Gunawana Lestari

Rinawati, Prema, G2A216028 (2018) Kompetensi Perawat Dalam Merumuskan Diagnosa


Keperawatan Pada Pasien Di Ruang Rawat Inap Rsud Tugurejo
Semarang. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Semarang

Sukmana, Mayusef. (2018). Proses Keperawatan dalam Tatanan Layanan Home Care.
Samarinda: Gunawana Lestari.

16

Anda mungkin juga menyukai