Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN

YANG
MENDUKUNG
KESELAMATAN
PASIEN
NAMA ANGGOTA
KELOMPOK 5 :

1) Bunga Firdausy Nurida ( P27820420061 ) 1B


2) Capprina Kurnia Army Anti ( P27820420062 ) 1B
3) Cindy Fatikha Afaqi (P27820420063) 1B
4) Riski Wulan Ari Agustin (P27820420083) 1B
5) Siti Nur Hidayati (P27820420084) 1B
6) Siti Putri Agustin (P27820420085) 1B
7) Syifa Zakiah (P27820420088) 1B
8) Tasya Nabila Putri (P27820420089) 1B
9) Vadiva Cahya (P27820420047) 1A
10)Intan Nofiana (P27820420069) 1B
11) Hafid Maulana (P27820420068) 1B
12)Khuyyizatul Salsabila (P27820420070) 1B

2
PENGERT
IAN
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1691/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011, keselamatan pasien
rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

3
KEBIJAKAN YANG
MENDUKUNG
PATIENT SAFETY
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009
tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat
yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujudnya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya serta menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.
KEBIJAKAN YANG
MENDUKUNG
PATIENT SAFETY
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi
solusi untuk meminimalkan resiko (Depkes 2008).
TUJUAN SISTEM
KESELAMATAN

01 03
PASIEN RUMAH SAKIT

Terciptanya budaya keselamatan Menurunnya KTD di


pasien di Rumah Rumah Sakit

02 04
Meningkatnya akuntabilitas Terlaksananya program-
Rumah Sakit terhadap pasien program pencegahan
dan masyarakat sehingga tidak terjadi
penanggulangan KTD.

6
TUJUAN SISTEM KESELAMATAN
PASIEN SECARA
04
01
INTERNASIONAL
Eliminate wrong-site, wrong-
patient, wrong procedure
Identify patients correctly surgery (mengeliminasi
(mengidentifikasi pasien secarakesalahan penempatan,
benar) kesalahan pengenalan pasien,
kesalahan prosedur operasi)

02
Improve effective
03
Improve the safety of
05
Reduce the risk of health care-
communication high-alert medications associated infections
(meningkatkan komunikasi (meningkatkan keamanan (mengurangi risiko infeksi yang
yang efektif) daripengobatan resiko berhubungan dengan pelayanan
tinggi) kesehatan)

06
Reduce the risk of patient harm
from falls (mengurangi risiko 7
pasien terluka karena jatuh)
UNDANG-UNDANG
KEBIJAKAN PATIENT
SAFETY
UU tentang Kesehatan & UU tentang RS
1) Pasal 53 (3) UU No. 36/2009, “Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan harus
mendahulukan keselamatan nyawa pasien”
2) Pasal 32n UU No. 44/2009, “Pasien berhak memperoleh keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit”
3) Pasal 58 UU No. 36/2009
a)“setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga
kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian
akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanya”
b)“...tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan
penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan sesorang dalam keadaan
darurat”
UNDANG-UNDANG
KEBIJAKAN PATIENT
SAFETY
Tanggung Jawab Hukum Rumah Sakit

a. Pasal 29b UU No. 44/2009, “Memberi pelayanan kesehatan yang aman,


bermutu, anti diskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan
pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit”
b. Pasal 46 UU No.44/2009, “Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum
terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan
tenaga kesehatan di RS”
c. Pasal 45 (2) UU No. 44/2009, “Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam
melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia”
UNDANG-UNDANG
KEBIJAKAN PATIENT
SAFETY
Bukan Tanggung Jawab Rumah Sakit

Pasal 45 (1) UU No.44/2009 Tentang Rumah Sakit, “Rumah Sakit tidak


bertanggung jawab secara hukum apabila pasien dan/atau keluarganya menolak
atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah
adanya penjelasan medis yang komprehensif”
UNDANG-UNDANG
KEBIJAKAN PATIENT
SAFETY
Hak Pasien
a. Pasal 32d UU No.44/2009, “Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan
kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional”
b. Pasal 32e UU No.44/2009, “Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan yang
efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi”
c. Pasal 32j UU No.44/2009, “Setiap pasien mempunyai hak tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang meungkin terjadi, dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
d. Pasal 32q UU No.44/2009, “Setiap pasien mempunyai hak menggugat dan/atau
menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak
sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana”
UNDANG-UNDANG
KEBIJAKAN PATIENT
SAFETY
Kebijakan yang Mendukung Keselamatan Pasien
Pasal 43 UU No.44/2009
1. RS wajib menerapkan standar keselamatan pasien
2. Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden,
menganalisa, dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menurunkan
angka kejadian yang tidak diharapkan
3. RS melaporkan kegiatan keselamatan pasien kepada komite yang membidangi
keselamatan pasien yang ditetapkan oleh menteri
4. Pelaporan insiden keselamatan pasien dibuat secara anonym dan ditujukan
untuk mengoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien
THANK YOU

1
3

Anda mungkin juga menyukai