Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

CUCI TANGAN STERIL, ALAT PERLINDUNGAN DIRI, DAN


ALAT BANTU JALAN
Dosen Pengampu: RINDAYATI, S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun oleh:

SUSI AGUSTIANI (152011913007)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya saya
dapat menyelesaikan laporan pendahuluan mengenai cuci tangan steril,
penggunaan alat pelindung diri, dan alat bantu berjalan sebagai mata kuliah
keperawatan dasar praktik. Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Rindayati,
S.Kep., Ns., M.Kep. selaku dosen pengampu mata kuliah keperawatan dasar
praktik yang telah memberikan bimbingan kepada saya.
Mekanisme atau tata cara mengenai cuci tangan steril, alat pelindung diri,
dan penggunaan alat bantu berjalan sangat penting untuk dipahami tenaga medis
khususnya perawat karena perawat sering melakukan kontak langsung dengan
pasien dan merupakan salah satu bentuk asuhan keperawatan yaitu pelayanan.
Oleh karena itu, laporan pendahuluan menyajikan informasi mengenai prosedur
dan cara untuk cuci tangan steril, penggunaan alat pelindung diri, dan alat bantu
berjalan.
Laporan pendahuluan ini tentunya memiliki banyak kekurangan sehingga
saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi proses laporan
pendahuluan selanjutnya.

Lamongan, 13 Oktober 2020

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata pengantar…………………………………………………………………...i
Daftar isi…………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………1
1.1 Latar belakang………………………………………………………..1
1.2 Tujuan………………………………………………………………...1
1.3 Manfaat……………………………………………………………....2
BAB II TINJAUAN TEORI…………………………………………………….3
2.1 Pengertian Cuci Tangan Steril………………………………………..3
2.2 Tujuan Cuci Tangan Steril…………………………………………...3
2.3 Alat-alat Cuci Tangan Steril………………………………………….3
2.4 Tahap Pelaksanaan Cuci Tangan Steril………………………………4
2.5 Pengertian Alat Pelindung Diri………………………………………5
2.6 Tujuan Penggunaan Alat Pelindung Diri…………………………….6
2.7 Jenis-jenis alat Pelindung Diri……………………………………….6
2.8 Tahap Pemakaian Alat Pelindung Diri……………………………....6
2.9 Pengertian Alat Bantu Jalan…………………………………………7
2.10 Tujuan Penggunaan Alat Bantu Jalan……………………………...8
2.11 Alat-alat Bantu Jalan……………………………………………….8
2.12 Tahap Penggunaan Alat Bantu Jalan……………………………….8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………11
3.2 Saran………………………………………………………………..11
Daftar Pustaka………………………………………………………………….13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keterampilan dasar seorang perawat adalah mencuci tangan. Prosedur


mencuci tangan menjadi keterampilan yang sangat penting bagi seorang perawat
karena perawat sering melakukan kontak langsung dengan pasien yang notabenya
merupakan orang yang sedang sakit dan sistem imunnya rendah. Untuk
menghindari penyebaran penyakit atau infeksi selama masa penyembuhan di
rumah sakit maka seorang perawat diwajibkan untuk memahami dan
mempraktikan mencuci tangan dengan baik dan benar sesuai prosedur yang
berlaku.

Selain cuci tangan, salah satu bentuk perlindungan bagi tenaga medis adalah
alat perlindungan diri. Alat perlindungan diri merupakan peralatan yang
digunakan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi. Peralatan ini biasanya
terdiri atas pakaian yang dipakai oleh tenaga kesehatan untuk mengurangi risiko
penularan. Mulai dari pelindung wajah, sarung tangan, hingga gaun sekali pakai.
Alat perlindungan diri ini digunakan oleh petugas medis pada saat menangani
pasien tertentu atau pada kondisi tertentu sesuai level yang berlaku. Alat
perlindungan diri ini ada berbagai macam dan penggunaannya pun di sesuaikan
sesuai dengan kondisi yang diperlukan.

Pengguanaa alat bantu berjalan berupa walker, kruk, dan kursi roda bagi
pasien merupakan salah satu tugas seorang perawat yaitu memberikan pelayanan
kepada pasien selama masa penyembuhan di rumah sakit sampai pasien mampu
memperoleh kemandirian sendiri. Penggunaan alat bantu jalan ini ada
prosedurnya sehingga merupakan kewajiban bagi seorang perawat untuk
memahaminya.

1.2 Tujuan
1. Menjelaskan mengenai pengertian cuci tangan seril, alat pelindung diri,
dan alat bantu berjalan

1
2. Menjelaskan mengenai tujuan dari cuci tangan steril, alat pelindung diri,
dan alat bantu berjalan
3. Menjelaskan mengenai alat-alat yang dipergunakan untuk cuci tangan
steril, perindungan diri, dan alat bantu berjalan
4. Menjelaskan tahap pelaksanaan cuci tangan steril, alat perlindungan diri,
dan alat bantu berjalan
1.3 Manfaat
1. Memahami mengenai pengertian cuci tangan seril, alat pelindung diri, dan
alat bantu berjalan
2 Memahami mengenai tujuan dari cuci tangan steril, alat pelindung diri, dan
alat bantu berjalan
3 Memahami mengenai alat-alat yang dipergunakan untuk cuci tangan steril,
perindungan diri, dan alat bantu berjalan
4 Memahami tahap pelaksanaan cuci tangan steril, alat perlindungan diri,
dan alat bantu berjalan

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Cuci Tangan Steril

Suatu kegiatan untuk membersihkan tangan dari agent penyebab penyakit


dengan membersihkan jari, kuku, telapak tangan hingga pergelangan tangan
dengan menggunakan sabun antiseptik dan dikeringkan dengan handuk
steril. Menurut Departemen Kesehatan Indonesia (1987) mencuci tangan adalah
kegiatan membersihkan tangan dari segala kotoran, dimulai dari ujung jari sampai
siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan menurut James (2008) mencuci tangan adalah teknik dasar
yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Mencuci tangan
ini merupakan bagian dari hand hygiene yang merupakan suatu tindakan yang
dilakukan oleh perawat untuk mencuci tangan pada situasi tertentu seperti
sebelum menyentuh pasien, sebelum melakukan prosedur bersih/aseptik, setelah
kontak dengan cairan tubuh pasien, setelah menyentuh pasien, dan setelah
menyentuh peralatan di sekitar pasien (Nurjannah, 2015). Prosedur mencuci
tangan ini merupakan prosedur yang sangat penting terutama untuk mencegah
infeksi nosokomial atau infeksi yang terjadi di lingkungan rumah sakit baik pada
pasien, petugas medis, maupun keluarga pasien.
2.2 Tujuan Cuci Tangan Steril

Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan, yaitu:


 Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan
 Mencegah infeksi silang (cross infection)
 Menjaga kondisi steril
 Melindungi diri dan pasien dari infeksi
 Memberikan perasaan segar dan bersih

2.3 Alat-alat Cuci Tangan Steril

Alat-alat yang digunakan pada saat cuci tangan steril adalah sebagai berikut:
 bak cuci tangan dengan pedal kaki atau pengontrol lutut

3
 sabun antimikrobial (non-iritasi, spektrum luas, dan kerja cepat)
 sikat scrub bedah dengan pembersih kuku dari plastic
 masker kertas dan topi atau penutup kepala
 handuk steril
 pakaian di ruang scrub, pelindung mata, dan penutup sepatu

2.4 Tahapan Pelaksanaan Cuci Tangan Steril

Teknik mencuci tangan steril ini biasanya dilakukan saat akan melakukan
tindakan pembedahan atau operasi. Tahapan pelaksanaan cuci tangan steril adalah
sebagai berikut:

 Memeriksa tangan apakah ada luka atau tidak dan melepaskan aksesoris
yang dipakai seperti cincin dan jam tangan

 Menggunakan pakaian bedah sebagai proteksi perawat, yaitu penutup


sepatu, penutup kepala atau topi, masker wajah, pastikan masker menutup
hidung dan mulut anda dengan kencang, dan pelindung mata

 Menyalakan air menggunakan lutut atau kontrol dengan kaki dan


sesuaikan suhu air

 Membasahi tangan dan lengan bawah secara bebas, mempertahankankan


tangan atas berada setinggi siku selama seluruh prosedur

 Menuangkan sabun (2 sampai 5 ml) ke tangan dan menggosok tangan


serta lengan sampai dengan 5 cm di atas siku

 Membersihkan kuku di bawah air mengalir dengan tongkat oranye atau


pengikir dan buang pengikir setelah digunakan

 Membasahi sikat dan menggunakan sabun antimikrobial. Menyikat ujung


jari, tangan, dan lengan
o Menyikat kuku tangan sebanyak 15 kali gerakan

o Dengan gerakan sirkular, menyikat telapak tangan dan permukaan


anterior jari 10 kali gerakan
o Menyikat sisi ibu jari 10 kali gerakan dan bagian posterior ibu jari
10 gerakan
o Menyikat samping dan belakang tiap jari 10 kali gerakan tiap area,
kemudian sikat punggung tangan sebanyak 10 kali gerakan
4
o Seluruh penyikatan harus selesai sedikitnya 2 sampai 3 menit
(AORN, 1999 sebagaimana dikutip oleh Perry & Potter, 2000)
o kemudian bilas sikat secara seksama

 Dengan tepat mengingat, bagi lengan dalam tiga bagian. Kemudian mulai
menyikat setiap permukaan lengan bawah lebih bawah dengan gerakan
sirkular selama 10 kali gerakan; menyikat bagian tengah dan atas lengan
bawah dengan cara yang sama setelah selesai menyikat buang sikat yang
telah dipakai

 Dengan tangan fleksi, mencuci keseluruhan dari ujung jari sampai siku
satu kali gerakan, biarkan air mengalir pada siku

 Mengulangi langkah 8 sampai 10 untuk lengan yang lain.

 Mempertahankan lengan tetap fleksi, buang sikat kedua dan mematikan air
dengan pedal kaki

 Kemudian mengeringkan dengan handuk steril untuk satu tangan secara


seksama, menggerakan dari jari ke siku dan mengeringkan dengan gerakan
melingkar

 Mengulangi metode pengeringan untuk tangan yang lain dengan


menggunakan area handuk yang lain atau handuk steril baru

 Mempertahankan tangan lebih tinggi dari siku dan jauh dari tubuh anda

 Perawat memasuki ruang operasi dan melindungi tangan dari kontak


dengan objek apa pun

2.5 Pengertian Alat Pelindung Diri

Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration,


personal protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan
sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit
yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja,
baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.
Alat pelindung diri atau APD dipakai setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang
aman, serta APD yang dipakai memenuhi syarat enak dipakai, tidak mengganggu
kerja, dan memberikan perlindungan efektif terhadap bahaya (Sartika, 2005).

2.6 Tujuan Penggunaan Alat Pelindung Diri

Tujuan dari penggunaan alat pelindung diri atau APD adalah sebagai berikut:

 untuk melindungi tenaga kesehatan dari bahaya atau infeksi bakteri dan
virus
 terciptanya perasaan aman dan terlindungi bagi tenaga kesehatan
 meningkatkan motivasi untuk meningkatkan derajat kesehatan dan 
keselamatan kerja
2.7 Jenis-jenis Alat Pelindung Diri
 APD level 1, digunakan oleh petugas medis di ruang triase dan ruang poli
umum, alat pelindung kesehatan yang dgunakan adalah masker bedah,
sarung tangan, dan penutup kepala
 APD level 2, digunakan oleh petugas medis di klinik demam, triase covid,
ruang isolasi, ruang radiologi, ruang pemeriksaan spesimen non
respiratori, dan ruang pembersihan instrument medis yang telah
digunakan. Alat yang digunakan dalam APD level 2 adalah masker N95,
penutup kepala, sarung tangan, goggle/face shield, penutup kepala, dan
surgical gown
 APD level 3, digunakan oleh petugas medis yang melakukan tindakan
intubasi, tracheostomy, bronchoscopy, endoskopi saluran cerna, autopsi,
operasi, pengambilan spesimen saluran napas pada pasien yang
terkonfirmasi virus berbahaya. APD yang digunakan dalam level 3 adalah
masker N95, baju hazmat, goggle, penutup kepala, 2 lapis sarung tangan,
booth, dan penutup sepatu
2.8 Tahap Pemakaian Alat Pelindung Diri
 APD level 1
o cuci tangan 6 langkah menggunkan sabun dan air mengalir
o pasang penutup kepala dan masukkan rambut kedalam penutup kepala
o pasang masker dan sesuaikan dengan bentuk hidung dan wajah
o pasang sarung tangan
 APD level 2
o cuci tangan 6 langkah menggunakan sabun dan air mengalir 6
o pasang penutup kepala
o pasang surgical gown
o pasang masker N95 sesuaikan dengan bentuk hidung dan wajah
o pasang goggle dan/atau face shield
o pasang sarung tangan
 APD level 3
o cuci tangan 6 langkah menggunakan sabun dan air mengalir
o pasang masker N95 dan sesuaikan dengan bentuk hidung dan wajah
o pasang penutup kepala
o pasang goggle
o pasang baju hazmat, pastikan kancing tertutup sempurna
o pasang penutup kaki
o pasang boots
o pasang sarung tangan lapis pertama
o pasang sarung tangan lapis kedua hingga menutup setengah lengan

bawah

2.9 Pengertian Alat Bantu Jalan

 Kruk, Kruk yaitu tongkat atau alat bantu untuk berjalan, biasanya
digunakan secara berpasangan yang di ciptakan untuk mengatur
keseimbangan pada saat akan berjalan.
 Walker, merupakan alat bantu jalan yang memiliki dua gagang sebagai
tempat pegangan serta empat kaki sebagai penumpu. Biasanya walker
terbuat dari logam atau alumunium sehingga ringan dan cocok untuk
lansia. Ada tiga macam walker yaitu standard walker, Front Wheeled
Walker, dan Wheel Walker.
 Tripod, sesuai namanya merupakan alat bantu jalan yang memiliki tiga
kaki. Biasanya digunakan oleh pasien yang kondisinya sudah bagus.
 Kursi roda, merupakan alat bantu jalan bagi seseorang yang kesulitan
berjalan dengan menggunakan kaki entah karena cacat, penyakit, atau
cidera.
2.10 Tujuan Pengunaan Alat Bantu Jalan 7
 Kruk, tujuan dari penggunaan kruk yaitu:
o Meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi dan kemampuan
mobilisasi
o Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi
o Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain
 Walker, tujuan dari penggunaan walker adalah memperbaiki
keseimbangan dengan meningkatkan area dasar penunjang berat
badan dan meningkatkan keseimbangan lateral
 Tripod, tujuan dari penggunaan tripod adalah mencapai
keseimbangan, mengurangi beban tubuh pada ekstermitas di bagian
bawah atau area kaki dan juga memperlebar langkah
 Kursi roda, tujuan dari penggunaan kursi roda adalah untuk
memudahkan aktifitas sehingga bisa berpindah tempat secara mandiri
atau dengan tanpa bantuan orang lain
2.11 Alat-alat Bantu Jalan

Ada empat jenis alat bantu jalan yaitu kruk, walker, tripod, dan kursi roda.

2.12 Tahap Penggunaan Alat Bantu Jalan

1. Kruk
 teknik turun tangga
o pindahkan berat badan pada kaki yang tidak sakit
o letakkan kruk pada anak tangga dan mulai untuk memindahkan berat
badan pada kruk
o gerakkan kaki yang sakit kedepan
o luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk
 teknik naik tangga
o pindahkan berat badan pada kruk
o julurkan tungkai yang tidak sakit antara kruk dari anak tangga
o pindahkan berat badan dari kruk ke tungkai yang tidak sakit
o luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk 8

 teknik duduk
o klien diposisi pada tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki
menyentuh kursi
o memberi metode yang aman untuk duduk dan bangun dari kursi
o klien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan dengan
tungkai yang sakit
o bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan, pegang pada tangan klien
yang lebih kuat
2. walker
 atur tinggi keempat kaki walker agar nyaman dipakai oleh klien
 pegang walker pada bagian atas yang ada bantal karetnya
 mulailah berjalan menggunakan walker dengan cara mengangkat dan
memindahkan walker kedepan sedikit demi sedikit
 usahakan tubuh klien tidak keluar dari batas kotak walker
3. tripod
 ketika akan duduk
o pertama-tama letakkan tripod di samping kursi dan posisikan tubuh
berdiri tepat di depan kursi
o pegang erat tangan kursi jika ada sebagai pegangan saat mau duduk
o awali dengan duduk di tepi kursi lalu secara perlahan angkat badan
ke arah sandaran
o setelahnya posisikan tubuh supaya duduk bersandar secara nyaman
 ketika bangkit dari kursi
o diawali dengan mengangkat tubuh ke sisi tepi kursi dengan
berpegangan pada tangan kursi
o perlahan duduk di tepi kursi lalu gunakan tangan kursi sebagai
pegangan
o Posisikan tubuh berdiri tegak di depan kursi lalu ambil tripod
dengan salah satu tangan
4. Kursi roda
 Klien didudukan di kursi roda
9
 Buka tempat penopang kaki kemudian letakkan kaki klien di penopang
sehingga nyaman
 Untuk menggerakkannya klien perlu memegang tempat khusus
pegangan tangan untuk berjalan dan kemudian menjalankan kursi roda
atau bisa didorong oleh orang lain
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cuci tangan merupakan keterampilan dasar bagi seorang perawat karena
perawat sering melakukan kontak langsung dengan pasien. Prosedur mencuci
tangan yang umum digunakan adalah cuci tangan 6 langkah WHO dan cuci
tangan steril adalh cuci tangan yang dilakukan sebelum melakukan tindakan
operasi. Langkah-langkah cuci tangan steril sangat penting untuk diperhatikan
untuk mencegah infeksi atau kesalahan kerja selama tindakan.
Alat pelindung diri atau APD adalah alat yang digunakan tenaga medis
saat melakukan tindakan kepada pasien. Ada tiga level APD, yaitu level 1 yang
digunakan pada saat melakukan tindakan di ruang triase dan ruang poli umum.
APD level 2 adalah alat perindungan diri yang dipakai pada saat melakukan
tindakan di klinik demam, triase covid, ruang isolasi, ruang radiologi, ruang
pemeriksaan spesimen non respiratori, dan ruang pembersihan instrument medis
yang telah digunakan. APD level 3 adalah alat perlindungan diri yang digunakan
saat melakukan tindakan intubasi, tracheostomy, bronchoscopy, endoskopi saluran
cerna, autopsi, operasi, pengambilan spesimen saluran napas pada pasien yang
terkonfirmasi virus berbahaya.
Alat bantu jalan adalah alat yang digunakan untuk membantu pasien yang
cedera, sakit, atau lansia yang fungsi kakinya berkurang dan membutuhkan alat
bantu untuk melakukan aktivitas. Penggunaan alat bantu ini salah satu tugas
seorang perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien selama masa
penyembuhan sampai pasien memperoleh kemandiriannya kembali. Ada empat
macam alat bantu jalan yaitu kruk, walker, tripod, dan kursi roda.

3.2 Saran

Memcuci tangan, menggunakan alat pelindung diri, dan alat bantu jalan
merupakan hal yang harus dipahami oleh perawat dan tenaga kesehatan lainnya
sebagai apresiasi pada profesinya sebagai perawat dan sebagai seorang individu.
Dengan memahami tata cara mencuci tangan dan memakai prosedur APD dengan

11
baik dan benar, maka akan meminimalisir infeksi dari dan/ke pasien. Dan
prosedur penggunaan alat bantu jalan ini merupakan salah satu bentuk pelayanan
seorang perawat terhadap pasien.

12
Daftar Pustaka

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-dewirifaha-5534-4-
babii.pdf

http://eprints.umm.ac.id/42120/3/jiptummpp-gdl-achmadmudh-48879-3-bab2.pdf

http://repository.unimus.ac.id/1971/3/BAB%20II.pdf

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1102106007-3-BAB%20II.pdf

Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners. 2016. Fungsi Penggunaan Alat Pelindung


Diri (APD) Bagi Tenaga Kesehatan. http://rsj.babelprov.go.id/content/fungsi-
penggunaan-alat-pelindung-diri-apd-bagi-petugas-kesehatan#:~:text=Tujuan
%20penggunaan%20alat%20pelindung%20diri,derajat%20kesehatan%20dan
%20keselamatan%20kerja. (diakses tanggal 13 Oktober 2020)

https://www.youtube.com/watch?v=fRDY8zJeles

13

Anda mungkin juga menyukai