Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM KEPERAWATAN

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR


NO SOP
MANUAL PROSEDUR
(AMBULASI DINI (ALAT
BANTU BERJALAN))
HALAMAN:
WALKER

1. PENGERTIAN
Walker adalah sebuah kerangka logam ringan (biasanya aluminium) dengan 4
kaki.

2. TUJUAN
Alat ini dipakai untuk memberikan rasa aman dan sebagai penopang. Walker
dipakai oleh pasien yang mampu menopang sebagian berat badannya ketika
berjalan

3. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam tindakan ini adalah :
1) Walker

4. PROSEDUR
a. Tahap Pre Interaksi :
1) Identifikasi data pasien
2) Siapkan alat

b. Tahap Orientasi :
1) Bina hubungan saling percaya
2) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan beserta tujuannya

c. Tahap Kerja :
1) Jelaskan metode pemakaian walker
2) Instruksikan pasien untuk memakai sepatu anti selip atau selop
3) Instruksikan pasien untuk tidak menggunakan walker ditangga
4) Posisikan pasien berdiri ditengah-tengah walker dan genggam pegangan
tangan pada batang atas
5) Angkat walker, dan gerakkan 15-20 cm ke depan, sambil memastikan
semua kaki walker menyentuh lantai. Melangkahlah kedepan dengan satu
kaki. Kemudian kaki yang lain mengikuti
6) Bila ada kelemahan unilateral, setelah walker dimajukan, instruksikan
pasien untuk melangkah kedepan menggunakan kaki yang lemah, topang
badan dengan lengan, kemudian kaki yang sehat mengikuti. Jika pasien
tidak dapat menahan berat badan pada satu tungkai, setelah memajukan
walker, ayunkan badan pasien kedepan dengan berat badan ditopang
kedua tangan.

d. Tahap Terminasi :
1) Evaluasi respon pasien terhadap penggunaan alat bantu berjalan

e. Tahap Dokumentasi :
1) Catat waktu dan tanggal penggunaan alat bantu berjalan
2) Catat jenis alat bantu berjalan yang digunakan

TONGKAT

1. PENGERTIAN
Tongkat adalah alat yang ringan dan mudah di gerakkan yang terbuat dari kayu
atau logam.

2. TUJUAN
Memberikan topangan yang lebih kecil dibandingkan walker dan kurang stabil

3. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam tindakan ini adalah :
1) Tongkat

4. PROSEDUR
a. Tahap Pre Interaksi :
1) Identifikasi data pasien
2) Siapkan alat

b. Tahap Orientasi :
1) Bina hubungan saling percaya
2) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan beserta tujuannya

c. Tahap Kerja :
1) Instruksikan pasien untuk berdiri dengan berat badan terdistribusi merata
diantara kaki dan tongkat
2) Tongkat dipegang pada sisi pasien yang lebih kuat. Instruksikan pasien
untuk memposisikan tongkat 15 cm lateral dan 15 cm anterior dari kaki
yang paling dekat. Pastikan fleksi siku tetap 30 derajat
3) Instruksikan pasien untuk menggerakkan tongkat maju 10-30 cm sambil
menahan berat badan pada tungkai yang lebih kuat
4) Sambil menahan berat badan pada tungkai yang lebih kuat dan pada
tongkat, pasien memajukan kaki yang lebih lemah ke depan, sejajar
dengan tongkat
5) Sambil menahan berat badan pada tungkai yang lebih lemah dan pada
tongkat, pasien kemudian memajukan kaki yang lebih kuat ke depan
tongkat
6) Tungkai yang lebih lemah dimajukan kedepan sampai sejajar dengan
tungkai yang lebih kuat, kemudian tongkat dimajukan lagi
7) Instruksikan pasien untuk meletakkan tongkatnya pada tempat yang
mudah dijangkau ketika mereka duduk, sehingga mereka dapat berdiri
dengan mudah
8) Ajarkan pasien untuk berdiri tegak ketika berjalan dengan tongkat dan
tidak membungkuk diatas tongkat

d. Tahap Terminasi :
1) Evaluasi respon pasien terhadap penggunaan alat bantu berjalan

e. Tahap Dokumentasi :
1) Catat waktu dan tanggal penggunaan alat bantu berjalan
2) Catat jenis alat bantu berjalan yang digunakan

KRUK

1. PENGERTIAN
Membantu pasien berjalan dengan menggunakan kruk sambil memberikan
topangan dan keseimbangan serta sebagai suatu metode yang nyaman untuk
bergerak dari satu tempat ketempat lainnya

2. TUJUAN
memberikan topangan dan keseimbangan yang nyaman untuk bergerak dari
satu tempat ketempat lainnya

3. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam tindakan ini adalah :
1) kruk

4. PROSEDUR
a. Tahap Pre Interaksi :
1) Identifikasi data pasien
2) Siapkan alat

b. Tahap Orientasi :
1) Bina hubungan saling percaya
2) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan beserta tujuannya

c. Tahap Kerja :
1) Periksa kesiapan fisik pasien : tanda vital dan orientasi terhadap waktu,
tempat dan orang
2) Periksa ada tidaknya gangguan penglihatan, persepsi atau sensorik
3) Peragakan teknik berjalan khusus pada pasien atau orang yang
merawatnya
4) Jadwalkan mobilisasi diseputar aktivitas pasien lainnya
5) Turunkan ranjang dan bantu pasien secara perlahan keposisi tegak.
Biarkan pasien duduk atau berdiri selama beberapa menit sampai
keseimbangan tercapai
6) Pastikan pegangan tangan benar :
a) Posisikan pasien berdiri tegak dan topang berat badan dengan
menggunakan pegangan tangan kruk
b) Ukur sudut fleksi siku. Harus 30 derajat
7) Bantu pasien berjalan dengan kruk dengan memilih teknik berjalan yang
sesuai :
Teknik berjalan 4 titik : teknik ini adalah teknik berjalan dengan kruk
yang paling stabil karena memberikan minimal 3 titik penopang setiap
waktu. Diperlukan menahan berat badan pada kedua tungkai
Teknik berjalan 3 titik : pasien harus dapat menahan seluruh berat
badannya pada satu kaki. Berat ditopang pada kaki yang sehat, kemudian
pada kedua kruk. Kaki yang cedera tidak menyentuh lantai selama fase
awal teknik berjalan 3 titik. Berguna untuk pasien dengan fraktur tungkai
atau pergelangan kaki yang terkilir
Teknik berjalan 2 titik : memerlukan paling tidak penopang sebagian
berat badan pada setiap kaki. Lebih cepat daripada teknik berjalan 4 titik.
Memerlukan lebih banyak keseimbangan karena hanya 2 titik yang
menopang tubuh setiap kalinya
Teknik berjalan mengayun ke kruk : sering dipakai pasien yang
mengalami kelumpuhan ekstremitas bawah atau yang memakai jepitan
penopang beban pada kedua tungkai mereka
Teknik berjalan mengayun melewati kruk : pasien harus mampu
menahan sebagian berat badan pada kedua kaki. Majukan kedua kruk,
angkat dan ayunkan kedua tungkai melewati kruk
8) Bantu pasien menaiki tangga menggunakan kruk :
a) Mulai posisi tripod
b) Pasien menindahkan berat badannya ke kruk
c) Pasien menaikkan tungkai yang sehat ke anak tangga
d) Kemudian naikkan tungkai yang cedera dan kedua kruk
e) Ulangi urutan diatas sampai pasien mencapai puncak tangga
9) Bantu pasien menuruni tangga dengan kruk :
a) Mulai posisi tripod
b) Pasien memindahkan berat badan ke tungkai yang sehat
c) Turunkan kruk ke anak tangga dan instruksikan pasien untuk memulai
memindahkan berat badan ke kruk dan memajukan tungkai yang
cedera
d) Pasien menurunkan tungkai yang sehat ke anak tangga dan sejajar
dengan kruk
e) Ulangi urutan diatas sampai pasien selesai menuruni seluruh anak
tangga
d. Tahap Terminasi :
1) Evaluasi respon pasien terhadap penggunaan alat bantu berjalan

e. Tahap Dokumentasi :
1) Catat waktu dan tanggal penggunaan alat bantu berjalan
2) Catat jenis alat bantu berjalan yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai