DOSEN PENGAMPU:
Musafar S.Kep.,Ns
DISUSUN OLEH :
P201901022
KELAS T1
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu mennyelesaikan tugas
makalah ini guna memnenuhi tugas mata kuliah BAHASA INDONESIA Dalam penyusunan
tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan,dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang etika,
moral, dan ahlak, yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari ber bagai sumber
informasi, referensi, dan berita.
Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
perkiraan kepada pembaca khususnya para mahasiswa Stikes Mandala Waluya Kendari
Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pembimbing penulis meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah penulis di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
COVER MAKALAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia keperawatan, posisi pasien saat di tempat tidur adalah yang utama
agar pasien merasa nyaman dengan tempat tidurnya di rumah sakit, seperti halnya pasien
lansia yang memiliki kerentanan untuk terluka walaupun tanpa aktifitas dan juga bagi
pasien yang mengalami cacat fisik seperti patah tulang atau pun kelainan pada tulang
belakangnya. Karena jika kita sebagai perawat tidak bisa mengatur posisi pasien di tempat
tidur, bisa terjadi pergeseran atau bahkan bisa membahayakan tulang di dalam tubuh
pasien.
Karena itulah terdapat macam-macam posisi pasien di tempat tidur yang harus
diketahui oleh seorang perawat dalam menjalankan tugasnya, seperti posisi pasien saat
akan menjalankan pemeriksaan medis dan lainnya.
Agar Mahasiswa (i) dapat mengetahui Pengertian dan Jenis-jenis pemberian posisi
tubuh pada pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
Posturing / mengatur dan merubah posisi adalah mengatur pasien dalam posisi
yang baik dan mengubah secara teratur dan sistematik. Hal ini merupakan salah satu aspek
keperawatan yang penting. Posisi tubuh apapun baik atau tidak akan mengganggu apabila
dilakukan dalam waktu yang lama. (potter dan perry,2005)
1. POSISI FOWLER
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala
tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan
kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Tujuan
Cara kerja :
2. SEMI FOWLER
Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-60 derajat
Tujuan
a. Mobilisasi
b. Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas
c. Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
Cara / prosedur
1) Mengangkat kepala dari tempat tidur kepermukaan yang tepat ( 45-90 derajat)
2) Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala klien jika tubuh bagian atas
klien lumpuh
3) Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien, menaikan lutut
dari tempat tidur yang rendah menghindari adanya tekanan di bawah jarak poplital
( di bawah lutut )
3. POSISI SIM
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau kekiri, posisi ini dilakukan untuk
memberi kenyamanan dan memberikan obat melalui anus (supositoria).
Tujuan :
a. Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang
b. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
c. Memasukkan obat supositoria
d. Mencegah dekubitus
Indikasi :
Cara kerja :
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari
pada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah keotak.
Indikasi :
Cara kerja :
Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi (ditarik atau
direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa
genetalia serta pada proses persalinan.
Tujuan :
Indikasi :
a. Tempat tidur
b. Selimut
Cara kerja :
Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya keatas
bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan
memasang alat kontrasepsi.
Indikasi :
Cara kerja:
1) Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua paha dan tarik
kearah perut
2) Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
3) Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi lithotomic
4) Pasang selimut
Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel
pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rectum dan
sigmoid.
Tujuan :
Indikasi :
a. Pasien hemorrhoid
b. Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.
Cara kerja :
1) Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada
menempel pada kasur tempat tidur.
2) Pasang selimut pada pasien.
8. POSISI ORTHOPENEIC
Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang sejajar dada,
seperti pada meja.
Tujuan :
Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas yang ekstrim dan
tidak bias tidur terlentang atau posisi kepala hanya bias pada elevasi sedang.
Indikasi :
Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama
dengan kesejajaran berdiri yang baik.
Tujuan:
Indikasi:
10.POSISI PRONASI
Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah menghadap kebantal.
Tujuan:
Indikasi:
Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berat
tubuh berada pada pinggul dan bahu.
Tujuan:
a. Mempertahankan bodyaligement
b. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
c. Meningkankan rasa nyaman
d. Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang
menetap.
Indikasi:
PENUTUP
Kesimpulan
Posturing / mengatur dan merubah posisi adalah mengatur pasien dalam posisi
yang baik dan mengubah secara teratur dan sistematik. Hal ini merupakan salah satu aspek
keperawatan yang penting. Posisi tubuh apapun baik atau tidak akan mengganggu apabila
dilakukan dalam waktu yang lama. (potter dan perry,2005)
1. Posisi fowler
2. Semi fowler
3. Posisi sim
4. Posisi trendelenburg
5. Posisi dorsal recumbent
6. Posisi litotomi
7. Posisi genupectrocal/ kneechest
8. Posisi orthopeneic
9. Posisi supinasi
10. Posisi pronasi
11. Posisi lateral
Saran
http://go-keperawatan.blogspot.com/2017/06/macam-macam-posisi-pasien.html?m=1
http://nururhay.blogspot.com/2014/09/pengaturan-posisi-pasien_98.html?m=1
https://briyudistira.wordpress.com/2014/02/11/jenis-jenis-pemberian-posisi-tubuh-
pada-pasien/