KEPERAWATAN DASAR II
“PEMBERIAN MEDIKASI INTRAVENA”
Dosen : Vina Agustina, Ners., M.Kep.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 1
1.3 TUJUAN PENULISAN ....................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN PEMBERIAN MEDIKASI INTRAVENA ............................... 3
2.2 DASAR PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA .............................................. 3
2.3 KEGUNAAN INJEKSI INTRAVENA .............................................................. 4
2.4 INDIKASI OBAT INTRAVENA ....................................................................... 4
2.5 KONTRAINDIKASI OBAT INTRAVENA ...................................................... 4
2.6 TEMPAT INJEKSI INTRAVENA ..................................................................... 4
2.7 JENIS-JENIS MEDIKASI INTRAVENA.......................................................... 6
2.8 PERSIAPAN ALAT DAN PROSEDUR PELAKSANAAN ............................. 7
2.9 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN INJEKSI VENA ................................. 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 12
3.2 SARAN ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pembuluh darah Vena ..........................................................................5
Gambar 1.2 Pemberian Obat Melalui Intravena Langsung ......................................6
Gambar 1.3 Pemberian Obat Melalui Intravena Tidak Langsung ..........................6
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
7. Sebutkan jenis-jenis pemberian obat melalui injeksi intravena?
8. Jelaskan prosedur kerja injeksi intravena?
9. Apa saja kelebihan dan kekurangan pemberian injeksi intravena?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berat dan luka bakar. Selain untuk pemberian cairan dan elektrolit, jalur
intravena dapat juga sebagai jalur untuk memasukkan obat dan nutrisi
(Hardisman, 2015).
4
Vena basilica
2. Pada tungkai
Vena saphenous
3. Pada leher
Vena jugularis
4. Pada kepala
Vena frontalis
Vena temporalis
5. Pada mata kaki
Vena dorsal pedis
5
2.7 JENIS-JENIS MEDIKASI INTRAVENA
1. Pemberian obat melalui Intravena (secara langsung)
Cara pemberian obat melalui vena secara langsung, diantaranya vena
mediana cubiti/cephalika (lengan), vena saphenosus (tungkai), vena
jugularis (leher), vena frontalis/temporalis (kepala), yang bertujuan
agar reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah
6
2.8 PERSIAPAN ALAT DAN PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Pemberian obat melalui Intravena (secara langsung)
No Persiapan Alat dan Bahan Prosedur Pelaksanaan
1 Daftar buku obat/catatan,jadwal 1. Cuci tangan
pemberian obat
2 Obat dalam tempatnya 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3 Spuit sesuai dengan jenis ukuran 3. Bebaskan daerah yang akan dilakukannya
(2–5 ml) suntikan dengan cara membebaskan daerah
yang akan dilakukan penyuntikan dari
pakayan dan apabila tertutup buka atau
keataskan.
4 Kapas alkohol dalam tempatnya 4. Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit
5 Cairan pelarut sesuai dengan dosis yang akan diberikan.
6 Bak injeksi Apabila obat dalam sendinya bubuk maka
7 Bak injeksi larutkan dengan pelarut (aquades steril).
8 Perlak dan alasnya 5. Pasang perlak dan pengalas dibawah vena
9 Karet pembendung (torniket) yang akan dilakukan penyuntikan.
10 Plester 6. Kemudian tempatkan obat yang telah
11 Kasa steril bila perlu diambil pada bak injeksi
12 Sarung tangan 7. Lakukan pengikatan dengan karet
pembendung (torniket) pada bagian atas
yang akan dilakukan pemberian obat atau
tegangkan dengan tangan/minta bantuan
membendung di atas vena yang akan
dilakukan penyuntikan
8. Pasang sarung tangan
9. Desinfeksi dengan kapas alkohol, dengan
gerekan sirkuler dari arah dalam keluar
dengan diameter kurang lebih 5cm, tunggu
hingga kering.
10. Ambil spuit yang berisi obat dan pegang
kapas alkohol pada tangan yang tidak
7
dominan.
11. Tarik kulit kebawah dengan tangan yang
tidak dominan agar kulit menjadi kencang
kemudian lakukan penusukkan dwngan
lubang menghadap ke atas dengan
memasukkan ke pembuluh darah, dengan
sudut 30 derajat sejajar dengan vena yang
ditusuk.
12. Lakukan aspirasi bila sudah ada darah
lepaskan karet pembendung dan langsung
semprotkan obat hingga habis.
13. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik
dan lakukan penekanan pada daerah
penusukkan dengan kapas alkohol, dan spuit
yang telah digunakan letakkan ke dalam
bengkok.
14. Tutup area penusukkan dengan kassa steril
bila perlu
15. Buka sarung tangan
16. Cuci tangan
17. Catat reaksi pemberian, tangga, waktu, dan
dosis pemberian obat.
8
2. Pemberian obat melalui Intravena (secara tidak langsung)
a. Pemberian obat melalui wadah intravena
Memberikan obat intravena melalui wadah merupakan pemberian
obat dengan menambahkan atau memasukkan obat ke dalam
wadah cairan intravena. Tujuannya : untuk meminimalkan efek
samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.
No Persiapan Alat dan Bahan Prosedur Pelaksanaan
1 Squit dan jarum sesuai dengan 1. Cuci tangan
ukuran 2. Jelaskan produser yang akan dilakukan
2 Obat dalam tempatnya 3. Periksa identitas pasien dan ambil obat
3 Wadah cairan (kantong/botol) kemudian masukkan ke dalam squit
4 Kapas alkohol 4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah
5 Sarung tangan kantong
5. Gunakan sarung tangan
6. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol
dan stop aliran
7. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan
jarum squit hingga menembus bagian tengah
dan masukkan obat perlahan-lahan ke dalam
kantong/wadah cairan
8. Setelah selesai, tarik squit dan campur
larutan dengan membalikkan kantong cairan
dengan perlahan-lahan dari satu ujung ke
ujung lain.
9. Periksa kecepatan infus
10. Buka sarung tangan
11. Cucu tangan
12. Catat reaksi pemberian,tanggal, waktu, dan
dosis pemberian obat
9
b. Pemberian obat melalui selang intravena
Persiapan Alat dan Prosedur Pemberian Obat IV melalui Slang
Infus.
No Persiapan Alat dan Bahan Prosedur Pelaksanaan
1 Spuit dan jarum sesuai dengan 1. Cuci Tangan.
ukuran 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2 Obat dalam tempatnya 3. Periksa identitas pasien dan ambil obat.
3 Slang Intravena 4.Cari tempat penyuntikan obat pada daerah
4 Kapas alkohol slang intravena.
5 Sarung Tangan. 5. Gunakan sarung tangan.
6. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan
stop aliran.
7. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan
jarum spuit hingga menembus bagian tengah
Dan masukkan obat perlahan-lahan ke dalam
Slang intravena.
8. Setelah selesai tarik spuit.
9. Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi
obat.
10. Buka sarung tangan.
11. Cuci tangan.
12.Catat obat yang telah diberikan dan dosisnya.
10
2.9 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN INJEKSI VENA
a. Kelebihan :
1. Dapat digunakan untukpasien yang tidak sadar
2. Obat dapat terabsorbsi dengan sempurna
3. Obat dapat bekerja cepat
4. Tidak dapat mengiritasi lambung
b. Kekurangan :
1. Dapat terjadi emboli
2. Dapat terjadi infeksi karena jarum yang tidak steril
3. Pembuluh darah dapat pecah
4. Terjadi ematoma
5. Dapat terjadi alergi
6. Obat tidak dapat ditarik kembali
7. Membutuhkan keahlian khusus
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Injeksi intravena adalah memasukkan obat langsung ke
dalam pembuluh darah vena (pembuluh darah yang balik ke
jantung). Pemberian obat melalui intravena sangat berguna untuk
orang yang tidak sadarkan diri, mengalami gangguan oral, dll.
Pemberian obat intravena tidak boleh diberikan kepada penderita
yang memiliki permukaan kulit yang ada luka maupun
pembengkakan karena akan menimbulkan luka baru.
Pemberian obat melalui intravena dapat dilakukan dengan
cara langsung dan tidak langsung. Cara langsung yaitu spuit
langsung ditusukkan pada vena. Secara tidak langsung yaitu
dimana spuit ditusukkan pada infus melalui wadah intravena
(wadah/kantong infus) dan melalui selang intravena (pada selang
infus yang terbuat dari karet). Pada pemberian obat secara
langsung, obat dalam darah diperoleh secara cepat, tepat, dan dapat
disesuaikan langsung dengan respon penderita. Namun obat yang
disuntikkan tidak dapat ditarik kembali.
3.2 SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah
keinginan penulis atas partisipasi para pembaca, agar kiranya mau
memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat membangun
demi kemajuan penulisan makalah ini. Dengan adanya kritik dan
saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri agar lebih baik
lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.
12
DAFTAR PUSTAKA
13