Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEPERAWATAN DASAR II
“PEMBERIAN MEDIKASI INTRAVENA”
Dosen : Vina Agustina, Ners., M.Kep.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

DHEA PERMATASARI ISKANDAR 2018.C.10a.0964


JENNY AMSAL 2018.C.10a.0971
RIVALDO SETYO PRAKOSO 2018.C.10a.0982
TETENIA DIYANTI 2018.C.10a.0987

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu walaupun ada beberapa
halangan yang mengganggu proses pembuatan makalah ini, namun penulis dapat
mengatasinya tentu atas campur tangan Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis berharap makalah ini akan berguna bagi para mahasiswa terutama
yang berada di STIKes Eka Harap materi tentang “Pemberian Medikasi
Intravena” sehingga diharapkan dengan mempelajari makalah ini mahasiswa
maupun pembaca lainnya untuk mendapatkan tambahan pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis
berharap adanya kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini
pada masa yang akan datang. Akhir kata dari penulis berterimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini
sehingga menjadi bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, 4 April 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 1
1.3 TUJUAN PENULISAN ....................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN PEMBERIAN MEDIKASI INTRAVENA ............................... 3
2.2 DASAR PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA .............................................. 3
2.3 KEGUNAAN INJEKSI INTRAVENA .............................................................. 4
2.4 INDIKASI OBAT INTRAVENA ....................................................................... 4
2.5 KONTRAINDIKASI OBAT INTRAVENA ...................................................... 4
2.6 TEMPAT INJEKSI INTRAVENA ..................................................................... 4
2.7 JENIS-JENIS MEDIKASI INTRAVENA.......................................................... 6
2.8 PERSIAPAN ALAT DAN PROSEDUR PELAKSANAAN ............................. 7
2.9 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN INJEKSI VENA ................................. 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 12
3.2 SARAN ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pembuluh darah Vena ..........................................................................5
Gambar 1.2 Pemberian Obat Melalui Intravena Langsung ......................................6
Gambar 1.3 Pemberian Obat Melalui Intravena Tidak Langsung ..........................6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Obat didefinisikan sebagai suatu substansi atau bahan yang
digunakan untuk mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi,
membebaskan, atau mencegah penyakit. Obat telah di gunakan manusia
sejak peradapan kuno. Misalnya orang-orang Mesir pada zaman dahulu
telah menggunakan magnesium, soda, garam besi dan sulfur sebagai bahan
obat. Jalur vena di pakai khususnya untuk tujuan agar obat yang diberikan
dapat bereaksi dengan cepat misalnya pada situasi gawat darurat, obat di
masukkan ke vena sehingga obat langsung masuk sistem sirkulasi
menyebabkan obat dapat beraksi lebih cepat di banding dengan cara
enternal atau parental yang lain yang memerlukan waktu absorbsi.
Pemberian obat intravena dilakukan dengan berbagai cara. Pada
pasien yang tidak dipasang infus, obat di injeksikan langsung pada vena.
Biasanya di cari vena besar yaitu vena basilika atau vena sefalika pada
lengan. Pada pasien yang di pasang infus, obat dapat di berikan melalui
botol infus atau melalui karet pada selang infus yang dibuat untuk
memasukkan obat. Untuk memasukkan obat melalui vena, perawat harus
mempunyai pengetahuan dan keterampilan sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan. Jangan lakukan penusukan sebelum yakin
mendapatkan vena yang mudah di tusuk. Pengulangan tusukan dapat
menyebabkan rasa sakit pada pasien.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan Pemberian Medikasi Intravena?
2. Bagaimana dasar dari pemberian cairan intravena?
3. Sebutkan kegunaan dari injeksi intravena?
4. Apa indikasi pemberian obat intravena?
5. Apa kontraindikasi pemberian obat intravena?
6. Sebutkan tempat lokasi injeksi intravena?

1
7. Sebutkan jenis-jenis pemberian obat melalui injeksi intravena?
8. Jelaskan prosedur kerja injeksi intravena?
9. Apa saja kelebihan dan kekurangan pemberian injeksi intravena?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk mengetahui Kedudukan dan Peran Organisasi Profesi
Keperawatan Indonesia.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Meningkatkan pemahaman terhadap Pemberian Medikasi
Intravena.
b. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dasar II
c. Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi mahasiswa(i)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PEMBERIAN MEDIKASI INTRAVENA


Medikasi Intravena adalah pemberian obat dengan cara
memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan
spuit. Sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang
menghantarkan darah balik ke jantung. Area injeksi dapat di vena sefalika,
atau kubiti di lengan, atau vena dorsal di tangan. Injeksi intravena
menggunakan jarum berukuran 21-23 gauge dengan panjang 1 sampai 1,5
inci. Obat dapat diberikan langsung ke pembuluh darah dengan jarum
suntik, melalui kateter intermiten yang diinsersikan ke pembuluh darah
pasien, serta dapat disuntikkan dalam cairan infus atau diberikan sebagai
infus (piggyback) (Kamienski dan Keogh, 2015).
Larutan bervolume besar atau kecil dapat diberikan ke dalam vena
untuk mendapatkan efek lebih cepat, tetapi pemberian melalui rute ini
potensial berbahaya karena obat tidak dapat dikeluarkan kembali setelah
diberikan (Agoes, 2009). Risiko lain untuk pemberian obat secara
intravena yaitu, adanya potensi terjadi interaksi obat; berkurangnya
konsentrasi obat karena adanya adsorpsi pada wadah intravena dan
perangkat administrasi; adanya potensi kesalahan dalam teknik peracikan;
pengeluaran darah yang menyebabkan bengkak, dan flebitis (Phillips dan
Gorski, 2014).

2.2 DASAR PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA


Pemberian cairan infus intravena (parenteral) merupakan
pemberian cairan dan elektrolit kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan
cairan rumatannya karena tidak dapat dilakukan pemberian secara oral
atau untuk memberikan cairan pengganti secara cepat akibat kehilangan
cairan. Pemberian cairan intravena juga merupakan tindakan yang sering
dilakukan pada kondisi gawat darurat yang sangat menentukan
keselamatan hidup pasien (life saving), seperti pendarahan hebat, diare

3
berat dan luka bakar. Selain untuk pemberian cairan dan elektrolit, jalur
intravena dapat juga sebagai jalur untuk memasukkan obat dan nutrisi
(Hardisman, 2015).

2.3 KEGUNAAN INJEKSI INTRAVENA


1. Digunakan pada pasien yang dalam keadaan darurat, agar obat yang
diberikan dapat menimbulkan efek langsung. Contoh pada pasien
epilepsi atau kejang-kejang
2. Digunakan pada pasien yang tidak dapat diberi obat melalui oral,
contoh pada pasien terus menerus muntah
3. Digunakan pada pasien yang tidak diperbolehkan memasukkan obat
apapun melalui mulutnya

2.4 INDIKASI OBAT INTRAVENA


Pemberian obat intravena bermanfaat untuk beberapa alasan :
1) Jaminan bahwa konsentrasi obat yang efektif dicapai dengan cepat.
2) Mengontrol permulaan konsentrasi puncak obat dalam serum.
3) Produksi efek biologis bila obat tidak dapat diabsorbsi melalui rute
oral.
4) Pemberian obat kepada pasien yang tidak dapat meminum obat.

2.5 KONTRAINDIKASI OBAT INTRAVENA


1. IV sangat berbahaya karena reaksinya terlalu cepat.
2. Menimbulkan kecemasan.
3. infeksi di pemasangan infus.
4. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan
digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada
tindakan hemodialisis (cuci darah).

2.6 TEMPAT INJEKSI INTRAVENA


1. Pada lengan
 Vena mediana cubiti/vena sefalika

4
 Vena basilica
2. Pada tungkai
 Vena saphenous
3. Pada leher
 Vena jugularis
4. Pada kepala
 Vena frontalis
 Vena temporalis
5. Pada mata kaki
 Vena dorsal pedis

Gambar 1.1 Pembuluh Darah Vena

5
2.7 JENIS-JENIS MEDIKASI INTRAVENA
1. Pemberian obat melalui Intravena (secara langsung)
Cara pemberian obat melalui vena secara langsung, diantaranya vena
mediana cubiti/cephalika (lengan), vena saphenosus (tungkai), vena
jugularis (leher), vena frontalis/temporalis (kepala), yang bertujuan
agar reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah

Gambar 1.2 Pemberian Obat Melalui Intravena


Langsung

2. Pemberian obat melalui Intravena (secara tidak langsung)


Merupakan cara pemberian obat dengan menambahkan atau
memasukkan obat ke dalam media (wadah atau selang), yang bertujuan
untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar
terapeutik dalam darah.

Gambar 1.3 Pemberian Obat Melalui Intravena


Tidak Langsung

6
2.8 PERSIAPAN ALAT DAN PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Pemberian obat melalui Intravena (secara langsung)
No Persiapan Alat dan Bahan Prosedur Pelaksanaan
1 Daftar buku obat/catatan,jadwal 1. Cuci tangan
pemberian obat
2 Obat dalam tempatnya 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3 Spuit sesuai dengan jenis ukuran 3. Bebaskan daerah yang akan dilakukannya
(2–5 ml) suntikan dengan cara membebaskan daerah
yang akan dilakukan penyuntikan dari
pakayan dan apabila tertutup buka atau
keataskan.
4 Kapas alkohol dalam tempatnya 4. Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit
5 Cairan pelarut sesuai dengan dosis yang akan diberikan.
6 Bak injeksi Apabila obat dalam sendinya bubuk maka
7 Bak injeksi larutkan dengan pelarut (aquades steril).
8 Perlak dan alasnya 5. Pasang perlak dan pengalas dibawah vena
9 Karet pembendung (torniket) yang akan dilakukan penyuntikan.
10 Plester 6. Kemudian tempatkan obat yang telah
11 Kasa steril bila perlu diambil pada bak injeksi
12 Sarung tangan 7. Lakukan pengikatan dengan karet
pembendung (torniket) pada bagian atas
yang akan dilakukan pemberian obat atau
tegangkan dengan tangan/minta bantuan
membendung di atas vena yang akan
dilakukan penyuntikan
8. Pasang sarung tangan
9. Desinfeksi dengan kapas alkohol, dengan
gerekan sirkuler dari arah dalam keluar
dengan diameter kurang lebih 5cm, tunggu
hingga kering.
10. Ambil spuit yang berisi obat dan pegang
kapas alkohol pada tangan yang tidak

7
dominan.
11. Tarik kulit kebawah dengan tangan yang
tidak dominan agar kulit menjadi kencang
kemudian lakukan penusukkan dwngan
lubang menghadap ke atas dengan
memasukkan ke pembuluh darah, dengan
sudut 30 derajat sejajar dengan vena yang
ditusuk.
12. Lakukan aspirasi bila sudah ada darah
lepaskan karet pembendung dan langsung
semprotkan obat hingga habis.
13. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik
dan lakukan penekanan pada daerah
penusukkan dengan kapas alkohol, dan spuit
yang telah digunakan letakkan ke dalam
bengkok.
14. Tutup area penusukkan dengan kassa steril
bila perlu
15. Buka sarung tangan
16. Cuci tangan
17. Catat reaksi pemberian, tangga, waktu, dan
dosis pemberian obat.

8
2. Pemberian obat melalui Intravena (secara tidak langsung)
a. Pemberian obat melalui wadah intravena
Memberikan obat intravena melalui wadah merupakan pemberian
obat dengan menambahkan atau memasukkan obat ke dalam
wadah cairan intravena. Tujuannya : untuk meminimalkan efek
samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.
No Persiapan Alat dan Bahan Prosedur Pelaksanaan
1 Squit dan jarum sesuai dengan 1. Cuci tangan
ukuran 2. Jelaskan produser yang akan dilakukan
2 Obat dalam tempatnya 3. Periksa identitas pasien dan ambil obat
3 Wadah cairan (kantong/botol) kemudian masukkan ke dalam squit
4 Kapas alkohol 4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah
5 Sarung tangan kantong
5. Gunakan sarung tangan
6. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol
dan stop aliran
7. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan
jarum squit hingga menembus bagian tengah
dan masukkan obat perlahan-lahan ke dalam
kantong/wadah cairan
8. Setelah selesai, tarik squit dan campur
larutan dengan membalikkan kantong cairan
dengan perlahan-lahan dari satu ujung ke
ujung lain.
9. Periksa kecepatan infus
10. Buka sarung tangan
11. Cucu tangan
12. Catat reaksi pemberian,tanggal, waktu, dan
dosis pemberian obat

9
b. Pemberian obat melalui selang intravena
Persiapan Alat dan Prosedur Pemberian Obat IV melalui Slang
Infus.
No Persiapan Alat dan Bahan Prosedur Pelaksanaan
1 Spuit dan jarum sesuai dengan 1. Cuci Tangan.
ukuran 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2 Obat dalam tempatnya 3. Periksa identitas pasien dan ambil obat.
3 Slang Intravena 4.Cari tempat penyuntikan obat pada daerah
4 Kapas alkohol slang intravena.
5 Sarung Tangan. 5. Gunakan sarung tangan.
6. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan
stop aliran.
7. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan
jarum spuit hingga menembus bagian tengah
Dan masukkan obat perlahan-lahan ke dalam
Slang intravena.
8. Setelah selesai tarik spuit.
9. Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi
obat.
10. Buka sarung tangan.
11. Cuci tangan.
12.Catat obat yang telah diberikan dan dosisnya.

10
2.9 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN INJEKSI VENA
a. Kelebihan :
1. Dapat digunakan untukpasien yang tidak sadar
2. Obat dapat terabsorbsi dengan sempurna
3. Obat dapat bekerja cepat
4. Tidak dapat mengiritasi lambung
b. Kekurangan :
1. Dapat terjadi emboli
2. Dapat terjadi infeksi karena jarum yang tidak steril
3. Pembuluh darah dapat pecah
4. Terjadi ematoma
5. Dapat terjadi alergi
6. Obat tidak dapat ditarik kembali
7. Membutuhkan keahlian khusus

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Injeksi intravena adalah memasukkan obat langsung ke
dalam pembuluh darah vena (pembuluh darah yang balik ke
jantung). Pemberian obat melalui intravena sangat berguna untuk
orang yang tidak sadarkan diri, mengalami gangguan oral, dll.
Pemberian obat intravena tidak boleh diberikan kepada penderita
yang memiliki permukaan kulit yang ada luka maupun
pembengkakan karena akan menimbulkan luka baru.
Pemberian obat melalui intravena dapat dilakukan dengan
cara langsung dan tidak langsung. Cara langsung yaitu spuit
langsung ditusukkan pada vena. Secara tidak langsung yaitu
dimana spuit ditusukkan pada infus melalui wadah intravena
(wadah/kantong infus) dan melalui selang intravena (pada selang
infus yang terbuat dari karet). Pada pemberian obat secara
langsung, obat dalam darah diperoleh secara cepat, tepat, dan dapat
disesuaikan langsung dengan respon penderita. Namun obat yang
disuntikkan tidak dapat ditarik kembali.

3.2 SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah
keinginan penulis atas partisipasi para pembaca, agar kiranya mau
memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat membangun
demi kemajuan penulisan makalah ini. Dengan adanya kritik dan
saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri agar lebih baik
lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A Aziz. 2016. Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba Medika


(hal 244-246).

Rocca, Joanne dan Shirley E. Otto.Terapi Intravena.1998 Jakarta: EGC.

Tambayong, Jan.2002.Farmakologi untuk Keperawatan. Jakarta: Widya


Medika.

13

Anda mungkin juga menyukai