Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KETERAMPILAN KLINIK

PRAKTEK KEBIDANAN DI LABORATORIUM

DOSEN PENGAMPU : MAIDA PARDOSI, SKM, M. Kes


DISUSUN OLEH :

NAMA : ISNAINI NUR SYA’BANA


NIM : P07524122022
KELAS : 1A D-III KEBIDANAN
MATA KULIAH : KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN


PRODI D-III KEBIDANAN MEDAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat -Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah laporan praktek pelaksanaan vulva hygiene pada mata kuliah
keterampilan klinik praktek kebidanan. Laporan praktek ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang mendukung.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2

DAFTAR ISI………………………..……………………………………….……….………3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................................4

1.2 Tujuan Pratikum.............................................................................................................4

1.3 Manfaat penulisan..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi…………………………..………..…….……..………...……………...…….5

2.2 Tujuan Perawatan Perinium………………………..…...……………………...………5

2.3 Manfaat menjaga kebersihan vulva…............................................................................5

2.4 Indikasi dan kontra indikasi............................................................................................6

2.4 Prosedur Pelaksanaan Vulva Hygiene…...………………………….......…....………..6

2.5 Dampak tidak Melakukan Vulva Hygiene……......…………..………………………8

BAB III PENUTUP............................................................…..…….......…………...............9

3.1 Kesimpulan ……………..…...….………………...………………………….……….9

3.2 Saran…………………………………………………………………………………..9

Daftar Pustaka.......................................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Vulva adalah area kulit yang mengelilingi uretra dan vagina, termasuk klitoris
dan labia. Kanker vulva umumnya terbentuk sebagai benjolan atau luka pada vulva
yang sering menyebabkan gatal. Meskipun dapat terjadi pada segala usia, kanker
vulva paling sering didiagnosis pada usia tua.
Hygiene merupakan salah satu upaya dalam menjaga kesehatan. Khusus
kepada para ibu yang sedang hamil, sangat dibutuhkan penjagaan hygiene sebagai
salah satu upaya agar bayi yang dikandungnya hingga bayi terlahir serta ibu sendiri
dalam menjaga kesehatan. Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah
sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya
sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan vulva hygiene?

2. Apa tujuan melakukan vulva hygiene

3. Apa manfaat menjaga kebersihan vulva?

4. Bagaimana prosedur pelaksanaa vulva hygiene?

5. Bagaimana dampak tidak melakukan vulva hygiene?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian vulva hygiene

2. Untuk mengetahui tujuan melakukan vulva hygiene

3. Untuk mengetahui manfaat kebersihan vulva hygiene

4 Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan vulva hygiene

5. Untuk mengetahui dampak jika tidak melakukan vulva hygiene

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pengertian vulva hygiene

Vulva hygiene adalah perilaku memelihara alat kelamin bagian luar (vulva)
guna mempertahankan kebersihan dan kesehatan alat kelamin, serta untuk mencegah
terjadinya infeksi. Perilaku tersebut seperti melakukan cebok dari arah vagina ke arah
anus menggunakan air bersih, tanpa memakai antiseptik, mengeringkannya dengan
handuk kering atau tisu kering, mencuci tangan sebelum membersihkan daerah
kewanitaan (Darma, 2017). Menurut Mumpuni (2013) menyatakan bahwa organ
reproduksi perempuan memang membutuhkan perhatian khusus. Bentuknya yang
terbuka, memudahkan masuknya kuman melalui mulut vagina. Tubuh dan organ intim
yang sehat dapat pula memicu kepercayaan diri seseorang.

Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien
wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus
istirahat di tempat tidur (misalnya,karena hipertensi,pemberian infus,section caesarea)
harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah vulva yang dilakukan dua kali
sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.Meskipun ibu yang akan
bersalin biasanya masih muda dan sehat,daerah daerah yang tertekan tetap
memerlukan perhatian serta perawatan protektif.

2.2Tujuan perawatan perineum


 Mencegah infeksi di daerah vulva, perineum, mauun uterus.
 Membantu penyembuhan luka perineum/jahitan pada perineum.
 Untuk kebersihan perineum dan vulva.
 Memberikan rasa nyaman pada pasien.

2.3Manfaat menjaga kebersihan vulva

Menurut Andira (2012), perawatan vagina mempunyai beberapa manfaat


diantaranya :
a. Menjadikan vagina tetap dalam keadaan bersih dan nyaman.
b. Dapat mencegah munculnya keputihan, gatal-gatal, dan bau tak sedap.
c. Dapat menjaga pH vagina dalam kondisi normal (3,5 – 4,5)

5
2.4Indikasi dan kontra indikasi

Indikasi : Dikhususkan pada area genital yang terkena edema

Kontra indikasi : berikan perhatian pada wanita yang mengalami menstruasi

2.5Prosedur pelaksanaan vulva hygiene

 Persiapan Alat

Baki berisi:
1. Phantom vulva

2. Nierbekken (2) buah

3. Selimut mandi

4. Pengalas bokong

5. Kom bertutup steril berisi kapas cebok

6. Kom steril berisi air DTT

7. Botol bertutup berisi air DTT

8. Doek dalam kemasan plastik

9. Pispot

10. Celana piama

Bak instrumen berisi:


11. Handschoen 1 pasang

12. Pinset anatomis 1 buah

13. Kain kassa

14. Depper

 Persiapan Pasien

1. Memperkenalkan diri pada pasien


2. Menjelaskan tujuan Vulva hygiene
3. Menyiapkan Pasien

6
 Pelaksanaan

1. Alat-alat dibawak dekat penderita

2. Petugas cuci tangan


3. Melapor
4. Pasang selimut mandi

5. Buat posisi dorsal recumbent

6. Pasang pengalas bokong

7. Buka pakaian bawah pasien

8. Letakkan pispot dibawah bokong

9. Pasang phantom vulva

10. Letakkan nierbekken, Kom dan bak instrumen kedekat pasien

11. Tuang air DTT kedalam Kom steril

12. Siram daerah genetalia dengan air DTT

13. Cuci tangan kedua kali

14. Pasang handschoen kanan dan kiri

15. Dengan kapas cebok dan air DTT, bersihkan vulva dari atas kebawah, sekurang
kurangnya 3 kali sampai bersih, dengan cara membuka labia mayor dan minor

16. Buang kapas cebok kedalam nierbekken

17. Angkat pispot

18. Luka epis di dep dengan depper menggunakan pinset anatomi dan keringkan dengan
kassa steril

19. Tutup luka epis dengan kassa kering steril

20. Pasang doek

21. Buka handschoen

22. Angkat alay dari tempat tidur

23. Angkat pengalas

24. Pakaikan pakaian bawah pasien

25. Angkat selimut mandi

7
26. Setelah selesai pasien dirapikan

27. Alat-alat dibereskan

28. Petugas cuci tangan

29. Melapor

Cara Ibu Hamil Melakukan Vulva Hygiene Sendiri


Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil adalah
sebagai berikut
1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama Perineum

2. mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.
3. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar Vulva. Terlebih dahulu,
dari depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah anus.
4. Nasihati ibu untuk membersihkan Vulva
5. Setiap kali selesai buang air kecil atau besar.sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau
kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci
dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari dan disdisetrik
6. sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya
7. Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh daerah tersebut.

2.6Dampak Tidak Melakukan Vulva hygiene

1. Terjadi infeksi pada area vagina, contohnya infeksi jamur vagina


2. Terjadi keputihan
3. Terjadi bau yang tidak sedap pada area vagina
4. Terjadi gatal-gatal.
5. Berisiko menimbulkan penyakit, seperti Toxso, Torch, dan Gonorhe

8
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan
Vulva hygiene adalah perilaku memelihara alat kelamin bagian luar (vulva) guna
mempertahankan kebersihan dan kesehatan alat kelamin, serta untuk mencegah terjadinya
infeksi. Perilaku tersebut seperti melakukan cebok dari arah vagina ke arah anus
menggunakan air bersih, tanpa memakai antiseptik, mengeringkannya dengan handuk
kering atau tisu kering, mencuci tangan sebelum membersihkan daerah kewanitaan
(Darma, 2017). Menurut Mumpuni (2013) menyatakan bahwa organ reproduksi
perempuan memang membutuhkan perhatian khusus. Bentuknya yang terbuka,
memudahkan masuknya kuman melalui mulut vagina. Tubuh dan organ intim yang sehat
dapat pula memicu kepercayaan diri seseorang.

3.2Saran
Saran penulis semoga materi tentang vulva higiene dapat menambah wawasan bagi
mahasiswa yang belum memahami bagaimana cara merawat perieneum. Setiap wanita
hendaknya menjaga kebersihan vulva agar tidak terjadi infeksi pada area vagina, tidak
terjadi keputihan, tidak ada bau yang tidak sedap padaarea vagina, tidak mengalami gatal-
gatal, tidak terserang penyakit, seperti Toxso dan Torch

9
BUKTI DOKUMENTASI PELAKSANAAN PRATIKUM VULVA
HYGIENE DI LABORATORIUM

10
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unimus.ac.id/2555/3/12%20BAB%20II.pdf

https://www.academia.edu/10967682/VULVA_HYGIENE

https://www.google.com/search?
q=TUJUAN+MELAKUKAN+VULVA+HYGIENE&oq=TUJUAN+
MELAKUKAN+VULVA+HYGIENE&aqs=chrome..69i57.8223j0j7
&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker-vulva#:~:text=Vulva
%20adalah%20area%20kulit%20yang,sering%20didiagnosis%20pada
%20usia%20tua.

11

Anda mungkin juga menyukai