Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMASANGAN HUKNAH/GLISERIN

DISUSUN OLEH :
Nama : Inanda Citra Anugraheni
NIM : G2A022345
Kelas : 1F

PROGRAM STUDI S1-ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam hal ini perawat harus mampu memahami dan mengerti tentang bagaimana cara
membantu pasien yang susah BAB dengan benar dan teliti dan juga agar perawat dapat
memahami manfaat serta indikasi dan kontra indikasi dan melakukan huknah atau enema.
Memungkinkan perawat untuk melakukan dengan benar terhadap bagaimana melakukan
tindakan huknah enema.
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Huknah atau Gliserin Enema

Huknah atau Enema menyuntikkan larutan ke dalam rektum dan kolon sigmoid. Alasan
utama enema adalah untuk meningkatkan gerakan usus dengan merangsang gerak
peristaltik. Volume cairan yang disuntikkan memecah massa tinja, meregangkan dinding
rektum, dan memulai refleks buang air besar. Enema juga diberikan sebagai sarana
penghantaran obat yang bekerja secara lokal pada mukosa rektal.

Enema paling sering digunakan untuk meredakan sembelit sementara. Indikasi lain
termasuk: mengeluarkan tinja yang terkumpul, mengosongkan usus sebelum tes diagnostik,
pembedahan, atau melahirkan, dan memulai program pelatihan usus. Namun,

Huknah atau enema gliserin adalah tindakan menyuntikkan larutan minyak gliserin melalui
anus ke dalam rektum dengan menggunakan jarum suntik gliserin.

2.3 Tujuan Pemberian Huknah atau Enema Gliserin Pada Pasien

a. Tujuan

1. Menyiapkan klien untuk menjalani prosedur pemeriksaan.


2. Merangsang buang air besar.
3. Melunakkan fases.

2.4 Indikasi dan Kontra Indikasi Pemberian Tindakan Huknah atau Enema Gliserin
Pada Pasien.

a. Indikasi

1. Pada penderita obstipasi.
2. Persiapan operasi kecil.
3. Untuk pemeriksaan.

b. Kontra Indikasi

a. Abortus imminens.
b. Kanker rektum.
c. Tipus abdominalis.

PERSIAPAN

2.5 Persiapan Pasien dan Keluarga

a. menjelaskan maksud dan tujuan

b. Menjelaskan prosedur Tindakan

c. Posisi pasien diatur miring.

2.6 Alat-alat:
1. Selimut Mandi.
2. Perlak pengalas.
3. Spuit Gliserin.
4. Bengkok
5. Gliserin pada mangkuk yang direndam air panas.
6. Sarung tangan dua buah.
7. Mangkuk.
8. Sampiran.
9. Kertas tisu.
10. Waslap dua buah.
11. Baskom dua buah berisi air hangat.
12. Handuk.
13. Sabun.

2.7 Lingkungan : menjaga privasi pasien

2.8 Perawat:
a. Mencuci tangan
b. Menilai keadaan umum pasien
c. Mengukur tanda-tanda vital
d. Kemampuan mobilisasi

2.9 Prosedur Pelaksanaan atau Cara Kerja Huknah atau Enema Gliserin Pada Pasien

Prosedur pelaksanaan atau Cara kerja

1. Jelaskan tujuan pelaksanaan dan tindakan yang akan dilakukan pada pasien atau
klien.
2. Letakan peralatan dekat dengan pasien atu klien.
3. Tutup jendela atau sampiran unruk menjaga privasi pasien atau klien.
4. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
5. Ganti slimut tidur pasien atau klien dangan selimut mandi.
6. Bantu pasien atau klien melepaskan pakaian bagian bawah.
7. Bantu pasien atau klien memperoleh posisi miring kiri dengan lutut kanan dan
fleksi untuk pasien atau klien dewasa dan dorsal rekumben untuk anak-anak dan
bayi.
8. Pasang perlak pengalas dibawah bokong pasien atau klien.
9. Kaji suhu gliserin dengan meneteskannya pada punggung tangan anda. Suhu
gliserin seharusnya sekitar 370 - 380 C.
10. Isi spuit dan gliserin sekitar 10 – 20 CC dan keluarkan udara dari dalam spuit.
11. Setelah pasien atau klien berada dalam posisi miring atau posisi dorsal rekumben,
buka bokong pasien atau klien menggunakan tangan non dominan dan masukan
spuit secara perlahan mengikuti arah rectum sedalam 7 -10 cm untuk klien
dewasa, 5 - 7,5 cm untuk anak – anak dan 2,5 – 3,75 cm untuk bayi.
12. Masukan gliserin secara perlahan sambil mengajukan klien untuk menarik nafas
panjang dan dalam.
13. Tarik spuit setelah semua gliserin masuk kedalam kolon dan letakan dalam
bengkok.
14. Bantu klien BAB dengan membantunya ke toilet atau memasang pispot dibawah
bokong.
15. Bersihkan areal pariental dengan kertas tisu.
16. Bersihkan areal pariental dengan waslap dan sabun, kemudian bilas dengan air
bersih.
17. Keringkan areal pariental dengan handuk
18. Angkat perlak pengalas bokong.
19. Lepaskan sarung tangan.
20. Bantu klien mengenakan kembali pakaiannya.
21. Ganti selimut mandi klien dengan selimut tidur.
22. Ganti lien tempat tidur jika kotor.
23. Bantu klien memperoleh posisi yang nyaman.
24. Buka sampiran atau jendela.
25. Kembali kenakan sarung tangan dan bersihkan pispot.
26. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
27. Dokumentasikan warna, bau kosistensi feses dan adanya distensi
abdomen.

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.    Enema / Huknah adalah memasukkan cairan sabun yang hangat melaui anus
rektum
sampai kedalam kolon desenden dan asenden. Fungsinya adalah untuk
mengeluarkan
feses dan flatus.
2.    Huknah dapat diklasifikasikan ke dalam empat golongan menurut cara
kerjanya cleansing ( membersihkan ), carminative ( untuk mengobati
flakulance ), retensi (menahan ),dan mengembalikan aliran. Dua jenis dari
cleaning anema adalah high enema (huknahtinggi) dan low enema ( huknah
rendah ).
3.    Pemberian gliserin dilakukan dengan memasukkan cairan gliserin kedalam
poros usus
dengan menggunakan spuit gliserin
4.    Pemberian suppositoria bekerja dalam beberapa cara dengan menstimulasi
ujung saraf dimuosa rektal.
1.1 Latar Belakang
Dalam hal ini perawat harus dapat memahami dan mengerti bagaimana membantu
pasien yang mengalami kesulitan buang air besar secara benar dan lengkap, dan agar
perawat dapat memahami manfaat serta indikasi dan kontraindikasi serta melakukan
sebuah hukhnah atau enema. Biarkan perawat memahami dengan benar bagaimana
melakukan enema.

1.2 Pernyataan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan enema huknah atau gliserin?
2. Apa tujuan pemberian efek huknah atau enema gliserin?
3. Apa indikasi dan kontraindikasi tindakan hukum enema gliserin pada pasien?
4. Bagaimana persiapan pemberian huknah maneuver atau enema gliserin pada
pasien?
5. Apa atau bagaimana prosedur administrasi hukhnah atau enema gliserin pada
pasien?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian huknah atau enema gliserin.
2. Pahami tujuan pemberian huknah atau enema gliserin kepada pasien.
3. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemberian hukhnah atau enema gliserin
pada pasien.
4. Tahu bagaimana mempersiapkan pasien untuk enema atau enema gliserin.
5. Mengetahui prosedur pemberian enema hukhnah atau gliserin kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai