Anda di halaman 1dari 26

PRINSIP AGAMA ISLAM TENTANG

KELUARGA DAN PENGASUHAN


ANAK
BERLIANA MARSELAKN P1337420423013
SHANDRA PUSPITA P1337420423038
SAYYIDATINNISMA A P1337420423059
ZUMRORUN NAIMAH P1337420423060
SYLVA ANANTA DIAZ V P1337420423069
DITA FATIKA SARI P1337420423086
AFIT DEA NOR ALI P1337420423102
CINDY GUSTIN E P1337420423111
SITI DIAN ROHMAWATI P1337420423150
LATAR BELAKANG
Pengertian luas dari keluarga adalah kekerabatan yang dibentuk atas dasar
perkawinan dan hubungan darah. Kekerabatan yang berasal dari satu
keturunan atau hubungan darah merupakan penelusuran leluhur
seseorang, baik melalui garis ayah maupun ibu ataupun keduanya. Mereka
yang membentuk rumah tangga akan mengatur ekonominya sendiri serta
bertanggung jawab terhadap pengurusan dan pendidikan anak-anaknya.
Kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dalam keluarga memang tidak
bisa dilepaskan dari pendidikan yang sebelumnya yakni alam kandungan,
saat kelahiran, dan setelah kelahiran. Dengan demikian kewajiban orang
tua adalah merawat dan memelihara anaknya sebagai genersai penerus
dalam keluarga.
Islam memandang keluarga sebagai lingkungan yang pertama bagi
individu dan dalam keluarga lah pendidikan pertama kali dapat
dilangsungkan. Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya menjadi
orang yang berkembang secara sempurna. Mereka menginginkan anak
yang dilahirkan itu kelak menjadi orang yang soleh, sehat, kuat,
berketerampilan, cerdas, pandai dan beriman. Bagi orang Islam beriman
adalah beriman secara Islami. Dalam taraf yang sederhana, orang tua tidak
ingin anaknya lemah, sakit-sakitan, penganggur, dan bodoh. Karena dari
orang tualah anak pertama kali menerima pendidikan, baik itu pendidikan
Apa sih makna
keluarga dalam
Islam?
PENGERTIAN KELUARGA DALAM
ISLAM
Keluarga adalah komunitas kecil dalam
masyarakat. Setiap muslim diwajibkan untuk hidup
berkeluarga demi menjalankan tuntutan ajaran islam.
Fungsi keluarga sangat berarti dalam membentuk karakter
dan kepribadian seseorang . Keluarga merupakan unit
(satuan) terpenting bagi proses pembangunan umat.
kepribadian yang baik terbentuk dari sebuah keluarga
yang menanamkan budi pekerti yang baik.
Tak dapat dipungkiri bahwa al-quran sangat
memperhatikan masalah kehidupan keluarga (istilah
arabnya “al usr yang bermakna “kelencangan dan
kekuatan “).

Menurut Sayyid Qutub dalam fi zilal al-quran,


keluarga merupakan mesin incubator (alat atau
tempat yang mendukung pertumbuhan sesuatu)
bersifat alamiah yang berfungsi melindungi,
memelihara, dan mengembangkan jasmani serta akal
anak-anak yang sedang tumbuh.
Bagaimana cara
membentuk
keluarga yang
sakinah?
Pembentukan Keluarga Sakinah
Dalam agama Islam, sebuah ”keluarga sakinah”
patut menjadi idaman semua orang karena itulah yang
merupakan surga dunia baginya dan keluarga sakinah
merupakan pangkal ketentraman hati.
Hukum Islam merumuskan bahwa tujuan dari
perkawinan itu sendiri adalah :
1. Untuk menjadikan kehidupan rumah tangga yang
sakinah (keluarga yang tentram)
2. Mawaddah (penuh kasih sayang)
3. Rahmah (bahagia lahir dan bathin)
Keluarga mempunyai peran yang sangat penting
dalam membangun keluarga sakinah, oleh karena itu
keluarga mempunyai peran dalam melaksanakan
delapan fungsi keluarga :
 Fungsi agama
 Fungsi sosial budaya
 fungsi cinta kasih
 Fungsi perlindungan
 Fungsi reproduksi
 Fungsi sosialisasi dan pendidikan
 Fungsi ekonomi
 Fungsi pemeliharaan dan lingkungan
Apa pengertian pengasuhan
dan pendidikan anak dalam
Islam?
Pengertian Pengasuhan dan Pendidikan
Anak dalam Islam

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengasuhan


adalah proses, perbuatan, atau cara mengasuh.
Mengasuh dalam bahasa arab berasal dari akar kata ‫َحَض َن‬
‫ – َيْح ُض ُن‬yang artinya asuh, mengasuh. Mengasuh anak
adalah menjaga orang yang belum mampu mandiri
mengurus urusannya sendiri, mendidik, menjaganya dari
hal yang merusak atau pun yang membahayakannya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan;
proses perbuatan, cara untuk mendidik. Dalam bahasa arab pendidikan
berasal dari akar kata ‫ َتْر ِبّيٌة‬yang artinya didik, pendidikan. Apabila istilah
tarbiyah diambil dari fi’il madhi-nya (rabbayânî) maka ia mempunyai arti
memproduksi, mengasuh, menanggung, memberi makan, menumbuhkan,
mengembangkan, memelihara, membesarkan, dan menjinakkan.
Bagaimana Konsep
Pengasuhan dan
Pendidikan Anak dalam
Islam?
Konsep Pengasuhan dan Pendidikan Anak
dalam Islam
Al-Qur’an telah menjelaskan bagaimana pendidikan anak
dalam islam. Dimulai dengan bagaimana orang tua
berbicara dengan anak-anaknya. Seperti dalam surah
Luqman: 13 yang berbunyi:
‫َو ِإْذ َقاَل ُلْقَم اُن الْبِنِه َو ُهَو َيِع ُظُه َيا ُبَنَّي ال ُتْش ِر ْك ِباِهَّلل ِإَّن الِّش ْر َك َلُظْلٌم َع ِظ يٌم‬
)١٣(
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-
benar kezaliman yang besar".
Rasulullah ajarkan kepada kita bahwa pendidikan itu sebenarnya ada
tiga yaitu:
1. ayat yang pasti. Ayat yang pasti itu maksudnnya seperti ilmu
tauhid, ushuluddin, kajian-kajian tentang sang pencipta.
2. sunnah yang benar. Sunnah yang benar seperti hal-hal yang
berkaitan dengan keikhlashan, ilmu tentang kemuliaan manusia
dan kehinaannya, cara mendapatkan kemuliaan dan menghindari
dari kehinaan.
3. Kewajiban yang harus dilakukan. Kewajiban yang harus dilakukan
seperti ilmu-ilmu fiqih. Sedangkan ilmu-ilmu yang lainnya
hanyalah pelengkap saja seperti ilmu-ilmu umum sampai mendapat
gelar professor hanyalah untuk ilmu pelengkap demi kemaslahatan
anak kelak.
Sebagai orang tua yang ingin benar-benar mendidik
anaknya agar menjadi manusia dan muslimin yang berada
dalam garis ajaran islam bisa menerapkan ajaran-ajaran
Luqman dalam al-Qur’an yang insyaAllah anak yang
kita didik tidak akan keluar dari koridor Islam. Dikatakan
demikian karena ajaran-ajaran Luqman yang ditawarkan
ini merupakan bersumber dari sumber asli yakni al-
Qur’an.
Ajaran-ajaran Luqman dalam Al-Qur’an
 Pertama, perintah untuk mensyukuri ni’mat
Dalam surah Luqman ayat 12 yang bunyi ayatnya adalah:
‫َو َلَقْد آَتْيَنا ُلْقَم اَن اْلِح ْك َم َة َأِن اْش ُك ْر ِهَّلِل َو َم ْن َيْش ُك ْر َفِإَّنَم ا َيْش ُك ُر ِلَنْفِس ِه َو َم ْن َك َفَر‬
)١٢( ‫َفِإَّن َهَّللا َغ ِنٌّي َحِم يٌد‬
Artinya: “Dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat
kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan
Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka
Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan
Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
Kedua, perintah untuk tidak menyekutukan Allah
Dalam surah Luqman ayat 13 yang bunyi ayatnya adalah:

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada


anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-
benar kezaliman yang besar".
Ketiga, berterima kasih kepada orang tua
Surah Luqman ayat 14 yang bunyi ayatnya adalah:
‫ َوَو َّصْيَنا اإلْنَس اَن ِبَو اِلَد ْيِه َح َم َلْتُه ُأُّم ُه َو ْهًنا َع َلى َو ْهٍن َو ِفَص اُلُه ِفي َع اَم ْيِن َأِن‬
)١٤( ‫اْش ُك ْر ِلي َو ِلَو اِلَد ْيَك ِإَلَّي اْلَم ِص يُر‬
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik) kepada dua orang Ibu-Bapanya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Ku lah kembalimu”.
 Keempat, bila orang tua musyrik maka tetap saja baik
dalam urusan dunia saja
Dalam surah Luqman ayat 15 yang bunyi ayatnya adalah:
‫َلْيَس َلَك ِبِه ِع ْلٌم َفال ُتِط ْع ُهَم ا‬ ‫ َو ِإْن َج اَهَد اَك َع لى َأْن ُتْش ِرَك ِبي َم ا‬
‫َس ِبيَل َم ْن َأَناَب ِإَلَّي ُثَّم ِإَلَّي‬ ‫َو َص اِح ْبُهَم ا ِفي الُّد ْنَيا َم ْعُروًفا َو اَّتِبْع‬
)١٥( ‫َم ْر ِج ُع ُك ْم َفُأَنِّبُئُك ْم ِبَم ا ُكْنُتْم َتْع َم ُلوَن‬
Artinya: “Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-
Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka
kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
 Kelima, menanamkan pada anak bahwa akan adanya
balasan akhirat
Dalam surah Luqman ayat 16 yang bunyi ayatnya adalah:
‫ َيا ُبَنَّي ِإَّنَها ِإْن َتُك ِم ْثَقاَل َح َّبٍة ِم ْن َخ ْر َد ٍل َفَتُك ْن ِفي َص ْخ َر ٍة َأْو ِفي الَّس َم اَو اِت َأْو‬
)١٦( ‫ِفي األْر ِض َيْأِت ِبَها ُهَّللا ِإَّن َهَّللا َلِط يٌف َخ ِبيٌر‬
Artinya: (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya
jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada
dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya
Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui.
 Keenam, perintah shalat, amar ma’ruf nahi munkar,
dan sabar
Dalam surah Luqman ayat 17 yang bunyi ayatnya adalah:
‫ َيا ُبَنَّي َأِقِم الَّصالَة َو ْأُم ْر ِباْلَم ْعُروِف َو اْنَه َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو اْص ِبْر َع َلى َم ا َأَص اَبَك ِإَّن‬
‫َذ ِلَك ِم ْن َع ْز ِم األُم وِر‬
Artinya: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah
(manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka)
dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian
itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
 Ketujuh, untuk tidak berlaku sombong
Dalam surah Luqman ayat 18-19 yang bunyi ayatnya
adalah:

Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu


dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam
berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
Kesimpulan

Konsep yang ditawarkan oleh pendidikan islam hanya mempunyai


satu tujuan yakni menyiapkan individu untuk dapat beribadah kepada Allah
SWT. dan tak perlu dinyatakan lagi bahwa totalitas agama Islam tidak
membatasi pengertian ibadah hanya pada shalat, puasa ataupun haji semata,
akan tetapi karya yang dilakukan seorang muslim dengan niat untuk Allah
semata merupakan ibadah. Begitu pula dengan pendidikan anak dalam Islam
yang diterapkan, apakah seperti Luqman terhadap anaknya ataukah
pendidikan umum yang dikenyam banyak orang pada saat ini sampai jenjang
perguruan tinggi yang mana inti dari kesemuanya itu diniatkan untuk Allah
semata, jadi pendidikan yang bagaimanapun (yang bermanfaat) merupakan
ibadah.
SUMBER
 http://irawidyastuti94.blogspot.co.id/2014/06/makalah-k
onsep-keluarga-dalam-islam.html
 http://fitrirhey.blogspot.co.id/2012/03/konsep-pengasuha
n-anak-dan-pendidikan.html
 https://www.facebook.com/BelajarHukumIslam/posts/61
6771285031190
 http://www.academia.edu/4274395/KONSEP_KELUAR
GA_DALAM_AGAMA_ISLAM
 http://galihpratama.net/nilai-dan-norma-yang-berlaku-da
lam-keluarga/
 https://irfansiswanto.wordpress.com/2013/10/12/peran-o
rangtua-di-dalam-mengembangkan-spiritualitas-anak/
 http://elaqrob.blogspot.co.id/p/pendidikan-islam-dalam-
keluarga.html

Anda mungkin juga menyukai