Nilai-nilai sosial budaya adalah warisan adat istiadat dari leluhur negara
tersebut yang telah berhasil dipertahankan hingga menjadi catatan sejarah.
melalui proses perjuangan hidup manusia beribu-ribu tahun terhadap alam
dan melawan berbagai ancaman, terbentuklah budaya yang mengikuti
pengembangan yang sesuai pada situasi dan tampat dimana budaya itu
berkembang.
Jadi nilai-nilai sosial budaya itu bukan ada begitu saja, melainkan ada
recordnya kronologinya, misalnya jepang yang konon leluhurnya banyak
berasal dari "perompak", menjadikan budaya jepang muncul "bushido".
1. Umur
Jika dilihat dari golongan umur maka ada perbedaan pola
penyakit berdasarkan golongan umur. Misalnya balita lebih banyak
menderita penyakit infeksi, sedangkan golongan usia lebih banyak
menderita penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung
koroner, kanker, dan lain-lain.
2. Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin akan menghasilkan penyakit yang
berbeda pula. Misalnya dikalangan wanita lebih banyak menderita
kanker payudara, sedangkan laki-laki banyak menderita penyakit
kanker prostat.
3. Pekerjaan
Ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan pola penyakit.
Misalnya sebaliknya buruh yang bekerja di industry, misalnya di
pabrik tekstil banyak menderita penyakit saluran pernapasan
karena banyak terpapar dengan debu.
4. Sosial Ekonomi
Keadaan social ekonomi juga berpengaruh pada pola
penyakit. Misalnya penderita obesitas lebih banyak ditemukan pada
golongan masyarakat yang berstatus ekonomi tinggi, dan sebaliknya
maltrunisi lebih banyak ditemukan di kalangan masyarakat yang
status ekonominya rendah.
1. Self Concept
Self concept ditentukan oleh tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan yang kita rasakan terhadap diri kita sendiri, terutama
bagaimana kita ingin memperlihatkan diri kita terhadap orang lain.
Apabila orang lain melihat kita positif dan menerima apa yang kita
lakukan, kita akan meneruskan perilaku kita, begitu pula
sebaliknya.
2. Image Kelompok
Image seorang individu sangat dipengaruhi oleh image
kelompok. Sebagai contoh, anak seorang dokter akan terpapar oleh
organisasi kedokterandan orang-orang dengan pendidikan tinggi,
sedangkan anak buruh atau petani tidak terpapar dengan
lingkungan medis dan besar kemungkinan juga tidak bercita-cita
untuk menjadi dokter.
1. Pengaruh self concept kita ditentukan oleh tingkat kepuasan atau tidak
kepuasan yang kita rasakan terhadap diri kita sendiri,terutama
bagaimana kita ingin memperlihatkan diri kita kepada orang lain,oleh
karena itu,secara tidak langsung self concept kita cenderung
mementukan,apakah kita akan menerima keadaan diri kita seperti
adanya atau berusaha untuk mengubahnya.self concept adalah faktor
yang penting dalam kesehatan,karena mempengaruhi perilaku
masyarakat dan juga perilaku petugas kesehatan.
1) Pengaruh Tradisi
Tradisi adalah suatu wujud budaya yang abstrak dinyatakan dalam
bentuk kebiasaan, tata kelakuan dan istiadat. Ada beberapa tradisi di dalam
masyarakat yang dapat berpengaruh negative atau positif.
2) Sikap Fatalistis
Sikap fatalistis yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan. Contoh
: beberapa anggota masyarakat di kalangan kelompok tertentu (fanatik)
sakit atau mati adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha untuk
segera mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit.
3) Pengaruh Nilai
Nilai yang berlaku di dalam masyarakat berpengaruh terhadap
perilaku kesehatan.
4) Sikap Ethnosentris
Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik jika
dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain.
1. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk
dengan luas area dimana mereka tinggal.Beberapa pengamat masyarakat
percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk
bumi,yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan
katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Negara-negara kecil
biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya : Monako,
Singapura , Vatikan, dan Malta. Di antara Negara besar yang memiliki
kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.
2. Piramida penduduk
Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau
wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk.
Grafik ini berbentuk segitiga,dimana jumlah penduduk pada system
koordinat kartesius,sedang kelompok usia (cohort) pada system koordinat
kartesius. Penduduk laki-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu
vertical,sedang penduduk perempuan di bagian kanan. Piramida penduduk
menggambarkan perkembangan penduduk dalam waktu kurun tertentu.
Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki
usia harapan hidup tinggi,bentuk piramida penduduknya hampir
menyerupai kotak,karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua.
Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup
rendah,piramida penduduknya menyerupai genta (lebar di tengah) yang
menggambarkan tingginya angka kematian.