Anda di halaman 1dari 56

i

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN PREVALENSI


KARIES GIGI YANG BERKUNJUNG DI RUANG GIGI
PUSKESMAS KAWUNGANTEN KAB. CILACAP

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Kepada
Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Semarang
Untuk Memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Studi Diploma III Keperawatan Gigi

Oleh :
YUNI PURWATI
P1337425118159

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2019
ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah oleh Yuni Purwati NIM P1337425118159 Dengan judul
Gambaran Karakteristik Pasien dengan Prevalensi Karies Gigi pada Pasien
Yang Berkunjung di Ruang Gigi Puskesmas Kawunganten Tahun 2019, telah
diperiksa dan dipersetujui untuk diuji.

Semarang, 13 juli 2019

Pembimbing I

Sukini, S.ST, M.HKes.

NIP. 19670708 198808 2 001

Pembimbing II

Sulur Joyo Sukendro, S.SiT, M.Kes.

NIP. 19740330 199403 1 002


iii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah oleh Yuni Purwati NIM. P1337425118159 Dengan judul
Gambaran karakteristik Pasien dengan Prevalensi Karies Gigi Pada Pasien yang
Berkunjung di Ruang Gigi Puskesmas Kawunganten Tahun 2019, telah
dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 13 juli 2019

Tim Penguji

Drg. Iman Supardan, M.Kes. Ketua penguji

NIP. 19560516 198703 1 002

Sukini, S.ST, M.HKes. Penguji I

NIP. 19670708 198808 2 001

Sulur joyo Sukendro, S.SiT, M.Kes. Penguji II

NIP. 19740330 199403 1 002

Mengesahkan

Ketua Jurusan Keperawatan Gigi

Tri Wiyatini, SKM, M.Kes(Epid)

NIP. 19700105 199101 2 001


iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangangan di bawah ini :

Nama : YUNI PURWATI

NIM : P1337425118159

Program : DIII Keperawatan Gigi

Instansi : Politeknik Kesehatan Semarang

Jurusan : Keperawatan Gigi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis ilmiah dengan judul Gambaran
Karakteristik Pasien dengan Prevalensi Karies Gigi pada Pasien Yang
Berkunjung di Ruang Gigi Puskesmas Kawunganten Tahun 2019 yang saya
tulis ini benar-benar merupakan hasik karya saya sendiri. Bukan merupakan
pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar rujukan. Apabila bdi kemudian hari terbukti atau
dapat dibuktikan bahwa karya tulis ilmiah ini hasil jiplakan, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan saya.

Semarang, Juli 2019

Yang membuat pernyataan

Yuni Purwati
v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan karunia
danrahmat-Nya, sehingga peneliti mampu menyusun karya Tulis Ilmiah dengan
judul Karakteristik Pasien dengan Prevalensi Karies Gigi pada Pasien Yang
Berkunjung di Ruang Gigi Puskesmas Kawunganten Tahun 2019. Pada
kesemapatan ini penulis menyampaikan terimakasih banyak kepada :

1. Marsum, BE, S.Pd, MHP Selaku Direktur Politeknik Kesehatan Semarang.


2. Tri Wiyatini, SKM, M.Kes(Epid)., Ketua Kesehatan Gigi Politeknik
Kesehatan Semarang yang telah memberikan kesempatan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Prasko, S.Si.T, M.H. selaku ketua Program Studi DIII Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Semarang.
4. Sukini, S.ST, M.HKes., selaku pembimbing I yang dengan sabar dan
penuh perhatian dalam membimbing penulis dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.
5. Sulur Joyo Sukendro, S.SiT, M.Kes., selaku pembimbing II yang telah
membimbing penulis dalm penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Drg. Iman Supardan, M.Kes., selaku evaluator yang telah memberikan
kritik dan sarannya yang baik dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Bapak dan Ibu dosen beserta staf karyawan jurusan keperawatan gigi
Politeknik Kesehatan Semarang.
Penulis menyadari bahwa penyusuna Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi para pembaca yang budiman.

Semarang, Juli 2019

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
vi

HALAMAN SAMPUL .........................................................................................i


LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................... . .iv
BAB I PENDAHULIAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...................................................................................3
E. Penjelasan Keaslian Penelitian................................................................4
BAB II KAJIAN
A. Telaah Pustaka.........................................................................................9
B. Tujuan Umum tentang Prevalensi.........................................................11
C. Tujuan Umum tentang Karies Gigi........................................................12
D. Puskesmas Kawunganten......................................................................15
E. Kerangka Konsep..................................................................................17
F. Pertanyaan Penelitian............................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian......................................................................................18
B. Subjek penelitian...................................................................................18
C. Identifikasi variable...............................................................................19
D. Definisi operasional variable.................................................................19
E. Instrument / alat ukur penelitian............................................................21
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian...........................................................22
G. Cara analisis data...................................................................................22
H. Jadwal penelitian...................................................................................23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian......................................................................................24
B. Pembahasan...........................................................................................28

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan................................................................................................31
B. Saran......................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................

DAFTAR TABEL
vii

Tabel Halaman
HALAMAN SAMPUL .........................................................................................i
1.1 Penjelasan Keaslian Penulisan........................................................................4
4.1 Distribusi Frekuensi Prevalensi Karies Gigi
Di Ruamg Gigi Puskesmas Kawunganten Tahun 2019................................24
4.2 Distribusi Frekuensi Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan karakteristik
Usia Pasien Di Ruamg Gigi Puskesmas Kawunganten
Tahun 2019 .......................................................................................24
4.3 Distribusi Frekuensi Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan karakteristik
Jenis Kelamin Pasien Di Ruamg Gigi Puskesmas Kawunganten
Tahun 2019 .......................................................................................26
4.4 Distribusi Frekuensi Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan karakteristik
Pendidikan Pasien Di Ruamg Gigi Puskesmas Kawunganten
Tahun 2019 .......................................................................................26

DAFTAR LAMPIRAN
viii

Lampiran

1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian


2. Lembar Pemeriksaan Karies Gigi
3. Hasil Pelaksanaan Pravelensi Karies Gigi Berdasarkan Karakteristik
Pasien Gigi Di Ruang Gigi Puskesmas Kawunganten Tahun 2019
4. Surat Izin Penelitian dari Politeknik Kesehatan Semarang
5. Surat Izin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten
Cilacap
6. Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
7. Surat Izin Penelitian dari Kepala UPTD Puskesmas Kawunganten

INTISARI
ix

Purwati Y.(2019). Gambaran Karakteristik pasien dengan Prevalensi Karies Gigi


pada Pasien yang berkunjung di ruang gigi Puskesmas Kawunganten
Karya Tulis Ilmiah, Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang, Pembimbing: (I) Sukini,S.ST, MHkes. (II) Sulur
Joyo Sukendro, S.SiT, M.Kes.
Karakteristik adalah ciri khas yang dimiliki individu,, meliputi : Usia,
jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Prevalensi karies gigi adalah angka yang
memperlihatkan jumlah penderita atau penyakit karies gigi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi
karies gigi si ruang gigi Puskesmas Kawunganten.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif penelitian yang digunakan
untuk menggambarkan atau menganalisa suatu data hasil penelitian. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini metode observasional merupakan penelitian yang
datanya dihimpun dengan cara peneliti melakukan observasi. Pada penelitian
observasional digunakan pendekatan cross sectional dimana cara pengambilan
data variabel pengaruh dan variabel terpengaruhnya dilakukan sekali waktu pada
saat yang bersamaan.
Prevalensi karies yang terbanyak di ruang gigi Puskesmas Kawunganten
adalah 2 gigi dialami 20 pasien. Gambaran karakteristik karies di ruang gigi
Puskesmas Kawunganten usia 7-12 Tahun 33 pasien (27,05%) yang terbanyak dan
terendah usia 16-18 Tahun 4 pasien (3,28%). Gambaran karakteristik pasien
dengan prevalensi karies gigi di ruang gigi Puskesmas Kawunganten berdasarkan
jenis kelamin yaitu permpuan 74 pasien (60,66%) yang terbanyak dan terendah
jenis kelamin laki-laki 48 pasien (39,34%). Gambaran karakteristik pasien dengan
prevalensi karies gigi di ruang gigi Puskesmas Kawunganten berdasarkan tingkat
pendidikan yaitu SD 72 pasien (59,02%) yang terbanyak dan terendah tingkat
pendidikan Sarjana 5 Pasien (4,10%). Saran meningkatan pengetahuan kepada
masyarakat melalui kegiatan penyuluhan tentang pencegahan karies.
Kata kunci : Karakteristik, Karies, Kawunganten
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gigi berlubang atau karies adalah penyakit jaringan keras gigi akibat
aktivitas bakteri yang menyebabkan terjadinya pelunakan dan selanjutnya
terjadi lubang atau rongga pada gigi. Proses terjadinya lubang pada gigi ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi, yaitu : adanya
bakteri didalam saliva lalu makanan yang mengandung gula bila terselip bisa
menempel di gigi. Dengan adanya karbohidrat dari sisa makanan pada
permukaaan gigi dengan waktu yang cukup maka akan menimbulkan
kerusakan atau karies gigi. (Kidd dan Joyston Bechal 1992).
Karies gigi merupakan penyakit pada jaringan gigi yang diawali
dengan terjadinya kerusakan jaringan yang dimulai dari permukaan gigi (pit,
fissures, dan daerah inter proksimal), kemudian meluas kearah pulpa. Karies
gigi dapat dialami oleh setiap orang dan juga dapat timbul pada satu
permukaan gigi atau lebih, serta dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari
gigi, misalnya dari enamel ke dentin atau ke pulpa. Terdapat beberapa faktor
yang menyebabkanterjadinya karies gigi, diantaranya adalah karbohidrat,
mikroorganisme dan saliva, permukaan dan anatomi gigi (Tarigan, 2015)
Penelitian yang telah dilakukan oleh Salim (2011) yaitu tentang
Gambaran Karakteristik Pasien dengan Prevalensi Karies Gigi di Puskesmas
Bara Bara menyimpulkan bahwa karakteristik pasien dengan usia 22 – 49
tahun adalah yang terbanyak prevalensi karies gigi disbanding dengan usia
lebih dari 50 tahun karakteristik pasien dengan jenis kelamin perempuan
adalah yang terbanyak disbanding laki laki prevalensi karies gigi dengan
karakteristik pasien dengan tingkat pendidikan SD adalah yang terbanyak dan
yang terendah prevalensi kariesnya yang berpendidikan Diploma. Hal ini juga
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningsih (2018) yaitu
tentang Gambaran Karakteristik Pasien Dengan Prevalensi Karies Gigi Pada
Pasien Yang Berkunjung Di Layanan Gigi Puskesmas Ungaran menyimpulkan
bahwa Prevalesi karies gigi yang terbanyak di layanan gigi puskesmas
2

ungaran adalah 1 gigi yang mengalami karies gigi dialami 79 pasien gambaran
karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi dilayanan gigi puskesmas
ungaran berdasarkan umur 26 s/d 45 tahun sebanyak 83 pasien ( 31,4 % ) yang
terbanyak. Dan yang terendah 13 s/d 15 tahun sebanyak 7 pasien ( 2,7% )
gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi di layanan gigi
puskesmas ungaran berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan sebanyak 176
pasien ( 67 % ) yang terbanyak. Dan yang terendah jenis kelamin laki laki 88
pasien ( 33 % ) gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi
dilayanan gigi puskesmas ungaran berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SD
sebanyak 86 pasien ( 32 % ) yang terendah Diploma 13 pasien ( 4,9 % ).
Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi yang
berkunjung di ruang gigi puskesmas kawunganten kabupaten cilacap.
Karakteristik berarti hal yang berbeda tentang seseorang, tempat, atau
hal yang menggambarkannya. Sesuatu yang membuatnya unik atau berbeda.
Karakteristik dalam individu adalah sarana untuk memberitahu satu terpisah
dari yang lain, dengan cara bahwa orang tersebut akan dijelaskan dan diakui.
Sebuah fitur karakteristik dari orang yang biasanya satu yang berdiri di antara
sifat-sifat yang lain ( Sunaryo, 2004 dalam Cholina T.S, 2012 ). Notoatmodjo
(2010) menyebutkan ciri-ciri individu digolongkan kedalam tiga kelompok
yaitu ciri-ciri demografi, seperti jenis kelamin dan usia, struktur sosial, seperti
tingkat pendidikan, pekerjaan, kesukuan atau ras, dan sebagainya, dan
Manfaat-manfaat kesehatan, seperti keyakinan bahwa pelayanan kesehatan
dapat menolong proses penyembuhan penyakit.
Penelitian ini mengambil karakteristik usia, jenis kelamin dan tingkat
pendidikan untuk mengetahui prevalensi kariesnya pada pasien yang
berkunjung di layangan gigi Puskesmas Kawunganten. Prevalensikaries gigi
di Puskemas Kawunganten pada tahun 2016 yaitu 35,7% dan di tahun 2017
menjadi 36,7% jadi mengalami kenaikan 1%. Karies dalam penelitian ini
dihitung mulai dari karies superfisialis, media, dan profunda.
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
disusun rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana gambaran
karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi yang berkunjung diruang
gigi Puskesmas Kawunganten Tahun 2018 ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Utama
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik
pasien dengan prevalensi karies gigi yang berkunjung diruang gigi
Puskesmas Kawunganten.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran karakteristik pasien berdasarkan usia dengan
prevalensi karies gigi yang berkunjung diruang gigi Puskesmas
Kawunganten.
b. Mengetahui gambaran karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin
dengan prevalensi karies gigi yang berkunjung diruang gigi Puskesmas
Kawunganten.
c. Mengetahui gambaran karakteristik pasien berdasarkan tingkat
pendidikan dengan prevalensi karies gigi yang berkunjung diruang gigi
Puskesmas Kawunganten.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan gigi
dan mulut mengenai karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang
karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi.
b. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini dapat menambahkan perbendaraan perpustakaan
dan kajian tentang kesehatan gigi dan mulut.
c. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan
kesadaran untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut.
d. Bagi Puskesmas
Sebagai acuan mutu untuk meningkat penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut.
E. Penjelasan Keaslian Penelitian
Penelitian dengan judul “Gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi yang berkunjung di ruang gigi puskesmas
kawunganten kab. Cilacap” adalah penelitian hasil karya peneliti sendiri yang merupakan pengembangan penelitian sebelumnya.
Tabel 1.1 Penjelasan Keaslian Penelitian
Judul Penelitian Dan
No Variabel Subyek Metode Hasil Penelitian Perbedaan
Nama Penelitian
1. Gambaran Pengaruh Pasien yang Penelitian Karakteristik pasien dengan Penelitian yang
berkunjung di observasi usia 22 – 49 tahun adalah yang dilakukan oleh
karakteristik pasien gambaran
puskesmas bara metode terbanyak prevalensi karies gigi Andi Agus Salim,
dengan prevalensi karakteristik pasien bara tahun 2011 pemeriksaan disbanding dengan usia lebih Agnes Yelly
dari 50 tahun karakteristik Kusuma Ningsih,
karies gigi di dengan prevalensi
pasien dengan jenis kelamin maupun yang akan
puskesmas bara bara karies gigi perempuan adalah yang dilakukan oleh
terbanyak disbanding laki laki Yuni Purwati
tahun 2011
prevalensi karies gigi dengan alurnya hamper
Peneliti : Terpengaruh : karakteristik pasien dengan sama namun ada
tingkat pendidikan SD adalah suatu perbedaan.
Andi Agus Salim Karies Gigi
yang terbanyak dan yang Pada penelitian
terendah prevalensi kariesnya Andi Agus Salim
yang berpendidikan Diploma membahas
prevalesi karies gigi yang mengenai
terbanyak di layanan gigi gambaran
5

2. Gambaran Pengaruh : Pasien yang Penelitian Prevalesi karies gigi yang karakteristik
berkunjung observasi terbanyak di layanan gigi pasien dengan
karakteristik pasien Gambaran
dilayanan metode puskesmas ungaran adalah 1 prevalensi karies
dengan prevalensi karakteristik pasien puskesmas ungaran pemeriksaan gigi yang mengalami kahries gigi pada pasien
tahun 2018 gigi dialami 79 pasien yang berkunjung
karies gigi pada pasien dengan prevalensi
gambaran karakteristik pasien di puskesmas bara
yang berkunjung di karies gigi pada dengan prevalensi karies gigi bara. Pada
dilayanan gigi puskesmas penelitian : Agnes
layanan gigi pasien
ungaran berdasarkan umur 26 Yelly
puskesmas ungaran Terpengaruh ; s/d 45 tahun sebanyak 83 Kusumaningsih
pasien ( 31,4 % ) yang membahas
tahun 2018 Karies Gigi
terbanyak. Dan yang terendah mengenai
Peneliti : 13 s/d 15 tahun sebanyak 7 gambaran
pasien ( 2,7% ) gambaran karakteristik
Agnes Yelly
karakteristik pasien dengan pasien dengan
Kusumaningsih
prevalensi karies gigi di prevalensi karies
layanan gigi puskesmas gigi yang
ungaran berdasarkan jenis berkunjung
kelamin yaitu perempuan dilayanan gigi
sebanyak 176 pasien ( 67 % ) puskesmas
yang terbanyak. Dan yang ungaran.
terendah jenis kelamin laki laki
88 pasien ( 33 % ) gambaran
karakteristik pasien dengan
prevalensi karies gigi dilayanan
gigi puskesmas ungaran
berdasarkan tingkat pendidikan
yaitu SD sebanyak 86 pasien
( 32 % ) yang terendah
Diploma 13 pasien ( 4,9 % ).
6

Disini peneliti ingin menggunakan karakteristik pasien yang sama yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dengan prevalensi karies
gigi pada pasien yang berkunjung di ruang gigi Puskesmas Kawunganten Tahun 2018.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka
1. Tinjauan Umum tentang Karakteristik Pasien
Karakteristik adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup
seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga
tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah diperhatikan (Nanda,
2013) dalam trend ilmu. Menurut Caragih (2013) dalam trend ilmu
karakteristik merupakan ciri atau karakteristik yang secara ilmiah
melekat pada diri seseorang yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, pekerjaan.
a. Usia
Usia adalah waktu atau bertambahnya hari sejak lahir sampai
akhir hidup usia sangat mempengaruhi seseorang semakin bertambah
usia maka akan semakin banyak pengetahuan yang didapat (Nanda,
2013) dalam trend ilmu.
Kategori usia menurut Depkes RI (2009) dalam trend ilmu masa
remaja akhir 17-25 tahun, masa dewasa awal 26-35 tahun, masa
dewasa akhir 36-45 tahun, masa lansia 46-55 tahun.
Pertambahan usia seseorang juga berpengaruh terhadap faktor
resiko terjadi karies. Usia anak mempengaruhi faktor resiko
terjadinya karies jika jumlah kariesnya lebih besar pengaruhnya
maka akan semakin kuat dibandingkan yang kurang kuat
pengaruhnya.
b. Jenis Kelamin
Pengertian Menurut Hungu (2007) jenis kelamin atau kalau
dalam bahasa inggrisnya adalah seks, adalah suatu akibat dari
dimorfisme seksual (perbedaan sistematik tampakan luar antar
individu yang mempunyai perbedaan jenis kelamin dalam spesies
sama).
8

Jenis kelamin perempuan berpotensi terhadap karies gigi


dibandingkan pria. Hal itu disebabkan erupsi gigi anak permpuan
lebih cepat dibandingkan anak laki-laki sehingga gigi anak
perempuan berada lebih lama dalam mulut. Akibatnya gigi anak
perempuan akan lebih lama berhubungan dengan faktor resiko
terjadinya karies. Demikian pula wanita dewasa lebih menyukai
makanan sampingan (camilan) selainitu juga ada faktor-faktor
lainnya (misal : Emesis gravidarum, Hiperemesis gravidarum).
c. Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan merupakan proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan, prose, cara, perbuatan mendidik (Notoatmodjo, 2010)
dalam trendilmu. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2010, tingkat
pendidikan dibagi menjadi:
1) Formal
a) Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) atau yang sederajat.
b) Pendidikan Menengah terdiri atas pendidikan menengah
umum dan pendidikan menengah jurusan, seperti: SMA,MA,
SMK atau yang sederajat.
c) Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik,
sekolah tinggi, institusi, dan universitas.
2) Jalur Non-Formal
Pendidikan non-formal ialah pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan diluar daripada pada sistem pendidikan formal.
Pendidikan ini boleh diperoleh melalui program seperti latihan,
kursus, seminar, bengkel, forum dan persidangan.
3) Jalur informal
9

Pendididkan informal ialah proses pendidikan pembelajaran


sampingan yang berlangsung secara spontan dan tanpa struktur.
(Suparyanto, 2010) dalam trendilmu. Tingkat pengetahuan yang
baik tentang pemeliharaan kesehatan gigi terhadap kejadian
karies dapat memahami objek yang sudah dipelajari. Hal ini
sesuai dengan pendapat (Notoatdmojo, 2007) menyatakan
bahwa memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan
materi-materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan
tentang memelihara kesehatan gigi terhadap kejadian karies
dapat ditingklatkankembali melalui penyegaran informasi dalam
bentuk pelatihan. Menurut (Andrew, Sikula,2011) dalam
Notoatmodjo, pelatihan adalah suatu bagian proses belajar untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam sistem
pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan
dengan metode yang mengutamakan toeri dan praktek, sehingga
pengethuan tentang kesehatan gigi dan mulutmengarahkan
perilaku seseorang untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut
B. Tinjauan Umum tentang Prevalensi
1. Arti Prevalensi
Prevalensi adalah proporsi dari suatu populasi yang memiliki
karakteristik tertentu dalam jangka waktu tertentu dalam dunia
kedokteran karakteristik yang dimaksud meliputi penyakit atau faktor
resiko ( Kamus Aladokter).
Dengan kata lain Prevalensi adalah suatu konsep statistik yang
mengacu pada jumlah kasusu penyakit yang hadir dalam populasi
tertentu pada waktu tertentu sedangkan insiden mengacu pada jumlah
kasus baru yang berkembang dalam periode waktu tertentu ( Kamus
Aladokter).
Prevalensi pada umumnya ditentukan dengan cara :
a) Secara acak memilih sample (kelompok kecil) dari seluruh populasi
dengan tujuan sample yang dipilih dapat mewakili populasi.
10

b) Untuk sample representatif yang sederhana, prevalensi adalah


jumlah orang dalam sample dengan karakteristik tertentu dibagi
dengan jumlah total orang yang ada dalam sample.
c) Ketika sample (bukan seluruh populasi) yang digunakan untuk
menghasilkan perkiraan prevalensi, bobot statistik dapat diterapkan
untuk menyesuaikan karakteristrik sample dengan populasi target.
2. Prevalensi Karies Gigi
Prevalensi karies gigi adalah angka yang mencerminkan jumlah
penderitakaries gigi dalam periode tertentu disuatu subyek peneliti
(Indrawati, 2013 dan Sibarani, 2014).
Prevalensi karies sesesorang dapat diketahui dengan menggunakan
indeks karies gigi. Indeks karies gigi adalah angka yang menunjukan
jumlah karies gigi seseorang atau sekelompok orang ( Indrawati, 2013
dan Sibarani, 2014). Indeks karies gigi yang dipergunakan DMF-T dan
def-t DMF-T pertama kali diperkenalkan pada tahun 1983 oleh Klein,
Palmer dan Knutson.
a. Indeks DMF-T adalah untuk gigi permanen.
Decay : jumlah gigi karies yang masih dapat di tambal / yang tidak
di tambal.
Missing : jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut / gigio yang
telah hilang karena karies.
b. Indeks def-t untuk gigi sulung
Indeks ini sama dengan DMF-T hanya saja indeks def-t
digunakan untuk gigi sulung, e disini maksudnya eksfoliasi=
jumlah gigi sulung ynag dihilang karena karies atau harus dicabut
karena karies. Namun oleh beberapa penelitian eksfoliasi tidak
digunakan def-tkarena mencegah kemungkinan terjadinya
kesalahan , sebab apakah gigi yang karies itu benar-benar hilang
karena karies atu bukan. Pada gigi sulung sering kali gigi hilang
karena karies faktor resorbi fisiologis atau trauma. Rumus def-t
sama dengan yang digunakan pada DMF-T.
C. Tinjauan Umum tentang Karies Gigi
1. Pengertian Tentang Karies Gigi
11

Pengertian Karies Gigi, Proses Karies Gigi, Faktor Penyebab


Karies Gigi, Macam-Macam Karies Gigi.Karies gigi (Gigi Berlubang)
dalam bahasa Yunani,kata “ker” artinya kematian. Dalam bahasa latin
berarti kehancuran. Pembentukan lubang pada permukaan gigi
disebabkan oleh kuman yang dikenal sebagai lubang (Srigupta, 2004)
Karies adalah kerusakan pada struktur jaringan keras gigi
(email,dentin) yang diakibatkan oleh asam yang dihasilkan oleh
bakteri yang terdapat pada plak gigi (Post Line, 2008).
Pembusukan terjadi didalam lapisan gigi yang paling luar dan
keras, tumbuh secara perlahan. Setelah menembus pada lapisan kedua
(dentin, lebih lunak), pembusukan akan menyebar lebih cepat dan
masuk ke dalam pulpa (lapisan gigi paling dalam yang mengandung
saraf dan pembuluh darah). Dibutuhkan waktu 2-3 tahun untuk
menembus email, tetapi perjalannya dari dentin ke pulpa hanya
memerlukan waktu 1 tahun (Handika, 2008).
a) Berbagai bakteri yang ada dalam mulut membentuk asam,dari gula
yang terkandung dalam makanan, yang melekat pada permukaan
gigi.
b) Asam ini melarutkan “Email” pelapis gigi berwarna putih yang
menghancurkan susunan gigi. Proses ini dikenal dengan karies gigi
dan menyebabkan gigi berlubang.
c) Lebih jauh lagi asam tersebut menyebabkan penetrasi karies dari
email ke gigi bagian dalam di bawah gigi kepala.

2. Faktor yang mempengaruhi karies gigi


Menurut Suwelo ( 1992 ) ada 3 faktor utama terjadinya karies
yaitu: gigi dan saliva, mikroorganisme, dan subtrat serta waktu
sebagai tambahan. Selain faktor luar terdapat faktor-faktor yang tidak
langsung (faktor resiko luar) yang merupakan faktor predisposisi dan
faktor penghambat terjadinya karies, faktor luar itu antara lain jenis
kelamin, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, lingkungan dan
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan gigi ( Library Sumut
2008 ).
Menurut Suwelo ( 1992 ) terjadinya karies merupakan multi
faktor yang terdiri dari faktor luar dan dalam, dari faktor luar antara
12

lain faktor dari usia, suku bangsa kultur sosial penduduk dan
kesadaran, sikap dan perilaku, individu terhadap kesehatan gigi.
Penjelasan :
a) Usia
Sejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah karies pun
semakin bertambah. Hal ini jelas, karena faktor resiko terjadinya
karies akan lebih lama berpengaruh terhadap gigi.
b) Suku bangsa
Beberapa penelitian menunjukan ada perbedaan pendapat tentang
hubungan suku bangsa dengan prevalensi karies, semua tidak
membantah bahwa perbedaan ini karena keadaan spesial ekonomi,
pendidikan, makanan, cara pencegahan karies dan jangkauan
pelayanan kesehatan gigi yang berbeda di setiap suku tersebut.
c) Kultur sosial penduduk.
Dijelaskan oleh Wycoff ( 1980 ) ada hubungan antara keadaan
sosial ekonomi dan prevalensi karies. Faktor yang mempengaruhi
perbedaan ini ialah pendidikan, dan penghasilan yang berhubungan
dengan diet, kebiasaan merawat gigi dan lain-lain. Perilaku sosial
dan kebiasaan akan menyebabkan perbedaan jumlah karies
(Davies, 1963).

d) Kesadaran, sikap dan perilakuterhadap kesehatan gigi.


Anak yang dipisahkan dari ibunya dan dititipkan dari institusi
(Panti Asuhan) akan mengalami kehampaan psikis. Biasanya anak
kurang mendapatkan perawatan sehingga pertumbuhan fisik dan
mental anak agak terlambat terutama intelegensia dan emosi
(Haditomo, 1985; dan Kartini-Kartono; 1986). Anak yang tinggal
disuatu institusi akan mendapatkan perlakuan (disiplin) ketat
dengan jadwal acara yang telah disusun tersusun secara cermat.
Bagaimana dan kapan harus makan, minum, membersihkan badan,
dan lain-lain termasuk bilamana dan bagaimana membersihkan
gigi. ( Rahayu dalam Suwelo, 1992 ).
Untuk faktor luar yang disebabkan karena jenis kelamin dijelaskan:
Bahwa karies pada perempuan lebih banyak dibandingkan dengan
laki-laki. Hal ini disebabkan antara lain erupsi gigi perempuan
lebih lama dalam mulut. Akibatnya gigi anak perempuan akan lebih
13

lama berhubungan dengan faktor resiko terjadinya karies ( Suwelo,


1992 ).
3. Klasifikasi Karies Gigi
Karies gigi juga dibagi dari berbagai macam bentuk-bentuk
karies, didalam buku Rasinta Tarigan (1993) :
a) Berdasarkan stadium karies (dalamnya karies gigi) terbagi menjadi
3 yaitu :
1) Karies Superficialis
Dimana karies baru mengenai email saja, sedang dentin belum
terkena.
2) Karies Media
Dimana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi
setengah dentin.
3) Karies Profunda
Dimana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan
kadang-kadang sudah mengenai pulpa.

b) Karies profunda ini dibagi lagi atas :


1) Karies Profunda Stadium I :
Karies telah melewati setengah dentin, biasanya radang pulpa
belum dijumpai.
2) Karies Profunda Stadium II :
Masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi karies dengan
pulpa. Biasanya disini telah terjadi radang pulpa.
3) Karies Profunda Stadium III :
Pulpa telah terbuka. Dijumpai bermacam-macam radang pulpa.
c) Berdasarkan banyaknyapermukaan gigi yang terkena karies, yaitu :
1) Simpel Karies
2) Kompleks Karies
d) Berdasarkan lokasinya menurut G.V.Black, yaitu :
1) Kelas I
Karies yang terdapat pada bagian oklusal (pits dan fissure) dari
gigi premolar, dan molar (gigi posterior). Dapat juga terdapat
pada gigi anterior di foramen caecum.
2) Kelas II
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi molar
atau premolar, yang umumnya meluas sampai ke bagian
oklusal.
3) Kelas III
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi depan,
(telah belum mencapai 1/3 incisal gigi).
14

4) Kelas IV
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi depan
dan sudah mencapai margo incisal (telah mencapai 1/3 incisal
gigi).
5) Kelas V
Karies yang terdapat pada bagian 1/3 leher dari gigi –gigi
depan maupun gigi belakang pada permukaan labial, lingual,
palatal, ataupun bukal dari gigi.
6) Kelas VI
Karies Pada Ujung cusp gigi posterior, atau pada tepi insisal
gigi anterior

D. PUSKESMAS KAWUNGANTEN
Puskesmas merupakan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan pengembangan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat di samping memperikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok. Adapun kegiatan pokok tersebut :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )
a) Kesehatan Ibu dan Anak yang bersifat UKM
b) Promosi Kesehatan
c) Gizi
d) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ( P2P )
e) Kesehatan Lingkungan ( KESLING )
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat ( PERKESMAS )
g) Upaya Kesehatan Lansia
2. Upaya Kesehatan Perawatan ( UKP )
a) Pelayanan Pengobatan Umum Rawat Jalan
b) Pelayanan Pengobatan Umum Rawat Inap
c) Persalinan 24 Jam
d) Pelayanan Gigi Dan Mulut
e) Kesehatan Gizi Perorangan
f) Pelayanan Calon Jamaah Haji
g) Pelayanan Calon Pengantin
h) Pelayanan KIR Dokter
i) Pelayanan KIA dan KB
j) Imunisasi Bayi Dan Balita
k) Pelayanan UGD
l) Kefarmasian, dan Labolatorium.
15

E. Kerangka Konsep

Variabel Pengaruh Variabel Terpengaruh


1. Usia Prevalensi Karies Gigi
2. Tingkat pendidikan
3. Jenis Kelanin

Variabel Terkendali
1. Karies Superfisialis
2. Karies Media
3. Karies Profunda

Variabel Tak Terkendali

OHI-S

Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti

F. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka konsep diatas, maka dapat disusun pertanyaan
sebagai berikut “ Bagaimana gambaran karakteristik pasien berkaitan
dengan prevalensi karies gigi pada pasien di Puskemas Kawunganten
Tahun 2018? “
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif penelitian yang digunakan
untuk menggambarkan atau menganalisa suatu data hasil penelitian.
(Kriyantono, 2010) menyatakan bahwa “riset kualitatif bertujuan untuk
menjelaskan fenomena dengan sedalam dalamnya melalui pengumpulan data“.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode observasional
merupakan penelitian yang datanya dihimpun dengan cara peneliti melakukan
observasi. Pada penelitian observasional digunakan pendekatan cross
sectional dimana cara pengambilan data variabel pengaruh dan variabel
terpengaruhnya dilakukan sekali waktu pada saat yang bersamaan
( Notoatmojo, 2012 ).
B. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiono, 2011). Dengan jumlah populasi dalam penelitian ini
adalah pasien dengan karies gigi yang berkunjung di Puskesmas
Kawunganten pada bulan desember tahun 2018 berjumlah 163 pasien.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2006:112) mengatakan bahwa“apabila
subjeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga
penelitianya merupakan populasi. Tetapi, jika jumlah subjek besar, dapat
diambil antara 10-15% atau 15-25% atau lebih.” Pendapat tersebut
sesuaimenurut Roscoe dalam Sugiyono (2011:90). Sampel yang digunakan
dalam penelitian adalah pasien dengan karies gigi yang berkunjung di
Puskesmas Kawunganten pada bulan desember tahun 2018 berjumlah 65
pasien, menggunakan metode Sampling Purposive artinay “ pengambilan
sample yang berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu seperti sifat
sifat populasi ataupun ciri ciri yang sudah diketahui sebelumnya
(Notoatmojo, 2010).
C. Identifikasi Variabel
17

1. Variabel Pengaruh
Merupakan variabel yang didentifikasi memberikan dampak kepada
variabel lain. Dalam penelitian ini variabel yang ingin diteliti adalah
karakteristik pasien yang berkunjung diruang gigi Puskemas Kawunganten
ini meliputi :
a) Usia
b) Tingkat pendidikan
c) Jenis Kelamin

2. Variabel Terpengaruh
Merupakan variabel yang diidentifikasi menerima dampak dari
variabel lain. Dalam penelitian ini variabel terpengaruhnya adalah
prevalensi karies gigi.Pengukuran karies dengan menggunakan Klasifikasi
Karies
D. Definisi Operasional Variabel
Karakteristik pasen dengan prevalensi karies gigi
Karakteristik yang dimiliki pasen khususnya kesehatan gigi dan mulut dengan
prevalensi karies gigi yang berkunjung di ruang gigi Puskesmas
Kawunganten.
1. Karies adalah kerusakan yang terjadi akibat bakteri pada permukaan gigi
2. Karakteristik adalah ciri khas yang dimiliki oleh individu
3. Prevalensi adalah angka yang memperlihatkan jumlah penderita atau
penyakit karies gigi diklasifikasikan menjadi 6 ( enam ) kelas:
Berdasarkan lokasinya menurut G.V.Black, yaitu :
1) Kelas I
Karies yang terdapat pada bagian oklusal (pits dan fissure) dari gigi
premolar, dan molar (gigi posterior). Dapat juga terdapat pada gigi
anterior di foramen caecum.

2) Kelas II
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi molar atau
premolar, yang umumnya meluas sampai ke bagian oklusal.
3) Kelas III
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi depan, (telah
belum mencapai 1/3 incisal gigi).
18

4) Kelas IV
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi depan dan
sudah mencapai margo incisal (telah mencapai 1/3 incisal gigi).
5) Kelas V
Karies yang terdapat pada bagian 1/3 leher dari gigi –gigi depan
maupun gigi belakang pada permukaan labial, lingual, palatal, ataupun
bukal dari gigi.
6) Kelas VI
Karies Pada Ujung cusp gigi posterior, atau pada tepi insisal gigi
anterior
1) Variabel Pengaruh
Karakteristik adalah ciri khas yang dimiliki individu.
a) Usia
Usia adalah waktu atau bertambahnya hari sejak lahir sampai akhir
hidup usia sangat mempengaruhi seseorang semakin bertambah usia
maka akan semakin banyak pengetahuan yang didapat (Priyoto, 2014).
(1) 0-1 tahun
(2) 2-4 tahun
(3) 5-14 tahun
(4) 15-44tahun
(5) 45-64 tahun
(6) > 65 tahun
b) Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan perbedaan antara perempuan dengan
laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir. jenis kelamin berkaitan
dengan tubuh laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki
memproduksikan sperma, sementara perempuan menghasilkan sel telur
dan secara biologis mampu untuk menstruasi, hamil dan menyusui.
Perbedaan biologis dan fungsi biologis laki-laki dan perempuan tidak
dapat dipertukarkan diantara keduanya (Hungu, 2007).
1. Laki-laki
2. Perempuan
c) Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
19

negara. (UU No. 20 Tahun 2003). Tingkat pendidikan diklasifikasikan


dalam :
(1) Pra Sekolah
(2) TK
(3) SD
(4) SMP
(5) SMA
(6) PT
2) Variabel Terpengaruh
Prevalensi karies gigi adalah angka yang memperlihatkan jumlah
penderita atau penyakit karies gigi. Maka untuk mengetahui prevalensi
karies gigi yang digunakan hanya Decay-nya saja. Yaitu Karies
Superfisialis, Media, Profunda.
3) Variabel Tak Terkendali
Untuk mengetahui prevalensi karies gigi yang digunakan adalah
angka yang memperlihatkan jumlah penderita atau penyakit karies gigi.
Jadi tidak mengggunakan nilai debris index atau calculus index (OHI-S)
karena tidak menilai tingkat kebersihan gigi dan mulut seseorang.

E. Instrumen / Alat Ukur Peneliti


Tabel instrumen / Alat Ukur Penelitian Karakteristik Pasien dengan
Prevalensi Karies Gigi pada pasien yang berkunjung di layanan Gigi
Puskesmas Kawunganten.
Alat Pendukung Intrumen
No Variabel Metode
Penelitian Peneliti
1 Variabel pengaruh Penelitian - Register Puskesmas Cek list
- Usia
karakteristik pasien Observasi
- Jenis Kelamin
yang berkunjung di - Pendidikan
layanan Puskesmas
Kawunganten
2 Variabel Metode - APD ( Masker, Cek list
terpengaruh Pemeriksaan Handschoen )
- Alat Diagnostik
prevalensi karies
( Kaca Mulut,
gigi
Sonde, Excavator,
20

Pincet )
- Nier-Bekken
Tempat Alat
- Kapas
- Alkohol

F. Posedur Pelaksanaan Penelitian


1. Tahap Persiapan
a. Melakukan perijinan kepada Kepala UPTD Puskesmas Kawunganten
dan Dokter gigi sebagai Koordinator layanan gigi.
b. Mempersiapkan ruangan dan peralatan untuk pemeriksaan gigi.
c. Mempersiapkan ATK (buku catatan, ballpoint, dll)

2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengambilan personal folder pasien dilayanan loket.
b. Menyusun personal folder berdasarkan nomor urut responden.
c. Mencuci tangan dan penggunaan alat APD yaitu masker dan
handschoen.
d. Menyiapkan alat pemeriksaan di meja dental unit.
e. Responden dipanggil sesuai dengan nomor urut dan kemudian
dipersilakan duduk serta berkumur terlebih dahulu.
f. Melakukan pemeriksaan terhadap responden yang mempunyai kasus
karies gigi.
g. Hasil pemeriksaan dari responden kemudian di catat pada lembar kartu
status.
3. Tahap pengolahan data
a. Pemeriksaan kelengkapan data yang telah terkumpul.
b. Pengolahan hasil data yang telah dikumpulkan dari RR.
c. Penyajiaan data dalam bentuk tabulasi agar mudah untuk diprestasikan
dari data yang telah di peroleh.
G. Cara Analisis Data
Setelah data terkumpul selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data
dengan langkah-langkah:
1. Editing, adalah memeriksa lembar pemeriksaan apakah ada kesalahan
dalam penelitian atau tidak.
2. Coding, adalah data yang terkumpul diubah bentuknya ke bentuk yang
sederhana.
3. Entry data, adalah memasukan data ke dalam suatu media yang lebih
mudah yaitu diolah dengan komputer.
4. Tabulating, adalah pemindahan data ke dalam tabel.
21

Data yang diperoleh digunakan untuk mendripsikan hasil


penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dari
hasil wawancara dan pemeriksaan yang telah dilakukan.
Kemudian membuat deskripsi hasil berupa prosentase yang
menggambarkan secara ilmiah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
untuk mendripsikan masing-masing variabel dan disusun penjelasan dari
data yang diperoleh.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian yang berjudul Gambaran Karakteristik Pasien dengan
Prevalensi Karies Gigi pada Pasien yang Berkunjung Di Ruang Gigi
Puskesmas Kawunganten. Puskesmas merupakan organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan pengembangan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya. Penelitian ini dilaksanakan Pada bulan Maret 2019 di ruang Gigi
Puskesmas Kawunganten menggunakan metode purposive sampling adalah
pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu petimbangan tertentu yang
dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan cirri atau sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya dengan jumlah 122 pasien maka diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Prevalensi Karies Gigi di Ruang gigi
Puskesmas Kawunganten Tahun 2019
Prevalensi Karies
Frekuensi %
Gigi
1 gigi karies 10 8,20
2 gigi karies 20 16,39
3 gigi karies 15 12,30
4 gigi karies 15 12,30
5 gigi karies 11 9,02
6 gigi karies 8 6,56
7 gigi karies 7 5,74
8 gigi karies 3 2,46
9 gigi karies 5 4,10
10 gigi karies 8 6,56
11 gigi karies 9 7,38
12 gigi karies 1 0,82
13 gigi karies 4 3,28
14 gigi karies 3 2,46
15 gigi karies 1 0,82
16 gigi karies 1 0,82
23

Prevalensi Karies
Frekuensi %
Gigi
17 gigi karies 0 -
18 gigi karies 1 0,82
Jumlah 122 100

Grafik 4.1 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Prevalensi Karies Gigi


di Ruang Gigi Puskesmas Kawunganten Tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa dari 122 pasien yang
diteliti di ruang gigi Puskesmas Kawunganten di peroleh gambaran frekuensi
Prevalensi Karies Gigi yang terbanyak terjadi pada 2 gigi yang karies dialami
20 pasien (16,39%) dan frekuensi yang terendah pada Prevalensi Karies Gigi
12, 15, 16, dan 18 gigi karies yang dialami pasien (0,82%).
Tabel 4.2 Distribusi Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan Karakteristik Usia
Pasien di Ruang Gigi Puskesmas kawunganten Tahun 2019
Usia Frekuensi %
4-6 Tahun 25 20,49
7-12 Tahun 33 27,05
13-15 Tahun 7 5,74
16-18 Tahun 4 3,28
19-25 Tahun 6 4,92
26-45 Tahun 18 14,75
>45 Tahun 29 23,77
Jumlah 122 100
24

Grafik 4.2 Diagram Batang Distribusi Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan


Karakteristik Usia Pasien di Ruang Gigi Puskesmas
Kawunganten Tahun 2019

Berdasdarkan Tabel 4.2 dan Grafik 4.2 menunjukan bahwa dari 126 pasien
yang diteliti di ruang gigi Puskesmas Kawunganten di peroleh gambaran
karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi yang terbanyak pada pasien
dengan Usia 7-12 tahun adalah 33 pasien (27,05%) dan terendah pada pasien
dengan Usia 16-18 tahun yaitu 4 pasien (3,28%).

Tabel 4.3 Distribusi Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan Karakteristik


Jenis Kelamin Pasien di Ruang Gigi Puskesmas Kawunganten
Tahun 2019
Jenis Kelamin Frekuensi %
Laki-Laki 48 39,34
Perempuan 74 60,66
Jumlah 122 100

\
25

Grafik 4.3 Diagram Batang Distribusi Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan


Karakteristik Jenis Kelamin Pasien di Ruang Gigi Puskesmas
Kawunganten Tahun 2019

Berdasarkan Tabel 4.3 dan Grafik 4.3 menunjukan bahwa dari 122 Pasien
yang diteliti di ruang gigi Puskesmas Kawunganten diperoleh gambaran
karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi yang terbanyak pada Jenis
Kelamin Perempuan adalan 74 pasien (60,66%) dan terendah Jenis Kelamin
Laki-Laki yaitu 48 pasien (39,34)

Tabel 4.4 Distribusi Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan Karakteristik Tingkat


Pendidikan Pasien di Ruang Gigi Puskesmas Kawunganten Tahun
2019
Tingkat Pendidikan Frekuensi %
TK 6 4,92
SD 72 59,02
SMP 21 17,21
SMA/SMK 11 9,02
Diploma 7 5,74
Sarjana (S1) 5 4,10
Jumlah 122 100

Grafik 4.4 Diagram Batang Distribusi Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan


Karakteristik Tingkat Pendidikan Pasien di Ruang Gigi
Puskesmas Kawunganten Tahun 2019

Berdasarkan Tabel 4.4 dan Grafik 4.4 menunjukan bahwa dari 122 pasien
yang diteliti di layanan gigi Puskesmas Kawunganten diperoleh gambaran
26

karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi yang terbanyak pada


Tingkat Pendidikan SD 72 Pasien (59,02%) dan terendah Tingkat Pendidikan
Sarjana yaitu 5 pasien (4,10%)

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikatakan
bahwa gambaran prevalensi karies gigi setelah dilakukan pemeriksaan
diperoleh bahwa prevalensi karies gigi terbanyak adalah 2 elemen gigi dengan
jumlah 20 pasien (16,39%) hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Agnes (2018) yaitu tentang Gambaran Karakteristik Pasien Dengan
Prevalensi Karies Gigi Pada Pasien Yang Berkunjung Di Layanan Gigi
Puskesmas Ungaran menyimpulkan bahwa Prevalesi karies gigi yang
terbanyak di layanan gigi puskesmas ungaran adalah 1 gigi yang mengalami
karies gigi dialami 79 pasien gambaran karakteristik pasien dengan prevalensi
karies gigi dilayanan gigi puskesmas ungaran berdasarkan umur 26 s/d 45
tahun sebanyak 83 pasien ( 31,4 % ) yang terbanyak. Dan yang terendah 13
s/d 15 tahun sebanyak 7 pasien ( 2,7% ) gambaran karakteristik pasien dengan
prevalensi karies gigi di layanan gigi puskesmas ungaran berdasarkan jenis
kelamin yaitu perempuan sebanyak 176 pasien ( 67 % ) yang terbanyak. Dan
yang terendah jenis kelamin laki laki 88 pasien ( 33 % ) gambaran
karakteristik pasien dengan prevalensi karies gigi dilayanan gigi puskesmas
ungaran berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SD sebanyak 86 pasien ( 32 % )
yang terendah Diploma 13 pasien ( 4,9 % ).
Pasien dengan prevalensi karies gigi yang terbanyak pada pasien
dengan Usia 7-12 tahun adalah 33 pasien (27,05%) kemudian prevalensi
karies gigi yang terbanyak pada Jenis Kelamin Perempuan adalan 74 pasien
(60,66%) sedangkan prevalensi karies gigi yang terbanyak pada Tingkat
Pendidikan SD 72 Pasien (59,02%). Penelitian ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan (Salim, 2011) yaitu tentang Gambaran Karakteristik Pasien
dengan Prevalensi Karies Gigi di Puskesmas Bara Bara menyimpulkan bahwa
karakteristik pasien dengan usia 22 – 49 tahun adalah yang terbanyak
prevalensi karies gigi disbanding dengan usia lebih dari 50 tahun karakteristik
27

pasien dengan jenis kelamin perempuan adalah yang terbanyak dibanding laki
laki prevalensi karies gigi dengan karakteristik pasien dengan tingkat
pendidikan SD adalah yang terbanyak dan yang terendah prevalensi kariesnya
yang berpendidikan Diploma.
Karies gigi adalah suatu penyakit jaringan keras gigi (email, dentin,
dan sementum) yang bersifat kronik progresif dan disebabkan oleh aktifitas
jasad dalam renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan. Penyakit karies
gigi ditanai dengan adanya demineralisasi jaringan karies gigi yang kemudian
diikuti oleh kerusakan bahan organiknya (Kidd, 2005 dalam Yoanda, 2014).
Hal ini akan menyebabkan terjadinya invasi bakteri dan kerusakan pada
jaringan pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapical dan
menimbulkan rasa nyeri (kidd, 2005 dalam Yoanda, 2014). Keadaan ini
diakibatkan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan gigi. Upaya untuk menurunkan
prevalensi karies gigi tersebut dapat dilakukan secara promotif, preventif
maupun secara kuratif dan rehabilitative.
Gambaran Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan Karakteristik Usia
Pasien adalah Setalah dilakukan pemeriksaan serta analisa data dari tabel
distribusi pengolahan data, memberikan gambaran karakteristik pasien
dengan prevalensi karies gigi terbanyak terjadi pada Usia 7-12 tahun di
Layanan Gigi Puskesmas Kawunganten. Prevalensi karies meningkat seiring
dengan bertambahnya usia. Hal ini disebabkan karena gigi lebih lama
terpapar dengan faktor resiko penyebab karies, oleh karena itu penting untuk
memahami dan mengendalikan faktor resiko untuk mecegah timbulnya lesi
karies baru atau memperlambat perkembangan lesi karies yang sudah ada
(Fejerskov 2008 ; Heymann, 2013). Pengalaman karies gigi sejak masa anak
juga akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia
dewasa jika tidak mendapatkan perawatan juga dan jika diabaikan adpat
menyebabkan faktor resiko terjadinya karies gigi menjadi kuat serta akan
menunjukan jumlah karies gigi menjadi besar.
Gambaran Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan Karakteristik Jenis
Kelmin Pasien adalah Setelah dilakukan pemeriksaan serta analisa data dari
tabel distribusi pengolahan data, memberikan gambaran karakteristik pasien
28

dengan prevalensi karies gigi terbanyak terjadi pada Jenis Kelamin


Perempuan di Layanan Gigi Puskesmas Kawunganten. Prevalensi karies gigi
baik gigi permanen dan gigi sulung pada perempuan lebih tinggi
dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan karena erupsi gigi anak perempuan
lebih cepat di bandingkabn anak laki laki, sehingga gigi anak perempuan
terpapar faktor resiko karies lebih lama (Fejeskov, 2008). Demikian pula
wanita dewasa pada umumnya menyukai makanan sampingan (camilan)
selain itu juga ada faktor-faktor lainnya (misal: Emesis gravidarum,
Hiperemesis gravidarum).
Gambaran Prevalensi Karies Gigi Berdasarkan Karakteristik Tingkat
Pendidikan Pasien adalah setelah dilakukan pemeriksaan serta analisa data
dari tabel distribusi pengolahan data, memberikan gambaran karakteristik
pasien dengan prevalensi karies gigi terbanyak terjadi pada Tingkat Sekolah
Dasar di layanan Gigi Puskesmas Kawunganten. Pendidikan adalah salah satu
usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di
luar sekolah dan berlangsung seumur hidup ( Notoatmodjo, 2010 ).
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi (Ignatia, 2013).
Demikian pula dengan pengetahuan dan kesadarannya untuk memelihara
kesehatan gigi dan mulut juga semakin tinggi khususnya terhadap penyakit
karies gigi (Effendy, 1998 dikutip Marliana, 2011). Pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut sebaiknya diberikan sejak usia dini, karena pada usia dini anak
mulai mengerti akan pentingnya kesehatan serta larangan yang harus dijauhi
atau kebiasaan yang dapat mempengaruhi keadaangiginya. Pemberian
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya pada anak usia sekolah
(Ignatia, 2013).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Hasil analisis data tentang gambaran karakteristik pasien dengan
prevalensi karies gigi pada pasien yang berkunjung di ruang gigi Puskesmas
Kawunganten tahun 2019 dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Prevalensi karies gigi yang terbanyak di ruang gigi Puskesmas
Kawunganten adalah 2 gigi yang mengalami karies dialami 20 pasien.
2. Gambaran karakteristik prevalensi karies di ruang gigi Puskesmas
Kawunganten yang terbanyak berusia 7-12 Tahun 33 pasien (27,05%) dan
terendah berusia 16-18 Tahun 4 pasien (3,28%).
3. Gambaran karakteristik prevalensi karies di ruang gigi Puskesmas
Kawunganten yang terbanyak berjenis kelamin perempuan 74 pasien
(60,66%) dan terendah berjenis kelamin laki-laki 48 pasien (39,34%).
4. Gambaran karakteristik prevalensi karies di ruang gigi Puskesmas
Kawunganten yang terbanyak berpendidikan SD 72 pasien (59,02%) dan
terendah berpendidikan Sarjana 5 Pasien (4,10%).

B. Saran
Sehubungan dengan hal ini peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Meningkatan pengetahuan kepada masyarakat melalui kegiatan
penyuluhan tentang pencegahan karies gigi pada usia dini dan pentingnya
untuk pemeriksaan gigi secara periodik setiap 6 bulan sekali atau setahun
dilakukan pemeriksaan 2 kali.
2. Mengadakan kegiatan Promotif dan Preventif terhadap perempuan yang
berpotensi tinggi karies gigi.
3. Mentingkatkan kegiatan UKGS melalui kegiatan :
a. Promotif, meliputi :
1) Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan
gigi.
2) Pendidikan atau penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan
oleh guru atau tenaga kesehatan.
b. Preventif, meliputi :
1) Sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan
memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali
perbulan.
31

2) Penjaringan kesehatan gigi dan mulut.


c. Kuratif, meliputi :
1) Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit.
2) Pelayanan medik gigi dasar.
3) Pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal.
4) Rujukan bagi yang memerlukan (Amaniah, 2009).
DAFTAR PUSTAKA

Andrew, Sikula,2011, dalam Notoatmodjo Pengertian Pelatihan


http://library.binus.ac.id/eColls/ [diakses 25 Januari 2019]

Arikunto (2006), Pengertian Sample


http://repository.upi.edu/ [diakses 25 Januari 2019]

Caragih, Pengertian Karakteristik Secara Umum Tahun 2013


https://www.trendilmu.com/2015/pengertian-karakteristik-secara-
umum.html [diakses 25 Januari 2019]
Depkes RI, Pengertian Karakteristik Secara Umum Tahun 2009
https://www.trendilmu.com/2015//pengertian-karakteristik-secara-
umum.html [diakses 25 Januari 2019]
Fejerskov O, et.al. Dental caries: the diseases and its clinical management. 2nd ed.
Munksgaard : Blackwell; 2008: 4,5,50,70,125,164,198,492.
G.V. Black, 2015, Klasifikasi Karies.
http://ilmucutpz.blogsport.com/2015/klasifikasi-karies [diakses 14
Januari 2019]
Hungu, 2007. Pengertian Jenis Kelamin
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/ [diakses 25 Januari 2019]

Indrawati,2013., Sibarani, 2014. Arti Prevalensi Gigi Menurut Para ahli


https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/ [diakses 11 Februari

2019]

Kamus Aladokter-Prevalensi apa artinya?, https://aladokter.com.


https://aladokter.com/pengertian/prevalensi/ diakses 18 September

2018

Kementerian Kesehatan RI, 2012, Buku Panduan Pelatihan Kader Kesehatan


Gigi dan Mulut di Masyarakat, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kidd,E.A.M, Joyston_Bechal, S., 1992, Dasar-dasar Karies, Penyakit dan


Penanggulangannya.Jakarta,
https://books.google.co.id/books/about/Dasar_Dasar_Karies.html
[diakses 18 September 2018]

Kriyantono, 2010, Penelitian Kualitatif-Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia


Bebas.http://id.m.wikipedia.org/wiki/penelitian_kualitatif diakses 14
Januari 2019
34

Nanda, Pengertian Karakteristik Secara Umum Tahun 2013


https://www.trendilmu.com/2015/06/pengertian-karakteristik-secara-
umum.html
[diakses 25 Januari 2019]

Nasrul Effendy. (1998). Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Jakarta


Penerbit :Buku Kedokteran EGC.

Nisita, Alfiani Antya., 2016, Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan


Tingkat Keparahan Karies Gigi di SDN 3 Kracak Kecamatan
Ajibarang Kabupaten Banyumas, Skripsi, Tidak diterbitkan, Fakultas
Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto: Banyumas.

Notoadmodjo, 2010, Metodelogi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta

, 2010, Pengertian Purposive Sampling Berdasarkan Notoatmodjo


https://www.statistikian.com/2017/06/penjelasan-teknik-purposive-
sampling.html
, Pengertian Karakteristik Secara Umum Tahun 2010
https://www.trendilmu.com/2015/06/pengertian-karakteristik-secara-
umum.html [diakses 25 Januari 2019]
,Penelitian Observasional Di Gunakan Dengan Pendekatan Cross
Sectional, 2012
http://digilib.unila.ac.id/6408/4/BAB%20III.pdf [diakses 25 Januari

2019]

Panda, 2008, Indeks Karies Gigi,


http://pandatitit.blogspot.com/2008/04/indeks-karies-gigi-karies-
merupakan.html
[diakses 09 Oktober 2018]

PPGI, 2012, Pengertian Karies Gigi, Proses Karies Gigi, Faktor Penyebab Karies,
Gigi, Macam-macam Karies Gigi.
http://ppgi-purworejo.blogspot.com/2012/01/pengertian-karies-gigi-
proses-karies.html
[diakses 18 September 2018]

Prasko, 2011, Pengertian, Proses, Faktor Penyebab dan Macam Karies Gigi.
http://prasko17.blogspot.com/2011/08/pengertian-proses-faktor-
penyebab-dan.html?m=1
[diakses 18 September 2018]

Sugiono,2011, Pengertian Populasi


http://digilib.unila.ac.id/ [diakses 25 Januari 2019]
35

Suparyanto, 2010, Pengertian Karakteristik Secara Umum


https://www.trendilmu.com/2015/pengertian-karakteristik-secara-
umum.html
[diakses 25 Januari 2019]

Suwelo, 1992, Pengertian Karies Gigi, Proses Karies Gigi, Faktor Penyebab
Karies Gigi, Macam-Macam Karies Gigi
http://ppgi-purworejo.blogspot.com/2012/pengertian-karies-gigi-
proses-karies.html
[diakses 10 Februari 2019]

Tarigan, 2015, Pengertian Karies Gigi Menurut Para Ahli


https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen [diakses 25 Januari 2019]
36

Lampiran 1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tahun 2018/2019

Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul
2018 2018 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019
Pengajuan
Judul
Pengesahan
Judul
Pembuatan
proposal KTI
Seminar
proposal
Perbaikan
proposal
Pengambilan
data
Pengolahan
data
Penyusunan
KTI
Seminar
KTI
Perbaikan
KTI
Pengumpulan
KTI
37
38
39
40

Lampiran 3
Tabel prevalensi karies gigi berdasarkan karakteristik pasien dari tanggal 08
Maret s.d 10 April 2019.

No Tingkat Jumlah
Usia Jenis Kelamin
Responden Pendidikan Karies Gigi
41

1 6 P SD 3
2 14 L SMP 1
3 36 L SMP 2
4 29 L SMA 1
5 6 L SD 10
6 6 P SD 18
7 39 P SMA 1
8 30 P SMP 4
9 7 P SD 2
10 27 P SMA 4
11 26 P SMA 3
12 13 L SMP 2
13 69 L SD 2
14 21 P SARJANA 4
15 29 P SMA 3
16 49 L SMP 10
17 51 P SD 4
18 8 L SD 7
19 53 P SD 1
20 7 L SD 9
21 6 L TK 14
22 11 L SD 8
23 50 L SMA 3
24 6 L SD 10
25 9 P SD 9
26 56 P SD 2
27 11 P SD 7
28 23 L SMP 4
29 15 L SMP 2
30 14 L SMP 4
31 47 P SMP 5
32 44 P SD 4
33 49 P SMP 4
34 49 P SMP 8
35 53 L SD 3
36 16 P SMP 2
37 6 L SD 16
38 51 P SD 1
39 23 L SMP 4
40 9 L SD 1
41 6 L PAUD 13
42 43 P SD 5
43 22 P SMK 2
44 7 L SD 7
45 58 L SD 2
46 7 P SD 3
42

47 31 L SMA 11
48 6 P SD 13
49 6 P SD 11
50 19 P SMK 4
51 17 L SD 11
52 7 P SD 5
53 49 P SD 7
54 22 P SMK 2
55 46 P SD 6
56 22 P SD 2
57 43 L SD 2
58 58 L SD 6
59 55 P SD 14
60 11 L SD 6
61 45 P SD 3
62 9 P SD 5
63 7 P SD 11
64 7 L SD 6
65 7 P SD 10
66 8 P SD 6
67 7 P SD 11
68 7 L SD 13
69 27 L SMA 2
70 4 L PAUD 10
71 28 P SMP 1
72 8 L SD 4
73 11 P SD 1
74 89 P SMP 6
75 53 P SD 5
76 7 P SD 2
77 56 P SD 5
78 19 P SMA 10
79 55 P SMP 6
80 8 P SD 10
81 7 P SD 1
82 37 L SMP 1
83 6 L SD 2
84 7 P SD 7
85 7 P SD 6
86 56 L SARJANA 3
87 16 L SMK 5
88 34 P SD 3
89 7 P SD 10
90 8 P SD 3
91 18 L SMA 2
92 55 P SMP 9
43

93 25 P SMP 4
94 5 P TK 15
95 8 P SD 4
96 37 P SMP 5
97 54 P TS 11
98 21 P SD 8
99 4 L PAUD 4
100 7 P SD 9
101 6 P SD 12
102 7 P SD 11
103 49 P TS 3
104 50 L SARJANA 5
105 56 P SD 2
106 19 P SMA 5
107 51 P SD 3
108 34 L SMP 7
109 71 L SD 4
110 7 P SD 5
111 6 P SD 14
112 6 L SD 11
113 7 P SD 11
114 46 L SARJANA 2
115 6 P SD 3
116 9 P SD 9
117 4 L BS 7
118 56 L SARJANA 3
119 6 P TK 13
120 51 P SD 2
121 56 P SD 2
122 6 P SD 10
44

Lampiran 4

Dokumentasi Penelitian

Gambar di atas menunjukan pada saat melakukan pemeriksaan keadaan pasien


dengan karies gigi yang berkunjung di Puskesmas Kawunganten dengan jumlah
karies gigi 2.
45
46
47
48
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yuni Purwati lahir di Cilacap, tanggal 22 juni 1968,


anak pertama dari lima bersaudara, pasangan bapak Sadan dan
Ibu Marisah. Riwayat pendidikan : Pendidikan SD Lulus Tahun
1982, Pendidikan SMP Lulus Tahun 1985, Pendidikan SPRG
Lulus Tahun 1988, Pendidikan berikutnya yang sekarang
ditempuh adalah Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Semarang Jurusan Kesehatan Gigi. .

Anda mungkin juga menyukai