Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KARIES / GIGI BERLUBANG

OLEH:

NAMA : PUTU EVA WIDYA UTAMI DEWI


NIM : P07125018003
KELAS :VA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KESEHATAN GIGI
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. IDENTITAS
Pokok Bahasan : Gigi Berlubang (Karies Gigi)
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Gigi Berlubang
2. Penyebab Gigi Berlubang
3. Proses Terjadinya Gigi Berlubang
4. Tahap – Tahap Gigi Berlubang
5. Akibat Gigi Berlubang
6. Pencegahan Gigi Berlubang
7. Perawatan Gigi Berlubang

Sasaran : Masyarakat ( Pengunjung Pasien Poli Gigi di Ruang Tunggu


Puskesmas )

Waktu : ±25 menit

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang gigi berlubang, masyarakat mampu memahami
tentang gigi berlubang.
B. Tujuan Khusus
1. Setelah menjelaskan tentang pengertian gigi berlubang, masyarakat mampu men
jelaskan kembali pengertian gigi berlubang menurut Kementerian Kesehatan RI,
2013
2. Setelah menjelaskan tentang penyebab gigi berlubang, masyarakat mampu
menyebutkan minimal 2 penyebab gigi berlubang.
3. Setelah menjelaskan tentang proses terjadinya gigi berlubang, masyarakat mampu
menjelaskan proses terjadinya gigi berlubang.
4. Setelah menjelaskan tentang tahap – tahap gigi berlubang, masyarakat mampu
menyebutkan minimal 2 tahap – tahap gigi berlubang.
5. Setelah menjelaskan tentang akibat gigi berlubang, masyarakat mampu
menyebutkan minimal 2 akibat gigi berlubang.
6. Setelah menjelaskan tentang pencegahan gigi berlubang, masyarakat mampu
menyebutkan minimal 2 cara mencegah gigi berlubang.
7. Setelah menjelaskan tentang perawatan gigi berlubang, masyarakat mampu
menyebutkan minimal 2 cara perawatan gigi berlubang.

III. MATERI
1. Pengertian Gigi Berlubang (Kementerian Kesehatan RI, 2013)
Karies adalah kerusakan jaringan gigi hingga membentuk lubang. Kerusakan ini
ditandai/diawali dengan tumbuhnya bercak putih pada permukaan gigi, yang lama kelamaan
membentuk lubang.

2. Penyebab Gigi Berlubang (Alviani Antya Nisita)


a. Mikroorganisme
Adanya flora bakterial mulut dalam bentuk plak kemudian menjadi penyebab
utama terbentuknya gigi berlubang.
b. Substrat ( sisa makanan )
Pembentukan plak yang sangat cepat terjadi pada pemberian makanan lewat mulut.
Substrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang dimakan sehari – hari
yang menempel pada permukaan gigi.
c. Kebersihan Gigi dan Mulut
Kebersihan gigi dan mulut merupakan suatu keadaan dimana gigi bebas dari plak,
karang gigi serta penyakit mulut lainnya.
d. Waktu
Adanya kemampuan saliva ( air liur ) untuk mendepositkan kembali mineral
selama berlangsung proses gigi berlubang menandakan bahwa proses gigi
berlubang terjadi atas periode perusakan dan perbaikan yang silih berganti. Oleh
karena itu bila saliva ada dalam lingkungan gigi, maka gigi berlubang tidak terjadi
alam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahunan.

3. Proses Terjadinya Gigi Berlubang (Suryawati, 2010)


Proses terjadinya gigi berlubang dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi. Plak
ini banyak mengandung kuman, bila sisa makanan menempel atau terselip
dipermukaan gigi maka kuman yang ada didalam mulut akan mengubahnya menjadi
asam. Asam yang sudah terbentuk ini akan melarutkan email ( permukaan gigi
sebelah luar yang keras ) sehingga menjadi lubang gigi.
4. Tahapan Gigi Berlubang (Sariningsih,2012)
a. Karies ( gigi berlubang ) mencapai email
Pada tahap ini karies email baru mengenai lapisan email ( lapisan terluar gigi yang
keras ). Orang yang menderita karies email kadang – kadang merasa ngilu.
b. Karies ( gigi berlubang ) mencapai dentin
Pada karies dentin, lubang sudah mencapai lapisan kedua yaitu dentin. Orang yang
menderita karies dentin akan merasakan ngilu bila terkena rangsangan panas atau
dingin.
c. Karies ( gigi berlubang ) mencapai pulpa
Orang yang menderita karies pulpa akan merasakan sakit sekali bila terkena
rangsangan panas atau dingin, kemasukan makanan atau bila lubang giginya
tersinggung sesuatu yang keras.
d. Karies ( gigi berlubang ) pulpa lanjut
Karies sudah mencapai pulpa tidak dirawat dengan baik maka pulpa akan
meradang dan terluka yang melanjut mencapai saluran akar dan dapat menyebar ke
akar gigi dan menyebabkan kematian pulpa, pembengkakan gusi, gigi goyang dan
gigi dicabut.

5. Akibat Gigi Berlubang (drg. Asep A. Senjaya)


a. Bau mulut
b. Gigi terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam, dan manis
c. Tidak bisa tidur atau beraktivitas terganggu
d. Pada keadaan yang parah, bila tidak dicabut akan menyebabkan keradangan
jaringan gigi dan sekitarnya, gusi bengkak, dan bernanah.
e. Kehilangan gigi yang berakibat terganggunya fungsi pengunyahan.

6. Pencegahan Gigi Berlubang (dinkes-kota.kupang.web.id)


a. Melakukan sikat gigi secara rutin setiap 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur.
b. Menggunakan pasta gigi yang mengandung flour.
c. Menghindari makanan yang manis dan mudah melekat.
d. Menghindari minuman bersoda yang bisa mengikis kekuatan gigi.
e. Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin 6 bulan sekali.
7. Perawatan Gigi Berlubang (Sariningsih,2012)
a. Karies mencapai email diobati dengan dibawa ke klinik gigi untuk ditambal.
b. Karies mencapai dentin diobati dengan dibawa ke klinik gigi untuk ditambal
dengan 1 sampai 2 kali seminggu.
c. Karies mencapai pulpa diobati dengan diberi penghilang rasa sakit dan dilakukan
perawatan saluran akar oleh dokter gigi.
d. Karies mencapai pulpa lanjut diobati dengan perawatan yang lebih kompleks,
perawatan saluran akar jika memungkinkan akan ditambal, jika tidak akan
dilakukan pencabutan oleh dokter gigi.

IV. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Waktu


1. Pembukaan
a) Salam pembuka a) Menjawab salam
b) Perkenalan b) Mendengarkan
c) Apersepsi, penyuluh penyuluhan ± 3 menit
menanyakan tentang sasaran c) Menjawab pertanyaan
pernah mengalami gigi
berlubang atau tidak
2. Penjelasan materi
Menjelaskan sub pokok bahasan Mendengarkan dan
± 15 menit
tentang gigi berlubang memperhatikan penjelasan
dari penyuluh
3. Tahap Evaluasi
Menanyakan materi yang disampaikan Menjawab pertanyaan yang ± 5 menit
kepada sasaran diberikan penyuluh
4. Penutup
Menyimpulkan materi yang telah Mendengarkan simpulan yang
± 2 menit
disampaikan dan mengucapkan diberikan penyuluh dan
terimakasih mengucapkan terimakasih

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VI. MEDIA
1. LCD
2. Laptop

VII. SUMBER KEPUSTAKAAN


1. Kementerian Kesehatan RI, 2013. Panduan Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan
Mulut Masyarakat.
2. Senjaya, Asep Arifin, 2013. September. Meyikat gigi tindakan utama untuk kesehatan
gigi. Jurnal skala Husada Volume 10 nomor 2 september 2013 : 194 – 199
3. Dewi Kumalasari, Ida Ayu dr Drg dan A.A. Gde.Agung, SKM, M.Kes.2017. Ilmu
penyakit gigi dan mulut : Denpasar. Kementerian Kesehatan RI.
4. Tarigan, Rasinta dr. Drg. 2018. Karies gigi : Penerbit buku kedokteran EGC.
5. Nisita Anitya, Alviani. 2016. Fakultas Ilmu Kesehatan
6. Drg. Endang Sariningsih “Gigi busuk dan poket periodontal sebagai fokus infeksi”
7. Dinkes-kota.kupang.web.id
8. Suryawati, 2010 “e-jurnal.com/2013/12/proses-terjadinya-karies-gigi”

VIII. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian gigi berlubang menurut Kementerian Kesehatan RI,2013 !
2. Sebutkan 2 penyebab gigi berlubnag !
3. Jelaskan proses terjadinya gigi berlubang !
4. Jelaskan 2 tahap – tahap gigi berlubang !
5. Sebutkan 2 akibat gigi berlubang !
6. Sebutkan 2 cara mencegah gigi berlubang !
7. Sebutkan 2 cara perawatan gigi berlubang !

Mengetahui Denpasar, 09 Agustus 2020


Pembimbing SAP Penyuluh

Ni Nengah Sumerti,S.SiT, M. Kes Putu Eva Widya Utami Dewi

NIP : 196509071986032003 NIM : P07125018003

Anda mungkin juga menyukai