Bila kita telaah melalui kilas balik kehidupan akan terlintas dalam benak kita
bahwa ; Semua manusia yang sukses memerlukan kewirausahaan. Sejak jaman Nabi-
nabi sudah terasa adanya kehidupan yang diwarnai oleh nuansa kewirausahaan
dengan ciri utama adanya kejujuran dan keteladanan dalam melakukan berbagai
usaha baik yang bersifat sosial sampai kegiatan yang berorientasi ekonomi. Ada kata
kunci yang tersirat dan tersurat dalam proses kewirausahaan yang dilakukan oleh
orang-orang sukses tersebut yakni tiga kata yang dapat dirangkai menjadi tiga kalimat
seperti berikut ini.
1. Sukses menjadi wirausaha
2. Wirausaha menjadi sukses
3. Menjadi wirausaha sukses
Individu yang sukses ternyata diawali oleh adanya proses sukses menjadi
wirausaha. Artinya ia bekerja keras untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi
dirinya maupun bagi orang lain dengan cara dan didasari oleh kejujuran dan
keteladanan. Apabila telah sukses menjadi wirausaha, maka kehidupan yang
bersangkutan sebagai wirausaha dalam hidupnya ia akan menjadi sukses. Sementara
itu proses berikutnya bila ia telah menjadi wirausaha, maka ia akan menjadi
wirausaha yang sukses, karena diawali dengan proses yang relatif ideal yakni sukses
menjadi wirausaha.
1
perbedaan kendati tidak banyak alias hampir sama. Hanya, kewirausahaan mempunyai
keluasan dan kedalaman yang lebih maknawi sekaligus memiliki pengertian yang
relatif lebih operasional. Bahkan beberapa penulis internasional banyak mengungkap
arti penting hal tersebut. Salah satu contohnya ; Dalam global paradox-nya, John
Naisbitt mengemukakan beberapa cetak tebal seperti berikut ini.
a. Semakin besar sistemnya, semakin kecil dan semakin kuat serta penting
bagian-bagiannya.
b. Semakin besar ekonomi dunia semakin kuat pemain terkecilnya.
c. Studi tentang pemain ekonomi terkecil, wirausaha akan bergabung dengan
studi tentang bagaimana ledakan besar ekonomi global bekerja.
d. Berpikirlah lokal, bertindaklah global.
e. Berjuta-juta perusahaan dibentuk, beribu-ribu yang bertahan.
f. Semakin kita memadukan dunia, semakin kita membedakan pengalaman kita.
g. Ininya adalah sementara perusahaan-perusahaan menjadi lebih global dengan
pabrik, penjualan dan pemasaran dan operasi dikantor pedalaman ditempat-
tempat yang tersebar luas, maka meyakinkan pelanggan sangat penting sekali
bagi keberhasilan produk mereka.
h. Dengan mengubah petani menjadi wirausaha, dengan mampu menjamin
sumber modal untuk perkembangan industri masa datang dengan
menghasilkan surplus tabungan.
i. Semakin ekonomi dunia terpadu, semakin kurang penting ekonomi negara dan
semakin penting kontribusi ekonomi dari individu dan perusahaan individual.
j. Ekonomi global bukanlah suatu permainan keuntungan pada satu pihak berarti
kerugian pada pihak lain, melainkan sebuah perluasan alam semesta.
Hal-hal yang dikemukakan tersebut menunjukan betapa seorang wirausaha
akan menjadi penting dan kuat dalam percaturan ekonomi. Bahkan sebelumnya
EF. Schumacher sudah menyatakan dalam sebuah judul bukunya Small is
beautiful. Adapun untuk menjadi wirausaha dibutuhkan kewirausahaan. Ini
berarti kewirausahaan menjadi satu topik penting untuk dikaji guna membentuk
wirausahawan handal dan profesional.
2. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan gabungan kata dari ke-an, wira dan usaha.
Ke-an adalah imbuhan yang menunjukan sifat. Wira artinya utama, gagah, berani
atau teladan. Usaha secara umum berarti proses kegiatan untuk mendapatkan
keadaan yang lebih baik. Dalam konteks bisnis usaha mengandung arti kegiatan
untuk membuat sesuatu dan atau menambah manfaat dari sesuatu tadi guna
dijual serta mendapatkan keuntungan. Jadi usaha dapat diartikan sebagai proses
kegiatan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik melalui penambahan
manfaat guna dijual serta bertujuan memperoleh keuntungan.
Dengan demikian, kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sifat
keutamaan, kegagahan, keberanian atau keteladanan dalam melakukan kegiatan
2
untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik melalui pembuatan atau penambahan
manfaat dari sesuatu guna dijual dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Pelaku atau pelaksana kewirausahaan tentu saja disebut seorang
wirausaha yang menurut Geoffrey G. Meredith et all adalah orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan
sukses (1996 : 5). Berdasarkan semua keterangan tersebut, semakin jelaslah
bahwa kewirausahaan merupakan jiwa yang dapat tumbuh dan berkembang pada
siapapun ia ; Baik sebagai pengusaha maupun pekerja. Artinya kewirausahaan
dapat dimanfaatkan oleh orang yang akan menjadi pengusaha maupun akan
bekerja di lembaga bisnis milik orang lain.
Dilihat dari prakteknya, wirausaha sama saja dengan wiraswasta. Namun
bila dikaji secara semantik nampak ada sedikit perbedaan. Wirausaha berasal dari
kata wira sama dengan berani, dan usaha singkatnya berarti kegiatan untuk
mencari keuntungan. Jadi wirausaha dapat diartikan sebagai keberanian untuk
mengambil resiko guna mendapatkan keuntungan. Sementara itu wiraswasta
terdiri dari kata-kata ; Wira yang berarti berani, swa bermakna sendiri, dan sta
mengandung pengertian berdiri. Maka wiraswasta berarti keberanian dalam
mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Dengan demikian
wiraswasta terkesan lebih berorientasi kepada kepemilikan dan atau kemampuan
sendiri. Sedangkan wirausaha lebih bertujuan pada keuntungan. Dan ketika
seorang wirausaha berbicara soal keuntungan, bukan hanya keuntungan finansial
yang menjadi orientasi, melainkan seluruh aspek yang mempunyai nilai lebih ;
Lebih positif, lebih baik, lebih banyak, lebih bermanfaat dan sebagainya.
3. Paradigma Wirausaha
Bila akan menjadi wirausaha, frame (kerangka) pertama dan utama yang
harus dipahami yaitu kegiatan-kegiatan yang terangkum dalam gambar berikut
ini
3
Input
Bahan baku
SDM
Peralatan dan
perlengakapan
Produksi Proses
Output
B. Karakteristik Wirausaha
1. Ciri-ciri wirausaha
Arti wirausaha sebagaimana telah disebutkan, menunjukan adanya
motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan. Adapun ciri-ciri wirausaha yang
hendaknya dimiliki oleh setiap orang agar mampu memanfaatkan berbagai
kesempatan yang ada, diantaranya :
Mandiri
Mempunyai profesionalisme bisnis
Disiplin, inisiatif, kreatif dan inovatif (DIKI)
Berorientasi pada prestasi dan masa depan
Ulet, optimis dan bertanggung jawab
Enerjik dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial
Terampil dalam pengorganisasian
Mempunyai perencanaan yang realistik dan objektif
Berani mengambil resiko melalui integritas pribadi yang antisipatif
Senang dan mampu menghadapi tantangan
Memiliki Teknik Produksi
Dengan demikian sebaiknya lakukan introspeksi seberapa banyak ciri-ciri
yang telah dimiliki, dan terus kembangkan. Kemudian latih hal-hal apa saja yang
belum dimiliki, agar pada saatnya mahasiswa siap untuk menjadi wirausahawan
handal dan profesional.
4
2. Unsur Pokok Wirausaha
Dalam diri seorang wirausaha hendaknya memiliki komposisi unsur pokok
sebagai berikiut:
5
e. Psikologi.
6
bagi yang akan berberak dibidang retail, perdagangan dan home industri. Kantor,
bila akan berusaha di bidangg jasa dan sebagainya.
Berikutnya, harus disiapkan perencanaan dan pengendalian produk baik
sebagai dasar pelaksanaan maupun untuk bahan pengawasan. Dalam perencanaan
produksi, secara global minimal perlu dilakukan 2 hal ; Pertama, menentukan
jenis produk yang akan dibuat dan sistem operasinya serta standar-standar produk
tersebut seperti standar kualitas, ukuran dan lain-lain. Kedua, menyusun langkah-
langkah atau tahap-tahap proses produksi dimulai dari scheduling sampai produk
tadi siap dijual dan atau dipasarkan. Perlu diketahui bahwa yang dinamakan
produk dapat berupa barang, jasa maupun ide-ide terutama ide yang orisinil.
Apabila semua itu siap, maka siklus berikutnya adalah masuknya produk
tersebut kepasaran yang sebelumnya telah mengalami proses pelaksanaan dan
pengendalian produksi, yaitu rangkaian kegiatan untuk membuat produk serta
pengendaliannya termasuk QC- Quality Control sampai produk tersebut siap
didistribusikan ke pasar atau ke tangan konsumen. Pada saat ini tugas berada di
bagian pemasaran, dan sebaliknya pada saat ini pasar sudah tersedia atau
konsumen sudah ada. Jadi dalam hal penyampaian produk ke pasar pada dasarnya
ada dua kemungkinan, yaitu :
a. Konsumen sudah ada, wirausaha tinggal mencari atau membuat produk yang
dibutuhkan konsumen.
b. Produk sudah ada lebih dulu (lihat gambar), wirausaha mencari konsumen
(a)
(b)
Kondisi (a) akan relatif lebih baik dari pada kondisi (b) (lihat gambar).
Karenanya bila yang terjadi (b), maka pola ideal siklus usaha harus lengkap
terjadi dan diawali dengan penelitian keberadaan pasar. Sejak penelitian inilah
sebenarnya kita telah membuat embrio perusahaan atau mengembangkan usaha
dan ketika melakukan proses memfasilitasi secara formal perusahaan baru mulai
berdiri. Lain halnya dengan perusahaan yang sudah ada dan akan
mengembangkan diri, siklus usaha sudah terjadi sejak mengantisipasi feed back
(umpan balik) dari pasar.
Sebagai wirausaha ataupun calon wirausaha hendaklah memahami betul
atau mempunyai asumsi bahwa pola ideal siklus usaha akan berjalan lengkap
seperti yang terlihat pada gambar 2 tersebut. Kemudian mencermatinya sedang
berada pada tahap mana anda sekarang.
7
Kalau anda sudah dapat menentukan dimana posisi anda sekarang pada
siklus tersebut, sebaiknya anda meneruskan pada tahap berikutnya.
8
memperoleh rejeki karena sering terlambat untuk bertindak. Sebaliknya,
seseorang yang telah membiasakan diri aktif, rajin bekerja, cekatan, serta ringan
kaki dan tangan, makin mudah pula memperoleh keuntungan karena cepat dan
tepat dalam mengambil keputusan. (Soesarsono Wiyandi, 1987 : 41 42)
Dengan demikian, niat dan tekad yang disertai perhitungan yang matang
akan mampu membangkitkan disiplin, inisiatif, kreatif dan inovasi. Bila ada niat
dan tekad, seseorang akan mampu melakukan pekerjaan yang diinginkannya.
Tentunya ia dapat memulai pekerjaan dari unit terkecil. Sebagai ilustrasi ; Kalau
seseorang ingin menulis suatu cerita, maka yang bersangkutan dapat memulainya
dari satu huruf untuk membuat judul. Sebab tulisan yang tersusun menjadi sebuah
ceritera itu merupakan rangkaian dari sekian banyak kalimat. Sementara itu kita
tahu bahwa rangkaian-rangkaian kalimat tadi terdiri dari beberapa kalimat, dan
setiap kalimat meliputi beberapa kata. Kemudian bila kita cermati lebih dalam
tentunya akan dapat diketahui bahwa setiap kata akan berisi suku-suku kata dan
setiap suku kata jelas mengandung huruf-huruf yang diawali oleh satu huruf.
Gambaran tersebut menunjukkan adanya kenyataan bahwa jika sesuatu dimulai,
niscaya hasil yang ingin dicapai tentu akan diperoleh. Sebaliknya jika tidak
memulai mana mungkin bisa menggapai sesuatu. Di sebuah lembaga pendidikan
misalnya, setiap dosen/guru/instruktur/pembina tentu mempunyai peluang untuk
menyusun buku pegangan mengenai materi yang ia sampaikan kepada
mahasiswa/siswanya. Selain untuk memudahkan dan mempercepat penyampaian
materi perkuliahan/pelajaran tentunya akan dapat dijadikan sarana menambah
pendapatan. Kuncinya? Mulailah langkah awal. Hal ini tentu saja memerlukan
kreatifitas tersendiri.
Kreatifitas merupakan rangkaian pemikiran yang menghasilkan karya
aktual dan relatif dibutuhkan. Untuk mendapatkan kreatifitas dapat dilakukan
dengan jalan : Memotivasi diri agar gemar dan selalu ada keinginan untuk
mencari ide, melihat serta membaca situasi dan kondisi lingkungan sekitar
kemudian menambah manfaat dari ide yang diperoleh tadi. Adapun manfaat
tersebut dapat berupa manfaat ekonomis, teknis, estetis, maupun sosiologis. Kalau
kita kreatif tentu akan selalu mendapatkan peluang bisnis, apalagi jika disertai
inovasi meski sedikit.
Berbicara inovasi ada dua jenis inovasi yang harus diketahui yaitu :
a. Inovasi murni
b. Inovasi relatif
Inovasi murni berarti penemuan yang betul-betul baru dan orisinil. Semua
anggota masyarakat di manapun belum ada yang menemukan dan atau
mengetahui hal tersebut. Sedangkan inovasi relatif adalah penemuan yang
dianggap baru dalam lingkungan masyarakat tertentu, namun sebenarnya sudah
ditemukan sebelumnya di tempat lain. Hal yang disebutkan terakhir itu dalam
konteks produksi biasanya merupakan pengembangan dan atau modifikasi
produk. Persoalannya bagaimana membuat inovasi ? Jawabannya, proses inovasi.
9
Menurut Masykur Wiratmo, Drs., M.Sc. (1996 : 15) proses inovasi dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Wiraswastawan (wirausahawan) melihat adanya kebutuhan.
b. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep.
c. Menguraikan masalah-masalah.
d. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan-kesamaan.
e. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan.
f. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang
berhubungan.
g. Mencari pemecahan sementara.
h. Meneliti pemecahan dengan hati-hati.
i. Bergerak terus jika semuanya baik.
j. Mencapai keberhasilan (membuat inovasi).
Pada dasarnya untuk membuat inovasi dalam rangka mencari peluang, usaha-
usaha dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut ini :
a. Mencari ide tentang kebutuhan masyarakat.
b. Melaksanakan kreatifitas.
c. Mengumpulkan data dari pihak terkait.
d. Melakukan percobaan pembuatan produk dalam skala dan jumlah kecil, bila
mungkin sampai kekonsep dan atau pelaksanaan pemasaran.
e. Membuat inovasi dengan menetapkan hasil percobaan sebagai inovasi.
Inti dari kegiatan mencari peluang usaha berupa disiplin, inisiatif,
kreatifitas dan inovasi akan berhulu dan bermuara pada ide atau gagasan. Jadi hal
utama dan pertama yang harus dilakukan oleh wirausaha adalah menemukan ide
untuk membuat usaha. Karenanya wirausaha harus mengetahui adanya sumber ide
untuk mencari peluang usaha (1996 : 4), diantaranya :
a. Konsumen
b.Perusahaan yang sudah ada
c. Saluran distribusi
d.Pemerintah
e. Penelitian dan pengembangan
Konsumen akan selalu menjadi sumber ide manakala selalu diperhatikan
apa kebutuhannya, yang ditindaklanjuti dengan jawaban sebagaimana
pemenuhannya, yaitu : konsumen pemakai akhir dan konsumen industri alias
konsumen yang membeli suatu komoditi untuk diolah kembali guna dijual dan
mendapatkan keuntungan. Maka produsen pun dapat dijadikan konsumen dalam
hal pemenuhan kebutuhan bahan baku. Itulah sebabnya perusahaan yang sudah
ada dapat dijadikan sumber ide dalam mencari peluang usaha. Asal kita kreatif
(dapat mempermudah dan mempermurah) konsumen maupun produsen, maka
akan didapat peluang untuk menjadi pemasok, misalnya.
10
Saluran distribusi pun merupakan sumber ide. Karenanya dapat dijadikan
akses untuk membuka usaha. Saluran distribusi adalah jalur penjualan yang
dipakai untuk perpindahan produk dari produsen ke konsumen. Untuk para
wirausahawan minimal ada lima macam saluran distribusi yang dapat
dimanfaatkan dalam membuka usaha, yaitu :
a. Produsen konsumen
b. Produsen pengecer konsumen
c. Produsen pedagang besar pengecer konsumen
d. Produsen agen pengecer konsumen
e. Produsen agen pedagang besar pengecer konsumen
Dari adanya saluran distribusi, maka akan ada peluang untuk membuka
usaha. Terutama bagi wirausaha yang tidak bisa menjadi produsen dapat
memposisikan diri untuk menjadi salah satu unsur saluran distribusi.
Pemerintah Indonesia sering membuat kebijakan yang mendorong
masyarakat untuk aktif dalam dunia usaha dan dunia industri. Peluang eksport
komoditi non migas, sering diumumkan oleh pemerintah kita. Bila kita antisipatif,
maka ini merupakan peluang bisnis yang tidak usah dicari lagi. Tinggal
konfirmasi dengan instansi terkait maka akan berjalanlah suatu usaha.
Terakhir sumber ide yang berasal dari penelitian dan pengembangan. Ini
merupakan sumber ide yang jitu. Sebab kredibilitasnya akan dapat dipertanggung
jawabkan dengan baik.
Untuk memperlebar peluang usaha maka sumber ide tadi dapat dipadukan
dan atau ditindaklanjuti denganhal-hal sebagai berikut :
a. Hobi atau kesenangan pribadi
b. Mengamati kecenderungan-kecenderungan
c. Menjawab pertanyaan mengapa tidak terdapat ...... ?
d. Kegunaan lain dari barang-barang biasa
e. Pemanfaatan produk dari perusahaan lain
11
e. Mengkaji lebih dalam setiap alternatif peluang yang memenuhi kriteria, bila
ternyata yang memenuhi kriteria tadi lebih dari satu macam.
f. Menentukan peluang yang dianggap terbaik.
g. Sebagai tambahan, memfasilitasi peluang terbaik tadi guna memulai usaha
yang tentunya telah didahului oleh studi kelayakan dan langkah-langkah lain
dalam mendirikan usaha yang didirikan
12
bahan informasi guna membuat proposal pendirian usaha. Ke-lima hal
tersebut akan bermuara pada terserapnya data mengenai konsumen serta
besarnya permintaan yang ada dan jumlah produk yang akan dapat dipenuhi.
Dari data dan informasi yang diperoleh tadi, maka dapatlah kiranya
dibuat perencanaan mengenai produk yang harus dibuat mulai dari jenis,
standar kualitas dan jumlahnya. Setelah itu, tentunya dapat ditetapkan
harganya, rencana promosi maupun distribusinya. Dan mengenai hal ini dapat
didalami pada bagian pemanfaatan marketing mix.
Untuk memperjelas uraian ini penulis kemukakan pada Bab IV mengenai Inti
Manajemen Produksi.
13
Menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usaha dan
membaginya dalam jabatan-jabatan tertentu.
Menyusun struktur organisasi berikut jabatan dan deskrisi tugas-
tugasnya baik yang utama, rutin, maupun isidental serta wewenang
dan tanggung jawabnya.
Memperkirakan kebutuhan tenaga kerja baik dalam macam-macam
jabatan yang diperlukan, jumlah persyaratan minimum yang harus
dipenuhi.
Menetapkan balas jasa dan perangsang yang dapat disediakan.
Membuat rincian rencana kegiatan dan jadwal pelaksanaan.
14
pokok telah diketahui, personal inti perusahaan akan dapat menetapkan lamanya
BEP harus dicapai. Berdasarkan perhitungan itu pula, tentunya akan dapat
ditentukan ; Berapa orang yang harus direkrut serta dengan kualifikasi bagaimana
? Selain itu, dengan adanya SDM yang telah direkrut, maka perusahaan akan
dapat menentukan pula ; Berapa banyak peralatan dan perlengkapan yang harus
disediakan serta jenis-jenisnya ? Demikian seterusnya.
15
Apakah faktor produksi (lahan tanah, pasar, uang, SDM dan bahan baku) relatif
cukup tersedia ?
Apakah secara teknis (prosedur, proses produksi, teknologi dan manajemen) dapat
dikerjakan ?
Apakah secara finansial atau ekonomis menguntungkan ?
Apakah dari segi agipoleksosbudhankam dapat dipertanggung jawabkan ?
Semakin positif proporsional jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut,
cenderung disebut layaklah usaha itu untuk dilakukan.
Bila dicermati, hasil studi kelayakan akan mempunyai multi-manfaat.
Disamping dapat dijadikan dasar pijakan untuk mendirikan usaha, hasil studi
kelayakan dapat pula digunakan sebagai bahan utama menyusun proposal pengajuan
kredit ke bank atau ke lembaga keuangan lainnya.
F. Rencana Usaha
16
Jika seseorang ingin memulai suatu usaha, maka yang pertama
ditanyakan adalah, Usaha apa yang baik untuk dikerjakan ? Untuk
dapat menjawab pertanyaan itu tentu pertama-tama diperlukan pemikiran
atau gagasan tentang peluang usaha yang diperkirakan bagus untuk
dikerjakan atau, dengan kata lain, mencari peluang usaha.
4) Informasi lain
Aspek hukum dan sosial yang terkait
Aspek kelembagaan dan administrasi
Aspek ketenagakerjaan
Bahan mentah atau bahan baku, bahan pembantu, lahan,
bangunan, transportasi, komunikasi, dan sebagainya.
Adapun sumber dan cara memperoleh data serta informasi dapat pula
mengacu kepada pendapat beliau (1987 : ), yakni ;
17
Aktif berkomunikasi dan banyak membaca merupakan kebiasaan yang
baik untuk maksud tersebut. Tentu saja untuk semua informasi yang telah
diperoleh harus dapat disusun dan didokumentasikan secara baik agar
memudahkan mencari dan menggunakannya kelak. Dewasa ini telah ada
beberapa buku petunjuk (directory) yang memuat alamat berbagai
perusahaan yang bergerak dalam perdagangan atau industri tertentu.
Carilah directory tersebut di toko buku atau tanyakan langsung kepada
asosiasi yang bersangkutan. media cetak seperti koran, majalah, buku-
buku, buku kecil (booklet) dan lembar (leaflet) merupakan juga sumber
informasi yang penting. Dari media tersebut anda peroleh informasi yang
dapat membentuk ide ataupun membantu untuk merencanakan suatu ide
agar terwujud. Dari berbagai media masa cetak dapat anda pilih yang
sesuai karena dewasa in cukup tersedia berbagai buletin, majalah, koran
dan berbagai publikasi lain yang khusus untuk bidang-bidang tertentu
seperti bidang perdagangan, ilmu pengetahuan, psikologi, sosial,
pertanian, perindustrian, dan sebagainya. Selain media masa cetak, anda
juga akan dapat memperoleh banyak informasi melalui media masa lain,
terutama siaran radio dan televisi. Radio swasta niaga selama ini banyak
berhubungan dengan pengusaha. Siaran tentang perkembangan ekonomi
termasuk juga siaran tentang perkembangan harga berbagai komoditi
perdagangan, dapat didengar disetiap saat melalui berbagai radio swasta
maupun radio pemerintah. Perkembangan produk baru juga dapat diikuti
melalui iklan yang disiarkan. Kerajinan, kecekatan dan ketelitian dalam
mendengarkan dan mencatat berbagai informasi dari berbagai media
masa akan sangat membantu pada saat data atau informasi tersebut
diperlukan.
18
Bulan/Minggu/Tanggal
No Tugas/Kegiatan Wirausaha Ket.
1 2 3 4 5 7 8 9 ... ... ...
1. Mencari ide
2. Memutuskan untuk mendirikan
usaha
3. Analisis SWOT
4. Memilih sistem & jenis produksi
5. Laksanakan riset pasar
6. Menaksir pasar potensial
7. Memilih lokasi usaha
8. Menyiapkan rencana
SDM&dana
9. Menyiapkan rencana produksi
10. Menyiapkan rencana manajamen
11. Menyiapkan rencana pemasaran
12. Meminjam dana untuk memulai
usaha bila perlu
13. Melaksanakan usaha
14. Menyusunrencana pembangunan
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilihat dari studi kelayakan (bila
sudah dilakukan). Dan sebaliknya diambil kesimpulan apakah usaha itu baik untuk
dimulai atau masih perlu langkah antisipatif yang lain.
19
global tentang : Proposal Pemasaran, Sebuah Kajian Studi Kelayakan, dengan
sistematika seperti berikut ini.
Proposal Pemasaran, Sebuah Kajian Studi Kelayakan.
Identifikasi dan analisis pasar
o Siapa calon konsumen/konsumen/calon pelanggan/pelanggan ?
Kelompok masyarakat mana ? (kelas atas, menengah, bawah)
Secara demografis berada di mana ? (perkotaan, pedesaan, perumahan,
dan lain-lain)
Stutus sosial (pegawai, petani, pedagang, dan lain-lain)
Lain-lain
o Produk apa yang diperlukan oleh calon konsumen/konsumen/calon
pelanggan/pelanggan ? Dapatkah produk tersebut dibuat oleh
anda/perusahaan anda ?
Jenis produk : barang, jasa, ide
Macam produk : kalau barang, mobil misalnya. Kalau jasa, jasa
pelayanan kesehatan gigi contohnya. Kalau ide, pembuatan sebuah
program komputer umpamanya.
Bahan baku, tenaga kerja, dan sebagainya ; Apakah itu tersedia ?
Bentuk/tipe/warna/kualitas/desain. Bentuk : pelayanan misalnya, tipe :
pelayanan kesehatan gigi misalnya, dan seterusnya.
Manfaat produk tersebut bagi konsumen.
o Harga berapa yang profitable dan marketable ?
Harga dapat terjangkau oleh calon konsumen/konsumen/calon
pelanggan/pelanggan ?
Harga menguntungkan bagi anda/perusahaan anda.
o Bagaimana sistem distribusi yang menyenangkan bagi calon
konsumen/konsumen/calon pelanggan/pelanggan ?
Apakah penjualan dilakukan dengan cara mengirim ?
Apakah mendirikan toko atau pabrik, dan lain-lain di suatu tempat.
Cari yang menguntungkan bagi konsumen dan anda/perusahaan anda.
o Jenis promosi apa yang cocok dilaksanakan ?
Promosi yang sesuai dengan nilai calon konsumen/konsumen/calon
pelanggan/pelanggan ?
Personel selling, advertising, sales promotion, publicity dan public
relation.
Semua point tersebut, merupakan identifikasi dan analisis pasar
sasaran yang dalam proposal pemasaran biasanya tercantum pada
Pendahuluan khususnya Latar Belakang.
Menentukan pasar sasaran dan segmentasi pasar
o Menganalisis pasar, dengan pertanyaan-pertanyaan
Apakah ada orang-orang dan atau ada berapa orang yang akan
membeli produk yang akan kita buat ?
20
Apakah orang-orang yang disebut pada pertanyaan sebelumnya memiliki
uang yang cukup untuk membeli produk kita sesuai dengan kebutuhannya ?
Apakah orang-orang tersebut di atas ada kemauan untuk membeli
produk kita ?
o Mengukur pasar :
Berapa banyak produk yang akan diperkirakan dapat terjual/berapa
jumlah calon konsumen/konsumen/calon pelanggan/pelanggan ?
Macam produk apa yang paling laku terjual bagi calon
konsumen/konsumen/calon pelanggan/pelanggan ?
o Segmentasi pasar :
Jenis konsumen : konsumen industri, konsumen pemakai akhir
Aspek demografis : usia, jenis kelamin, tahap daur hidup keluarga,
lain-lain.
Faktor penentu perilaku konsumen : budaya, kelas sosial, kepribadian,
tingkat pendapatan dan lain-lain.
Bagian ini merupakan alat segmentasi pasar, dan pada proposal pemasaran
diuraikan pada point dasar pemikiran
Melakukan uji pasar, lihat uji pasar pada bagian sebelumnya. Pelaksanaan
dan hasil uji pasar dituangkan dalam bagian uji pasar pada proposal
pemasaran guna mendukung dasar pemikiran.
Strategi pelaksanaan pemasaran
o Mencari Sub Perilaku Konsumen (SPK), caranya dengan mengemukakan
empat pertanyaan berikut ini.
Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli ?
Siapa yang membuat keputusan untuk membeli ?
Siapa yang melakukan pembelian ?
Siapa yang memakai produk yang dibeli ?
o Menjawab pertanyaan-pertanyaan SPK tersebut.
o Menentukan jawaban (subyek) yang dominan dalam SPK.
o Melakukan pendekatan dan atau penjualan kepada SPK yang dominan
(subyek) tadi.
o Mempertahankan dan mengembangkan pasar dengan cara mengantisipasi PLC.
Semua yang diuraikan pada bagian strategi pelaksanaan pemasaran ini
dituangkan dalam proposal pemasarani dibagian strategi pelaksanaan
pemasaran, untuk dijadikan dasar kerjasama dengan calon konsumen supaya
menjadi konsumen, berikutnya konsumen ini menjadi calon pelanggan, kemudian
menjadi pelanggan dan terakhir diharapkan dapat menjadi partner bisnis.
21
Berikut ini adalah contoh sebuah proposal penawaran produk:
PROPOSAL
PENAWARAN KERJASAMA PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI
DI SD NEGERI LOSARANG KECAMATAN LOSARANG
KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bangsa yang sehat bukanlah sekedar bangsa yang bersih dan bebas dari
penyakit baik secara lahiriah maupun batiniah, namun bangsa tersebut harus dapat
pula mempertahankan dan memelihara kesehatan dari generasi ke generasi.
Kenyataan yang dihadapi bangsa Indonesia dari tahun ke tahun hingga saat ini
adalah belum mampunya bangsa ini menuntaskan berbagai masalah kesehatan
apalagi untuk mempertahankan generasi penerus agar terpelihara kesehatannya
secara berkesinambungan. Hal ini dapat dilihat dari taraf hidup/kemampuan
masyarakat yang berbanding terbalik dengan perkembangan teknologi di bidangn
kesehatan, terutama bidang kesehatan pengobatan maupun rehabilitasi yang boleh
dibilang baru dapat berperan utuh pada kalangan ekonomi menengah ke atas. Atas
dasar hal tersebut maka pemerintah mencanangkan paradigma Sehat Bagi Semua
Tahun 2010 yang lebih mengarah pada bidang kesehatan promotive dan prefentive,
karena dianggap dapat menembus berbagai lapisan masyarakat serta mengurangi
beban negara maupun beban masyarakat itu sendiri, sesuai dengan ungkapan
mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Tidak seperti jenis penyakit lain yang berhubungan langsung dengan daya
tahan tubuh atau faktor imun seseorang yang dapat dibantu pembentukannya
melalui teknologi vaksinasi atau imunisasi, penyakit gigi dan mulut lebih
berhubungan langsung dengan faktor perilaku atau kebiasaan pelihara diri dari
setiap individu. Maka selain usah apencegahan, usah apembinaan/promotive pun
harus berjalan bersama-sama, dan ini harus dilakukan pada usia dini dimana pada
saat itu terjadi masa pergantian dan pertumbuhan gigi dari gigi susu ke gigi tetap
(usia rentan).
Jika hal ini dapat dilakukan maka kerusakan gigi pada usia dewasa dapat
diminimalkan sehingga tidak perlu lagi mengalami pengobatan rehabilitasi yang
memakan biaya lebih besar. Berarti pula kesehatan gigi generasi ke generasi dapat
dipertahankan dan terpelihara, sehingga paradigma Sehat Bagi Semua Tahun
2010 di bidang kesehatan gigi dapat terpenuhi. Namun bila program ini tidak
dilakukan pada usia dini (khususnya anak sekolah dasar) maka kemungkinan
untuk melakukan tindakan pencegahan sangat kecil yang berarti kita harus
berkorban lebih untuk mengembalikan/memulihkan kesehatan gigi.
22
2. Dasar Pemikiran
23
4. Manfaat Layanan
Program pelayanan asuhan kesehatan gigi ini akan sangat bermanfaat bagi
anak didik dalam menanggulangi terjadinya penyakit gigi dan mulut. Sehingga
dapat dicapai sumber daya manusia yang sehat dan produktif di masa yang akan
datang. Di samping itu, imbasnya tentu saja diharapkan dapat bermanfaat bagi
semua pihak terkait agar dapat melaksanakan paradigma bahkan lebih dari itu
akan dapat digunakan oleh pebisnis sebagai ajang usaha yang relatif marketable.
1. Tempat Pelayanan
Tempat pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ini akan dilaksanakan di
Gedung SDN Losarang Indramayu dengan memanfaatkan fasilitas ruangan UKS.
Dengan demikian diharapkan kegiatan belajar mengajar tidak banyak terganggu.
Sementara itu di lain pihak program terkait dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya.
2. Jenis Pelayanan
24
e. Kuratif
Perawatan/pengobatan yang diberikan dalam pelayanan asuhan ini :
Penambalan gigi tetap dengan amalgam atau ART.
Pencabutan gigi sulung yang goyang dengan cloraetyl.
f. Rujukan
Bagi anak-anak yang memerlukan perawatan lebih lanjut, akan dirujuk ke
dokter gigi terdekat atau dokter gigi pribadi (bagi yang memiliki).
3. Waktu Pelayanan
Pelaksanaan seluruh kegiatan akan dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis
pada jam kerja dalam jam/waktu belajar tetapi akan diusahakan sebaik mungkin
agar siswa tidak banyak kehilangan waktu belajar. Adapun rincian kegiatannya
sebagai berikut :
a. Satu hari untuk proses belajar mengajar / kelas karena digunakan untuk :
Survei
Penyuluhan
Sikat gigi
b. Satu minggu satu kali / kelas, sebelum masuk, waktu pulang atau waktu
istirahat untuk gosok gigi bersama.
c. Pengambilan dari kelas saat proses belajar mengajar bagi siswa yang
memerlukan
Perawatan
Pemberian flour (penguat gigi)
Disesuaikan dengan KBM di kelas.
C. ANGGARAN KEBUTUHAN
25
handuk, dll) : Rp. 500.000
Dana untuk pelaksanaan
Honor dokter gigi : Rp. 2.400.000
Honor perawat gigi : Rp. 2.400.000
Honor guru UKS : Rp. 600.000
Transportasi : Rp. 600.000
Biaya tidak terduga : Rp. 827.000
Total Biaya Diperkirakan : Rp. 9.097.000
D. MANAJEMEN PELAYANAN
26
Penyuluhan
Melakukan perawatan
b. Pelaksana pembantu :
1. Petugas UKS
Melaksanakan kegiatan penyuluhan, penilaian kebersihan
gigi dan mulut, pengawan kumur dengan larutan fluor,
pengawasan kegiatan sikat gigi masal.
2. Guru
Merupakan key person untuk merubah perilaku anak,
penyuluhan kesehatan gigi, memimpin kegiatan sikat gigi
masal.
E. PENUTUP
27
H. Salesmanship
28
Pembeli yang Cepat dan praktis
Pembeli yang Bimbang dan lamban
Pembeli yang Mudah naik pitam
Pembeli yang Terlalu cepat
Pembeli yang Pasif-apatis
Pembeli yang Intelektual
Pembeli yang Aneh
Hal lain yang perlu dicermati oleh penjual, yaitu :
Motif pembeli, terdiri dari :
o Kesenangan
o Ketenangan
o Ketenaran
o Keagungan
o Kebebasan
o Rasa cinta
o Dorongan sexual
o Rasa kasih
o Mempertahankan status
o Penambah percaya diri
o Hemat waktu
o Hemat biaya
o Keuntungan finansial
o Lain-lain
Keinginan umum, yang biasanya muncul secara naluriah, seperti :
o Ingin dan suka dihargai/dianggap orang penting
o Senang jika dipuji atau dibesarkan hatinya.
o Senang terhadap keindahan dan kemesraan
o Senang jika diberi simpati
o Senang jika diungkapkan secara positif
Mensikapi hal di atas, maka penjual/sales harus menghindari hal-hal yang
merupakan kesalahan bila hal tersebut dilakukan oleh sales/penjual, yaitu :
Kepribadian yang kurang menarik
Tak mau belajar dan bekerja keras
Cepat menyerah bila dikritikkurang memperhatikan pembeli
Mengabaikan orang yang berpengaruh
Kurang memanfaatkan pertemuan
Kurang menyadari potensi diri
Takut dan menjauhi calon pembeli
Mencoba menjual tanpa mengenal calon pembeli
Nafsu memburu pesanan besar untuk sekali pukul
Penampilan jelek dan ceroboh
Menyajikan/menjelaskan produk setengah hati
29
Kaku, tidak luwes dan tidak mampu memberi alternatif
Menghindar dari konsumen yang tidak puas
Meremehkan pesanan-pesanan yang kecil
Terlalu menekankan aspek teknologi dalam menawarkan
Bersaing dalam harga dan melupakan mutu
Hanya meniru penjual lain
Mengabaikan perbuatan baik (terutama perbuatan baik orang lain)
Memberi berita yang selalu sama (itu-itu saja)
Menganggap remeh data (informasi)
Melupakan kerjasama dengan orang lain
Kurang menyadari adanya tahap IV dalam PLC
Tidak pernah menggunakan alat bantu dalam memenangkan produk
Perhitungan yang tidak tepat dalam memulai penjualan
Dari paparan tersebut dapatlah dikemukakan beberapa hal yang harus diseriusi
oleh sales, yaitu kepribadian berupa :
1) Penampilan fisik
2) Keramah tamahan visual
a) Senyum
b) Bahasa badan yang baik
c) Suara yang sesuai
d) Ringan tangan
e) Menyenangkan
3) Sikap positif terhadap konsumen
4) Antusiasme (semangat)
5) Berpengetahuan cuku p luas
30
Kemudian seorang sales harus mengetahui bahwa kepribadian yang menarik
seorang sales akan bersumber dari ; Harapan, citra diri, percaya diri dan
keyakinan serta komitmen yang konsisten. Karenanya seorang sales harus
mempunyai harapan yang besar dan positif ; Mampu menunjukkan citra diri yang
berkenan bagi semua pihak ; Penuh percaya diri yang didasari oleh kemampuan
untuk menyampaikan berbagai manfaat dan product knowledge yang dimilikinya.
Dan hal tidak kalah pentingnya seorang sales harus mempunyai komitmen yang
selalu dijalankan secara konsisten.
Melihat kegiatan yang dilakukan oleh penjual, maka tidak bisa dilepaskan dari
kegiatan yang dinamakan dengan presentasi. Presentasi adalah penyampaian
informasi oleh presentator kepada pihak terkait yang hadir dalam suatu forum.
Biasanya forum tersebut merupakan ajang bisnis. Maka presentator harus mampu
mengemukakan :
Gagasan-gagasan konstruktif (membangun)
Konsep-konsep baru
Produk (barang, jasa, ide) yang inovatif (murni atau relatif)
Hasil pencapaian baru
Cara yang lebih efektif dan efisien
Manfaat yang lebih pragmatis
Dalam mengungkapkan informasi pada saat presentasi, harus :
Sistematis (teratur dan berurutan)
Logis-rasional (masuk akal, argumentatif dan kausalistik)
Spontan, berani dan bertanggung jawab
Ada 3 hal yang terkait langsung dengan aktivitas presentasi, yaitu :
(1) Persiapan
(2) Pelaksanaan
(3) Tindak lanjut
Secara visual ketiga hal tersebut berinteraksi seperti ditunjukkan dalam gambar
berikut ini.
I. Persiapan
II. Pelaksanaan
III. Tindak Lanjut
Berhasil Fisik
Penyajian
atau Mental
Tanya jawab
Tidak ? Teknis
Adapun rincian gambar tersebut dapat disimak pada bagian berikut ini.
Persiapan
31
o Persiapan fisik
Sehat jasmani (termasuk rohani)
Pakaian penampilan yang sesuai
Peralatan
Yang harus dibawa sendiri, seperti :
Materi, kalau mungkin digandakan
Slide, bila ada
Transparan-sheet, kalau perlu
Contoh barang dan alat peraga lainnya
Penunjuk atau stick
Yang harus disediakan oleh penyelenggara, diantaranya :
OHP dan layarnya
Mimbar atau mic
Meja dan kursi
Whiteboard dan spidolnya
Kamera slide
Infocus, dan lain-lain
o Persiapan mental
Percaya diri dan rendah hati, dengan cara :
Menguasai materi/masalah/persoalan/proyek yang sedang dibahas
Memahami metode dan media
Belatih melalui simulasi presentasi
Disiplin (taat pada aturan dan siap menerima feed-back)
Ikhlas (tidak mengharap sesuatu yang diluar kemampuannya)
Jujur dan obyektif (menyampaikan hal yang sebenarnya dan apa
adanya)
o Persiapan teknis
Menyiapkan/membuat susunan materi informasi yang akan
disampaikan, biasanya berupa makalah
Makalah yang akan disampaikan sebaiknya didukung oleh :
Penelitian lapangan
Pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi data, kesimpulan
dan saran/rekomendasi
Penyiapan contoh kongkrit melalui penyediaan produk dan atau alat
peraga lainnya
Penyiapan pendukung presentasi
Pelaksanaan
o Penyajian
o Tanya jawab
32
Bila pada saat penyajian maupun tanya jawab harus disadari bahwa pada saat itu
terjadi : olah vokal, kontak dan interaksi. Maka setiap presentator harus mampu :
o Menggunakan lambang bunyi sehebat mungkin baik gaya bahasanya,
intonasi dan perbendaharaan kata
o Memelihara kontak sosial maupun mental dengan hadirin
o Berbicara meyakinkan, mimik sesuai dengan gerak anggota tubuh yang
mendukung
o Membangun kepercayaan diri, dengan cara :
Merasa persiapan sudah matang
Bila gugup :
Orientasikan pikiran serta perasaan anda kepada materi yang harus
disampaikan
Hindari kontak psikologis untuk sementara sampai anda merasa
tidak gugup lagi.
Memanfaatkan positif thinking bila mendapatkan feed-back secara tiba-tiba,
anggap sikap dan perilaku hadirin tersebut mendukung pembicaraan kita
Cepat mengadakan pengulangan bila dirasa ada yang salah, sertai
dengan perasaan seolah-olah anda sedang berlatih terakhir untuk
beberapa saat sampai rasa salah hilang, namun perhatikan pula waktu
KONSEP AIDDA
ATTENTION (ADA PERHATIAN)
Tanda-tanda : mereka datang
Upaya : kejutan, sesuatu yg baru, aneh meriah, besar
INTEREST (TERTARIK)
Tanda-tanda : memperhatikan, bertanya
Upaya : menjelaskan dg mudah, ada contoh, bukti, persaingan
DESIRE (INGIN)
Tanda-tanda : bertanya berapa harganya
Upaya : berikan harga yang sesuai
DECISION (MEMUTUSKAN)
Tanda-tanda : ingin memilih
Upaya : negosiasi yang tepat
ACTION
Tanda-tanda mengeluarkan uang
Upaya : harga disepakati
33
o Pendahuluan
Latar belakang untuk attention
Manfaat presentasi, diarahkan untuk interest
o Isi (pembahasan), diarahkan untuk disire
o Penutup :
Tanya jawab, diarahkan untuk action
Follow-up, diharapkan ada action
Sistematika materi tersebut dapat dibuat dalam sebuah GBHP (Garis-Garis Besar
Haluan Presentasi). Dalam pelaksanaan presentasi secara umum dikenal tiga
macam teknik penyampaian, yaitu :
o Teknik eksposisi, cara penyajian informasi yang menitik beratkan pada sajian:
Data teknis
Temuan riset lapangan
Aspek pendukung
Keadaan medan
Kajian peluang
o Teknik narasi, cara penyampaian informasi yang lebih banyak memuat :
Kejadian yang dihadapi
Kronologis peristiwa
Komentar dan dukungan
Jalan keluar yang rasional
Saran atau rekomendasi
o Teknik kombinasi, gabungan dua cara di atas.
Untuk meningkatkan kualitas dan bobot presentasi khususnya dalam presentasi
bisnis, maka sebaiknya :
o Ada beberapa aspek pendukung yang dibagikan, seperti :
Rencana sumber dan penggunaan dana
Jadwal proyek dan lokasi proyek
Gambar dan spesifikasi produk terutama yang berupa barang
Formula standar dan data penunjang
Personal pelaksana
Perizinan dan aspek legalitas lainnya
o Presentasi dilakukan sebagai kerjasama tim yang beranggotakan para ahli
dibidangnya masing-masing.
Untuk lebih berkualitas lagi, maka harus dipakai logika. Dalam konteks ini ada 2
jenis logika yang sering digunakan, yaitu :
o Logika induktif, pola berpikir dari khusus ke umum
o Logika deduktif, pole berpikir dari umum ke khusus
Tindak Lanjut
o Menindak lanjuti apa yang dibicarakan dan atau dihasilkan dalam presentasi
Memuat laporan hasil presentasi
34
2. Teknik dan Strategi Komunikasi
a. Teknik Negosiasi
1) PENGERTIAN
Suatu proses dalam menghasilkan suatu persetujuan
2) TUJUAN
Meyakinkan pihak lawan agar menggeser sasaran mereka dengan juga
menggeser sasaran kita
3) P E R S I A P A N
Pahami faktor komunikasi
Kenali diri anda sebagai Negosiator
Kumpulkan informasi yg diperlukan
Ketahui pilihan yg tersedia
Ketahui dimana kita bisa luwes
Mengenali dibagian mana lawan lebih kuat dari kita
Memperkirakan pesan yg akan memojokkan kita & bagaimana
mengantisipasinya
Melihat argumentasi dari sudut pandang lawan kita
Buat alternatif argumentasi yg banyak dan memilih yang jelas
Cari argumentasi yang masih mungkin dikembangkan
Mengenali dengan baik need (kebutuhan) lawan negosiasi misalnya:
(fisiologis, keamanan, aktualisasi diri, sosial, penghargaan, keindahan, dll
4) GUNAKAN STRATEGI
A. STRATEGI KAPAN
B. Forbearance (sabar) strategi ini mengajak kita sabar & ramah
C. 2. Surprise (kejutan)
D. 3. Fait Accomply (ket. yg harus diterima)
E. 4. Blind Withdrawal (penarikan dg lembut)
F. 5. Limits (pembatas)
G. 6. Feanting (pura-pura)
H. 7. Batas waktu
I. 8. Salami
J. 9. Praktek Standart
K. 10. Orang baik / jahat
L. 11. Wewenang terbatas
b. Strategi Komunikasi
35
Bapak, produk kami ini dipakai oleh 4 dari 5 hotel berbintang lima di
Surabaya.
36
menurut Depkes kadar nitratnya hanya 0,5 % sedang standart Depkes
1,5 %.
TEKNIK MEMBUAT
PERJANJIAN BISNIS
CONTOH PERJANJIAN
37
Bertindak atas nama : Hotel Mandarin
Selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak Pertama dan Pihak Kedua mengadakan Perjanjian Jual Beli Barang
dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1.
Pihak Pertama membeli pada Pihak Kedua 500 kaleng daging dalam kaleng
tiap bulan dengan harga 25.000,- per kaleng 1 kg. Barang dikirim tiap bulan
sebelum tanggal 5.
Pasal 2.
Atas pembelian tersebut Pihak Pertama akan melakukan pembayaran 4
bulan setelah barang sampai di gudang Pihak Pertama.
Pasal 3.
Pihak Kedua akan mengirim barang sampai di gudang dalam keadaan utuh.
Pasal 4.
Apabila barang dalam keadaan rusak, Pihak Kedua harus mengganti dan
kaleng yang rusak dihancurkan dengan disaksikan oleh Pihak Pertama
Pasal 5.
Dalam hal kaleng rusak akan tetapi isinya masih baik maka Pihak Pertama
bersedia membeli barang dengan harga Rp 10.000,-/ kaleng.
Selanjutnya segala sesuatunya yang berkaitan dengan kaleng rusak menjadi
tanggungjawa Pihak Pertama.
Pasal 6.
Apabila Pihak Pertama minta pesanan lebih dari yang ditentukan pada
pasal 1, Pihak Pertama harus memberi tahu 7 hari sebelumnya. Apabila
Pihak Pertama sudah minta tambahan pesanan sesuai ketentuan dan pada
hari yang sudah ditentukan ternyata barang yang dikirim tak memenuhi
jumlah yang dipesan maka Pihak Pertama akan mencari dipasar bebas
kekurangannya. Kalau harga di pasar bebas melebihi harga yang sesuai
kontrak maka Pihak Kedua akan membayar kekurangannya ditambah
denda 50%.
Pasal 7.
Apabila Pihak Pertama terlambat membayar sesuai dengan ketentuan maka
Pihak Pertama dikenakan denda maksimal % tiap bulan
Pasal 8.
Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan kontrak ini kedua Pihak
sepakat mengadakan musyawarah.
Apabila musyawarah tak tercapai maka penyelesaian diserahkan pada
Pengadilan setempat.
38
Perjanjian ini berlaku setelah ditandatangani dan berlaku satu tahun
kemudian.
Pihak Pertama, Pihak Kedua,
(______________) (______________)
Saksi,
(_________________)
J. Laporan Kerja, suatu pedoman Evaluasi Usaha.
Konsep Evaluasi terhadap Hasil Pelaksanaan Kerja dalam Bentuk Laporan Kerja.
Laporan Kerja merupakan dokumen yang sangat penting bagi wirausaha untuk
dapat mengevaluasi setiap kegiatan usahanya. Konsep evaluasi adalah
membandingkan antara rencana usaha dengan hasil pelaksanaan usaha dalam
bentuk laporan kerja. Dengan demikian dapat diketahui apakah usaha yang
dilakukan sudah berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Hasil dari suatu
laporan kerja adalah tindak lanjut terhadap setiap aspek yang dinilai belum sesuai
dengan rencana usaha, serta penelitian dalam rangka pengembangan produk
berdasarkan umpan balik yang diperoleh dari konsumen.
Pertemuan keenam:
Buatlah suatu rencana usaha berdasarkan studi kelayakan usaha yang telah
anda lakukan pada tugas kelima!
Pertemuan ketujuh:
39
Buatlah suatu proposal penawaran produk sesuai dengan produk yang anda
tuangkan dalam rencana usaha pada tugas!
Pertemuan kedelapan:
Presentasikan dihadapan kelas proposal penawaran produk yang telah anda
buat!
Pertemuan kesembilan:
Buatlah suatu kontrak kerja/ nota kesepakatan terhadap produk yang telah
anda tawarkan melalui proposal penawaran!
Pertemuan kesepuluh:
Buatlah suatu evaluasi terhadap laporan kerja dengan membandingkannya
terhadap rencana usaha (business plan) yang dibuat sebelumnya!
40
Individu yang sukses ternyata diawali oleh
adanya proses sukses menjadi wirausaha.
Artinya ia bekerja keras untuk menjadi orang yang
bermanfaat bagi dirinya maupun bagi orang lain
dengan cara dan didasari oleh kejujuran dan
keteladanan.
41
3. Keterkaitan kewirausahaan dengan profesi dan
disiplin ilmu yang lain
a. Peran kewirausahaan terhadap profesi.
b.Disiplin ilmu yang terkait dengan
kewirausahaan:
1. ilmu ekonomi,
2. ilmu komunikasi,
3. ilmu kepemimpinan,
4. ilmu organisasi dan manajemen,
5. psikologi
4. Menciptakan peluang usaha
a. Pola ideal siklus usaha.
b.Mencari peluang usaha.
c.Langkah-langkah konkrit dalam menciptakan
peluang usaha
5. Studi Kelayakan Usaha
a.Aspek-aspek dalam studi kelayakan usaha:
1) aspek pasar dan pemasaran,
2) aspek teknis dan teknologi,
3) aspek manajemen operasional,
4) aspek ekonomi dan keuangan,
5) aspek keuangan.
b.Isi laporan studi kelayakan.
6. Rencana Usaha
a.Pentingnya perencanaan.
42
b.Aspek-aspek Business Plan.
c.Kerangka Rencana Usaha.
7. Proposal Penawaran Produk/Jasa
Kerangka proposal penawaran produk
8.Salesmanship
a.Teknik menjual dan teknik presentasi
b.Teknik dan strategi komunikasi
43
diartikan sebagai pengusaha kecil. Padahal
nyatanya tidaklah demikian.
Secara etimologis (asal-usul kata), di
Indonesia kata kewirausahaan merupakan wacana
yang berkembang dari kewiraswastaan.
Sebetulnya kedua kata tersebut ada perbedaan
kendati tidak banyak alias hampir sama. Hanya,
kewirausahaan mempunyai keluasan dan
kedalaman yang lebih maknawi sekaligus
memiliki pengertian yang relatif lebih operasional.
Bahkan beberapa penulis internasional banyak
mengungkap arti penting hal tersebut.
44
bagaimana ledakan besar ekonomi global
bekerja.
45
kontribusi ekonomi dari individu dan perusahaan
individual.
46
dalam melakukan kegiatan untuk mendapatkan
sesuatu yang lebih baik melalui pembuatan
atau penambahan manfaat dari sesuatu guna
dijual dengan tujuan memperoleh keuntungan.
47