2 SKS
Mata kuliah ini membahas administrasi dan laporan manajerial usaha farmasi
perusahaan
GBMK
1
Perusahaan adalah : (masyarakat yang pluralisme) suatu usaha bersama dengan
sasaran sosial
different costs for different purposes bahwa biaya digolongkan atas dasar
- Bahan baku
- Tenaga kerja
- Overhead
b. Biaya periodik yaitu biaya yang berhubungan dengan waktu dibanding dari
a. Pengeluaran modal
b. Pengeluaran penghasilan
a. Biaya variabel
c. Biaya tetap
2
4. Berdasarkan hubungan untuk tujuan pengawasan, digolongkan:
a. Biaya produksi
b. Biaya pemasaran
d. Biaya keuangan
3
- Perusahaan
Faktor produksi :
2. Tenaga kerja
3. Modal
4. Kepengusahaan/skill /keahlian
Konsumen
Dunia Usaha
4
Administrasi pembukuan
1. Buku kas
2. Buku bank
7. Buku pembelian
8. Buku memorial
Perusahaan kecil
Perusahaan
Perusahaan besar
5
Perusahaan kecil ada 4 kriteria
Dasar pemikiran yang baik muncul dari suatu sistem yang bebas :
Bentuk kepemilikan
1. Sole proprietorship
2. Partnership
3. Corporation
1. Ratio likuiditas
2. Ratio leverage
3. Ratio aktivitas
4. Ratio rentabilitas
6
Memenuhi kebutuhan modal kerja :
1. Sistem perusahaan
4. Manajemen umum
6. Kewiraswastaan
7
Keuangan perusahaan dan investasi
Pemodal (Psa)
Direksi
Petugas Apotik
8
Harta (dalam ribuan)
Harta lancar:debet
Kas Rp 148.075
Piutang dan wesel tagih Rp 310.800
Persediaan barang dagangan Rp 151.020
+
Total harta lancar Rp 609.895
Harta Tetap:
Bangunan dan peralatan Rp 250.575
Dikurangi penyisihan penyusutan Rp 190.430
+
Rp 60.145
Rp 670.040
===========
Kekayaan pemilik :
Modal pemilik Rp 275.460
Total hutang dan modal Rp 670.040
===========
9
Rasio lancar (current ratio)
Ratio leverage: mengukur sampai di mana perusahaan telah dibiayai oleh hutang-
hutang
Jumlah hutang
Ratio hutang = x 100%
Jumlah aktiva
394.580
= = 58,89% > 40%
670.040
Ratio aktiva:
10
Hasil pengembalian atas penjualan (return on sales)
- Analisa keuangan
- Administrasi perbekalan
- Peningkatan penjualan
- Material
- Ketenagaan
Analisa keuangan
sumber dana
11
1. Ratio likuiditas
Aktiva lancar
a. Current ratio =
Pasiva lancar
2. Ratio leverage :
Jumlah hutang
a. Ratio hutang =
Jumlah aktiva
Laba kotor
b. Times interest earned =
Biaya bunga
12
4. Ratio keuntungan (profitabilitas)
Penjualan netto
PMK Bruto = = x
Aktiva lancar
Penjualan netto
PMK Netto = = x
Aktiva lancar hutang lancar
13
Perputaran Hutang Dagang
Pembelian
P.H.D. = = x
H.D. Rata-rata
pembahasan :
1. Commerce
2. Industry
3. Banking
4. Government
1. J.P. Accounting
2. J.P. Auditing
Financial Ace
I.P. Accounting
Cost Acc
14
Kewajiban penyelenggaraan akuntansi perusahaan termuat pasal 6 KUHD :
Adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap dan
biaya variabel
kenaikan produksi
15
Progresif variabel
Biaya (Rp)
Proporsionil variabel
Degressif variabel
Volume produksi
Contoh :
Harga jual tiap unit Rp 2.500,- untuk produksi hingga 2.000 unit
Jawab
TR = TC
QP QVC = TFC
Q (P VC) = TFC
TFC
BEP Q =
P-VC
16
Q x 2500 = 375.000 + (2.000 x Q)
375.000
Q = = 7.500 unit
500
Produk yang dijual memberikan sumbangan Rp 500,- untuk menutup biaya tetap
Ada kalanya biaya variabel per unit dan harga jual tidak diketahui
Contoh
Biaya tetap apotik pada bulan pertama adalah sebesar RP 3.000.000 per
bulan dan laba bersih penjualan 25%
Jawab :
Biaya tetap
BEP =
Biaya variabel
1
Volume penjualan
BT
=
75
1
100
4 x BT =4 x Rp 3.000.000
= Rp 12.000.000,-
17
Jika apotik tersebut menginginkan keuntungan Rp 10.000.000,-/bulan
Maka BEP ?
(BT + 10.000.000)
BEP = = Rp 52.000.000,-
75
1
100
Total revenue
Laba
BEP Total cost
1675
Variabel Cost
375 Fixed Cost
Rugi
10 jt Laba
BEP
+
3 jt
Rugi
12 jt 52 jt
Volume penjualan
18
PT HILDA
Laporan Rugi-Laba
Periode Tahun Buku 19X7
Penjualan Rp 300.000,00
Harga Pokok Penjualan Rp 146.500,00
Laba kotor Rp 153.500,00
Biaya penjualan Rp 35.000,00
Biaya administrasi dan umum Rp 42.500,00
Rp 77.500,00
Laba bersih usaha Rp 76.000,00
Penghasilan dan biaya di luar usaha
Laba bunga Rp 2.500,00
Penghasilan jasa giro Rp 500,00
Rp 2.000,00
Laba sebelum pos luar biasa Rp 74.000,00
Pos luar biasa (setelah dipotong pajak)
Rugi kebakaran Rp 14.000,00
Laba penghapusan hutang
Dari pemilik Rp 7.000,00
Rp 7.000,00
Laba sebelum pajak Rp 67.000,00
Pajak penghasilan PPh Rp 11.100,00
Laba bersih Rp 55.900,00
============
19
Dengan diketahui harga pokok barang yang diproduksi maka harga pokok penjualan
dapat dihitung pula yakni dengan menambahkan harga pokok barang yang
akhir produk selesai. Contoh berikut tentang laporan harga pokok penjualan.
PT. HILDA
Laporan Harga Pokok Penjualan
Untuk Tahun 19X7
(Dalam Ribuan Rupiah)
Bila produk pokok penjualan sudah diketahui, kemudian ditemukan (match) dengan
penjualan akan dihasilkan laba kotor. Laba kotor dikurangi biaya usaha akan
menghasilkan laba usaha. Kemudian jika dikurangi dengan biaya dan penghasilan di
luar usaha serta pos-pos luar biasa (extra ordinary) juga pajak penghasilan akan
dihasilkan laba bersih. Dengan kata lain tersusunlah laporan rugi-laba. Laba bersih
ini akan dimasukkan dalam laporan perubahan laba ditahan atau laporan perubahan
modal. Untuk lebih jelasnya dibuatkan contoh lanjutan dari contoh terdahulu.
20
PT HILDA
Laporan Harga Pokok yang Diproduksi
Untuk Tahun 19X7
(Angka dalam Ribuan Rupiah)
BAHAN MENTAH :
Persediaan awal bahan mentah Rp 14.000,00
Pembelian bahan mentah Rp 42.300,00
Bahan mentah siap digunakan Rp 56.300,00
Persediaan akhir bahan mentah Rp 9.000,00
Bahan mentah yang digunakan Rp 47.300,00
Tenaga kerja langsung Rp 44.200,00
21
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA
DAN LAPORAN HARGA POKOK BARANG
YANG DIPRODUKSI
22
ALIRAN BIAYA / SIKLUS AKUNTANSI
Biaya penyusutan
23
DASAR-DASAR PENJURNALAN PADA SIKLUS
BIAYA PRODUKSI
24
PEMBUKUAN PABRIK DAN PEMBUKUAN KANTOR
25
Tujuan dari harga dan penentuan harga
Harga
Kurva permintaan
Kurva penawaran
Jumlah penjualan
Secara umum titik dimana kurva penawaran dan permintaan saling berpotongan
Tujuan penetapan harga adalah untuk memaksimalkan laba, ada kemungkinan diberi
Jadi ada tiga tujuan utama yang mempengaruhi praktek penetapan harga.
1. Saham pasar
Marjin laba ditetapkan pada tingkat yang rendah dapat menarik pembeli, tujuannya
untuk menjual lebih banyak barang dan dapat meningkatkan laba secara
26
Kenaikan harga yang sedang berlaku akan mengurangi dan membatasi penjualan.
Bila penurunan harga melampaui kenaikan harga maka tidak akan ada keuntungan.
Misal: Kenaikan harga 10% bila akan menyebabkan volume penjualan turun 7% =
akan mendatangkan laba. Tetapi bila turun hingga 12% = menyebabkan kerugian.
Faktor internal
Tujuan perusahaan
Biaya produk
Market mix
Organisasi
Policy harga
27
Langkah pertama dalam melancarkan penetapan harga ialah: menetapkan harga
- Biaya overhead
- Marjin laba
- Harga pesaing
1. Orientasi biaya
3. Orientasi permintaan
Beberapa jenis usaha penetapan harga pada biaya plus laba ini terutama berlaku
Dengan rumus :
28
Dengan menggunakan suatu standar laba yang wajar, penetapan harga berdasarkan
biaya plus dapat membuat jaminan dalam pasar yang tidak menentu.
Contoh :
Rp mark up
= % dari mark up
Harga jual
Rp 20,-
= 33 1/3%
Rp 60,-
Adalah untuk memperoleh suatu tingkat laba dari jumlah dana yang
diinvestasikan
29
3. Penetapan harga yang berorientasi pada permintaan
Didasarkan pada estimasi tentang bagaimana hasil penjualan dengan harga yang
P x Q = TR
P = harga
Q = jumlah
TR = pendapatan total
P Q
P Q
Estimasi permintaan ialah suatu keadaan yang relatif dari kuantitas yang diminta
P x Q = TR
P x Q = TR
P x Q = TR
P x Q = TR
30
Laporan harga pokok barang yang diproduksi terdiri dari :
Tahap Pembelian
Penyimpanan
Pemakaian/produksi
Pemenuhan kembali
31
Elemen biaya bahan baku yang dibeli :
3. Ongkos/biaya angkut
32
Contoh : BB X Rp 300.000 3/6 x 50.000 = Rp 25.000
Jurnal :
Persediaan BB x Rp 325.000
Persediaan BP y Rp 325.000
Hutang Rp 600.000
Kas Rp 50.000
Potongan pembelian
2/10, n/30
Ada dua cara pencatatan :
1. a. Mencatat harga faktur kotor
b. Mengakui potongan pembelian sebesar income / pendapatan
2. a. Mencatat harga faktur bersih potongan
b. Mengakui potongan sebagai kerugian/loss setelah periode potongan
I II
33
Permintaan BB dari Bagian Produksi ke Bagian BB
atau :
Pembelian Rp xxxx
+
Biaya yang siap digunakan Rp xxxx
34
Penilaian persediaan akhir metode :
1) FIFO FIFO----FEFO
2) LIFO LIFO
3) Rata-rata tertimbang
35
PT HADI
KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU
*) = Harga sesungguhnya
**) = Harga rata-rata
Gambar 1
Kartu Persediaan Bahan Baku
36
Kartu Persediaan Bahan Baku
*) = Harga sesungguhnya
**) = Harga rata-rata
Gambar 2
Kartu Persediaan Bahan Baku
PT HADI
Laporan Mingguan Sisa Bahan Baku
Tidak Bisa Digunakan
Dibuat oleh:
Gambar 3
Formulir Laporan Sisa Bahan Baku yang Tidak Bisa Digunakan
PT HADI
KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU
Gambar 4
Kartu Persediaan Bahan Baku
PT HUDA
YOGYAKARTA
LAPORAN BIAYA UPAH DAN INSENTIF
Departemen : ________
Tanggal : ________
Kuantitas Std : ________
No Kuan- Insentif
Jam Upah
Kartu Tarif ti tas Premium Total
Kerja Standar Bonus
Kerja dicapai Tarif Jumlah
Gambar 5
Laporan Biaya Upah dan Insentif
Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja pembayaran kepada pekerja yang didasarkan pada jam kerja
Di dalam upah sudah ada pengurangan/potongan seperti: PPh, iuran Astek dan lain-lain.
1. Catatan kepegawaian
Pabrik :
Tanggal :
Tarif minimum : Rp 20.000
Tambahan
No Tarif Jam ditambah
Nama Kualitas Jumlah
Kartu (Rp) Kerja minimum
(Rp)
Gambar 6
Laporan Biaya Upah
2. Catatan waktu kerja
Dalam melakukan pembayaran upah dilakukan atas dasar jam kerja atau upah
produksi, dengan menggunakan time clock card dapat dilihat kapan pegawai itu
datang dan pulang. Kartu ini diparaf/ditanda tangani oleh yang bersangkutan
Berdasarkan catatan tersebut di atas ada tiga metode dasar penentuan upah kotor:
Besar upah kotor adalah mengalikan jumlah jam kerja dan tarif per jam kerja
Pada perusahaan yang menggunakan dasar tarif per unit produksi dibuatkan
tarif minimum per jam kerjanya. Jika hasil tarif per unit produksi lebih rendah
dari tarif minimum, maka tarif ini harus dimark-up/ditambah. Tambahan biaya
baik dapat diproduksi lebih dari/di atas jumlah/kualitas standar yang sudah
ditetapkan.
Distribusi Biaya Upah dan Gaji Kotor
Pencatatan dilakukan pada buku besar/buku pembantu. Ada dua macam buku
pembantu :
Biaya tenaga kerja langsung dicatat dalam proses, biaya tenaga kerja langsung
Setelah dihitung upah kotor dicatat pada rekening yang bersangkutan baik
WIB xxxx
FOH xxxx
Salary/payroll xxxx
Buku besar
Payroll journal suatu daftar yang berisi atau menunjukkan : nomor kartu kerja,
nama karyawan, upah kotor, potongan-potongan, upah bersih dan cara pembayaran
PAYROLL REGISTER
PT HUDA
YOGYAKARTA Bulan/Minggu ke :
Penghasilan Potongan
No Total
Reguler Lembur Total Pajak
Kartu Nama Jam La
Upah Peng Astek
Kerja Kerja Jam Tarif Jml Jam Tarif Jml la
Lemb hasilan
Total
Gambar 7
Formulir Payroll Register
Beberapa masalah dalam biaya tenaga kerja :
a. Waktu menganggur
harus menunggu bahan dan lain-lain. Masalah tersebut dalam akuntansi biaya
b. Shift premium
Pabrik yang berproduksi 24 jam penuh : menimbulkan giliran kerja (shift) bagi
buruh/karyawan. Masalah yang timbul : kerja malam hari maka akan berbeda
perlakuannya.
Misal :
Journal :
WIB 16.000
Payroll 16.800
c. Bonus
Adalah tambahan pembayaran upah gaji, karena karyawan tersebut telah bekerja
- Besar laba %
Misalnya :
Sebuah pabrik memberi cuti satu minggu dan ada lima hari libur dalam satu
Waktu produksi :
50 minggu x 40 jam = 2000 jam
Jika seorang buruh mendapat upah Rp 61.000 maka yang menjadi FOH = 4% x
FOH 2.440
Saat disetujui :
Pekerjaan yang rusak diperlukan tenaga kerja untuk memperbaiki hal ini
ditetapkan yaitu adanya sebagian FOH yang berasal dari tenaga kerja langsung.
adalah jam kerja reguler dan 1 jam lembur tarif atau kerja lembur 50% dari tarif
Jurnal
Biaya overhead pabrik Rp 800
Biaya tenaga kerja langsung Rp 3.000
Biaya upah dan gaji Rp 3.800
Saat pembayaran
Biaya upah dan gaji Rp 3.800
Hutang upah/gaji Rp 3.800
FEASIBILITY STUDY (Study Kelayakan)
1. Sarana fisik :
Perlengkapan :
- Resep - Buku-buku
2. Tenaga personalia :
- Apoteker orang
- AA orang
- JR orang
- TA orang
- T. kasir orang
- Satpam orang
3. Biaya pengelolaan
- PPH 15% -
- Listrik/air/gas -
Biaya operasional : Rp
Biaya perlengkapan : Rp
Biaya bunga : Rp
Biaya tetap : Rp
BEP 4 x BT
Pajak-pajak di Apotik:
Pajak adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan sebagian
Macam pajak :
Pajak langsung
- PPh
- Pajak pendapatan
- Pajak GDR (Bunga Deviden Royalty)
- PPn
- Materai
- Cukai
- PBB
BOP / FOH adalah seluruh biaya produksi yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai
Jurnal :
Bulan tahun
Departemen : .
Upah Pemeli Pemeli
Penyu
Tgl Ref Gaji tidak Supplies haraan haraan Pajak
sutan
langsung bahan alat
Lain-lain : Asuransi
Lain-lain total
Jurnal :
Barang dalam proses WIP xxxxx
Biaya overhead (dibebankan)FOH xxxxx
tepat
5.000.000
a. x Rp 1,- = Rp 5.000,- unit
1.000
5.000.000
b. BB = x 100% = 50% BBB
10.000.000
5.000.000
c. x Rp 100% = 62,5%
8.000.000
1. Metode langsung
3. Metode aljabar
Pengertian Pajak
Menurut Prof. Dr. H. Rachmat Soemitro, SH : Pajak adalah peralihan kekayaan dari
dengan tidak mendapat imbalan yang secara langsung dapat ditunjukkan, digunakan
untuk membiayai pengeluaran umum dan dapat digunakan sebagai alat pendorong,
penghambat atau untuk mencapai tujuan yang ada di luar bidang keuangan negara.
Pasal 23 ayat 2 UUD 1945 : Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan
undang-undang
Masih ada dua ketentuan tentang pemungutan pajak yaitu pasal 16 dan 17 ICW
(Indische Comptibiliteit Wet) STBL 1864 No. 106 mengatur tentang cara
diperhitungkan dengan APBN. Dengan kata lain kedua pasal tersebut merupakan
syarat formal yang wajib dipenuhi diajukan ke DPR produk hukum yang
2. Pajak daerah
b. Penanggung pajak
c. Pemikul pajak
Jika ketiga unsur tersebut ditemukan pada seseorang pajak langsung jika tidak
tidak langsung
Contoh : cukai tembakau
- Pabrikan a
- Pedagang rokok b
- Konsumen c
Pembagian pajak secara prinsipil :
- Pajak subjektif pribadi wajib pajak
bisa pribadi/badan
Hukum Pajak :
Hukum pajak material : Adalah hukum pajak yang memuat nomor-nomor yang
d. Reformasi perpajakan
4. Tarif pajak tetap tarif tetap tanpa melihat obyek pajak, misal materai
10% x Rp 25.000.000
15% x Rp 25.000.000
30% x Rp ..
< Rp 8.640.000 0%
3. Konstruksi : 2% final
4. Pengawas konstruksi/konsultan : 4% final
PPn = 10%
10% x HJ PPNBM
Mobil mewah :
Contoh :
10%
PPn : x 1.100.000 = Rp 100.000
110%
= 10% x 100.000
= Rp 10.000,-