Anda di halaman 1dari 37

UJIAN TENGAH SEMESTER

KEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh :

Ricky Feriyanto 17509134003

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN


DOSEN : KIR HARYANA
SIFAT : BUKA BUKU

1. Syarat utama untuk menjadi seorang wirausaha yaitu memiliki tiga


landasan pokok, yaitu: jiwa kewirausahaan, kompetensi manajemen,
dan kompetensi keahlian bidang usaha. Jelaskan masing-masing ketiga
hal tersebut dan jelaskan keterkaitan antara satu dengan lainnya, serta
berikan contoh-contoh yang relevan.
2. Jelaskan implementasi dari masing-masing konsep di bawah ini dalam
pengembangan dan atau menjalankan suatu usaha yang harus dimiliki atau
dijiwai atau dilakukan oleh pengusaha/calon pengusaha, yaitu konsep
tentang:
a. berfikir perubahan
b. berikir kreatif
c. berorientasi pada tindakan
d. pengambilan resiko
e. kepemimpinan
f. etika bisnis
g. mencari gagasan usaha
h. pemasaran
3. Jelaskan manajemen usaha yang baik melalui sebuah contoh suatu
perusahaan/usaha tertentu (bebas jenis usahanya).

2
1. Jiwa Kewirausahaan
Adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan
dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki
sesorang untuk kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari
penghasilan, jiwa kewirausahaan ditanamkan sejak seseorang mulai sadar
bahwa uang itu penting dan seseorang tersebut memeliki keterampilan
atau sesuatu hal seperti barang atau jasa yang bisa dijual, sesorang akan
belajar untuk lebih mandiri, berfikir kritis, dan maju apabila ditanamkan
jiwa kewirausahaan sejak dini, kerena dia akan berfikir tentang bagaimana
mengolah hasil dari keterampilan ataupun hasil pembelajaran yang selama
ini dia lakukan untuk dijadikan sebuah karya yang dapat dijual, entah itu
makanan, pakaian, jasa, atau barang-barang lain.
Jiwa wirausaha dapat berkembang seiring dengan inginnya seseorang
mencari penghasilan dari faktor keadaan ekonomi yang tidak mendukung,
sehingga banyak jiwa kewirausahaan yang tertanam dibenak seseorang
akibat desakan ekonomi tersebut, umur bukanlah ukuran untuk
menanamkan jiwa kewirausahaan tapi kesadaran akan betapa bernilainya
uang untuk dihasilkan, karena banyak dari para wirausahawan memiliki
keinginan berwiraswasta karena timbul keinginan terbesar yaitu mencari
uang.
Umur bukanlah suatu ukuran untuk ditanamnya jiwa kewirausahawan,
namun kesadaran akan betapa bernilainya suatu ilmu untuk dapat
dijadikan sebuah lahan untuk sebuah wirausaha, atau kapan desakan
ekonomi mulai muncul maka jiwa irausaha patut untuk ditanamkan secara
mendalam agar potensi-potensi kewirausahaan dari seseorang dapat
timbul.
a. Manajemen Usaha
Manajemen Usaha dan Bisnis– Pengertian manajemen usaha
dan bisnis adalah proses mengelola untuk menciptakan sesuatu yang
baru (lain alias berbeda dengan yang telah ada), dengan menggunakan
suatu modal baik waktu, tenaga ataupun uang beserta resiko yang

3
mungkin akan terjadi dengan tujuan untuk mencapai kepuasan,
keuntungan serta kebebasan pribadi.
Kita sering membahas tentang manajemen, kita ulangi lagi
manajemen merupakan semua aktivitas manusia dalam sebuah
organisasi dengan menggunakan sumber daya serta fasilitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. (Baca : Pengertian
Manajemen) Sedangkan kewirausahaan adalah sebuah proses untuk
menciptakan sesuatu yang baru (lain alias berbeda dengan yang telah
ada), dengan menggunakan suatu modal baik waktu, tenaga ataupun
uang beserta resiko yang mungkin akan terjadi dengan tujuan untuk
mencapai kepuasan, keuntungan serta kebebasan pribadi.
Manajemen kewirausahaan ini menyangkut semua yang ada
dalam perusahaan. Untuk menjadi seorang wirausaha harus punya 4
kompetensi berikut:
 Terfokus pada dasar bukannya teknologi.
 Buat rancangan pendanaan agar terhindar dari defisit keuangan
perusahaan.
 Bangunlah tim manajemen, bukan perorangan.
 Beri peran tertentu bagi pihak yang ikut mendirikan usaha (co-
founder) manajemen kewirausahaan.
Wirausaha tidak jauh dari yang namanya resiko dan halangan,
karena itulah kuatkan mental dan berjuanglah untuk mencapai tujuan
yang telah dicanangkan. Manajemen kewirausahaan ini menyangkut
dengan lingkungan internal jadi akan menyangkut kemampuan
internal serta eksternal agar dapat bersaing dengan menggunakan
keputusan yang strategis. Berikut 4 strategi yang sering digunakan
oleh wirausaha.
Ilmu manajemen ini sangat penting, karena manajemen ini
seperti jantung dari perusahaan. Jika manajemennya tidak kuat dan
kokoh maka perusahaan akan bangkrut dalam waktu singkat.

4
b. Kompetensi Bidang Usaha
Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan
meliputi :
 Kemampuan Teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana
memproduksi barang dan jasa, serta menyajikannya.
 Kemampuan pemasaran, yaitu kemampuan tentang bagaimana
menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat.
 Kemampuan Finasial, yaitu kemampuan tentang bagaimana
memperoleh sumber-sumber dana dan cara menggunakan; dan
kemampuan hubungan, kemampuan tentang bagaimana cara
mencarikan, memelihara dan mengembangkan relasi dan
kemampuan komunikasi serta negosiasi. Dalam memasuki arena
bisnis atau memulai usaha baru, seorang dituntut tidak hanya
memiliki kemampuan, tetapi juga harus memiliki ide dan kemauan.
Ide dan kemauan tersebut, harus mewujudkan dalam bentuk barang
dan jasa yang laku di pasar. Proses bisnis, yang diawali dengan
kepribadian dan ide tersebut mencerminkan keterpaduan antara :
Anda-Ide Uang-Fasilitas, Pasar-Uang dan profit serta barang dan
jasa. Kemudian dalam merintis usaha baru ini, harus diperhatikan
pula : bidang dan jenis usaha yang dimasuki, bentuk usaha dan
bentuk kepemilikan yang akan dipilih, tempat usaha yang akan
dipilih, organisasi usaha yang akan digunakan, jaminan usaha yang
mungkin diperoleh serta lingkungan usaha yang akan berpengaruh.

Contoh wirausahawan yang termasuk dalam jiwa kewirausahaan :

a. Memiliki Rasa Percaya Diri


Memiliki Kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan
terhadap orang lain.

5
b. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Maksudnya adalah Seorang wirausaha harus mempunyai sikap
tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga
harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya.
c. Berani Menanggung Risiko
Berani menanggung resiko berhubungan dengan sikap keinginan
untuk bertanggung jawab. Para wirausahawan siap menanggung
resiko atas segala tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak,
wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang, sehingga
risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.
d. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk
memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan
bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik
memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.
e. Keorisinalan
Sifat Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal
berarti tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki
pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada kemampuan untuk
melaksanakan sesuatu.
f. Berorientasi ke Masa Depan
Seseorang wirausaha harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang
hendak ia lakukan? Apa yang ingin dicapai? Sebuah usaha bukan
didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab
itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan (planning) dan
strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan
dilaksanakan.
g. Jujur dan Tekun
Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan
tekun. Jujur terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-
pegawainya. Tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari

6
ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis usahanya yang baru
akan mulai berkembang.
h. Memiliki Kreativitas Tinggi
Kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak
ada. Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang
dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk
memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari.
i. Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan
Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya
dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada
usaha yang digelutinya. Dalam menjalankan usahanya tersebut,
seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang menggebu-
gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan
usahanya. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam berusaha, berani
menanggung resiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi
peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh
terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha sehebat apapun pasti
akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu,
penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen
terhadap usaha dan pekerjaannya.
j. Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap
peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau
pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang
etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga
menampung wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang
mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.

7
k. Mandiri atau Tidak Ketergantungan pada Orang Lain
Seorang wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru
dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada
disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa
yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasan konsumen. Oleh karena itu, seorang wirausaha hendaknya
mandiri dan tidak bergantung pada orang lain agar ia dapat lebih
berkreasi dan berinovasi dengan kemampuannya.
l. Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang
wirausaha adalah kemampuan untuk memanajerial atau mengurus
usaha yang sedang digelutinya.
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha,
mengorganisasikan usaha, memvisualisasikan usaha, mengelola usaha
dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaannya yang kesemuanya itu adalah
merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari seorang
wirausaha.
m. Disiplin
Dalam melakukan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi. Arti kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausaha terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan
yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu,
kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan sebagainya
n. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu
menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berfikir yang
rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan atau
perbuatannya.

8
o. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat dalam
berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi
(achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda, motif
berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat
untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.
Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
p. Memiliki Mimpi
Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi, dan akan
lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi ke depan disertai
dengan kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
q. Memiliki Ketegasan
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas,
energik, penuh semangat, dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan
yang diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan dan ketepatan
merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
r. Memiliki Determination (Ketetapan Hati/ Kebulatan Tekad)
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung
jawab yang tinggi, sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika
menghadapi persoalan, walaupun dihadapkan pada halangan dan
rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
s. Mempunyai Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang
tinggi terhadap bisnisnya, karena dedikasi yang tinggi maka
kesuksesan akan selalu menghampirinya. Seorang wirausaha yang
berdedikasi tinggi terhadap bisnisnya. Kadang-kadang mengorbankan
kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausahawan di dalam
melaksanakan pekerjaanya tidak mengenal lelah.

9
t. Dapat mengendalikan emosi
Seorang wirausaha harus dapat mengendalikan dirinya dari
amarah. Tetap tenang menghadapi segala masalah untuk menjadi
seorang pemimpin yang baik.
2. Kompetensi Manajemen
Pengertian manajemen usaha adalah proses mengelola untuk
menciptakan sesuatu yang baru (lain alias berbeda dengan yang telah ada),
dengan menggunakan suatu modal baik waktu, tenaga ataupun uang
beserta resiko yang mungkin akan terjadi dengan tujuan untuk mencapai
kepuasan, keuntungan serta kebebasan pribadi. Pengertian manajemen
adalah proses perencanaan pengorganisasian, kepemimpian dan
pengawasan terhadap upaya-upaya yang dilakukan anggota organisasi dan
penggunaan segala macam sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan organisasi. (James A.F. Stoner, 1992:8). Manajemen
adalah suatu kegiatan yang memanfaatkan sumber daya serta fasilitas yang
ada dalam upaya mencapai tujuan.

Contoh kompetensi manajemen :

a. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bidang manajemen
yang penting. Ketika mutu produk atau jasa menjadi kunci dalam
memenangi persaingan bisnis, peran manajemen produksi terasa
semakin penting bagi perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk dapat
mengakibatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persedian.
Kegiatan produksi yang buruk juga dapat berakibat pada rendahnya
mutu produk atau jasa yang dihasilkan. Banyak perusahaan yang gagal
bersaing di pasar karena lemah dalam pengelolaan produksi. Di lain
pihak, ada perusahaan yang berhasil memenangi persaingan karena
mengelola kegiatan produksinya dengan baik.

10
b. Manajemen Pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial di mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran
produk dan nilai. Dari pengertian pemasaran di atas, manajemen
pemasaran diartikan sebagai kegiatan pengaturan secara optimal dari
fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang
dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan
melalui riset pasar, promosi, pengaturan organisasi pemasaran, sistem
distribusi, dan bagaimana memuaskan pelanggan.
Manajemen pemasaran merupakan salah satu bidang operasional
dalam perusahaan yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh.
Sebelum suatu produk dipasarkan, terlebih dahulu diperkirakan atau
dipastikan apakah produk tersebut akan laku dijual atau tidak. Setiap
barang yang diproduksi tidak selalu ada yang membeli. Bahkan, sering
terjadi bahwa sebuah produk tidak laku di pasaran akibat tidak sesuai
dengan selera pasar atau konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu
melakukan riset pasar sebelum membuat produk baru.
c. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan
dengan langkah untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dan
bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan. Hal-hal
yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen
sumber dana, manajemen penggunaan dana, dan pengawasan
penggunaan dana.
3. Kompetensi Keahlian Bidang Usaha
Kompetensi Inti adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi
yang dimiliki perusahaan untuk dapat bersaing. Kompetensi inti dapat pula
diartikan sebagai keterampilan yang memungkinkan perusahaan
memberikan manfaat fundamental kepada pelanggan. Sumber-sumber
kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan

11
memberikan konstribusi terhadap nilai dan biaya konsumen. Berikut ini
yang termasuk kedalam kompetensi inti adalah:
a. Managerial Skill
Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal
yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu
menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,
penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan
mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia,
material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan
merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
b. Conceptual Skill
Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi
usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak
mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras
belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri
dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.
c. Human Skill
Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain
adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju
keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan
memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha.
d. Decsicion Making Skill
Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada
kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan
pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis
situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai
alternatif pemecahannya. Agar tidak salah menentukan alternatif,
sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola
informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan
memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara.

12
Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan,
simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
e. Time Manegerial Skill
Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau
sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur
waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat
pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga
membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus
terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat
memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah
digariskan.
Menurut Norman M. Scarborough (1993), kompetensi kewirausahaan
yang diperlukan sebagai syarat-syarat bisnis yang meliputi:
a. Proaktif, yaitu selalu ada inisiatif dan tegas dalam melaksanakan tugas.
b. Berorientasi pada prestasi/kemajuan, cirinya :
 Selalu mencari peluang.
 Berorientasi pada efesiensi.
 Konsen untuk kerja keras.
 Perencanaan yang sistematis.
 Selalu memonitor (cek and recek).
c. Komitmen terhadap perusahaan atau orang lain, cirinya:
 Selalu penuh komitmen dalam mengadakan kontrak kerja.
 Mengenal tentang betapa penting hubungan bisnis.
4. Implementasi Konsep Wirausaha
Sebelum memaparkan teori kewirausahaan, terlebih dahulu saya
mengulas pengertian “teori”. Kita biasanya menggunakan teori untuk
menjelaskan sebuah fenomena. Fenomena yang akan dijelaskan disini
adalah kehadiran entrepreneurship yang mempunyai kontribusi besar
dalam pengembangan ekonomi. Teori tersebut terdiri dari konsep dan
konstruk. Teori adalah “sekumpulan konstruk (konsep), definisi, dan
proposisi yang saling berhubungan” yang menunjukkan pandangan

13
sistematis terhadap sebuah fenomena dengan merinci hubungan antar
variabel, dengan tujuan untuk menerangkan dan memprediksi fenomena.
Mari kita lihat beberapa teori yang menjelaskan dan memprediksi
fenomena mengenai kewirausahaan.
Secara teoriti, perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis,
dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan
penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk
menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Hmmm, jadi individu
hanya bertindak sebagai “kalkulator pasif” yang kontribusinya relatif kecil
terhadap perusahaan. Ada beberapa konsep dalam berwirausaha antara
lain:
a. Berfikir Perubahan
Berpikir adalah proses memanipulasi data, fakta dan informasi
untuk membuat keputusan berperilaku. Lalu perubahan adalah esensi
dari kemajuan yang berarti harus berpindah posisi semakin ke depan
dari posisi semula. Sehingga dari pengertian berpikir dan perubahan di
atas dapat disimpulkan bahwa berpikir perubahan adalah berpikir
untuk berubah, mencoba hal yang baru untuk berpindah dari posisi
awal ke posisi yang lebih maju ke depan. Salah satu contoh dari
berpikir perubahan yaitu ada seorang pegawai kantoran yang dulunya
sering disuruh-suruh bisa saja menjadi seorang entrepreneur yang
sukses dengan adanya upaya untuk berpikir berubah yang bisa
membuatnya dapat mengubah nasibnya menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
Dalam berpikir perubahan, seseorang diharapkan memiliki pola
pikir yang produktif karena pola pikir seperti inilah yang akan
menciptakan ide-ide baru sekaligus dapat membuat seseorang bisa
melangkah lebih jauh lagi dalam mengeksplorasi kemampuan yang
dia miliki sehingga diharapkan seseorang tidak hanya terpaku pada
apa yang sudah ada sekarang yang mungkin saja dapat membuatnya
hancur melainkan pada perubahan apa yang bisa dia perbuat. Untuk

14
dapat membangun kebiasaan yang produktif menjadi suatu kenyataan
diperlukan adanya kemampuan berpikir untuk mewujudkan kebiasaan
yang harus diasah secara berkelanjutan dengan pengusaan ilmu
pengetahuan, keterampilan dan keinginan hati yang akan menuntun
kekuatan-kekuatan bersikap dan berperilaku yang terpola. Beralih ke
manfaat berpikir perubahan, manfaat yang bisa didapatkan dari
berpikir perubahan sangatlah banyak, diantaranya adalah:
 Merubah kebiasaan yang mungkin dahulunya tidak baik, menjadi
lebih bermakna dan lebih baik.
 Dapat memotivasi untuk mencoba hal baru yang lebih bermanfaat.
 Meningkatkan kemampuan berkreasi dalam diri seseorang.
 Membuat orang semakin percaya diri dalam menjalani kehidupan.
 Meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu
masalah.

Setelah mengetahui manfaat yang bisa didapatkan dari berpikir


perubahan, dapat disimpulkan bahwa berpikir perubahan itu perlu
dilakukan karena dengan berpikir perubahan seseorang bisa melakukan
banyak hal, mulai dari dapat mencoba hal-hal baru yang belum pernah
dilakukan, dapat menyelamatkan nasib orang lain atau dapat digunakan
untuk melihat seberapa besar kemampuan seseorang dalam melakukan
sesuatu.

b. Berfikir Kreatif
Banyak pakar megatakan hal yang sama bahwa “ kreatiif “
merupakan syarat utama seorang entrepreneur. Ada pula yang
mengatakan kreatif adalah kompetenasi dasar yang harus dialami oleh
seorang entrepreneur. Sekarang yang menjadi pertanyaan, kreatif
seperti apa yang menjadi syarat dan kompetensi dasar seorang
entrepreneur ?
Mengartikan kata kreatif, kita sering terjebak dalam pemikiran
bahwa hanya mereka yang berdarah seni adalah orang-orang kreatif.

15
Kreatif merupakan sesuatu yang berhubungan dengan seni / art
sehingga tidak diperlukan oleh kita yang tidak berbakat seni.
Pandangan seperti ini tidak bisa dibenarkan, kreatif dalam kamus
besar bahasa Indonesia diartikan : memiliki daya cipta; memiliki
kemampuan untuk menciptakan. Secara umum bisa diartikan orang
kreatif adalah orang yang mampu menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda dari biasanya, termasuk dalam kegiatan yang terkait bisnis.
Lalu apa perlunya hal ini dalam bisnis ? Seorang entrepreneur
harus mengetahui cara berpikir kreatif karena berkembang atau
tidaknya bisnis akan ditentukan oleh kreativitas pemilik. mungkin
sebuah bisnis saat ini maju tetapi perubahan akan bisa terjadi kapan
saja. Ketika bisnis sudah tidak bisa lagi berkembang akibat perubahan
yang ada, kreativitas entrepreneur diperlukan untuk mengubah cara
menjalankan bisnis dan menghasilkan produk atau jasa baru sesuai
dengan perkembangan pasar. Untuk itu, seorang pebisnis harus
kreatif, artinya menciptakan produk dan jasa yang diterima oleh pasar.
Bagaimana agar kita bisa cepat mampu berpikir kreatif? Kreativitas
itu adalah sebuah skill atau kemampuan. Seperti seseorang
mengendarai mobil, dia bisa dengan cepat mengganti persneling
karena sudah terlatih atau terbiasa. Bagi yang belum bisa dan belum
biasa, hal itu akan sulit. Begitu juga dengan kreativitas, harus dilatih
dan dibiasakan. Setelah terlatih dan biasa maka otomatis akan cepat
berpikir kreatif.
Dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, pertama kali
yang harus dilakukan adalah memperbaiki mental dan kemudian
meningkatkan kemampuan teknik. Keduanya sangat penting. Jika
hanya mempelajari masalah teknis, tetapi mental masih belum kreatif,
maka kreativitas akan sulit muncul. Sebaliknya, orang yang sudah
bermental kreatif, tidak mengetahui tekniknya, akan kurang optimal
juga.

16
c. Berorientasi Pada Tindakan
Salah satu ciri seorang pengusaha adalah pikirannya yang lebih
berorientasi pada tindakan ( action ) daripada sekadar bermimpi,
berkata-kata, berpikir-pikir atau berwacana.Seorang pengusaha selalu
menghadapai risiko, ketidakpastian dan keterbatasan dalam setiap
masalah yang dihadapi.
Seorang pengusaha juga harus memiliki otientasi PDCA – plan, do,
check and action . Secara spesifik, seorang pengusaha harus
menghindari NATO ( no action talk ony ), NADO ( no action dream
only ) dan NACO ( no action concept only ).
NATO hanya akan menghasilkan gossip, NADO hanya menghasilkan
visi tanpa tindakan, dan NACO hanya menghasilkan teori falsafah.
Umumnya, yang berfikiran NACO adalah sebagai berikut.seorang
konseptor atau teoritikus, bekerja dengan data dan jarang sekali berada
di lapangan.Sebaliknya, seorang wirausaha menghabiskan 90% dari
waktunya di lapangan bersama-sama dengan karyawan, pemasok, dan
pelanggan-pelangganya.
Karena bekerja dengan data, maka supaya valid dan ilmiah,
seorang konseptor harus terbiasa menguji data-datanya, membangun
model, dan melakukan validasi. Masalahnya, kalau seorang konseptor
tidakmenguasai keadaan dan informasi di lapangan, dia bisa menjadi
ragu akan keputusannya sehingga cenderung mengulangi lagi siklus di
atas, yaitu mengumpulkan data lagi. Akibatnya, dia bisa berputar-
putar dan lebih berorientasi pada pikiran daripada tindakan.
Sebaliknya, seorang yang berorientasi pada tindakan adalah orang
yang memiliki tingkat efektivitas yang tinggi. Dalama modul ini, kita
akan mempelajari karakteristik ssseorang yang berorientasi pada
tindakan. Dalam hl ini, akan digunakan konsep seseorang yang efektif
yang dikemukakan oleh Stephen Covey (2004).
Menurut Covey, manusia yang effective adalah manusia yang
dilandasi olah sikap-sikap adil ( fairness ), mengedepankan persamaan

17
( equality ), memiliki integritas ( integrity ), jujur ( honesty ), martabat
dan keseimbangan, mau melayani, sabar, tekun, peduli, keteguhan
hati, dan senantiasa berfikir positif. Nilai-nilai seperti di atas sangat
penting karena akan membuat anda lebih percayadiri, lebhi ringan
dalam bertindak. Orang-orang yang tidak memiliki integritas, kurang
adil, dan tidak jujur cenderung akan tidak stabil emosinya dan
hidupnya tidak damai. Dia bisa memiliki usaha, tetapi sulit menjadi
besar.
d. Pengambilan Resiko
Pengertian pengambilan resiko Wirausaha sering dikenal sebagai
orang yang mampu membuka usahanya sendiri dan menciptakan
lapangan pekerjaan bagi orang lain. Menurut KBBI, wirausahawan
merupakan orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta
memasarkanya. Seorang wirausaha harus mampu menciptkan sesuatu
yang berbeda dan mampu menangkap peluang yang ada.
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan
untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan.
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai hal-hal yang menantang
untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan
resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko
yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang
wirausaha selalu ingin berhasil menjauhi resiko yang tinggi, dan
menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada
tantangan.
Dalam pengambilan resiko para wirausaha selalu
memperhitungkan matang-matang keputusan yang akan diambil.
Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri. Semakin
besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula

18
keyakinan dalam mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin
siap pula mencoba apa yang menurut orang lain penuh dengan resiko.
Yang membedakan seorang wirausaha dengan yang lainnya adalah
kesiapan dalam pengambilan resiko. Kebanyakan orang lebih suka
berada dalam titik yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil
hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah.
Berbeda dengan wirausaha, resiko dijadikan sebagai tantangan untuk
mencapai kesuksesan, bukan suatu hambatan yang menjadikan kita
gagal.
Berani mengambil resiko :
Risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang (future) tidak
diketahui (uknown). Jadi, dengan perkataan lain resiko itu ada bila ada
ketidakpastian (uncertainty). Berhubungan akibat daripada resiko itu
sangat tidak kita kehendaki, maka setiap orang akan bertindak sebgai
risk manager, bukan karena dipilih tetapi karena terpaksa. Berhubung
resiko itu banyak ragamnya, dalam tahap ini akan dibahas terutama
resiko yang dihadapi oleh business firm dan selanjutnya resiko yang
dihadapi oleh keluarga. Beberapa jenis resiko :
 Objective risk ialah resiko yang terjadi secara alami (nature) yang
sama bagi semua orang dan cara mengatasinya pun sama.
 Subjective risk adalah resiko yang diperkirakan akan terjadi oleh
setiap orang sebagai akibat objective risk.
 Uncertainty adalah kesadaran orang akan adanya resiko dalam
situasi tertentu, tetapi sulit untuk memperkirakan mana dari
sekian akibat atau hasil yang akan terjadi. Tidak seperti halnya
kemungkinan, ketidakpastian ini tidak dapat diukur dengan alat
apa pun yang dapat diterima.
e. Kepemimpinan
Pengertian kepemimpinan Menurut Ordway Tead, Kepemimpinan
adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang
itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan

19
menurut George R. Terry, Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk
mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan
kelompok. Jadi kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku
orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam
hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu
atau mengikuti arah tertentu. Seorang pemimpin dikatakan berhasil
jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi
yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari
perusahaan.
Jenis-jenis Kepemimpinan :
 Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan yang transformasional merupakan
pemimpin yang membimbing atau memotivasi pengikutnya
menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas peran atau
persyaratan tugas dan mampu menumbuhkan dampak yang dalam
pada para pengikutnya.
 Kepemimpinan Karismatik-visioner
Karakteristik pemimpin karismatik yaitu : 1) mempunyai
visi; 2) mampu menyampaikan visi tersebut dengan jelas dan
mudah dipahami; 3) berani menambil resiko untuk mencapai visi
itu; 4) sensitif terhadap kendala lingkungan dan kebutuhan
pengikutnya; 5) menunjukkan perilaku diluar kebiasaan.
 Kepemimpinan Tim
Kepemimpinan Tim dapat dibagi ke dalam tiga peran,
yaitu : Pemimpin Tim adalah penghubung dengan pihak luar;
Pemimpin Tim adalah penyelesai masalah; Pemimpin ini adalah
manajer konflik.
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk
mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi
telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada
produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini

20
akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan. Seorang
pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar
nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah
organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :
 Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari
pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat
berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang
beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan
yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”.
Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran
perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat
kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat
dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu
antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
 Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang
mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.:
Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan
seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan
bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela
bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia
berkonsultasi dengan bawahan.
 Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan
kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan
dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan
maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

21
 Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa
yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan
perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
 Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus
ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
f. Etika Bisnis
Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti kartu
undangan, pada saat itu Raja-raja perancis sering mengundang para
tamu dengan menggunakan kartu undangan. Dalam kartu undangan
tercantum persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara seperti
waktu acara dan pakaian yang harus dikenakan.
Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia
lain. Etika sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau
perilaku manusia dengan masyarakat. Tingkah laku perlu diatur agar
tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di
masyarakat, karena norma-norma atau kebiasaan masyarakat disetiap
daerah negara berbeda-beda.
Etika bisnis adalah acuan bagi perusahaan dalam melaksanakan
kegiatan usaha termasuk dalam berinterkasi dengan pemangku
kepentingan (stakeholders).
Etika bisnis adalah studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar
dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. (Velasquez,
2005). Tidak dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh
perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan
masyarakat sehingga akan kontra produktif, misalnya melalui gerakan
pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain
sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun
nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai

22
etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki
peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila
perusahaaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis. Misalnya
diskriminsi dalam sistem jenjang karier.
Pentingnnya Etika Dalam Bisnis :
Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas
stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan dan
dalam memecahkan persoalan perusahaan. Hal ini disebabkan semua
keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
stakeholder. Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang
berkepentingan dan berpengaruh pada keputusan-keputusan perusahaan.
Siapa saja stakeholder perusahaan:
 Para pengusaha dan mitra usaha.
 Petani dan perusahaan pemasok bahan baku.
 Organisasi pekerja yang mewakili pekerja.
 Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha.
 Bank penyandang dana perusahaan.
 Investor penanam modal.
 Masyarakat umum yang dilayani.
 Pelanggan yang membeli produk.

Tujuan dan Manfaat Etika Bisnis Dalam Wirausaha :

Tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan, ada beberapa


tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu :

 Untuk persahabatan dan pergaulan


Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan
atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Suasana akrab akan
berubah menjadi persahabatan dan menambah luasnya pergaulan.
Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala
urusan akan menjadi lebih mudah dan lancer.

23
 Menyenangkan Orang Lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika
kita ingin dihormati, maka hormatilah orang lain. Menyenangkan
orang berarti membuat orang menjadi suka dan puas terhadap
pelayanan yang diberikan. Jika pelanggan merasa senang dan puas
atas pelayanan yang diberikan, diharapkan mereka akan
mengulangnya kembali suatu waktu.
 Membujuk Pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang
calon pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan.
Berbagai cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membujuk
calon pelanggan, salah satunya dengan cara melalui etika yang
ditunjukan seluruh karyawan perusahaan.
 Mempertahankan Pelanggan
Ada anggapan mempertahankan planggan jauh lebih sulit daripada
mencari pelanggan, dan ada juga yang beranggapan bahwa
mempertahankan pelanggan lebih mudah karena merka sudah
merakan produk atau layanan yang diberikan.
 Membina dan Menajaga Hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina.
Hindari adanya perbedaan paham atau konflik. Dengan etika
ciptakan hubungan dalam suasana akrab dan lebih baik.
g. Mencari Gagasan Usaha
Pengertian gagasan usaha Gagasan atau ide merupakan istilah
yang dipakai baik secara populer maupun dalam bidang filsafat dengan
pengertian umum "citra mental" atau "pengertian". Gagasan adalah suatu
yang dapat mendatangkan inspirasi pelaku yang mendorong munculnya
suatu ide usaha dan menduga lebih awal apakah ide yang muncul ini
akan dapat menghasilkan suatu nilai tambahan atau tidak. Gagasan
menyebabkan timbulnya konsep yang merupakan dasar bagi segala
macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Sekarang ini banyak

24
orang percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan intelektual seperti
hak cipta atau paten. Di dalam Kamus Besar bahasa Indonesia ide
diartikan sebagai rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama
dengan gagasan atau cita- cita. Selama ide belum dituangkan menjadi
suatu konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata, maka ide masih
berada di dalam pikiran. Ide yang sudah dinyatakan menjadi suatu
perbuatan adalah karya cipta. Untuk mengubah ide menjadi karya cipta
dilakukan serangkaian proses berpikir yang logis dan seringkali
realisasinya memerlukan usaha yang terus menerus sehingga antara ide
awal yang muncul di pikiran dan karya cipta satu sama lain saling
bersesuaian sebagai kenyataan. Jika sudah ada ide, hal pertama yang
harus dilakukan adalah bergerak, karena tanpa itu, ide hanyalah menjadi
sebuah pemikiran saja.
Sedangkan pengertian usaha yaitu usaha adalah kegiatan dengan
mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud.
Dalam ruang lingkup tertentu, pengertian usaha dapat disamakan dengan
pekerjaan.
Jadi, gagasan usaha merupakan suatu ide untuk mewujudkan suatu
pemikiran yang baru dan diterapkan dengan suatu tindakan. Mencari
gagasan usaha berarti berusaha untuk menemukan suatu ide yang
nantinya ide tersebut dapat menjadi suatu langkah awal dalam
menentukan bisnis apa yang akan dibangun. Dalam menentukan ide
tentunya banyak hal yang harus diperhatikan. Seseorang menginginkan
memiliki suatu bisnis berarti orang tersebut yakin bahwa suatu saat bisnis
yang mereka bangun akan menguntungkan dan akan sukses.

Metode Dalam Mencari Gagasan Usaha :

Sebelum mengetahui metode dalam mencari gagasan usaha, terlebih


dahulu kita mengetahui Metode Mengenali Gagasan Usaha.

25
 Inovasi Teknologi
Metode ini adalah suatu cara untuk mengenali ide dengan cara
melakukan pencarian terobosan atau temuan, perbaikan dari teknologi
yang ada sehingga semakin hari semakin banyak ragamnya. Inovasi
bertujuan untuk memperluas pasar, melindungi dari kemungkinan
masuknya saingan baru dan memperluaskan pasar.
 Pencarian Langsung
Penjaringan ide usaha dapat dilakukan dengan cara mencari langsung
melalui suatu riset yang telah dirancang secara teliti, dengan tujuan
untuk menemukan produk atau usaha baru.
 Analisis Pemakain Akhir
Metode penjaringan ide ini dilakukan dengan cara mengamati
pemakaian pemakai akhir dari suatu produk. Semua keluhan,
kelemahan dicari penyebabnya. Adanya analisis pemakai akhir akan
mendorong munculnya gagasan penyempurnaan atau pembuatan
produk baru sebagai pengganti.
 Metode Kreatif
Metode ini dilakukan dengan mengenali segala sesuatu dari pelaku,
kreatifitas yang sangat menentukan gagasan usaha yang akan muncul.
Keterampilan seseorang, atau hobi yang dikembangkan menjadi suatu
usaha yang kreatif. Misalnya, karena ada bakat melukis, maka muncul
gagasan yang kreatif untuk membuka usaha sablon kaos dengan
membuat lukisan-lukisan yang menarik dan bersifat populer untuk
para remaja.
 Metode Aliansi, Akuisisi, dan Lisensi
Metode ini umumnya muncul karena ada beberapa keterbatasan,
misalnya keterbatasan pasar, keterbatasan sumber daya manusia, ada
pemikiran tidak perlu terlalu lama untuk memajukan suatu usaha, dan
ada pemikiran tidak perlu terlalu lama untuk menunjukan suatu usaha.
Jika dengan melakukan aliansi, akuisisi, ataupun melalui lisensi

26
masaalah gagasan usaha ini tidak perlu harus mulai dari tahap awal,
tetapi mungkin saja sudah berada tahap pertumbuhan.
Adapun metode-metode dalam mencari gagasan usaha adalah sebagai
berikut :
1. Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)
Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau
memulai suatu usaha ada salah satu metode yang cukup tepat dan
dapat diterapkan. Metode ini bernama ATM yang merupakan
singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika dijelaskan secara
ringkas metode ini berisi perintah untuk mengamati usaha yang
sudah ada sebelumnya, meniru usaha tersebut dan
memodifikasinya.
Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut
dengan plagiat karena di dalamnya terdapat kegiatan modifikasi
yang dengan jelas mencari kelemahan atau kekurangan yang ada
di usaha sebelumnya dan kemudian mengganti atau
menambahkan sesuatu sehingga terbentuklah suatu usaha yang
baru. Tahapan- tahapan dalam metode ini yaitu sebagai berikut :
 Mempelajari usaha yang sudah ada.
 Mengkaji input dan output suatu usaha.
 Menganalisa trenpopulasi dan data demografi.
 Mengkaji trend ekonomi.
 Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product &
promotion).
Metode ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan atau
kelompok dan dalam bidang usaha saja. Jepang yang kita kenal
sekarang sebagai negara maju juga menerapkan metode ATM ini.
Negara tersebut maju ukan karena menemukan segala sesuatu
yang menjadi produk unggulannya sekarang, namun karena
meniru ide, produk dan jasa dari negara lain dan menjadikannya
lebih bagus, ringan, menarik hemat, modis dan lain-lain.

27
2. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk
menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek
atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan
faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities
dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode
evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan.
Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan
sebagai pemecah masalah.

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu :

 Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
 Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan
yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
 Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang
terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan
sekitar.
 Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini
dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri. Grid di atas merangkum beberapa bidang subjek yang

28
perlu mempertimbangkan baik faktor internal maupun faktor
eksternal. Grid ini dapat digunakan sebagai judul topik bila
kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil (gagasan yang
baik bila kelompokmu lebih besar dari delapan orang).
h. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian
yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai
ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor
penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi,
pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung
antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran
ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang
satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena
adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan
meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas
pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan
kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan
sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai
macam kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya.
Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses
pertukaran.
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah:
 Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan
manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan melalui proses pertukaran.
 Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah
sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

29
butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran
timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
 Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat
memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta
tujuan perusahaan.
 Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan
dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
pembeli maupun pembeli potensial.
Konsep Pemasaran :
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan,
permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran,
transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat
membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.
Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan
kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat
akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang
lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan
produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan
kesediaan untuk membelinya.
Manajemen Pemasaran :
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen
dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran
adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
dari program-program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning),

30
pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan
pengawasan.
adi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai
analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program
yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar
sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan
organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen
pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan
diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang,
penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-
kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan
tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
5. Manajemen Usaha
Definisi Manajemen adalah suatu seni mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan utama dalam suatu organisasi melalui proses
perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), dan mengelola
(Controlling) sumber daya manusia dengan cara efektif dan efisien.
Usaha memiliki definisi sebagai satu jenis kegiatan yang bertujuan
untuk menjual produk – produk dalam bentuk barang maupun jasa. Dapat
disimpulkan bahwa Pengertian Manajemen Usaha ialah suatu kegiatan
mengatur penjualan produk-produk agar dapat memberikan keuntungan
sebesar besarnya pada para pelakunya. Manajemen usaha berguna untuk
membantu para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya sehingga dapat
menghindari adanya resiko mendapatkan kerugian dalam usaha tersebut.
a. Man (Sumber daya Manusia)
Unsur manajemen yang paling vital adalah sumber daya manusia.
Manusia yang membuat perencanaan dan mereka pula yang melakukan
proses untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya sumber daya

31
manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada prinsip dasarnya
mereka adalah makhluk pekerja.
b. Money (uang)
Perusahaan dalam menjalankan seluruh aktifitas sehari-harinya
tidak akan bisa terlepas dari biaya yang diukur dengan satuan sejumlah
uang. Dengan ketersediaan uang atau dana yang memadai maka
manajemen perusahaan akan lebih leluasa dalam melakukan sejumlah
efisiensi untuk mencapai tujuan akhir perseroan yaitu memperoleh laba
yang maksimal. Pembelian bahan material atau bahan baku nilainya
akan jauh lebih murah jika dilakukan dengan pembayaran tunai begitu
pula dengan jumlah atau quantity, semakin banyak quantity yang
dipesan maka secara otomatis akan mendapatkan jumlah harga
discount khusus dari vendor.
c. Materials (bahan baku)
Ketersediaan bahan baku atau material sangat vital dalam proses
produksi. Tanpa bahan baku perusahaan manufaktur tidak bisa
mengolah sesuatu untuk dijual. Dibutuhkan tenaga ahli untuk
mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi. Sumber
Daya Manusia dan bahan baku sangat berkaitan erat satu sama lain dan
tidak bisa dipisahkan.
d. Machines (Peralatan Mesin)
Untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi dibutuhkan
seperangkat mesin dan peralatan kerja. Dengan adanya mesin maka
waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi akan semakin cepat dan
efisien. Disamping efisien, tingkat kesalahan manusia atau human
error dapat diminimalisir, namun dibutuhkan sumber daya yang handal
dan bahan baku yang berkualitas untuk memperoleh hasil yang
maksimal.
e. Methods (metode)
Dalam menerapkan manajemen untuk mengelola sejumlah unsur-
unsur diatas dibutuhkan suatu metode atau standard opartional

32
prosedure yang baku. Setiap divisi di dalam perusahaan memiliki
fungsi pokok tugas atau job desk tersendiri dan masing masing divisi
tersebut saling berkaitan erat dalam menjalankan aktifitas perusahaan.
d. Market (pasar)
Konsumen atau pasar merupakan elemen yang sangat penting,
tanpa permintaan maka proses produksi akan terhenti dan segala
aktifitas perusahaan akan vakum. Agar dapat menguasai segmentasi
pasar pihak manajemen harus memiliki strategi pemasaran yang handal
dan dapat bersaing dengan kompetitor market sejenis baik dari sisi
harga, kualitas maupun kuantitas.
Contoh Manajemen Usaha :
1. Bidang Manajemen Industri
a. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan
manajerial seperti planning(perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (penggerakan) dan controlling
(pengawasan) terhadap sistem-sistem produksi dengan tujuan
agar produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Manajemen produksi menyangkut kegiatan untuk
menghasilkan barang. Oleh karenanya dalam kegiatan
manajemen produksi harus melalui proses sebagai berikut :
 Pemilihan (selecting) adalah keputusan yang menyangkut
pemilihan proses produksi dari berbagai barang yang akan
diproduksi atau disediakan. Maksudnya, memilih bahan
baku yang akan digunakan dalam proses produksi.
 Perancangan (engineering) adalah keputusan yang
menyangkut penggunaan metode-metode pelaksanaan suatu
proses produksi atau cara kerja untuk memproduksi barang.
 Pengoperasian (operating) adalah kegiatan riil untuk
mewujudkan rencana kerja atau pelaksanaan proses
kegiatan produksi barang.

33
 Pengawasan (controlling) adalah prosedur-prosedur yang
menyangkut pengambilan tindakan korektif dalam kegiatan
produksi barang atau penyediaan jasa.
 Pembaharuan (inovating) adalah kegiatan untuk
memperbaiki yang diperlukan dalam sistem produksi
berdasarkan perubahan permintaan, tujuan organisasi,
teknologi, maupun manajemen.

Adapun penerapan fungsi manajemen produksi dapat diuraikan


sebagai berikut :

a. Fungsi Perencanaan Produksi adalah kegiatan untuk


merencanakan penentuan kualitas dan kuantitas barang yang
akan diproduksi, merancang sistem transformasi,
menjadwalkan berbagai aktivitas, serta menetapkan berbagai
ukuran dan kriteria yang sangat diperlukan untuk kepentingan
produksi.
b. Fungsi penggerakan dalam produksi mencakup usaha untuk
memotivasi, memberi perintah, mengarahkan kegiatan
produksi, mengoordinasikan tiap bagian, dan mengoptimalkan
berbagai sistem transformasi.
c. Fungsi pengorganisasian dalam produksi mencakup kegiatan
untuk merancang struktur organisasi produksi, menyiapkan dan
menetapkan kriteria bagi staf yang menjabat dalam struktur
organisasi, mendelegasikan wewenang serta menetapkan pola
agar tercipta keserasian kerja antar sub sistem.
d. Fungsi pengendalian dalam produksi adalah melakukan
tindakan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan produksi.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran mempunyai pengertian yang berbedabeda,
di antaranya dapat kamu simak berikut ini.

34
a. Menurut The American Marketing Association Commite
Memasaran adalah kegiatan-kegiatan perdagangan yang
mengarahkan aliran barang-barang dan jasa dari produsen
menuju ke konsumen atau pemakai.
b. Menurut Prof. Malcolm Mc. Hair
Merumuskan bahwa pemasaran adalah penciptaan dan
penyerahan suatu standard hidup kepada masyarakat. Jadi,
pemasaran terdiri atas usaha-usaha yang dibutuhkan untuk
memuaskan, baik kebutuhan penjual maupun kebutuhan
pembeli.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen


pemasaran adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam
kegiatan penciptaan dan penyerahan barang atau jasa kepada
konsumen atau masyarakat, agar dapat memperluas pasar bagi
kemajuan suatu perusahaan ataupun industri.

3. Manajemen Personalia
Manajemen personalia atau manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM) adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan dalam hal pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan
pemeliharaan terhadap sumber daya manusia secara terpadu untuk
mencapai tujuan organisasi.
4. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah salah satu aktivitas fungsi manajemen
untuk menyediakan segala kebutuhan financial yang berkaitan
dengan operasional perusahaan dan organisasi.
5. Manajemen Administrasi atau Akuntasi
Manajemen administrasi/akuntansi adalah cara mengajukan
informasi mengenai administrasi atau akuntansi sedemikian rupa

35
sehingga dapat membantu manajemen dalam menentukan garis-
garis kebijakan dan operasional sehari-hari dari suatu usaha.
Sasaran utama dari manajemen administrasi atau akuntansi adalah
menyajikan laporan tentang peristiwa finansial atau keuangan.
Peristiwa finansial atau keuangan yang dimaksud meliputi kegiatan
mencatat, menguraikan dan menganalisis, menggolongkan,
meringkas, menafsirkan, meramalkan, dan melaporkan peristiwa
keuangan.

36
Daftar Pustaka :

https://binus.ac.id/malang/2017/01/berfikir-kreatif-dalam-entrepreneur/

https://the-gamin9.blogspot.com/2014/03/makalah-enterpreuneur-berfikir-
perubahan.html

https://www.coursehero.com/file/28484786/MODUL-4-BERORIENTASI-
PADA-TINDAKANpdf/

http://shellaryana05.blogspot.com/2017/04/makalah-kewirausahaan-tentang.html

http://ayurahma96.blogspot.com/2016/04/makalah-kepemimpinan-dan-
kewirausahaan.html

http://shellaryana05.blogspot.com/2017/04/makalah-kewirausahaan-tentang-
etika.html

https://niswiulfini.blogspot.com/2014/03/makalah-kewirausahaan-mencari-
gagasan.html

http://ais-zakiyudin.blogspot.com/2012/05/pengertian-pemasaran-pemasaran-
adalah.html

http://ayuismaini.blogspot.com/2013/12/materi-pemasaran.html

https://media.neliti.com/media/publications/73671-ID-kompetensi-
kewirausahaan-dengan-keberhas.pdf.

37

Anda mungkin juga menyukai