MODUL PERKULIAHAN
W552100006
KEWIRAUSAHA
AN DAN ETIKA
BISNIS
Over View Kewirausahaan,
Etika dan Hukum Bisnis
Abstrak Sub-CPMK
Kewirausahaan
Pengertian Kewirausahaan
Definisi atau pengertian kewirausahaan sangat beragam, akan tetapi makna dari
pengertian kewirausahaan itu tidak jauh berbeda. Kewirausahaan secara harfiah
terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat awalan ke dan akhiran an sehingga
kewirausahaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang terkait dengan wirausaha,
wirausaha sendiri memiliki arti wira adalah keberanian sedangkan usaha adalah
kegiatan bisnis yang komersial maupun non komersial sehingga kewirausahaan dapat
pula diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan
bisnis.
Pengertian / definisi kewirausahaan menurut beberapa pakar, yaitu :
Pengertian wirausaha
Setelah anda mengetahui tentang pengertian kewirausahaan, tentu anda sudah tahu
apa arti wirausaha itu sendiri. Hal itu karena pengertian wirausaha sederhananya
adalah orang yang menjalankan wirausaha itu sendiri.
Beberapa definisi / pengertian dari Wirausaha, sbb :
a. Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat
dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber
daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta
mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G.
Meredit et ak, 1995).
b. Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang mengambil risiko yang
diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis menerima
imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).
c. Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk
melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Wirausaha memiliki
pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan
keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan
menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say, 1996).
Tujuan berwirausaha
1. Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha yang baik
dengan kata lain ikut serta dalam mengader manusia manusia calon wirausaha
untuk membangun jaringan bisnis yang lebih baik
2. Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
3. Ikut serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta
orientasi kewirausahaan yang kokoh.
4. Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya
terutama dalam masyarakat
5. Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta dinamika dalam
kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga kemakmuran dapat tercapai.
WIRAUSAHAWAN
Beberapa definisi tentang wirausahawan menurut beberapa ahli diantaranya adalah
berikut:
1. Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) mendefinisikan wirausahawan sebagai
"orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara
baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya.
2. Louis Jacques Filion menggambarkan wirausahawan sebagai orang yang
imajinatif, yang ditandai dengan kemampuannya dalam menetapkan sasaran
serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Ia juga memiliki kesadaran tinggi
untuk menemukan peluang-peluang dan membuat keputusan.
3. Joseph Schumpeter (1934), Wirausahawan adalah seseorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui
konbinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : (1)
memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan
metode produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4)
memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5)
menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter, mengkaitkan
wirausaha dengan konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi
sumber daya.
Seorang wirausahawan harus memiliki enam karakter utama, yaitu sebagai berikut
:
Etika Bisnis
Pengertian etika
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari
kebiasaan, adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis
dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
Berikut ini merupakan dua sifat etika, yaitu :
1. Non-empiris Filsafat digolongkan sebagai ilmu non empiris. Ilmu empiris adalah ilmu
yang didasarkan pada fakta atau yang kongkret. Namun filsafat tidaklah demikian,
filsafat berusaha melampaui yang kongkret dengan seolah-olah menanyakan apa di
balik gejala-gejala kongkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti
pada apa yang kongkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa
yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
2. Praktis Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya
filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu,
melainkan bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika
sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa
yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan
praktis dalam arti menyajikan resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis
melainkan reflektif. Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti
hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dan sebagainya, sambil melihat teori-
teori etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan kita
mampu menyusun sendiri argumentasi yang tahan uji.
Perbedaan antara Etika dengan Etiket yaitu, Etika menyangkut cara dilakukannya
suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Contohnya :
Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik
orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan
suatu norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri
a. Sistematik, mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem social lainnya
dimana bisnis beroperasi
b. Korporasi, terkait moralitas aktifitas, kebijakan, praktik, dan struktur organisasi
perusahaan individu secara keseluruhan
c. Individu, terkait moralitas keputusan, tindakan, dan karakter individu
Hukum Bisnis
Adapun beberapa pengertian hukum bisnis menurut para ahli adalah sebagai
berikut :
a. Menurut Dr. Johannes Ibrahim, SH, M. Hum, hukum bisnis adalah seperangkat
kaidah hukum atau aturan yang diadakan untuk mengatur dan menyelesaikan
berbagai persoalan dalam aktiftas antara manusia, terutama dalam bidang
perdagangan.
a. Pihak yang terlibat di dalam bisnis membutuhkan sesuatu yang lebih resmi bukan
hanya sekedar janji ataupun itikad baik saja.
b. Kebutuhan untuk menciptakan upaya hukum yang dapat digunakan sebagaimana
mestinya apabila salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban atau melanggar
perjanjian yang telah disepakati maka hukum bisnis dapat diperankan sebagaimana
mestinya.
Para pelaku bisnis perlu mengetahui, memahami dan mempelajari hukum bisnis
karena setiap kegiatan bisnis yang dilakukannya sudah diatur oleh hukum, sehingga
kegiatan bisnisnya tidak melanggar hukum dan dapat memperoleh keuntungan
maksimum.
1. Kontrak bisnis
2. Bentuk badan usaha (PT, Firma, CV)
3. Pasar modal dan perusahaan go public
4. kegiatan jual beli oleh perusahaan
5. Investasi atau penanaman modal
6. Likuidasi dan pailit
7. Merger, akuisisi dan konsolidasi
8. Pembiayaan dan perkreditan
9. Jaminan hutang
10. Surat-surat berharga
11. Ketenagakerjaan
12. Hak Kekayaan Intelektual Industri
13. Persaingan usaha tidak sehat dan larangan monopoli
14. Perlindungan terhadap konsumen
15. Distribusi dan agen
16. Perpajakan
17. Asuransi
18. Menyelesaikan sengketa bisnis
19. Bisnis Internasional
20. Hukum pengangkutan baik melalui darat, laut, maupun udara
21. Perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi pengguna teknologi dan pemilik
teknologi
22. Hukum perindustrian atau industri pengolahan.
23. Hukum Kegiatan perusahan multinasional yang meliputi kegiatan ekspor dan import
24. Hukum Kegiatan Pertambangan
25. Hukum Perbankan dan surat-surat berharga
26. Hukum Real estate, bangunan dan perumahan
27. Hukum perdagangan internasional atau perjanjian internasional
28. Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang
1. Kontrak Bisnis
Kegiatan bisnis sendiri secara umum dapat dibedakan menjadi 3 bidang usaha yaitu
Sebagai berikut :
1. Bisnis dalama arti kegiatan perdagangan (Commerce), yaitu : keseluruhan kegiatan
jual beli yang dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik di dalam negeri
maupun diluar negeri ataupun antara negara dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Contoh : Produsen (pabrik), dealer, agen, grosir, toko, dsb.
2. Bisnis dalam arti kegiatan industri (Industry) yaitu kegiatan memperoduksi atau
menghasilkan barang-barang yang niilainya lebih berguna dari asalnya. Contoh :
Industri perhutanan, perkebunan, pertambangan, penggalian batu, pembuatan
gedung, jembatan, pabrik makanan, pakaian, kerajinan, pabrik mesin, dsb.
3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (Service), yaitu : kegiatan yang menyediakan
jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun badan. Contoh: Jasa Perhotelan,
Konsultan, Asuransi, Pariwisata, Pengacara (Lawyer), Penilai (Appraisal), Akuntan,
dll.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing kategori tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. KUH Dagang yang belum banyak di ubah
Masih banyak ketentuan dalam KUH Dagang yang pada prinsipnya belum
berubah yang mengatur tentang berbagai aspek dari hukum bisnis, meskipun sudah
barang tentu sudah banyak dari ketentuan tersebut yang sudah usang dimakan
zaman. Ketentuan-ketentua dalam KUH Dagang yang pada prinsipnya masih berlaku
adalah pengaturan tentang hal-hal sebagai berikut:
a. Keagenan dan distributor (makelar dan komisioner)
b. Surat berharga (wesel, cek dan aksep)
c. Pengangkutan laut
7. Perundang-undangan yang tidak terkait dengan KUH Dagang maupun KUH Perdata
Banyak juga ketentuan perundang-undangan Indonesia yang mengatur berbagai
facet dari hukum bisnis yang tidak erikat, baik dengan KUH Dagang maupun dengan
http://www.kitapunya.net/2015/08/pengertian-kewirausahaan-dan-wirausaha-menurut-
para-ahli.html
http://chordsmantap.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-dan-definisi-wirausaha.html
http://coretan-berkelas.blogspot.com/2014/02/pengertian-wirausaha-dan-
kewirausahaan.html
http://www.apapengertianahli.com/2015/06/pengertian-kewirausahaan-dan-wirausaha-ciri-
tujuan.html
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/
http://hanaym.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-kewirausahaan-wirausaha-dan.html
http://walangkopo99.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-dari-wirausahawan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-
dan.html
http://sarungpreneur.com/teori-dan-pengertian-etika-bisnis/
http://bisnisi.com/pengertian-definisi-tujuan-dan-fungsi-etika-bisnis/
https://indahwardani.wordpress.com/2011/05/11/pengertian-etika-profesi-etika-profesi-
dan-kode-etik-profesi/
http://www.pengertianartidefinisi.com/pengertian-hukum-bisnis/
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/03/hukum-bisnis-dan-fungsinya.html
http://erlannopri.blogspot.co.id/2013/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_23.html
http://statushukum.com/hukum-bisnis-indonesia.html
http://www.akuntanesia.com/2010/10/hukum-bisnis.html
http://warnet178meulaboh.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pengantar-hukum-bisnis.html
http://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/pengertian-tujuan-dan-teori-
kewirausahaan-materi-kuliah_550e5459813311862cbc625d