Anda di halaman 1dari 6

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANG
SK MENDIKNAS No. 136/D/O/2001
Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat -Tangerang Banten Telp (021 ) 7412566 Fax.(021)
7412491
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER
GANJIL TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Mata Kuliah : Ekonomi Syariah
Fakultas/Program Studi : Ekonomi / Akuntansi S1 Semester : IV
Hari/Tanggal : 29 Juni - 1 Juli 2020 Waktu : 90 Menit
Dosen : Septian Arief B, M.Pd.I Jam Ke : ………….
Sifat :Tutup Buku Shift : Reguler C

NAMA : KUSNADI
NIM : 181011200108
KELAS : A 449

1. Dalam kehidupan manusia mempunyai 5 kebutuhan dasar menurut imam Ats-Tsatibi


sebutkan dan jelaskan !
JAWAB:
5 kebutuhan dasar menurut imam Ats-Tsatibi yaitu:
a. Menjaga Din Agama
Agar Allah SWT menjaga din (agama) dari kerusakan, maka syari’at juga
mengharamkan riddah (murtad), memberi sanksi kepada orang yang murtad dan
dibunuh.
b. Menjaga Jiwa (Hifzhun-Nafzi)
Menjaga jiwa juga termasuk dalam dharûriyatul-khamsi, dan agama tidak akan bisa
tegak, kalau tidak ada jiwa-jiwa yang mampu menegakkannya. jika kita ingin
mencoba menegakkan din, artinya, kita harus mampu menjaga jiwa-jiwa yang
ingin menegakkan agama ini.
c. Menjaga Akal (Hifzhul-Aqli)
untuk menjaga kebaikan akal, maka syari’at mengharamkan semua yang bisa
merusaknya, baik yang maknawi (abstrak) seperti perjudian, nyanyian, memandang
sesuatu yang diharamkan, maupun yang bersifat fisik seperti khamr, narkoba serta
memberikan sanksi kepada yang melakukannya.
d. Menjaga Keturunan (Hifzhun-Nasli)
Pemeliharaan keturunan ini, bisa dilihat dari beberapa hal berikut:
1) Anjuran untuk melakukan pernikahan. Persaksian dalam pernikahan.
2) Kewajiban memelihara serta memberikan nafkah kepada anak, termasuk
kewajiban dalam memperhatikan pendidikan anak.
3) Mengharamkan nikah dengan seorang pezina.
4) Melarang memutuskan untuk thalaq jika tidak karena terpaksa.
5) Mengharamkan ikhtilâth.
e. Harta (Maal)
Menjaga harta dengan mencari harta yang halal serta membelanjakannya untuk hal-
hal yang berguna dan baik

2. Apa yang anda ketahui tentang larangan dalam ekonomi syariah ? Jelaskan !
JAWAB:
Islam adalah agama yang lengkap. Selain mengatur hubungan antara manusia dan
Tuhan, agama ini juga banyak mengatur hubungan antara manusia dengan sesamanya.
Islam bahkan secara lebih rinci lagi mengatur hubungan ekonomi antar manusia.
Dengan demikian, umat muslim memiliki panduan yang lengkap dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Di antara sekian aturan ekonomi tersebut, Islam membuat
sejumlah larangan dalam kegiatan ekonomi. Dengan mengatahui larangan-larangan
tersebut, kita bisa memfilter pilihan dan keputusan kita dalam melakukan transaksi
ekonomi.

Jenis kegiatan transaksi yang dilarang dalam islam yaitu:


1. Haram zatnya (objek transaksinya), Suatu transaksi dilarang karena objek
(barang dan/atau jasa) yang ditransaksikan merupakan objek yang dilarang
(haram) dalam hukum agama Islam. Seperti memperjualbeli kan alkohol,
narkoba, organ manusia, dll.
2. Haram Selain Zatnya (Cara Bertransaksi-nya), terdiri dari :
a. Maisir
Ini merupakan kegiatan yang melibatkan perjudian. Segala kegiatan investasi
yang berhubungan dengan praktik maisir dilarang oleh Islam
b. Gharar
Islam melarang aktivitas jual-beli di mana ada ketidakpastian dalam suatu
akad terkait kualitas dan kuantitas obyek akad maupun juga mengenai cara
penyerahannya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penipuan.
c. Riba
Riba merupakan larang dalam Islam yang sangat populer. Suatu kegiatan
ekonomi dapat dikatakan riba bila terdapat tambahan atau bunga atas pokok
utang.
d. Bathil
Jual beli dapat dikatakan bathil bila jual-beli yang dilakukan tidak sesuai
dengan rukun maupun akadnya atau tidak dibenarkan oleh syariah Islam.
e. Bai al-madum
Islam melarang aktivitas penjualan barang di mana barang yang ditawarkan
belum dimiliki oleh penjual.
f. Ikhtiar
Pada dasarnya seluruh tindakan menimbun barang yang ditujukan untuk
mendapatkan keuntungan ketika harga barang melonjak di kemudian hari
adalah haram.
g. Taghrir
Kegiatan ini merupakan upaya memanipulasi yang membuat orang lain
terdorong untuk melakukan transaksi. Namun, syarat yang harus ada adalah
haru mengandung unsur kebohongan. Contohnya seperti menjanjikan hadiah
langsung ketika membeli barang. Namun, hadiah itu sebenarnya tidak ada.
a. Ghabn
Ketidakseimbangan antara dua obyek dalam barter baik dari segi kualitas
maupun kuantitas.
b. Tadlis
Tindakan menyembunyikan ketidaksempurnaan obyek akad dan dilakukan
penjual untuk menipu pembeli. Tujuannya agar pembeli tidak mengetahui jika
obyek akad tersebut tidak sempurna/cacat.
c. Tanajusy/Najsy
Upaya memanipulasi pembeli dengan menawar sesuatu obyek dengan harga
lebih tinggi namun sebenarnya yang bersangkutan tidak bermaksud
membelinya. Tanajusy biasanya dilakukan secara berkomplot.
d. Riswayah
Suatu pemberian yang bertujuan untuk mengambil sesuatu yang bukan
haknya, membenarkan yang bathil dan menjadikan yang bathil sebagai sesuatu
yang benar.
e. Maksiat dan zalim
Tindakan ekonomi yang melibatkan cara-cara mengambil atau menghalangi
hak orang lain yang tidak dibenarkan secara syariah sehingga dapat dianggap
sebagai salah satu bentuk penganiayaan.

3. Dalam masa pandemik seperti sekarang pasar memiliki peran penting untuk
penyediaan bahan pokok kehidupan manusia, jelaskan mekanisme pasar menurut
ekonomi syariah dan berikan contohnya !
JAWAB:
Konsep Islam menegaskan bahwa pasar harus berdiri di atas prinsip persaingan bebas
(perfect competition). Namun demikian bukan berarti kebebasan tersebut berlaku
mutlak, akan tetapi kebebasan yang di bungkus oleh frame syariah, seperti transaksi
yang dilakukan secara benar dan tidak masuk dalam riba untuk mencari keuntungan.
Dalam ajaran Islam pemerintah tidak dibenarkan memihak kepada pembeli dengan
mematok harga yang lebih rendah atau memihak pada penjual dengan mematok harga
yang lebih tinggi. Kebijakan mematok harga tanpa suatu alasan yang jelas dan bisa
diterima sesuai prinsip-prinsip keadilan merupakan hal yang haram atau tindakan yang
zalim. Dalam tiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah, yang harus diutamakan
adalah kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi semua pihak. Adakalanya pmerintah
boleh menggunakan kebijakan penetapan harga dalam kondisi-kondisi khusus. Ini
terutama jika diperlukan jika kebijakan itu dipandang lebih adil. Menurut Ibnu
Taimiyah dalam buku al-Hisbah: “Ta’sir ada yang zalim, itulah yang diharamkan, dan
ada pula yang adil, itulah yang diperbolekan”
Contohnya
berjualan dengan tidak merugikan pembeli misalnya mengurangi timbangan atau
menjual barang diatas harga pasar dengan memanfaatkan kondisi pandemi sekarang
ini (karena banyak pedagang yang melakukan hal seperti ini demi hanya untuk
mendapatkan keuntungan besar tanpa melihat kondisi ekonomi masyarakat saat ini)

Anda mungkin juga menyukai