Dosen Pengampu :
Dr.Jufri Darma SE, M.Si,Ak,CA
Ramdhansyah SE,M.Acc
Di Susun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Sejarah Perkembangan Akuntansi”.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca makalah
ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan-YME senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamin.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I ................................................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................
BAB II ................................................................................................................
PEMBAHASAN....................................................................................................
A. Sejarah akuntansi ....................................................................................
B. Pengertian akuntansi ...............................................................................
C. Sejarah perkembangan akuntansi didunia ...............................................
D. Perkembangan buku berpasangan...........................................................
E. Sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia........................................
BAB III..................................................................................................................
PENUTUP.............................................................................................................
A. KESIMPULAN ............................................................................................
B. SARAN.......................................................................................................
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Akuntansi adalah elemen penting dalam dunia bisnis dan keuangan. Praktik
akuntansi yang baik membantu organisasi dalam pengelolaan keuangan mereka,
pengambilan keputusan strategis, dan pelaporan yang akurat kepada pemangku kepentingan.
Namun, untuk memahami akuntansi secara menyeluruh dan efektif, kita perlu melihat
sejarah perkembangannya.
Selain itu, dengan memahami sejarah akuntansi, kita dapat mengevaluasi dampak
perubahan dalam ekonomi global dan teknologi terhadap cara perusahaan mengelola
keuangan mereka. Informasi ini dapat membantu kita meramalkan arah masa depan
akuntansi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan peluang yang mungkin
muncul.
1.2.Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
2.1.Sejarah
Sejarah adalah gambaran masa lalu manusia dan lingkungan sekitarnya sebagai
makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Sejarah di dalamnya meliputi
urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian
pemahaman tentang sesuatu yang telah berlalu.
J. Bank Sejarah adalah semua kejadian atau peristiwa masa lalu. Sejarah berfungsi
untuk memahami perilaku masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
a. Sejarah Akuntansi
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana,
yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil
ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM.
Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan
itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih
lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan
semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda sekitar
17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan
dengan praktik akuntansi ddi Indonesia dapat di temui pada tahun 1747, yaitu praktik
pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Socitey yang berkedudukan di Jakarta
(Soemarso 1995). Pada era ini Belanda menganlkan sistem pembukuan berpasangan
(Double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan ole h luca Pacioli.
Perusahaan VOC milik Belanda yang merupakan organisasi komersial utama selama
masa penjajahan memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selam
era ini (Diga dan Yunus 1997).
Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an awal
tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa sehingga
pengusaha Belanda banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia. Peningkatan
kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga akuntan dan juru
buku yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai mulai dikenalkan di Indonesia
pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap kebutuhan audit ini akhirnya
diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk membantu
kegiatan administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur (Yunus 1990).
Intrernal auditor yagn pertama kali datang di Indonesia adalah J.W Labrijn yang
sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan
Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-
Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soemarso 1995).
Akuntan public yang pertama adalah Frese dan Hogeweg yang mendirikan kantor di
Indonesia pada tahun 1918. pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu
kantor akuntan H.Y. Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-
Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak ada orang
Indonesia yang bekerja sebagai akuntan public. Orang Indonesia pertama yang
bekerja di bidang akuntansi adalah JD. Massie, yang diangkat sebagai pemegang
buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemasro
1995).
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indoenesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945,
dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Sampai tahun 1947 hanya ada satu orang
akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soemarso 1995). Praktik
akuntansi model Belanda masih diggunakan selama era setelah kemerdekaan
(1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem
akuntansi model Belanda.
Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan akuntan, Indonesia pada akhirnya berpaling
ke praktik akuntansi model Amerika. Namun demikian, pada era ini praktik akuntansi
model Amerika mampu berbaur dengan akuntansi model Belanda, terutama yang
terjadi di lembaga pemerintah. Makin meningkatnya jumlah institusi pendidikan
tinggi yang menawarkan pendidikan akuntansi-seperti oembukaan jurusan akuntansi
di Universitas Indonesia 1952, Institut Ilmu Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara-
STAN) 1990, Universitas Padjajaran 1960, Univeritas Sumatra Utara 1960, Universitas
Airlangga 1960 dan Universitas Gajah Mada 1964 (Soemarso 1995) telah mendorong
pergantian praktik akuntansi model Belanda dengan model Amerika pada tahun 1960 (ADB
2003). Selanjutnya, pada tahun 1970 semua lembaga harus mengadopsi sistem akuntansi
model Amerika (Diga dan Yunus 1997).
Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan
muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat
mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Sekandal pertama adalah kasus
Bank Duta (bank swasta yang dimiliki oleh tiga yayasan yagn dikendalikan presiden
Suharto). Bank Duta Go Public pada tahun 1990 tetapi gagal mengungkapkan
kerugian yang jumlah besar (ADB 2003). Bank Duta juga tidak menginformasi
semua informasi kepada Bapepam, auditornya atau underwriternya tentang masalah
tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta mengeluarkan wajar tanpa pengecualian.
Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza Indonesia Realty (Pertengahan 1992) dan Barito
Pacific Timber (1993). Rosser (1999) mengatakan bahwa bagi pemerintah Indonesia,
kualitas pelaporan keuangan harus diperbaiki jika memang pemerintah menginginkan
adanya transformasi pasar modal dari model “casino” mejadi model yang dapat
memobilisasi aliran investasi jangka panjang.
Berbagai skandal tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk
mengeluarkan kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan.
Pertama, pada September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi seperangkat
standar akuntansi keuangan (PSAK). Kedua, pemerintah bekerja sama dengan Bank
Dunia (Work Bank) melaksanakan proyek Pengembangan Akuntansi yang ditunjuk
untuk mengembangakan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga,
pada tahun 1995, pemerintah membuat barbagai aturan berkaitan dengan akuntansi
dalam Undang-undang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995 pemerintah
memasukkan aspek akuntansi/ pelaporan keuangan kedalam Undang-undang Pasar
Modal (Rosser 1999).
Jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan pada
pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan sampai awal 1998,
kebangkrutan konglomerat, collapsenya sistem perbankan, meningnkatnya inflasi dan
pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan melakukan
negosiasi atas berbagai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada waktu ini
kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik akutansi dan
rendahnya kualitas keterbukaan informasi (Tansparancy). Ringkasan perkembangan
praktik akuntansi di Indonesia dapat dilihat pada tabel
Tabel 1
ERA KOLONIAL
BELANDA (1595-
Perusahaan Hindia Belanda mengenalkan
1945) :
Belanda (VOC) menguasai akuntansi di Indonesia
Belanda perdagangan di Indonesia. Regulasi akuntansi yang
menguasai Jawa Keterlibatan dan aktifitas pertama dikeluarkan
dan kepulauan Pribumi di perdagangan tahun 1642 oleh Gubernur
lain. dibatasi dengan ketat. Jendral Hindia Belanda.
Islam menjadi Etnis China diberi hak Regulasi terebut mengatur
agama mayoritas khusus dibidang administrasi Kas dan
perdagangan dan Piutang (Abdil Kadir
transportasi air 1982)
ERA SUKARNO
(1945-1966) :
Dominasi perdagangan Akademi lulusan Amerika
Indonesia oleh Belanda dan China mengisi kekosongan
memperoleh mendorong munculnya posisi akuntan dan sistem
kemerdekaan. ketidak adilan di akuntansi dan auditing
Kepemimpinan masyarakat. Akhirnya, Amerika dikenalkan di
presiden Soekarni Indonesia memilih Indonesia. Baik akuntansi
dekat dengan pendekatan sosialis dalam model Belanda maupun
pemerintah Cina pembangunan yang Amerika digunakan
(RRC). Tahun 1965 ditandai dengan dominasi secara bersama. Ikatan
terjadi usaha kudeta peran Negara. Tahun Akuntansi Indonesia
oleh komunis yang 1958, semua perusahaan didirikan tahun 1957
berhasil digagalkan milik Belanda untuk memberi pedoman
dan mendorong peran dinasionalisasi dan warga dan untuk
militer. Negara Belanda keluar mengkoordinasi aktivitas
dari Indonesia. akuntan.
ERA SUHARTO
(1966-1998) :
Dibawah kepemimpinan Terjadi transfer
Suharto menjadi Suharto, pembangunan pengetahuan dan keahlian
Presiden tahun 1966 ekonomi didasarkan pada akuntansi secara langsung
dengan pendekatan pendekatan kapitalis. dari kantor pusat
kebijakan ekonomi Investor asing didorong perusahaan asing kepada
dan politik yang dan tahun 1967 karyawan Indonesia dan
konservatif dikeluarkan Undang- secara tidak langsung
undang Penanaman Modal mempengaruhi aktivitas
Asing yang menghasilkan bisnis.
munculnya perusahaan
asing
Tahun 1973, IAI
mengadopsi seperangkat
Tahun 1997-1998 Krisis prinsip akuntansi dan
Keuangan Asia menimpa standar auditing serta
Indonesia dan banyak professional code of
perusahaan yang bangkrut. conduct. Prinsip-prinsip
akuntansi didasarkan pada
pedoman akuntansi yang
dipublikasikan AICPA
tahun 1965.
Standar akuntansi
internasional diadopsi
tahun 1995
ERA SETELAH
SUHARTO
Indonesia berjuang dari Regulasi diperketat untuk
(SETELAH 1998) :
kesulitan ekonomi dan memperbaiki
Suharto dipaksa stabilitas sosial. pengungkapa informasi.
mengundurkan diri
pada tahun 1998
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu tidak
selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan
perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan
menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan
aturan.
B. Saran
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkat
dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari
itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan
mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
Rosjidi. 1999. Teori Akuntansi. Tujuan, Konsep, dan Struktur, Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia