Anda di halaman 1dari 18

TEORI AKUNTANSI

“SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI”

Dosen Pengampu :
Dr.Jufri Darma SE, M.Si,Ak,CA
Ramdhansyah SE,M.Acc

Di Susun Oleh :

1. Riyan Darmawan 7203342024

2. Tasya Cosita 7203342032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
STAMBUK 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Sejarah Perkembangan Akuntansi”.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca makalah
ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan-YME senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamin.

Medan,31 – Agustus 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I ................................................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................

BAB II ................................................................................................................
PEMBAHASAN....................................................................................................
A. Sejarah akuntansi ....................................................................................
B. Pengertian akuntansi ...............................................................................
C. Sejarah perkembangan akuntansi didunia ...............................................
D. Perkembangan buku berpasangan...........................................................
E. Sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia........................................

BAB III..................................................................................................................
PENUTUP.............................................................................................................
A. KESIMPULAN ............................................................................................
B. SARAN.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Akuntansi adalah elemen penting dalam dunia bisnis dan keuangan. Praktik
akuntansi yang baik membantu organisasi dalam pengelolaan keuangan mereka,
pengambilan keputusan strategis, dan pelaporan yang akurat kepada pemangku kepentingan.
Namun, untuk memahami akuntansi secara menyeluruh dan efektif, kita perlu melihat
sejarah perkembangannya.

Seiring berjalannya waktu, praktik akuntansi telah mengalami perkembangan yang


signifikan, dipengaruhi oleh perubahan ekonomi, teknologi, dan peraturan keuangan. Dalam
konteks ini, memahami sejarah perkembangan akuntansi menjadi penting. Ini membantu kita
mengenali akar dari prinsip-prinsip dan praktik akuntansi modern yang kita gunakan saat ini.

Selain itu, dengan memahami sejarah akuntansi, kita dapat mengevaluasi dampak
perubahan dalam ekonomi global dan teknologi terhadap cara perusahaan mengelola
keuangan mereka. Informasi ini dapat membantu kita meramalkan arah masa depan
akuntansi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan peluang yang mungkin
muncul.

Dalam konteks pendidikan, memahami sejarah perkembangan akuntansi adalah


langkah awal yang penting bagi mahasiswa dan praktisi akuntansi untuk memahami dasar-
dasar akuntansi dengan lebih baik. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kita akan menjelajahi
sejarah perkembangan akuntansi dari masa ke masa, mencari tahu bagaimana praktik
akuntansi telah berubah dan mengapa pengetahuan tentang sejarah ini tetap relevan dalam
dunia bisnis dan keuangan saat ini.

1.2.Rumusan Masalah

1 Bagaimana perkembangan praktik pencatatan dan pelaporan keuangan terjadi


sepanjang sejarah, khususnya dalam konteks sejarah akuntansi?
2 Bagaimana sejarah perkembangan ilmu akuntansi dari pertama kali muncul
hingga sekarang?”
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Sejarah

Sejarah adalah gambaran masa lalu manusia dan lingkungan sekitarnya sebagai
makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Sejarah di dalamnya meliputi
urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian
pemahaman tentang sesuatu yang telah berlalu.
J. Bank Sejarah adalah semua kejadian atau peristiwa masa lalu. Sejarah berfungsi
untuk memahami perilaku masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
a. Sejarah Akuntansi
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana,
yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil
ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM.
Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan

itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih
lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan
semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan


suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan
akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika
berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan
judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan
berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua
aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang.
Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan
dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.
2.2.Pengertian Akuntansi
Pengertian mengenai akuntansi dari berbagai ahli ;
 American Institute of Certified Publik Accountants, Akuntansi merupakan
seni pencatatan,pengklasifikasian dan pengikhtisaran transaksi – transaksi
dan kejadian yang brsifat finansial yang dinyatakan dalam satuan mata uang.
 American Accounting Association, proses identifikasi mengukut dan
melaporkan informasj ekonomi untuk memungkinkan adadnya penilaian dan
pengambilan keputusan yang tegas dan jelas bagi mereka yang meggunakan
informasi tersebut
 Haryono Yusuf, Akuntansi merupakan proses
pencatatan,penggolangan,peringkasan dan pelaporan data-data keuangan
dalam suatu organisasi
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi
nerupakan proses identifikasi, pencatatan dan pelaporan data – data atau informasi
ekonomi yang bermanfaat sebagai penilaian dan pengambilan keputusan. ( Dr.Agie
Hanggara,M.Pd ; 2019 Pengantar Akuntansi )

2.3. Sejarah Perkembangan Akuntansi Didunia


Akuntansi merupakan bagian integral dari dunia bisnis dan telah ada dan berkembang
selama berabad-abad. Seiring perkembangan waktu, teori akuntansi juga terus
berkembang dan mengalami perubahan mengikuti perkembangan bisnis dan kebutuhan
informasi keuangan yang semakin kompleks. Teori akuntansi modern muncul sebagai
upaya untuk memberikan panduan dan dasar pemikiran yang sistematis dan ilmiah dalam
memahami konsep dan praktik akuntansi.
Perkembangan teori akuntansi dimulai sejak abad ke-15, dimana pada saat itu sistem
pencatatan keuangan lebih sederhana dan terbatas pada catatan hutang-piutang. untuk
melacak transaksi keuangan yang terjadi dalam perdagangan. Kemudian, pada abad ke-
19. konsep dasar akuntansi seperti pencatatan berpasangan (double-entry bookkeeping)
dan pengakuan pendapatan dan biaya mulai berkembang dan menjadi dasar dalam
penyusunan laporan keuangan.
Perkembangan teori akuntansi semakin pesat pada abad ke-20. terutama setelah
munculnya kebijakan regulasi seperti Securities Act and Exchange Act di Amerika
Serikat pada tahun 1930-an. Kebijakan- kebijakan ini memperkenalkan standar akuntansi
yang lebih ketat dan transparan, sehingga menyebabkan munculnya aliran aliran teori
akuntansi yang berbeda. Pada perkembangan tahap ini, para akademisi mulai
memberikan perhatian pada teori akuntansi dan mencoba mengembangkannya sebagai
disiplin ilmu mandiri. Sejumlah ahli akuntansi seperti William A. Paton dan A.C.
Littleton memperkenalkan konsep akuntansi sebagai suatu ilmu sosial yang
menggabungkan prinsip-prinsip akuntansi dan peran akuntansi dalam ekonomi.
Selanjutnya, pada tahun 1950-an, teori akuntansi positif muncul sebagai reaksi
terhadap pandangan normatif yang menganggap bahwa tujuan utama akuntansi adalah
untuk memberikan informasi yang "benar" atau "baik" secara moral. Teori akuntansi
positif lebih menekankan pada penjelasan mengenal fenomena akuntansi yang ada
daripada mengenai bagaimana seharusnya informasi keuangan harus disajikan.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, teori akuntansi kritis mulai muncul. Teori ini
menekankan pada keterkaitan antara akuntansi dan kekuasaan, dan bagaimana praktik
akuntansi dapat memengaruhi distribusi kekuasaan dalam masyarakat. Pada awalnya.
teori akuntansi yang berkembang adalah teori akuntansi normatif yang menekankan pada
pengembangan standar akuntansi yang baik dan benar. Namun, pada tahun 1960-an
muncul aliran teori akuntansi positif yang lebih menekankan pada penjelasan tentang
bagaimana praktik akuntansi dilakukan dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti
pemegang saham dan pengaruh regulasi.
Kemudian, pada tahun 1970-an muncul aliran teori akuntansi kritis yang mengkritisi
teori-teori sebelumnya dan menekankan pada aspek-aspek sosial dan politik dalam
praktik akuntansi. Hal ini mendorong munculnya perspektif-perspektif alternatif dalam
memahami dan mengembangkan teori akuntansi.
Perkembangan teori akuntansi modern terus berlangsung hingga saat ini, terutama
seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi serta semakin
kompleksnya lingkungan bisnis global. Beberapa isu penting yang menjadi fokus
perhatian dalam perkembangan teori akuntansi modern antara lain keberlanjutan.
transparansi, dan akuntabilitas informasi keuangan.
2.4. Perkembangan buku berpasangan
Pada abad ke 16, metode tersebut berkembang luas di Eropa menjadi mode yang Tahap
perkembangan sebagai berikut:
memiliki karakteristik model pembukuan berpasangan sampai dengan saat ini.
a. Sekitar abad 16 sedikit perubahan dibuat dalam tehnik pembukuan yaitu adanya
pengenalan jurnal khusus untuk mencatan tipe tipe transaksi yang berbeda.
b. Evolusi praktek laporan keuangan pereodik terjadi pada abad 16 dan tujuhbelas.
personifikasi akun dan transaksi sebagai upaya untuk membuat aturan debit dan kredit
menjadi lebih masuk akal.
c. Penerapan sistem berpasangan diperluas dengan tipe organisasi yang lain.
d. Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda terjadi abad
ke 17.
e. Dimulai dengan east India company dalam abad 17 dan pertumbuhan corporasi setelah
revolusi industri.
f. Metode pengakuan aset tetap yang bdikembangkan sebelum abad 18.
g. Abad ke 19. depresiasi kekayaan ndiperlakukan sebagai barang dagangan yang tidak
terjual dalam paruh dua abad 19, depresiasi dim nindustri kereta api dipandang tidak
perlu jika kekayaan tersebut tidak mengalami kondisi memburuk.
h. Akuntansi cost hadir dalam abad ke 19 sebagai akibat dari revolusi industri dimulai
pada perusahaan tekstil
i. Perkembangan teknik akuntansi untuk pembayaran dimuka dan akrual memungkinkan
komputasi profit terjadi pada abad 19
j. Perkembangan laporan dana pada abad paruh 19 dan 20. Pada abad 20 terjadi
perkembangan metode metode akuntansi menyangkut isue complek earnings per lembar
saham.

2.5. Sejarah perkembangan Akuntansi Di Indonesia

Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda sekitar
17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan
dengan praktik akuntansi ddi Indonesia dapat di temui pada tahun 1747, yaitu praktik
pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Socitey yang berkedudukan di Jakarta
(Soemarso 1995). Pada era ini Belanda menganlkan sistem pembukuan berpasangan
(Double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan ole h luca Pacioli.
Perusahaan VOC milik Belanda yang merupakan organisasi komersial utama selama
masa penjajahan memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selam
era ini (Diga dan Yunus 1997).

Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an awal
tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa sehingga
pengusaha Belanda banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia. Peningkatan
kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga akuntan dan juru
buku yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai mulai dikenalkan di Indonesia
pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap kebutuhan audit ini akhirnya
diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk membantu
kegiatan administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur (Yunus 1990).
Intrernal auditor yagn pertama kali datang di Indonesia adalah J.W Labrijn yang
sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan

pekerjaan audit (menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van


Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995).

Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-
Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soemarso 1995).
Akuntan public yang pertama adalah Frese dan Hogeweg yang mendirikan kantor di
Indonesia pada tahun 1918. pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu
kantor akuntan H.Y. Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-
Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak ada orang
Indonesia yang bekerja sebagai akuntan public. Orang Indonesia pertama yang
bekerja di bidang akuntansi adalah JD. Massie, yang diangkat sebagai pemegang
buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemasro
1995).

Kesempatan bagi akuntan lokal (Indoenesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945,
dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Sampai tahun 1947 hanya ada satu orang
akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soemarso 1995). Praktik
akuntansi model Belanda masih diggunakan selama era setelah kemerdekaan
(1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem
akuntansi model Belanda.

Nasionalisasi atas perusahaan yagn dimiliki Belanda dan pindahnya orang-orang


Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan
tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).

Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan akuntan, Indonesia pada akhirnya berpaling
ke praktik akuntansi model Amerika. Namun demikian, pada era ini praktik akuntansi
model Amerika mampu berbaur dengan akuntansi model Belanda, terutama yang
terjadi di lembaga pemerintah. Makin meningkatnya jumlah institusi pendidikan
tinggi yang menawarkan pendidikan akuntansi-seperti oembukaan jurusan akuntansi
di Universitas Indonesia 1952, Institut Ilmu Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara-
STAN) 1990, Universitas Padjajaran 1960, Univeritas Sumatra Utara 1960, Universitas
Airlangga 1960 dan Universitas Gajah Mada 1964 (Soemarso 1995) telah mendorong
pergantian praktik akuntansi model Belanda dengan model Amerika pada tahun 1960 (ADB
2003). Selanjutnya, pada tahun 1970 semua lembaga harus mengadopsi sistem akuntansi
model Amerika (Diga dan Yunus 1997).

Pada pertengahan tahun 1980an, sekelompok tehnokrat muncul dan memiliki


kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akuntansi. Kelompok terebut berusaha
untuk menciptakan ekonomi yang lebih kompetetif dan lebh berorentasi pada pasar –
dengan dukungan praktik akutansi lebih baik. Kebijakan kelompok tersebut
memeperoleh dukungan yang kuta dari investor asing dan lembaga-lembaga
internasional (Rosser 1990). Sebelum perbaikan pasar model dan pengenalan
reformasi akuntansi tahun 1980an dan awal 1990an, dalam praktik banyak ditemui
perusahaan yang memiliki tiga jenis pembukuan – satu untuk menunjukkan gambaran
sebenarnya dari perusahaan dan untuk dasar pengambilan keputusan; satu untuk
menunjukkan hasil yang positif dengan maksud agar dapat digunakan untuk
mengajukan pinjaman/ kredit dari bank domestic dan asing; dan satu lagi yang
menunjukkan hasil negative (rugi) untuk tujuan pajak (Kwik 1994).

Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan
muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat
mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Sekandal pertama adalah kasus
Bank Duta (bank swasta yang dimiliki oleh tiga yayasan yagn dikendalikan presiden
Suharto). Bank Duta Go Public pada tahun 1990 tetapi gagal mengungkapkan
kerugian yang jumlah besar (ADB 2003). Bank Duta juga tidak menginformasi
semua informasi kepada Bapepam, auditornya atau underwriternya tentang masalah
tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta mengeluarkan wajar tanpa pengecualian.
Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza Indonesia Realty (Pertengahan 1992) dan Barito
Pacific Timber (1993). Rosser (1999) mengatakan bahwa bagi pemerintah Indonesia,
kualitas pelaporan keuangan harus diperbaiki jika memang pemerintah menginginkan
adanya transformasi pasar modal dari model “casino” mejadi model yang dapat
memobilisasi aliran investasi jangka panjang.

Berbagai skandal tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk
mengeluarkan kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan.
Pertama, pada September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi seperangkat
standar akuntansi keuangan (PSAK). Kedua, pemerintah bekerja sama dengan Bank
Dunia (Work Bank) melaksanakan proyek Pengembangan Akuntansi yang ditunjuk
untuk mengembangakan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga,
pada tahun 1995, pemerintah membuat barbagai aturan berkaitan dengan akuntansi
dalam Undang-undang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995 pemerintah
memasukkan aspek akuntansi/ pelaporan keuangan kedalam Undang-undang Pasar
Modal (Rosser 1999).

Jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan pada
pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan sampai awal 1998,
kebangkrutan konglomerat, collapsenya sistem perbankan, meningnkatnya inflasi dan
pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan melakukan
negosiasi atas berbagai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada waktu ini
kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik akutansi dan
rendahnya kualitas keterbukaan informasi (Tansparancy). Ringkasan perkembangan
praktik akuntansi di Indonesia dapat dilihat pada tabel
Tabel 1

Faktor Lingkungan dan Praktik Akuntansi

PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN


POLITIK DAN EKONOMI AKUNTANSI
SOSIAL

ERA KOLONIAL
BELANDA (1595-
Perusahaan Hindia Belanda mengenalkan
1945) :
Belanda (VOC) menguasai akuntansi di Indonesia
 Belanda perdagangan di Indonesia. Regulasi akuntansi yang
menguasai Jawa Keterlibatan dan aktifitas pertama dikeluarkan
dan kepulauan Pribumi di perdagangan tahun 1642 oleh Gubernur
lain. dibatasi dengan ketat. Jendral Hindia Belanda.
 Islam menjadi Etnis China diberi hak Regulasi terebut mengatur
agama mayoritas khusus dibidang administrasi Kas dan
perdagangan dan Piutang (Abdil Kadir
transportasi air 1982)

ERA SUKARNO
(1945-1966) :
Dominasi perdagangan Akademi lulusan Amerika
Indonesia oleh Belanda dan China mengisi kekosongan
memperoleh mendorong munculnya posisi akuntan dan sistem
kemerdekaan. ketidak adilan di akuntansi dan auditing
Kepemimpinan masyarakat. Akhirnya, Amerika dikenalkan di
presiden Soekarni Indonesia memilih Indonesia. Baik akuntansi
dekat dengan pendekatan sosialis dalam model Belanda maupun
pemerintah Cina pembangunan yang Amerika digunakan
(RRC). Tahun 1965 ditandai dengan dominasi secara bersama. Ikatan
terjadi usaha kudeta peran Negara. Tahun Akuntansi Indonesia
oleh komunis yang 1958, semua perusahaan didirikan tahun 1957
berhasil digagalkan milik Belanda untuk memberi pedoman
dan mendorong peran dinasionalisasi dan warga dan untuk
militer. Negara Belanda keluar mengkoordinasi aktivitas
dari Indonesia. akuntan.

ERA SUHARTO
(1966-1998) :
Dibawah kepemimpinan Terjadi transfer
Suharto menjadi Suharto, pembangunan pengetahuan dan keahlian
Presiden tahun 1966 ekonomi didasarkan pada akuntansi secara langsung
dengan pendekatan pendekatan kapitalis. dari kantor pusat
kebijakan ekonomi Investor asing didorong perusahaan asing kepada
dan politik yang dan tahun 1967 karyawan Indonesia dan
konservatif dikeluarkan Undang- secara tidak langsung
undang Penanaman Modal mempengaruhi aktivitas
Asing yang menghasilkan bisnis.
munculnya perusahaan
asing
Tahun 1973, IAI
mengadopsi seperangkat
Tahun 1997-1998 Krisis prinsip akuntansi dan
Keuangan Asia menimpa standar auditing serta
Indonesia dan banyak professional code of
perusahaan yang bangkrut. conduct. Prinsip-prinsip
akuntansi didasarkan pada
pedoman akuntansi yang
dipublikasikan AICPA
tahun 1965.

Standar akuntansi
internasional diadopsi
tahun 1995

ERA SETELAH
SUHARTO
Indonesia berjuang dari Regulasi diperketat untuk
(SETELAH 1998) :
kesulitan ekonomi dan memperbaiki
Suharto dipaksa stabilitas sosial. pengungkapa informasi.
mengundurkan diri
pada tahun 1998
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan


bahwa orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry bookkeeping system
adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali menerbitkan buku tentang double
entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada tahun 1949. Sedangkan di Indonesia,
akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada
pembukuan Amphion Society yang berdiri diJakarta sejak tahun 1747.

Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu tidak
selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan
perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan
menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan
aturan.

B. Saran

Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkat
dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari
itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan
mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.
DAFTAR PUSTAKA

Divisi Litbang Madcoms. 2005. Seri Panduan Lengkap Myob Accounting,


Yogyakarta : Andi

Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Rosjidi. 1999. Teori Akuntansi. Tujuan, Konsep, dan Struktur, Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Gede, Muhammad. Teori Akuntansi, Cetakan I Jl.Empang No 32 Klander; Lembaga


Penerbit Almahira
Suhardi, dkk. Teori Akuntansi.Lembaga Penerbit Sonpedia Cetakan I 2023

Anda mungkin juga menyukai