Anda di halaman 1dari 79

Akuntansi &

system
Akuntansi
Pemerintah
Daerah
Manajemen Keuangan Pemerintah
– Week 10
KELOMP
OK 9
Our Team:
1. Septina Gumelar Riadi (041711333021)
2. Yuni Yati Lestari (041711333033)
3. Erika Nafatul Ula (041711333037)
4. Inatrya Zuknia (041711333047)
5. Elma Nur Firdausy (041711333090)
6. Lafidan Rizata Febiola(041711333237)
Topik yang Akan Dibahas:

0 0
02
1 3
Kebijakan Kebijakan
Kebijakan
Akuntansi & Akuntansi &
Akuntansi &
Sistem Sistem
Sistem
Akuntansi Akuntansi –
Akuntansi -
-Dana Koreksi
Kewajiban
Cadangan Kesalahan
Dasar
Hukum
 PP 71/2010
 Permendagri 64/2013
 Modul 2 Kebijakan
Akuntansi
Pemerintah Daerah
 Modul 3 Sistem
01
Kebijakan
Akuntansi &
Sistem
Akuntansi
-Dana
Peta Defin
Konsep isi
Tuju
an
Klasifik
asi
Pihak – pihak yang
Dana terkait
Dokumen yang
Cadanga digunakan
n Pengak
uan
Pengukura
n
Penyajian dan
Pengungkapan
Jurnal Standar &
Ilustrasi
Dana cadangan merupakan dana yang
disisihkan untuk menampung kebutuhan
yang memerlukan dana relatif besar yang
tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun
anggaran.

—PSAP Nomor 01
Paragraf 65
Dana cadangan dibukukan dalam rekening tersendiri atas nama
dana cadangan pemerintah daerah yang dikelola oleh Bendahara
Umum Daerah (BUD).

Pengelolaan Dana Cadangan adalah penempatan Dana


Cadangan sebelum digunakan sesuai dengan peruntukannya,
dalam portofolio yang memberikan hasil tetap dengan risiko
rendah. Portofolio tersebut antara lain Deposito, Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Surat
Utang Negara (SUN), dan surat berharga lainnya yang dijamin
pemerintah.
Definisi
Pembentukan Dana Cadangan adalah
pengeluaran pembiayaan dalam rangka
mengisi dana cadangan. Pembentukan dana
cadangan berarti pemindahan akun Kas
menjadi bentuk Dana Cadangan.
Pencairan Dana Cadangan adalah
penerimaan pembiayaan yang berasal dari
penggunaan dana cadangan untuk membiayai
belanja. Pencairan dana cadangan berarti
pemindahan akun Dana Cadangan, yang
kemungkinan dalam bentuk deposito, menjadi
bentuk kas yang dapat dipergunakan untuk
pembiayaan kegiatan yang telah direncanakan.
Kebijakan Akuntansi Dana
Cadangan
Tujuan: Kebijakan akuntansi dana
cadangan mengatur perlakuan akuntansi
atas dana cadangan yang meliputi
pengakuan, pengukuran, penyajian dan
pengungkapannya dalam penyusunan
Laporan Keuangan pemerintah daerah.
Klasifikasi

Dana cadangan masuk kedalam bagian dari aset.


Dana cadangan dapat diklasifikasikan atau dirinci lagi
menurut tujuan pembentukannya sebagaimana contoh
dibawah ini:
Pihak-Pihak Terkait
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi dana cadangan antara lain
Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD) dan Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah (PPKD).

Pejabat Penatausahaan
Keuangan PPKD (PPK-PPKD) PPKD
Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD
(PPK-PPKD)
Dalam sistem akuntansi dana cadangan, PPK-PPKD memiliki tugas sebagai berikut:
a. mencatat transaksi/kejadian dana cadangan berdasarkan bukti-bukti transaksi
yang sah ke Buku Jurnal Umum
b. memposting jurnal-jurnal transaksi/kejadian Dana Cadangan ke dalam Buku
Besar masing-masing rekening (rincian objek)
c. membuat laporan keuangan, yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan SAL (LPSAL), Laporan Perubahan
Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas (LAK), Neraca dan Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK)
PPKD

Dalam sistem akuntansi dana cadangan, PPKD memiliki


tugas:
a. menandatangani laporan keuangan PPKD sebelum
diserahkan dalam proses penggabungan/konsolidasi
yang dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD
b. menandatangani surat pernyataan tanggung jawab
PPKD
Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi dana cadangan antara lainnya:
1. Peraturan Daerah tentang dana cadangan;
2. SP2D-LS sebagai dokumen pencairan/transfer pemindahan dari rekening kas
umum daerah ke rekening dana cadangan;
3. Dokumen perintah pencairan dari dana cadangan ke rekening kas umum daerah;
4. Nota kredit, dokumen hasil pengelolaan dana cadangan;
5. Dokumen lainnya.
• Pembentukan dan peruntukan suatu Dana Cadangan
Pengaku harus didasarkan pada peraturan daerah tentang
pembentukan Dana Cadangan tersebut, sehingga dana
an cadangan tidak dapat digunakan untuk peruntukan yang
lain.

• Dana Cadangan diakui saat terbit SP2D-LS Pembentukan Dana Cadangan

• Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan.

• Pencairan Dana Cadangan diakui saat terbit dokumen pemindah-bukuan atau yang
sejenisnya atas Dana Cadangan, yang dikeluarkan oleh BUD atau Kuasa BUD atas
persetujuan PPKD.

• Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di pemerintah daerah


merupakan penambah Dana Cadangan
Pengukur
an
• Dana Cadangan diukur sesuai dengan
nilai nominal dari Kas yang
diklasifikasikan ke Dana Cadangan.

• Hasil-hasil yang diperoleh dari


pengelolaan Dana Cadangan diukur
sebesar nilai nominal yang diterima.
Penyajian dan Pengungkapan

Disajikan dalam Neraca Aset Nonlancar

Disajikan dengan nilai


Dana Cadangan
Rupiah

Dalam hal Dana Cadangan


Dirinci menurut tujuan
dibentuk untuk lebih dari
pembentukannya
satu peruntukan
Penyajian dan Pengungkapan
Peraturan daerah pembentukan Dana Cadangan;
Pengungkapan
Dana Cadangan Tujuan pembentukan Dana Cadangan;

Program dan kegiatan yang akan dibiayai dari


Dana Cadangan;

Catatan Atas Laporan Besaran dan rincian tahunan Dana Cadangan


Keuangan (CALK) yang harus dianggarkan dan ditransfer ke
rekening Dana Cadangan;

Sumber Dana Cadangan;

Tahun anggaran pelaksanaan dan pencairan


Dana Cadangan
Penyajian dan Pengungkapan
Hasil Pengelolaan Dicatat dalam Lain-lain PAD yang
Pendapatan LO
Dana Cadangan sah

Disajikan dalam Penerimaan


LRA Pembiayaan
Pencairan
Dana Cadangan Kelompok arus kas
Disajikan di Laporan Arus
masuk dari aktivitas
Kas
investasi.

Disajikan dalam
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan LRA
Dana Cadangan Kelompok arus kas
Disajikan di Laporan Arus
keluar dari aktivitas
Kas
investasi.
Jurnal Standar & Ilustrasi
Jurnal

Pembentukan Dana Hasil Pengelolaan Dana Pencairan Dana


Cadangan Cadangan Cadangan
Pembentukan Dana Cadangan

Pembentukan dana cadangan diakui ketika PPKD telah menerbitkan SP2D-LS


terkait pembentukan dana cadangan.

Jurnal LO & Neraca

Jurnal LRA
Hasil Pengelolaan Dana Cadangan
Penerimaan hasil atas pengelolaan dana cadangan misalnya berupa jasa giro/bunga
diperlakukan sebagai penambah dana cadangan atau dikapitalisasi ke dana cadangan.
Hasil pengelolaan tersebut dicatat sebagai Pendapatan-LRA dalam pos Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang Sah-Jasa Giro/Bunga Dana Cadangan. Rekening dana
cadangan dan penempatan dalam portofolio dicantumkan dalam daftar dana cadangan
pada lampiran rancangan peraturan daerah tentang APBD.

Jurnal LO & Neraca

Jurnal LRA
Pencairan Dana Cadangan

Apabila dana cadangan telah memenuhi pagu anggaran untuk kegiatan yang dituju maka
BUD akan membuat surat perintah pemindahan buku dari Rekening Dana Cadangan ke
rekening Kas Umum Daerah untuk pencairan Dana Cadangan.

Jurnal LO & Neraca

Jurnal LRA
Ilustrasi 1

Pada tanggal 1 Februari 2015, Pemerintah Samawa Rea membentuk


Dana Cadangan Penyelenggaraan Pilkada dengan nilai sebesar
Rp.10.000.000.000,00, masa waktu pembentukan selama 5 (lima)
tahun atau masing-masing Rp.2.000.000.000,00 per tahun anggaran.
Berdasarkan dokumen SP2D-LS Nomor 04/1/II/2015, fungsi akuntansi
PPKD mengakui pembentukan dana cadangan dengan menjurnal:
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS
(Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)

Jurnal LO & Neraca

Jurnal LRA
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006)

Jurnal LRA
Ilustrasi 2
Pada tanggal 1 Februari 2015, Pemerintah Samawa Rea membentuk
Dana Cadangan penyelenggaraan Pilkada dengan nilai sebesar
Rp.10.000.000.000,00, masa waktu pembentukan selama 5 (lima)
tahun atau masing-masing Rp.2.000.000.000,00 per tahun anggaran.
Misalkan diperoleh hasil pengelolaan dana cadangan berupa giro/bunga
sebesar Rp.25.000.000,00 per bulan. Berdasarkan bukti transaksi
berupa nota kredit nomor 06/NK/III/2015 tertanggal 1 Maret 2015
diperoleh hasil pengelolaan dana cadangan sebesar Rp.25.000.000,00.
Berdasarkan bukti transaksi tersebut, fungsi akuntansi PPKD (PPK-PPKD)
melakukan penjurnalan sebagai berikut:
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS
(Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)

Jurnal LO &
Neraca

Jurnal LRA
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006)

Jurnal LRA
Ilustrasi 3
Pada tanggal 1 Februari 2015, Pemerintah Samawa Rea membentuk
Dana Cadangan Penyelenggaraan Pilkada dengan nilai sebesar
Rp.10.000.000.000,00, masa waktu pembentukan selama 5 (lima)
tahun atau masing-masing Rp.2.000.000.000,00 per tahun anggaran.
Pencairan dana cadangan akan dilakukan pada 1 Februari 2020.
Berdasarkan bukti transaksi berupa nota kredit nomor 03/NK/II/2020
tertanggal 1 Februari 2020 dilakukan pencairan dana cadangan.
Berdasarkan bukti transaksi tersebut, fungsi akuntansi PPKD (PPK-PPKD)
melakukan penjurnalan sebagai berikut:
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS
(Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)

Jurnal LO &
Neraca

Jurnal LRA
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006)

Jurnal LRA

Dana cadangan yang sudah cair akan digunakan pada program


kegiatan di SKPD pelaksana. Proses penggunaan dan pencatatan
dana cadangan pada SKPD mengacu pada prosedur belanja dan
akuntansi belanja.
Ilustrasi 4

Pemerintah Kabupaten Samawa Rea membentuk Dana Cadangan


– Pembangunan Waduk Brang Bara-Brang Biji pada tanggal 1 Maret
2016, dengan nilai sebesar Rp.45.000.000.000,00 dan masa waktu
pembentukan selama 5 (lima) tahun atau masingmasing
Rp.9.000.000.000,00 per tahun anggaran. Diperoleh hasil pengelolaan
dana cadangan berupa giro/bunga sebesar Rp.30.000.000,00 per bulan.
Pencairan dilakukan pada tanggal 1 Maret 2021.
Ilustrasi 4
Saat Pembentuukan Dana Cadangan

Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS


(Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)

Jurnal LO &
Neraca

Jurnal LRA
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006)

Jurnal LRA

Catatan:
Jurnal ini dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD setiap dilakukan
transfer dari rekening kas daerah ke rekening dana cadangan
(setiap tahun anggaran selama 5 kali).
Ilustrasi 4
Hasil Pengelolaan Dana Cadangan

Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS


(Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)

Jurnal LO &
Neraca

Jurnal LRA
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006)

Jurnal LRA

Catatan:
Jurnal ini dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD setiap diterima
jasa giro/bunga hasil pengelolaan dana cadangan (setiap bulan).
Ilustrasi 4
Pencairan Dana Cadangan

Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS


(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006)

Jurnal LO &
Neraca

Jurnal LRA
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS
(Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)

Jurnal LRA

Catatan:
Jurnal ini dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD saat dilakukan
pencairan dana cadangan atau dilakukan transfer dari rekening
dana cadangan ke rekening kas daerah.
02
Kebijakan
Akuntansi &
Sistem
Akuntansi -
Kewajiban
Utang yang timbul dari
peristiwa masa lalu yang
DEFINISI KEWAJIBAN penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar
sumber daya ekonomi
pemerintah daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 Lampiran I PSAP Nomor
09
Melakukan pinjaman
kepada pihak ketiga
Perikatan dengan pegawai
yang bekerja pada
pemerintahan
PENYEBAB
Kewajiban kepada
MUNCULNYA masyarakat
KEWAJIBAN
Alokasi/realokasi
pendapatan ke entitas
lainnya
Kewajiban kepada pemberi
jasa
Utang Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK)

Utang Bunga

KLASIFIKASI Kewajiban Jangka Bagian Lancar Utang Jangka


Pendek Panjang

Utang Belanja

Utang Jangka Pendek


Lainnya

Utang Dalam Negeri


Kewajiban Jangka
Panjang
Utang Jangka Panjang
Lainnya
Klasifikasi Kewajiban
Kewajiban Jangka Panjang

• Jangka waktu lebih dari 12


Kewajiban Jangka bulan setelah tanggal
pelaporan.
Pendek • Entitas bermaksud untuk
mendanai kembali (refinance)
kewajiban tersebut atas dasar
jangka panjang.
Jangka waktu paling • Adanya suatu perjanjian
lama 12 bulan setelah pendanaan kembali
tanggal pelaporan. (refinancing), atau adanya
penjadwalan kembali terhadap
pembayaran yang diselesaikan
sebelum pelaporan keuangan
Pengakuan
Kewajiban
Kewajiban
diakui pada
saat kewajiban
untuk
mengeluarkan
sumber daya
Kewajiban tersebut Dapat Timbul Dari :
Transaksi dengan Transaksi Tanpa
Pertukaran Pertukaran
(Exchange (Non-Exchange
Transactions) Transactions)
Kejadian yang
Kejadian yang Diakui
Berkaitan dengan
Pemerintah
Pemerintah
(government-
(Government-Related
acknowledge events)
Events)
Pengukuran Kewajiban

• Kewajiban pemerintah daerah secara umum dicatat sebesar nilai nominalnya


dalam mata uang rupiah.
• Pengukuran kewajiban untuk masing-masing jenis kewajiban jangka pendek:
• Pengukuran Kewajiban untuk masing-masing jenis kewajiban
jangka panjang:

Jenis Kewajiban Jangka Panjang Pengukuran

Utang yang tidak diperjualbelikan Nilai nominal sebesar pokok utang dan bunga
sebagaimana yang tertera dalam kontrak perjanjian

Utang yang diperjualbelikan Dinilai sebesar nilai pari (original face value)
dengan memperhitungkan diskonto atau premium
yang belum diamortisasi.
Penyajian
Kewajiban Kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka
panjang pemerintah
daerah disajikan dalam
neraca disisi pasiva.
PENGUNGKAPAN KEWAJIBAN

Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang


Jumlah saldo kewajiban berupa utang pemerintah
berdasarkan jenis sekuritas utang pemerintah dan jatuh
temponya
Bunga Pinjaman

Konsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo

Perjanjian restrukturisasi utang

Jumlah tunggakan pinjaman

Biaya Pinjaman
SISTEM
AKUNTANSI
KEWAJIBAN
DI SKPD
Sistem Akuntansi
Kewajiban
 Sistem akuntansi kewajiban adalah
suatu proses yang dimulai dari
pembelian/pengadaan barang/jasa
(secara kredit) yang dibuktikan dengan
dokumen yang sah sampai kepada
proses penyelesaian/pembayaran
utang yang bersangkutan.
 Akuntansi kewajiban di SKPD terdiri
atas penerimaan utang, pembayaran
PPTK

Pihak-
PA/KPA
pihak PPK-

terkai SKPD

t
PPKD
Peraturan Dokumen
Kepala Daerah
tentang
Berita Acara
Kebijakan Nota Pesanan
Akuntansi Serah Terima
Pemerintah
Daerah
Surat
SP2D
Kuitansi Perjanjian
UP/GU/TU
Kerja
Surat
Pernyataan PA
tentang
SP2D LS tanggungjawab
PA terhadap
laporan
keuangan SKPD
JURNAL STANDAR

Pencatatan atas
pengadaan/pembelian
barang/jasa dapat dilakukan
dengan menggunakan dua
pendekatan

PENDEKATAN PENDEKATAN
ASET BEBAN
Transaksi pengakuan terjadinya utang pada saat
pengadaan/pembelian ATK yang telah dilaksanakan dan
pelunasan belum dilakukan

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Kode Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
PENDEKATAN
BEBAN XXX XXX XXX Beban ATK XXX
XXX Utang Belanja Bahan Pakai Habis XXX

Tanggal Nomor Kode Uraian Debit Kredit


Bukti Rekening
PENDEKATAN
ASET XXX XXX XXX Persediaan Alat Tulis Kantor XXX

XXX Utang Belanja Bahan Pakai Habis XXX


Transaksi pembayaran utang pada saat dilakukan
pembayaran/pelunasan dengan asumsi menggunakan mekanisme
UP/GU
PENDEKATAN
ASET
Jurnal LOTanggal
atau Neraca
Nomor Kode Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
XXX XXX XXX Utang Belanja Bahan Pakai Habis XXX

XXX Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Kode Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
XXX XXX XXX Belanja ATK XXX*)

XXX Perubahan SAL XXX*)


Transaksi pembayaran utang pada saat dilakukan
pembayaran/pelunasan dengan asumsi menggunakan mekanisme LS

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Utang Belanja Bahan Pakai Habis XXX

XXX RK PPKD XXX

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Belanja ATK XXX

XXX Perubahan SAL XXX


03
Kebijakan
Akuntansi &
Sistem
Akuntansi –
Koreksi
Definisi

Koreksi kesalahan merupakan tindkan untuk


membetulkan kesalahan penyajian dalam suatu
akun/pos

Koreksi kesalahan diungkapkan dalam CALK

Penyebab : keterlambatan penyamapaian bukti


transaksi, kesalahan hitung, kesalahan
penetapan standart dan akuntansi, kelalaian, dll
Klasifikasi
1.Kesalahan tidak 2. Kesalahan
berulang berulang
keslahan yang kesalahan yang
diharapkan yang disebabkan sifat
diharpkan tidak akan alamiah (normal) dari
terjadi kembali jenis-jenis transaksi
Ada 2 jenis : tertentu yang
2. Terjadi pada periode diperkirakan akan
berjalan terjadi secara berulang
3. Terjadi pada periode Misal : Penerimaan pajak
sebelumnya yang memerlukan
restitusi atau tambahan
pembayaran dari wajib
pajak
Pihak-pihak Terkait
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem
akuntansi koreksi kesalahan di SKPD terdiri atas
:
1. PPK-SKPD
2. PA/KPA

Pihak-pihak yang terkait dalam sistem


akuntansi koreksi kesalahan di PPKD terdiri
atas :
1. Fungsi Akuntansi PPKD
2. PPKD
Dokumen yang Digunakan

Peraturan Gubernur Bukti SP2D


tentang kebijakan memorial/Dokumen
Akuntansi lain yang
Pemerintah Provinsi dipersamakan
Jurnal Standart dan Ilustrasi
1. Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi pada
Periode Berja;lan
dilakukan dengan pembetulan pada akun yang
bersangkutan dalam periode berjalan. Baik pada akun LRA,
Ilustrasi:
belanja, pendapatan LO, maupun beban
Pengembalian pendapatan hibah yang diterima pada tahun yang bersangkutan kepada
pemerintah pusat karena terjadi kesalahan pengiriman oleh pemerintah pusat.
2. Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi Pada Periode
Sebelumnya
Laporan ini terjadi dalam periode sebelumnya namun laporan
keuangan periode tersebut belum diterbitkan dan yang terjadi yang
terjadi pada periode sebelumnya dan laporan keuangan tersebut
a)Koreksi
sudah – Laporan
diterbitkan. Keuangan
Keduanya Belum
memiliki Diterbitkan
perlakuan berbeda.
Maka dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan,
baik pada akun Pendapatan – LRA atau akun belanja, maupun aku
pebdapatan – LO atau akun beban
b)Koreksi – Laporan Keuangan Sudah Diterbitkan
dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain LRA.
Dalam hal ini mengakibatkan pengurangan kas dilakukan dengan
pembetulan pada akun SAL
Ilustrasi pada “Koreksi – Laporan Keuangan Belum Diterbitkan” :
Terjadi pengembalian belanja pegawai tahun lalu karena salah perhitungan
jumlah gaji.
Ilustrasi pada “Koreksi – Laporan Keuangan Sudah Diterbitkan” :
Terjadi pengembalian belanja pegawai tahun lalu karena salah perhitungan
jumlah gaji.

Jurnal semula :
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64 Tahun 2013

Jurnal LO dan Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX 9.1.1.01.01 Beban Gaji Pokok PNS - LO XXX

1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok PNS - LRA XXX

0.0.0.00.00 Perubahan SAL XXX


Jurnal semula :
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok PNS - LRA XXX

0.0.0.00.00 Perubahan SAL XXX

Jurnal Koreksi :
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri
Nomor 64 Tahun 2013
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah XXX

1.1.1.03.01 Ekuitas XXX


Jurnal LRA

Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX 0.0.0.00.00 Perubahan SAL XXX

1.1.1.03.01 Surplus/Defisit LRA XXX

Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran


(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX 0.0.0.00.00 Perubahan SAL XXX

Surplus/Defisit LRA XXX


Ilustrasi :
Pengembalian pendapatan dana alokasi umum karena kelebihan transfer
oleh Pemerintah Pusat

Jurnal semula :
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64 Tahun 2013

Jurnal LO dan Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah XXX

8.2.1.03.01 Dana Alokasi Umum - LO XXX

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX 0.0.0.00.00 Perubahan SAL XXX

4.2.1.03.01 Dana Alokasi Umum - LRA XXX


Jurnal semula :
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Jurnal LRA

Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX 0.0.0.00.00 Perubahan SAL XXX

4.2.2.01.01 Dana Alokasi Umum XXX


Jurnal Koreksi :
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64
Tahun 2013
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX 3.1.1.01.01 Ekuitas XXX

1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah XXX

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX 3.1.1.01.01 Surplus / Defisit LRA XXX

1.1.1.01.01 Perubahan SAL XXX

Jurnal LRA (Permendagri Nomor 13 Tahun 2006


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX 0.2.1.00.00 Surplus / Defisit LRA XXX

0.0.0.00.00 Perubahan SAL XXX


Kesalahan Berulang

Kesalahan berulang dan sistematik adalah kesalahan yang


disebabkan sifat ilmiah (normal) dari jenis-jenis transaksi
tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang.

Ex :
Penerimaan pajak dari WP yang memerlukan koreksi
sehingga perlu dilakukan restitusi atau tambahan pembayaran
dari WP.
Ilustrasi :
● Pada tanggal 15 April 2015, DPPKAD menerima pendapatan pajak hotel bulan maret
dari Hotel Maleo sebesar Rp. 25.000.000,-
● Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64
Tahun 2013
Jurnal – LO dan Neraca
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

15-04- 1.1.1.02.01 Kas di Kas Daerah 25.000.000


2015
1.1.1.01.01 Pajak Hotel - LO 25.000.000

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

15-04- 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 25.000.000


2015
4.1.1.06.01 Pajak Hotel - LRA 25.000.000
Ilustrasi
:
● Pada tanggal 25 April 2015, atas pajak hotel yang diterima dari Hotel Maleo dan terjadi
kelebihan pembayaran sebesar Rp. 7.000.000
● Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64
Tahun 2013
Jurnal – LO dan Neraca
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

25-04- BM 8.1.1.06.01 Pajak Hotel - LO 7.000.000


2015
1.1.1.02.01 Kas di Kas Daerah 7.000.000

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

25-04- BM 4.1.1.06.01 Pajak Hotel - LRA 7.000.000


2015

0.0.0.00.00 Perubahan SAL 7.000.000


Ilustrasi :
● Pada tanggal 20 Mei 2015, ditemukan kesalahan pencatatan belanja cetak sebesar Rp.
5.400.000 (transaksi 19 April 2015),- yang seharusnya belanja ATK sebesar Rp.
4.500.000 dengan menggunakan UP/GU
● Jurnal Semula : (Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)

Jurnal – LO dan Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
19-04- BKK 5.1.2.06.01 Beban Cetak - LO 5.400.000
2015
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara 5.400.000
Pengeluaran
Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
19-04- BKK 5.1.2.06.01 Beban Cetak - LRA 5.400.000
2015
0.0.0.00.00 Perubahan SAL 5.400.000
Jurnal Koreksi :
●Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64
Tahun 2013

Jurnal – LO dan Neraca

Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

25-05- BKK 1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 900.000


2015
9.1.2.01.01 Beban Persediaan ATK - LO 4.500.000
9.1.2.06.01 Beban Cetak - LO 5.400.000

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
25-05- BKK 5.1.2.01.01 Belanja ATK – LRA 4.500.000
2015
0.0.0.00.00 Perubahan SAL 900.000
5.1.2.06.01 Beban Cetak - LRA 5.400.000
Jurnal Koreksi :
●Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran (Permendagri Nomor
13 Tahun 2006

Jurnal LRA

Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit


25-05- BKK 5.1.2.01.01 Belanja ATK 4.500.000
2015
0.0.0.00.00 Perubahan SAL 900.000
5.2.2.06.01 Beban Cetak 5.400.000

Anda mungkin juga menyukai