Anda di halaman 1dari 4

LAFIDAN RIZATA FEBIOLA

041711333237 / 6
PTE Makro Kelas “M” – Selasa 09.50

1. Reminder on compound growth: Like financial economics, economic growth theory and
measurement rely on calculations of growth rates. The one-period growth rate in percent per
year is

Similarly, the n -period growth rate in percent per year is calculated as

a. Now look back to the table of macroeconomic data in the Appendix to Chapter 19.
Calculate the annual growth rate of real GDP for 1980–1981 and 1980–1982.
b. Next, calculate the growth of labor productivity from 1995 to 2000, assuming the following
shows indexes of real output and labor inputs.

Jawab:
a. Menghitung annual growth rate of real GDP untuk tahun 1980-1981 dan tahun 1980-1982.
Berikut ini adalah data Real GDP selama periode 1980 s.d 1982 berdasarkan Appendix
chapter 19:
Tahun Real GDP ($, billion)
1980 5161.7
1981 5291.7
1982 5189.3

• Angka Pertumbuhan Real GDP periode 1980-1981 diperoleh sebagai berikut:


100 x {(5291.7/5161.7) – 1} = 2.519
(Pertumbuhan Real GDP periode 1980-1981 adalah 2.519%)
• Angka Pertumbuhan Real GDP periode 1980-1982 diperoleh sebagai berikut:
100 x {( 5189.3/5161.7)1/2 – 1} = 0.267%
(Pertumbuhan Real GDP periode 1980-1982 adalah 0.267%)
b. Menghitung pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dari 1995-2000:
Produktivitas
Tahun Labor Inputs (Q) Output (L)
Tenaga Kerja (Q/L)
1995 100 100 1
2000 110.29 126.16 1.144

Pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dari 1995-2000


100 x {( 1.144/1)1/5 – 1} = 2.727
(Pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dari tahun 1995-2000 adalah 2.727%)

2. “If the government strengthens intellectual property rights, subsidizes basic science, and
controls business cycles, we will see economic growth that would astound the classical
economists.” Explain what the writer meant by this statement.
Jawab:
Dalam teori ekonomi klasik, tanah adalah modal yang utama. Tanah merupakan factor
penting sebuah usaha, dan tanahlah yang menjadi batasan dari produktivitas suatu usaha.
Sedangkan, teori ekonomi modern menunjukan bahwa perekonomian tak hanya sekedar
lahan. Banyak hal yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi seperti pengembangan
teknologi dan ilmu pengetahuan, pengadaan penelitian, dan pengendalian siklus bisnis.
Faktor-faktor inilah yang belum dilihat oleh para pencetus teori ekonomi klasik. Dan faktor-
faktor tersebut pulalah yang kini menjadi faktor utama dalam menopang pertumbuhan
ekonomi, bukan lagi lahan

3. “With zero population growth and no technological change, persistent capital accumulation
would ultimately destroy the capitalist class.” Explain why such a scenario might lead to a
zero real interest rate and to a disappearance of profits.
Jawab:
Tidak adanya pertumbuhan populasi dan perkembangan teknologi dapat menyebabkan
penambahan modal yang dilakukan secara terus menerus malah menghancurkan para pemilik
modal. Selain itu, hal tersebut juga mengarahkan pada zero real interest rate dan hilangnya
keuntungan.
Penambahan modal atau capital deepening dalam jangka pendek menyebabkan terjadinya
beberapa hal sebagai berikut:
• Rasio capital per labor (K/L) meningkat
• Rasio output per labor (Q/L) meningkat
• Rate of Return on Capital menurun
• Real Interest Rate menurun
Capital Deepening menyebabkan setiap tenaga kerja dapat bekerja dengan menggunakan lebih
banyak barang modal sehingga produktivitasnya meningkat dalam jangka pendek.
Konsekuensinya, peningkatan gaji atau upah pekerja juga terjadi.
Dengan asumsi bahwa tidak tidak terdapat pertumbuhan populasi penduduk sehingga tidak
ada penambahan labor, maka dalam jangka panjang rasio capital per labor dan rasio output per
labor tidak akan mengalami peningkatan lagi sebagai akibat dari diminishing marginal on
capital. Karena rasio output per labor tidak mengalami peningkatan maka upah atau gaji juga
tidak naik. Selain itu, imbas dari diminishing marginal on capital adalah semakin
berkurangnya Rate of Return on Capital sampai pada titik nol yang berujung pada zero real
interest rate.
Penambahan modal tentunya menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan dalam jangka
panjang rasio output per labor justru tidak akan mengalami peningkatan sebagai akibat dari
diminishing marginal on capital. Sebagai konsekuensinya maka akan berkuranglah
keuntungan yang diperoleh dan pada tingkat tertentu justru dapat menyebabkan terjadinya
kerugian. Berkurangnya rasio capital per labor dan output per labor dapat diilustrasikan
sebagai berikut:

4. Recall the growth-accounting equation [equation (1) on page 514]. Calculate the growth of
output if labor grows at 1 percent per year, capital grows at 4 percent per year, and
technological change is 1½ percent per year. How would your answer change if:
a. Labor growth slowed to 0 percent per year?
b. Capital growth increased to 5 percent per year?
c. Labor and capital had equal shares in GDP?
Also, calculate for each of these conditions the rate of growth of output per hour worked
Jawab:

5. Use the PPF to illustrate the Malthusian prediction and why it is flawed. Put per capita food
production on one axis and per capita manufactures on the other. Assume that there are
diminishing returns to labor in food production but that manufactures have constant returns to
labor.
Jawab:
Malthusian memprediksi bahwa seiring dengan bertambahnya populasi penduduk di dunia,
maka akan terjadi penurunan tingkat produktivitas atau rasio output per capita. Dapat
dikatakan bahwa apabila populasi manusia bertambah sebesar 2 maka rasio output pter capita
akan bertambah kurang dari 2 sesuai dengan Law of Diminishing Return.
Pada kasus di soal ini diasumsikan terjadi diminishing return to labor in food production tetapi
per capita manufacturing konstan. Hal ini dapat diilustrasikan pada PPF sebagai berikut:
Manufacturing Production

400 L = 40
200 L = 20

100 125
Food Production

Prediksi dari kalangan Malthusian ini tidak terjadi karena ternyata Malthusian tidak
mempertimbangkan kemajuan teknologi yang dapat dicapat oleh manusia. Kemajuan
teknologi ini berupa perubahan atau inovasi dari proses produksi maupun pengenalan produk
baru. Imbas dari kemajuan teknologi ini adalah bertambahnya output yang dapat dihasilkan
dengan menggunakan kuantitas input yang sama atau berkurangnya input yang digunakan
dalam proses produksi untuk dapat menghasilkan kuantitas output yang sama. Efek dari
kemajuan teknologi ini dapat dilihat pada PPF sebagai berikut:

7000 L= 40

2500 L= 20
Manufacturing Production

400 L= 40

200 L = 20

100 125 1000 3000


Food Production

Anda mungkin juga menyukai