A Klasik
B Modern
• Michael Porter, profesor Harvard Business School, mengemukakan teori National Competitive Advantage
sebagai teori perdagangan internasional terbaru. Porter percaya bahwa keberhasilan dalam perdagangan
internasional datang dari empat country-and firm-specific-elements: faktor kondisi, kondisi permintaan,
keterkaitan dan dukungan industri, dan strategi perusahaan, struktur, dan persaingan.
• Factor conditions. Faktor-faktor kebutuhan produksi pada suatu negara mempengaruhi kemampuannya
untuk bersaing secara internasional. Faktor-faktor endowment produksi dasar adalah tanah, tenaga kerja, dan
modal dipandang oleh teori perdagangan klasik termasuk faktor-faktor kemajuan seperti tingkat pendidikan
tenaga kerja dan kualitas infrastruktur. Porter menekankan peranan pelatihan, penelitian, dan inovasi.
• Demand Conditions. Porter menyajikan kondisi permintaan dalam empat elemen sebagai empat sudut
permata berlian (diamond). “The Competitive Advantage of Nations” by Michael E. Porter, March/April 1990.
Jenis-jenis Investasi Internasional
• Portfolio Investments adalah kepemilikan sekuritas secara pasif, misalnya saham, obligasi, dan aktiva
keuangan lainnya dan tidak ikut mengendalikan manajemen. Tujuan kepemilikan sekuritas tersebut adalah
untuk mengejar imbal hasil yang menarik atas dana yang diinvestasikan dengan upaya mengurangi risiko
melalui diversifikasi dalam portfolio investasi tersebut.
• Direct Foregin Investment (DFI) adalah akuisisi atas aset asing untuk tujuan pengendaliannya. DFI dapat
pula dilakukan dalam beberapa bentuk lain, membeli aset di luar negeri, mendirikan perusahaan baru di luar
negeri, usaha patungan ataupun kemitraan bisnis.
TEORI INVESTASI INTERNASIONAL
Teori Internalisasi
• Teori internalisasi adalah teori yang berlandaskan pada konsep biaya transaksi. Biaya transaksi adalah
biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu transaksi, yaitu dihubungkan dengan negosiasi, pemantauan,
dan pelaksanaan suatu kontrak. Suatu perusahaan akan menentukan apakah lebih baik menyewa atau
membeli/ memiliki aset di luar negeri atau kegiatan kontrak dengan perusahaan asing seperti waralaba,
lisensi, persetujuan pasokan. Teori internalisasi menyatakan bahwa DFI terjadi bila produksi
internasional secara internalisasi dalam perusahaan, bila biaya negosiasi, pemantauan, dan biaya
kontrak dengan perusahaan lain cukup tinggi
TEORI INVESTASI INTERNASIONAL
Teori Electic oleh Dunning
Teori electic dikemukakan oleh John Dunning yaitu mengkombinasikan keunggulan kepemilikan, keunggulan
lokasi, dan keunggulan internalisasi. Menurut Dunning, DFI akan terjadi bila ada tiga kondisi, yaitu:
• Ownership Advantage. Perusahaan mesti memiliki beberapa keunggulan daya saing yang dapat
mengatasi kelemahan dalam bersaing dengan perusahaan asing yang beroperasi dinegeri mereka.
Keunggulan ini bia berbentuk merek dagang, kepemilikan teknologi, keunggulan skala ekonomi, dan lainnya.
Contoh Caterpillar mempunyai ketiga keunggulan tersebut dalam bersaing dengan perusahaan lokal.
• Locational Advantage. Melaksanakan kegiatan bisnis di lokasi luar negeri lebih menguntungkan dibanding
beroperasi di lokasi dalam negeri. Sebagai contoh, perusahaan Caterpillar memperoduksi buldozer di Brasil
karena adanya biaya upah buruh lebih murah dan menghindari tarif pajak yang tinggi dibanding bila
barang-barang tersebut diekspor dari pabrik yang ada di Amerika.
• Internalization Advantage. Perusahaan mesti memperoleh keuntungan lebih besar atas pengendalian
aktivitas bisnis asing daripada mengoperasikan suatu perusahaan lokal secara independen dalam
memberikan layanan. Pengendalian sangat menguntungkan, sebagai contoh, bila pemantauan dan
pengendalian atas kinerja kontrak pada perusahaan lokal adalah mahal, maka perusahaan lokal dapat
ketinggalan teknologi atau reputasi perusahaan dan merek dagangnya buruk kinerjanya akibat perilaku
perusahaan lokal.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DFI
• FAKTOR SUPPLY. DFI dapat didorong dengan upaya-upaya oleh suatu perusahaan dalam mengendalikan
biayanya sendiri. Beberapa hal penting sebagai faktor pemasok dapat mempengaruhi keputusan untuk
melakukan DFI adalah biaya produksi, logistik, ketersediaan sumber daya alam, dan akses terhadap
teknologi penting.
• FAKTOR DEMAND. Perusahaan dapat mengembangkan bisnis produknya kepasar asing melalui DFI.
Faktor-faktor permintaan yang mendorong DFI termasuk; akses konsumen, keunggulan pemasaran,
eksploitasi keunggulan daya saing, dan mobilitas pelanggan.
• FAKTOR POLITIK. Faktor-faktor politik juga masuk dalam pertimbangan keputusan perusahaan yang akan
melakukan invesasi asing langsung di luar negeri. Perusahaan dapat berinvestasi di negara asing untuk
menghindari hambatan perdagangan yang diterapkan oleh negara tuan rumah atau perusahaan dapat
mengambil keuntungan atas adanya insentif pembangunan ekonomi yang ditawarkan oleh pemerintah
negara tuan rumah.
Terima Kasih
Any Question?