Kelas: E
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
TAHUN AKADEMIK 2020/1441H
2
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kita bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehinga kami dapat menyelesaikan makalah
Perilaku Konsumen. Dalam makalah ini memuat informasi tentang “Sub Budaya,
Kelas Sosial, Kelompok Rujukan dan Keluarga”. Makalah ini membahas tentang
perilaku konsumen dalam memilih pilihan yang bervariasi dengan kebutuhan atau
keinginan. Untuk perlu dicermati dan perlu mendapat perhatian dari semua pihak
yang menyangkut perilaku konsumen itu sendiri. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat mengetahui bagaimana proses perilaku konsumen menanggapi dan
dapat memahami tentang sub budaya, kelas sosial, kelompok rujukan dan
keluarga.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh yang telah
memberikan tugas makalah Perilaku Konsumen. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca.
Hormat Kami
Penulis
3
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................... 2
Daftar Isi................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 4
1.3 Tujuan................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sub Budaya....................................................................................... 5
a. Pengertian Sub Budaya............................................................... 5
b. Analisis........................................................................................ 5
c. Jenis Jenis Sub Budaya............................................................... 6
2.2 Kelas Sosial...................................................................................... 8
2.3 Kelompok Referensi......................................................................... 10
2.4 Keluarga .......................................................................................... 12
Daftar Pustaka....................................................................................... 17
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuna
a. Mengetahui maksud dari Sub Budaya
b. Mengetahui maksud dari Kelompok Sosial
c. Dapat memahami Kelompok Referensi
d. Dapat mengetahui Kelompok Keluarga
5
BABII
PEMBAHASAN
b. Analisis
Analisa subbudaya memungkinkan manajer pemasaran untuk fokus dalam
menentukan ukuran segmen pasar dan segmen pasar yang lebih natural.
Subbudaya yang penting untuk diperhatikan adalah subbudaya kewarganegaraan,
agama, lokasi geografis, ras, usia dan jenis kelamin (Schiffman dan Kanuk, 2004).
Selain ketujuh hal tersebut, kelas sosial juga tergolong sebagai subbudaya karena
kelas sosial akan mempengaruhi perilaku sebagai akibat dari keanggotaan pada
kelas sosial tertentu, termasuk perilaku pada setiap kelas sosial masyarakat
seluruh dunia.
Cabang budaya suatu masyarakat bisa ditunjukkan oleh kelas sosial yang ada
dalam masyarakat. Kelas sosial menunjukkan adanya kelompok-kelompok yang
secara umum mempunyai perbedaan dalam hal pendapatan, gaya hidup dan
kecenderungan konsumsi.
Kelas Sosial dapat ditentukan dari :
Keluarga
Pekerjaan, pekerjaan sangat mempengaruhi gaya hidup dan merupakan
basis penting untuk menyampaikan prestise, kehormatan dan respek.
Pemilikan, adalah symbol keanggotaan kelas, tidak hanya jumlah
pemilikan, tetapi sifat pilihan yang dibuat. Keputusan pemilikan yang
mencerminkan kelas sosial suatu keluarga adalah pilihan dimana untuk
tinggal. Pemilikan lainnya yang berfungsi sebagai indicator status sosial
mencakup keanggotaan dalam club, gaya perabot, jenis liburan, busana.
Orientasi Nilai. Nilai- kepercayaan bersama mengenai bagaimana orang
harus berperilaku- menunjukkan kelas sosial dimana seseorang termasuk di
dalamnya.
Setiap kelas sosial akan berbeda dalam hal :
Perilaku pengeluaran ( spending behaviour )
Penggunaan produk ( produk usage ) : Jenis makanan, jenis pakaian,
Pemilihan Merk ( Brand choice ) : memiliki preferensi pada merek tertentu
atau tidak
6
c. Jenis-jeniaSub-Budaya
a. Sub-Budaya Etnis
1
C. Mowen Jhon, Michael Minor, Prilaku Konsumen jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2002, hlm 315.
7
Selain itu beberapa kota besar di jawa banyak sekali terdapat tempat-tempat
makanan/ restoran yang mengkhususkan produk makanan/ masakan dari etnis
tertentu misalnya: Rumah Makan Padang, Rumah Makan Sunda, Rumah Makan
Betawi dan lain-lain, dengan harapan orang-orang dari etnis tertentu tertarik untuk
makan di tempat tersebut.
b. Sub-Budaya Geografis
Daerah
geografis suatu negara kadang mengembangkan budayanya sendiri. Daerah barat
daya merika Serikat dikenal karena gaya hidup kasual yang meninjolkan busana
yang nyaman, hiburan luar rumah, dan olahraga yang aktif dan juga tampak lebih
inovatif ke arah produk baru sperti bedak kosmetisbila dibandingkan dengan sifat
konservatif dan malu-malu yang mencirikan beberapa daerah negara tersebut.
2.4 Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari
dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan.
Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau
suami, istri dan anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya
(janda).
Jenis.
Ada beberapa jenis keluarga, yakni:
Keluarga inti
Keluarga inti atau disebut juga dengan keluarga batih ialah yang terdiri atas ayah,
ibu, dan anak. Keluarga inti merupakan bagian dari lembaga sosial yang ada pada
masyarakat. Bagi masyarakat primitif yang mata pencahariaannya adalah berburu
dan bertani, keluarga sudah merupakan struktur yang cukup memadai untuk
menangani produksi dan konsumsi. Keluarga merupakan lembaga sosial dasar
dari mana semua lembaga lainnya berkembang karena kebudayaan yang makin
kompleks menjadikan lembaga-lembaga itu penting2
Peranan
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi,
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, di samping itu juga ibu dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.[5]
Richard R Clayton. 2003. The Family, Mariage and Social Change. hal. 58
3
14
Bentuk keluarga
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan
diambil, yaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola otoritas
- Berdasarkan lokasi
Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri
untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami
ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri;
Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan
menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus
tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat
tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar
pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);
Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat
menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum
kerabat suami maupun istri;
Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk
menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak
suami;
Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing
hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum
kerabatnya sendiri .
Berdasarkan pola otoritas
1. Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-
laki tertua, umumnya ayah
2. Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan
(perempuan tertua, umumnya ibu)
3. Equalitarian, yakni suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.
Subsistem sosial
Terdapat tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-istri,
subsistem orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik).Subsistem suami-
istri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dengan
tujuan eksplisit dalam membangun keluarga.Pasangan ini menyediakan dukungan
mutual satu dengan yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi
subsistem tersebut dari gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun
kebutuhan darti subsistem-subsistem lain.Subsistem orang tua-anak terbentuk
sejak kelahiran seorang anak dalam keluarga, subsistem ini meliputi transfer nilai
dan pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang
tua dan anak.
15
Keluarga Sejahtera
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat terdiri atas suami-istri atau suami-
istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Keluarga
sejahtera adalah dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah mampu
memenuhikebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada
tuhan yang maha esa,memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antara
anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
Daftar Pustaka