PENDAHULUAN
A. Latar Belang
Perilaku konsumen merupakan hal yang harus dipelajari oleh seorang
pemasar dalam melakukan proses pemasaran atas setiap produk yang akan
dipasarkan. Untuk memahami perilaku konsumen, berbagai perspektif harus
diperhatikan termasuk diantaranya adalah memahami konsep dasar kelompok
rujukan dan pengaruh keluarga dalam membentuk perilaku konsumen. Dalam
konteks perilaku konsumen, kelompok rujukan merupakan gagasan yang
sangat penting dan berpengaruh besar. Dari perspektif pemasaran, kelompok
rujukan merupakan kelompok yang dianggap sebagai kerangka rujukan bagi
para individu dalam pengambilan keputusan pembelian atau konsumsi
mereka.
Pahaman tentang konsep dasar kelompok rujukan dan pengaruh keluarga
akan menjadi tolak ukur bagi seorang pemasar untuk memetakan pasarnya
dan menentukan produk yang akan dijual dengan menyesuaikan pada
perilaku konsumen yang terbentuk sebagai akibat dan pengaruh kelompok
rujukan dan pengaruh keluarga itu sendiri. Tingkat pengaruh yang digunakan
kelompok rujukan pada perilaku perorangan biasanya tergantung pada sifat
individu dan produk serta pada faktor-faktor sosial tertentu.
Berdasarkan hal diatas, maka pemahaman tentang kelompok rujukan dan
pengaruh keluarga penting diketahui sebagai dasar pijakan untuk kita bias
mendalami bagaimana perilaku konsumen itu terbentuk. Itulah sebabnya
sehingga penyusun tertarik untuk menyusun sebuah makalah yang membahas
tentang Kelompok rujukan dan pengaruh keluarga. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk menambah khasanah keilmuan mahasiswa.
1
B. Rumusan masalah
1. apasajakah jenis jenis dari kelompok
2. bagaimana pengaruh kelompok rujukan/acuan pada proses konsumsi
3. bagaimana komunikasi dengan kelompok dan kepemimpinan opini
4. bagaimana cara difusi atau penyebaran inovasi
C. Tujuan
1. Utuk mengetahui apa sajakah jenis jenis dari kelompok
2. Mengetahui bagaimana pengaruh kelompok rujukan/acuan pada proses
konsumsi
3. Mengetahui bagaimana komunikasi dengan kelompok dan kepemimpinan
opini
4. Mengetahui bagaimana cara difusi atau penyebaran inovasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Kelompok
1
Namora lumungga lubis hasnida, Konseling Kelompok,Jakarta:rawamangun,2016 hal 11-14
3
Tujuan kelompok sekunder adalah untuk menggapai suatu tujuan
tertentu, sehingga kelompok lebih berperan sebagai sarana bukanlah
sebagai tujuan. Hubungan dlam kelompok sekunder sifatnya adalah
formal, parsial, impersonal, serta didasarkan pada kemanfaatan kelompok.
Contoh kelompok sekunder: Sekolahan, Universitas ,Organisasi
,perusahaandan lain-lain
B. Kelompok Rujukan
1. Kelompok persahabatan
4
2. Kelompok belanja
3. Kelompok kerja
C. Komunikasi Kelompok
5
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara
seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari
dua orang. Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu bisa sedikit, bisa
banyak. Apabila jumlah oarang yang dalam kelompok itu sedikit, berarti
kelompok itu kecil, komunikasi yang berlangsung disebut komunikasi
kelompok kecil, jika jumlahnya banyak yang berarti kelompoknya besar
dinamakan komunikasi kelompok besar
6
Mereka yang heterogen dalam jumlah yang relatif sangat banyak dan
berada di suatu tempat. Khalayak yang diterpa suatu pesan dalam kondisi
seperti ini menaggapinya lebih banyak dengan perasaan ketimbang
pikiran, logika tidak berjalan. Dalam situasi kelompok besar ada yang
dinamakan “congtagion mantale” yang berarti wabah mental.
7
Opinion leader adalah orang yang mempunyai keunggulan dari
masyarakat kebanyakan. Sudah sepantasnya jika mereka mempunyai
karakteristik yang membedakan dirinya dengan yang lain. beberapa
karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
8
menyesuaikan diri dengan masyarakatnya, lebih kompeten dan lebih tahu
memelihara norma yang ada. Kemampuan dirinya memelihara norma
menjadi salah satu konsekuensi logis bentuk pelayanan atau suri teladan
yang diberikan atau ditunjukkan kepada masyarakatnya. Menurut Homans
(1961), “seorang yang memiliki status sosial tinggi (pemimpin pendapat)
senantiasa memelihara nilai-nilai serta norma kelompoknya sebagai syarat
minimal dalam mempertahankan statusnya.”
Pada diri seorang pemimpin opini bisa jadi hanya melekat beberapa ciri
saja. namun, karena kemampuannya menjaga kredibilitas (karena
wibawa / wewenang) ia ditokohkan oleh masyarakatnya. Yang jelas
Dalam beberapa hal ia lebih unggul dari yang lainnya.
2
Nurudin, Sistem komunikasi Indonesia, Jakarta : Rajawali Press, 2007. Hlm. 155-157.
9
berhubungan dengan cara inovasi tersebar, yaitu cara inovasi berasimilasi
dengan pasar. Lebih tepatnya, penyebaran adalah proses menyebarnya
penerimaan inovasi tertentu oleh komunikasi kepada para anggota sistem
sosial tertentu selama jangka waktu tertentu. Sesuai dengan pemikiran Rogers,
dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu:
1. Inovasi
2. Saluran Komunikasi
b. Karakteristik penerima.
3. Jangka Waktu
10
keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak
dimensi waktu terlihat dalam
4. Sistem Sosial
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
11
tujuan. Hubungan dlam kelompok sekunder sifatnya adalah formal, parsial,
impersonal, serta didasarkan pada kemanfaatan kelompok
Daftar Pustaka
12