Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
Teknologi ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi semua orang karena teknologi inin
semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Penggunanya bahkan tidak
terlalu sulit untuk menggunakan teknologi ini, akan tetapi lebih baik lagi apabila kita
mengetahui dan mengerti tentang teknologi ini dan juga kekurangannya.
Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses
pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan
pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku konsumen merupakan hal-hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas produk, juga
meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk tidak terlalu tinggi, maka
konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk memikirkan dan melakukan
aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga suatu barang atau jasa tersebut bisa dibilang
tinggi, atau mahal, maka konsumen tersebut akan memberikan effort lebih terhadap barang
tersebut. Pembeli tersebut akan semakin lama melakukan perilaku konsumen, seperti melihat,
menanyakan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan.
Perilaku konsumen dilakukan berdasarkan suatu proses sebelum dan sesudah seorang
konsumen melakukan proses pembelian suatu barang maupun jasa. Dalam perilaku
konsumen tersebut, seorang pembeli akan melakukan penilaian yang kemudian pada akhirnya
akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya atas pembelian barang atau jasa
tersebut. Berikut beberapa tahapan pengambilan keputusan seorang konsumen :
Pengenalan Masalah.
Biasanya seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk
menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan yang dihadapi. Jika tidak ada pengenalan
masalah terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak akan tahu produk mana yang harus
dibeli.
Pencarian Informasi.
Setelah mengetahui permasalahan yang dialami, maka pada saat itu seorang
konsumen akan aktif mencari tahu tentang bagaimana cara penyelesaian masalahnya tersebut.
Dalam mencari sumber atau informasi, seseorang dapat melakukannya dari diri sendiri
(internal) maupun dari orang lain (eksternal) seperti masukan, sharingpengalaman, dan lain
sebagainya.
Mengevaluasi Alternatif.
Keputusan Pembelian.
Evaluasi Pasca-Pembelian.
Proses lanjutan yang biasanya dilakukan seorang konsumen setelah melakukan proses
dan keputusan pembelian adalah mengevaluasi pembeliannya tersebut. Evaluasi yang
dilakukan mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apakah barang tersebut sudah
sesuai dengan harapan, sudah tepat guna, tidak mengecewakan, dan lain sebagainya. Hal ini
akan menimbulkan sikap kepuasan dan ketidakpuasan barang oleh konsumen, mengecewakan
dan tidak mengecewakan. Hal tersebut akan berdampak pada pengulangan pembelian barang
atau tidak. Jika barang memuaskan dan tidak mengecewakan, maka konsumen akan
mengingat merk produk tersebut sehingga akan terjadi pengulangan pembelian di masa
mendatang. Namun jika barang tidak memuasakan dan mengecewakan, maka konsumen
juga akan mengingat merk barang tersebut dengan tujuan agar tidak mengulang kembali
membeli barang tersebut di masa yang akan datang.
Dimasa modern ini banyak sekali pebisnis yang bersaing dalam hal pembuatan smarthphone
dengan kualitas dan harga harga yang berbeda untuk itu membuat konsumen harus
mengambil keputusan pembelian dan dalam keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh
konsep diri dan gaya hidup, motivasi kepribadian dan emosi selain hal itu juga dpengaruhi
oleh faktor personal dan kelas sosial dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif
dan penelitian korelasional. Populasi dari poenelitian ini adalah mahasiswa dari berbagai
jurusan dan prodi di IAIN kudus. Sempel yang digunakan sebanyak 16 mahasiswa dengan
menggunakan teknik wawancara dan diskusi. Analisis yang digunakan lebih berfokus kepada
perbandingan antar sempel dan korelasi antara faktor faktor yang dipilih penulis dengan
proses pengambilan keputusan pembelian smartphone.
Adapun beberapa daftar identitas sempel dan sejauh ini telah diteliti, datanhya dalah sebagai
berikut :
3. Variabel Faktor Personal dan Kelas Sosial ( Shidqi Makhful Fakhri 1620210181)
Dari hasil wawancara saya yang kedua, dengan anak Tarbiyah, sebenarnya
karakteristik kepribadian maupun kelas sosial anak tarbiyah hampir sama dengan
anak syari’ah. dan anak kalangan tarbiyah juga banyak yang lahir dari keluarga yang
staratifikasi di lingkungan sosial juga tinggi dari kalangan atas, menengah dan
kebawah, dalam pembelian produk smartphone tersendiri anak tarbiyah lebih
memilih smartphone yang mempunyai merk yang terkenal, hampir sama seperti
anak syari’ah. Karena mereka juga ingin eksis di komunitas masing-masing. Dan
produk yang mereka minati seperti smartphone merk oppo. Karena oppo dikalangan
anak muda bisa dikatakan hp yang sebelas dua belas dengan merk seperti samsung
atau iphone sekalipun.
Hasil wawancara yang ketiga, yaitu dengan anak Dakwah, Anak jurusan
dakwah tersendiri mereka ini lebih sering terjun ke lapangan atau praktek. Anak
jurusan dakwah juga dari status sosial menengah, Contoh saja seperti anak prodi KPI
mereka juga akan sering tampil didepan umum sebagai pendakwah ataupun penyiar.
Dan anak KPI cenderung memiliki karakteristik mengikuti perkembangan zaman
atau eksis. Karena mereka sering tampil di depan umum, oleh karena itu jika dalam
pembelian produk yaitu smartphone, anak jurusan manajemen dakwah cenderung
mengikuti trend akan tetapi tidak semuannya, seperti salah satu orang yang saya
wawanacarai dia menggunakan handphone keluaran terbaru. Namun, dari segi harga
tidak terlalu mahal karna menurut orang yang saya wawancarai, dia mengatakan
bergaya itu perlu akan tetapi bergayalah sesuai kantong. Oleh karena itu anak
jurusan manajemen dakwah cenderung memilih produk merk seperti xiaomi karena
xiaomi disamping harga yang murah tetapi juga produknya memiliki spesifikasi dan
design yang tidak ketinggalan zaman.
Yang terakhir dengan anak Ushuludin, dari hasil analisannya mereka dalam
membeli produk smartphone mereka lebih mementingkan fungsi dibanding trend
yang ada. Dan mereka tersendiri dari keluarga yang menengah kebawah, salah satu
contoh orang yang saya wawancarai dia hanya memiliki smartphone keluaran lama
menurut dia yang penting bisa wa sudah cukup. Namun juga tidak semua seperti itu,
ada juga yang megikuti trend tetapi hanya orang tertentu saja. Dari segi budaya,
mahasiswa Jurusan Ushuluddin lebih menyukai gaya hidup yang sederhana sehingga
itu menjadi sebuah kebudayaan, sehingga apapun yang dimiliki oleh mahasiswa
tidak berlebihan dan sesuai dengan apa yang mereka pelajari selama kuliah yaitu
sesuai dengan syari’at islam.
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Freddy Rangkuti 2013, Custumer Sevice Satiscaction & Call Centre Berdasarkan ISO 9001
,Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.