Disusun Oleh:
Andriani Ka Vina Rifai
210502165
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini, saya juga berterimakasih kepada
Bapak Reza Kurnia Sekedang S.E, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Makro
yang telah memberikan tugas makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan pada semester II tahun 2022, dengan judul “Penentuan Kegiatan Ekonomi”
Saya menyadari bahwa banyak kekurangan dalam pengerjaan makalah ini dikarenakan
terbatasnya pengetahuan yang saya miliki, untuk itu saya berharap adanya kritik dan saran yang
membangun agar dalam pengerjaan makalah yang selanjutnya dapat saya selesaikan dengan
lebih baik. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
BAB 1 ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG MASALAH ........................................................................................ 4
B.PERUMUSAN MASALAH ........................................................................................................ 4
C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................................................. 4
BAB 2 ................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 5
1.Pandangan Ahli mengenai Ekonomi Klasik .............................................................................. 5
2. Kritik Keynes terhadap Pandangan Klasik. ............................................................................. 7
3. Pendekatan Terkini dalam Penentuan Kegiatan Perekonomian ............................................ 9
4. Pendapatan Nasional ................................................................................................................ 11
BAB III .............................................................................................................................................. 14
PENUTUP ......................................................................................................................................... 14
a. Kesimpulan ............................................................................................................................ 14
b. Saran ...................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 15
BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi hingga saat ini tidak terlepas dari perkembangan ekonomi yang telah
terjadi di masa lalu, seperti teori ekonomi klasik, teori ekonomi klasik ini sangat berpengaruh
terhadap lahirnya ekonomi modern, hal ini dipengaruhi oleh adanya teori yang dikemukakan
oleh para ahli.Kaum Klasik meyakini bahwa perekonomian yang berlandaskan pada
mekanisme pasar akan selalu mencapai keseimbangan, sehingga kegiatan produksi akan
menciptakan daya beli terhadap produk yang dihasilkan secara otomatis.Daya beli itu diperoleh
atas balas jasa untuk factor-faktor produksi seperti sewa, upah, dan balas jasa atas faktor
produksi lainnya.
B.PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pandangan ahli mengenai ekonomi klasik.
2. Bagaimana kritik Keynes terhadap pandangan klasik.
3. Bagaimana pendekatan terkini dalam penentuan kegiatan perekonomian.
4. Apa dan bagaimana pendapatan nasional.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pandangan ahli mengenai ekonomi klasik.
2. Untuk mengetahui kritik Keynes terhadap pandangan klasik.
3. Untuk mengetahui pendekatan terkini dalam penentuan kegiatan perekonomian.
4. Untuk mengetahui apa dan bagaimana pendapatan nasional.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pandangan Ahli mengenai Ekonomi Klasik
Menurut pendapat ahli ekonomi klasik, dalam suatu perekonomian yang diatur oleh mekanisme
pasar, tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai. Pandangan ini didasarkan
kepada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan
permintaan.Jika produsen menciptakan suatu produk baru atau meningkatkan produksi mereka,
maka akan selalu ada permintaan terhadap produk-produk itu dalam perekonomian.Dengan
kata lain, penawaran yang bertambah akan secara otomatis menciptakan pertambahan
permintaan.
Keyakinan ahli ekonomi klasik tersebut dilihat dari pandangan Jean Baptise Say (1967-1832).
seorang ahli ekonomi klasik dari Prancis. Ia mengatakan:”penawaran sendir yang menciptakan
permintaan terhadapnya” atau “supply creates its own demands”.Menurutnya , dalam setiap
perekonomian jarang sekali terjadi masalah kelebihan produksi.Mekanisme pasar akan
membuat penyesuaian sehingga akhirnya jumlah produksi akan turun di bagian-bagian yang
mengalami kelebihan produksi dan akan naik di bagian-bagian di mana permintaan terhadap
produksi mereka sangat berlebihan.
Namun, pada realitanya tetap ada masalah pengangguran yang cukup serius di berbagai negara,
keyakinan ahli ekonomi klasik tersebut masih tetap berkutat dan bertahan, sehingg John
Marynard Keynes mengemukakan berbagai kritiknya terhadap pandangan kaum Klasik dalan
tulisannya di Buku berjudul “The General Theory of Employment,Interest and Money”
1.Corak kegiatan ekonomi subsisten, untuk menghasilkan barang dan jasa sektor perusahaan
harus menggunakan faktor produksi(upah, sewa, bunga, dan untung), dan sebagai penyedia
faktor-faktor produksi sektor rumah tangga juga merupakan konsumen dari barang dan jasa
yang diproduksi oleh sektor perusahaan.
Keyakinan ahli ekonomi Klasik bahwa pada umumnya perekonomian akan mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh didasarkan pula kepada satu keyakinan, yaitu:apabila
pengangguran terjadi, mekanisme pasar akan menciptakan penyesuaian-penyesuaian di dalam
pasar tenaga kerja sehingga akhirnya pengangguran dapat segera diatasi.Apabila dalam
perekonomian terdapat pengangguran, para pengangguran akan bersedia bekerja pada tingkat
upah yang lebih rendah dari yang berlaku di pasar.
Kemampuan sektor perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa sangat tergantung kepada
jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi yang tersedia dalam kegiatan perekonomian
tersebut.Dengan demikian kegiatan ekonomi ditentukan oleh:
Dengan demikian, tingkat kegiatan ekonomi atau pendapatan nasional dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan: Y=f(K,L,R,T).
Dalam teori Keynes ditunjukkan bahwa tingkat kegiatan perekonomian tidak selalu mencapai
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Menurut Keynes yang sebaliknya yang berlaku,
yaitu:perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran dan penggunaan tenaga penuh
jarang berlaku.
2. Kritik Keynes terhadap Pandangan Klasik.
Keynes tidak menyetujui pandangan yang palimg pokok dalam teori Klasik, yaitu bahwa
penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian.Keynes berpendapat
“penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi dan hal itu disebabkan
karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.”
Teori J.B Say yang menekankan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaannya
sendiri dikritik oleh Keynes sebagai suatu pernyataan yang tidak tepat.Dalam kenyataannya,
biasanya permintaan lebih kecil dari penawaran dan tidak semua pendapatan masyarakat itu
dibelenjakan, tetapi ada juga yang disimpan atau ditabung, Dari hal tersebut, dapat diketahui
bahwa jumlah konsumsi lebih kecil dari pendapatan dimana tidak semua produksi diserap
masyarakat.Terbukti pada tahun 1929-1930, saat itu terjadi produksi yang berlebihan,
sedangkan daya beli masyarakat terbatas. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang
terpaksa harus mengurangi produksi dan melakukan rasionalisasi, yaitu mengurangi produksi
dengan mengurangi jumlah pekerja.
Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran dalam jumlah besar dan penurunan pendapatan
masyarakat secara drastis akibat banyaknya perusahaan yang mengurangi tenaga
kerja.Puncaknya kemorosotan ekonomi terjadi pada tahun 30-an, yang mana pada saat itu
hampir seluruh negara juga mengalami depresi secara besar-besaran.
Menurut Keynes, teori Say hanya berlaku untuk perekonomian tertutup sederhana yang terdiri
dari sektor rumah tangga dan perusahaan saja.Namun, untuk perekonomian masyarakat maju
yang telah mengenal tabungan, maka sebagian pendapatan akan ditabung yang berarti
pengeluaran tidak sama atau berbeda dengan pendapatan.
Akan tetapi, pendapat Keymes tersebut dibantah oleh kaum Klasik dengan dalih bahwa
tabungan tersebut akan dihimpun oleh lembaga keuangan dan akan disalurkan kepada investor
sehingga tabungan akan selalu sama dengan investasi.Dengan demikian, investasi akan
menyebabkan keseimbangan kembali terwujud.
Keynes membantah pandangan klasik tersebut karena motif orang menabung tidak sama
dengan motif orang berinvestasi. Pengusaha berinvestasi dengan motif memperoleh
keuntungan, sedangkan rumah tangga menabung dengan motif beragam, salah satunya untuk
berjaga-jaga, misalnya untuk menghadapi kecelakaan.Perbedaan motif ini menyebabkan
jumlah tabungan berbeda dengan jumlah investasi.Kalaupun jumlahnya sama, hal itu terjadi
karena kebetulan belaka, bukan keharusan.
Keynes juga mengkritik pandangan kaum klasik yang mengatakan full employment akan selalu
tercapai.Dalam kenyataannya, pasar tenaga kerja tidak selamanya mencapai full
employement.Dimanapun para pekerja mempunyai serikat kerja yang selalu memperjuangkan
kepentingan buruh, dari penunan tingkat upah.yang berarti, tidak semua butuh akan bersedia
bekerja pada tingkat upah yang ditawarkan perusahaan.bila tingkat upah turun maka
pendapatan masyarakat juga akan turun, sehingga daya beku dan konsumsi terhadap produk
yang dihasilkan bekurang.
Akhirnya akan mendorong turunnya harga suatu produk.Jika harga produk turun, maka
produktifitass tenaga kerja turun juga.Hal ini menyebabkan perusahaan yang melakukan
rasionalisas untuk menghemat biaya produksi dengan memberhentikan Sebagian karyawan,
maka pengangguran tingkat akan semakin besar(full employement tidak terjadi).
Teori Keynes menjelaskan bahwa tingkat kegiatan perekonomian tidak selalu mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh.Menurut Keynes yang belaku ialah yang sebaliknya, yaitu
perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran dan penggunaan tenaga kerja penuh
jarang berlaku.Analisis-analisis yang dikemukakan oleh ahli ekonomi Klasik tidak dapat
memberikan penjelasan mengenai penyebab pengangguran yang disebabkan oleh kurangnya
permintaan agregat dapat terjadi. Keyakinana mereka bahwa di dalam perekonomian akan
selalu terdapat permintaan yang cukup besar, sehingga akan selalu menjamin terwujudnya
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, menyebabkan mereka mengabaikan analisis terhadap
permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.
Teori Keynes menjelaskan bahwa tingkat kegiatan perekonomian tidak selalu mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh.Menurut Keynes yang belaku ialah yang sebaliknya, yaitu
perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran dan penggunaan tenaga kerja penuh
jarang berlaku.Analisis-analisis yang dikemukakan oleh ahli ekonomi Klasik tidak dapat
memberikan penjelasan mengenai penyebab pengangguran yang disebabkan oleh kurangnya
permintaan agregat dapat terjadi. Keyakinana mereka bahwa di dalam perekonomian akan
selalu terdapat permintaan yang cukup besar, sehingga akan selalu menjamin terwujudnya
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, menyebabkan mereka mengabaikan analisis terhadap
permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.
3. Pendekatan Terkini dalam Penentuan Kegiatan Perekonomian
Perubahan ciri kegiatan ekonomi di negara maju semenjak akhir Perang Dunia Kedua sangat
mempengaruhi perkembangan analisis ekonomi makro.Berikut uraian perkembangan analisis
ekonomi makro:
Tujuan mendalami pendapatan nasional yaitu untuk menilai tingkat kemajuan dan
pertumbuhan suatu negara, untuk memperoleh pemikiran yang maksimal nilai barang dan jasa
yang dihasilkan rayat dalam kurun waktu satu tahun, dan untuk membuat konsep program
pembangunan yang berjangka panjang. Manfaat mendalami pendapatan nasional adalah untuk
mengetahui tentang susunan dalam perekonomian suatu negara, dapat membandingkan kondisi
perekonomian antar daerah atau antar provinsi, dan juga dapat membandingkan kondisi
perekonomian negara satu dengan negara lainnya.
2. Konsumsi dan Tabungan Konsumsi, adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang
dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu satu tahun, sedangkan tabungan
adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.
3. Investasi, adalah semua pengeluaran yang diguakan untuk menciptakan modal baru. Tujuan
dari investasi adalah untuk mengganti bagian modal yang sudah rusak dan menambah
penyediaan modal yang ada.
1. Metode Produksi, dalam metode produksi, pendapatan nasional adalah jumlah nilai tambah
produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua sektor perekonomian di suatu negara.
Perekonomian dikelompokkan menjadi sektor ekonomi dan lapangan kerja. Jumlah sektor
ekonomi dan lapangan kerja digunakan untuk keperluan perhitungan pendapatan nasional
antar negara, dan antar waktu di suatu negara.
Pendapatan nasional dihitung dengan cara:
Keterangan:
Y=pendapatan nasional
Qi=jumlah barang dan jasa
Pi=harga per unit barang dan jasa
2. Metode Pendapatan, dalam metode pendapatan, pendapatan nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh seluruh sektor perekonomian dalam suatu negara dalam
jangka waktu biasanya satu tahun. Masyarakat sebagai pelaku ekonomi yang memiliki faktor
produksi akan menerima pendapatan dari perusahaan. Faktor produksi tersebut berupa
sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, dan tenaga ahli. Bagi yang memiliki SDA
berupa tanah, maka ia akan memperoleh uang sewa (rent). Bagi yang memiliki SDM, maka ia
akan memperoleh upah (wage). Bagi yang mempunyai modal, maka ia aka menerima bunga
(interest). Dan bagi yang mempunyai tenaga ahli, maka ia akan memperoleh laba (Profit).
Y = rent + wage + interest + profit
3. Metode Pengeluaran, dalam metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah
pengeluaran yang telah dipakai ole seluruh sektor perekonomian. Perekonomian
dikelompokkan dalam empat sektor yang sama dalam metode pendapatan.
Y=C+G+I+(X-M)
Keterangan:
Y=pendapatan nasional
C=pengeluaran konsumsi rumah tangga dan perseorangan
G=pengeluaran konsumsi pemerintah
I=investasi
X=penerimaan ekspor
M=pengeluaran impor
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama penggerak
perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpendapat bahwa
kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada tingkatan makro,
untuk pengurangan pengangguran dan deflasi.Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya,
uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk
berbelanja dan permintaannya mengalami peningkatan sehingga agregat permintaan bertambah
pula.Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal
investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal. Kesimpulan dari teori ini
adalah tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakkan output dan lapangan pekerjaan
ke kondisi lapangan kerja penuh.Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik
seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk tidak menambah peredaran uang di
masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.
b. Saran
Sebagai generasi muda khusunya sebagai mahasiswa yang berasal dari fakultas ekonomi,
seharusnya kita dapat berkontribusi berupa kontribusi berupa pemikiran baru dan
mengimplikasikannya untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang terjadi pada era masa kini.
DAFTAR PUSTAKA