Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EKONOMI MIKRO

“TEORI BIAYA PRODUKSI”

Dosen Pengampu :
Indah Dwi Prasetyaningrum, S.E., M.M
Iqbal Faza, S.E., M.M

Kelompok 4 Kelas 2 I
Disusun oleh:
1. Amelia Nur Rachim / 202011445
2. Zakky aulia fahmi / 202011483
3. Mergy Monellica / 202011513
4. Putri Dwi Utami / 202011514
5. Latifatul Asna / 202011515

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Gondang Manis, Bae, PO. BOX 53 KUDUS, Telp (0291) 438229,
Fax (0291) 437198, Email : muria@umk.ac.idhttp://www.umk.ac.id
KATA PEGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Teori Biaya Produksi” sebagai salah
satu syarat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah
Ekonomi Mikro.

Ucapan terima kasih saya haturkan kepada orang tua dan keluarga serta teman-teman
yang telah memberikan motivasi dan inspirasi kepada kami penulis sehingga tugas Mata
Kuliah Ekonomi Mikro ini dapat diselesaikan. Dalam makalah ini dibahas tentang bagaimana
teori produksi berlaku kepada para pelaku produksi barang atau jasa.

Dalam penulisan makalah ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan, untuk itu
penulis memerlukan kritik dan saran yang bermanfaat untuk lebih baiknya pembuatan
makalah di masa mendatang. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
dan seluruh masyarakat Indonesia.

Kudus, Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR ....................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii

BAB I............................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 4


1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
1.3. Tujuan ........................................................................................................................ 5
BAB II ............................................................................................................................................. 6

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6

A. Teori Biaya Produksi .................................................................................................... 6


B. Biaya Produksi dalam Jangka Pendek............................................................................ 6
C. Konsep Penerimaan (Revenue) dan Pemaksimalan Biaya ............................................ 11
D. Penawaran Jangka Pendek .......................................................................................... 13
E. Biaya Produksi dalam Jangka Panjang ......................................................................... 13
BAB III .......................................................................................................................................... 14

PENUTUP ..................................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap perusahaan pasti menginginkan laba yang besar dalam usaha produksinya. Untuk
mencapai hal tersebut, tentu pemahaman akan biaya produksi sangat diperlukan, karena biaya
produksi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan ketika perusahaan hendak
menghasilkan suatu produk.
Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen dalam bentuk
uang untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Menetapkan biaya produksi berdasarkan
pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena terkadang ada hal yang sulit
diidentifikasikan. Biaya produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang
atau jasa yang akan dijual di pasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlah barang yang
ditawarkan harus mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan, di mana berakar dari prinsip
produksi.
Konsep biaya produksi yang digunakan dalam analisa ekonomi berbeda dengan
konsep biaya yang biasa digunakan secara umum. Penggunaan kata biaya biasanya dikaitkan
dengan biaya yang harus dipikul oleh suatu perusahaan (produsen), tetapi pengertian ini
sering keliru karena ada pengeluaran yang harus dimasukkan sebagai biaya dan ada pula yang
harus dikeluarkan dalam komponen biaya. Konsep ekonomi mengenai biaya lebih konsisten
dan tetap.
Ide dasar tentang konsep biaya dalam analisa ekonomi berdasar pada prinsip biaya
alternatif (the alternative cost principle). Dalam keadaan full employment dan jika input-input
telah dialokasikan secara efisien di antara barang-barang dan jasa yang dihasilkan, kenaikan
produksi dari suatu output harus diikuti oleh penurunan output alternatif yang lain atau
dengan perkataan lain kenaikan output tertentu harus mengorbankan output yang lainnya.

4
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud biaya produksi?
2. Bagaimanakah teori produksi jangka pendek?
3. Bagaimanakah teori produksi jangka panjang?

1.3. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro.
2. Untuk mempelajari lebih dalam tentang teori biaya produksi.
3. Untuk memahami teori produksi jangka pendek
4. Untuk memahami teori produksi jangka panjang
5. Bermanfaat bagi para pembaca sebagai sebuah refensi dan membantu para pembaca
dalam memahami teori biaya produksi

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Biaya Produksi


Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh produsen yang berkaitan
dengan kegiatan menghasilkan produk (produksi) yang didalamnya terdapat komponen atau
unsur biaya baik itu biaya langsung maupun tidak langsung seperti biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, dan lain sebagainya. Untuk menghasilkan
barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal,
dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan
pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan
harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut
biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang
memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.

B. Biaya Produksi dalam Jangka Pendek


Biaya jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor
produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. Teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek,
yakni:

 Dalam hubungannya dengan tujuan biaya


a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh biaya
langsung adalah bahan langsung (bahan baku), upah pekerja yang langsung terlibat
dalam proses produksi barang di pabrik, iklan, ongkos angkut, dan sebagainya.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi
secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu. Contohnya adalah gaji
pimpinan, gaji mandor, iklan untuk lebih dari satu macam produk, dan sebagainya.
Biaya tidak langsung sering disebut biaya overhead. yang terbagi lagi menjadi biaya
overhead pabrik, biaya penjualan, serta biaya umum dan administrasi.

6
 Dalam hubunganya dengan volume kegiatan
a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun
perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk
pembelian input tetap. Misalnya: gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian
mesin-mesin, sewa tanah, dan lain-lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya
variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus
tersebut, adalah:
Keterangan:
TC = FC + VC TC = Biaya total (Total Cost)

FC = TC – VC FC = Biaya tetap (Fixed Cost)


VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

Kurva Biaya Tetap Total (FC)

Kurva Biaya Tetap total (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring
dengan berubahnya jumlah produksi (Q). Berapapun jumlah produksi akan
mengalami kenaikan atau penurunan, maka jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah
tetap.

b. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)


Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan
besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin
banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar, begitu juga
sebaliknya. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut, yaitu:

VC = TC – FC

7
Kurva biaya variable total (VC) adalah biaya yang besarnya berubah searah dengan
berubahnya jumlah produksi. Itulah sebabnya kurva VC ini mengarah ke kanan atas

c. Biaya Total (Total Cost/TC)


Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain, biaya
total adalah jum lah biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

.
TC = FC + VC

Kurva Biaya Total Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya
variabel. Kurva TC memiliki bentuk yang persis sama dengan bentuk kurva Variabel
Cost (VC), serta antara keduanya terpisah oleh suatu jarak vertikal yang selalu sama.

d. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)


Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah
barang yang dihasilkan.. Menghitung rata-rata biaya tetap adalah dengan mencari tahu
terlebih dahulu berapa biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dan

8
tidak tergantung pada berapa banyak produk atau jasa yang diproduksi oleh sebuah
perusahaan.
Keterangan:
FC = Biaya tetap total
AFC = FC/Q
Q = kuantitas

Kurva Biaya Tetap Rata-Rata

Kurva AFC merupakan sebuah garis lengkung yang mengarah ke kanan bawah. Hal
itu karena kedua ujung kurva AFC tidak pernah menyinggung ataupun memotong
sumbu-sumbunya. Semakin tinggi jumlah output, semakin rendah nilai AFC.

e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost/AVC)


Biaya variabel rata-rata adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan yang
jumlahnya sesuai dengan volume kegiatan perusahaan (biaya variabel satuan unit
produksi).
Keterangan:
AVC = VC/Q VC = Biaya variabel total

Kurva biaya variable rata-rata adalah biaya per satuan output. Bentuk kurvanya menyerupai
huruf U. Kurva AVC akan menurun karena tergantung kepada besar kecilnya output (Q).

9
f. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost
dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus
di bawah ini :

AC = TC/Q atau (VC+FC)/Q

AC = AVC + AFC

Kurva biaya total rata-rata adalah biaya total per satuan output. Bentuk kurvanya juga
menyerupai huruf U, namun memiliki perbedaan dengan biaya variabel. Bedanya
adalah AC turun dengan cepat tetapi naik dengan perlahan-lahan, atau dengan
perkataan lain, bagian kiri kurva itu lebih curam dibanding dengan bagian kanannya.

g. Biaya Marjinal (Marginal Cost/MC)


Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan
satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih
kuantitas dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan:

MC = dTC / dQ Atau

MC = TCn – TCn-1

Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau
mengurangi biaya produksi tetap (FC), maka tambahan biaya marginal ini akan
menambah biaya variable total (VC)

10
Kurva Biaya Marginal (MC)

Kurva biaya marginal juga menyerupai huruf U. Titik-titik yang dilalui oleh kurva
MC tidak tepat berada pada suatu tingkat output tertentu melainkan berada diantara
dua titik output

C. Konsep Penerimaan (Revenue) dan Pemaksimalan Biaya


a) Penerimaan (Revenue)
Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan
barang atau outputnya. Adapun jenis-jenis peneriman yaitu :

 Total penerimaan (Total revenue: TR), yaitu total penerimaan dari hasil
penjualan.Total Revenue (TR) merupakan keseluruhan penerimaan yang dihitung dari
hasil perkalian antara (P) dengan kuantitas output (Q) yang terjual. Dapat dituliskan
dalam sebuah persamaan sebagai berikut :

TR = P X Q

 Average Revenue (AR)


Average Revenue (AR) adalah penerimaan yang didapatkan dari penjualan satu unit
output. Dengan kata lain, AR adalah harga jual per unit output (P). Adapun
persamaanya sebagai berikut :

AR = TR/Q = P

 Marginal Revenue (MR)


Marginal Revenue (MR) merupakan tambahan penerimaan yang diperoleh dari
tambahan penjualan satu unit output. Persamaanya adalah sebagai berikut :

MR = ΔTR/ ΔQ

11
b) Pemaksimalan Biaya
Biaya akan menjadi efektif dan efisien apabila dapat dikendalikan oleh manajemen
dengan cara pengendalian biaya. Bila pengendalian biaya produksi telah efektif, hal ini
akan mempengaruhi harga pokok produksi, sehingga produk yang dihasilkan akan
mampu bersaing dengan produk lain sejenis dengan harga yang kompetitif, hal tersebut
akan menciptakan laba yang maksimal.
Untuk memaksimalkan keuntungan, suatu perusahaan akan memilih jumlah
barang yang menyeimbangkan pendapatan marginal dengan biaya marginalnya.
Karena pendapatan marginalnya bagi suatu perusahaan kompetitif sama besarnya
dengan harga, maka perusahaan tersebut memilih jumlah tertentu di mana harga sama
dengan biaya marginal. Maka kurva biaya marginal itu adalah kurva penawaranya.

Keterangan:
Figur diatas menujukkan kurva biaya marjinal (MC), kurva biaya rata-rata
(ATC), dan kurva biaya variabel rata-rata (AVC). Figur ini menunjukkan harga
pasar (P), yang sama dengan pendapatan marginal (MR) dan pendapatan rata-rata
(AR). Pada jumlah Q1, pendapatan marginal MR1 melebihi biaya marjinal MC1.

Jadi meningkatkan jumlah produksi akan meningkatkan keuntungan. Pada Q2,


biaya marjinal MC2 diatas pendapatan marjinal MR2 sehingga mengurangi
produksi akan meningkatkan keuntungan. Jumlah memaksimalkan keuntungan
(Q max) terletak dimana garis harga horizontal memotong kurva biaya marginal.

12
D. Penawaran Jangka Pendek
Penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply) mengacu pada output
agregat ketika beberapa biaya menjadi variabel. Tetapi, upah dan beberapa biaya input
lainnya tidak fleksibel dan tidak sepenuhnya menyesuaikan dengan perubahan tingkat harga.
Ketika tingkat harga naik, upah dan beberapa biaya input lainnya tetap konstan. Oleh karena
itu, perusahaan kemudian dapat meningkatkan keuntungan dengan meningkatkan output.
Dalam sebuah grafik, di mana sumbu X mewakili output agregat dan sumbu Y
mewakili harga agregat, kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate
supply atau SRAS) memiliki kemiringan ke atas. Itu menunjukkan kenaikan tingkat harga
mendorong peningkatan output agregat, yang mana diwakili oleh PDB riil.

Dalam kurva di atas, anda dapat melihat, ekonom menggunakan tingkat harga dan output
agregat (PDB riil) untuk menggambarkan kurva penawaran agregat jangka pendek. Sehingga,
perubahan tingkat harga akan menyebabkan output berubah dan bergerak di sepanjang kurva.

E. Biaya Produksi dalam Jangka Panjang


Dalam jangka Panjang perusahaan dapat menambah semua factor produksi atau input
yang akan digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara
biaya tetap dan biaya variabel. Di dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis
yang digunakan adalah biaya berubah. Ini berarti bahwa perusahaan- perusahan bukan saja
menambah tenaga kerja tetapi juga dapat menambah jumlah mesin dan biaya produksi
lainnya.

13
BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan
Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh produsen yang
berkaitan dengan kegiatan menghasilkan produk (produksi) yang didalamnya terdapat
komponen atau unsur biaya baik itu biaya langsung maupun tidak langsung seperti
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, dan lain
sebagainya.Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi
seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Input yang
digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis yaitu
biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output
dalam suatu penggunaan alternatif.
Pada teori biaya Produksi Periode Jangka Panjang semua biaya bersifat
Variabel (berubah-ubah). Sedangkan pada periode Jangka Pendek biaya bersifat tetap
(tidak berubah). Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwabiaya tetap pada
periodejangka pendekjuga akan mengalami perubahan. Tentu hal ini dikarenakan
faktor –faktor tertentu yang harus menambah biaya tersebut.

 Saran

Dalam penulisan makalah ini tentunya sangat jauh sekali dari kata sempurna
dan sangat dekat dengan banyaknya kesalahan dan kekurangan. Untuk itu demi untuk
perbaikan di masa yang akan datang dan sebagai koreksi, kritik dan saran sangat di
perlukan demi kebaikan di masa yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/29216628/Teori_Biaya_Produksi

http://www.pendidikanekonomi.com/2013/05/memaksimalkan-keuntungan-dan-kurva.html

https://cerdasco.com/penawaran-agregat-jangka-pendek/

https://samakarim.wordpress.com/

https://www.scribd.com/

https://scholar.google.com/citations?user=-WTuVA8AAAAJ&hl=id

15

Anda mungkin juga menyukai