Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

PENGANTAR EKONOMI MIKRO


TEORI PRODUKSI
OLEH :

KELOMPOK 3

1. NI PUTU LION BUDANTI (01) ( 1902622010423 )


2. WAHYUNI ATTUL BADRIYAH (09) ( 1902622010431 )
3. I MD. KRESNA YUDA GETAS S. (08) ( 1902622010430 )
4. NI PUTU PUTRI CAHYANI (16) ( 1902622010438 )
5. KADEK DEWI TIRTA TRIBUANA (21) ( 1902622010443 )

KELAS I

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa, karena bekat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Pengantar
Ekonomi Mikro yang berjudul “Teori Produksi” tepat pada waktunya.

Makalah ini berisikan informasi tentang Teori Produksi yang mencakup Perusahaan
Ditinjau Dari Sudut Ekonomi, Fungsi Produksi, dan Teori Produksi Dengan Satu Faktor
Berubah. Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih.

Denpasar, 15 November 2019

Penulis

DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1

1.1. Latar Belakang .............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................1

1.3. Tujuan ..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................2-9

2.1. Pengertian Teori Produksi ...........................................................................................2

2.2. Perusahaan Ditinjau Dari Sudut Ekonomi ...................................................................2-5

2.3. Fungsi Produksi ...........................................................................................................5-6

2.4. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah ..............................................................6-9

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................10

3.1. Kesimpulan ..................................................................................................................10

3.2. Saran ............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di dalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar, teori tingkah laku konsumen
memberi latar belakang yang penting. Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan
dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisis keatas kegiatan
memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisi sampai dimana faktor-faktor produksi
akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan diproduksinya. Sesudah itu, perlu
juga dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Dan akhirnya
perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan
produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkan, untuk menentukan tingkat produksi
yang akan memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu teori produksi?
2. Bagaimana perusahaan ditinjau dari sudut ekonomi?
3. Apa saja fungsi produksi?
4. Bagaimana teori produksi dengan satu faktor berubah?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian teori produksi.
2. Mengetahui perusahaan ditinjau dari sudut ekonomi.
3. Mengetahui fungsi produksi.
4. Mengetahui teori produksi dengan satu faktor berubah.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Teori Produksi


Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah
faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber
daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan dalam proses
produksi.
Dalam teori produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai guna
pada suatu barang. Produksi diukur sebagai “tingkat hasil produksi (output) perperiode
waktu” karena merupakan konsep aliran.
Ada 3 aspek proses produksi antara lain :
1. Kuantitas barang atau jasa yang dihasilkan.
2. Bentuk barang atau jasa yang di ciptakan.
3. Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang dihasilkan.

Proses produksi dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang meningkatkan kesamaan antara
pola permintaan barang atau jasa dan kuantitas, bentuk ukuran, panjang dan distribusi barang
atau jasa tersedia bagi pasar.

2.2. Bentuk – Bentuk Organisasi Perusahaan


Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yang pokok, yaitu:
perusahaan perseorangan, firma dan perseroan terbatas.
2.1.1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak
jumlahnya dalam setiap perekonomian. Yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu
pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya.
2.1.2. Perusahaan Perkongsian atau Firma
Perusahaan Perkongsian atau Firma adalah organisasi perusahaan yang
dimiliki oleh beberapa orang. Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota
perkongsian itu. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalakan dan
mengembanngkan perusahaan yang mereka dirikan.
2.1.3. Perseroan Terbatas
Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya,
organisasi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan
yang paling penting. Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dapat
mengumpulkan modal secara mengeluarkan saham.
2.3. Bentuk-Bentuk Organisasi Lain
Tiga jenis organisasi perusahaan di atas adalah perusahaan yang meliputi sebagian besar
perusahaan yang ada di berbagai perekonomian. Di samping itu terdapat juga organisasi
perusahaan yang bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis yang diuraikan di atas, yaitu:
perusahaan negara dan koperasi.
2.3.1. Perusahaan Milik Negara
Perusahaan ini lebih di kenal sebagai BUMN. Perusahaan negara dikelola
seperti perusahaan perseroan terbatas. Perbedaanya terletak pada pemilikan
perusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan negara dimiliki oleh
pemerintah.
2.3.1. Perusahaan Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari
keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan
koperasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: koperasi konsumsi, koperasi produksi
dan koperasi kredit.

2.4. Perusahaan Ditinjau dari Sudut Ekonomi


Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan
yangmemproduksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan yang wujud di pasar,
danberbagai perbedaan tersebut tidak diperhatikan. Analisis yang dibuat tidak
membedakan apakah perusahaan itu perusahaan pemerintah atau swasta dan apakah
perusahaan swasta itu berbentuk perusahaan perseorangan atau perkongsian atau
perseroan terbatas. Begitu pula tidak dilakukan pembedaan diantara perusahaan kecil dan
perusahaan raksasa dan perusahaan pertanian, industri atau perdagangan.
2.4.1. Tujuan Perusahaan : Memaksimumkan Keuntungan
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit badan
usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang
maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu mengatur
penggunaan faktor produksi dengan cara seefisien mungkin sehingga “usaha
memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi
dipandang dengan cara yang paling efisien”. Dalam praktik, pemaksimuman
keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan, tetapi demi penyederhanaan
analisis untuk sementara tujuan memaksimumkan ini digunakan.
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya
produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi,
sedangkan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.
Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya
produksi mecapai tingkat yang paling besar. Dalam usahanya untuk memproduksi barang-
barang yang diperlukan masyarakat dan memperoleh keuntungan maksimum, masalah pokok
yang harus dipecahkan oleh produsen adalah “Bagaimanakah komposisi dan faktor-faktor
produksi yang digunakan dan untuk masing-masing faktor produksi tersebut berapakah
jumlah yang akan digunakan?”

2.4.2. Cara Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan

Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya
produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi dan
kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan
maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai
tingkat yang lebih besar. Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus
dipikirkan oleh produsen, yaitu :

1. Fungsi Produksi
Fungsi produksi dapat didefinisikan dalam dua pengertian yaitu :
1. Hubungan antara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor
produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi tersebut.
2. Suatu kurva yang menunjukan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai
jumlah tenaga kerja yang digunakan.
2. Peminimuman Biaya Produksi
Selain menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan biaya
produksi, produsen perlu memperhatikan :
1. Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan.
2. Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang
di tambah tersebut.
3. Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori
ekonomi membedakan jangka waktu analisi menjadi dua yaitu jangka waktu Panjang
dan jangka waktu pendek.
1. Jangka waktu panjang adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi
firma-firma yang misalkan periode tersebut cukup Panjang dan memungkinkan
firma-firma menambah semua faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya.
2. Jangka pendek adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-
firma yang memisalkan bahwa dalam periode tersebut hanya satu produksi saja
(tenaga kerja) yang jumlahnya dapat berubah-ubah. Di dalam masa tersebut
perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap.

4. Firma dan Industri

1. Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang
menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan masyarakat.
2. Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian
industri yang pada umumnya. Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan
sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau saat
bersamaan yang terdapat pada suatu pasar.

Faktor produksi yang dianggap tetap biasanya adalah faktor modal seperti mesin-mesin
dan peralatannya, alat-alat produksi lainnya, dan bangunan perusahaan.

2.5. Fungsi Produksi


Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan
antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang
dihasilkan. Faktor -faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi
dikenal dengan output.
Empat Fungsi Terpenting Dalam Fungsi Produksi :
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan
masukan (input)
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu
untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan
dapat dilaksankan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan meupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode
tertentu.
4. Pengendalian atau perawatan merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya
kegiatan sesuai dengan yang direcanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk
penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

Faktor produksi menjelaskan hubungan antara faktor-faktor produksi dengan hasil


produksi. Faktor produksi dikenal dengan istilah input, sedangkan hasil produksi dikenal
dengan istilah output, hubungan kedua variable (input dan output) tersebut dapat
dinyatakan dengan persamaan , sebagai berikut :

Q = f (K,L,N dan T)
Penjelasan :
Q = Jumlah Output (hasil)
K = Kapital (modal)
L = Labour (tenaga kerja)
R = Raw Material (kekayaan)
T = Teknologi
Q adalah output , sedangkan K.L,R dan T merupakan input. Input K adalah jumlah
modal, L adalah jumlah tenaga kerja, N adalah sumber daya, dan T yang dihasilkan
tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan
cara meningkatkan penggunaan jumlah input K,L, dan N atau meningkatkan teknologi.
Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang
lebihefisien.
Dalam penerapannya, hubungan input dan output dapat pisahkan secara khusus.
Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit,
pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan alat-alat pertanian lainnya (tidak termaksuk teknologi).
Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan
input seperti tanah yang luas, menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk,
menambah penggunaan pestisida, dan lain sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan
meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat
dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input.

2.6. Teori Produksi dengan Satu Faktor Berubah

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat


produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan
berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor
produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggaptidak
mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah
tenaga kerja

2.6.1. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa “Apabila faktor produksi
yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu
tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai
negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total
semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”.

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan
dapat dibedakan dalam 3 tahap :

1. Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan yang semakincepat.


2. Tahap kedua : produksi total pertambahannyasemakin lama semakinkecil.
3. Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.
Tabel 9.1
Hubungan Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Produksi
________________________________________________________________
Tanah Tenaga Kerja Produksi Total Produksi Produksi Tahap
(hektar) (orang) (unit) Marjinal rata-rata
(unit) (unit)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 150 150 150
1 2 400 250 200 PERTAMA
1 3 810 410 270
1 4 1080 270 270
1 5 1290 210 258
1 6 1440 150 240 KEDUA
1 7 1505 65 215
1 8 1520 15 180
1 9 1440 -80 160 KETIGA
1 10 1300 -140 130
Dalam Tabel. 9.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang
pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-
ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom
(3) mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi
2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama.
Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih
besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaaan itu dinamakan
produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah. Dan dalam kolom (4) yaitu data produksi
marjinal pada tahap pertama menggambarkan keadaan tersebut.
Apabila tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5 dan
selanjutnya sampai ke 7, produksi total tetap bertambah; tetapi jumlah pertambahannya
semakin lama semakin sedikit. Maka dalam keadaan ini produksi mencapai tahap kedua, yaitu
keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang. Maksdnya, setiap pertambahan pekerja
akan menghasilkan tambahan produksi kurang daripada tambahan produksi pekerja
sebelumnya.
Pada tahap ke tiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total,
yaitu produksi total berkurang. Pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi
total masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi
tenaga kerja ditambah-dari 8 pekerja menjadi 9 pekerja, produksi totalnya menurun. Produksi
total berkurang lebihh lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.
1. Produksi Total ,Produksi Rata-rata, dan Produksi Marginal

1. Kolom (4) menunjukkan nilai Produksi Marjinal yaitu tambahan produksi yang
diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah
pertambahan tenaga kerja, ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi
marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
MP = ∆ TP

∆L

2. Besarnya produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap
pekerja, ditunjukkan dalam kolom (5). Apabila produksi total adalah TP, jumlah
tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut.
AP = TP

L
2. Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata, dan Produksi Marjinal

Jumlah Produksi 520                    


                     
                     
                     
                     
                     
      Tahap I       Tahap II   Tahap III
                       
                       
                       
                       
  410                    
                       
  270                    
                     
AP
                   
AP
    0 3 4       8    
                    MP  
Jumlah tenaga
                kerja    
                       
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit badan
usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang
maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu
mengatur penggunaan faktor produksi dengan cara yang seefektif mungkin
sehingga “usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang
dari sudut ekonomi dipandang dengn cara yang paling efisien”.
2. Fungsi Produksi menggambarkan beberapa jumlah produksi maksimum yang
mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input/faktor produksi
yang ada.

3.2. Saran
Dengan lebih mendalami mengenai teori produksi maka penerapan fungsi produksi
dalam kegiatan produksi akan dapat mengukur berapa jumlah maksimum yang
mampu diproduksi oleh pihak produsen pada setiap input / faktor yang ada
sehingga dapat mencapai tujuan utama yaitu mencapai keuntungan yang
maksimum.
DAFTAR PUSTAKA

Unknown. 2014. Teori Produksi. Tersedia :

https://boardcreations.blogspot.com/2014/12/teori-produksi.html?m=1 ( 1 Desember 2014)

Anda mungkin juga menyukai