KELOMPOK 3
KELAS I
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa, karena bekat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Pengantar
Ekonomi Mikro yang berjudul “Teori Produksi” tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan informasi tentang Teori Produksi yang mencakup Perusahaan
Ditinjau Dari Sudut Ekonomi, Fungsi Produksi, dan Teori Produksi Dengan Satu Faktor
Berubah. Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................................i
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian teori produksi.
2. Mengetahui perusahaan ditinjau dari sudut ekonomi.
3. Mengetahui fungsi produksi.
4. Mengetahui teori produksi dengan satu faktor berubah.
BAB II
PEMBAHASAN
Proses produksi dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang meningkatkan kesamaan antara
pola permintaan barang atau jasa dan kuantitas, bentuk ukuran, panjang dan distribusi barang
atau jasa tersedia bagi pasar.
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya
produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi dan
kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan
maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai
tingkat yang lebih besar. Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus
dipikirkan oleh produsen, yaitu :
1. Fungsi Produksi
Fungsi produksi dapat didefinisikan dalam dua pengertian yaitu :
1. Hubungan antara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor
produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi tersebut.
2. Suatu kurva yang menunjukan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai
jumlah tenaga kerja yang digunakan.
2. Peminimuman Biaya Produksi
Selain menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan biaya
produksi, produsen perlu memperhatikan :
1. Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan.
2. Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang
di tambah tersebut.
3. Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori
ekonomi membedakan jangka waktu analisi menjadi dua yaitu jangka waktu Panjang
dan jangka waktu pendek.
1. Jangka waktu panjang adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi
firma-firma yang misalkan periode tersebut cukup Panjang dan memungkinkan
firma-firma menambah semua faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya.
2. Jangka pendek adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-
firma yang memisalkan bahwa dalam periode tersebut hanya satu produksi saja
(tenaga kerja) yang jumlahnya dapat berubah-ubah. Di dalam masa tersebut
perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap.
1. Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang
menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan masyarakat.
2. Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian
industri yang pada umumnya. Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan
sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau saat
bersamaan yang terdapat pada suatu pasar.
Faktor produksi yang dianggap tetap biasanya adalah faktor modal seperti mesin-mesin
dan peralatannya, alat-alat produksi lainnya, dan bangunan perusahaan.
Q = f (K,L,N dan T)
Penjelasan :
Q = Jumlah Output (hasil)
K = Kapital (modal)
L = Labour (tenaga kerja)
R = Raw Material (kekayaan)
T = Teknologi
Q adalah output , sedangkan K.L,R dan T merupakan input. Input K adalah jumlah
modal, L adalah jumlah tenaga kerja, N adalah sumber daya, dan T yang dihasilkan
tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan
cara meningkatkan penggunaan jumlah input K,L, dan N atau meningkatkan teknologi.
Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang
lebihefisien.
Dalam penerapannya, hubungan input dan output dapat pisahkan secara khusus.
Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit,
pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan alat-alat pertanian lainnya (tidak termaksuk teknologi).
Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan
input seperti tanah yang luas, menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk,
menambah penggunaan pestisida, dan lain sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan
meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat
dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa “Apabila faktor produksi
yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu
tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai
negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total
semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan
dapat dibedakan dalam 3 tahap :
1. Kolom (4) menunjukkan nilai Produksi Marjinal yaitu tambahan produksi yang
diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah
pertambahan tenaga kerja, ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi
marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
MP = ∆ TP
∆L
2. Besarnya produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap
pekerja, ditunjukkan dalam kolom (5). Apabila produksi total adalah TP, jumlah
tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut.
AP = TP
L
2. Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata, dan Produksi Marjinal
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit badan
usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang
maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu
mengatur penggunaan faktor produksi dengan cara yang seefektif mungkin
sehingga “usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang
dari sudut ekonomi dipandang dengn cara yang paling efisien”.
2. Fungsi Produksi menggambarkan beberapa jumlah produksi maksimum yang
mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input/faktor produksi
yang ada.
3.2. Saran
Dengan lebih mendalami mengenai teori produksi maka penerapan fungsi produksi
dalam kegiatan produksi akan dapat mengukur berapa jumlah maksimum yang
mampu diproduksi oleh pihak produsen pada setiap input / faktor yang ada
sehingga dapat mencapai tujuan utama yaitu mencapai keuntungan yang
maksimum.
DAFTAR PUSTAKA