TEORI KEPUTUSAN
Keadaan Pasti
A. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Tunggal
Dalam keadaan ini, kita hanya memiliki satu tujuan, sehingga kita akan memilih alternatif yang akan m
engoptimalkan tujuan tersebut.
Contoh 1:
Suatu perusahaan akan menentukan saat penggantian mesin yang dimiliki, diganti setiap satu tahun,
dua tahun, tiga tahun, atau empat tahun. Harga beli mesin tersebut adalah Rp 5.000.000. Data-data lain
mengenai mesin adalah sebagai berikut (dalam ribuan Rp):
Tahun ke-1
Tahun ke-2
Tahun ke-3
Tahun ke-4
3.000
2.600
2.000
1.600
500
800
1.000
2.000
Tahun ke-1
Tahun ke-2
Tahun ke-3
Tahun ke-4
Harga Jual
3.000
2.600
2.000
1.600
2.000
2.400
3.000
3.400
500
1.300
2.300
4.300
Jumlah
2.500
3.700
5.300
7.700
Rata-rata
2.500
1.850
1.766,67
1.925
Harga Jual
Biaya Pemeliharaan
Biaya rata-rata:
Keadaan Pasti
A. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Tunggal
Contoh 2:
Suatu perusahaan akan meningkatkan volume penjualannya dengan salah satu usaha di bawah ini.
Jumlah anggaran maksimal adalah Rp 100.000.000. Data-data-datanya adalah sebagai berikut (dalam
ribuan Rp):
Biaya
Kenaikan
Volume Penjualan
Persentase Kenaikan
Penjualan (%)
Advertency
50
600
1.200
Potongan Harga
40
700
1.750
Undian Berhadiah
30
500
1.670
Personal Selling
70
1.000
1.430
Tindakan
Keadaan Pasti
B. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Ganda
Apabila ada lebih datri satu tujuan, maka kita gunakan bobot untuk pada masing-masing tujuan
dengan bobot yang lebih banyak pada tujuan yang menjadi prioritas utama.
N1
1 jb j
j 1
N2
2 jb j
j 1
N 2 a21b1 a22b2 a2 n bn
Nm
mj b j
j 1
Keadaan Pasti
B. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Ganda
Contoh:
Suatu perusahaan akan memasang iklan untuk menaikkan volume penjualan, menaikkan laba usaha,
dan menaikkan harga sahamnya di pasar modal. Iklan akan dimuat di salah satu surat kabar A, B, C,
dan D. Bobot setiap tujuan adalah: 1 untuk kenaikan saham, 2 untuk kenaikan penjualan, dan 4 untuk k
enaikan harga saham. Data-data yang ada adalah sebagai berikut (dalam ribuan Rp):
Perhitungan:
A 2
B 2
C 2
D 2
5.000
2.000
500
100% 4
100% 1
100%
500
500
500
4.500
1.800
400
100% 4
100% 1
100%
400
400
400
9.900
5.400
700
100% 4
100% 1
100%
900
900
900
6.000
2.400
420
100% 4
100% 1
100%
600
600
600
3.700
4.150
4.677,78
3.670
6
Keadaan Mengandung R
esiko
Keadaan yang belum tentu berarti keadaan di mana informasi yang diperoleh untuk mempertimbangkan (se
bagai dasar pengambilan keputusan) sifatnya belum tentu terjadi, misalnya informasi mengenai laju inflasi
tahun depan bisa 5%, 4%, atau 2.4%. Keadaan yang belum tentu ini terbagi menjadi dua:
1. Keadaan yang mengandung risiko terjadi apabila probabilitas terjadinya dapat diasumsikan diketahui.
2. Keadaan yang tidak pasti (uncertain) terjadi apabila probabilitas terjadi tidak diketahui.
Namun dalam Modul ini hanya dibahas mengenai keadaan yang mengandung risiko.
A. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai harapan.
Dalam pendekatan ini, kita memilih alternatif dengan nilai harapan tertingi.
n
NH 1
1j X j
j 1
NH 2
2jX j
j 1
NH 2 P21 X 1 P22 X 2 P2 n X n
NH m
mj X j
NH m Pm1 X 1 Pm 2 X 2 Pmn X n
j 1
Keadaan Mengandung R
esiko
Cuaca Baik
(P = 0.6)
Cuaca Baik
(P = 0.4)
Nilai Harapan
Medan
50
10
0.6(50) + 0.4(10) = 34
Surabaya
40
30
0.6(40) + 0.4(30) = 36
Ambon
60
0.6(60) + 0.4(5) = 38
Kota
Keadaan Mengandung R
esiko
B. Pohon Keputusan.
Apabila alternatif yang akan dipilih terdiri dari beberapa alternatif lagi, maka akan lebih mudah apabila
digambar pohon keputusan.
Contoh:
Suatu perusahaan menghadapi kesulitan untuk membeli mesin dengan kapasitas besar atau kecil, deng
an didasarkan pertimbangan kalau kemungkinan akan terjadi kenaikan permintaan barang (dengan pro
babilitas 0.75 dan tidak terjadi kenaikan permintaan dengan probabilitas 0.25).
1. Membeli Mesin dengan Kapasitas Besar
Kalau permintaan meningkat maka laba yang diperoleh Rp 1 juta dan bila tidak Rp 200 ribu.
2. Membeli Mesin dengan Kapasitas Kecil
Kalau permintaan meningkat, maka pada tahun pertama laba yang diperoleh Rp 100 ribu. Pada tah
un kedua, pemerintah akan memberikan kredit pembelian mesin dengan probabilitas 0,8 dan laba y
ang dihasilkan Rp 800 ribu. Namun kalau pemerintah tidak memberikan kredit maka perusahaan te
tap membeli mesin dan laba yang dihasilkan Rp 700 ribu. Kalau perusahaan tidak membeli mesin l
agi maka laba yang diperoleh hanya Rp 400 ribu.
Kalau permintaan tidak meningkat, maka laba yang dihasilkan Rp 300 ribu.
Keadaan Mengandung R
esiko
B. Pohon Keputusan.
.
.
11
B. Metode MAXIMINVESTOR
Metode pembil keputusan yang bersifat konservatif atau berhati-hati, yaitu memilih alternatif yang hasilnya
paling besar diantara hasil minimum setiap alternatif
12
13
Terima Kasih
14