METODE TRANSPORTASI
Model Transportasi
Model transportasi mula-mula ditmukan oleh F.L. Hitchcock pada tahun 1941 dan dikembangkan oleh T.C.
Koopmans. Kemudian pada tahun 1953 ditemukan cara pemecahan model transportasi dengan programma
linier oleh G.B. Fantzig. Dalam perkembangan selanjutnya, ditemukan metode stepping stone oleh W.W. C
ooper dan A. Charens dan selanjutnya metode modified distribution method (MODI) pada tahun 1955.
Sebagai ilustrasi model transportasi, lihat gambar berikut:
25
A
Supply = 200
10
X
Demand = 250
11
B
Supply = 300
20
Y
Demand = 250
?
3
Yogyakarta (Y)
Semarang (S)
Bandung (B)
Magelang (M)
15
18
Pati (P)
17
30
Kediri (K)
18
10
24
Dari
Yogyakarta (Y)
Semarang (S)
15
Bandung (B)
18
Magelang (M)
30
17
30
Pati (P)
40
18
10
24
Kediri (K)
Kebutuhan
Kapasitas
50
60
40
20
120
Yogyakarta (Y)
Semarang (S)
15
Magelang (M)
30
30
30
40
10
18
Kediri (K)
Kapasitas
18
30
17
Pati (P)
Bandung (B)
10
30
24
20
50
60
40
20
Kebutuhan
120
Biaya pengiriman:
Rp 15 (30) + Rp 17 (30) + Rp 8 (10) + Rp 10 (30) + Rp 24 (20) = Rp 1.820
Yogyakarta (Y)
20
Magelang (M)
Pati (P)
15
30
40
Semarang (S)
3
17
30
30
8
30
40
10
10
30
Kapasitas
18
10
18
Kediri (K)
Bandung (B)
24
20
50
Kebutuhan
60
40
20
120
Biaya
pengiriman:
Rp 15 (20) + Rp 17 (40) + Rp 3 (10) + Rp 10 (30) + Rp 24 (20) = Rp 1.790
Yogyakarta (Y)
Semarang (S)
15
Magelang (M)
20
10
Pati (P)
17
40
30
30
8
30
40
30
10
30
Kapasitas
18
10
18
Kediri (K)
Bandung (B)
24
20
50
Kebutuhan
60
40
20
120
Biaya
pengiriman:
Rp 15 (20) + Rp 17 (10) + Rp 18 (30) + Rp 3 (10) + Rp 30 (8) + Rp 20 (24) = Rp 1.760
Lakukan terus sampai biaya minimal diperoleh. Tidak ada petunjuk segiempat mana yang harus digan
ti dan tidak ada petunjuk kapan solusi optimal diperoleh.
8
Metode Vogel
Metode ini juga merupakan metode sederhana namun kadang-kadang hasilnya kurang optimal.
Dengan contoh soal yang sama akan dijelaskan prosedur Metode Vogel.
1. Membuat tabel alokasi sama seperti dalam metode stepping stone
Ke
Dari
Yogyakarta (Y)
Semarang (S)
15
Bandung (B)
18
Magelang (M)
30
17
30
Pati (P)
40
18
10
24
Kediri (K)
Kebutuhan
Kapasitas
50
60
40
20
120
9
Metode Vogel
2. Mencari indeks baris dan kolom yang merupakan selisih antara biaya tereendah dengan nomor dua terr
endah dalam kolom/baris tersebut.
Baris M = 15 3 = 12 Kolom Y = 17 15 = 2
Baris P = 17 8 = 9 Kolom S = 8 3 = 5
Baris K = 18 10 = 8 Kolom B = 24 18 = 6
3. Pilih baris atau kolom dengan indeks terbesar pada baris/kolom tersebut dan isi dengan kapasitas maksi
mum pada baris atau kolom dengan biaya terrendah
Indeks
30
12
Indeks terbesar
9
8
== 10
Indeks
10
Metode Vogel
4. Mencari indeks baris dan kolom yang baru.
Semua indeks baris Kolom Y = 18 17 = 1
masih sama
Kolom S = 10 8 = 2
Kolom B = 30 24 = 6
5. Pilih baris atau kolom dengan indeks terbesar pada baris/kolom tersebut dan isi dengan kapasitas maksi
mum pada baris atau kolom dengan biaya terrendah
Indeks
30
10
12
== 30
Indeks terbesar
X
Indeks
2
1
5
2
6
6
11
Metode Vogel
6. Mencari indeks baris dan kolom yang baru.
Baris P = 30 17 = 13
Semua indeks kolom
Baris K = 24 18 = 6 masih sama
7. Pilih baris atau kolom dengan indeks terbesar pada baris/kolom tersebut dan isi dengan kapasitas maksi
mum pada baris atau kolom dengan biaya terrendah
Indeks
30
12
12
30
10
13
X
== 30
Indeks
2
1
Indeks terbesar
X
5
2
6
6
12
Metode Vogel
8. Mencari indeks baris dan kolom yang baru.
Semua index baris
Kolom Y = 18
masih sama
Kolom B = 24
9. Pilih baris atau kolom dengan indeks terbesar pada baris/kolom tersebut dan isi dengan kapasitas maksi
mum pada baris atau kolom dengan biaya terrendah
Indeks
Indeks
30
12
12
30
10
13
30
20
X
2
1
18
5
2
6
6
24
Indeks terbesar
13
Metode Vogel
10. Solusi akhir:
Ke
Dari
Yogyakarta (Y)
Semarang (S)
15
Magelang (M)
30
Kediri (K)
30
30
30
40
10
18
Kapasitas
18
30
17
Pati (P)
Bandung (B)
10
24
20
50
60
40
20
Kebutuhan
120
Biaya pengiriman:
Rp 3 (30) + Rp 17 (30) + Rp 8 (10) + Rp 18 (30) + Rp 20 (24) = Rp 1.700
14
Metode MODI
1. Mengisi alokasi dari sudut kiri atas (northwest corner)
Ke
Dari
Yogyakarta (Y)
Semarang (S)
15
Magelang (M)
30
30
30
40
10
18
Kediri (K)
Kapasitas
18
30
17
Pati (P)
Bandung (B)
10
30
24
20
50
60
40
20
Kebutuhan
120
Biaya pengiriman:
Rp 15 (30) + Rp 17 (30) + Rp 8 (10) + Rp 10 (30) + Rp 24 (20) = Rp 1.820
15
Metode MODI
2. Mencari nilai baris dan kolom
Baris pertama pasti bernilai 0, sedang yang lain dicari dengan persamaan:
Ri + Kj = Cij
6
15
20
30
30
(0) RM = 0
10
30
20
(1) RM + KY = 15; KY = 15
(2) RP + KY = 17; RP = 2
(3) RP + KS = 8; KS = 6
(4) RK + KS = 10; RK = 4
(5) RK + KB = 24; KB = 20
16
Metode MODI
3. Melakukan perbaikan
Indeks perbaikan dari segiempat yang masih belum terisi dicari dengan menggunakan persamaan:
Indeksij = Cij Ri Kj
6
20
15
Kemudian pilih segiempat dengan
indeks paling kecil (negatif terkecil)
+
MS = 3 0 6 = 3*
10
30 20
0
MB = 18 0 20 = 2
+
PB = 30 2 20 = 8
10
30 40
2
KY = 18 4 15 = 1
*negatif terkecil
30
20
4
Beri tanda positif (akan diisi) pada segiempat yang terpilih. Kemudian apabila ada segiempat yang sud
ah terisi, yang letaknya sebaris/sekolom, beri tanda negatif (akan dikurangi). Kemudian tanda positif u
ntuk segiempat yang letaknya ada berseberangan dari segiempat terpilih. Pindahkan alokasi dari segie
mpat negatif ke positif sebesar alokasi terkecil dari segiempat negatif.
Biaya pengiriman: Rp 15 (20) + Rp 17 (40) + Rp 3 (10) + Rp 10 (30) + Rp 24 (20) = Rp 1.790
17
Metode MODI
4. Melanjutkan perbaikan
Nilai baris yang baru:
(0) RM = 0
(1) RM + KY = 15; KY = 15
(2) RM + KS = 3; KS = 3
(3) RP + KY = 17; RP = 2
(4) RK + KS = 10; RK = 7
(5) RK + KB = 24; KB = 17
15
20
10
40 10
30
30
17
30
20
Biaya pengiriman:
Rp 15 (20) + Rp 17 (10) + Rp 3 (10) + Rp 8 (30) + Rp 18 (30) + Rp 24 (20) = Rp 1.760
18
Metode MODI
5. Melanjutkan perbaikan
Nilai baris yang baru:
(0) RM = 0
(1) RM + KY = 15; KY = 15
(2) RP + KY = 17; RP = 2
(3) RP + KS = 8; KS = 6
(4) RK + KY = 18; RK = 3
(5) RK + KB = 24; KB = 21
15
21
20
10
10
30
20
30 50
20
Biaya pengiriman:
Rp 17 (10) + Rp 3 (10) + Rp 8 (30) + Rp 18 (50) + Rp 18 (20) = Rp 1.700
19
Metode MODI
6. Melanjutkan perbaikan
Nilai baris yang baru:
(0) RM = 0
(1) RM + KS = 3; KS = 3
(2) RM + KB = 18; KB = 18
(3) RP + KS = 8; RP = 5
(4) RP + KY = 17; KY = 12
(5) RK + KY = 18; RK = 6
12
10
10
18
20
30
50
Perbaikan sudah tidak bisa dilakukan karena indeks perbaikan yang baru tidak ada yang bernilai negati
f.
20
Metode MODI
7. Solusi akhir:
Ke
Dari
Yogyakarta (Y)
Semarang (S)
15
Magelang (M)
3
10
17
Pati (P)
10
50
30
20
8
Kapasitas
18
30
40
30
18
Kediri (K)
Bandung (B)
10
24
50
60
40
20
Kebutuhan
120
Biaya pengiriman:
Rp 17 (10) + Rp 3 (10) + Rp 8 (30) + Rp 18 (50) + Rp 18 (20) = Rp 1.700
21
X
10
Y
17
Kapasitas
12
60
15
11
17
50
8
20
16
Kebutuhan
40
30
40
50
150
120
22
X
10
Y
17
Dummy
12
60
15
11
17
50
8
20
16
C
Kebutuhan
Kapasitas
40
30
40
50
30
150
Kemudian, cari solusi optimal dengan menggunakan salah satu dari tiga metode yang telah disebutkan sebe
lumnya.
23
X
10
Y
17
Kapasitas
12
30
15
11
17
40
8
20
16
Kebutuhan
50
60
50
40
120
150
24
X
10
Y
17
Kapasitas
12
30
15
11
17
40
8
20
16
Dummy
50
0
30
Kemudian, cari solusi optimal dengan menggunakan salah satu dari tiga metode yang telah disebutkan sebe
Kebutuhan
60
50
40
150
lumnya.
25
Terkadang, dalam pengisian alokasi menggunakan northwest corner berhenti di tengah-tengah atau tidak sa
mpai ke kanan bawah. Apabila kondisi ini terjadi, maka dalam mengerjakan dengan metode MODI akan ter
jadi kesulitan karena nilai baris atau kolom tidak akan ditemui dikarenakan tidak ada alokasi yang berseusu
sian dengan baris dan kolom yang dicari. Penyelesaiannya adalah dengan menempatkan alokasi semu ke da
lam segiempat yang seharusnya. Kemudian nilai baris dan kolom yang bersesuaian dapat dicari.
Contoh:
26
Terima Kasih
27