Anda di halaman 1dari 19

1.

Metode Vogel’s Approximation (VAM)


Metode Vogel atau Vogel’s Approximation Method (VAM) merupakan metode yang
lebih mudah dan lebih cepat untuk digunakan dalam mengalokasikan sumber daya dari
beberapa sumber ke beberapa tujuan (daerah pemasaran)
Teknik pengerjaan pada metode ini berbeda dengan dua metode sebelumnya yaitu
metode transportasi Stepping Stone dan MODI dimana untuk mendapatkan solusi yang
optimal dilakukan berulang-ulang sampai kondisi optimal tersebut terpenuhi. Sedangkan
pada metoda VAM ini, sekali kita menentukan alokasi pada satu cell maka alokasi tersebut
tidak berubah lagi. Untuk mempermudah penjelasan, kita gunakan contoh yang sama
seperti pada metode transportasi sebelumnya.
Contoh Soal
1) Suatu perusahaan mempunyai pabrik W, H, O dengan kapasitas produksi tiap
bulan masing-masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton.; dan mempunyai 3 gudang
penjualan di A, B, C dengan kebutuhan tiap bulan masing-masing 50 ton, 110 ton,
dan 40 ton. Biaya pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang
A, B, C adalah sebagai berikut:
Penyelesaian :
Langkah – langkah pengerjaan:
1. Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber dan biaya pengangkutan
ke dalam matriks transportasi

2. Carilah perbedaan dari 2 biaya terkecil, yaitu biaya terkecil dan terkecil ke dua
untuk setiap baris dan kolom
3. Pilihlah 1 nilai perbedaan- perbedaan yang terbesar diantara semua nilai
perbedaaan pada kolom dan baris. Baris O mempunyai nilai perbedaan terbesar
yaitu 9. Bila nilai perbedaan biaya ada 2 yang besarnya sama, maka pilihlah
baris atau kolom yang mempunyai biaya terendah.
4. Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau baris
terpilih, yaitu pada segi empat yang mempunyai biaya terendah. Isikan
sebanyak mungkin yang bisa dilakukan.

5. Karena baris O sudah diisi penuh sesuai dengan kapasitas, maka selanjutnya
hilangkan baris O karena baris O sudah tidak mungkin diisi lagi. Kemudian
tentukan kembali perbedaan biaya untuk kolom dan baris yang belum terisi.
Ulangi langkah-langkah ini sampai semua baris dan kolom sepenuhnya
teralokasi.

Karena B mempunyai perbedaan terbesar yaitu 15, maka isilah sebanyak


mungkin yang bisa diangkut pada kolom B yang mempunyai biaya terendah.

\
Baris W mempunyai perbedaan terbesar yaitu 12 dan langkah selanjutnya adalah
sebagai berikut:
Jadi biaya transportasi yang harus dikeluarkan:
60 (3) +30 (8) + 50 (15) + 10 (10) + 50(10) = 1890
2) Ada 3 kota tempat penyimpanan beras yaitu 1, 2, dan 3, yang akan mengirim ke 3
tempat penggilingan beras yang berlokasi di A, B, dan C dengan menggunakan
kereta api, dimana tiap gerbongnya memuat 1 ton beras. Data pasokan beras dan
data permintaan beras untuk setiap bulannya, serta data biaya pengiriman dapat
dilihat pada tabel berikut.
Per
masalahannya adalah untuk menentukan banyak beras (ton) yang harus dikirim dari tiap
kota tempat penyimpanan ke tiap lokasi penggilingan setiap bulannya agar total biaya
transportasi minimum.
Penyelesaian :
• Menyusun kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya pengangkutan ke
dalam matrik (tabel). Misalnya :

• Mencari perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu biaya terkecil
dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada matrik (tabel). Hasilnya dapat
dilihat pada Tabel dibawah, dua biaya terkecil pada baris ditunjukkan dengan
lingkaran warna merah, sedangkan dua biaya terkecil pada kolom ditunjukkan
dengan warna ungu.
• Memilih 1 nilai perbedaan yang terbesar di antara semua nilai perbedaan pada kolom
dan baris. Dari hasil pada dibawah, nilai perbedaan terbesar adalah 4 yaitu pada
baris
• Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2.
• Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil pada tabel dibawah, nilai
perbedaan terbesar adalah 3 yaitu pada kolom B.

• Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada kolom B,
kotak/sel x3B adalah yang dipilih. Dengan jumlah supply = 100, dan demand = 275,
maka jumlah yang dapat dialokasikan pada x3B = 100 (sesuai jumlah supply),
dan x1B tidak perlu dialokasikan.

• Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2


• Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil dibawah, nilai perbedaan
terbesar adalah 8 yaitu pada baris 3.

• Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada baris 3,
kotak/sel x3A adalah yang dipilih. Dengan jumlah sisa supply = 25, dan
sisa demand = 175, maka jumlah yang dapat dialokasikan pada x3A = 25 (sesuai
jumlah sisa supply), dan x1A tidak perlu dialokasikan.

• Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2.


• Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil dibawah ini, nilai perbedaan
terbesar adalah 2 yaitu pada kolom C.

• Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada kolom C,
kotak/sel x1C adalah yang dipilih. Dengan jumlah supply = 300, dan demand = 150,
maka jumlah yang dapat dialokasikan pada x1C = 150 (sesuai jumlah demand).

• Karena hanya tersisa satu kotak/sel yang belum teralokasi yaitu x3C, dan jumlah
sisa supply, serta jumlah sisa demand masih ada sebesar 150, maka alokasikan
semuanya pada kotak/sel tersebut (x3C).
• Karena sudah tidak ada lagi kotak/sel yang tersisa, maka solusi optimal sudah
dicapai. Alokasi optimal dengan VAM adalah x1A= 0 ; x1B= 0 ; x1C= 150 ; x2A=
175 ; x2B= 0 ; x2C= 0 ; x3A= 25 ; x3B= 100 ; x3C= 150.
• Menghitung biaya pengiriman yang harus dikeluarkan dengan persamaan sebagai
berikut.
Biaya optimal : 175(7) + 25(4) + 100(5) + 150(10) + 150(12)
: 5125

3) Menyusun kebutuhan,kapasitas masing-masing sumber dan biaya pengangkutan ke


dalam matriks seperti tabel berikut:

Penyelesaian :
• Mencari perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu biaya terkecil
dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada matriks (Cij).
Misalkan pada baris W, biaya angkut terkecil = Rp 5,- dan nomor dua dari yang
terkecil = Rp 8,- Jadi nilai baris W= 8-5 = 3
Demikian seterusnya nilai-nilai yang lain:
Baris H = 15 – 10 = 5

Demikian seterusnya nilai-nilai yang lain: Baris H = 15 – 10 = 5


Baris P = 19 – 10 = 9

Kolom A = 20 – 15 = 5

Kolom B = 10 – 5 = 5

Kolom C = 10 – 8 = 2

• Memilih 1 nilai perbedaan-perbedaan yang terbesar diantara semua nilai perbedaan


pada kolom dan baris. Dalam hal ini baris P memiliki nilai perbedaan terbesar yaitu
9
• Isikan pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau baris terpilih,
yaitu pada segi empat yang biayanya terendah diantara segi empat lain pada
kolom/baris tersebut. Isiannya sebanyak mungkin yang bisa dilakukan

Misal pada baris P, biaya angkut segi empat PA = 25; PB = 10;PC = 19 yang terkecil
adalah biaya pada segi empat PB. Maka diisi segi empat PB dengan 50 satuan sesuai
kapasitas pabrik P

• Hilangkan baris P karena baris tersebut telah diisi sepenuhnya (kapasitas penuh)
sehingga tidak mungkin untuk diisi lagi. Kemudian perhatikan kolom dan baris yang
belum terisi/teralokasi
• Tentukan kembali perbedaan (selisih) biaya pada langkah ke 2 untuk kolom dan
baris yang belum terisi. Ulangi langkah 3 sampai 5, sampai semua baris dan kolom
sepenuhnya teralokasi.
Jadi matriks alokasi dengan metode Vogel’s Approximation seperti tabel berikut :

• Setelah terisi semua, maka biaya transportasi yang harus dibayar adalah
= 60 (5) + 30 (8) + 50 (15) + 10 (10) + 50 (10) = 1890
• Bila nilai perbedaan biaya ada 2 yang besarnya sama, misal yang satu terletak di kolom,
maka:
Lihat segi empat yang masuk ke dalam kolom atau baris yang mempunyai nilai
terbesar. Bila memiliki biaya terendah maka isikan alokasi maksimum pada segi empat
ini. Bila biayanya tidak terendah maka pilih segi empat yang akan diisi berdasarkan
salah satu, baris terpilih atau kolom terpilih.

Kebaikan metode VAM adalah mudah menghitungnya. Tetapi hasil pemecahannya


kadang masih dapat dioptimal kan dengan menggunakan metode lain, misalnya Simplex.

2. Metode Northwest Corner Ruler Method (NCR)

Metode transportasi yang dapat digunakan untuk mencari solusi awal adalah Metode
Sudut Barat Laut (North West Corner Ruler Method).
Metode sudut barat laut adalah metode yang paling sederhana untuk mencari solusi
awal dari transportasi. Ciri dari metode ini adalah alokasi satuan belum memandang biaya
transportasi (Rangkuti, 2013).
Langkah-langkah penyelesaiannya adalah:

1. Mulai dari sudut kiri atas tabel dan alokasikan sebanyak mungkin pada X 11 tanpa
menyimpang dari kendala penawaran atau permintaan (artinya ditetapkan X 11 sama
dengan yang terkecil di antara nilai a 1 dan b 1).
2. Proses pertama akan menghabiskan penawaran pada sumber 1 dan atau permintaan
pada tujuan 1. Akibatnya, tak ada lagi barang yang dapat dialokasikan ke kolom atau
baris yang telah dihabiskan dan kemudian baris atau kolom itu dihilangkan. Kemudian
pengalokasian sebanyak mungkin ke kotak di dekatnya pada baris atau kolom yang
dapat dihilangkan. Jika kolom maupun baris telah dihabiskan, pindahlah secara
diagonal ke kotak berikutnya.
3. Lanjutkan dengan cara yang sama sampai semua penawaran telah dihabiskan dengan
keperluan permintaan telah dipenuhi.
Metode North West Corner Rule atau yang dikenal dengan metode sudut barat laut
merupakan salah satu pemecahan awal yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan
transportasi.
 Langkah yang dilakukan untuk membuat solusi awal untuk membuat metode NCR
adalah:
1. Alokasikan supply semaksimal mungkin ke sel paling kiri atas dengan
memperhatikan jumlah demand.
2. Cek status jumlah supply dan demand, alokasikan kembali ke sel terdekat yang
masih memerlukan.
3. Ulangi langkah 2 sampai semua supply dan demand teralokasi.

Tabel Contoh Solusi Awal Northwest Corner Ruler Method (NCR)

Tabel diatas memiliki arti bahwa jumlah barang yang dikirim:


Dari pabrik 1 → ke Distributor A = 150 unit
Dari pabrik 2 → ke Distributor A = 50 unit
Dari pabrik 3 → ke Distributor B = 100 unit
Dari pabrik 2 → ke Distributor C = 25 unit
Dari pabrik 3 → ke Distributor C = 275 unit
Alokasikan tersebut menimbulkan biaya transportasi sebesar:
TC = (150 × $6) + (50 × $7) + (100 × $11) + (25 × $11) + (275 × $12)
= $5,925
Latihan Soal

1. Ditanya:
Tentukan total biaya transportasi dengan menentukan pemecehan masalah awal
menggunakan metode sudut barat laut (Nort west corner rule)!
Penyelesaian:
Prosedur:
1. Alokasikan dengan kapasitas penuh pada sel kiri atas. Jika masih ada sisa kapasitas,
alokasikan pada sel di bawahnya atau di kanannya sedemikian sehingga kapasitas
baris atau kolom terpenuhi.
2. Ulangi langkah 1 hingga seluruh kapasitas pada baris atau kolom terpenuhi.
 Catatan:

Solusi awal matriks transportasi disebut feasible jika jumlah sel terisi adalah m+n-1
dimana m=jumlah baris, dan n=jumlah kolom. Jika sel terisi kurang dari m+n-1 maka
perlu ditambahkan sel dummy dengan alokasi sebanyak 0 pada sel kosong yang
memiliki ongkos terkecil.

Cek kelayakan:

o Jumlah sel terisi = 5 (sel basis)

o Jumlah Baris m=3; Jumlah Kolom n=3;

o m+n-1 = 3+3-1=5

o Solusi awal tersebut feasible (layak) karena jumlah sel terisi = m+n-1

Sehingga total Cost yang didapatkan adalah:

(50x20) + (40x5) + (60x20) + (10x10) + (40x19) = 3260.


2. Diketahui :
Tabel Transportasi Sebagai Berikut :
Ditanyakan:

Tentukan total biaya transportasi dengan penentuan pemecahan awal (solusi awal)
menggunakan metode Northwest Corner Ruler Method (NCR)!
Penyelesaian:
Metode Sudut Barat Laut merupakan pengalokasian sejumlah maksimum produk mulai
dari sudut kiri atas dengan melihat kapasitas pabrik (supply) dan Permintaan dari kota-
kota tertentu (Demand).

Maka yang didapatkan:


Z = (150*6) + (50*7) + (100*11) + (25*11) + (275*12)
Z = 900 + 350 + 1100 + 275 + 3300
Z = 5925

3. Tabel Transportasi sebagai berikut:

Ditanya:
Tentukan total biaya transportasi dengan penentuan pemecahan awal (solusi awal)
menggunakan Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Rule)!

 Catatan:

Kerjakan masing-masing dan harus dimodifikasi tampilannya sekreatif mungkin tidak


boleh ada yang sama satu mahasiswa dengan yang lainnya dalam hal tampilan
tugasnya. Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya.
Penyelesaian:

Total  Biaya Transportasi :     56(8) + 46(24) + 36(15) + 36(9) + 41(24) = 3.400

Atau

3. Metode Stepping Stone

Stepping Stone adalah memindahkan batu dari sel satu ke sel satu lain. Sebelumnya
patokan sel pada sudut kiri atas diisi lebih dahulu. berikut tabel matrik alokasi yang pertama
dengan mengisi sel pojok kiri atas.
Contoh Soal :
1) Suatu perusahaan mempunyai tiga pabrik di W, H, O. Dengan kapasitas produksi
tiap bulan masing- masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton; dan mempunyai tiga gudang
penjualan di A, B, C dengan kebutuhan tiap bulan masing- masing 50 ton, 110 ton,
dan 40 ton. Biaya pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang
A, B, C adalah sebagai berikut:
Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik – pabrik tersebut ke gudang – gudang
penjualan dengan biaya pengangkutan terendah. Solusi:
• Penyusunan tabel alokasi

Xij adalah banyaknya alokasi dari sumber (pabrik) i ke tujuan (gudang) j. Nilai Xij
inilah yang akan kita cari.
• Prosedur alokasi
Pedoman prosedur alokasi tahap pertama adalah pedoman sudut barat laut (North
West Corner Rule) yaitu pengalokasian sejumlah maksimum produk mulai dari
sudut kiri atas (X11) dengan melihat kapasitas pabrik dan kebutuhan gudang.
Biaya Pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar
= 50 (20) + 40 (5) + 60 (20) + 10 (10) + 40 (19) = 3260.

• Merubah alokasi secara trial and error


Perubahan bisa dari kotak terdekat atau bisa juga pada kotak yang tidak berdekatan
dengan melihat pengurangan biaya per unit yang lebih besar dari pada penambahan
biaya per unit. Misalnya akan dicoba perubahan dari kotak WA ke kotak HA artinya
50 ton kebutuhan gudang A akan dikirim dari pabrik H dan bukan dari pabrik W.
Perubahan alokasi produk dari dua kotak tersebut akan mengakibatkan berubahnya
alokasi produk kotak lainnya yang terkait (kotak HB dan kotak WB). Untuk itu
sebelum dilakukan perubahan perlu dilihat penambahan dan pengurangan biaya
transportasi per unitnya sebagai berikut:
Penambahan biaya: dari H ke A = 15
dari W ke B = 5
20
Pengurangan biaya : dari W ke A = 20
dari H ke B = 20
40
Karena pengurangan biaya per unit lebih besar dari penambahan biaya maka
perubahan dapat dilakukan.
Biaya Pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar
= 90 (5) + 50 (15) + 10 (20) + 10 (10) + 40 (19) = 2260.
Penambahan biaya: dari W ke C = 8
dari O ke B = 10
18
Pengurangan biaya : dari W ke B = 5
dari O ke C = 19
24

Biaya Pengangkutan untuk perbaikan kedua sebesar


= 50 (5) + 40 (80) + 50 (15) + 10 (20) + 50 (10) = 2020.
Penambahan biaya: dari W ke B = 5
dari H ke C = 10
15
Pengurangan biaya : dari H ke B = 20
dari W ke C = 8
28

Biaya Pengangkutan untuk perbaikan ketiga sebesar


= 60 (5) + 30 (8) + 50 (15) + 10 (10) + 50 (10) = 1890 (biaya pengangkutan
terendah)
Sehingga alokasi produksi dengan biaya terendah adalah:

 90 unit produksi dari pabrik W dialokasikan ke gudang B sebanyak 60 unit


dan ke gudang C sebanyak 30 unit.

 60 unit produksi dari pabrik H dialokasikan ke gudang A sebanyak 50 unit


dan ke gudang C sebanyak 10 unit.

 50 unit produksi pabrik O dialokasikan ke gudang B sebanyak 50 unit.


/

Anda mungkin juga menyukai