Anda di halaman 1dari 18

METODE TRANSPORTASI

OLEH:
1. M.ISWANDI ( 16.021.014.031)
2. KARTIKA AMIKA PRATIWI (16.021.014.027)
3. YULIHASTI (16.021.014.023)
4. ABD.ASIS (16.021.014.026)
5. RISMAWATI (16.021.014.015)
6. SRI ARYANI (16.021.014.036)
7. CHENDANI FAJRICH (16.021.014.039)
8. AYU SEPTIANI (16.021.014.009)
9. APRIANTO JABRI (15.021.014.077)
10. MUH.HUMAEDI (16.021.014.008)
PENGERTIAN METODE TRANSPORTASI

• Metode Transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur


distribusi dari sumber – sumber yang menyediakan produk – produk yang
sama di tempat- tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk
ini harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya transportasi
(alokasi) dari suatu sumber ke beberapa tujuan yang berbeda – beda dan dari
beberapa sumber ke suatu tujuan juga berbeda – beda.
MACAM MACAM METODE
TRANSPORTASI
Ada beberapa macam metode dalam model transportasi:
• 1. Metode Stepping Stone
• 2. Metode Modi (Modified Distribution)
• 3. Metode North West Corner (NWC)
• 4. Metode Least Cost
• 5. Metode Aproksimasi Vogel (VAM)
• 6. Metode Aproksimasi Russel (RAM)
Pada sesi ini hanya akan dibahas mengenai metode transportasi dengan metode VAM,
sedangkan metode North West Corner (NWC)dan metode Least Cost sudah dibahas pada sesi
pertemuan sebelumnya.
Metode Aproksimasi Vogel (VAM)
• Metode VAM merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk mengatur alokasi
dari beberapa sumber ke daerah tujuan.
• Langkah metode VAM:
1. Cari perbedaan dua biaya terkecil, yaitu terkecil pertama dan kedua (kolom dan baris)
2. Pilih perbedaan terbesar antara baris dan kolom
3. Pilih biaya terendah
4. Isi sebanyak mungkin yang bisa dilakukan
5. Hilangkan baris / kolom yang terisi penuh
6. Ulangi langkah 1-5 sampai semua baris dan kolom seluruhnya teralokasikan.
Contoh penerapan metode VAM
• 1. Ada 3 kota tempat penyimpanan beras yaitu 1, 2, dan 3, yang akan
mengirim ke 3 tempat penggilingan beras yang berlokasi di A, B, dan C
dengan menggunakan kereta api, dimana tiap gerbongnya memuat 1 ton
beras. Data pasokan beras dan data permintaan beras untuk setiap bulannya,
serta data biaya pengiriman dapat dilihat pada tabel berikut:
Data Pasokan Beras Data Permintaan Beras

Tempat Penyimpanan Jumlah Tempat Penggilingan Jumlah

Kota 1 150 Lokasi A 200

kota 2 175 Lokasi B 100

Kota 3 275 Lokasi C 300

TOTAL 600 ton TOTAL 600 ton


Permasalahannya adalah untuk menentukan banyak beras (ton) yang harus dikirim dari tiap kota tempat
penyimpanan ke tiap lokasi penggilingan setiap bulannya agar total biaya transportasi minimum.

JAWAB :

1) Menyusun kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya pengangkutan ke dalam matrik (tabel).
Misalnya :
2) Mencari perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu biaya terkecil dan terkecil kedua untuk tiap
baris dan kolom pada matrik (tabel). Hasilnya dapat dilihat pada Tabel dibawah, dua biaya terkecil pada baris
ditunjukkan dengan lingkaran warna merah, sedangkan dua biaya terkecil pada kolom ditunjukkan dengan warna
ungu.
3) Memilih 1 nilai perbedaan yang terbesar di antara semua nilai perbedaan pada kolom dan baris. Dari hasil pada
dibawah, nilai perbedaan terbesar adalah 4 yaitu pada baris 2.
4).Memilih kotak/sel pada baris/kolom yang memiliki nilai perbedaan terbesar dengan biayanya terendah
di antara kotak/sel lain pada kolom/baris itu. Dalam hal ini pada baris 2, kotak/sel x2A adalah yang
dipilih. Kemudian alokasikan semaksimal mungkin jumlah produk pada kotak/sel yang termasuk
dalam kolom atau baris terpilih. Dengan jumlah supply = 200, dan demand = 175, sehingga jumlah yang
dapat dialokasikan pada x2A = 175 (sesuai jumlah demand), dan x2B serta x2C tidak perlu
dialokasikan.
5) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2.

6) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil pada tabel dibawah, nilai perbedaan terbesar
adalah 3 yaitu pada kolom B.
7). Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada kolom B, kotak/sel x3B adalah yang
dipilih. Dengan jumlah supply = 100, dan demand = 275, maka jumlah yang dapat dialokasikan pada
x3B = 100 (sesuai jumlah supply), dan x1B tidak perlu dialokasikan.
8). Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2

9). Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil dibawah, nilai perbedaan terbesar adalah 8 yaitu
pada baris 3
10). Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada baris 3, kotak/sel x3A adalah yang
dipilih. Dengan jumlah sisa supply = 25, dan sisa demand = 175, maka jumlah yang dapat
dialokasikan pada x3A = 25 (sesuai jumlah sisa supply), dan x1A tidak perlu dialokasikan.
11). Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2.

12). Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil dibawah ini, nilai perbedaan terbesar adalah 2
yaitu pada kolom C.
13). Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada kolom C, kotak/sel x1C adalah yang
dipilih. Dengan jumlah supply = 300, dan demand = 150, maka jumlah yang dapat dialokasikan pada
x1C = 150 (sesuai jumlah demand).
14). Karena hanya tersisa satu kotak/sel yang belum teralokasi yaitu x3C, dan jumlah sisa supply, serta
jumlah sisa demand masih ada sebesar 150, maka alokasikan semuanya pada kotak/sel tersebut (x3C).
15). Karena sudah tidak ada lagi kotak/sel yang tersisa, maka solusi optimal sudah dicapai. Alokasi
optimal dengan VAM adalah x1A= 0 ; x1B= 0 ; x1C= 150 ; x2A= 175 ; x2B= 0 ; x2C= 0 ; x3A= 25 ;
x3B= 100 ; x3C= 150.

16). Menghitung biaya pengiriman yang harus dikeluarkan dengan persamaan sebagai berikut.

Biaya optimal : 175(7) + 25(4) + 100(5) + 150(10) + 150(12): 5125


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai