Anda di halaman 1dari 10

Materi #10 EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan © Genap 2016/2017

#10 METODE TRANSPORTASI

Merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari


sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang
membutuhkan secara optimal.
Metode transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal
dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju ke beberapa tujuan
dengan permintaan tertentu. Asumsi dasar model ini adalah biaya transport pada
suatu rute tertentu proporsional dengan banyaknya unit yang dikirimkan.
Pada model transportasi, yang harus diperhatikan adalah bahwa total
kuantitas pada seluruh baris harus sama dengan total kuantitas pada seluruh kolom,
jika tidak, maka perlu ditambahkan kuantitas dummy.
Karakteristik dari metode transportasi adalah:
1) Suatu barang dipindahkan (transported), dari sejumlah sumber ke tempat tujuan
dengan biaya seminimum mungkin, dan
2) Atas barang tersebut tiap sumber dapat memasok suatu jumlah yang tetap dan
tiap tempat tujuan mempunyai jumlah permintaan yang tetap.
Model dari metode trasportas dapat digambarkan seperti yang tertera pada
Gambar 1.

Gambar 1. Model Metode Transportasi

Keterangan Gambar 1:
 a1, a2, ..., am = Jumlah supply (pasokan) pada sumber ke 1, 2, ..., m.
 bA, bB, ..., bn = Jumlah demand (permintaan) pada sumber ke A, B, ..., n.
 c1A, ..., cmn = Biaya yang terjadi akibat perpindahan dari sumber ke tujuan
(dari sumber 1 ke A, ..., dari sumber m ke n).
 x1A, ..., xmn = Jumlah yang terjadi akibat perpindahan dari sumber ke tujuan
(dari sumber 1 ke A, ..., dari sumber m ke n).

1 / 10 6623 – Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)


Materi #10 EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan © Genap 2016/2017

Untuk membantu penyelesaian masalah metode transportasi, digunakan alat


bantu berupa tabel seperti yang tertera pada tabel 1 yang disebut tabel tansportasi.

Tabel 1. Model Tabel Transportasi

Untuk menyelesaikan masalah transportasi, terdapat beberapa metode yang


dapat digunakan, beberapa yang akan dibahas dalam materi ini, antara lain:
1) Metode North West Corner (NWC).
2) Metode Least Cost (LC).
3) Metode Vogel’s Approximation Method (VAM).

Metode North West Corner (NWC)

Merupakan metode yang memulai langkah awalnya dari pojok kiri atas.
Langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah transportasi dengan menggunakan
metode ini, adalah sebagai berikut:
1) Mulai dari sudut kiri atas (x1A), alokasikan sejumlah maksimum produk dengan
melihat jumlah pasokan dan permintaan (atau supply dan demand).
2) Kemudian, bila xmn merupakan kotak terakhir yang dipilih, lanjutkan dengan
mengalokasikan pada xm,n+1 (kotak sebelah kanan dari kotak terpilih pada baris
yang sama) bila n mempunyai kapasitas permintaan (demand) yang tersisa.
3) Bila tidak (kapasitas permintaan/demand pada baris kotak terpilih sudah
terpenuhi), maka alokasikan ke xm+1,n (kotak di bawah kotak terpilih), dan
seterusnya sehingga semua kebutuhan telah terpenuhi.

Contoh Soal

Ada 3 kota tempat penyimpanan beras yaitu 1, 2, dan 3, yang akan mengirim ke 3
tempat penggilingan beras yang berlokasi di A, B, dan C dengan menggunakan
kereta api, dimana tiap gerbongnya memuat 1 ton beras. Data pasokan beras dan

2 / 10 6623 – Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)


Materi #10 EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan © Genap 2016/2017

data permintaan beras untuk setiap bulannya, serta data biaya pengiriman dapat
dilihat pada tabel berikut.

Data Pasokan Beras Data Permintaan Beras


Tempat Penyimpanan Jumlah Tempat Penggilingan Jumlah
Kota 1 150 Lokasi A 200
Kota 2 175 Lokasi B 100
Kota 3 275 Lokasi C 300
Total 600 ton Total 600 ton

Tempat Biaya Pengiriman ( $ ) Pada Tempat Penggilingan


Penyimpanan Lokasi A Lokasi B Lokasi C
Kota 1 6 8 10
Kota 2 7 11 11
Kota 3 4 5 12
Permasalahannya adalah untuk menentukan banyak beras (ton) yang harus dikirim
dari tiap kota tempat penyimpanan ke tiap lokasi penggilingan setiap bulannya agar
total biaya transportasi minimum.

Penyelesaian Masalah Transportasi Dengan Metode NWC

1) Distribusikan data yang ada di soal ke dalam tabel transportasi seperti berikut
ini. (Lihat Tabel 2).
2) Mulai dari pojok kiri atas (x1A), dengan jumlah supply = 200 dan demand = 150,
maka jumlah maksimum yang dapat dialokasikan pada x1A = 150 (sejumlah
demand), karena jika dialokasikan sebesar 200 (sejumlah supply) akan melebihi
kapasitas demand. Dari alokasi x1A ini, maka x1B dan x1C yang berada pada baris
yang sama (baris 1) tidak perlu di alokasikan (=0). Sehingga tabel akan menjadi
seperti berikut ini. (Lihat Tabel 3).

Tabel 2. Langkah 1 NWC Tabel 3. Alokasi 1 NWC

3 / 10 6623 – Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)


Materi #10 EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan © Genap 2016/2017

3) Karena baris 1 sudah memenuhi demand (n tidak ada sisa) sehingga alokasi pada
xm,n+1 (kotak sebelah kanan dari kotak terpilih pada baris yang sama, yaitu x1B)
tidak dapat dilakukan, maka lanjutkan alokasi ke xm+1,n (kotak di bawah kotak
terpilih), dalam hal ini yaitu x2A. Dengan jumlah supply = 200, namun telah
digunakan x1A = 150, maka sisa jumlah supply = 50, dan demand = 175, sehingga
jumlah maksimum yang dapat dialokasikan pada x2A = 50 (sejumlah sisa dari
supply) dan x3A tidak perlu dialokasikan (=0). (Lihat Tabel 4).
4) Karena baris 2 belum memenuhi demand (n masih ada sisa), maka lakukan
alokasi pada xm,n+1 (kotak sebelah kanan dari kotak terpilih pada baris yang sama),
dalam hal ini yaitu x2B. Dengan jumlah supply = 100, dan demand = 175, namun
telah digunakan x1B = 50, maka sisa jumlah demand = 125, sehingga jumlah
maksimum yang dapat dialokasikan pada x2B = 100 (sejumlah supply), dan x3B
tidak perlu dialokasikan (=0). (Lihat Tabel 5).

Tabel 4. Alokasi 2 NWC Tabel 5. Alokasi 3 NWC

5) Karena baris 2 belum memenuhi demand (n masih ada sisa), maka lakukan
alokasi pada xm,n+1 (kotak sebelah kanan dari kotak terpilih pada baris yang sama),
dalam hal ini yaitu x2C. Dengan jumlah supply = 300, dan demand = 175, namun
telah digunakan x1B = 50 dan x2B = 100, maka sisa jumlah demand = 25, sehingga
jumlah maksimum yang dapat dialokasikan pada x2C = 25 (sejumlah sisa dari
demand). (Lihat Tabel 6).
6) Karena xm,n+1 (kotak sebelah kanan dari kotak terpilih) tidak dapat dilakukan,
maka lanjutkan alokasi ke xm+1,n (kotak di bawah kotak terpilih), dalam hal ini
yaitu x3C. Dengan jumlah supply = 300, namun telah digunakan x2C = 25, maka sisa
jumlah supply = 275, dan demand = 275, sehingga jumlah maksimum yang dapat
dialokasikan pada x3C = 275 (sejumlah sisa dari supply dan demand). (Lihat Tabel
7).

Tabel 6. Alokasi 4 NWC Tabel 7. Alokasi 5 NWC

4 / 10 6623 – Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)


Materi #10 EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan © Genap 2016/2017

7) Karena semua telah teralokasi maja telah dicapai solusi optimal. Sehingga alokasi
optimal dari metode NWC adalah x1A= 150, x1B= 0, x1C= 0, x2A= 50, x2B= 100, x2C=
25, x3A= 0, x3B= 0, dan x3C= 275.
8) Menghitung biaya pengiriman yang harus dikeluarkan dengan persamaan
sebagai berikut.
Min. Z = 6x + 8x + 10x + 7x + 11x + 11x + 4x + 5x +
1A 1B 1C 2A 2B 2C 3A 3B
12x
3C
Min. Z = 6(150) + 8(0) + 10(0) + 7(50) + 11(100) + 11(25) + 4(0) + 5(0) +
12(275)
Min. Z = 5925
Jadi biaya pengiriman (transportasi) adalah sebesar $5925.

Metode Least Cost (LC)

Metode ini jauh lebih baik secara umum jika dibandingkan dengan metode
NWC. Hal ini karena dalam metode LC mempertimbangkan hal-hal yang ada dalam
metode transportasi, yaitu biaya selnya, sehingga mendekati solusi optimal yang
diinginkan. Sel yang memiliki biaya-biaya yang tertinggi otomatis tidak akan
terpakai, tetapi jika ada sel yang memiliki biaya yang sama, maka penentuan sel
yang akan di isi dapat dilakukan secara bebas.
Langkah-langkah dalam menyelesaikan permaslahan transportasi dengan
metode ini adalah sebagai berikut:
1) Mulai dari kotak/sel yang memiliki biaya paling keci/minimal, kemudian
alokasikan jumlah produk semaksimal mungkin dengan melihat jumlah pasokan
dan permintaan (atau supply dan demand).
2) Selanjutnya pilih kembali kotak/sel yang memiliki biaya paling kecil/minimal
kecuali kotak/sel yang sudah dipilih dan kotak/sel yang sudah tidak mungkin di
alokasikan jumlah produk. Kemudian alokasikan jumlah produk di kotak/sel
yang dipilih dengan memeprhatikan jumlah pasokan dan permintaan (atau
supply dan demand).

Penyelesaian Masalah Transportasi Dengan Metode LC

Dengan menggunakan contoh soal yang sama pada metode NWC, berikut
akan disajikan penyelesaian masalah dengan metode LC.
1) Distribusikan data yang ada di soal ke dalam tabel transportasi seperti berikut
ini. (Lihat Tabel 8).
2) Pilih kotak/sel yang memiliki biaya paling kecil/minimal, dalam hal ini adalah
x3A dengan biaya sebesar $4. Kemudian alokasikan sejumlah produk semaksimal
mungkin dengan melihat jumlah supply dan demand. Dengan jumlah supply = 200,

5 / 10 6623 – Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)


Materi #10 EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan © Genap 2016/2017

dan demand = 275, maka jumlah yang dapat dialokasikan pada x3A = 200 (sesuai
jumlah supply), sehingga x1A dan x2A tidak perlu dialokasikan. (Lihat Tabel 9).
3) Pilih kembali kotak/sel yang memiliki biaya paling kecil/minimal (tanpa x3A, x1A,
dan x2A yang sudah tidak mungkin dialokasikan), dalam hal ini adalah x3B dengan
biaya $5. Dengan jumlah supply = 100, dan demand = 275, namun telah digunakan
oleh x3A = 200, maka sisa jumlah demand = 75, sehingga jumlah yang dapat
dialokasikan pada x3B = 75 (sesuai sisa jumlah demand), dan x3C tidak perlu
dialokasikan. (Lihat Tabel 10).
4) Pilih kembali kotak/sel yang memiliki biaya paling kecil/minimal (tanpa
kotak/sel yang sudah tidak mungkin dialokasikan), dalam hal ini adalah x1B
dengan biaya $8. Dengan jumlah supply = 100, namun telah digunakan oleh x3B =
75, maka sisa jumlah supply = 25, dan demand = 150, sehingga jumlah yang dapat
dialokasikan pada x1B = 25 (sesuai sisa jumlah supply), dan x2B tidak perlu
dialokasikan. (Lihat Tabel 11).
5) Pilih kembali kotak/sel yang memiliki biaya paling kecil/minimal (tanpa
kotak/sel yang sudah tidak mungkin dialokasikan), dalam hal ini adalah x1C
dengan biaya $10. Dengan jumlah supply = 300, dan demand = 150, namun telah
digunakan oleh x1B = 25, maka sisa jumlah demand = 125, sehingga jumlah yang
dapat dialokasikan pada x1C = 125 (sesuai sisa jumlah demand). (Lihat Tabel 12).
6) Kotak terakhir yang masih dapat dialokasikan adalah x2C dengan biaya $11.
Dengan jumlah supply = 300, namun telah digunakan oleh x1C = 125, maka sisa
jumlah supply = 175, dan demand = 175, sehingga jumlah yang dapat dialokasikan
pada x2C = 175 (sesuai sisa jumlah supply dan demand). (Lihat Tabel 13).

Tabel 8. Langkah 1 NWC Tabel 9. Alokasi 1 LC

Tabel 10. Alokasi 2 LC Tabel 11. Alokasi 3 LC

Tabel 12. Alokasi 4 LC Tabel 13. Alokasi 5 LC

6 / 10 6623 – Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)


Materi #10 EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan © Genap 2016/2017

7) Karena sudah tidak ada lagi kotak/sel yang tersisa, maka solusi optimal sudah
dicapai. Alokasi optimal dengan metode LC adalah x1A= 0 ; x1B= 25 ; x1C= 125 ; x2A=
0 ; x2B= 0 ; x2C= 175 ; x3A= 200 ; x3B= 75 ; x3C= 0
8) Menghitung biaya pengiriman yang harus dikeluarkan dengan persamaan
sebagai berikut.
Min. Z = 6x + 8x + 10x + 7x + 11x + 11x + 4x + 5x +
1A 1B 1C 2A 2B 2C 3A 3B
12x
3C
Min. Z = 6(0) + 8(25) + 10(125) + 7(0) + 11(0) + 11(175) + 4(200) + 5(75) +
12(0)
Min. Z = 4550
Jadi biaya pengiriman (transportasi) adalah sebesar $4550.

Metode Vogel’s Approximation Method (VAM)

Bila dibandingkan dengan dua metode sebelumnya, metode ini jauh lebih
baik lagi (lebih mendekati solusi optimal). Namun metode ini relative lebih rumit
dalam menentukan solusi.
Langkah-langkah dalam meyelesaikan masalah transportasi dengan metode
VAM adalah sebagai berikut.
1) Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya pengangkutan
ke dalam matrik (tabel).
2) Carilah perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu biaya
terkecil dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada matrik (tabel).
3) Pilihlah 1 nilai perbedaan yang terbesar di antara semua nilai perbedaan pada
kolom dan baris.
4) Alokasikan semaksimal mungkin jumlah produk pada kotak/sel yang termasuk
dalam kolom atau baris terpilih, yaitu pada kotak/sel yang biayanya terendah di
antara kotak/sel lain pada kolom/baris itu. Untuk alokasinya perhatikan
kapasitas supply dan demand yang ada.

7 / 10 6623 – Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)


Materi #10 EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan © Genap 2016/2017

Penyelesaian Masalah Transportasi Dengan Metode VAM

Dengan menggunakan contoh soal yang sama pada metode NWC, berikut
akan disajikan penyelesaian masalah dengan metode LC.
1) Menyusun kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya
pengangkutan ke dalam matrik (tabel). (Lihat Tabel 14).
2) Mencari perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu biaya
terkecil dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada matrik (tabel).
Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 15, dua biaya terkecil pada baris ditunjukkan
dengan lingkaran warna merah, sedangkan dua biaya terkecil pada kolom
ditunjukkan dengan warna ungu.
3) Memilih 1 nilai perbedaan yang terbesar di antara semua nilai perbedaan pada
kolom dan baris. Dari hasil pada tabel 15, nilai perbedaan terbesar adalah 4 yaitu
pada baris 2.
4) Memilih kotak/sel pada baris/kolom yang memiliki nilai perbedaan terbesar
dengan biayanya terendah di antara kotak/sel lain pada kolom/baris itu. Dalam
hal ini pada baris 2, kotak/sel x2A adalah yang dipilih. Kemudian alokasikan
semaksimal mungkin jumlah produk pada kotak/sel yang termasuk dalam
kolom atau baris terpilih. Dengan jumlah supply = 200, dan demand = 175,
sehingga jumlah yang dapat dialokasikan pada x2A = 175 (sesuai jumlah demand),
dan x2B serta x2C tidak perlu dialokasikan. (Lihat Tabel 16).
5) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2. Hasilnya pada Tabel 17.
6) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil pada tabel 17, nilai
perbedaan terbesar adalah 3 yaitu pada kolom B.
7) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada kolom B,
kotak/sel x3B adalah yang dipilih. Dengan jumlah supply = 100, dan demand = 275,
maka jumlah yang dapat dialokasikan pada x3B = 100 (sesuai jumlah supply), dan
x1B tidak perlu dialokasikan. (Lihat Tabel 18).
8) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2. Hasilnya pada Tabel 19.
9) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil pada tabel 19, nilai
perbedaan terbesar adalah 8 yaitu pada baris 3.
10) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada baris 3,
kotak/sel x3A adalah yang dipilih. Dengan jumlah sisa supply = 25, dan sisa
demand = 175, maka jumlah yang dapat dialokasikan pada x3A = 25 (sesuai jumlah
sisa supply), dan x1A tidak perlu dialokasikan. (Lihat Tabel 20).
11) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2. Hasilnya pada Tabel 21.
12) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil pada tabel 21, nilai
perbedaan terbesar adalah 2 yaitu pada kolom C.
13) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada kolom C,
kotak/sel x1C adalah yang dipilih. Dengan jumlah supply = 300, dan demand = 150,
maka jumlah yang dapat dialokasikan pada x1C = 150 (sesuai jumlah demand).
(Lihat Tabel 22).

8 / 10 6623 – Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)


Materi #10 EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan © Genap 2016/2017

14) Karena hanya tersisa satu kotak/sel yang belum teralokasi yaitu x3C, dan jumlah
sisa supply, serta jumlah sisa demand masih ada sebesar 150, maka alokasikan
semuanya pada kotak/sel tersebut (x3C). (lihat Tabel 23)

Tabel 14. Langkah 1 VAM Tabel 15. Langkah 2 dan 3 VAM

Tabel 16. Langkah 4 VAM Tabel 17. Langkah 5 dan 6 VAM

Tabel 18. Langkah 7 VAM Tabel 19. Langkah 8 dan 9 VAM

Tabel 20. Langkah 10 VAM Tabel 21. Langkah 11 dan 12 VAM

9 / 10 6623 – Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)


Materi #10 EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan © Genap 2016/2017

Tabel 22. Langkah 13 VAM Tabel 22. Langkah 14 VAM

15) Karena sudah tidak ada lagi kotak/sel yang tersisa, maka solusi optimal sudah
dicapai. Alokasi optimal dengan metode VAM adalah x1A= 0 ; x1B= 0 ; x1C= 150 ;
x2A= 175 ; x2B= 0 ; x2C= 0 ; x3A= 25 ; x3B= 100 ; x3C= 150.
16) Menghitung biaya pengiriman yang harus dikeluarkan dengan persamaan
sebagai berikut.
Min. Z = 6x + 8x + 10x + 7x + 11x + 11x + 4x + 5x +
1A 1B 1C 2A 2B 2C 3A 3B
12x
3C
Min. Z = 6(0) + 8(0) + 10(150) + 7(175) + 11(0) + 11(0) + 4(25) + 5(100) +
12(150)
Min. Z = 5125
Jadi biaya pengiriman (transportasi) adalah sebesar $5125.

Referensi

Noer. Bustanul Arifin, 2010, Belajar Mudah Riset Operasional, ANDI.


Sitinjak. Tumpal JR, Riset Operasi, Graha Ilmu, 2006
Taylor III. Bernard W, Manajemen Sains, Salemba Empat, 2008
Wijaya. Andi, Pengantar Riset Operasi, Mitra Wacana Media, 2012

10 / 10 6623 – Taufiqur Rachman (http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai