Anda di halaman 1dari 58

TRANSPORTASI

Transportasi

Transportasi mempunyai tujuan untuk mencari jalan yang paling murah dalam
mendistribusikan sejumlah tertentu suatu barang atau produk dari beberapa daerah yang masing-
masing mempunyai sejumlah kebutuhan tertentu pula dengan berpegang pada prinsip biaya
distribusi minimal.
Persoalan transportasi mempunyai ciri-ciri antara lain:
1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu.
2. Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan yang diminta
oleh setiap tujuan
3. Ongkos pengangkutan komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan
4. Kapasitas sumber harus sama dengan kapasitas tujuan, jika tidak sama maka harus
disamakan dengan jalan menambah dummy pada kapasitas sumber atau tujuan
Transportasi
 Pada umumnya model transportasi berkaitan
dengan masalah pendistribusian suatu produk
dari sejumlah sumber (misal pabrik) kesejumlah
tujuan (misal daerah pemasaran).
 Model ini dapat digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah yang berkaitan dengan
 analisis
lokasi,
 perencanaan dan penjadwalkan produksi,

 penjadwalan tenaga kerja dan sebagainya


Rumusan Pemrograman Linier
 Terdapat m sumber (misal: gudang) dimana produk
disimpan.
 Terdapat n tujuan (misal: pasar) dimana produk
dibutuhkan.
 Ketersediaan pasokan (supply) dari sumber i adalah
ai (i = 1, 2, …, m)
 Permintaan (demand) pada tujuan j adalah: bj (j = 1,
2, …, n)
Rumusan Pemrograman Linier
 Biaya pengiriman dari sumber i ke tujuan j: cij (i =
1, 2, …, m; j = 1, 2, …, n). Jika suatu sumber i tidak
dapat memasok suatu tujuan j, maka cij = M (M
bilangan positif yang sangat besar)
 Permasalahannya adalah menentukan jumlah
produk yang dikirim dari sumber i ke tujuan j
(dinyatakan dengan xij) yang meminimumkan
biaya transportasi (pengiriman) total.
Rumusan Pemrograman Linier
Formulasi model linier programming yang menggambarkan
masalah transportasi secara umum sebagai berikut:
m n

Minimasi Z   cij xij


i 1 j 1

dengan pembatas-pembatas:
n

 xij  ai
j 1
i = 1, 2, …, m Supply constraints

 xij  b j
i 1
j = 1, 2, …, n Demand constraints

xij  0 i, j
 Kelompok pembatas pertama mengharuskan jumlah
pengiriman dari sebuah sumber tidak dapat melebihi
penawarannya, sedangkan kelompok pembatas kedua
mengharuskan jumlah pengiriman ke sebuah tujuan harus
dapat memenuhi permintaannya.
 Model tersebut menggambarkan bahwa penawaran total
ai setidaknya harus sama dengan bj.
 Pada saat penawaran total sama dengan permintaan
m n

total,  ai   bj
i 1 j 1

 formulasi yang dihasilkan disebut model transportasi


berimbang. Model ini sedikit berbeda dengan model di
atas, dalam hal tanda pembatasnya yaitu
Masalah Transportasi dalam Bentuk Jaringan

Sumber Tujuan
cij
a1 1 1 b1

a2 2 b2
2

ai ... ... bj

am m n bn
Masalah Transportasi Standar/Seimbang
(Standard/Balanced Transportation Problem)
m n
Minimasi Z   cij xij
i 1 j 1

dengan pembatas-pembatas:
n

x
j 1
ij  ai i = 1, 2, …, m
m

x
i 1
ij  bj j = 1, 2, …, n

xij  0 i, j
Tabel Transportasi
Tujuan
Pasokan
D1 D2 Dn
c11 c12 c1n
S1 a1
x11 x12 x1n
c22 c22 c2n
S2 a2
Sumber

x12 x22 x2n

cm1 cm2 cmn


Sm
xm1 xm2 xmn am
Permintaan b1 b2 bn
Metode Penyelesaian

• Northwest corner method


• Least cost method
• Vogel’s approximation method (VAM)
Metode Solusi Optimum
 Stepping stone method
 Modified distribution method
Metode Penyelesaian
Langkah I. Menentukan solusi fisibel basis awal.
Solusi fisibel basis awal adalah solusi perantara yang belum menunjukkan solusi paling
optimal.:
a) Metode Pojok Kiri Atas (North west Corner).
Metode ini didasarkan aturan pengalokasian normatif dari persediaan dan
kebutuhan sumber dalam suatu matriks biaya transportasi tanpa memperhitungkan
besaran-besaran ekonomis.
b) Metode Ongkos Terkecil (Least Cost).
Berbeda dengan metode pojok kiri atas yang tidak mempertimbangkan
faktor ongkos, metode ongkos terkecil memberikan prioritas pengalokasian pada sel
yang mempunyai ongkos terkecil.
c) Metode Pendekatan Vogel (Vogel's Approximation
Method/ VAM)
Metode ini merupakan metode terbaik dari kedua
metode di atas Langkah pengerjaan adalah dengan
menentukan penalty yaitu selisih dua ongkos terkecil dari
tiap kolom dan baris. Pilih penalty terbesar, alokasikan
sebanyak mungkin kapasitas sumber atau kebutuhan
pada yang mempunyai ongkos terkecil.
Northwest Corner Rule

Prosedur:
(1) Pengisian sel/kotak dimulai dari ujung kiri atas.
(2) Alokasi jumlah maksimum (terbesar) sesuai syarat sehingga
layak untuk memenuhi permintaan.
(3) Bergerak ke kotak sebelah kanan bila masih terdapat suplai
yang cukup. Kalau tidak, bergerak ke kotak di bawahnya
sesuai demand. Bergerak terus hingga suplai habis dan demand
terpenuhi.
Vogel’s Approximation Method (VAM)

Prosedur Pemecahan:
(1) Hitung perbedaan antara dua biaya terkecil dari setiap baris dan kolom.
Nilai perbedaan/selisih ditulis di kolom baru di samping kolom yang ada
(disebut baris/kolom penalti).
(2) Pilih baris atau kolom dengan nilai hukuman (penalty) terbesar, lalu beri
tanda kurung. Jika nilai pada baris atau kolom adalah sama, pilih yang
dapat memindahkan barang paling banyak.
(3) Dari baris/kolom yang dipilih pada (2), tentukan jumlah barang yang
bisa terangkut dengan memperhatikan pembatasan yang berlaku bagi
baris atau kolomnya serta sel dengan biaya terkecil.
(4) Hapus baris atau kolom yang sudah memenuhi syarat sebelumnya
(artinya suplai telah dapat terpenuhi).
(5) Ulangi langkah (1) sampai (4) hingga semua alokasi terpenuhi.
Langkah- langkah penyelesaian penugasan: Pengalokasian barang dari tiap-tiap sumber
ke tiap-tiap lokasi pabrik agar kapasitas sumber tidak kelebihan atau kekurangan
pengiriman Pabrik dan ongkos pengiriman menjadi minimal. Ongkos pengiriman tiap ton
antara sumber dan pabrik, kapasitas sumber dan kebutuhan pabrik adalah sebagai berikut:
Metode Pojok Kiri Atas (North west
corner)
 Metode ini dimulai dari pojok kiri atas sampai pada pojok kanan
bawah, alokasi kapasitas atau kebutuhan dimulai dari pojok kiri
atas (X1A) sebesar kapasitas atau kebutuhan minimal, dan terakhir
kepojok kiri bawah sehingga semua kebutuhan teralokasi.
Total biaya transportasi =
20 (3) + 20 (2) + 40 (5) +
5 (3) + 60 (4) + 10 (9)
= Rp 645.000.
Metode Ongkos Terkecil (Least Cost)
 Prinsip dari metode ini adalah pemberian prioritas pengalokasian kapasitas
atau kebutuhan pada tempat yang mempunyai ongkos terkecil (Cij terkecil).
Langkah penyelesaian adalah:

 Total biaya transportasi = 40(1)+ 20(1)+ 10(7)+ 10(3) + 65(3) + 10(4) = Rp


395.000
Metode Vogel
Total Biaya Transportasi:
40(1)+20(1)+10(5)+10(3)+55(3)+
20(4) = Rp.385.000
Metode Solusi Optimal
 Jumlah solusi basis dalam masalah transportasi harus:
m + n – 1 (m = jumlah baris, n = jumlah kolom)
 Perbaikan Solusi Fisibel Basis Awal (Perbaikan BFS)
 Pemeriksaan optimalitas

 Penentuan Solusi Fisibel Basis yang baru

 Metode:
 Stepping Stone

 Metode Modified Distribution Method (Metode u-v


atau MODI)
Metode Stepping Stone
 Langkah 1: Temukan solusi layak dasar awal menggunakan salah satu dari tiga
metode NWCM, LCM atau VAM.
 Langkah 2:
 Gambarkan jalur tertutup (atau loop) pada sel kosong. Mulai dari sel kosong ini,

buat jalur tertutup, mulai dari sel kosong yang dipilih hingga akhirnya kembali ke
sel kosong yang sama.
 Mulai dengan tanda (+) pada sel kosong terpilih, kita menempatkan tanda (-) dan

(+) secara bergantian pada setiap sudut jalur tertutup


 Menghitung indeks perbaikan dengan cara menjumlahkan biaya transportasi pada

sel bertanda (+) dan mengurangkan biaya transportasi pada sel bertanda (-).
 Ulangi untuk semua sel kosong lainnya

 Langkah 3:
 Jika semua indeks perbaikan ≥ 0, solusi optimal telah dicapai

 Jika tidak, maka pilih sel kosong yang memiliki indeks perbaikan paling negatif

dan buat jalur tertutup


Metode Stepping Stone
 Langkah 4:
 Pilih nilai minimum yang dialokasikan di antara semua
tanda negatif (-) pada jalur tertutup
 Tetapkan nilai ini ke sel kosong yang dipilih (Jadi sel kosong
menjadi sel yang ditempati)
 Tambahkan nilai ini ke sel lain yang ditempati yang
ditandai dengan tanda (+)
 Kurangi nilai ini ke sel lain yang ditempati yang ditandai
dengan tanda (-)
 Langkah 5: Ulangi Langkah 2–4 hingga diperoleh solusi
optimal. Prosedur ini berhenti ketika semua indeks perbaikan
≥ 0 untuk semua sel kosong.
Metode Stepping Stone
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
20 20
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
40
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 75
5 60 10
Demand 20 65 60 10 155
Cek Indeks Perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 3B – 3D = 7 – 2 + 3 – 9 = -1
2A: 2A – 2B + 1B – 1A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
2D: 2D – 2B + 3B – 3D = 3 – 5 + 3 – 9 = -8 *pilih paling negatif
3A: 3A – 3B + 1B – 1A = 6 – 3 + 2 – 3 = -2
Metode Stepping Stone
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
20 20
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
40
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 75
5 60 10
Demand 20 65 60 10 155
Cek Indeks Perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 3B – 3D = 7 – 2 + 3 – 9 = -1
2A: 2A – 2B + 1B – 1A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
2D: 2D – 2B + 3B – 3D = 3 – 5 + 3 – 9 = -8 *pilih paling negatif
3A: 3A – 2B + 1B – 2A = 6 – 3 + 2 – 3 = -2
Metode Stepping Stone
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
20 20
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
40
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 75
5 60 10
Demand 20 65 60 10 155
Cek Indeks Perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 3B – 3D = 7 – 2 + 3 – 9 = -1
2A: 2A – 2B + 1B – 1A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
2D: 2D – 2B + 3B – 3D = 3 – 5 + 3 – 9 = -8 *pilih paling negatif
3A: 3A – 2B + 1B – 2A = 6 – 3 + 2 – 3 = -2
Metode Stepping Stone
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
20 20
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
40
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 75
5 60 10
Demand 20 65 60 10 155
Cek Indeks Perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 3B – 3D = 7 – 2 + 3 – 9 = -1
2A: 2A – 2B + 1B – 2A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
2D: 2D – 2B + 3B – 3D = 3 – 5 + 3 – 9 = -8 *pilih paling negatif
3A: 3A – 2B + 1B – 2A = 6 – 3 + 2 – 3 = -2
Metode Stepping Stone
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
20 20
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
40
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 75
5 60 10
Demand 20 65 60 10 155
Cek Indeks Perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 3B – 3D = 7 – 2 + 3 – 9 = -1
2A: 2A – 2B + 1B – 2A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
2D: 2D – 2B + 3B – 3D = 3 – 5 + 3 – 9 = -8 *pilih paling negatif
3A: 3A – 3B + 1B – 1A = 6 – 3 + 2 – 3 = -2
Metode Stepping Stone
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
20 20
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
40
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 75
5 60 10
Demand 20 65 60 10 155
Cek Indeks Perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 3B – 3D = 7 – 2 + 3 – 9 = -1
2A: 2A – 2B + 1B – 2A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
2D: 2D – 2B + 3B – 3D = 3 – 5 + 3 – 9 = -8 *pilih paling negatif
3A: 3A – 3B + 1B – 1A = 6 – 3 + 2 – 3 = -2
Metode Stepping Stone
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
20 20
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 (0+10) 40
(40-10)
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 75
(5+10) 60 (10-10)
Demand 20 65 60 10 155
•Pilih nilai minimum yang dialokasikan di antara semua tanda negatif (-) pada jalur tertutup
(40 dan 10, pilih 10)
•Tetapkan nilai ini ke sel kosong yang dipilih (Jadi sel kosong menjadi sel yang ditempati)
•Tambahkan nilai ini ke sel lain yang ditempati yang ditandai dengan tanda (+)
•Kurangi nilai ini ke sel lain yang ditempati yang ditandai dengan tanda (-)
Metode Stepping Stone – iterasi 1
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
20 20 - +
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
30 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 + 75
15 60 -

Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2A: 2A – 2B + 1B – 2A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5*
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 1B – 1A = 6 – 3 + 2 – 3 = 2
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 1
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
20 20 - +
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 - 40
30 + 10
X3A 6 X3B 3- X3C 4 X3D 9
3 75
15 60
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2A: 2A – 2B + 1B – 2A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5*
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 1B – 1A = 6 – 3 + 2 – 3 = 2
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 1
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
20 - 20 +
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
+ 30 - 10
X3A 6 X3B 3- X3C 4 X3D 9
3 75
15 60
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2A: 2A – 2B + 1B – 2A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5*
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 1B – 1A = 6 – 3 + 2 – 3 = 2
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 1
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
20 20
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
30 - + 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 - 75
15 + 60
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2A: 2A – 2B + 1B – 2A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5*
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 1B – 1A = 6 – 3 + 2 – 3 = 2
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 1
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 - + 40
20 20
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
30 10
X3A 6 X3B 3- X3C 4 X3D 9
3 + -
75
15 60
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2A: 2A – 2B + 1B – 2A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5*
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 1B – 1A = 6 – 3 + 2 – 3 = 2
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 1
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
20 20
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 + - 40
30 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 -
75
15 60 +

Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2A: 2A – 2B + 1B – 2A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5*
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 1B – 1A = 6 – 3 + 2 – 3 = 2
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 1
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 (20-20)- 40
(20+20)
+
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 - 40
(0+20) + (30-20) 10
X3A 6 X3B 3- X3C 4 X3D 9
3 75
15 60
Demand 20 65 60 10 155
•Pilih nilai minimum yang dialokasikan di antara semua tanda negatif (-) pada jalur tertutup
(20 dan 30, pilih 20)
•Tetapkan nilai ini ke sel kosong yang dipilih (Jadi sel kosong menjadi sel yang ditempati)
•Tambahkan nilai ini ke sel lain yang ditempati yang ditandai dengan tanda (+)
•Kurangi nilai ini ke sel lain yang ditempati yang ditandai dengan tanda (-)
Metode Stepping Stone – iterasi 2
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 + - 40
40
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
20 - 10 + 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 75
15 60
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1B + 2B – 2A = 3 – 2 + 5 – 1 = 5
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2 *
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 2
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
40 - +

X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3


2 40
20 10 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 -
75
15 + 60
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1B + 2B – 2A = 3 – 2 + 5 – 1 = 5
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2 *
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 2
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 - + 40
40
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
20 10 + 10 -
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 75
15 60
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1B + 2B – 2A = 3 – 2 + 5 – 1 = 5
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2 *
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 2
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
40
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 - + 40
20 10 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 -
75
15 + 60
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1B + 2B – 2A = 3 – 2 + 5 – 1 = 5
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2 *
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 2
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
40
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 - + 40
20 10 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 + -
75
15 60
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1B + 2B – 2A = 3 – 2 + 5 – 1 = 5
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2 *
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 2
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
40
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 + - 40
20 10 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 75
15 - 60 +

Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1B + 2B – 2A = 3 – 2 + 5 – 1 = 5
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2 *
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 2
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
(40-40) - (0+40)
+
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
20 10 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 + - 75
(15+40) (60-40)
Demand 20 65 60 10 155
•Pilih nilai minimum yang dialokasikan di antara semua tanda negatif (-) pada jalur tertutup
(40 dan 60, pilih 40)
•Tetapkan nilai ini ke sel kosong yang dipilih (Jadi sel kosong menjadi sel yang ditempati)
•Tambahkan nilai ini ke sel lain yang ditempati yang ditandai dengan tanda (+)
•Kurangi nilai ini ke sel lain yang ditempati yang ditandai dengan tanda (-)
Metode Stepping Stone – iterasi 3
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 + - 40
40
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 - + 40
20 10 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
+
3 -
75
55 20
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1C + 3C – 3B +2B – 2A = 3 – 1 + 4 – 3 + 5 – 1 = 7
1B: 1B – 1C + 3C – 3B = 2 – 1 + 4 – 3 = 2
1D: 1D – 2D + 2B – 3B +3C – 1C = 7 – 3 + 5 – 3 + 4 – 1 = 9
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 3
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 + - 40
40
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 40
20 10 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
- +
3 75
55 20
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1C + 3C – 3B +2B – 2A = 3 – 1 + 4 – 3 + 5 – 1 = 7
1B: 1B – 1C + 3C – 3B = 2 – 1 + 4 – 3 = 2
1D: 1D – 2D + 2B – 3B +3C – 1C = 7 – 3 + 5 – 3 + 4 – 1 = 9
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 3
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 - + 40
40
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 + - 40
20 10 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 - +
75
55 20
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1C + 3C – 3B +2B – 2A = 3 – 1 + 4 – 3 + 5 – 1 = 7
1B: 1B – 1C + 3C – 3B = 2 – 1 + 4 – 3 = 2
1D: 1D – 2D + 2B – 3B +3C – 1C = 7 – 3 + 5 – 3 + 4 – 1 = 9
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 3
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
40
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 - + 40
20 10 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 - 75
55 + 20
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1C + 3C – 3B +2B – 2A = 3 – 1 + 4 – 3 + 5 – 1 = 7
1B: 1B – 1C + 3C – 3B = 2 – 1 + 4 – 3 = 2
1D: 1D – 2D + 2B – 3B +3C – 1C = 7 – 3 + 5 – 3 + 4 – 1 = 9
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 3
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
40
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 - + 40
20 10 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 + -
75
55 20
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1C + 3C – 3B +2B – 2A = 3 – 1 + 4 – 3 + 5 – 1 = 7
1B: 1B – 1C + 3C – 3B = 2 – 1 + 4 – 3 = 2
1D: 1D – 2D + 2B – 3B +3C – 1C = 7 – 3 + 5 – 3 + 4 – 1 = 9
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 3
Tujuan Supply
Sumber A B C D

X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7


1 40
40
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
2 + - 40
20 10 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
3 - +
75
55 20
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1C + 3C – 3B +2B – 2A = 3 – 1 + 4 – 3 + 5 – 1 = 7
1B: 1B – 1C + 3C – 3B = 2 – 1 + 4 – 3 = 2
1D: 1D – 2D + 2B – 3B +3C – 1C = 7 – 3 + 5 – 3 + 4 – 1 = 9
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone
 Indeks perbaikan sudah tidak ada yang negatif,
tabel sudah optimal.
 Maka Z = 40(1)+20(1)+10(5)+10(3)+55(3)+20(4)
= Rp.385.000
Metode MODI
 Tentukan Nilai Ui (untuk semua i), dan nilai Vj (untuk semua j).
Ui+Vj=Cij (Untuk setiap variabel basis Xij)
(Nilai ui dan vj bisa positif, negatif atau nol).
Dimana Cij adalah biaya transportasi, dan asumsikan U1=0
 Untuk Variabel Non Basis: Cij  Ui  Vj  Cij
 Jika terdapat nilai Cij Positif, solusi belum optimal. Pilih variabel
Xij dengan nilai Cij paling positif sebagai entering variabel
 Buat close loop pada variabel Xij terpilih, alokasi barang ke
entering variabel, dengan melihat koefisien (-) dari Xij terkecil
 Kembali ke langkah awal
 Prosedur berhenti ketika semua Cij ≤ 0
Metode MODI VA=3 VB=2 VC=3 VD=8
Iterasi 1 Tujuan A B C D Supply
Sumber
X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7
U1=0 1 40
20 20 +2 +1
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
U2=3 2 - + 40
+5 (40-10) -1 (0+10) +8
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
U3=1 3 + - 75
-2 (5+10) 60 (10-10)
Demand 20 65 60 10 155
Variabel Ui + Vj = Cij Variabel
Cij  Ui  Vj  Cij
Basis Non Basis
X1A U1+VA=3U1=0, VA=3 X1C U1+VC-10+3-1 = +2
X1B U1+VB=2VB=2 X1D U1+VD-7  0+8-7 = +1
X2B U2+VB=5U2=5-3=3 X2A U2+VA-1  3+3-1 = +5
X3B U3+VB=3U3=3-2=1 X2C U2+VC-7  3+3-7 = -1
X3C U3+VC=4VC=4-1=3 X2D U2+VD-3  3+8-3 = +8 *paling positif
X3D U3+VD=9VD=9-1=8 X3A U3+VA-6  1+3-6 =-2
Metode MODI VA=3 VB=2 VC=3 VD=0
Iterasi 2 Tujuan A B C D
Supply
Sumber
X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7
U1=0 1 - + 40
(20-20) (20+20) +2 -7
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
U2=3 2 + - 40
(0+20) +5 (30-20) -1 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
U3=1 3 75
-2 15 60 -8
Demand 20 65 60 10 155
Variabel Ui + Vj = Cij Variabel Non
Cij  Ui  Vj  Cij
Basis Basis
X1A U1+VA=3U1=0, VA=3 X1C U1+VC-1  0+3-1 = +2
X1B U1+VB=2VB=2 X1D U1+VD-7  0+0-7 = -7
X2B U2+VB=5U2=5-2=3 X2A U2+VA-1  3+3-1 = +5*
X2D U2+VD=3VD=3-3=0 X2C U2+VC-7  3+3-7 = -1
X3B U3+VB=3U3=3-2=1 X3A U3+VA-6  1+3-6 = -2
X3C U3+VC=4VC=4-1=3 X3D U3+VD-9  1+0-9 =-8
Metode MODI VA=-2 VB=2 VC=3 VD=0
Iterasi 3 Tujuan A B C D
Supply
Sumber
X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7
U1=0 1 - + 40
-5 (40-40) (0+40) +2 -7
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
U2=3 2 40
20 10 -1 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
U3=1 3 + - 75
-7 (15+40) (60-40) -8
Demand 20 65 60 10 155
Variabel Ui + Vj = Cij Variabel Non
Cij  Ui  Vj  Cij
Basis Basis
X1B U1+VB=2U1=0, VB=2 X1A U1+VA-3  0+(-2)-3 = -5
X2A U2+VA=1VA=1-3=-2 X1C U1+VC-1  0+3-1 = +2*
X2B U2+VB=5U2=5-2=3 X1D U1+VD-7  0+0-7 = -7
X2D U2+VD=3VD=3-3=0 X2C U2+VC-7  3+3-7 = -1
X3B U3+VB=3U3=3-2=1 X3A U3+VA-6  1+(-2)-6 = -7
X3C U3+VC=4VC=4-1=3 X3D U3+VD-9  1+0-9 =-8
Metode MODI VA=-4 VB=0 VC=1 VD=-2
Tujuan Supply
A B C D
Sumber
X1A 3 X1B 2 X1C 1 X1D 7
U1=0 1 40
-7 -2 40 -9
X2A 1 X2B 5 X2C 7 X2D 3
U2=5 2 40
20 10 -1 10
X3A 6 X3B 3 X3C 4 X3D 9
U3=3 3 75
-2 55 20 -8
Demand 20 65 60 10 155
Variabel Ui + Vj = Cij Variabel Non
Basis Basis Cij  Ui  Vj  Cij
X1C U1+VC=1U1=0, VC=1 X1A U1+VA-3  0+(-4)-3 = -7
X2A U2+VA=1VA=1-5=-4 X1B U1+VB-2  0+0-2 = -2
X2B U2+VB=5U2=5-0=5 X1D U1+VD-7  0+(-2)-7 = -9
X2D U2+VD=3VD=3-5=-2 X2C U2+VC-7  5+1-7 = -1
X3B U3+VB=3U3=3-3=0 X3A U3+VA-6  3+1-6 = -2
X3C U3+VC=4VC=4-1=3 X3D U3+VD-9  3+(-2)-9 =-8
 Variabel Non Basis (nilai Cij)sudah tidak ada yang
positif, maka sudah optimal
 Nilai Z = 40(1)+20(1)+10(5)+10(3)+55(3)+20(4)=
385.000

Anda mungkin juga menyukai