Transportasi
Transportasi mempunyai tujuan untuk mencari jalan yang paling murah dalam
mendistribusikan sejumlah tertentu suatu barang atau produk dari beberapa daerah yang masing-
masing mempunyai sejumlah kebutuhan tertentu pula dengan berpegang pada prinsip biaya
distribusi minimal.
Persoalan transportasi mempunyai ciri-ciri antara lain:
1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu.
2. Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan yang diminta
oleh setiap tujuan
3. Ongkos pengangkutan komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan
4. Kapasitas sumber harus sama dengan kapasitas tujuan, jika tidak sama maka harus
disamakan dengan jalan menambah dummy pada kapasitas sumber atau tujuan
Transportasi
Pada umumnya model transportasi berkaitan
dengan masalah pendistribusian suatu produk
dari sejumlah sumber (misal pabrik) kesejumlah
tujuan (misal daerah pemasaran).
Model ini dapat digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah yang berkaitan dengan
analisis
lokasi,
perencanaan dan penjadwalkan produksi,
dengan pembatas-pembatas:
n
xij ai
j 1
i = 1, 2, …, m Supply constraints
xij b j
i 1
j = 1, 2, …, n Demand constraints
xij 0 i, j
Kelompok pembatas pertama mengharuskan jumlah
pengiriman dari sebuah sumber tidak dapat melebihi
penawarannya, sedangkan kelompok pembatas kedua
mengharuskan jumlah pengiriman ke sebuah tujuan harus
dapat memenuhi permintaannya.
Model tersebut menggambarkan bahwa penawaran total
ai setidaknya harus sama dengan bj.
Pada saat penawaran total sama dengan permintaan
m n
total, ai bj
i 1 j 1
Sumber Tujuan
cij
a1 1 1 b1
a2 2 b2
2
ai ... ... bj
am m n bn
Masalah Transportasi Standar/Seimbang
(Standard/Balanced Transportation Problem)
m n
Minimasi Z cij xij
i 1 j 1
dengan pembatas-pembatas:
n
x
j 1
ij ai i = 1, 2, …, m
m
x
i 1
ij bj j = 1, 2, …, n
xij 0 i, j
Tabel Transportasi
Tujuan
Pasokan
D1 D2 Dn
c11 c12 c1n
S1 a1
x11 x12 x1n
c22 c22 c2n
S2 a2
Sumber
Prosedur:
(1) Pengisian sel/kotak dimulai dari ujung kiri atas.
(2) Alokasi jumlah maksimum (terbesar) sesuai syarat sehingga
layak untuk memenuhi permintaan.
(3) Bergerak ke kotak sebelah kanan bila masih terdapat suplai
yang cukup. Kalau tidak, bergerak ke kotak di bawahnya
sesuai demand. Bergerak terus hingga suplai habis dan demand
terpenuhi.
Vogel’s Approximation Method (VAM)
Prosedur Pemecahan:
(1) Hitung perbedaan antara dua biaya terkecil dari setiap baris dan kolom.
Nilai perbedaan/selisih ditulis di kolom baru di samping kolom yang ada
(disebut baris/kolom penalti).
(2) Pilih baris atau kolom dengan nilai hukuman (penalty) terbesar, lalu beri
tanda kurung. Jika nilai pada baris atau kolom adalah sama, pilih yang
dapat memindahkan barang paling banyak.
(3) Dari baris/kolom yang dipilih pada (2), tentukan jumlah barang yang
bisa terangkut dengan memperhatikan pembatasan yang berlaku bagi
baris atau kolomnya serta sel dengan biaya terkecil.
(4) Hapus baris atau kolom yang sudah memenuhi syarat sebelumnya
(artinya suplai telah dapat terpenuhi).
(5) Ulangi langkah (1) sampai (4) hingga semua alokasi terpenuhi.
Langkah- langkah penyelesaian penugasan: Pengalokasian barang dari tiap-tiap sumber
ke tiap-tiap lokasi pabrik agar kapasitas sumber tidak kelebihan atau kekurangan
pengiriman Pabrik dan ongkos pengiriman menjadi minimal. Ongkos pengiriman tiap ton
antara sumber dan pabrik, kapasitas sumber dan kebutuhan pabrik adalah sebagai berikut:
Metode Pojok Kiri Atas (North west
corner)
Metode ini dimulai dari pojok kiri atas sampai pada pojok kanan
bawah, alokasi kapasitas atau kebutuhan dimulai dari pojok kiri
atas (X1A) sebesar kapasitas atau kebutuhan minimal, dan terakhir
kepojok kiri bawah sehingga semua kebutuhan teralokasi.
Total biaya transportasi =
20 (3) + 20 (2) + 40 (5) +
5 (3) + 60 (4) + 10 (9)
= Rp 645.000.
Metode Ongkos Terkecil (Least Cost)
Prinsip dari metode ini adalah pemberian prioritas pengalokasian kapasitas
atau kebutuhan pada tempat yang mempunyai ongkos terkecil (Cij terkecil).
Langkah penyelesaian adalah:
Metode:
Stepping Stone
buat jalur tertutup, mulai dari sel kosong yang dipilih hingga akhirnya kembali ke
sel kosong yang sama.
Mulai dengan tanda (+) pada sel kosong terpilih, kita menempatkan tanda (-) dan
sel bertanda (+) dan mengurangkan biaya transportasi pada sel bertanda (-).
Ulangi untuk semua sel kosong lainnya
Langkah 3:
Jika semua indeks perbaikan ≥ 0, solusi optimal telah dicapai
Jika tidak, maka pilih sel kosong yang memiliki indeks perbaikan paling negatif
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2A: 2A – 2B + 1B – 2A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5*
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 1B – 1A = 6 – 3 + 2 – 3 = 2
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 1
Tujuan Supply
Sumber A B C D
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2A: 2A – 2B + 1B – 2A = 1 – 5 + 2 – 3 = -5*
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 1B – 1A = 6 – 3 + 2 – 3 = 2
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 1
Tujuan Supply
Sumber A B C D
Demand 20 65 60 10 155
Ulangi pengecekan indeks perbaikan (Buat Close Loop tiap sel Kosong):
1A: 1A – 1B + 2B – 2A = 3 – 2 + 5 – 1 = 5
1C: 1C – 1B + 3B – 3C = 1 – 2 + 3 – 4 = -2 *
1D: 1D – 1B + 2B – 2D = 7 – 2 + 5 – 3 = 7
2C: 2C – 2B + 3B – 3C = 7 – 5 + 3 – 4 = 1
3A: 3A – 3B + 2B – 2A = 6 – 3 + 5 – 1 = 7
3D: 3D – 2D + 2B – 3B = 9 – 3 + 5 – 3 = 8
Metode Stepping Stone – iterasi 2
Tujuan Supply
Sumber A B C D