LANDASAN TEORI
2. Himpunan solusi
Berisi kandidat-kandidat yang terpilih sebagai solusi persoalan.
7
8
Tujuan: Z = ∑𝑚 𝑛
𝑖=1 ∑𝑗=1 𝑥𝑖𝑗 × 𝑏𝑖𝑗 minimum
Kalimat matematikanya:
∑𝑚
𝑖=1 𝑥𝑖𝑗 ≤ 𝑆𝑖 , di mana i = 1, 2, ... m
Dimana :
𝑆𝑖 = kapasitas penawaran (S) barang dari sumber i
Apabila jumlah barang yang dikirimkan dari tempat asal i sama dengan
jumlah barang yang diminta oleh tempat tujuan j, maka kalimat matematikanya :
∑𝑚
𝑖=1 𝑥𝑖𝑗 = 𝑆𝑖 , di mana i = 1, 2, ... m
1. Bisa dikatakan bahwa jumlah kapasitas sumber bisa tidak sama dengan
kapasitas tujuan,bila kapasitas sumber lebih besar dari kapasitas tujuan
(unbalanced program ) maka kendala sumber berupa pertidaksamaan
dengan tanda ”>”, atau ∑ 𝑆𝑖 > ∑ 𝑃𝑗 .
2. Bila kapasitas sumber lebih kecil dari kapasitas tujuan (unbalanced
program ) maka kendala tujuan berupa pertidaksamaan dengan tanda
“<”, atau ∑ 𝑆𝑖 < ∑ 𝑃𝑗 .
Penggunaan tanda pertidaksamaan ini mempunyai tujuan untuk
mengalokasikan kelebihan kapasitas yang terjadi kedalam dummy.
Jika harus disesuaikan dengan dummy kolom atau baris, maka hal
tersebut berubah menjadi :
∑ 𝑆𝑖 + Di = ∑ 𝑃𝑗 . atau ∑ 𝑆𝑖 = ∑ 𝑃𝑗 + Dj
Ke TUJUAN Penawaran
Dari 1 2 … j … n (supply)
Ke TUJUAN Penawaran
Dari 1 2 3 … Semu (supplay)
(n)
1 b11 b12 b13 … 0 S1
A X11 X12 X13 X1n
S 2 b21 b22 b23 … 0 S2
A X12 X22 X23 X2n
L … … … … … … …
m b31 b23 b33 … 0 Sm
Xm1 Xm2 Xm3 Xmn
Permintaan P1 P2 P3 … Pn
(demand)
Ke TUJUAN Penawaran
Dari 1 2 3 … n (supplay)
1 b11 b12 b13 … b1n S1
A X11 X12 X13 X1n
S 2 b21 b22 b23 … b2n S2
A X12 X22 X23 X2n
L … … … … … … …
Semu 0 0 0 … 0 Sm
(m) Xm1 Xm 2 Xm3 Xmn
Permintaan P1 P2 P3 … Pn
(demand)
∑𝑚
𝑖=1 𝑥𝑖𝑗 ≤ 𝑆𝑖 , di mana i = 1, 2, ... m
Dimana 𝑥𝑖𝑗 ≥ 0
(Aminudin, 2005).
15
c. Lakukan gerakan zig-zag dari pojok kiri atas kea rah kanan bawah,
sampai semua barang yang diproduksi habis terdistribusi dan memenuhi
semua permintaan yang ada.
d. Hitung total biaya yang diperoleh.
(Supranto, 2006)
ketiga langkah itu harus dilakukan. Proses ini berulang hingga seluruh
kapasitas teralokasi dan seluruh permintaan tujuan terpenuhi.
dapat dilakukan dengan prosedur yang lebih pasti dan tepat (Hayu Dwi dan
Endra, 2004).
Syarat tes optimalitas menggunakan Stepping Stone dan Modified
Distribution Method baru bisa dilakukan bila jumlah sel yang terkena
alokasi distribusi pada tabel awal adalah m + n-1, dimana m merupakan
jumlah baris dan n merupakan jumlah kolom. Dua kemungkinan yang akan
muncul sebagai konsekuensi logis dari syarat tes tersebut, yaitu :
Degenerasi
Dalam masalah transportasi telah diketahui bahwa penyusunan
program awal (solusi dasar) perlu diperhatikan syarat yang harus
dipenuhi yaitu persyaratan tepi dan persyaratan jumlah sel terisi.
Variabel basis harus memenuhi jumlah m + n – 1. Artinya sebanyak m +
n – 1 sel harus terisi, jadi satu kurang dari jumlah banyaknya baris dan
kolom.
Jika banyaknya sel terisi kurang dari m + n – 1 maka peristiwa ini
disebut masalah kemerosotan (degenerasi).
Kemerosotan dalam masalah transportasi ditangani oleh dua cara.
Pertama, masalah mengalami kemerosotan pada waktu program awal
disusun melalui salah satu metode pada langkah pertama. Untuk
mengatasi masalah kemerosotan semacam ini, kita dapat member alokasi
suatu jumlah barang yang sangat kecil (mendekati nol) terhadap salah
satu atau lebih dari sel kosong sehingga jumlah sel terisi menjadi m + n –
1.
Barang sejumlah kecil ini disebut 𝜀 (epsilon) dn sel yang kita beri
alokasi sebesar 𝜀 (epsilon) ini menjadi sel terisi.
Jumlah barang sebesar 𝜀 ini sedemikian kecilnya sehingga pengurangan
atau penambahan terhadap suatu jumlah barang tidak mengubah
bilangannya.
Misalnya 50 + 𝜀 = 50 dan 50 – 𝜀 = 50 serta 𝜀 – 𝜀 = 0.
22
Kedua, kemerosotan muncul pada tahap penyelesaian. Hal ini terjadi jika
keikut sertaan sel kosong yang memiliki opportunity cost tertinggi
mengakibatkan kekosongan dua sel atau lebih diantara sel- sel yang ikut
dalam program. Untuk menangani masalah kemerosotan semacam ini
harus ditempatkan 𝜀 pada satu atau lebih sel kosong.
Redundansi
Bila jumlah sel yang terkena alokasi distribusi lebih besar dari
syarat (m+n-1) atau terjadi kelebihan sel yang terkena alokasi distribusi.
Sebagai jalan keluarnya adalah penggabungan alokasi distribusi ke sel
yang lain sehingga syarat terpenuhi (siswanto,2006).