Nim : 215090407111035
Kelas : Riset Operasi D
No absen : 48
RESUME RISET OPERASI
2. Teori Dualitas
Dualitas merupakan masalah linear yang didefinisikan secarra langsung dan
sistematik dari model asli (model primal) program linear.
Untuk membuat dual dari masalah primal, bentuk standar masalah primal
selanjutnya disusun dalam tabel primal-dual.
Aturan-aturan memperoleh dual dari masalah primal, yaitu:
1) Setiap fungsi batasan pada primal terdapat sebuah variabel dual.
2) Setiap variabel pada primal terdapat sebuah fungsi batasan dual.
3) Koefisien-koefisien dari sebuah variabel primal menjadi koefisien dari
variabel-variabel pada sebuah fungsi batasan dual
4) Koefisien-koefisien pada fungsi tujuan primal menjadi nilai kanan pada
dual.
5) Nilai kanan pada primal menjadi koefisien-koefisien fungsi tujuan pada
dual.
Model primal diatas menunjukan bahwa cj merupakan keuntungan per unit dari
aktivitas j. Sedangkan bi adalah jumlah sumber daya yang tersedia dan aij adalah
alokasi per unit sumber daya untuk setiap aktivitas j.
Interpretasi ekonomi variabel dual.
Secara umum persamaan fungsi tujuan primal dan dual dapat didefinisikan
sebagai berikut:
m
Z=W =∑ biyi
i=1
Z menunjukan rupiah (keuntungan), bi menunjukan unit (jumlah) dari sumber
daya I, sedangkan yi menunjukan rupiah per unit dari sumber daya i sebab,
laba = ∑ (unit sumber daya i) ( rupiah/unit sumber daya i)
variabel dual yi menunjukan harga per unit sumber daya I, harga ini sering disebut
sebagai shadow prices.
3. Metode transportasi
Model transportasi merupakan salah satu kasus khusus dari persoalan pemrograman
linier. Model transportasi pada dasarnya merupakan sebuah program linear yang dapat
dipecahkan oleh metode simpleks yang biasa. Tetapi, strukturnya yang khusus
memungkinkan pengembangan sebuah prosedur pemecahan, yang disebut teknik
transportasi, yang lebih efisien dalam hal perhitungan.
Tujuan dari model ini adalah menentukan jumlah yang harus dikirimkan dari setiap
sumber ke setiap tujuan sedemikian rupa sehingga biaya transportasi total
diminimumkan. Berguna untuk memecahkan permasalahan distribusi (alokasi).
Memecahkan permasalahan bisnis lainnya, seperti masalah-masalah yang meliputi
pengiklanan, pembelanjaan modal (capital financing) dan alokasi dana untuk investasi,
analisis lokasi, keseimbangan lini perakitan dan perencanaan scheduling produksi.
Ciri-ciri khusus persoalan transportasi ini adalah:
1) Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu.
2) Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber
dan yang diminta oleh setiap tujuan, besarnya tertentu.
3) Komoditas yang dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan,
besarnya sesuai dengan permintaan dan atau kapasitas sumber.
4) Ongkos pengangkutan kapasitas dari suatu sumber ke suatu tujuan,
besarnya tertentu.
Bentuk formasi LP masalah transportasi.
Dengan asumsi:
Metode NW – Corner
Langkah-langkah NW – Corner
Pengisian diawali dari ujung kiri atas
Dialokasikan dengan kapasitas atau permintaan terkecil
Bergerak ke kotak sebelah kanan apabila masih memadai, jika tidak maka
bergerak ke bawah
Dilakukan sampai permintaan terpenuhi
Metode least cost (biaya minimum)
Langkah-langkah least cost (biaya minimum)
Mencari biaya yang paling terkecil,
Sesuaikan kembali dengan permintaan dan kapasitas
Pilih sel dengan biaya satu tingkat lebih besar dari sek sebelumnya
Sesuaikan, kemudian cari total biaya
Kesimpulan yang didapat dari kedua metode tersebut yaitu didapatkan hasil
biaya minimum lebih kecil daripada menggunakan metode NW-Corner. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa metode biaya minimum lebih efisien jika
dibandingkan dengan metode NW-Corner.
Metode batu loncatan.
Penggunaan metode batu loncatan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Uji apakah nilai sel bukan basis (sel yang tidak menerima alokasi)
memiliki nilai ≥ 0. Pengujian ini dilakukan dengan cara membuat
“close part” atau jalur tertutup setiap sel bukan basis.
2) Tanda yang digunakan dalam membuat jalur tertutup selalu
bergantian, dimulai dari positif (+) kemudian negatif (-) sampai
pada sel bukan basis semula.
Menentukan solusi optimim:
Metode MODI
Pengoperasian metode MODI prinsip dasarnya sama dengan metode yang
lain. Perbedaannya yaitu pengujian nilai sel bukan basis untuk
menentukan tabel sudah optimum. Dalam metode MODI tidak
menggunakan jalur tertutup, kecuali saat menentukan sel yang akan keluar
basis (perpindahan tabel).
Mencari nilai sel bukan basis berdasarkan metode MODI dengan cara :
Nilai Kj dan Ri yang dicari hanya untuk sel basis (jumlah basis =
baris+kolom1) dengan menggunakan rumus Ri + Kj = Cij biaya
transportasi per satuan dari tempat asal i ke tempat tujuan
Langkah awal metode MODI dimulai dengan tabel awal metode NWC
atau kkmetode biaya minimum
Metode VAM
Metode VAM (Vogel Approkximation Method) lebih sederhana
penggunaanya, karena tidak memerlukan closed path ( jalur tertutup).
Metode VAM dilakukan dengan cara mencari selisih biaya terkecil dengan
biaya terkecil berikutnya untuk setiap kolom maupun baris. Kemudian
pilih selisih biaya terbesar dan alokasikan produk sebanyak mungkin ke
sel yang memiliki biaya terkecil. Cara ini dilakukan secara berulang
hingga semua produk sudah dialokasikan.
Masalah khusus:
Penawaran lebih besar dari permintaan
Apabila terjadi penawaran lebih besar dari permintaan atau unbalance,
maka diperlukan tambahan tempat tujuan semu atau sering disebut dengan
Dummy. Tambahan tempat tujuan diperlukan agar tabel awal yang
feasible dapat dibentuk. Biaya transportasi untuk setiap sel dummy sama
dengan nol.
Permintaan lebih besar dari penawaran
Seperti halnya pada masalah pertama, apabila terjadi permintaan lebih
besar dari penawaran, diperlukan tambahan tempat asal semu dengan
biaya transportasi sama dengan nol. Tambahan tempat asal diperlukan
agar tabel awal yang feasible dapat dibentuk.
Masalah degeneracy
Proses degenerasi akan terjadi jika jumlah pengambilan tempat atau rute
dalam tabel solusi transportasi kurang dari jumlah baris ditambah jumlah
kolom dikurangi satu. Situasi tersebut akan muncul pada solusi awal
maupun pada langkah selanjutnya. Ciri-ciri terjadinya degenerasi adalah
banyaknya variabel basis yang lebih kecil dari n+m-1 (dimana m = jumlah
baris dan n = jumlah kolom).
Maksimisasi keuntungan
Algoritma penyelesaian masalah transportasi yang dibahas dalam subbab
sebelumnya memiliki tujuan meminimumkan total biaya. Kadang-kadang
besaran cij dalam tabel transportasi menyatakan sesuatu yang harus
dimaksimumkan (misalnya keuntungan)
Masalah prioritas
Tujuan yang ingin dicapai dalam masalah transportasi adalah mencari
alokasi yang total biaya minimum. Oleh karena itu, alokasi didasarkan
pada harga satuan komoditas yangt erendah. misalnya untuk mendukung
program pemasaran, harus mengalokasikan produk ke area tertentu
meskipun harga satuan tinggi (diprioritaskan).
Masalah pemblokiran
Masalah Pemblokiran adalah lawan dari masalah prioritas , dimana
perusahaan menetapkan untuk tidak mengalokasikan produk ke daerah
pemasaran tertentu yang dapat dimasukkan ke dalam tabel transportasi
denga cara memberikan biaya satuan yang sangat tinggi dengan simbol
(M). Semakin tinggi biaya per satuan semakin besar daerah pemasaran
tertentu yang tidak menerima alokasi, karena semakin tidak ekonomis.
Masalah transipmen
Masalah Transportasi merupakan bentuk khusus transportasi , disebut
bentuk khusus karena pengiriman barang dari tempat asal ke tempat tujuan
dilakukan secara langsung. Masalah transipmen muncul karena
pengiriman barang tidak semuanya dapat dilakukan secara langsung dari
tempat asal ke tempat tujuan. Tempat transipmen yaitu sebagian
pengiriman harus melalui perantara.
1) Dalam model transipmen setiap tempat asal maupun tempat tujuan
dapat menerima dan mengirimkan arus barang dari tempat asal i ke
tempat tujuan j, selain jalur secara langsung.
2) Tempat transipmen harus memenuhi persyaratan keseimbangan
antara barang yang dikirim(keluar) dikurangi barang yang
diterima(masuk) sama dengan kebutuhan bersih.
Secara sistematis model transpmen sebagai berikut:
Jika r1 = 0 maka terjadi keseimbangan antara persedian dengan
permintaan (persedian=permintaan).
Aplikasi metode transportasi.
Skedul produksi dan persediaan
Skedul kebutuhan sumber daya