Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR

PROGRAM LINEAR DUA VARIABEL

Oleh
Kelompok 2
Nama No Peserta
Asep Sumarlin 19021118010439
Linda Sri Lestari 19021118010465
Sri Martina Kendeningrum 19021118010097
Sri Mulyani 19021118010448
Victor Putra Perlin 19021118010431

Prodi PPG : Pendidikan Matematika


Angkatan : 4 (Empat)
Tahun : 2019
A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
3. 2. Menjelaskan program linear dua variabel dan metode penyelesaiannya dengan menggunakan
masalah kontekstual
4. 2. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua variabel

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1. Menjelaskan pengertian program linear dua variabel
3.2.2. Mengidentifikasi fungsi tujuan dan kendala pada masalah program linear
3.2.3. Menyusun model matematika dari permasalahan program linear
3.2.4. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan
linear dua variabel
3.2.5. Menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan menggunakan pendekatan uji titik pojok.
3.2.6. Menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan menggunakan pendekatan garis selidik
3.2.7. Menjelaskan penerapan program liniear dua variabel dalam menyelesaikan masalah

4.2.1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan program linear dua variabel
4.2.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan masalah optimasi program linear
dua variabel dengan menggunakan uji titik pojok
4.2.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan masalah optimasi program linear
dua variabel dengan menggunakan garis selidik
4.2.4 Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan program linear dua variable

D. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian program linear dua variabel dengan benar.
b. Peserta didik dapat mengidentifikasi fungsi tujuan dan kendala pada masalah program linear
dengan benar.
c. Peserta didik dapat menyusun model matematika dari permasalahan program linear dengan
benar.
d. Peserta didik dapat menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
pertidaksamaan linear dua variable dengan benar.
e. Peserta didik dapat menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan benar.
f. Peserta didik dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan program linear dua variabel
dengan benar
g. Peserta didik dapat menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan program linear
dua variable dengan benar

E. Materi Ajar
Materi :
A. Pengertian Program Linear Dua Variabel
B. Model Matematika
C. Nilai Optimum Fungsi Objektif
D. Penerapan Program Liniear Dua Variabel

Ilustrasi Masalah
Seorang pedagang sepatu mempunyai modal Rp. 8.000.000. Ia merencanakan membeli dua jenis
sepatu, sepatu pria dan wanita. Harga beli sepatu pria Rp. 20.000,00 per pasang dan sepatu wanita
hariga belinya Rp. 16.000,00. Keuntungan dari penjualan sepatu pria dan wanita berturut-turut
adalah Rp. 6.000,00 dan Rp. 5.000,00. Mengingat kapasitas kiosnya, ia akan membeli sebanyak-
banyaknya 450 pasang sepatu. Berapa banyak sepatu pria dan wanita yang harus dibeli agar
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya? Berapa keuntungan terbesar yang dapat diperoleh?

Ilustrasi diatas merupakan permasalahan yang berkaitan dengan program linear dalam kehidupan
sehari-hari.

A. PENGERTIAN PROGRAM LINEAR

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan prinsip-prinsip pada program


linear yang tanpa didasari seperti pada proyek bangunan perumahan, pemakaian tanah untuk lahan
parkir, pemakaian obat dari dokter untuk pasiennya dan lain-lain. Seringkali pada aplikasi program
linear itu dijumpai perkataan “terbesar” ataupun juga “terkecil” dari batasan-batasan yang ada pada
program linear. Penyelesaian program linear pada pertidaksamaan linear secara grafik dapat berupa
daerah tertutup yang merupakan syarat maksimum fungsi objektif dan daerah terbuka yang
merupakan syarat minimum fungsi objektif.
Permasalahan program linear adalah permasalahan untuk menentukan besarnya masing-
masing nilai variabel yang mengoptimumkan (maksimum atau minimum) nilai fungsi objektif
dengan memperhatikan pembatasan-pembatasannya. Permasalahan program linear secara umum
dapat dirumuskan sebagai berikut.
A.1 Permasalahan Program Linear Maksimisasi
Fungsi objektif maksimum : z=ax+by
Pembatasan (syarat-syarat) : c i x + di y ≤e i ,i=1, 2 , … ., 3 , n . x ≥ 0 , y ≥ 0.
Dicari : x dan y
Keterangan :
 Ada dua macam barang yang akan di produksi, dengan banyaknya masing-masing
adalah x dan y.
 a dan b masing-masing menyatakan harga per satuan barang x dan y.
 c i dan d i adalah banyaknya bahan mentah ke-i yang digunakan untuk memproduksi
barang x dan y.
 e i adalah jumlah bahan mentah ke-i.

A.2 Permasalahan Program Linear Minimisasi

Fungsi Objektif Minimum : z=ax+by


Pembatasan (syarat-syarat) : c i x + di y ≥e i ,i=1, 2 , … ., n . x ≥ 0 , y ≥ 0.
Keterangan :
 Ada dua macam barang yang akan di produksi, dengan banyaknya masing-masing
adalah x dan y.
 a dan b menyatakan besarnya ongkos per satuan barang x dan y.
 c i dan d i adalah banyaknya orang ke-i yang dipekerjakan untuk memproduksi barang x
dan y.
 e i adalah jumlah biaya ke-i yang dikeluarkan.

Catatan :

 Maksimisasi adalah suatu proses memaksimumkan fungsi objektif.


 Minimisasi adalah suatu proses meminimumkan fungsi objektif.
 Kedua permasalahan program linear (A.1 dan A.2) sering disebut model matematika.

B. MENENTUKAN DAERAH HIMPUNAN PENYELESAIAN DARI SISTEM


PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Untuk menentukan daerah penyelesaian SPLDV maka perlu diingat lambang-lambang SPLDV
seperti berikut :
 Lambang “≥” berarti lebih dari sama dengan, daerahnya adalah positif (+¿ ).
 Lambang “≤” berarti kurang dari sama dengan, daerahnya adalah negatif (−¿ ).

Cara membuat pertidaksamaan


1.
Y

(0,b)

(a, 0)
X

Contoh

Persamaan garis yang melalui titik (5,0) dan titik (0,6), maka persamaan garisnya adalah:

x y
+ =1
5 6

6 x +5 y
↔ =1
30

↔ 6 x+5 y =30

(0,6)

(5,0) X

Daerah yang diarsir pada gambar diatas memenuhi x >0 ; y >0 dan 6 x +5 y< 30
1.
Y

(0,b)

(a, 0)
X
C. MENENTUKAN SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DARI
LUKISAN DAERAH PENYELESAIAN
Cara menentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari lukisan daerah penyelesaian :
1. Tentukan garis-garis batas dari lukisan daerah penyelesaian.
2. Lihat daerah terarsir ada di daerah (+¿ ) atau (−¿ ).
3. Bila daerah terarsir ada di daerah (+¿ ), maka tanda yang digunakan ≥ dan bila daerah (−¿ ),
maka tanda yang digunakan ≤ .

Contoh

Tentukan sistem pertidaksamaan linear dari daerah yang diarsir pada gambar berikut!
n

(2,9)
m
(0,4)
(6,3)
l

X
k
(3,0)

Jawab :

Garis k terdiri dari titik (3,0) dan (0,4) maka garisnya adalah

x y
+ =1
3 4

4 x+3 y =12

k =3 y +4 x=12

Pertidaksamaannya 3 x+ 4 y <12

Garis l terdiri dari titik (6,3) dan (2,9), maka garisnya adalah:

y−3 x−6
=
9−3 2−6

−4( y −3)=6( x −6)

−4 y +12=6 x−36

6 x +4 y=48 dan pertidaksamaannya 4 y +6 x< 48

Garis l ¿ 4 y=6 x=48

Garis m terdiri dari titik (3,0) dan (6,3), maka garisnya adalah:

y−0 x−3
=
3−0 6−3

3 y=3 x−9 pertidaksamaannya y−x >−3 garis

m=3 y −3 x=−9 atau y=x =−3. Garis n terdiri dari titik (0,4) dan (2,9), maka garisnya adalah :
y−4 x−0
=
9−4 2−0

2 y−8=5 x

2 y−5 x=8

Garis n=2 y−5 x=8

Pertidaksamaannya 2 y−5 x< 8

Jadi, sistem pertidaksamaannya yang membentuk daerah yang diarsisr adalah

3 x+ 4 y >12

4 y +6 x< 48

y−x >−3

2 y−5 x< 8
D. MODEL MATEMATIKA
Model matematika adalah suatu hasil interpretasi manusia dalam menterjemahkan atau
merumuskan persoalan sehari-hari ke dalam bentuk matematika, sehingga persoalan itu dapat
diselesaikan secara matematis.

Contoh:
Suatu tempat parkir luasnya 200 m2. Untuk memarkir sebuah mobil rata-rata diperlukan tempat
seluas 10 m2 dan untuk bus rata-rata 20 m2. Tempat parkir itu tidak dapat menampung lebih dari
12 mobil dan bus. Bila di tempat parkir itu akan diparkir x mobil dan y bus, buatlah model
matematikanya!
Jawab:
Data dari soal dapat dituliskan ke bentuk tabel berikut ini:

Mobil Bus
Lahan Tersedia
( x) ( y)
Luas 10 20 200
Daya tampung 1 1 12

Penulisan model matematika:

10 x+ 20 y ≤ 200→ x +2 y ≤ 20
x + y ≤ 12

x≥0,

y ≥0

E. NILAI OPTIMUM FUNGSI OBJEKTIF

Bentuk objektif dalam program linear adalah fungsi yang berbentuk ax +by yang dioptimumkan
(dimaksimumkan atau diminimumkan). Pokok persoalan dalam program linear adalah menentukan
nilai optimum, yaitu nilai maksimum atau minimum bentuk objektif dalam batasan yang ada. Langkah
– langkah menentukan nilai optimum adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan persoalan ke dalam model matematika. Dalam model matematika yang didapat,
terbentuk sistem pertidaksamaan linear dan bentuk objektif ax +by .
2. Menggambarkan grafik sistem pertidaksamaan, grafik digambarkan pada satu diagram cartesius.
3. Menganalisis nilai bentuk objektif,
Analisis nilai bentuk objektif dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu
a. Metode uji titik pojok
Untuk menentukan nilai optimum dengan menggunakan metode uji titik pojok, lakukan langkah-
langkah berikut.
 Tentukan kendala-kendala dari permasalahan program linear yang dimaksud.
 Gambarlah daerah penyelesaian dari kendala-kendala dalam masalah program linear
tersebut.
 Tentukan titik-titik pojok dari daerah penyelesaian itu.
 Substitusikan koordinat setiap titik pojok itu ke dalam fungsi objektif.
 Bandingkan nilai-nilai fungsi objektif tersebut. Nilai terbesar berarti menunjukkan nilai
maksimum dari fungsi f(x, y), sedangkan nilai terkecil berarti menunjukkan nilai minimum
dari fungsi f(x, y)
Contoh soal:
Tentukan nilai maksimum f ( x , y )=3 x+ 4 y pada himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear berikut:
x +2 y ≤ 10
4 x+3 y ≤ 24
x≥0
y ≥0
Penyelesaian:
Model matematika dari soal ini sudah ada, sehingga kita mulai dengan menggambar daerah
himpunan penyelesaian untuk menentukan titik pojok dari daerah penyelesaianya itu.
 Menggambar Grafik

x +2 y ≤ 10
x 0 10
y 5 0
(x , y) (0 , 5) (10 , 0)

4 x+3 y ≤ 24
x 0 6
y 8 0
(x , y) (0 , 8) (6 , 0)

Dari grafik diatas kita mendapatkan 4 titik pojok


1. C ( 0, 5)
2. O ( 0, 0)
3. A ( 6, 0)
4. B ( …, … )

Koordinat titik B belum diketahui, maka kita akan mencari koordinat titik B dengan
menentukan titik potong dua garis dengan eliminasi dan subtitusi.

x +2 y =10 ………………. (1)

4 x+3 y =24……………… (2)

Eliminasi …. (1) dan …. (2)

x +2 y =10 x4 4 x+ 8 y =40

4 x+3 y =24 x1 4 x+3 y =24

5 y=16

16
y=
5

16
Subtitusikan y= ke …. (1)
5

x +2 y =10

↔ x+2 ( 165 )=10


↔ x+ ( 325 )=10
↔ x=10− ( 325 )
50 32
↔ x= −
5 5

18
↔ x=
5

Jadi koordinat titik B ( 185 , 165 )


 Substitusikan koordinat setiap titik pojok itu ke dalam fungsi objektif.

Titik Pojok f ( x , y )=3 x+ 4 y Nilai


(0, 5) 3( 0)+ 4(5) 20
(0, 0) 3( 0)+ 4(0) 0
(6, 0) 3(6)+ 4( 0) 18

( 185 , 165 ) 3 ( 185 )+ 4( 165 ) 25


3
5

 Bandingkan nilai-nilai fungsi objektif tersebut. Nilai terbesar berarti menunjukkan nilai
maksimum dari fungsi f(x, y), sedangkan nilai terkecil berarti menunjukkan nilai minimum
dari fungsi f(x, y)
3
Jadi nilai Maksimum dari fungsi f ( x , y )=3 x+ 4 y yaitu 25
5

b. Metode garis selidik


Menentukan fungsi objektif selain menggunakan metode uji titik pojok dapat dilakukan dengan
menggunakan metode garis selidik. Garis selidik adalah suatu garis yang digunakan untuk
menyelidiki nilai optimum (maksimum atau minimum) yang diperoleh dari fungsi sasaran atau
fungsi objektif.. Garis – garis selidik berbentuk ax +by =k (a , b> 0 k ϵ R ¿. Apabila nilai k kita
ubah-ubah, maka kita akan memperoleh himpunan garis – garis sejajar dengan persamaan untuk
nilai k makin besar. Berdasarkan hal ini, kita dapat menyelidiki nilai optimum (maksimum dan
minimum) dari suatu fungsi objektif ax +by
Langkah menentukan nilai optimum dengan menggunakan metode garis selidik
 Buatlah garis ax + by = k, dimana ax + by merupakan bentuk objektif yang dicari nilai
optimumnya. Untuk mempermudah, ambil k = ab.
 Buatlah garis-garis sejajar ax + by = k, yaitu dengan cara mengambil k yang berbeda atau
menggeser garis ax + by = k ke kiri atau ke kanan.
 Jika ax + by = k 1 adalah garis yang paling kiri pada daerah penyelesaian yang
melalui titik ( x 1 , y 1), maka k 1=ax 1+ by 1 merupakan nilai minimum
 Jika ax + by = k 2 adalah garis yang paling kanan pada daerah penyelesaian yang
melalui titik (x ¿ ¿ 2 , y 2 )¿ maka k 2=ax 2+ by 2 merupakan nilai maksimum bentuk
objektif tersebut
Contoh Soal:

Dengan menggunakan garis selidik, tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi objektif
z = 2x + 3y pada daerah feasible yang ditunjukan pada gambar di bawah ini

Penyelesaian:

Untuk menentukan maksimum dan minimum yang pertama dilakukan adalah dengan membuat
persamaan garis dari fungsi objektif yang diketahui yaitu 2x + 3y = 6 = k, dan dinamai dengan
garis g.

Perhatikan gambar di atas


Geserlah garis g sehingga memotong daerah feasible di titik yang paling kiri, yaitu garis g1 yang
merupakan garis yang sejajar dengan garis g dan tepat melalui titik (1, 2). Dengan demikian :
nilai minimum Z adalah k1 = 2(1) + 3(2) = 8
Sedangkan garis g2 merupakan garis yang paling kanan dan tepat melalui titik (5, 4). Dengan
demikian :
nilai maksimum Z adalah k2 = 2(5) + 3(4) = 22

F. PENERAPAN PROGRAM LINEAR DUA VARIABEL


Program linear digunakan untuk memecahkan masalah pengoptimalan (memaksimalkan atau
meminimalkan suatu tujuan). Dari sini program linear dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah - masalah manusia. Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak masalah yang berkaitan
dengan perhitungan, seperti dalam berdagang. Dalam berdagang seorang pedagang pasti ingin
mendapat keuntungan atau laba yang besar/maksimum, maka program linear dapat digunakan untuk
menghitung maksimum laba yang bisa diperoleh seorang pedagang.

Suatu masalah dikatakan masalah program linier jika :


1. Terdapat tujuan yang dicapai, dan dalam model matematika fungsi tujuan ini dalam bentuk
linier.
2. Terdapat sumber daya atau masukan (input) yang berada dalam keadaan terbatas, dapat
dirumuskan dalam hubungan yang linear yaitu pertidaksamaan linear.
3. Pola umum masalah yang dapat dimodelkan dengan program linier harus memenuhi:
a. Adanya pilihan kombinasi beberapa faktor kegiatan,
b. Adanya sumber penunjang beserta batasnya,
c. Adanya fungsi obyektif yang harus dioptimumkan,
d. .Bahwa relasi yang timbul antara faktor-faktor semuanya linier.

Sebagai contoh soal mari kita aplikasikan materi program linear ini dalam membantu memecahkan
masalah seorang pedagang sepatu pada ilustrasi masalah.

Seorang pedagang sepatu mempunyai modal Rp. 8.000.000. Ia merencanakan membeli dua jenis
sepatu, sepatu pria dan wanita. Harga beli sepatu pria Rp. 20.000,00 per pasang dan sepatu wanita
hariga belinya Rp. 16.000,00. Keuntungan dari penjualan sepatu pria dan wanita berturut-turut
adalah Rp. 6.000,00 dan Rp. 5.000,00. Mengingat kapasitas kiosnya, ia akan membeli sebanyak-
banyaknya 450 pasang sepatu. Berapa banyak sepatu pria dan wanita yang harus dibeli agar
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya? Berapa keuntungan terbesar yang dapat diperoleh?

Penyelesaian:
 Tentukan kendala-kendala dari permasalahan program linear yang dimaksud.
Model Matematika
x + y ≤ 450
5 x+ 4 y ≤ 2.000
x≥0
y ≥0
Fungsi objektif: f ( x , y )=6.000 x+5.000 y
 Gambarlah daerah penyelesaian dari kendala-kendala dalam masalah program linear tersebut.
Menggambar Grafik

x + y ≤ 450
x 0 450
y 450 0
(x , y ) (0 , 450) (450 ,0)

5 x+ 4 y ≤ 2.000
x 0 400
y 500 0
(x , y ) (0 , 500) (400 ,0)
A
C

B
 Tentukan titik-titik pojok dari daerah penyelesaian itu.
Dari grafik diatas kita mendapatkan 4 titik pojok
1. A ( 0, 450)
2. O ( 0, 0)
3. B ( 400, 0)
4. C ( …, … )

Koordinat titik C belum diketahui, maka kita akan mencari koordinat titik C dengan
menentukan titik potong dua garis dengan eliminasi dan subtitusi.

x + y=450 ………………. (1)

5 x+ 4 y =2.000……………(2)

Eliminasi …. (1) dan …. (2)

x + y=450 x5 5 x+ 5 y =2.250

5 x+ 4 y =2.000 x1 5 x+ 4 y =2.000

y=250

Subtitusikan y=250 ke …. (1)

x + y=450

↔ x+250=450

↔ x=450−250

↔ x=200

Jadi koordinat titik C ( 200 , 250 )

 Substitusikan koordinat setiap titik pojok itu ke dalam fungsi objektif.

Titik Pojok f ( x , y )=6.000 x+5.000 y Nilai


(0, 450) 6.000(0)+5.000( 450) 2.250.000
(0, 0) 6.000( 0)+5.000(0) 0
(400, 0) 6.000(400)+ 5.000(0) 2.400.000
( 200,250 ) 6.000(200)+5.000(250) 2. 450.000
 Bandingkan nilai-nilai fungsi objektif tersebut. Nilai terbesar berarti menunjukkan nilai
maksimum dari fungsi f(x, y), sedangkan nilai terkecil berarti menunjukkan nilai minimum dari
fungsi f(x, y)
Jadi, keuntungan maksimum pedagang tersebut adalah Rp. 2.450.000,00 dengan membeli
sepatu pria sebanyak 200 pasang dan sepatu wanita 250 pasang.

F. Latihan Soal
1. Tentukan nilai maksimum A=6 x+ 8 y dengan syarat 2 x+ 4 y ≤60 , 4 x+ 2 y ≤ 48, x ≥ 0 , y ≥0.

2. Tentukan nilai maksimum bentuk 6 x +5 y pada daerah yang diarsir di bawah ini.

3. Ling ling membeli 240 ton beras untuk dijual lagi. Ia menyewa dua jenis truk untuk
mengangkut beras tersebut. Truk jenis A memiliki kapasitas 6 ton dan truk jenis B memiliki
kapasitas 4 ton. Sewa tiap truk jenis A adalah Rp 100.000,00 sekali jalan dan truk jenis B
adalah Rp 50.000,00 sekali jalan. Maka Ling ling menyewa truk itu sekurang-kurangnya 48
buah. Berapa banyak jenis truk A dan B yang harus disewa agar biaya yang dikeluarkan
minimum?

4. Seorang pedagang sepeda ingin membeli 25 sepeda untuk persediaan. Ia ingin membeli sepeda
gunung dengan harga Rp 1.500.000,00 per buah dan sepeda balap dengan harga Rp
2.000.000,00 per buah. Ia berencana tidak akan mengeluarkan uang lebih dari Rp
42.000.000,00. Jika keuntungan sebuah sepeda gunung Rp 500.000,00 dan sebuah sepeda balap
Rp 600.000,00, maka keuntungan maksimum yang diterima pedagang adalah …
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Cecep dan Pesta. 2008. “Matematika Aplikasi Untuk SMA dan MA Kelas XII Program Studi
Ilmu Alam”.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Kemendikbud. 2017. Buku Guru Matematika Wajib Kelas XI. Jakarta: Mendikbud.

Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Matematika Wajib Kelas XI. Jakarta: Mendikbud.

https://yos3prens.wordpress.com/2012/11/26/program-linear-menentukan-nilai-optimum-suatu-fungsi-

objektif-dengan-menggunakan-metode-uji-titik-pojok/

https://www.konsep-matematika.com/2016/02/program-linear-nilai-optimum-dengan-uji-titik-

pojok.html

Anda mungkin juga menyukai