PROGRAM LINIER
1) Sejarah Program Linier
Program Linear (PL) adalah suatu model dari penelitian Operasional atau Operation
Research (OR). OR adalah suatu metode untuk memecahkan masalah optimasi. Model lain
dalam OR selain PL antara lain Dynamic Programming, Network Analysis, Markov Chain,
Games Theory, Non Linear Programming, dan Interger Programming.
Istilah OR muncul pada tahun 1940, ketika P.M.S. Blackett seorang fisikawan
inggris memimpin tim ynag bernama Anti Aircraff Command Research Group mempelajari
Basil kerja radar. Di Amerika, OR juga digunakan untuk angkatan laut dan angkatan udara.
Ide PL berasal dari L.U. Kantorivictc seorang matematikawan Rusia. Ia pada tahun 1939
menulis suatu karangan yang jika diterjemahkan kedalam bahasa inggris berjudul
Mathematichal Method in the Organitation and Planning of Production. Ide tersebut
dikembangkan oleh George D Dantzig seorang matematikawan dari USA.
Pada tahun 1947, ia menemukan cara untuk memecahkan PL dengan suatu metode
yang disebut metode simpleks (simpleks method). Seorang mathematikawan India bernama
Narendra Karmakar mencoba mengembangkan algoritma baru untuk menyelesaikan
masalah PL yang lebih cepat pada metode simpleks.
(Hardi.S,---,1)
2) Prinsip Program Linier
Beberapa prinsip mendasari penggunaan metode PL. Prinsip-prinsip utama dalam PL ialah :
a) Adanya Sasaran. Sasaran dalam model matematika masalah PL, berupa fungsi tujuan
(fungsi obyektif). Fungsi ini akan dicari nilai optimalnya (maksimum/minimum).
b) Ada tindakan alternatif, artinya nilai fungsi tujuan dapat diperoleh dengan berbagai cara
dan diantaranya altenatif itu memberikan nilai optimal.
c) Adanya keterbatasan sumber daya. Sumber daya atau input dapat berupa waktu, tenaga,
biaya, bahan, dsb. Pembatasan sumber daya disebut kendala constrai.
d) Masalah harus dapat dituangkan dalam bahasa matematika yang disebut model
matematika. Model matemaika dalam PL memuat fungsi tujuan dan kendala. Fungsi
tujuan harus berupa fungsi linear dan kendala berupa pertidaksamaan atau persamaan
linear.
e) Antar variable yang membentuk fungsi tujuan dan kendala ada keterikatan, artinya
perubahan pada satu perubah akan mempengaruhi nilai perubah yang lain.
(Hardi. S, ---, 2-3)
3) Model Matematika
Model matematika merupakan ungkapan suatu masalah dalam bahasa matematika.
Berikut suatu petunjuk untuk menyusun model matematika dengan optimasi.
a) Menentukan tipe masalah yaitu masalah maksimum atau minimum.
-
dan sumbu Y
3. Untuk menentukan daerah penyelesaian, kita dapat menggunakan salah satu cara
berikut:
a. Dengan pengujian tanda.
- Ambil sembarang titik yang ada di luar garis (untuk lebih memudahkan,
-
berarti +
Lakukan perkalian antara kedua tanda tersebut. Bila hasil perkalian tanda
adalah positif, maka daerah penyelesaian berada di atas garis, dan
sebaliknya.
4. Carilah titik potong setiap fungsi kendala yang ada dengan menggunakan metode
eliminasi atau substitusi.
5. Grafik telah selesai dan siap dicari titik optimumnya.
Adapun contoh cara pembuatan metode grafik adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan metode grafik untuk maksimisasi.
Z =3 x + y
Fungsi tujuan :
Fungsi kendala :
2 x + y 4
x +6 y 12
x 0
x 0
2 x + y 4
x
Sehingga didapat koordinat (0,4) dan (2,0). Selanjutnya tentukan daerah penyelesaian:
a. Dengan pegujian tanda
Kita ambil titik (0, 0)
2 x + y=2 0+0=0< 4
Karena hasil pengujian sesuai, maka daerah penyelesaian berada di daerah tempat
titik (0, 0) berada, yaitu di bawah garis.
b. Dengan cara alternatif
Tanda pada variabel
x2
:+
Tanda pertidaksamaan :
+
Karena hasil perkalian tanda negatif, maka daerah penyelesaian berada di bawah
garis.
Selanjutnya kita gambarkan grafiknya.
x +6 y =12
x
12
Sehingga didapat koordinat (0,2) dan (12,0). Selanjutnya tentukan daerah penyelesaian:
a. Dengan pegujian tanda
Kita ambil titik (0, 0)
x +6 y =0+6 0=0<12
Karena hasil pengujian sesuai, maka daerah penyelesaian berada di daerah tempat
titik (0, 0) berada, yaitu di bawah garis.
:+
Tanda pertidaksamaan :
+
Karena hasil perkalian tanda negatif, maka daerah penyelesaian berada di bawah
garis.
Selanjutnya kita gambarkan grafiknya.
Selanjutnya, apabila kedua grafik di atas kita satukan, maka akan kita dapatkan daerah
penyelesaiannya:
Daerah Penyelesaian
Lalu kita cari titik potong dari kedua fungsi kendala di atas dengan menggunakan metode
eliminasi.
2 x 1 + x 2=4
2 x 1 + x 2=4
x 1+6 x 2=12
2 x 1 +12 x 2=24
11 x 2=20
x 2=
20
11
x 2=
2 x 1 + x 2=4
x 1=
20
11
4x 2
2
20
11
2
12
11
Sehingga diperoleh titik potong antara kedua fungsi kendala pada titik
grafiknya adalah:
Daerah Penyelesaian
x 1+3 x 2 3
x 1+ x 2 2
12
20
11 , 11
dan
x1 0
x2 0
x2
Sehingga didapat koordinat (0,1) dan (3,0). Selanjutnya tentukan daerah penyelesaian:
a. Dengan pegujian tanda
Kita ambil titik (0, 0)
x 1+3 x 2=0+ 3 0=0<3
Karena hasil pengujian tidak sesuai, maka daerah penyelesaian berada di daerah selain
tempat titik (0, 0) berada, yaitu di atas garis.
b. Dengan cara alternatif
Tanda pada variabel
x2
:+
Tanda pertidaksamaan : +
+
Karena hasil perkalian tanda positif, maka daerah penyelesaian berada di atas garis.
Selanjutnya kita gambarkan grafiknya.
x2
Sehingga didapat koordinat (0,2) dan (2,0). Selanjutnya tentukan daerah penyelesaian:
a. Dengan pegujian tanda
x2
:+
Tanda pertidaksamaan : +
+
Karena hasil perkalian tanda positif, maka daerah penyelesaian berada di atas garis.
Selanjutnya kita gambarkan grafiknya.
Selanjutnya, apabila kedua grafik di atas kita satukan, maka akan kita dapatkan daerah
penyelesaiannya:
Daerah Penyelesaian
Lalu kita cari titik potong dari kedua fungsi kendala di atas dengan menggunakan metode
eliminasi.
x 1+3 x 2=3
x 1+ x 2=2
2 x 2=1
x 2=
x 1+ x 2=2
x1
2x 2
1
2
1
2
3
2
Sehingga diperoleh titik potong antara kedua fungsi kendala pada titik
( 32 , 12 )
, dan
grafiknya adalah:
Daerah Penyelesaian
Z =3 x 1 + x 2
Fungsi kendala
2 x1 + x2 4
x 1+6 x 2 12
x1 0
x2 0
B
C
Daerah Penyelesaian
Nilai Z
Titik Pojok
A
Z =3 2+0=6
( 2, 0 )
( 1211 , 2011 )
Z =3 x 1 + x 2
Z =3
12 20 36+20
+ =
=5,09
11 11
11
( 0, 2 )
Z =3 0+2=2
( 0, 0 )
Z =3 0+ 0=0
Z =3 x 1 +5 x 2
Fungsi kendala
x 1+3 x 2 3
( 2, 0 ) .
x 1+ x 2 2
x1 0
x2 0
Sebagaimana telah digambarkan sebelumnya, grafik dari permasalahan ini adalah:
C
Daerah Penyelesaian
Nilai Z
Titik Pojok
A
B
C
( 3, 0 )
( 32 , 12 )
( 0, 2 )
Z =3 x 1 +5 x 2
Z =3 3+5 0=9
3
1 9+ 5 14
Z =3. + 5 =
= =7
2
2
2
2
Z =3 0+5 2=10
( 32 , 12 )
Z =a x1 +bx 2
selidik
a x 1+ bx2 =k
a x 1+bx2 =k
. Garis
memotong sumbu
X1
( b , 0)
dan
di titik ( 0, a ) .
a x 1+ bx2 =ab
hingga nilai
a x 1+ bx2 =ab
maksimum atau
di titik
Z =k 1
merupakan nilai
Z =k 2
merupakan nilai
minimumnya.
Contoh penyelesaian masalah program linear dengan garis selidik:
1. Menentukan nilai maksimum dengan garis selidik
Fungsi tujuan
Z =3 x 1 + x 2
Fungsi kendala
2 x1 + x2 4
x 1+6 x 2 12
x1 0
x2 0
Daerah Penyelesaian
Z =3 x 1 + x 2
x1
x2
Titik Koordinat
1
2
3
3
6
9
Dari tabel di atas, didapat titik maksimumnya adalah titik (2, 0), dan nilai maksimumnya
3 2+0=6 .
2. Menentukan nilai minimum dengan garis selidik
Fungsi tujuan
Fungsi kendala :
Z =3 x 1 +5 x 2
x 1+3 x 2 3
x 1+ x 2 2
x1 0
x2 0
Daerah Penyelesaian
Z =3 x 1 +5 x 2
x1
x2
Titik Koordinat
5
7
3
3
7
5
( )
( )
( 12 , 0)
3
2
1
2
dan
3
10
(0 , 103 )
Kemudian kita gambarkan garis selidik tersebut:
( 32 , 12 )
3
3
3 +5 =7
.
2
2
e. Aplikasi Metode Grafik pada Permasalahan Program Linear dalam Kehidupan Seharihari
1. Contoh aplikasi metode grafik pada persoalan maksimum.
Bu Ilyas akan mengadakan acara syukuran dan berencana membuat dua macam kue.
Kue pertama akan membutuhkan 30 ons tepung terigu dan 10 ons tepung beras, sedangkan
kue kedua akan membutuhkan 10 ons tepung terigu dan 20 ons tepung beras. Jumlah
tepung terigu yang tersedia adalah 60 ons dan jumlah tepung beras yang tersedia adalah 40
ons. Jika tiap resep kue pertama dapat memenuhi kuota untuk 40 orang dan tiap resep kue
kedua dapat memenuhi kuota untuk 10 orang, maka jumlah maksimum orang yang dapat
diundang oleh Bu Ilyas adalah:
Jawab:
x 1 = Kue jenis pertama
x 2 = Kue jenis kedua
Jenis Tepung
Terigu
Beras
Kue I
30
10
Kue II
10
20
Tersedia
60
40
Jumlah undangan
40
10
Fungsi tujuan
Z =40 x 1+10 x 2
Fungsi kendala
30 x1 +10 x 2 60
10 x1 +20 x 2 40
x1 0
x2 0
x1
x2
dan
10 x1 +20 x 2=40
x1
x1
x2
x2
(0, 6)
+
(2,0)
Titik
(0,2)
+
(4,0)
Titik
garis
garis
60 x1 +20 x 2=120
10 x1 +20 x 2=40
10 x1 +20 x 2=40
50 x1=80
x 1=
80
50
x 2=
30 x1 +10 x 2=60
x2
6030 x 2
10
6030
10
8
5
8
5
6
5
Sehingga diperoleh titik potong antara kedua fungsi kendala pada titik
grafiknya adalah:
Daerah Penyelesaiann
( 85 , 65 )
, dan
B
Daerah Penyelesaiann
Fungsi Tujuan :
Z =40 x 1+10 x 2
Nilai Z
Titik Pojok
A
B
( 2, 0 )
( 85 , 65 )
8
6
Z =40 +10 =64 +12=76
5
5
( 0, 2 )
( 0, 0 )
Dari hasil uji titik pojok di atas, kita dapatkan bahwa jumlah undangan maksimum adalah
80 orang, dengan membuat 2 resep kue pertama.
b. Garis selidik
Titik-titik untuk garis selidik:
Fungsi Tujuan :
Z =40 x 1+10 x 2
x1
x2
12
8
80
3
2
40
Nilai Z
120
Titik Koordinat
(2, 0) dan (0, 8)
Dari tabel di atas, didapat titik maksimumnya adalah titik (2, 0), dan nilai maksimumnya
40 2+ 10 0=80 . Sehingga jumlah maksimum undangan adalah 80 orang dengan
Kandungan
Tablet Pertama
Tablet Kedua
5 unit
3 unit
Rp. 400
10 unit
1 unit
Rp. 800
Vitamin A
Vitamin B
Harga per butir
Fungsi tujuan
Fungsi kendala :
Konsumsi
perhari
20 unit
5 unit
Z =400 x 1+ 800 x 2
5 x1 +10 x 2 20
3 x1 + x 2 5
x1 0
x2 0
x1
5 x1 +10 x 2=20
x2
dan
3 x1 +x 2=5
x1
x1
5
3
x2
x2
Titik
(0, 2)
(4,0)
Titik
(0,5)
( 53 , 0)
garis
garis
15 x1 +30 x 2=60
3 x1 + x 2=5
15 x1 +5 x 2=25
25 x2 =35
x 2=
35
25
x 2=
3 x1 + x 2=5
x1
7
5
5x 2
3
7
5
3
6
5
Sehingga diperoleh titik potong antara kedua fungsi kendala pada titik
grafiknya adalah:
Daerah Penyelesaian
( 65 , 75 )
, dan
C
Daerah Penyelesaian
Fungsi Tujuan :
Nilai Z
Titik Pojok
A
B
C
( 4, 0 )
( 65 , 75 )
( 0, 5 )
Z =400 x 1+800 x 2
6
7
Z =400 +800 =480+1120=1600
5
5
Z =400 0+800 5=4000
Dari hasil uji titik pojok di atas, kita dapatkan bahwa pengeluaran minimum untuk
membeli tablet perhari adalah Rp. 1.600,- dengan membeli 4 butir tablet jenis pertama.
Walaupun pada titik potong B juga meraih hasil minimum, akan tetapi jumlah butirnya
tidak utuh, sehingga jika kita ingin membeli tablet tersebut, maka harus membeli 2 butir
tablet pertama dan 2 butir tablet kedua, dengan harga total:
400 2+ 800 2=800+1600=Rp . 2.400,
a. Garis selidik
Titik-titik untuk garis selidik:
Fungsi Tujuan :
Z =40 0 x 1+800 x 2
Nilai Z
x1
x2
2400
1600
6
4
3
2
800
Titik Koordinat
(6, 0) dan (0, 3)
(4, 0) dan (0, 2)
(2, 0) dan (0, 1)
Daerah Penyelesaian
Dari garis selidik di atas, kita dapatkan dua titi minimum, yaitu titik (4, 0) dan titik
( 65 , 75 )
. Akan tetapi, karena kita membutuhkan hasil yang utuh (genap), maka tidak
kita hanya akan menggunakan titik yang utuh, yaitu titik (4, 0). Ini berarti, dengan
membeli 4 butir tablet jenis pertama, maka pengeluaran akan minimum, sebesar:
400 4+ 800 0=Rp .1.600,
https://www.academia.edu/8695909/Program_Linier_Metode_Grafik