Anda di halaman 1dari 11

1

Garis Bilangan Real

Interpelasi geometri yang dikenal diantaranya garis bilangan riil (real line). Pada garis
riil, nilai mutlak |a| dari suatu elemen a ∈ R adalah jarak a ke 0. Secara umum,
jarak (distance) antara elemen a dan b di R adalah |a−b| . Perhatikan
gambar berikut.

Definisi 2.2.7

Misal a ∈ R∧ε > 0 , maka persekitaran dari a adalah


V ε ( a )={ x ∈ R ,| x−a|<ε }

|x−a|<ε ↔−ε < x−a< ε (Teorema 2.2.2c)

↔ a−ε < x< ε +a (Teorema 2.1.7b)

( )

Dapat dilihat bahwa x ∈ V ε ( a ) , jika dan hanya jika a−ε < x <ε + a . Persekitaran
juga disebut kitaran

Teorema 2.2.8

Misal a ∈ R , jika x anggota dipersekitaran V ε ( a ) untuk setiap ε > 0 ,


maka x=a

Bukti

Jika x memenuhi |x−a|<ε , ∀ ε >0 .


Maka menurut Teorema 2.1.9 diperoleh :
x−a=0
⟺ x−a+ a=0+ a (ruas kiri & kanan “+a”)
⟺ x+ 0=a (ruas kanan invers “+”, ruas kiri identitas “+”)
⟺ x=a (ruas kiri Teorema 2.1.9
identitas “+”)
x ϵ V ε ( a ) , ∀ ε >0 Jika a ∈ R sedemikian hingga
Jadi terbukti, jika , maka x=a .
0 ≤ a<ε , ∀ ε >0 , maka a=0 .
Analog :
|x−a|<ε ⟺ 0 ≤ x−a<ε , ∀ ε>0
(karena mutlak selalu non negatif)
Maka x−a=0
2

Contoh 2.2.9

a. Misalkan U= { x ∨0< x< 1 } . Bila a ϵ U , misalkan ε bilangan terkecil


dari a atau 1−a . Maka V ε ( a ) termuat di U . Jadi setiap unsur di
U mempunyai persekitaran ε yang termuat di U .

Penyelesaian :
Untuk menunjukkan bahwa U persekitaran yang memuat setiap titik di U.
Maka bila diberikan aϵ U dapat ditemukan V ❑( a ) sedemikian hingga
V (a) ⊆U . Dengan demikian jika diberikan aϵ U dapat ditemukan ε
sedemikian hingga (a−ε , a+ ε)⊆ U .
Perhatikan gambar berikut:

( ) ( )
0 a 1 0 a 1

Dari gambar tersebut, agar (a−ε , a+ ε)⊆ U . .


Jika a<1−a dipilih ε =a
Jika a<1−a dipilih ε =1−a
Dengan demikian diperoleh ε =min(a ,1−a)
Bukti :
Ambil sembarang aϵ U , maka 0< x <1 . Selanjutnya pilih
ε =min( a ,1−a), maka (a−ε , a+ ε)⊆ U , sehingga V ε ( a) termuat di U.
Jadi U adalah persekitaran dari a. Karena a sebarang elemen di U, maka U adalah
persekitaran dari a untuk setiap a ∈ U.
3

b. Misalkan I ={ x :0 ≤ x ≤ 1 } maka untuk sebarang ε > 0 , persekitaran-


ε V ε ( 0 ) memuat titik diluar I , sehingga V ε ( 0 ) tidak termuat dalam
I .

Penyelesaian :
Untuk membuktikan I bukan persekitaran dari 0, jika diberikan ε > 0 selalu dapat
ditemukan
x ∈ V ε (0) ∋ x ∉ I .
1 −1 −1
Misal : Jika diberikan ε= , dapat dipilih x= , terlihat ∈ V ε (0)
2 4 4

−1
tetapi ∉I .
4
−1
Dari pernyataan tersebut, jika diberikan ε > 0 , maka dipilih x= ε .
2

−1 −1
Dengan demikian ε ∈ V ε (0) , tetapi ε∉ I
2 2

Bukti :
I bukan persekitaran dari 0, berarti jika diberikan ε > 0∃ x ∈V ε (0) ∋ x ∉ I
−1
Untuk memperlihatkan hal tersebut, ambil ε > 0 , kemudian pilih x= ε .
2
Maka x ∈ V ε (0) tetapi x ∉ I . Jadi I bukan persekitaran dari 0.

c. Bila |x−a|<ε dan | y−b|< ε ,


x ϵ V ε (a) dan y ϵ V ε ( b ) , maka x+ y ϵ V 2 ε ( a+ b ) .
Bukti:
x ϵ V ε (a) dan y ϵ V ε ( b ) , maka |x−a|<ε dan ¿ y−b∨¿ ε .
Dengan ketaksamaan segitiga diperoleh:
4

|( x + y )−( a+ b )|=|( x−a )+ ( y−b )|≤|x−a|+¿ y−b∨¿


≤ ε +ε < 2 ε

Kelengkapan pada R

Supremum dan infimum

Definisi 2.3.1

Diberikan subset tak kosong dari R

a. Suatu bilangan u ∈ R disebut batas atas dari S , jika dan hanya jika
s ≤u , ∀ s ∈ R
b. Suatu bilangan w ∈ R disebut batas bawah dari S , jika dan hanya jika
w ≤s , ∀ s∈R
c. Suatu himpunan dikatakan terbatas, jika terbatas di atas dan terbatas di bawah,
jika tidak maka tidak tebatas

Sebagai contoh, himpunan S ≔{x ∈ R: x <2 } ini terbatas di atas, sebab bilangan 2
dan sebarang bilangan lebih dari 2 merupakan batas atas dari S. Himpunan ini tidak
mempunyai batas bawah, jadi himpunan ini tidak terbatas di bawah. Jadi, S
merupakan himpunan yang tidak terbatas

Jika sebuah himpunan memiliki sebuah batas atas, maka himpunan tersebut
akan mempunyai tak berhingga batas atas, karena jika u adalah batas atas himpunan
S, maka u+1, u+2, … juga batas atas himpunan S. Berlaku juga untuk batas
bawah, jika sebuah himpunan memiliki sebuah batas bawah, maka himpunan tersebut
akan mempunyai tak berhingga batas bawah, karena jika w adalah batas bawah
himpunan S, maka w−1, w−2, … juga batas bawah himpunan S.
Pada himpunan batas atas S dan himpunan batas bawah S, dipilih masing-
masing satu elemen terkecil dan terbesar. (Lihat Gambar 2.3.1.)
5

Gambar 2.3.1 Supremum S dan Infimum S


Definisi 2.3.2

S subset tak kosong dari ℝ

a. Jika S terbatas diatas, maka batas atas u disebut supremum (batas atas
kecil) dari S , jika memenuhi kondisi berikut :
a) u adalah batas atas dari S
b) jika v adalah sebarang batas atas S, maka u ≤ v.

Ditulis u = sup S

b. Jika S terbatas di bawah, maka suatu bilangan w disebut infimum (batas bawah
terbesar) dari S jika memenuhi kondisi berikut:
a) w merupakan batas bawah S, dan
b) jika t adalah sebarang batas bawah S, maka t ≤ w.

Ditulis w = inf S

Mudah untuk melihat bahwa jika diberikan suatu himpunan S subset dari ℝ,
maka hanya terdapat satu supremum atau supremumnya tunggal.
Bukti
Misalkan u1 dan u2 keduanya merupakan supremum dari S, maka keduanya
merupakan batas atas S. (Definisi 2.3.2 a)
6

Akan dibuktikan bahwa u1=u2


i. Andaikan u1 <u2 , maka dengan menggunakan hipotesis bahwa u2 adalah
supremum dari S, berakibat u1 bukan batas atas dari S. Hal ini bertentangan
dengan u1 batas atas S. Jadi pengandaian salah, haruslah u1=u2 .
ii. Dengan cara yang sama, andaikan u2 <u1 , maka dengan menggunakan
hipotesis bahwa u1 adalah supremum dari S berakibat u2 bukan batas atas
dari S. Hal ini bertentangan dengan u2 batas atas S. Jadi pengandaian salah,
haruslah u1=u2 .
Dari i dan ii disimpulkan bahwa haruslah u1=u2 .
Mudah untuk melihat bahwa jika diberikan suatu himpunan S subset dari ℝ,
maka hanya terdapat satu infimum atau infimumnya tunggal.
Bukti
Misalkan w1 dan w2 keduanya merupakan infimum dari S, maka keduanya merupakan
batas bawah S. (Definisi 2.3.2 b)
Akan dibuktikan bahwa w 1=w 2
i. Andaikan w 1< w2 , maka dengan menggunakan hipotesis bahwa w1 adalah
infimum dari S berakibat w 2 bukan batas bawah dari S. Hal ini bertentangan
dengan w2 batas bawah S. Jadi pengandaian salah, haruslah w1=w2.
ii. Dengan cara yang sama, andaikan w 2< w1 , maka dengan menggunakan

hipotesis bahwa w 2 adalah infimum dari S berakibat w 1 bukan bawah dari


S. Hal ini bertentangan dengan w1 batas bawah S. Jadi pengandaian salah,
haruslah w1=w2.
Dari i dan ii disimpulkan haruslah w 1=w 2 .

Kita dapat periksa bahwa jika u' adalah sebarang batas atas dari himpunan S,
maka
7

sup S ≤ u ’ . Yakni, jika s ≤u' , ∀s ∈ S, maka ¿ S ≤u' . Kita katakan bahwa sup
S adalah batas atas terkecil dari S.
Suatu subset tak kosong S ⊆ ℝ mempunyai empat kemungkinan, yaitu:
a) Mempunyai supremum dan infimum
b) Hanya memiliki supremum
c) Hanya mempunyai infimum
d) Tidak mempunyai infimum dan supremum

Catatan. Jika kita terapkan definisi-definisi di atas pada himpunan kosong ∅, kita
terpaksa menyimpulkan bahwa setiap himpunan bilangan real merupakan batas atas
dari ∅. Andaikan sebuah bilangan u ∈ R bukan batas atas dari himpunan S, sebuah
elemen s0 ∈ S harus ada sedemikian sehingga u < s0. Jika S = ∅, maka tidak terdapat
anggota di S. Jadi setiap bilangan real merupakan batas atas adari himpunan kosong.
Dengan cara yang sama bahwa setiap bilangan real juga merupakan batas bawah dari
himpunan kosong. Ini sepertinya tak mungkin tetapi ini akibat logika dari definisi.
Untuk membuktikan bahwa u = sup S untuk beberapa himpunan bagian tak kosong S
dari ℝ, kita perlu menunjukkan (1) dan (2) dari definisi 2.3.2(a). Ini akan menjadi
petunjuk dalam merumuskan kembali pernyataan ini.

Definisi u=¿ sup S menegaskan bahwa u adalah batas atas S sedemikian sehingga
u ≤ v untuk sebarang v batas atas dari S. Jadi u adalah batas atas terkecil dari S.
Setiap bilangan yang lebih kecil dari u bukan merupakan batas atas dari S. Jadi jika z
¿ u , maka z bukan merupakan batas atas dari S. Akan tetapi untuk menyatakan z
bukan merupakan batas atas dari S berarti ada elemen sz dalam S sedemikian sehingga
z< s z . Sama hanya jika ε > 0, maka u−ε lebih kecil dari u dan dengan demikian
u−ε bukan merupakan batas atas dari S.
Pernyataan mengenai u batas atas dari himpunan S berikut ekuivalen:
a) Jika v adalah batas atas lain dari S, maka u ≤ v,
8

b) Jika z < u, maka z bukan batas atas S


c) Jika z < u, maka terdapat sz ∈ S sedemikian sehingga z < sz
d) Jika ε > 0, maka terdapat sε ∈ S sehingga u – ε < sε
Sehingga kita dapat menyatakan dua rumus alternatif untuk supremum.

Contoh
1. Tunjukkan bahwa |x−a|<ε jika dan hanya jika a−ε < x <a+ ε
Bukti:
Akan dibuktikan:
a. |x−a|<ε → a−ε < x <a+ ε
b. a−ε <x <a+ ε → |x−a|<ε
Jawab:
a. Lihat |x−a|<ε
 Untuk x−a ≥ 0 → |x−a|=x−a<ε
↔ x< a+ ε ... (a)
 Untuk x−a< 0→ |x−a|=a−x <ε
↔ x< a−ε ... (b)
Dari (a) dan (b) diperoleh a−ε < x <a+ ε ... (i)
b. Lihat a−ε < x <a+ ε
↔ x >a−ε dan x< a+ ε
↔ x−a>−ε dan x−a< ε
↔| x−a|< ε ... (ii) (T.2.2.2 c)
Jadi, dari (i) dan (ii) diperoleh |x−a|<ε ↔ a−ε < x <a+ ε

2. Misalkan H = { x ∈ R∨x >0 } . Apakah H mempunyai batas bawah? Apakah


H mempunyai batas atas? Apakah inf H ada? Apakah sup H ada? Jika ada,
tentukanlah inf H dan sup H.
Jawab.
9

a. Karena x > 0 (dengan sendirinya x ≥ 0), ∀x∈ H, maka 0 adalah batas


bawah H.
Jadi, H terbatas di bawah. (Bilangan lain yang lebih kecil dari 0 juga dapat
dibuktikan dengan mudah sebagai batas bawah H).

b. H tidak terbatas di atas.


Andaikan H memiliki batas atas. Misalkan batas atas itu a. Ini berarti
a ≥ x , ∀ x ∈ H . Padahal, terdapat a+1 ∈ H (karena a+1 > a ≥
x > 0) dimana a+1 > a . Kontradiksi dengan a batas atas. Jadi,
pengandaian
salah, haruslah H tak memiliki batas atas.

c. Bagian (a) menyatakan H terbatas di bawah, maka sesuai dengan sifat ke-
lengkapan bilangan real, H memiliki infimum.
d. Sesuai dengan sifat kelengkapan bilangan real, H tidak punya supremum.
e. Klaim 0 = inf H.
Pada bagian (a) sudah ditunjukkan 0 adalah batas bawah H.
j
Tinggal ditunjukkan 0 batas bawah terbesar. Misalkan j > 0. Maka > 0.
2

j j
Sehingga kita bisa memilih ∈ H dimana < j. Sesuai dengan
2 2
teorema, kita simpulkan 0 = inf H.
3. S ⊆R , S ≠ ∅ , terbatas dalam ℝ. Buktikan Sup S= - inf { – s : s ∈ R } !

Bukti

Misalkan T = { – s : s ∈ R}

Dengan sifat kelengkapan, S mempunyai ................................................. dalam R


S
Misalkan u= ¿ , sehingga berlaku .....................................................................

Oleh karena itu - u adalah ........................................................................................... dari T

Dengan sifat kelengkapan, T mempunyai ................................................ dalam R


10

Misalkan l=inf T

Dalam hal ini : u ≤l atau −l ≤u ............................................(1)

Dipihak lain : l≤−s , ∀ s ∈ S sehingga berlaku s ≤−l , ∀ s ∈ S yaitu –l


batas atas dari S dan u ≤−l ............(2)

Dari (1) dan (2) didapat u=−l atau ¿ S=−inf T


11

Anda mungkin juga menyukai