PROGRAM LINIER
SEMESTER 5A MATEMATIKA
DI SUSUN OLEH:
UNIVERSITAS ASAHAN
2022/2023
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini
kami
akan membahas tentang “ Program Linier Pola Minimum ”. Dan juga kami berterima kasih
kepada Ibu Nova Eliza Silaen, M. Si selaku dosen mata kuliah Program Linier di Universitas
Asahan Kisaran.
Makalah ini disusun sebagai tambahan pengetahuan pada mata kuliah Program Linier.
Selain itu, makalah ini juga dapat menambah wawasan kita. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu dan awal sampai akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------------------i
DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------------------------ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN--------------------------------------------------------------------------------2
A. Kesimpulan----------------------------------------------------------------------------------------7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program linear atau pemrograman linear adalah metode untuk memperoleh hasil optimal
dari suatu model matematika yang disusun dari hubungan linear. Program linear adalah kasus
khusus dalam pemrograman matematika.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Kasus Soal Tak Mempunyai Penyelesaian Optimum
2. Kasus Soal Mempunyai Pilihan Penyelesaian Optimum
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Kasus Soal Tak Mempunyai Penyelesaian Optimum
2. Untuk mengetahui Kasus Soal Mempunyai Pilihan Penyelesaian Optimum
3. Untuk mengetahui Kasus Soal Dengan Variabel Tidak Bersyarat Tanda
7
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh – contoh simplek pada sub bab sebelumnya semuanya memberikan penyelesaian
opyimal, tetapi ada pula soal program linear yang tidak mempunyai penyelesaian optimal.
Dua penyebab soal tidak mempunyai penyelesaian optimal adalah:
Perhatikan masalah program linear dengan model matematika seperti di bawah ini
Maksimum :Z = 3x +2y
Hingga memenuhi :
x + y ≤ 10
x + y ≥ 20
x, y≥0
Penyelesaian :
x + y +S 1=10
x + y−S2 + X a=20
7
x + y +S 1=10x + y−S2 + X a=20
dengan , Z =3 x +2 y +0 S 1 +0 S 2−Mxa
Tablo 1
Cj 3 2 0 0 -M
ci xi/xj x Y S1 S2 Xa Bi Ri
0 S1 1 1 1 0 0 10 10
-M Xa 1 1 0 -1 1 20 20
Zj -M -M 0 M -M Z=-20M
Zj-Cj -M-3 -M-2 0 M 0 Z=-20M
Tablo 2
cj 3 2 0 0 -M
ci xi/xj X Y S1 S2 Xa Bi
3 x 1 1 1 0 0 10
-M Xa 0 0 -1 -1 1 10
Zj 3 3 3+M M -M Z=30-10M
Zj-Cj 0 1 3+M M 0 Z=30-10
Pada tablo 2 , Z j −C j ≥ 0 untuk semua j. jadi program sudah optimal dengan
Z=30−10 M dan penyelesaian optimalnya adalah x=10 dan Xa adalah suatu variable
semu, Dengan demikian, penyelesaian tersebut adalah penyelesaian yang tidak layak.
Secara umum apabila suatu tablo sudah memenuhi syarat optimum, tetapi masih
memuat peubah semu dengan nilai positif naka soal asli tidak layak, jadi tidak
mempunyai penyelesaian optimum.
Contoh soal penyelesaian tak terbatas
Mencari p,q tak negative yang memenuhi :
3 p+4 q ≥12
− p+2 q ≤ 8
Dan meminimumkan f =−3 p+q
7
Penyelesaian :
Bentuk standar simpleks dari soal di atas adalah:
3 p+4 q−r +t=12
− p+2 q+ s=8
− p+2 q+ s=8
Tablo 1
Cj -3 1 0 0 M
ci xi/xj p Q r S t Bi Ri
M t 3 4 -1 0 1 12 3
s s -1 2 0 1 0 8 4
Zj 3M 4M -M 0 0 Z=12M
Zj-Cj 3M+3 4M-1 -M 0 0 Z=12M
Tablo 2
Cj -3 1 0 0 M
ci xi/xj p q r S t bi Ri
M q 3/4 1 -1/4 0 1/4 3 4
s s -5/2 0 1/2 1 -1/2 2 -
Zj 3/4 1 -1/4 0 1/4 Z=3
Zj-Cj 15/4 0 -1/4 0 ¼-M Z=3
Tablo 3
7
Cj -3 1 0 0 M
ci xi/xj p Q r S t bi Ri
-3 P 1 4/3 -1/3 0 1/3 4
0 s 0 10/3 -1/3 1 0 12
Zj -3 -4 1 0 -1 Z=-12
Zj-Cj 3M+3 4M-1 -M 0 0 Z=-12
Contoh Soal
Maksimumkan f ( x 1 , x 2 ) =3 x 1 + x 2
Kendala x 1+ 2 x 2 ≤ 20
3 x 1+ x 2 ≤20
x1 , x2 ≥ 0
Penyelesaian:
Bentuk standar masalah tersebut adalah sebagai berikut:
Maksimumkan f ( x 1 , … x 4 )=3 x 1+ x2 +0 x 3 +0 x 4
Kendala: x 1+ 2 x 2 , x 3=20
3 x 1+ x 2 + x 4=20
x1 , x2 , x3 , x4 ≥ 0
7
Tablo 1
Cj 3 1 0 0
Ci xi/xj x1 x2 x3 x4 bi Ri
0 x3 1 2 1 0 20 20
0 x4 3 1 0 1 20 20/3
zj 0 0 0 0 0
zj-cj -3 -1 0 0 0
Tablo 2
Cj 3 1 0 0
Ci xi/xj x1 x2 x3 x4 bi Ri
0 x3 0 5/3 1 -1/3 40/3
3 x1 1 1/3 0 1/3 20/3
zj 3 1 0 1 20
zj-cj 0 0 0 1 20
Tampak bahwa pada table optimalnya, z 2−c 2=0 meskipun x 2 bukan variable
basis. Ini menunjukan alternative atau pilihan penyelesaian yang bias diperoleh dengan
memaksa x 2 untuk menjadi basis.
Tablo 3
Cj 3 1 0 0
Ci xi/xj x1 x2 x3 x4 bi Ri
1 x3 0 1 3/5 -1/5 8
3 x1 1 0 -1/5 2/5 4
zj 3 1 0 1 20
zj-cj 0 0 0 1 20
Tampak bahwa table sudah optimal dengan penyelesaian optimal x 1=4 dan x2 =8.
Perhatikan bahwa pada table di atas juga mengandung alternative penyelesaian karena x 3
bukan merupakan variable basis, tapi c 3−z 3=0. Jika kemudian table diperbaiki lagi
7
dengan cara memaksa x 3 untuk menjadi basis, maka akan diperoleh kembali table optimal
pada table di atas.
Secara umum apabila dalam tablo optimum x p bukan basis dan z p−c p =0, maka ada
pilihan penyelesaian optimum dan dapat ditemukan dengan memasukkan x p ke dalam basis.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=ez-wTGo6T3E