Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROGRAM LINIER

( PROGRAM LINIER POLA MINIMUM )

DOSEN PENGAMPU : NOVA ELIZA SILAEN, M. Si

SEMESTER 5A MATEMATIKA

DI SUSUN OLEH:

1. AYU ARTIKA SARI SIAGIAN (20051017)


2. DILA WATI (20051048)
3. PUTRI DIAH ANDARWATI (20051010)
4. RIYAMA SARI SARAGIH SIDAURUK (20051025)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS ASAHAN

2022/2023

8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini
kami
akan membahas tentang “ Program Linier Pola Minimum ”. Dan juga kami berterima kasih
kepada Ibu Nova Eliza Silaen, M. Si selaku dosen mata kuliah Program Linier di Universitas
Asahan Kisaran.
Makalah ini disusun sebagai tambahan pengetahuan pada mata kuliah Program Linier.
Selain itu, makalah ini juga dapat menambah wawasan kita. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu dan awal sampai akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Kisaran, 4 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------------------i

DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------------------------ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah-------------------------------------------------------------------------1


B. Rumusan Masalah--------------------------------------------------------------------------------1
C. Tujuan----------------------------------------------------------------------------------------------1

BAB II PEMBAHASAN--------------------------------------------------------------------------------2

1. Kasus Soal Tak Mempunyai Penyelesaian Optimum----------------------------------------2


2. Kasus Soal Mempunyai Pilihan Penyelesaian Optimum------------------------------------4

BAB III PENUTUP--------------------------------------------------------------------------------------7

A. Kesimpulan----------------------------------------------------------------------------------------7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program linear atau pemrograman linear adalah metode untuk memperoleh hasil optimal
dari suatu model matematika yang disusun dari hubungan linear. Program linear adalah kasus
khusus dalam pemrograman matematika.

Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan


sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
keuntungan dan meminimumkan biaya. PL banyak diterapkan dalam masalah ekonomi,
industri, militer, social dan lain-lain. PL berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam
dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier
dengan beberapa kendala linier.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Kasus Soal Tak Mempunyai Penyelesaian Optimum
2. Kasus Soal Mempunyai Pilihan Penyelesaian Optimum

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Kasus Soal Tak Mempunyai Penyelesaian Optimum
2. Untuk mengetahui Kasus Soal Mempunyai Pilihan Penyelesaian Optimum
3. Untuk mengetahui Kasus Soal Dengan Variabel Tidak Bersyarat Tanda

7
BAB II

PEMBAHASAN

1. Kasus Soal Tak Mempunyai Penyelesaian Optimum

Contoh – contoh simplek pada sub bab sebelumnya semuanya memberikan penyelesaian
opyimal, tetapi ada pula soal program linear yang tidak mempunyai penyelesaian optimal.
Dua penyebab soal tidak mempunyai penyelesaian optimal adalah:

1. Soal tidak layak


2. Soal layak f mendekati tak hingga yang kemudian disebut tak terbatas.

Contoh soal tidak layak

Perhatikan masalah program linear dengan model matematika seperti di bawah ini

Maksimum :Z = 3x +2y

Hingga memenuhi :

x + y ≤ 10

x + y ≥ 20

x, y≥0

Penyelesaian :

Ubah ke bentuk standar simpleks kendala:

x + y +S 1=10

x + y−S2 + X a=20

dengan z=3 x +2 y+ 0 S 1+ 0 S2 −Mxa

 Untuk relasi≤, peubah pengetat disisipkan dalam bentuk positif, yaitu S1


 Untuk relasi ≥, peubah pengetat disisipkan dalam bentuk negatif, yaitu S2

7
x + y +S 1=10x + y−S2 + X a=20

dengan , Z =3 x +2 y +0 S 1 +0 S 2−Mxa

Tablo 1

Cj 3 2 0 0 -M
ci xi/xj x Y S1 S2 Xa Bi Ri
0 S1 1 1 1 0 0 10 10
-M Xa 1 1 0 -1 1 20 20
Zj -M -M 0 M -M Z=-20M
Zj-Cj -M-3 -M-2 0 M 0 Z=-20M

Tablo 2

cj 3 2 0 0 -M
ci xi/xj X Y S1 S2 Xa Bi
3 x 1 1 1 0 0 10
-M Xa 0 0 -1 -1 1 10
Zj 3 3 3+M M -M Z=30-10M
Zj-Cj 0 1 3+M M 0 Z=30-10
Pada tablo 2 , Z j −C j ≥ 0 untuk semua j. jadi program sudah optimal dengan
Z=30−10 M dan penyelesaian optimalnya adalah x=10 dan Xa adalah suatu variable
semu, Dengan demikian, penyelesaian tersebut adalah penyelesaian yang tidak layak.
Secara umum apabila suatu tablo sudah memenuhi syarat optimum, tetapi masih
memuat peubah semu dengan nilai positif naka soal asli tidak layak, jadi tidak
mempunyai penyelesaian optimum.
Contoh soal penyelesaian tak terbatas
Mencari p,q tak negative yang memenuhi :
3 p+4 q ≥12
− p+2 q ≤ 8
Dan meminimumkan f =−3 p+q

7
Penyelesaian :
Bentuk standar simpleks dari soal di atas adalah:
3 p+4 q−r +t=12
− p+2 q+ s=8

Dan meminimukan f =−3 p+q +0 r +0 s + Mt ( M positif besar )

3 p+4 q−r +t=12

− p+2 q+ s=8

Dan meminimumkan f =−3 p+ p+0 r +0 s+ Mt ( M positif besar )

Tablo 1

Cj -3 1 0 0 M
ci xi/xj p Q r S t Bi Ri
M t 3 4 -1 0 1 12 3
s s -1 2 0 1 0 8 4
Zj 3M 4M -M 0 0 Z=12M
Zj-Cj 3M+3 4M-1 -M 0 0 Z=12M

Tablo 2

Cj -3 1 0 0 M
ci xi/xj p q r S t bi Ri
M q 3/4 1 -1/4 0 1/4 3 4
s s -5/2 0 1/2 1 -1/2 2 -
Zj 3/4 1 -1/4 0 1/4 Z=3
Zj-Cj 15/4 0 -1/4 0 ¼-M Z=3

Tablo 3

7
Cj -3 1 0 0 M
ci xi/xj p Q r S t bi Ri
-3 P 1 4/3 -1/3 0 1/3 4
0 s 0 10/3 -1/3 1 0 12
Zj -3 -4 1 0 -1 Z=-12
Zj-Cj 3M+3 4M-1 -M 0 0 Z=-12

2. Kasus Soal Mempunyai Pilihan Penyelesaian Optimum

Contoh Soal

Selesaikan soal berikut ini dengan metode simpleks

Maksimumkan f ( x 1 , x 2 ) =3 x 1 + x 2

Kendala x 1+ 2 x 2 ≤ 20

3 x 1+ x 2 ≤20

x1 , x2 ≥ 0

Penyelesaian:
Bentuk standar masalah tersebut adalah sebagai berikut:
Maksimumkan f ( x 1 , … x 4 )=3 x 1+ x2 +0 x 3 +0 x 4

Kendala: x 1+ 2 x 2 , x 3=20

3 x 1+ x 2 + x 4=20

x1 , x2 , x3 , x4 ≥ 0

7
Tablo 1

Cj 3 1 0 0
Ci xi/xj x1 x2 x3 x4 bi Ri
0 x3 1 2 1 0 20 20
0 x4 3 1 0 1 20 20/3
zj 0 0 0 0 0
zj-cj -3 -1 0 0 0
Tablo 2

Cj 3 1 0 0
Ci xi/xj x1 x2 x3 x4 bi Ri
0 x3 0 5/3 1 -1/3 40/3
3 x1 1 1/3 0 1/3 20/3
zj 3 1 0 1 20
zj-cj 0 0 0 1 20

Tampak bahwa pada table optimalnya, z 2−c 2=0 meskipun x 2 bukan variable
basis. Ini menunjukan alternative atau pilihan penyelesaian yang bias diperoleh dengan
memaksa x 2 untuk menjadi basis.
Tablo 3

Cj 3 1 0 0
Ci xi/xj x1 x2 x3 x4 bi Ri
1 x3 0 1 3/5 -1/5 8
3 x1 1 0 -1/5 2/5 4
zj 3 1 0 1 20
zj-cj 0 0 0 1 20

Tampak bahwa table sudah optimal dengan penyelesaian optimal x 1=4 dan x2 =8.
Perhatikan bahwa pada table di atas juga mengandung alternative penyelesaian karena x 3
bukan merupakan variable basis, tapi c 3−z 3=0. Jika kemudian table diperbaiki lagi

7
dengan cara memaksa x 3 untuk menjadi basis, maka akan diperoleh kembali table optimal
pada table di atas.

Secara umum apabila dalam tablo optimum x p bukan basis dan z p−c p =0, maka ada
pilihan penyelesaian optimum dan dapat ditemukan dengan memasukkan x p ke dalam basis.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dua penyebab soal tidak mempunyai penyelesaian optimal adalah:

1. Soal tidak layak


2. Soal layak f mendekati tak hingga yang kemudian disebut tak terbatas.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.youtube.com/watch?v=ez-wTGo6T3E

Anda mungkin juga menyukai