Anda di halaman 1dari 47

KISI KISI WAWANCARA

Nama Peneliti : Riyanto

NIM : 13160016

Judul Tesis : Peranan Pembinaan Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan

Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keberagamaan Bagi

Pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Variabel Penelitian : Menanamkan nilai nilai Kebergamaan Bagi Pegawai

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

RESPONDEN

Pimpinan : Drs. H. Aries Sudarly Yusuf, Sekretaris BPH

: Drs. Ahmad Muslih, M.Si, Ketua BP3DI

Dosen AIK : Ustd. Rohmadi, M.PI, Sekretaris BP3DI

Pegawai : Rizal Arifin, M.Si.,M.Sc., P.h.D

No Indikator Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian Untuk Responden Pimpinan, Dosen dan

Karyawan

1 Untuk mendiskripsikan 1. Apakah yang melatar belakangi diadakan

bagaimana pelaksanaan pembinaan AIK bagi pegawai ?

pembinaan Al-Islam dan 2. Apakah tujuan di laksanakan pembinaan

Kemuhammadiyahan AIK bagi pegawai dikampus?

3. Apakah pembinaan AIK selama ini sudah

sesuai dengan tujuan yang diharapkan ?

4. Program kedepan apakah yang akan

[1]
dijalankan untuk memperkuat lagi

pembinaan AIK ?

5. Bagaimanakah proses pembinaan untuk

calon pegawai baru kontrak dan pegawai

tetap?

2 Bagaimana Cara/Metode 1. Bagaimanakah penggunaan metode yang

Menanamkan nilai-nilai tepat untuk pembinaan AIK agar sesuai

keberagamaan dengan tujuan kususnya dalam bidang

akhlaq, aqidah?

2. Bagaimanakah penggunaan metode yang

tepat untuk pembinaan AIK agar sesuai

dengan tujuan kususnya dalam ibadah,

muamalah dan berorganisasi?

3. Apakah masukan / saran kepada pimpinan

atau pegawai terkait dengan pembinaan

AIK agar dalam pembinnnan ini sesuai

dengan harapan ?

4. Apakah kendala kendala yang dihadapi

dalam pembinana AIK selama ini?

5. Bagaimana perbedaan dan kesamaan dalam

proses penanaman nilai-nilai keberagamaan

kepada pegawai dan mahasiswa ?

3 Bagaimana peran 1. Bagaimana caranya menujukkan komitmen

[2]
pembinaan Al-Islam dan tindakan dalam mempertahankan dan

Kemuhammadiyahan memperbaiki aqidah / keyakinan kepada

dalam menanamkan nilai- Allah SWT ? (Bidang Aqidah)

nilai keberagamaan 2. Bagaimanacara yang dilakukan untuk

memperkuat akhlaq kita kepada sesama

manuasi dan alam sekitar kita ? (Bidang

Akhlaq)

3. Bagaimana cara menunjukkan komitmen

tindakan dari kalimat syahadat yang

Saudara ucapkan ? (Bidang Ibadah)

4. Seberapakah besar pengaruh pembinaan

AIK dalam prakterk beribadah dalam

kehidupan sehari-hari ? (Bidang Ibadah)

5. Bagaimana caranya membangun hubungan

kerja yang baik dengan sesama rekan,

bawahan, dan atasan ? (Bidang

Muamalah)

6. Bagaimana cara menujukkan komitmen

tindakan dalam ber-Muhammadiyah ?

(Berorganisasi)

[3]
LANDASAN TEORI PENELITIAN WAWANCARA

a. Dalam Bidang Aqidah

1) Setiap warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan

kesadaran imani berupa tauhid kepada Allah Subhanahu Wata'alayang

benar, ikhlas, dan penuh ketundukkan sehingga terpancar sebagai lbad

ar-rahmanyang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi

mukmin, muslim, muttaqin, dan muhsin yang paripurna.

2) Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadikan imandan tauhidsebagai

sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari keimanan

berdasarkan tauhid itu, dan tetap menjauhi serta menolak syirk, takhayul,

bid'ah, dan khurafat yang menodai iman dan tauhid kepada Allah

Subhanahu Wata'ala.

b. Dalam Bidang Akhlaq

1) Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku Nabi

dalam mempraktikkan akhlaq mulia, sehingga menjadi uswah

hasanahyang diteladani oleh sesama berupa sifat sidiq, amanah, tabligh,

dan fathanah.

2) Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidup

harus senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlasdalam wujud

amalamal shalih dan ihsan, serta menjauhkan diri dari perilaku riya’,

sombong, ishraf, fasad, fahsya, dan kemunkaran.

3) Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk menunjukkan akhlaq yang

mulia (akhlaq al-karimah) sehingga disukai/diteladani dan menjauhkan

[4]
diri dari akhlaq yang tercela (akhlaq al-madzmumah) yang membuat

dibenci dan dijauhi sesama.

4) Setiap warga Muhammadiyah di mana pun bekerja dan menunaikan

tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari harus benar-benar

menjauhkan diri dari perbuatan korupsi dan kolusi serta praktik-praktik

buruk lainnya yang merugikan hak-hak publik dan membawa kehancuran

dalam kehidupan di dunia ini.

c. Dalam Bidang Ibadah

1) Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa membersihkan

jiwa/hati ke arah terbentuknya pribadi yang mutaqqin dengan beribadah

yang tekun dan menjauhkan diri dari jiwa/nafsu yang buruk, sehingga

terpancar kepribadian yang shalih yang menghadirkan kedamaian dan

kemanfaatan bagi diri dan sesamanya.

2) Setiap warga Muhammadiyah melaksanakan ibadah mahdhah dengan

sebaik-baiknya dan menghidup suburkan amal nawafil (ibadah sunnah)

sesuai dengan tuntunan Rasulullah serta menghiasi diri dengan iman

yang kokoh, ilmu yang luas, dan amal shalih yang tulus sehingga

tercermin dalam kepribadian dan tingkah laku yang terpuji.

d. Dalam Bidang Mu’amalah Duniawiyah

1) Setiap warga Muhammadiyah harus selalu menyadari dirinya sebagai

abdi dan khalifah di muka bumi, sehingga memandang dan menyikapi

kehidupan dunia secara aktif dan positif serta tidak menjauhkan diri dari

[5]
pergumulan kehidupan dengan landasan iman, Islam, dan ihsan dalam

arti berakhlaq karimah.

2) Setiap warga Muhammadiyah senantiasa berpikir secara burhani, bayani,

dan irfani yang mencerminkan cara berpikir yang Islami yang dapat

membuahkan karya-karya pemikiran maupun amaliah yang

mencerminkan keterpaduan antara orientasi habluminallah dan

habluminannas serta maslahat bagi kehidupan umat manusia.

3) Setiap warga Muhammadiyah harus mempunyai etos kerja Islami,

seperti: kerja keras, disiplin, tidak menyia-nyiakan waktu, berusaha

secara maksimal/optimal untuk mencapai suatu tujuan.

e. Kehidupan Bidang Berorganisasi

1) Persyarikatan Muhammadiyah merupakan amanat umat yang didirikan

dan dirintis oleh K.H. Ahmad Dahlan untuk kepentingan menjunjung

tinggi dan menegakkan Agama Islam sehingga terwujud masyarakat

Islam yang sebenarbenarnya, karena itu menjadi tanggungjawab seluruh

warga dan lebih-lebih pimpinan Muhammadiyah di berbagai tingkatan

dan bagian untuk benar-benar menjadikan organisasi (Persyarikatan) ini

sebagai gerakan da'wah Islam yang kuat dan unggul dalam berbagai

bidang kehidupan.

2) Setiap anggota, kader, dan pimpinan Muhammadiyah berkewajiban

memelihara, melangsungkan, dan menyempurnakan gerak dan langkah

Persyarikatan dengan penuh komitmen yang istiqamah, kepribadian yang

mulia (shidiq, amanah, tabligh, dan fathanah), wawasan pemikiran dan

[6]
visi yang luas, keahlian yang tinggi, dan amaliah yang unggul sehingga

Muhammadiyah menjadi gerakan Islam yang benar-benar menjadi

rahmatan lil `alamin.

3) Dalam menyelesaikan masalah-masalah dan konflik-konflik yang timbul

di Persyarikatan hendaknya mengutamakan musyawarah dan mengacu

pada peraturan-peraturan organisasi yang memberikan kemaslahatan dan

kebaikan seraya dijauhkan tindakan-tindakan anggota pimpinan yang

tidak terpuji dan dapat merugikan kepentingan Persyarikatan.

4) Menggairahkan ruh al Islam dan ruh al jihad dalam seluruh gerakan

Persyarikatan dan suasana di lingkungan Persyarikatan sehingga

Muhammadiyah benar-benar tampil sebagai gerakan Islam yang

istiqamah dan memiliki ghirah yang tinggi dalam mengamalkan Islam.

5) Setiap anggota pimpinan Persyarikatan hendaknya menunjukkan

keteladanan dalam bertutur-kata dan bertingkahlaku, beramal dan

berjuang, disiplin dan tanggungjawab, dan memiliki kemauan untuk

belajar dalam segala lapangan kehidupan yang diperlukan.

6) Dalam lingkungan Persyarikatan hendaknya dikembangkan disiplin tepat

waktu baik dalam menyelenggarakan rapat-rapat, pertemuan-pertemuan,

dan kegiatankegiatan lainnya yang selama ini menjadi ciri khas dari etos

kerja dan disiplin Muhammadiyah.

7) Dalam acara-acara rapat dan pertemuan-pertemuan di lingkungan

persyarikatan hendaknya ditumbuhkan kembali pengajian-pengajian

singkat (seperti Kuliah Tujuh Menit) dan selalu mengindahkan waktu

[7]
shalat dan menunaikan shalat jama'ah sehingga tumbuh gairah

keberagamaan yang tinggi yang menjadi bangunan bagi pembentukan

kesalihan dan ketaqwaan dalam mengelola Persyarikatan.

8) Para pimpinan Muhammadiyah hendaknya gemar mengikuti dan

menyelenggarakan kajian-kajian keislaman, memakmurkan masjid dan

menggiatkan peribadahan sesuai ajaran Al-Quran dan Sunnah Nabi, dan

amalanamalan Islam lainnya.

9) Wajib menumbuhkan dan menggairahkan perilaku amanat dalam

memimpin danmengelola organisasi dengan segala urusannya, sehingga

milik dan kepentinganPersyarikatan dapat dipelihara dan dipergunakan

subesar-besarnya untukkepentingan da'wah serta

dapatdipertanggungjawabkan secara organisasi.

10) Setiap anggota Muhammadiyah lebih-lebih para pimpinannya hendaknya

jangan mengejar-ngejar jabatan dalam Persyarikatan tetapi juga jangan

menghindarkan diri manakala memperoleh amanat sehingga jabatan dan

amanat merupakan sesuatu yang wajar sekaligus dapat ditunaikan dengan

sebaik-baiknya, dan apabila tidak menjabat atau memegang amanat

secara formal dalam organisasi maupun amal usaha hendaknya

menunjukkan jiwa besar dan keikhlasan serta tidak terus berusaha untuk

mempertahankan jabatan itu lebih-lebih dengan menggunakan cara-cara

yang bertentangan dengan akhlaq Islam.

[8]
11) Setiap anggota pimpinan Muhammadiyah hendaknya menjauhkan diri

dari fitnah, sikap sombong, ananiyah, dan perilaku-perilaku yang tercela

lainnya yang mengakibatkan hilangnya simpati dan kemuliaan hidup

yang seharusnya dijunjung tinggi sebagai pemimpin.

12) Dalam setiap lingkungan Persyarikatan hendaknya dibudayakan tradisi

membangun imamah dan ikatan jamaah serta jam'iyah sehingga

Muhammadiyah dapat tumbuh dan berkembang sebagai kekuatan

gerakan da'wah yang kokoh.

13) Dengan semangat tajdid hendaknya setiap anggota pimpinan

Muhammadiyah memiliki jiwa pembaru dan jiwa da'wah yang tinggi

sehingga dapat mengikuti dan memelopori kemajuan yang positif bagi

kepentingan `izzul Islam wal muslimin (kejayaan Islam dan kaum

muslimin dan menjadi rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi alam semesta).

14) Setiap anggota pimpinan dan pengelola Persyarikatan di manapun

berkiprah hendaknya bertanggungjawab dalam mengemban misi

Muhammadiyah dengan penuh kesetiaan (komitmen yang istiqamah) dan

kejujuran yang tinggi, serta menjauhkan diri dari berbangga diri

(sombong dan ananiyah) manakala dapat mengukir kesuksesan karena

keberhasilan dalam mengelola amal usaha Muhammadiyah pada

hakikatnya karena dukungan semua pihak di dalam dan di luar

[9]
Muhammadiyah dan lebih penting lagi karena pertolongan Allah

Subhanahu Wata'ala.

15) Setiap anggota pimpinan maupun warga Persyarikatan hendaknya

menjauhkan diri dari perbuatan taqlid, syirik, bid'ah, tahayul dan

khurafat.1

16) Pimpinan Persyarikatan harus menunjukkan akhlaq pribadi muslim dan

mampumembina keluarga yang Islami.

1
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah,Yogyakarta: SuaraMuhammadiyah,2010.

[10]
LAMPIRAN II

Daftar Pertanyaan dan Transkrip Jawaban Responden Penelitian

1. Responden : Drs. H. Aries Sudarly Yusuf

Jabatan: Sekretaris Badan Pembina Harian

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Apakah program Ya masih dalam proses, karena ketuntasan untuk

pembinan Al-Islam dan mencapai sebuah target pembinaan itu selama ini

Kemuhammadiyahan belum terukur, sementara ini belum ada

yang dilakukan selama pembakuan kurikulum, kita belum bisa

ini sudah sesuai dengan mewujudkan sesuai dengan tujuan menurut

tujuan dan harapan ? Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.

Jelaskan! Tugas Badan Pembina Harian itu wilayahnya

hanya pembinaan Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan saja tidak sampai pada

wilayah yang lain. sedangkan untuk

pembinaan/pengembangan akademik sudah ada

pembinaan tersendiri.

2. Bagaimanakah menurut Bahwa aturankan terkait pelaksanaan hari raya

BPH jika ada pegawai Idul Adha 1437 Hijriyah sudah di terbitkan di

yang tidak mengikuti sosialisasikan, sudah sampaikan pada sasaran

Intruksi Pimpinan Pusat mulai Pimpinan Wilayah sampai dengan

Muhammadiyah, contoh Pimpinan Ranting. Menurut Anggaran Dasar dan

[1]
kasus pada saat pentuan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah kita

hari raya yang Idul harus taat kepada kebijakan yang ditentukan

Adha/Fitri yang pimpinan di atasnya. Oleh karena itu kebijakan

terkadang yang di keluarkan oleh Pimpinan Pusat

Muhammadiyah berbeda Muhammdiyah maka seharusnya semua

dengan keputusan tingkatan yang ada di persyarikatan itu sampai

pemerintah dan ormas pada level pimpinan Ranting dan orang

lain? muhammadiyah yang berada di amal usaha

(pegawai) harus sami’na wa’atokna, dan tidak

perlu beri penjelasan terlalu detail karena itu

kebijakan terkait dengan AD ART mestinya itu

adalah pegawai mentaatinya, bahwa sudah

tersosialisasikan itu aturan, lalu ada pelanggaran,

itu tetap namanya pelanggaran terhadap etika

berorganisasi. Jika Pimpinan Pusat

mengeluarkan suatu keputusan/instruksi maka

tidak usah mengkritis kebijakan Pimpinan Pusat

itu betul atau salah, tapidilaksanakan saja sambil

belajar dasar/dalil kebijakan, dan anggap saja itu

dengan prinsip berijtihad yaitu jika salah pahala

satu dan benar pahalanya dua.

[2]
3. Bagaimana caranya Sesuai dengan statuta bahwa pelaksana

untuk menjaga kebijakan pembinaan AIK adalah BP3DI. Maka,

kesinambungan / jika di lapangan terjadi ketidak lancaran dalam

berjalannya terus program-program pembinaan, itu persoalannya

program-program menjadi tanggung jawab BP3DI, bagaimana

pembiasaan pembinaan manajamennya. Seharusnya berusaha agar

yang telah di program itu berjalan lancar sehingga tercapai

instruksikan oleh sebuah tujuan yang diinginkan. Saya melihat

pimpinan ? selama ini BP3DI sudah berbuat semaksimal

mungkin untuk mensukseskan program-program,

hanya saja jika terjadi persoalan-persoalan yang

muncul atau belum sesuai dengan tujuan itu

perlu untuk dievaluasi kegiatannya dan di

sempurnakannya.

4. Bagaimanakah cara Untuk Aqidah, muamalah dan khusus ibadah

pembinaan untuk pembinaannya disesuaikan dengan target yang

memperkuat Aqidah, disesuaikan kurikulumnya. Lalu persoalan-

ibadan dan muamalah persoalan yang lain itu sudah tercakup dalam

bagi pegawai Universitas kisi-kisi / kurikulum. hanya barang kali

Muhammadiyah kesempurnaan pelaksanaan yang perlu ditinjau

Ponorogo? pelaksanaannya untuk mengukur keberhasilan

dari apa yang dilakukan oleh BP3DI. Untuk itu

[3]
perlu adanya semacam evaluasi, artinya secara

regulasi ibadah praktis itu suatu saat pegawai

perlu diukur supaya ada kewibawaan materi ini

peningkatan/ syarat kenaikan gaji berkala,

kenaikan kepangkakatn dan lain sebainya. Waktu

seperti bisa dijadikan semangat mengevaluasi

pembinaan AIK, jika tidak di lakukan akan

kurang semangat dan kurang wibawa, rencana

selama ini sudah lama, hanya saat

pelaksanaannya yang perlu di evakuasi

5. Bagaimanakah cara Sudah menjadi keputusan bahwa dalam rangka

pembinaan untuk untuk meningkatkan pemberdayaan pegawai

memperkuat bidang yang bertempat di ranting dan cabang itu

keorganisasian pegawai ? hendaknya Majelis Kader perlu komunikasi

dengan pimpinan amal usaha, artinya amal usaha

yang mempunyai pegawai yang berdomisili

seharusnya menyerahkan inilah pegawai AUM

yang harus dilibatkan di dalam persyarikatan

baik diranting maupun di cabang. Ini dulu pernah

dicoba hanya kontinyuitas yang barang kali perlu

digalak agar itu lebih efektif, dan andaikan ada

sdesa yang tidak ada Muhammadiyahnya

bergabung dengan ranting terdekat, maka tidak

[4]
ada alasan untuk tidak aktif di Muhammadiyah.

6. Bagaimanakah harapan Seluruh pegawai seharusnya berperan aktif

kepada para pegawai untuk mengikuti program - program pembinaan

terhadap program Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, jangan

pembinan yang sampai ada pegawai tidak mengikuti pembinaan

dilakukan oleh tersebut, dengan harapan pegawai yang ada di

Universitas Amal Usaha Muhammadiyah di Universitas

Muhammadiyah Muhammadiyah Ponorogo ini betul betul

Ponorogo ? berdaya guna, jangan hanya mencari

penghidupan di Muhammadiyah, seharusnya

menghidup-hidupi Muhammdiyah. Maka kalau

hanya jadi pegawai saja maka sudah sesuai

dengan apa yang di sindir oleh pendiri KH.

Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah,

kemudian kalau terjadi seperti itu pimpinan amal

usaha harus tegas untuk mengambil kebijakan.

Seharusnya para pegawai itu juga

[5]
2. Responden : Ustd. Rohmadi, M.PI

Jabatan : Sekretaris BP3DI Universitas Muhammadiyah Ponorogo

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Apakah program Secara umum kegiatan pembinaan sudah

pembinan Al-Islam dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan, akan

Kemuhammadiyahan tetapi masih ada beberapak yang belum sesuai

yang dilakukan selama dengan harapan dan masih banyak kekurangan,

ini sudah sesuai dengan terutama dalam pembinaan belum mempunyai

tujuan dan harapan ? kurikulum yang jelas tentang program

Jelaskan! pembinaan itu sehinggga pada periode ini kita

akan berusaha tuntaskan pembuatan pedoman

yang terkait pembinaan pegawai dan pegawai

dan lain sebagainya.

2. Bagaimanakah harapan Harapan dari BP3DI untuk pegawai adalah

kepada para pegawai supaya para pegawai selalu untuk aktif dari

terhadap program program-program pembinaan yang dilaksanakan.

pembinan yang Paling tidak karena setiap untuk prajabatan ada

dilakukan oleh wawasan pembinaan AIK disitu pegawai ada

Universitas kesadaran pribadi merasa perlu mengaih apa

Muhammadiyah yang susah dapat dari dari kampus ini dari sisi

[6]
Ponorogo ? Rohaniah/Spiritual dan dari segi financial

semakain lama semakin tambah.

3. Apakah masukan / saran Dalam tataran pelaksanaan untuk mencapai

kepada pimpinan atau tujuan seperti yang tercantum di atas perlu ada

pegawai terkait dengan sebuah kebernaian kebijakan dari pimpinan,

pembinaan AIK agar maksudnya adalah adanya sebuah kebijakan

dalam pembinaan ini yang baku/berstandart yang tertuang dalam

sesuai dengan harapan ? sebuah aturan, kurikulum misalkan bahwa arah

kedepan dalam hal penguasaai nilai-nilai

keberagamaan pegawai Amal Usaha

Muhammaidyah harus dijadikan apa. Maka kalau

tingkat perguruan tinggi / kampus kebijakan itu

seharusnya datang dari Majelis Diktilitbang PP

Muhammadiyah. Majelis Dikti itu dari kampus

Universitas Muhammadiyah Ponorogo ini

menginginkan dalam hal

Kemuhammadiyahannya seperti apa. Itu yang

kita butuhkan. Masalahnya adalah aturannya

sampai hari ini belum ada jadi kita semua masih

harus menyusun sendiri dan dilaksanakan

sendiri. Pimpinan menyuruh untuk menyusun

maka idealnya adalah aturannya sudah ada dan

tinggal melaksanakannya saja.

[7]
4. Apakah kendala kendala Pengaturan waktu pertemuan, untuk dosen

yang dihadapi dalam terlalu sibuk. Para pegawai itu butuh apa tidak.

pembinana AIK selama Semua pelaksana itu butuh untukmelaksanaknitu

ini? karena amanat dari pimpinan semua butuh untuk

karyawan seharusnya relative bisa karena

waktunya konstan.

5. Bagaimanakah cara Memperkuat program yang sudah berjalan yaitu

pembinaan untuk program mengaji dan kegiatan-kegiatan lainnya

memperkuat bidang yang sudah berjalan, kemudian meningkatkan

keorganisasian pegawai ? program pembinaan untuk pegawai secara

berkala dari dari Pimpinan Pusat maupun

Wilayah Muhammadiyah dan kegiatan kegiatan

di bulan Ramadhan. Kedepan akan dibuatkan

kurikulum yang jelas dari situlah peta yang ada

(kurikulum) akan dilaksanakan. Contoh gerakan

ngaji yang sudah berjalan akan ditambah

pelatihan makhrojul huruf, tahfidz, selama ini

ngaji saja yang belumi badah praktis, ada yang

sifatnya rutin atau berkala yang rutin dari BPH

dan BP3DI, pimpinan Univeristas sedangkan

yang berkalan dari Pimpinan Pusat / Pimpinan

[8]
wilayah Muhammadiyah.

6. Bagaimana Perbedaan Untuk mahasiswa lebih mudah karena ada

Pembinanan AIK untuk kegiatan baitul arqom dan sertifikasi, karena itu

mahasiswa dan para masih merupakan tuntutkan pelajaran, mereka

pegawai ? lebih mudah melakukan itu. Kesamaam untuk

materi pemula relative sama yaitu untuk

pembinaan baca al-quran dan Ibadah praktis.

7. Bagaimanakah cara Metode yang tepat yang digunakan adalah

pembinaan untuk dengan cara pengelompokan kecil kecil atau

memperkuat bidang istilahnya halaqoh, yang berbentuk satu

akhidah pegawai ? kelompok pembinaan yang terdiri dari 6 sampai

dengan 16 peserta, dan di tindaklanjuti di banyak

sisi diantaranya diagendakan untuk pertemuan

rutin, dibuat materi ada silabusnya, programnya

ada sepanjang tahun, dan program-program

tersebut disiapkan untuk jangka panjang.

Kemudian para pembinanya juga harus ada

pembinaan lagi biar pembinanya tidak merasa

baik sendiri.

8. Bagaimanakah cara Dalam kelompok kelompok tersebut polanya

pembinaan untuk dibuat pertemuan rutin dan setiap kelompok

memperkuat bidang tersebut ada yang dituakan, dari situ ada yang

akhlaq pegawai ? bisa menjadi teladan dari banyak hal diantaranya

[9]
dari sisi bicaranya, penampilan dan akhlaq yang

dapat ditiru. Maka dengan metode seperti itu

akan memunculkan kedekatan emosional

dianatara pegawai bisa terwujud dan terkendali

sehingga dalam bidang Akhlaq pegawai ini bisa

terbina dengan keteladanan”

9. Bagaimanakah cara Dalam bidang ini model pembinaanya pun sama

pembinaan untuk . Hanya saja setiap pertemuan membahas /

memperkuat bidang berdiskusi masalah ibadah terutama dibanyak

Ibadah pegawai ? kasus kasus yang sering terjadi. Selain itu ada

diskusi dan ditanyakan sifatnya nonformal / atau

diluar waktu yang telah di tentukan. Tentunya

yang ditekankan adalah menyampaikan pokok

masalah ibadah, kemudian cara lain adalah

dengan model pertemuan rutin ada pembinanya

dan ditukarkan kelompok satu dengan kelompok

lainnya. Sehingga kalau metodenya hanya

ceramah rutin akan menyebabkan kebosanan

sehingga peserta malas untuk menghadirinya,

dan jika ada yang melakukan himbauan tulisan

seperti pemasangan stiker dan lainnya itu hanya

terapi kejut sajalah yang manfaatnya tidak akan

lama.

[10]
10. Bagaimanakah cara Dalam bidang muamalah / pergaulan sehari-hari

pembinaan untuk terutama sesama pegawai Universitas

memperkuat bidang Muhammadiyah Ponorogo, menurut saya model

Muamalah pegawai ? khusus pembinananya adalah dengan penilaian

formal, yang nilai tersebut tercantum dalam

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3),

yang nilai tersebut berdasarkan hasil penialian

dari atasan langsung, teman sejawat dan diri

sendiri. Dengan begitu hasilnya akan dapat

digunakan sebagai dasar untuk menetukan

pembinana selanjutnya .

11. Bagaimanakah cara Pegawai harus aktif dalam program-program

pembinaan untuk pembinaan di kampus, pegawai harus terlibat

memperkuat bidang diamal struktur persyarikatan Muhammadiyah

keorganisasian baik di dalam cabang ranting dan ortom

Muhammadiyah pegawai Muhammadiyah. Program pelibatan tersebut

? terukur dan tersistem bukan hanya tercantum

dalam surat tugas / surat keputusan

dipersyarikatan saja.akan tetapi harus di monitor

aktif dan tidaknya dalam kegiatan tersebut.

Untuk awal-awal pegawai baru minimal tahun

pertama kontrak pertama seandainya pegawai

hanya terdaftar dalam struktur kepengurusan dan

[11]
aktif dalamkegiatanpembinana dikampus

mungkin tidak masalah, seperti mencari

sertifikat baca Al-Qur’an dan lain sebagainya.

3. Responden : Rizal Arifin, M.Si., M.Sc,. P.h.D

Jabatan : Pegawai Universitas Muhammadiyah Ponorogo

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana caranya Pembinaan dari unmuh sendiri, juga belajar dari

menujukkan komitmen buku buku Aqidah, mendengarkan pengajian-

tindakan dalam pengajian dan lain sebagainya.

mempertahankan dan

memperbaiki aqidah /

keyakinan kepada Allah

SWT ?

2. Bagaimana cara Pasti butuh pemahaman/pengetahuan apa makna

menunjukkan komitmen syahabat itu, mencontoh para ulama sahabat nabi

tindakan dari kalimat dan para sahabat nabi dengan cara itu kita belajar

syahadat yang Saudara dari apa yang mereka lakukan / orang orang yang

ucapkan ? mempunyai keimana lebih kuat dari pada kitya.

Tentu dengan irubelajarapa yang mereka lakukan

dan kita aplikasikan dalam kehidupan kita

sehari-hari

3. Seberapakah besar Ada beberapa yang memang sangat membantu,

pengaruh pembinaan salah satunya dengan belajar Al-Qur’an

[12]
AIK dalam prakterk bersama-sama, khusunya membaca Al-Qur’an

beribadah dalam dengan baik dan benar karena Al-Quran itu

kehidupan sehari-hari ? intinya merupakan petunjuk dari Allah SWT

bagi untuk umat manusia yang tertuang disitu

semuanya. Karenanitu emnjadiwajib bagi kita

untukmempelajari Al-Qur’an dengan baik dan

benar.

4. Bagaimana caranya Saya kira selama ini yang kita lakukan juga

membangun hubungan sudah cukup baik artinya kita tidak memandang

kerja yang baik dengan apakah atasan dan bawahan ketika kita sama-

sesama rekan, bawahan, sama belajar tentang Al-Islam dan

dan atasan ? Kemuhammadiyahan contohnya tentang belajar

Al-Qur’an.

5. Bagaimana cara Di Universitas Muhammadiyah Ponorogo sendiri

menujukkan komitmen saya kita tidak sulit untuk melakukan

tindakan dalam ber- berkomitmen bermuhammadiyah, mungkin yang

Muhammadiyah ? sulit adalah ketika kembali kampung kita

mungkin disana banyak yang amalan-amalan

masyarakat tidak sesuai dengan prinsip

Muhammadiyah dan sebagianya. kita harus

menyikapinya dengan bijaksana jika perlu

menjelaskan kita menjelaskan dengan cara yang

baik.

[13]
6. Bagaimanakah metode Metode pembelajaran saya kira yang selama ini

pengajaran/pembinaan sudah berjalan juga sudah cukup bagus yang

yang tepat itu? kedepannya bisa dikelas-kelaskan. Karena ada

beberapa orang yang sudah tingakatnnya tinggi,

kemampuannnya menengah, rendah berdasarkan

kelas-kelas.

7. Apa masukan kepada Dalam belajar baca Al-Qur’an sebaiknya

pengelola yang terkait dikelompokkan berdasarkan kemampuan orang

dengan pembinaan AIK? kelompok, lanjutan-lanjutannya bisa bisa bareng-

bareng hasilnya lebih baik, sehingga tidak ada

yang minder.

[14]
4. Responden : Drs. Ahmad Muslih, M.Si

Jabatan : Kepala BP3DI Universitas Muhammadiyah Ponorogo

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Apakah yang Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

melatarbelakangi itu dilaksanakan bagi pegawai karena

Pembinaan Al-Islam dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo adalah

Kemuhammadiyahan itu bagian dari amal usaha Muhammadiyah yang

dilaksanakan bagi digunakan sebagai sarana dakwah sehingga,

pegawai ? semua pegawai yang ada di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo itu apa yang

dilakukan didalam dan diluar kampus itu adalah

bagian dari sarana dakwah. Oleh karena itu harus

dilakukan pembinaan supaya mereka mengetahui

tentang hakekat Muhammadiyah mengetahui

tugas dan tanggung jawab sebagai pegawai

Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

persyarikatan Muhammadiyah. dengan harapan

apa yang dilakukan pegawai di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo ini sejalan dengan

visi dan misi Muhammadiyah

2. Bagaimanakah Masih banyak pegawai Universitas

[15]
model/cara pembinaan Muhammadiyah Ponorogo yang belum

menanamkan nilai-nilai mengetahui secara jelas tentang apa

keberagamaan bagi para Muhammadiyah, karena mereka pada saat

pegawai? perekrutan diambil dari bervariasi latar belakang

yang berbeda-beda dengan pertimbangan

penerimaan yang di utamakan berdasarkan

kebutuhan dan profesional. Maka tugas kita

bagimana professional itu kemudian bisa

diimbangi dengan ruhul jihad. Jadi siapapun

mereka yang memimpim kampus ini dengan

memiliki ruhul jihad / perjuangan dan juga

profesionAl harapan atau tujuan dari kampus ini

dan persyarikatan bisa tercapai.”

3. Bagaimanakah Pembinanan yang sudah ada bagi pegawai

model/cara pembinaan kontrak adanya pembinaan Al-Islam dan

AIK bagi para pegawai? Kemuhammadiyahan secara mendalam yang

dilaksanakan dengan formal yaitu pada saat

diterima menjadi pegawai (prajabatan) dan

wawancara komitmen Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan pada saat akan

memperbarui kontrak, diharapkan dengan

kegiatan itu ketika pegawai tersebut disini sesuai

dengan visi dan misi Muhammadiyah. Untuk

[16]
pegawai lama / pegawai tetap pernah diadakan

kegiatan pembaharuan komitmen dan Al-Islam

dan Kemuhammadiyahan, yang tujuannaya

adalah para pegawai tersebut agar mempunyai

komitmen dan semangat untuk mengembangkan

komitmen bekerja dan nilai-nilai Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan.

4. Program apa yang yang Kemudian dalam waktu yang dekan ini akan

akan dilaksankan untuk segera didirikan di dirikan Ranting

mengembangkan pola Muhammadiyah dan Aisyiyah yang ada di

pembinana AIK ? Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dengan

adanya ranting baru tersebut dapat digunakan

sebagai media silaturahim terutama untuk

mereka yang belum aktif di Muhammadiyah dan

Aisyiyah di tempat tingggalnya masing-masing.”

[17]
ITDRIIA ACAf,A
WAWANCA&\ PENf,LTTIAN

Pada han ini Selsa,26.lmui 2016 yog beitenpol di Kmtor UniveNilas


Muharnadiyah Ponoroso ielan dihkenakan wawancaB untuk nelenetrpi dall
bahan pmelilian utuk penleleeian iug6 akhn (Bis) yang berjudul
'?etM" Pe hihdan,4] hlntu t)u Ketuhdnndiythd, Doinn Mena"a kan
Nilai-Nilaj KeberuAanaah tsd9i PeAbaj t-tnire6 6 Muhdnnaitzh Pon.roEo"

Denee .hnar pertanyaan :

L BaEaiMna.oanyd ehtjukk hk nttnen ti"dakan dalah henpa ahanktn


ddn nenp./bdiki dqildh ?

2. llagtruna@a t A dilaku+ unt& nenqerkut keinanan dak keyktndh

3. BdEajtutu tara ndtnjuklan konitnen t)nda*dn.ldi kllinat &ahadat yanp

Seberut@kah befut penAdfuh p.hbn@n AIK .lalan ptuklc* bcibaduh


.lalan ke hidupd khari- hati,
|tdgaintu @rot! ncnh E 4 h"bngdn ke4n yans haik.lensan scsdna
rc*th, hMqh.4 .lan uta:an 2

BaAamatu cala nenltlur.k h konthen bndakan ddtan bet Mthahtudtah I

A<latd b6il {awcan sebasaiMm dalm ekdu.

0l
Pascdariana UM Ponorogo
BERI'A ACARA
WAWANCARA PENIILITTAN

?ada hai ini Sel6." 26 J wi 20i6 yeg berledpal di ( tor BP3DI lelan
d,lalcanah waw(m untuk nelengkapi data bahan penelitid uiuk
p.nyelesaie tueas atht (esis) yaig bsjudul
'Pdatuh Pehh'tutn Al hlan I)a, Kenuhannadtraha, Dalan Me,onanka,
Nilai-Nildi KehddEmdn Bag Peea*at ltntve\itds Mthannadtlth P.n nEr;

Dengan dan J penanyd :

I ApokuhfarA nelatLr beluktnAi.radakdn pehhinLon AIK baEi peA@ai 2

2. ,lpakah ttjtuh dt laklahak n penkMan AK bad pegawai dikanpL\'l


3. ApaLah pedbnaun AtK :e\@a rni tudah seat lenEon tujua" yans
dthtapkd ? jelaskan .lalah bidahs atu ?

ProErM kedep apdkah fatg dkan liulu,*a" ututt nehpetktut laEj

BdEattunakah proles penbinaan Mttuk .at.n pee@at baru kantak don

Adapun hdil \uwancan seb

OM
K4 BP3DI UM Ponorceo Manaisila Pue4rru UM Ponoro8o
BERITA ACAf,A WNWANCAIA

'ad, har ra /u w rd rceJ f i. bd d ;l/qi !at-u 2o'o j,4e


6cnenra! di. ..!4{,.br.... .9?X0i lerah d ak$',12n Mwucaa unuk
nelengtapi data baha. perelirian p.nyelesid tug6 akhn (tesh) yane berjudul
'?emnan PcmbinMn Al hlan dan K€nuhammadiyahd Dalam M€nanamkan
Nilai-Nilai Keb€ragmm Bagi Pegawai Udversila Mlhanmadiyah Ponorogo
Dcnsm daiar Denlryun :

BaEanahakth penEA nao, netode lanE 1(pal unluk penbndan AtK asar
\esuai dengdn ttJuan kuslrnya.lalam bidanE akhlatl, aq rldh2
2 Bagai uakah p.het:"ndah helnrle yng t.pa! tudnk penbiw, AtK agat
seswi dcngan t,iua *ulusnlu lutan tbtu1ah, huanatah dat berorya isasi)
l Apakah astkan I sarun keptula Finpnan atar pegaMi terkait dengdn

?enbrman AIK asal dala,n p.nbdnnan ni ses"at .lehgdn lnupan /


Apakah *.ntlald *."dala yns dihadapi .lalun penb,Dna Al K lelant nr7
5 Bdtathatu te/hedddn LlLn kysdnaan dtla roses ,endtuhan nilai,ttut
tubqdAatuan k.pada p.A.Nai da, nah6i!tud I

Adanun hail rwrancam sebagarnMJ dtrJm rekman

M.PI Riv
FisM PascasdrJam LM PonoroEo
Bf, RIIA AC;\R{ WAI\'ANCARA
P..li hdi in,, R!b! l,J Februari 2016 yane bcnenpar d' Kanto Btu UnileBilas
Muhanfradilah Ponorogo lelah d,laksnakan wasancaa Lnlul neldgkapi dala
bahd !€n€lilirn luEd Fkhir (tesnl yang bcrludul |22n,,
Fcnyelesaian
Penbntuun,ll tsldn Duh Ktntrhunnudr uh.n Drlln Me"un.nku Nlldt Nlut
Ktblnituhruh lJag I'cyutrot tJ tnrrru: tiutt.,n uttyth P.,on,t

Dciqan datlar pcrllnl&n scbcgli b.rikut

Al)atah rujuan a€nbii@i y,ng dilakukan oleh sadan Pcmbiia Harian Blgi
pcga*zi ljnivcNilas Muhammrdiyah Ponorogo l
1 Apakah pembinsn AIK selama lni strdih sesuai lenga. tujuan yane

l Program poFam apdlah yangielah dilakukan ol.b BPH dllan pel.ksanaao

.1 Basanna.a sikap BIH jika ada p€g!$ar vans tidak paruh pada in$rulsi l,P
Muhammadiyah. conoh kasls fada ha. Eya iduladha kemarin mkalkan
5. Pcnrb,naar dalm bidangapakah yog ntr6 dit'gkaikan asar nilai-nilai AiK
bna ditcmpkandalam bidanq kehidunan schari hrn ?
Bagalmana prognfr l?ng digulnkrn oleh pimpinan sholar dhula, ba.a al
qu an tah{rud blsa bcrjalai rcrus
Baeaimrn. ara pcmbinaan pcga*ai dalan brdans lbadah, Aqidan,
muanalah ]r3ns *suai agar scsdai dcngan iujuan'
Apal.h hadp.n liepada p€Cawat lerkan dc.gan tenbr.aan pam p€ga*ar
ymg Gld dilaksdnakan ?

Adapun h6il \v,$ancan sebdga, m an a dalam Ekaman

Pa(^sarixD UM Ponorclo
t,r1-lyERStT,{S MIiHA}tMADIy,\Il PONORO(i( )
I PROCRAI,I PASC{\ARJ a \ {
7 \,IACtS fER PENDtDthA\ {cAv{ tsl-Al\r

'rsrirrr"*vrr
SARiN PERBATT'{N UJLAN Tf,SIS

NIM : I3160016
lendidik& Agafrs hlan
: Maglster
Perean Penbindi Al Islam Kcnuhamrdiyabnn dalan Nilai nitai
Kebedgan&nleCawai Unile6itsMuhannadiyahPonorogo
r Dr Mulh Nunikin M s I

.f F ?-n^-{\9" t p.L-^ r-.\


r (r+:i J 17r.aL o"- A wy.uhX\

t t+*)J
g.L '', L. 6 (rcu ,( f'^-4 f^ 't-
ror-\i :d of
w't. -'."-l',' 4':''
rdv $ k/
rlI ,"tu'l t
t11", t
0*-
"-f-.i:t^
?*'--
'
&-{J t- k

.t
i,o -"f" "v'*t 1 "L'f-
'v*tq t'"*,'.(^ '''
?[,;;
R" tJ. ua ") "o
Ltr' o,' 4 t'" 'l - ,*-
*'
':
? (- /'-', ur
,1 v'*
D-t
g, *r l*' t '1 L t- /"1

Ponorogo,l2Mdrer20l6

c^
TINIVfRSII'AS \I U }"\ H PONOROC0
H,\NI }1.\ DI
PROCRAM PASCASARJANA
MACISTER PENDIDIKAN AGAMA ISI,AM
r.l4on (0r5:j {I Lar. is?66: r !ki, h 1or:rrl

SARA\ PERB,\II({J\ I JIAN TNSIS

MM ltt60016
klan
Maqiner Pendrdlkan Aqama
Pcranln Penbrnaan AlGlam Kemuhamnadlyxhan daiah Nrlar nilai
Kebeosamun lesawar Uni!erit6 Muharnrnadit?h Ponorogo
Ds tudo Kuhranro. M A!

,:qw. 4 frgo/. y .a'u,llf *"/ A.a.


la.t n L.^tt i^'t. 4/ r.;
z) 4 f^ol/.t
,r?* ng*+: tt'd7at'a /+t /r-l^,a

7 LL,^,
tb

.)

, /7

1" SD r,''",n' &'/-. ^h


"t,-74'

Ponoroeo, l2 Marel20L6
Pcnslji,
tI\IVERSTTAS N{TIIIAM I\'-{DIYAH PONOROGO
PROGRANI PASCASARJANA
\
I }IAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

S{R4N ITERBATXAN ITJIAN IES]S

NIM 131600r6
: hlan
Magisler PendidiLd Aeama
: Perand P€nbimn Al-lslan Kemuhamnadiyahm dalam Nilai nilai
Kebengd@ Pegawa' Uni!€sitasMuhamnadiylh Ponoroso
: Dr. Happy Susnro. M A.

nrr ^1p&
q
(-un ,."* &r'-# ?t i.ht
lnl''* (-
^rr^
t, 4 4:1^

Ponoroeo, l2 Mdet20l6

4nt
tTNIVERSIIAS lttrHAIt\ftDI\ AH por-OROGO
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDTKAN AGAMA ISLAM

ProsJffi srrdL orri B^N 3r = B rs( Notu TirsK dAr:il^kej/Mr![]o I s)

SAI{AN Pf,RBAII(AIi UJT,{N 1'SIS

NIM :13160016
Masisler ?endidikan Agama Islam
:Peruan P€nbrtuan Al-klam Kemuhannrdiyanan datan Nil.i nilai
Kcberagm@ Pegawai Unilersrlas Muneoadiyahponorogo
: Dr. Agls Ahhmodi, M Pd

t\rir T- Haurm
P",n't--s"-
'r".! s-
f-{,--L {t^L f=!- ) i
n
E{+E r
*",SJ-,, q+ -.'.*S*{}\..;q
- ,-.,U ,:l*
\k*l- t-^ -- \c4*1*a^ ))*3
Yd-']- ,

Ponorogo, l2 Marct 2016

ff+ii'..
( f-11.-
TiNI}'ERSITAS NITJ}IA]\'INIADIYAH PONOROGO
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PONDIDII(AN AGAMA ISI,AM
rerepor(0r51)13r1:1 13166:fakj jt!(or<1)16 r)6
\ycb5 k N\! r]AdumF i. Ld Lni rPsm$d
r =D rs( Nomo, i7{sKr3^NlplrAlrcdruv040rn

IILAI TiJIA\ TISIS

NIM : llt600t6
: Mae ster Peididikln Agama lslam
r Peranan Pehbinaan Al lslan Kcnuhainndiyahan dalam N a' nilai
K eb eragani un Pega$ ai Un,vcrsrtas Muhanmadilah Ponorogo

Kedalanan dtr KebimM Te\n


Kcrcrhnan ans6tudul, iasalaltlokus. hiporcsk ljika
ad!).Lltran pusiaka. pem bah, san. sin pulan. dan sarun
(c!unian dd kerntrDll' rJi Tc' s
'
5 Kelepatan mctodc. analiss, dan hasil

89 89
70 79
B- Ltrlus be6\a'al

Nrlar anAa dalam rcnrar! I 100

Ponoroso. llMaEtt0l6

aDrs. Rido Ku.nirnto. llf.Aq.l


UNIVERSITAS U HAi\,4 MAD IYAH PONOROGO
I\,4
10rep (03s2)aa112.1Fax 10352)4617e6FONoRoao63171

DAFTAR N]LA]

"--;
LilXOUAGtCSllE[
muMnxllmnflfl0n0il0m
g3:!s4il4o6o !q 1o F!o!er.i pbp., ro352r 4s rt24, Fu 10352, 451?e6

ENGLISH PROFICIENCY TEST SCORI RECORD

:Riy,nio
TcstDate : I'ebruarl l2d.2016
r Lin 4. Comps 4- Comp.4

Listening Reading Comprehension

l0 67 l2 i6 )7

Toefl Eqv Score l4:l

I evels of Proficrcncy

> 550 febtuaq 22D, 20i6

426 500 c
l5l - 425
200 350
..200
119710104 20 r2u 12
DAF'TAR RIWAVAT HIDTJP

Nma : RIY,\N]{)
TcnpatTsl Lahn : Ponorcso,16M&ct 1984

Alanat Rumlh :Jl. K. SbolikinNo. 162ParulPajuPonorogo


Ald Kdlor : UnivesiL$ Muhdrmadiyah Ponoroeo
Jl. Budi Uoho No. 10 Ponorceo

No. HP :087?58270190
E Mail
NmaAyah : Kdlij&
Nana lb! : Murlitah
Nma lstJi : lma Italayu
Nmra ,^lal : Alha Al Bma Riyanlo

B, tun.yat Pendidikan

SD Nccoi Bmarm Puluna Ponoogo. lDlus lanun (199?), SMP Negen 3


Pulug Ponom8o. lulus hhun (2000). MA Munmaditah I Pdnorogo.
lulus hhun (2004), D2 PCSDMI FAI Unnuh Ponoroso, lulus ralu
(2006). Sl Pendi.likln Agdalslam Umuh Ponoro8o.lulus talun (2008),

52 Pcndidikd gma klm lnnuh Ponorogo,luls tahun (2016).

Penrbinm suru T?QIPA se Pnvitri Jawa limu (2003), raruna Melati


l. U dan III IPNI (2001-2004). Diklat Relaqe Tim PenMegulanga. FIu
Rurung PP Mundnadiylh (2007), Penbinaiur Tcknik de Mmaicncn
rekqj@ Solial Dind Sosial Jawa Timur (2010). Pelalihm Dxcnlcnt
senh Univc^iras MuhmnadiFl Ponobgo {2014), relatiho brca .l
qu d dcncm mcbdc LrMMI dd Mun-Q €01 5).
c,
sbl Bagie Adninisrasi : L,nun (2006). Kcueee (2009). RSDM
(20i2) dd S€kJeleiat Rckloal {20!5) UnileNitas Muhdnadiyah
Ponoroeo. PcnFluh Asma llonorcr (PAH) Kene enm Agana
Kabupalen Ponorcso hirutr 200? dm 2010.

I). PctrslhDan O.s.nisasi


rotum Konuikasi Pelaid Muslin Ponorogo (2002), lkate Remaja
Munmmdiyah (2001), Anssola Pinpina. D@nh Penruda
Mubmmadjyah PonoDgo (2010), Pcndiri LKSA Peti Asuia
MDhannadiya! lFuqon B.bada. (2009). Pendiri du Pcneclola
L.nbaga P IJD Aisyiyan Sde surya Babadm (2011). Sekretais 2
Badd Penbha Tmran Karak-Kdak Islm Indonesia Ponorcso (2013),
Pembina trKM Gerakan Kepandum Hizbrl wa$e Qabilah Llnivenitls
Muhaniadiyan Po.otus. (2011),

Penin8kalaD Kualitls lenbelajann PKJr/Ps Melalui Model Penilaio


b€.basis Forrofolio {PTK di SDN I Magkiuajayln PonorcEo) (2006),
Morildsi Bclajar Aqidan Akhlaq densan Merode
Peningkaran
Penbelajd Koopemlif Type ICT (Ted cme Toumment) di
MadFsah Aliyal Muhamadilol I Ponoogo (2008). Peroan lenbinu
Al Islm dd Kenuh4oadiylhan Dalan Mendmkd Nilai-nilai
Keb€ragd@ bagi Peeasai Universils Mulmnaditan Ponoogo
(20r6)

Pononso.l6Mml20l6
UNIVERSITAS MUHAMMAD IYAH PONOROCO
ll Buii 1,10n. Nd 0 ll)no o!.61.171

r\.,r!lLr\ lrrtr! ..[ ],\


iS( N,,nor a! lX ,\lki I'

Nomor 3lr1l I'PL,l0l5

llal ltrn Pcn. trln

Yth Drrelitur Prog.ah Pd1L. Sarana


Uni|c( a\ l\,luhinnnali\ah PoDorogo

lsalontul nilunt tlt. Ub.


Sehublngrn deisrn su.ar Sxudan nomo. l06rtlt 7rPN110 5 lxnslal :8 Oktohcr
l0ls per hal s.lagaln,ia pn{la pokok ntrxt. nralia prda prinslprli lxnr
nren!irjDk.n mahNsvr nlns n0ra

Nl\i
Proerinr l,asca S!!anr I,l.gislcrPcddid'kao Agaora tslan
Pdranr. Pernbinaad Al lshm daD Kchuhanr.rld'vihan
Drlad Nlenanamkad \ilo Nrlrr Kcb..aeafrarn Bagr

Pcsa\yI Unrersta\Muha'nfradrrrh Pon.roeo

unrul Dlenead*an pcneliriaD dl I n rAiri\ Muhrr nadji l.nr r,!! ,(.!!i


d.trgln Lcrcnlurn )af g ber aIu

r-)ennl,r, alrs lrerhrnatrita larni

llasalutt\ nikrn' t|i. tth

ait',t,,;
;&*
NtK 1962ll105 l9! 100 tl
i06{| ?/PNrto ti
Perdohon.n ijiD pcneliriatr

Lrn,\e^ ra. Muhammadrrrh F.nor


ni ""

.4ssa|tbu atoitrh hr, t n


honnal. sehubungan dengan
Encana penetrljao Tcsjs nana$$!a
M. T I rso \d po,urnro oer..Lr r

M]!J : llr600t6
: Magj$er Pcndidikan Asana tslam
r Peranan Penbinaa Al htah dan Kemuhamhadi)ehan
dalam Menanankan Niiai-nrtai KebeRganaan
basl
Pesard tjnrvcrstas Muhanmadiyah poiorogo

llnrul{ kep.nuai peng.mbilan drla p€ncljlian,


mrt! kami nohon Bamti
oet(.la1 r-e,1hpnL.n J,r Fr.trmn oJr
mdrJr.Ld e..eoL dl
unireBnas I ans Bapa( piepin

Dcnrkian pem.honan dr.i lJn, aia\ pcrharrn d/n telosrmanje tumi

,rhssolahlu'ataikah th, ub.


UNMRSIT.{S MUHAr\,rMADt I AH pONOROGO
, PROGR{\t p\s( \\ARJ \\A
i: -
" u.:_*I irll .t r,. r,\0r.._ .t..,
\ir.bsi. r;eB f,fo rc il
BERITA CARA SEMtrtAR PROPOSAL TISIS

W...2/r,.

NL\l

r:-Ftiffi.
r-l
L-1-!Luo"lu! ful,L.h
*
l?t tuo2|
!1&!22i
l
i tl!." !2*'s.^L
1 {!!a lllllraqanrl
" ) t3t 6oato
alJ4! ' TttlLooi .

! !.e'i.{,r'^i^ t?t 4,6d


)F-:3 -++ .::eIl!tt1 i
IV|,et" d4tA;
: ". |t !"t",
N't44a'at 7Lt'
o LA,r- ,,
1\ l ttt-,,f.fr't
^G I"--
- -I;;7.,,"r
t )) i t) ^ r--]
L,, i
J)ltLu6
LAMPIRAN XII
FOTO KEGIATAN PEMBINAAN
AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN
DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

Masjid Al-Manar siap menyambut kedatangan jamaah


pengajian ahad pagi Al-Manar

Pembinaan Al_islam dan Kemuhamadiyaha Oleh Pimnan pUsat


muhammadiyah Dr. Haedar Nashir, M.Si
Jamaah pengajian ahad pagi almanar saat mendengarkan
ceramah agama

Pembinaan Pegawai oleh Pimpinan Wilayah muhammadiyah


Jawa Timur Sekaligus Milad Muhammadiyah
Pembinaan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa
Timur Bagi Pejabat Struktral

Kegiatan Belajar Membaca Al-Qur’an Pegawai dengan


menggunakan Metode Muri-Q
Kegiatan Belajar Membaca Al-Qur’an Pegawai dengan
menggunakan Metode Muri-Q

Kegiatan Belajar Membaca Al-Qur’an Pegawai dengan


menggunakan Metode Muri-Q

Anda mungkin juga menyukai