Anda di halaman 1dari 17

KULTUR ORGANISASI

Makalah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Surip Ibnu Umar S.Ag, M.M

Disusun oleh :

Alya Syarifatul Arsy ( 220010200032)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AMANAH AL-GONTORY

PERIGI BARU PONDOK AREN TANGERANG SELATAN

1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah


SWT yang melimpahkan rahmat serta inayah-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan penulisan makalah “Mahasiswa Memahami Arti Penting
PemahamanInduvidu Dan Mampu Mengidentifikasi Kebu – kebu Induvidu
(Siswa)” ini dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Sarana penunjang
makalah ini saya susun berdasarkan referensi yang bermacam-macam. Hal ini
dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa untuk mengetahui,
memahami, bahkan menerapkannya.
Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai
pihak sangat di harapkan. Akhirul kalam, semoga yang tersaji ini dapat
memberikan bantuan kepada para mahasiswa dalam menyelenggarakan proses
belajar mengajar di kampus.
Aamiin.

Wassalamualikum Wr. Wb.

Tangerang selatan, 15 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................3
ISI.............................................................................................................................3
A. Pengertian Kultur Organisasi....................................................................3
B. Factor-Faktor Yang Membentuk Kultur..................................................5
C. Sumber-Sumber Kultur..............................................................................8
D. Pengaruh Kultur Terhadap Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. 10
BAB III......................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
A. Simpulan....................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya organisasi kini sedang menjadi pembicaraan di mana-
mana, baik di kalangan para pakar maupun di kalangan para praktisi bisnis
dan para eksekutif karena budaya organisasi tersebut banyak yang berhasil
membuat suatu organisasi menjadi lebih stabil, lebih maju dan lebih
antisipatif terhadap perubahan lingkungan. Budaya organisasi merupakan
bagian dari Kurikulum mata pelajaran Sumber Daya Manusia serta bagian
dari teori organisasi. Setiap Organisasi mempunyai budayanya masing-
masing yang menjadi ciri khas suatu organisasi, budaya sebuah organisasi
memegang peranan yang cukup penting dalam organisasi tersebut, karena
budaya yang baik akan dapat memberikan kenyamanan yang kemudian
menunjang kinerja anggotanya sebaliknya budaya organisasi yang kurang
baik atau yang kurang sesuai dengan pribadi anggotanya akan memicu
penurunan kinerja setiap anggotanya.

Tidak bisa di pungkiri, setiap organisasi pasti akan selalu


berusaha meningkatkan kinerja pegawainya agar dapat mencapai tujuan
yang lebih baik, dan agar dapat memotivasi seluruh anggotanya untuk
meningkatkan kinerja kerjanya. Demi meningkatkan kinerja pegawai,
maka sering dilakukan pembenahan dan peningkatan sumber daya manusia
dari pegawainya. Namun seringkali kegiatan peningkatan kinerja dari
pegawai tidak mencapai hal yang diharapkan. Meskipun telah memiliki
pegawai yang berkualitas, belum tentu mampu memberikan hasil kerja
yang baik bagi organisasi perusahaan jika pegawai masih berada dalam
lingkaran budaya organisasi dan kepemimpinan yang kurang mendukung.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan kultur?
2. Apa faktor yang membentuk kultur?
3. Bagaimana sumber sumber kultur?
4. Bagaimana pengaruh kultur terhadap manajemen Lembaga Pendidikan
islam ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kultur
2. Memahami faktor faktor yang membentuk kultur
3. Mengetahui sumber sumber kultur
4. Memahami pengaruh kultur terhadap manajemen Lembaga Pendidikan
islam

2
BAB II
ISI
A. Pengertian Kultur Organisasi
Kultur organisasi atau budaya Organisasi merupakan sebuah
karakteristik yang ada dan dijunjung tinggi dalam sebuah organisasi
ataupun kehidupan masyarakat sehari-hari, hal ini tidak terlepas dari ikatan
budaya yang diciptakan. Budaya organisasi berkaitan dengan norma
perilaku dan nilai-nilai yang dipahami serta diterima oleh semua anggota
organisasi dan digunakan sebagai dasar dalam aturan perilaku dalam
organisasi tersebut.1 Asal muasal budaya organisasi bersumber dari
pendirinya karena pendiri dari organisasi tersebut memiliki pengaruh besar
akan budaya awal organsiasi baik dalam hal kebiasaan atau ideology.
Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan
pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak.2

Secara sederhana, budaya organisasi juga dapat diartikan


bagaimana segala sesuatu diselesaikan di tempat tersebut. Budaya dalam
sebuah organisasi melibatkan sekumpulan pengalaman, filosofi,
pengalaman, ekspektasi dan juga nilai yang terkandung di dalamnya yang
nanti akan tercermin dalam perilaku anggota, mulai dari inner working,
interaksi dengan lingkungan di luar organisasi, sampai ekpsktasi di masa
depan. Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai
defenisi Budaya organisasi.

1. Menurut mujiasih dan ratnaningsih, Budaya organisasi adalah


sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh

1
Ibrahim Ismail. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepemimpinan Dan Kinerja
Karyawan Pemerintah Kabupaten-Kabupaten Di Madura, Jurnal : Ekonomi dan Keuangan.
Vol 12 no 1. 2018. hlm 18
2
Ahmad Qohar & Muhammad Rosyidi. Kepala Sekolah dalam Mengembangkan
Budaya Organisasi untuk Meningkatkan Kinerja Guru di SD Bungah. (Ummul Qura: 9 Januari
2017). hlm 1

3
organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota
organisasi itu sendiri. 3
2. Sedangkan menurut Munandar,4 budaya organisasi adalah cara-cara
berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola- pola tertentu
yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian
organisasi.
3. Robbins dalam Koesmono berpendapat bahwa budaya organisasi
merupakan sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh masing-
masing anggota yang membedakan sebuah organisasi dengan
organisasi yang lain. 5
4. Kemudian, Lathans dalam Alisanda berpendapat bahwa budaya
organisasi merupakan sebuah norma-norma dan nilai-nilai yang
mengarahkan perilaku anggota organisasi. Semua anggota
organisasi akan berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku
agar diterima oleh lingkungannya. 6
5. Hodge, et al., dalam Ningsih dan Setiawan memberi pengertian
bahwa budaya organisasi adalah konstruksi dari dua tingkat
karakteristik, yaitu karakteristik organisasi yang ke- lihatan
(observable) dan yang tidak kelihatan (unoservable).7

Demikian dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah


basic atau dasar pendapat dan kepercayaan juga nilai praktek yang dimiliki

3
Mujiasih & Zenita Ratnaningsih, I. Meningkatkan work engagement melalui gaya
kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi. In Seminar Nasional Dan Call For
Papers. Fakultas Ekonomi Unisbank 2012. .
4
ihsan Samsudin. Pengaruh Budaya Organisasi Sekolah Dan Manajemen Sarana
Prasarana Terhadap Prestasi Sekolah (Studi pada SMK di Kota Tasikmalaya). Administrasi
Pendidikan: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana, Vol 1 no 1. 2013. hlm 79
5
tyo Koesmono, Pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja
serta kinerja karyawan pada sub sektor industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa
Timur. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, Vol 7 no 2, 2005. hlm 171
6
yunita Alisanda. (2018). Budaya organisasi ekstra kampus dalam mencetak
mahasiswa yang memiliki karakter egaliter: studi kasus PMII Rayon FISIP Komisariat UIN
Sunan Gunung Djati cabang Kota Bandung (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati
Bandung). hlm 234
7
Ningsih, R. Y., & Setiawan, D. Refleksi Penelitian Budaya Organisasi di Indonesia.
MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol 9 no 3. 2019. hlm 293.

4
bersama-sama oleh seluruh civitas dalam suatu organisasi. Bagi
perusahaan penerpan budaya organisasi dianggap perlu karena budaya
organisasi merupakan suatu prinsip bisnis dan tradisi yang dianut oleh
seluruh karyawan disuatu perusahaan atau organisasi yang menjadi sumber
bergerak dan pola perilaku karyawan sehingga dianggap sebagai salah satu
pemicu kesuksesan sebuah perusahaan dalam mewujudkan tujuannya.

B. Factor-Faktor Yang Membentuk Kultur

Membentuk budaya organisasi yang kuat memerlukan waktu


yang cukup lama dan bertahap. Di dalam perjalanannya sebuah organisasi
mengalami pasang surut, dan menerapkan budaya organisasi yang berbeda
dari satu waktu ke waktu yang lain. Budaya bisa dilihat sebagai suatu hal
yang mengelilingi kehidupan orang banyak dari hari ke hari, bisa
direkayasa dan dibentuk. Jika budaya dikecilkan cakupannya ketingkat
organisasi atau bahkan kekelompok yang lebih kecil, akan dapat terlihat
bagaimana budaya terbentuk, ditanamkan, berkembang, dan akhirnya,
direkayasa, diatur dan diubah.

Budaya Organisasi dapat dibentuk melalui beberapa cara. Cara


tersebut biasanya melalui beberapa tahap yaitu:

1. seseorang (pendiri) mempunyai sejumlah ide atau gagasan tetntang


suatu pembentukan organisasi baru,
2. pendiri membawa satu atau lebih orang-orang kunci yang merupakan
para pemikir dan membentuk sebuah kelompok inti yang
mempunyai visi yang sama dengan pendiri,
3. kelompok tersebut memulai serangkaian tindakan untuk
menciptakan sebuah organisasi. Menentukan jenis dan tempat usaha,
dan lain-lain mengenai suatu hal yang relevan, dan
4. langkah terakhir yaitu orang- orang lain dibawa masuk kedalam
organisasi untuk berkarya bersama-sama dengan pendiri dan

5
kelompok inti dan pada akhirnya memulai sebuah pembentukan
sejarah bersama.

Perusahaan mempunyai budaya yang berbeda, tergantung dari


apa yang dianut olehpemimpin ketika membentuk organisasi tersebut.
Budaya dapat bersifat kuat atau lemah, selain itu ada juga budaya yang
salah dan sulit diubah, semua itu tergantung pada saat komitmen yang
ingin dicapai dalam mendirikan organisasi. Budaya organisasi banyak
berpengaruh pada pola perilaku dalam bidang yaitu:

1. nilai-nilai perusahaan (masalah baik-buruk, masalah etika),


2. suasana organisasi (bagaimana orang merasa dan beraksi).,
3. gaya kepemimpinan (dalam melakukan wewenang).

Budaya organisasi merupakan sesuatu hal yang sangat


kompleks, untuk itu budaya perusahaan harus memiliki beberapa faktor
sebagai wujud nyata keberadannya. Masing- masing faktor tersebut pada
penerapannya akan mendukung pencapaian sasaran perusahaan. Ada
beberapa faktor budaya organisasi yang disebutkan, yaitu:

1. Inisiatif Individual Yaitu tingkat tanggung jawab, kebebasab atau


indepedensi yang dipunyai setiap anggota organisasi dalam
mengemukakan pendapat, inisiatif individual tersebut perlu
dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu organisasi sepanjang
menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan
organisasi/perusahaan;
2. Integrasi Integrasi yang dimaksud yaitu sejauh mana organisasi
atau perusahaan dapat mendorong unit-unit organisasi untuk
bekerja dengan cara terkoordinasi. Kekompakan unit-unit tersebut
dapat mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan;
3. Pola Komunikasi Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hirarki
kewenangan yang formal, kadang-kadang hirarki kewenangan

6
dapat menghambat terjadinya pola komunikasi antara atasan dan
bawahan atau antar karyawan itu sendiri;
4. Kontrol Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan
atau norma-norma yang berlaku didalam suatu organisasi atau
perusahaan;
5. Pengarahan Pengarahan yang dimaksudkan sejauh mana organisasi
atau perusahaan dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan
harapan yang diinginkan.Sasaran dan harapan tersebut jelas
tercantum dalam visi, misi dan tujuan organisasi.8

Budaya organisasi dapat dipecah menjadi tiga faktor mendasar, yaitu:

1. Faktor struktural, yang ditentukan oleh ukuran, umur, dan sejarah


perusahaan, tiga operasi, lokasi geografis perusahaan jenis industri;
2. Faktor politis, yang ditentukan oleh distribusi kekuasaan dan cara-cara
pengambilan keputusan manajerial; dan
3. Faktor emosional, merupakan pemikiran kolektif, kebiasaan, sikap,
perasaan dan pola-pola perilaku.

Banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh perusahaan


apabila memiliki budaya organisasi yang sehat. Bila budaya perusahaan
yang ada justru menurunkan tingkat produktivitas dan profitabilitas
perusahaan, mungkin hal ini disebabkan karena budaya organisasi yang
tidak baik. Untuk memperbaikinya, kita perlu memperhatikan beberapa
faktor yang mempengaruhi budaya organisasi, yaitu :

6. Perilaku dari pemimpin


7. Motivasi
8. Gaya manajemen dan kepemimpinan
9. Komunikasi
10. Karakterustik dan struktur organisasi
11. Tingkat formalitas organisasi

8
Kusdi. Budaya Organisasi. (Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 2011) hlm 24

7
12. Nilai yang di anut individu
C. Sumber-Sumber Kultur

Budaya organisasi dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:


1. pengaruh umum dari luar yang luas,
2. pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat (societal values),
dan
3. factor-faktor spesifik dari organisasi,
4. nillai-nilai dari kondisi dominan.
Pengaruh eksternal yang luas (Broad external influences),
mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikedalikan oleh organisasi,
seperti lingkungan alam (adanya empat musim atau iklim tropis saja) dan
kejadian-kejadian bersejarah yang membentuk masyarakat (sejarah raja-
raja dengan nilai-nilai feudal). Nilai-nilai budaya dan budaya nasional
(soctetal values and national culture). Keyakinan dan nilai-nilai yang
dominan dari masyarakat luas (misalnya kebebasan individu, kolektivisme,
kesopansantunan, kebersihan, dan sebagainya). Unsur-unsur khas dari
organisasi (organization specifis elements).
Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam
usaha mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan
mendapatkan penyelesaian- penyelesaian yang berhasil. Penyelesaian yang
merupakan ungakapan dari nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan.
Keberhasilan mengatasi masalah tersebut merupakan dasar bagi
tumbuhnya budaya organisasi. Misalnya masalah menghadapi kesulitan
usaha, biaya produksi terlalu tinggi, pemasaran biayanya tinggi juga, maka
dicari jalan bagaimana penghematan di segala bidang dapat dilakukan. Jika
ternyata upayanya berhasil, biaya produksi dapat diturunkan demikian juga
biaya pemasaran, maa nilai untuk bekerja hemat (efisien) menjadi nilai
utama dalam perusahaan. Dalam sumber budaya yang ketiga di atas,

8
unsure-unsur khas dari organisasi, kita temukan konsep budaya organisasi
dari Schein.9
Seiring dengan berjalannya waktu, budaya pasti terbentuk dalam
sebuah organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi
kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan, budaya
organisasi dapat berfungsi sebagai berikut:
1. Memberi sence of identity kepada anggota organisasi untuk
memahami visi, misi dan menjadi bagian integral dari
organisasi;
2. Menghasilkan dan meningkatkan komitmen terhadap misi
organisasi;
3. Memberikan arah dan memperkuat standar perilaku untuk
mengendalikan perilaku organisasi agar melaksanakan tugas
dan tanggung jawab mereka secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah disepakati
bersama.
Selain Luthans, Robbins juga mengemukakan pendapatnya
tentang fungsi budaya organisasi sebagai berikut:
1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu
organisasi dan yang lain;
2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
organisasi;
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu
yang lebih luas daripada kepentingan diri individual
seseorang;
4. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu
mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-
standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan;

9
http://journal.umy.ac.id/index.php/ai/article/view/1106 diakses pada tanggal 13
Februari 2023, pukul 16.50 WIB.

9
5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali
yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku
karyawan. Dari beberapa fungsi yang telah disebutkan diatas
dapat disimpulkan budaya organisasi memiliki fungsi yang
positif untuk pengelolaan organisasi terhadap masalah
eksternal dan masalah internal suatu organisasi. Budaya
organisasi juga berfungsi sebagai identitas menetapkan
batasan dalam berperilaku, serta memunculkan komitmen
karyawan.
D. Pengaruh Kultur Terhadap Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
Berbicara tentang manajemen lembaga pendidikan tidak terlepas
dari unsur-unsur yang membentuk budaya lembaga itu sendiri. Salah
satunya adalah lingkungan sekolah yang terdiri atas lingkungan internal
sekolah, misalnya tempat belajar dan mengajar dan peran penting dari
keberadaan para pendidik dan anak didik atau ada guru dan murid, para
karyawan sekolah, alat-alat, fasilitas sekolah, perpustakaan dan aktivitas
pembelajaran. Semua itu secara keseluruhan terlibat langsung dalam
suasana interaktif yang membentuk kultur lembaga pendidikan.
Adapun lingkungan lembaga pendidikan yang bersifat eksternal
adalah keberadaannya di luar lembaga, misalnya lingkungan masyarakat,
hubungan struktural sekolah dengan pemerintah dan interaksi pihak
lembaga dengan keluarga seluruh anak didik.
Kultur yang telah dibangun sedemikian kuat oleh pelaku
pendidikan mempengaruhi kehidupan anak didik, antara lain
mempengaruhi hal-hal:
1. Kehidupan beragama
2. Kehidupan berkeluarga
3. Kehidupan bermasyarakat
4. Cara berfikir dan bertindak
5. Cara menghadapi dan menyelesaikan masalah

10
6. Sikap hidup yang berhubungan dengan pertahanan diri
7. Pola hubungan timbal balik dari kepentingan sosial,
ekonomi, politik, dan mentalitas budaya suatu negara.
Lembaga pendidikan adalah wadah budaya, sebagaimana
organisasi. Oleh sebab itu mentalitas masyarakat dibentuk oleh budaya
lembaga pendidikan, yang apabila memiliki kekuatan tak tertandingi,
akan dapat memerankan sikap hidup yang edukatif dalam kehidupan
sosial yang lebih luas. Sebaliknya jika budaya lembaga pendidikan dapat
dikalahkan oleh keadaan sosial yang lebih kompleks, pengaruhnya sangat
dominan mengubah sikap dan mentalitas masyarakat, dan secara otomatis
pendidikan luluh oleh budaya sosial yang lebih superior.
Pengaruh karakteristik budaya organisasi tersebut terhadap
lembaga pendidikan, yang terutama adalah terhadap sikap dan watak
subjek dan objek pendidikan. Sikap hidup yang dbentuk oleh aturan
moralitas yang bertitik tolak dari nilai-nilai agama, adat masyarakat,
kerukunan anar umat manusia dalam beragama budaya, ras dan etnis ,
dapat dikembangkan secaa edukatif oleh lembaga pendidikan.10

10
http://bayumusty.blogspot.com/2012/12/pengaruh-kultur-terhadap-manajemen.html
diakses pada tanggal 14 februari 2023, pukul 15.30 WIB.

11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Demikian dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah
basic atau dasar pendapat dan kepercayaan juga nilai praktek yang dimiliki
bersama-sama oleh seluruh civitas dalam suatu organisasi. Bagi
perusahaan penerpan budaya organisasi dianggap perlu karena budaya
organisasi merupakan suatu prinsip bisnis dan tradisi yang dianut oleh
seluruh karyawan disuatu perusahaan atau organisasi yang menjadi sumber
bergerak dan pola perilaku karyawan sehingga dianggap sebagai salah satu
pemicu kesuksesan sebuah perusahaan dalam mewujudkan tujuannya.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan
pengetahuan yang lebih meluas tentang disiplin bagi peserta didik.

12
DAFTAR PUSTAKA
Alisanda. Yunita. Budaya organisasi ekstra kampus dalam mencetak
mahasiswa yang memiliki karakter egaliter: studi kasus PMII
Rayon FISIP Komisariat UIN Sunan Gunung Djati cabang Kota
Bandung (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, 2018).

Ismail, Ibrahim. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepemimpinan Dan


Kinerja Karyawan Pemerintah Kabupaten-Kabupaten Di Madura,
Jurnal : Ekonomi dan Keuangan. Vol 12 no 1. 2018.

Koesmono, tyo. Pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan kepuasan


kerja serta kinerja karyawan pada sub sektor industri pengolahan
kayu skala menengah di Jawa Timur. Jurnal manajemen dan
kewirausahaan, Vol 7 no 2, 2005.

Kusdi. Budaya Organisasi. (Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 2011)

Mujiasih & Zenita Ratnaningsih, I. Meningkatkan work engagement melalui


gaya kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi. In
Seminar Nasional Dan Call For Papers. Fakultas Ekonomi
Unisbank 2012.

Ningsih, R. Y., & Setiawan, D. Refleksi Penelitian Budaya Organisasi di


Indonesia. MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol 9 no 3. 2019.

Qohar, Ahmad. & Rosyidi, Muhammad. Kepala Sekolah dalam


Mengembangkan Budaya Organisasi untuk Meningkatkan Kinerja
Guru di SD Bungah. (Ummul Qura: 9 Januari 2017). hlm 1

13
Samsudin, ihsan. Pengaruh Budaya Organisasi Sekolah Dan Manajemen
Sarana Prasarana Terhadap Prestasi Sekolah (Studi pada SMK di
Kota Tasikmalaya). Administrasi Pendidikan: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pascasarjana, Vol 1 no 1. 2013.

http://journal.umy.ac.id/index.php/ai/article/view/1106 diakses pada tanggal 13


Februari 2023, pukul 16.50 WIB.

http://bayumusty.blogspot.com/2012/12/pengaruh-kultur-terhadap-
manajemen.html diakses pada tanggal 14 februari 2023, pukul
15.30 WIB.

14

Anda mungkin juga menyukai