Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN PERUBAHAN

Dosen Pengampu : Dr. Gde Bayu Surya Parwita,S.E.M.M.

OLEH
KELOMPOK 13

PUTU DODY ARIMBAWA 09


I KADEK ALDI SANJAYA 11

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Mampu Menguraikan Berbagai Perubahan Sumber Daya Manusia Serta Merubah

Pola Pikir.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak

yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun

materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi

agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu

kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Denpasar 1 Agustus 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH............................................................................................2
BAB II................................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
1.1 Memahami Budaya Organisasi.................................................................................3
1.2 Merubah Budaya Organisasi.....................................................................................8
1.3 Budaya Berprestasi.................................................................................................11
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP........................................................................................................................11
A. KESIMPULAN....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manajemen SDM adalah suatu perencanaan, pengorganisasian,


pengoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sumber daya
manusia sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi memegang
peranan yang penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
Sedangkan menurut Sadili Samsudin yaitu penulis buku Manajemen Sumber Daya
Manusia, tujuan Manajemen SDM adalah untuk memperbaiki kontribusi produktif
tenaga kerja terhadap organisasi dengan cara yang bertanggung jawab baik secara
strategis, etis, dan sosial.

Dalam organisasi ada beberapa hal yang ikut andil di dalamnya yaitu budaya
organisasi dan budaya berprestasi. Budaya organisasi biasanya digambarkan
dalam pola-pola kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual dan mitos-mitos yang
berkembang dari waktu ke waktu berfungsi sebagai perekat yang menyatakan
organisasi. Achievement culture atau budaya prestasi adalah sebuah budaya
berorientasi hasil yang menghargai daya saing, inisiatif pribadi, dan prestasi.
Budaya semacam ini menumbuh rasa pencapaian dan sikap positif terhadap
kesuksesan

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu budaya organisasi....?

2. Bagaimana merubah budaya organisasi.....?

1
3. Apa itu budaya berprestasi….?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa itu budaya organisasi

2. Untuk mengetahui bagaimana merubah budaya organisasi

3. Untuk mengetahui apa itu budaya berprestasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Memahami Budaya Organisasi

Organisasi merupakan suatu sarana yang beranggotakan orang-orang yang


bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Keberhasilan suatu organisasi
sangat erat kaitannya dengan kualitas kinerja para anggotanya, sehingga
organisasi dituntut untuk selalu mengembangkan dan meningkatan kinerja dari
para anggotanya. Kinerja berarti hasil kerja yang dapat ditampilkan atau
penampilan kerja seseorang pegawai. Dengan demikian, kinerja seorang karyawan
dapat diukur dari hasil kerja, hasil tugas, atau hasil kegiatan dalam kurun waktu
tertentu (Notoatmodjo, 2009:124). Setiap organisasi memiliki ciri khas yang
membedakannya dengan organisasi lain, ciri khas ini menjadi identitas bagi
organisasi. Ciri khas inilah yang dinamakan budaya organisasi. Budaya organisasi
mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan
dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam
menyelesaikan sesuatu. Budaya organisasi mengandung nilai- nilai yang harus
dipahami, dijiwai, dan dipraktikkan bersama oleh semua individu/kelompok yang
terlibat di dalamnya.

Budaya organisasi merupakan poin-poin yang berada di dalam organisasi yang


akan memberi pengarahan berupa perilaku terhadap anggota dalam suatu
organisasi, karena budaya organisasi adalah bagian terpenting di dalam suatu
perusahaan. Budaya organisasi di dalam suatu organisasi maupun perusahaan pasti
selalu dikaitkan dengan norma, nilai, sikap, aturan, hingga etika di dalam
pekerjaan yang akan disetujui bersama-sama dari setiap bagian organisasi.
Bagian-bagian dalam suatu organisasi bertujuan menjaga agar perilaku karyawan,
cara berfikir, cara bekerjasama, dan cara berinteraksinya dengan lingkungan tetap
pada koridornya. Suatu kinerja yang baik dari karyawan tidak terlepas dari budaya
organisasi yang baik pula, hal itu dapat berperan dalam menyumbangkan suatu
keberhasilan pada suatu perusahaan itu sendiri dan perusahaan yang memiliki
budaya organisasi yang baik didalamnya tentu akan mengarahkan karyawannya
dalam menjalankan tugas-tugasnya. Menurut (Robbins dan Judge,2011)

3
mengatakan bahwa, budaya organisasi mengacu kepada sistem makna bersama
yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan
organisasi lainnya.

1.2 Merubah Budaya Organisasi

Merubah budaya organisasi bukan perkara mudah, karena sekali budaya sudah
terkristalisasi ke dalam masing-masing anggota organisasi dan tersistem dalam
kehidupan organisasi, maka para anggota organisasi akan cenderung
mempertahankannya tanpa memperhatikan apakah budaya organisasi tersebut
functional atau disfunctional terhadap kehidupan organisasi. Dengan kata lain
perubahan budaya hampir selalu berhadapan dengan resistensi para karyawan,
sehingga perubahan budaya seringkali berjalan secara gradual dan membutuhkan
waktu yang cukup lama. Perubahan budaya umumnya diawali dengan adanya
krisis organisasi (vicious cyrcle) yakni ketika organisasi berusaha mengatasi
situasi kritis baik yang berasal dari dalam organisasi maupun dari luar lingkungan
organisasi. Namun demikian tidak berarti bahwa pada tahap pertumbuhan tidak
dimungkinkan adanya perubahan budaya organisasi. Hal ini berarti bahwa pada
setiap tahap organisasi dimungkinkan ada- nya perubahan budaya, hanya yang
membedakan adalah tujuan dari perubahan tersebut. Ada beberapa bentuk
resistensi (perlawanan) terhadap perubahan budaya yaitu:
a. Culture of denial (Pengingkaran); Munculnya persepsi tentang
pengingkaran komitmen perusahan kepada karyawan untuk tetap mempertahankan
lingkungan kerja yang kondusif
b. Culture of fear (Ketakuatan); Munculnya kekhawatiran, stres, depresi dan
takut terhadap dampak perubahan yang akan terjadi
c. Culture of cynism (Sinisme); Munculnya persepsi bahwa perubahan
budaya hanya rekayasa sebagian orang dan tidak sungguh-sungguh serta hanya
untuk kepentingan sebagian pihak saja
d. Culture of self-interest (Mementingkan diri sendiri); Munculnya sikap dan
perilaku mementingkan diri sendiri dengan mencari peluang di luar perusahaan.
e. Culture of distrust (Ketidakpercayaan); Munculnya perasaan saling curiga
terhadap sesama mitra kerja (horizontal) dan kepada eksektufi (vertical)
f. Culture of anomie (Ketidakstabilan social); Munculnya perubahan social
akibat perubahan gaya kepemimpinan, sikap, pola pikir dan perilaku yang lama

1.3 Budaya Berprestasi

4
Indikator dari budaya organisasi termasuk nilai dan norma menggerakkan sumber
daya manusia untuk berusaha dan bekerja dengan motivasi berprestasi yang
dimiliki masing-masing individu untuk mewujudkan dan mencapai tujuan dan
sasaran yang diinginkan oleh organisasi.Motivasi berprestasi merupakan faktor
penting dalam pencapaian prestasi kerja seseorang. Besar kecilnya pengaruh
tersebut tergantung kepada instensitasnya. Klausmeier (1963) menyatakan bahwa
perbedaan dalam intensitas motivasi berprestasi (need to achieve) ditunjukkan
dalam berbagai tingkatan prestasi yang dicapai oleh individu. Pengaruh motivasi
berprestasi terhadap prestasi kerja tergantung pada motivasi dan kondisi internal
dan eksternal serta motivasi pegawai yang bersangkutan. Adapun motivasi
berprestasi atau kebutuhan untuk berprestasi menurut Kinicki dan Kreitner
(2008:149) didefinisikan sebagai: desires: To accomplish something difficult. To
master, manipulate, or organize physical objects, human beings, or ideas. To do
this as rapidly and as independenly as possible. To overcome obstacles and attain
a high standard. To excel one’s self. To rival and surpass others. To increase self-
regard by the successful exercise of talent. (dorongan: untuk menyelesaikan
sesuatu yang sulit. Untuk menjadi ahli, memanipulasi atau mengelola tujuan,
kemanusiaan atau ide-ide. Untuk mengerjakan sesuatu secepat dan sebebas
mungkin. Untuk melampau tantangan dan mencoba standar baru. Untuk
mengungguli diri sendiri. Untuk menyaingi dan melebihi yang lain. Untuk
meningkatkan harga diri dengan melatih kesuksesan dari bakat). Lebih lanjut
dijelaskan oleh Kinicki dan Kreitner (2008:150), orang yang termotivasi
berprestasi mempunyai tiga karakteristik, yaitu: (1) a preference for working on
tasks of moderate difficulty; (2) a preference for situations in which performance
is due to their efforts rather than other factors, such as luck; and (3) they desire
more feedback on their successes and failures than do low achievers. ([1]
menyukai pekerjaan yang tugas-tugasnya mengandung kesulitan; [2] menyukai
situasi dimana kinerja merupakan hasil dari usaha, bukan faktor-faktor lain seperti
keberuntungan; dan [3] mengharapkan hasil dari kesuksesan dan kegagalan)

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Budaya organisasi sangat berperan penting dalam tubuh organisasi itu


sendiri karena budaya organisasi selalu dikaitkan dengan norma, etika, nilai,
sikap, aturan dalam berorganisasi. Dalam merubah budaya organisasi diperlukan
ketekunan, kedisiplinan, dan dukungan dari setiap individu dalam organisasi itu
sendiri, tanpa adanya poin – poin tersebut maka perubahan akan sangat sulit untuk
dilakukan. Budaya berprestasi juga perlu ditanamkan pada setiap individu dalam
organisasi. adanya persaingan yang positif didalam organisasi juga bisa menjadi
pemicu budaya berprestasi, persaingan yang dimaksud ialah persaingan untuk
mencapai hasil kerja yang maksimal.

6
DAFTAR PUSTAKA

Munandar, Wita Aulia, dkk. (2020). Penerapan Budaya Organisasi terhadap


Peningkatan Kinerja Karyawan (Studi pada CV. Desain & Bangunan
Sukabumi). Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. 8, No. 1.

Dunggio, Swastiani. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja


Pegawai Di Kantor Camat Dungingi Kota Gorontalo. PUBLIK: Jurnal
Manajemen Sumber Daya Manusia, Adminsitrasi dan Pelayanan Publik,
Vol. 7, No. 1.

Rojuaniah. (2012). Perubahan Budaya Organisasi. Jurnal Forum Ilmiah, Vol. 9,


No. 2.

Achyani, Febriyana. (2014). Motivasi Berprestasi, Budaya Organisasi, Dan


Prestasi Kerja. Jurnal Kebijakan Publik, Vol. 5, No. 1.

Taufik, Darusman. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Berprestasi


Terhadap Kinerja Kepala Sekolah (Studi Kausal Terhadap Kepala Smp Di
Kabupaten Bangka Dan Kota Pangkalpinang Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung).

Anda mungkin juga menyukai