OLEH
KELOMPOK 13
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pola Pikir.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH............................................................................................2
BAB II................................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
1.1 Memahami Budaya Organisasi.................................................................................3
1.2 Merubah Budaya Organisasi.....................................................................................8
1.3 Budaya Berprestasi.................................................................................................11
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP........................................................................................................................11
A. KESIMPULAN....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam organisasi ada beberapa hal yang ikut andil di dalamnya yaitu budaya
organisasi dan budaya berprestasi. Budaya organisasi biasanya digambarkan
dalam pola-pola kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual dan mitos-mitos yang
berkembang dari waktu ke waktu berfungsi sebagai perekat yang menyatakan
organisasi. Achievement culture atau budaya prestasi adalah sebuah budaya
berorientasi hasil yang menghargai daya saing, inisiatif pribadi, dan prestasi.
Budaya semacam ini menumbuh rasa pencapaian dan sikap positif terhadap
kesuksesan
B. RUMUSAN MASALAH
1
3. Apa itu budaya berprestasi….?
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengatakan bahwa, budaya organisasi mengacu kepada sistem makna bersama
yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan
organisasi lainnya.
Merubah budaya organisasi bukan perkara mudah, karena sekali budaya sudah
terkristalisasi ke dalam masing-masing anggota organisasi dan tersistem dalam
kehidupan organisasi, maka para anggota organisasi akan cenderung
mempertahankannya tanpa memperhatikan apakah budaya organisasi tersebut
functional atau disfunctional terhadap kehidupan organisasi. Dengan kata lain
perubahan budaya hampir selalu berhadapan dengan resistensi para karyawan,
sehingga perubahan budaya seringkali berjalan secara gradual dan membutuhkan
waktu yang cukup lama. Perubahan budaya umumnya diawali dengan adanya
krisis organisasi (vicious cyrcle) yakni ketika organisasi berusaha mengatasi
situasi kritis baik yang berasal dari dalam organisasi maupun dari luar lingkungan
organisasi. Namun demikian tidak berarti bahwa pada tahap pertumbuhan tidak
dimungkinkan adanya perubahan budaya organisasi. Hal ini berarti bahwa pada
setiap tahap organisasi dimungkinkan ada- nya perubahan budaya, hanya yang
membedakan adalah tujuan dari perubahan tersebut. Ada beberapa bentuk
resistensi (perlawanan) terhadap perubahan budaya yaitu:
a. Culture of denial (Pengingkaran); Munculnya persepsi tentang
pengingkaran komitmen perusahan kepada karyawan untuk tetap mempertahankan
lingkungan kerja yang kondusif
b. Culture of fear (Ketakuatan); Munculnya kekhawatiran, stres, depresi dan
takut terhadap dampak perubahan yang akan terjadi
c. Culture of cynism (Sinisme); Munculnya persepsi bahwa perubahan
budaya hanya rekayasa sebagian orang dan tidak sungguh-sungguh serta hanya
untuk kepentingan sebagian pihak saja
d. Culture of self-interest (Mementingkan diri sendiri); Munculnya sikap dan
perilaku mementingkan diri sendiri dengan mencari peluang di luar perusahaan.
e. Culture of distrust (Ketidakpercayaan); Munculnya perasaan saling curiga
terhadap sesama mitra kerja (horizontal) dan kepada eksektufi (vertical)
f. Culture of anomie (Ketidakstabilan social); Munculnya perubahan social
akibat perubahan gaya kepemimpinan, sikap, pola pikir dan perilaku yang lama
4
Indikator dari budaya organisasi termasuk nilai dan norma menggerakkan sumber
daya manusia untuk berusaha dan bekerja dengan motivasi berprestasi yang
dimiliki masing-masing individu untuk mewujudkan dan mencapai tujuan dan
sasaran yang diinginkan oleh organisasi.Motivasi berprestasi merupakan faktor
penting dalam pencapaian prestasi kerja seseorang. Besar kecilnya pengaruh
tersebut tergantung kepada instensitasnya. Klausmeier (1963) menyatakan bahwa
perbedaan dalam intensitas motivasi berprestasi (need to achieve) ditunjukkan
dalam berbagai tingkatan prestasi yang dicapai oleh individu. Pengaruh motivasi
berprestasi terhadap prestasi kerja tergantung pada motivasi dan kondisi internal
dan eksternal serta motivasi pegawai yang bersangkutan. Adapun motivasi
berprestasi atau kebutuhan untuk berprestasi menurut Kinicki dan Kreitner
(2008:149) didefinisikan sebagai: desires: To accomplish something difficult. To
master, manipulate, or organize physical objects, human beings, or ideas. To do
this as rapidly and as independenly as possible. To overcome obstacles and attain
a high standard. To excel one’s self. To rival and surpass others. To increase self-
regard by the successful exercise of talent. (dorongan: untuk menyelesaikan
sesuatu yang sulit. Untuk menjadi ahli, memanipulasi atau mengelola tujuan,
kemanusiaan atau ide-ide. Untuk mengerjakan sesuatu secepat dan sebebas
mungkin. Untuk melampau tantangan dan mencoba standar baru. Untuk
mengungguli diri sendiri. Untuk menyaingi dan melebihi yang lain. Untuk
meningkatkan harga diri dengan melatih kesuksesan dari bakat). Lebih lanjut
dijelaskan oleh Kinicki dan Kreitner (2008:150), orang yang termotivasi
berprestasi mempunyai tiga karakteristik, yaitu: (1) a preference for working on
tasks of moderate difficulty; (2) a preference for situations in which performance
is due to their efforts rather than other factors, such as luck; and (3) they desire
more feedback on their successes and failures than do low achievers. ([1]
menyukai pekerjaan yang tugas-tugasnya mengandung kesulitan; [2] menyukai
situasi dimana kinerja merupakan hasil dari usaha, bukan faktor-faktor lain seperti
keberuntungan; dan [3] mengharapkan hasil dari kesuksesan dan kegagalan)
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA