MODUL 5
MANAJEMEN BISNIS DAN ORGANISASI
PADA PASAR SEKARANG
NAMA KELOMPOK :
1. ARYAPUTRA ARKHAB ARKANANTA
2. DIMONA REKKA
3. LAINA AZAHRA
4. YEHEZKIEL OCTAVIANO HUWAE
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pengantar Bisnis
dengan judul “Manajemen Bisnis Dan Organisasi Pada Pasar Sekarang”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB 1................................................................................................................................4
1.1. FUNGSI MANAJEMEN BISNIS.........................................................4
1.2. FUNGSI, JENIS, PERAN, DAN KEAHLIAN DALAM
MANAJEMEN.................................................................................................8
1.3. MANAJEMEN STRATEGIS..............................................................13
BAB 2..............................................................................................................................15
ORGANISASI PADA PASAR SEKARANG..................................................................15
2.1. BENTUK DASAR STRUKTUR ORGANISASI...............................15
2.2. STRUKTUR MODEL ORGANISASI................................................22
2.3. PERUBAHAN ORGANISASI DAN ADAPTASI TERHADAP
PERUBAHAN................................................................................................26
2.4. HUBUNGAN ORGANISASI BUDAYA DAN KINERJA
ORGANISASI................................................................................................26
KESIMPULAN................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................30
BAB 1
MANAJEMEN BISNIS
Manajer juga merupakan individu atau orang yang membuat keputusan mengenai
penggunaan sumber daya organisasi dan melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengordinasian, pengarahan dan pengendalian kegiatan
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer dituntut mampu membuat
keputusan mengenai semua kegiatan bisnis atau operasionalnya untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan. Manajemen bersifat universal bukan hanya bisa
saya membutuhkan manajemen melainkan semua organisasi baik organisasi
pemerintah, militer,serikat pekerja, sekolah, rumah sakit, gereja, koperasi, maupun
berbagai organisasi sosial lainnya.
Salah satu aspek penting dalam mengelola bisnis adalah menentukan dan
memahami budaya organisasi. Udah ya organisasi merupakan nilai, keyakinan,
tradisi, filosofi, dan model peran bersama mengenai perilaku. Budaya korporasi
merupakan budaya organisasional yang ada pada semua organisasi dengan tidak
membedakan ukuran, jenis, produk, atau keuntungan organisasi. Perilaku,
program, dan kebijakan perusahaan diharapkan dapat mendorong dan mendukung
budaya organisasi. Budaya organisasi dapat diekspresikan secara formal melalui
misi, kode etik, manual, upacara atau ritual, dan sebagainya.
Menurut Robbins dan Judge (2011), terdapat 7 karakteristik utama yang mampu
menangkap budaya organisasi yaitu :
6. Kak gres Ivan yaitu tingkat keagresifan dan persaingan individu dalam
melakukan pekerjaannya.
Menurut Hofstede, ada 5 dimensi budaya, (Robbins dan Judge 2011) yaitu :
Budaya organisasi merupakan studi yang tergolong baru yaitu sekitar tahun 1990
an. Tulisan tulisan mengenai budaya organisasi pada umumnya berada di seputar
penggunaan budaya organisasi untuk mencapai tujuannya. Konsep budaya
merupakan konsep yang dipinjam dari antropologi di mana tidak ada konsensus
mengenai artinya ( smircich,1983 ).
Budaya organisasi merupakan seperangkat nilai dan norma yang dianut dan
digunakan karyawan yang memberikan petunjuk dalam berinteraksi dengan rekan
kerja, manajemen, dan klien atau pelanggan ( Peterson et al.,2005 ). Budaya
organisasi juga merupakan sistem nilai dan keyakinan bersama yang
menghasilkan norma perilaku yang menyusun cara hidup dalam organisasi
( Bellou, 2007 ). Budaya organisasi merupakan fokus normatif yang mencoba
menangkap nilai, krya9, dan asumsi anggota organisasi sebagai cara tepat untuk
berpikir, bertindak, dan berperilaku ( schein, 1990 ). Budaya organisasi
merupakan perangkat sosial yang membantu menjalankan organisasi dengan
memberikan standar yang tepat mengenai hal yang harus dikerjakan dan tidak
boleh dikerjakan. Budaya organisasi juga dapat menjadi pengendali terhadap
sikap dan perilaku karyawan dalam organisasi. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa budaya organisasi dapat membantu organisasi mencapai tujuannya melalui
individu yang berada di dalamnya.
1.2. FUNGSI, JENIS, PERAN, DAN KEAHLIAN DALAM
MANAJEMEN
Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian terhadap sumber daya keuangan, manusia, fisik,
informasi, dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi.
Fungsi perencanaan ini menentukan hal yang perlu dilakukan organisasi dalam hal
organisasi melakukannya melalui perencanaan yang matang. Perencanaan
merupakan proses menentukan tujuan organisasi dan menentukan bagaimana
mencapainya. Perencanaan memiliki tiga komponen yaitu :
Selain memiliki 4 fungsi utama tersebut ada beberapa jenis manajer yang ada
dalam jenis manajer tersebut dapat dikelompokkan menurut tingkat dan
bidangnya. sesuai dengan tingkatannya, ada empat tingkat manajer, yaitu top
manager, middle manager, dan lower manager.
Sementara itu ke tiga level atau tingkat dalam manajemen itu dapat terbagi
menjadi berbagai bidang manajemen, itu manajemen sumber daya manusia,
manajemen operasional, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan
manajemen informasi, serta berbagai manajemen lainnya.
Manajer yang efektif juga harus memiliki 6 keahlian utama yaitu : keahlian
konseptual (conceptual skills), keahlian analitis (analytical skills), keahlian untuk
berhubungan dengan orang lain (human relations skills), keahlian teknis (technical
skills), keahlian membuat keputusan (decision making skills), dan keahlian
pengelola waktu (time management skills).
Kalian untuk berhubungan dengan orang lain yaitu kalian untuk menjalin
hubungan dengan orang lain dan merupakan kalian manajer untuk
memahami dan berkomunikasi dengan orang lain baik didalam maupun
diluar organisasi atau perusahaan. Kalian ini penting terutama dalam
menghadapi masalah dengan anak buahnya.
1. Kertas kerja
2. Panggilan telepon
3. Pertemuan-pertemuan
4. Email
Sasaran atau tujuan merupakan target kinerja yang harus dicapai yaitu kegagalan
dan keberhasilan pada setiap tingkat. Ada apa tujuan dilakukannya penyusunan
sasaran yaitu :
Sementara itu ada tiga tipe strategi perusahaan itu strategi korporasi, strategi
bisnis atau strategi bersaing, dan strategi fungsional.
BAB 2
2.1.2. Departementalisasi
Departementalisasi merupakan dasar pembagian pekerjaan di suatu organisasi,
baik menurut fungsi, produk, geografis, proses, maupun pelanggan.
2.1.2.1. Departementalisasi fungsional
Berikut adalah bagian dari departementalisasi fungsional :
Pemasaran
Operasional
Keuangan
Akuntansi
Sumber daya manusia
Perancangan
Dsb
(https://zaenalafandi.wordpress.com/2011/11/25/42/)
STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL
2.1.2.2. Departemen produk
Departemen produk adalah Proses departementalisasi yang dilakukan berdasarkan
produk, dimana penentuan bagian- bagian dalam organisasi berdasarkan jenis
produk yang dibuat oleh organisasi. Dalam pelaksanaannya, departementalisasi
berdasarkan produk ini tidak selalu harus berada di bawah bagian tertentu dalam
struktur organisasi tertentu, akan tetapi juga dapat dibuat tersendiri dalam suatu
organisasi. Misalnya bagian fungsional seperti pemasaran, produksi, SDM dan
keuangan tidak selalu harus berada di atas subbagian berdasarkan produk, akan
tetapi juga dapat menjadi subbagian dari departemen berdasarkan produk.
2.1.2.3. Departementalisasi wilayah ,
Departemen wilayah, kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah ,
regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut
tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi
menjalankan usahanya
(https://slidetodoc.com/pertemuan-8-pembahasan-mengenai-pengorganisasian-
dan-struktur-pengorganisasian/)
2.1.3. Rantai komando
Rantai komando merupakan dasar pembagian kerja dengan memperhatikan jalur
kewenangan dari pimpinan puncak organisasi karyawan yang paling rendah dari
organisasi tersebut.
(https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-desentralisasi-dalam-manajemen-
kriteria-desentralisasi/)
Pengertian Desentralisasi dalam Manajemen dan Kriterianya
Kelebihan Desentralisasi dalam Manajemen
(https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-desentralisasi-dalam-manajemen-
kriteria-desentralisasi/)
Adapun kelebihan-kelebihan Desentralisasi dalam Manajemen adalah sebagai
berikut :
Mengurangi Beban Manajemen Puncak (Top Management)
Dalam desentralisasi, kekuasaan pengambilan keputusan didelegasikan ke tingkat
yang lebih rendah untuk mengurangi sebagian beban para eksekutif tingkat
puncak. Di bawah sistem ini, para eksekutif tingkat atas hanya akan
mempertahankan pekerjaan penting yang membutuhkan perhatian khusus mereka.
Jika tidak, semuanya ditugaskan kepada orang-orang di tingkat yang sesuai. Ini
akan mengurangi beban Manajemen tingkat atas dan mereka akan dapat
mencurahkan lebih banyak waktu untuk perencanaan dan pekerjaan lainnya yang
lebih penting untuk memajukan perusahaan dan organisasinya.
Keputusan Cepat
Di bawah sistem desentralisasi, kewenangan pengambilan keputusan
didelegasikan ke tingkat eksekusi aktual. Kapan pun ada kebutuhan untuk
mengambil keputusan, eksekutif atau manajer yang bersangkutan akan segera
memutuskannya. Tidak perlu merujuk atau meminta persetujuan khusus ke tingkat
atas untuk sebagian besar keputusannya. Ini tentunya akan mempercepat proses
pengambilan keputusan.
Motivasi Bawahan
Di bawah desentralisasi, bawahan mendapat kesempatan untuk mengambil
keputusan secara mandiri. Dengan demikian, desentralisasi dapat memenuhi
kebutuhan manusia akan kekuasaan, kemandirian dan status. Bawahan akan
menyadari pentingnya mereka dalam organisasinya. Mereka akan berusaha
semaksimal mungkin agar kinerjanya meningkat. Mereka mendapat kesempatan
untuk berinisiatif dan mencoba ide-ide baru. Bawahan merasa termotivasi di
bawah pengaturan desentralisasi.
Rasa Kompetisi
Dengan sistem desentralisasi, departemen atau unit yang berbeda biasanya
dijadikan sebagai pusat laba yang terpisah. Karyawan dari departemen yang
berbeda akan saling bersaing untuk menunjukkan hasil yang lebih baik. Rasa
persaingan akan meningkatkan kinerja semua departemen atau unit kerjanya.
Pembagian Risiko
Perusahaan dibagi menjadi beberapa departemen di bawah desentralisasi.
Manajemen dapat bereksperimen dengan ide-ide baru di satu departemen tanpa
mengganggu departemen yang lainnya. Ini akan mengurangi risiko jika terjadi
hal-hal yang merugikan. Setelah percobaan berhasil, ini juga dapat digunakan di
segmen lain. Jadi elemen risiko dapat dibatasi di bawah sistem desentralisasi.
Kelemahan Desentralisasi dalam Manajemen
Desentralisasi juga memiliki kelemahan, berikut ini adalah beberapa kelemahan
Desentralisasi dalam Manajemen.
Kurangnya Koordinasi
Di bawah desentralisasi, setiap departemen ataupun unit kerja menikmati
kekuasaan yang substansial. Mereka memiliki kekuasaan untuk merumuskan
kebijakan dan program mereka sendiri.
Kesulitan dalam Pengendalian
Karena setiap unit yang berbeda bekerja secara mandiri, maka akan menjadi sulit
untuk mengontrol aktivitas mereka. Manajemen puncak tidak akan dapat
melakukan kontrol yang efektif karena tidak berhubungan dengan aktivitas sehari-
hari dari berbagai segmen.
Relatif Mahal
Sistem terdesentralisasi melibatkan biaya overhead yang berat. Setiap divisi yang
terdesentralisasi harus mandiri untuk aktivitasnya seperti produksi, pemasaran,
akuntansi, personalia dan lain-lainnya. Sejumlah tenaga kerja akan dipekerjakan
untuk mengelola berbagai aktivitas pada departemen atau unit kerja desentralisasi
ini. Oleh karena itu, biaya overhead akan menjadi lebih besar. Sistem
terdesentralisasi hanya cocok untuk perusahaan skala besar. Unit bisnis skala kecil
tidak mampu mengeluarkan biaya overhead yang lebih tinggi.
Kurangnya Manajer yang Mampu
Sistem terdesentralisasi hanya akan berhasil jika orang yang kompeten
dipekerjakan untuk mengelola berbagai pekerjaan di segmen yang berbeda. Orang
yang kompeten terkadang tidak tersedia sesuai persyaratan yang diharapkan oleh
perusahaan. Sistem akan gagal jika personel yang kompeten tidak tersedia.
2.1.6. Formalisasi
Formalisasi adalah standardisasi atau pembakuan tugas-tugas maupun jabatan
dalam suatu organisasi. Semakin tinggi derajat formalisasi maka semakin teratur
perilaku bawahan dalam suatu organisasi.
Ada banyak bentuk organisasi, salah satunya organisasi lini. Bentuk organisasi ini
memiliki jalinan hubungan secara vertikal, yakni antara atasan dengan bawahan.
Mulai dari jabatan paling tinggi hingga paling rendah.
Struktur organisasi lini dan staff memiliki hubungan lini tradisional antara
supervisor dan anak buahnya. Manager pada struktur organisasi lini dan staf
merupakn manager yang mempunyai spesialisasi khusus yang di sebut manager
staff.
2.2.3. Struktur organisasi fungsional
(https://rionsaputra90.wordpress.com/2009/12/30/struktur-organisasi-garis-dan-
fungsional-dalam-institusi-pendidikan-2/)
Organisasi fungsional (http://kaesmetan.blogspot.com/2013/04/bentuk-struktur-
organisasi-lini.html) adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional
untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Struktur organisasi ini merupakan kombinasi dari dua atau lebih struktur
organisasi, seperti struktur organisasi fungsional dan struktur organisasi proyek.
Dua tipe organisasi ini dapat membantu organisasi atau perusahaan dalam
mencapai efisiensi yang lebih tinggi, kesiapan dan juga cepat dalam adaptasi
pasar.
Kelebihan dan Kekurangan Organisasi Matriks
Kelebihan struktur organisasi ini adalah pembagian pengerjaan proyek secara
lebih spesifik dan detail dalam masalah teknis, sehingga tidak akan mengganggu
struktur organisasi secara keseluruhan.
Kelemahan struktur organisasi adalah terlalu banyaknya bagian-bagian dalam
struktur ini, sehingga manajer proyek mengalami kesulitan dalam memandu
jalannya proyek.
2.3. PERUBAHAN ORGANISASI DAN ADAPTASI TERHADAP
PERUBAHAN
Perubahan organisasi adalah proses ketika organisasi berpindah dari satu kondisi
ke kondisi lain yang diinginkan di masa depan untuk meningkatkan
keefektifannya. Ada berbagai jenis factor yang mendorong perubahan pada
organisasi, yaitu perubahan kondisi kerja, teknologi, perekonomian, persaingan,
kecenderungan social dan politik dunia. Contohnya terbukanya pasar di Cina yang
mendorong produsen berlomba-lomba untuk tetap survive menghadapi produk
Cina yang murah dan berkualitas. Ada dua jenis perubahan, yaitu perubahan yang
direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan. Perubahan yang
direncanakan adalah kegiatan perubahan yang berorientasi pada tujuan tertentu.
Perubahan yang di rencanakan meningkatkan kemampuan organisasi beradaptasi
dan mendorong karyawan untuk melakukan inovasi.
Sedangkan perubahan yang tidak direncanakan
(https://www.wawasanpendidikan.com/2013/06/perubahan-direncanakan-dan-
tidak.html)
biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat. Karena
terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-
masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat. Oleh
karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan
terjadi.
Contohnya bencana alama, penyakit wabah
Salah satu sumber daya organisasi yang memiliki peran penting dalam mencapai
tujuannya adalah sumber daya manusia (Wilson 2012,4). Sumber daya manusia
sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang terkait dengan
terciptanya perasaan yang dimiliki bersama akan suatu realitas organisasi yang
berakibat pada suatu pemahaman yang lebih baik terhadap nilainilai sebuah
organisasi. Budaya organisasi sangat diperlukan oleh setiap perusahaan yang perlu
selalu dikembangkan dan disesuaikan dengan perubahan lingkungan organisasi.
Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis
suatu organisasi. Menurut Mangkunegara (2007,2) Manajemen sumber daya
manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengkordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemutusan hubungan kerja dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Wilson (2012,7) fungsi manajemen sumber daya manusia adalah, diantaranya:
2.4.1. Pengadaan Sumber Daya Manusia, yaitu: Proses untuk memperoleh karyawan
dalam jumlah. Kualitas, dan penempatan sesuai kebutuhan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
2.4.2. Pengembangan Sumber Daya Manusia, yaitu: Proses dalam melakukan pelatihan
dan pengembangan sumber daya manusia, termasuk perencanaan dan pengembangan
karir, pengembangan manajemen, pengembangan organisasi, dan penilaian kinerja.
2.4.3. Pemberian Kompensasi, yaitu: Kompensasi merupakan imbalan yang dibayarkan
kepada karyawan atas jasa-jasa yang telah mereka sumbangkan kepada perusahaan baik
kompensasi finansial ataupun kompensasi nonfinansial
2.4.4. Pengintegrasian. Integrasi adalah untuk mencocokan keinginan karyawan dengan
kebutuhan organisasi, seperti motivasi kerja, kepuasan kerja, dsb.
2.4.5. Pemeliharaan Sumber Daya Manusia. Pemeliharaan karyawan berarti
mempertahankan karyawan untuk tetap berada pada organisasi sebagai anggota yang
memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan akan bertanggung jawab atas pekerjaannya.
KESIMPULAN
Manajemen adalah proses yang di desain untuk mencapai tujuan organisasi
dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien dalam lingkungan
yang serba berubah. Manajer adalah orang yang membuat segala sesuatu
terlaksana dengan baik melalui orang lain.
Manajer memiliki fungsi utama yaitu perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian.
Manajer yang efektif juga memiliki empat bagian utama yaitu keahlian
konseptual, keahlian analitis, keahlian untuk berhubungan dengan orang lain,
keahlian teknis, keahlian membuat keputusan, dan keahlian pengelolaan waktu.
Selain itu ada empat peran manajer yaitu peran interpersonal, informational, dan
pengambilan keputusan.
Struktur Organisasi adalah system social yang terstruktur dan terdiri dari individu
dan kelompok yang bekerja bersama sama untuk mencapai sasaran. Struktur
organisasi juga memiliki berbagai jenis elemen sebagai dasar pembentukkan
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
(https://id.scribd.com/document/380362860/Spesialisasi-Kerja)
(https://zaenalafandi.wordpress.com/2011/11/25/42/)
(https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/Pengantar-manajemen-
Pertemuan-12.pdf)
(https://slidetodoc.com/pertemuan-8-pembahasan-mengenai-pengorganisasian-
dan-struktur-pengorganisasian/)
(https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-desentralisasi-dalam-manajemen-
kriteria-desentralisasi/)
https://www.pelajaran.co.id/pengertian-sentralisasi-ciri-tujuan-kelebihan-dan-
kekurangan-serta-dampak-sentralisasi/)
(https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/24/140000969/organisasi-lini-
pengertian-struktur-ciri-kelebihan-dan-kekurangan)
(http://imanizafarizal.blogspot.com/2016/12/struktur-lini-dan-staff.html)
(https://rionsaputra90.wordpress.com/2009/12/30/struktur-organisasi-garis-dan-
fungsional-dalam-institusi-pendidikan-2/)
(http://kaesmetan.blogspot.com/2013/04/bentuk-struktur-organisasi-lini.html)
(https://www.linovhr.com/struktur-organisasi-divisional/)
(http://maharesadhani.blogspot.com/2017/10/struktur-organisasi-matriks.html
(https://www.wawasanpendidikan.com/2013/06/perubahan-direncanakan-dan-
tidak.html)