Anda di halaman 1dari 30

PENGANTAR BISNIS

MODUL 5
MANAJEMEN BISNIS DAN ORGANISASI
PADA PASAR SEKARANG

NAMA KELOMPOK :
1. ARYAPUTRA ARKHAB ARKANANTA
2. DIMONA REKKA
3. LAINA AZAHRA
4. YEHEZKIEL OCTAVIANO HUWAE
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pengantar Bisnis
dengan judul “Manajemen Bisnis Dan Organisasi Pada Pasar Sekarang”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Jakarta, 15 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB 1................................................................................................................................4
1.1. FUNGSI MANAJEMEN BISNIS.........................................................4
1.2. FUNGSI, JENIS, PERAN, DAN KEAHLIAN DALAM
MANAJEMEN.................................................................................................8
1.3. MANAJEMEN STRATEGIS..............................................................13
BAB 2..............................................................................................................................15
ORGANISASI PADA PASAR SEKARANG..................................................................15
2.1. BENTUK DASAR STRUKTUR ORGANISASI...............................15
2.2. STRUKTUR MODEL ORGANISASI................................................22
2.3. PERUBAHAN ORGANISASI DAN ADAPTASI TERHADAP
PERUBAHAN................................................................................................26
2.4. HUBUNGAN ORGANISASI BUDAYA DAN KINERJA
ORGANISASI................................................................................................26
KESIMPULAN................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................30
BAB 1
MANAJEMEN BISNIS

1.1. FUNGSI MANAJEMEN BISNIS


Manajemen adalah proses yang di desain untuk mencapai tujuan organisasi
dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien dalam lingkungan
yang serba berubah ( Ferrel et al., 2011 ). Efektif berarti mampu mencapai hasil
sesuai dengan yang diharapkan. Efisien berarti mencapai tujuan dengan
menggunakan sumber daya minimum untuk mencapai tujuan. Manajer adalah
orang yang membuat segala sesuatu sesuai dan terlaksana dengan baik melalui
orang lain ( Robbins & Judge, 2011 ).

Manajer juga merupakan individu atau orang yang membuat keputusan mengenai
penggunaan sumber daya organisasi dan melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengordinasian, pengarahan dan pengendalian kegiatan
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer dituntut mampu membuat
keputusan mengenai semua kegiatan bisnis atau operasionalnya untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan. Manajemen bersifat universal bukan hanya bisa
saya membutuhkan manajemen melainkan semua organisasi baik organisasi
pemerintah, militer,serikat pekerja, sekolah, rumah sakit, gereja, koperasi, maupun
berbagai organisasi sosial lainnya.

semua organisasi membutuhkan sumber daya seperti sumber daya manusia,


modal, material, peralatan, dan informasi untuk mencapai tujuan dan
mengkoordinasi penggunaan sumber daya tersebut untuk mencapai tujuannya
yaitu menghasilkan barang dan layanan serta mendapatkan keuntungan. Karyawan
atau sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. keberhasilan organisasi dalam
kegiatan rekrutmen, memberikan pelatihan kepada karyawan, memberi
penghargaan, dan memberikan berbagai fasilitas dan jaminan bagi karyawan dapat
mendorong loyalitas karyawan. Memperoleh pemasok juga merupakan hal yang
penting dalam mengelola sumber daya dan menjamin ketersediaan barang dan
pelayanan secara tepat. Memasak yang baik akan memaksimumkan efisiensi dan
memberikan solusi kreatif yang membantu perusahaan mengurangi berbagai biaya
dan mencapai tujuan. Manajer juga membutuhkan sumber daya modal atau
keuangan yang dapat diperoleh dari pemilik atau para pemegang saham. Sumber
daya ini juga dapat diperoleh melalui berbagai sumber seperti bank dan lembaga
keuangan lainnya. Semua sumber daya keuangan harus dikoordinasikan dan
dikendalikan untuk mendapatkan keuntungan.

Salah satu aspek penting dalam mengelola bisnis adalah menentukan dan
memahami budaya organisasi. Udah ya organisasi merupakan nilai, keyakinan,
tradisi, filosofi, dan model peran bersama mengenai perilaku. Budaya korporasi
merupakan budaya organisasional yang ada pada semua organisasi dengan tidak
membedakan ukuran, jenis, produk, atau keuntungan organisasi. Perilaku,
program, dan kebijakan perusahaan diharapkan dapat mendorong dan mendukung
budaya organisasi. Budaya organisasi dapat diekspresikan secara formal melalui
misi, kode etik, manual, upacara atau ritual, dan sebagainya.

Menurut Robbins dan Judge (2011), terdapat 7 karakteristik utama yang mampu
menangkap budaya organisasi yaitu :

1. Inovasi dan menangani risiko yaitu kemampuan karyawan untuk


berinovasi dan berani mengambil resiko dalam melaksanakan proses
bisnisnya dalam organisasi.

2. Perhatian pada sesuatu secara rinci yaitu kemampuan karyawan untuk


melakukan analisis, memperhatikan, dan melakukan perhatian secara
mendetail.

3. Orientasi pada hasil yaitu kemampuan manajemen dalam memfokuskan


lebih pada hasil daripada teknik atau proses untuk mencapai hasil tersebut.

4. Orientasi pada orangnya itu perhatian manajemen dalam mengambil


keputusan yang lebih memperhatikan pengaruhnya pada orang atau
individu di dalam organisasi tersebut.
5. Orientasi pada tim yaitu penekanan perhatian manajemen lebih pada
kegiatan tim daripada kegiatan individu.

6. Kak gres Ivan yaitu tingkat keagresifan dan persaingan individu dalam
melakukan pekerjaannya.

7. Stabilitas yaitu kegiatan organisasi yang lebih menekankan pada kondisi


yang tetap atau status quo dan bukan pada pertumbuhan.

Menurut Hofstede, ada 5 dimensi budaya, (Robbins dan Judge 2011) yaitu :

1. Jarak kekuasaan yang menunjukkan derajat ketidaksamaan kekuasaan dari


instansi atau organisasi dalam masyarakat. Dalam organisasi jarak
kekuasaan dapat mempengaruhi banyaknya kelas atau tingkatan formal
pada pembuat keputusan dan derajat sentralisasi kewenangan.

2. Penghindaran ketidakpastian yang menunjukkan derajat ketidakpastian


atau resiko yang dapat diterima dan ancaman dari situasi yang ambigu

3. Individualisme yang memfokuskan pada unit operasi individual.


Karyawan merupakan individu yang bebas dan seringkali mendefinisikan
dirinya dari pandangan personal. Individualisme juga menekankan
otonomi, nilai, martabat,dan perilaku individual.

4. Maskulinitas yang menunjukkan nilai-nilai ketika dalam masyarakat dan


sikap agresif memiliki kesombongan kesejahteraan, status sosial, dan
prestasi atau capaian.

5. Orientia jangka panjang yang berkaitan dengan orientasi individu.


Individu dengan lalu lintas jangka panjang menyatakan bahwa waktu
merupakan sumber daya yang tidak terbatas dan mereka yang berorientasi
jangka panjang pada umumnya merupakan individu yang sabar. Sementara
itu individu yang berorientasi jangka pendek menyatakan bahwa waktu
merupakan sumber daya terbatas dan biasanya mereka merupakan individu
yang tidak sabar.

fungsi budaya organisasi adalah membedakan atau mendirikan satu organisasi


yang berbeda dari organisasi lainnya budaya organisasi juga mencerminkan
identitas anggota organisasi hal ini akan membuat individu merasa bangga
terhadap organisasinya dan giat bekerja dalam organisasi budaya organisasi juga
dapat menyusun komitmen anggota terhadap organisasinya sehingga mampu
membangun loyalitas dan kesetiaannya pada organisasi. organisasi juga
mendorong stabilitas sistem sosial.

Budaya organisasi merupakan studi yang tergolong baru yaitu sekitar tahun 1990
an. Tulisan tulisan mengenai budaya organisasi pada umumnya berada di seputar
penggunaan budaya organisasi untuk mencapai tujuannya. Konsep budaya
merupakan konsep yang dipinjam dari antropologi di mana tidak ada konsensus
mengenai artinya ( smircich,1983 ).

Budaya organisasi merupakan seperangkat nilai dan norma yang dianut dan
digunakan karyawan yang memberikan petunjuk dalam berinteraksi dengan rekan
kerja, manajemen, dan klien atau pelanggan ( Peterson et al.,2005 ). Budaya
organisasi juga merupakan sistem nilai dan keyakinan bersama yang
menghasilkan norma perilaku yang menyusun cara hidup dalam organisasi
( Bellou, 2007 ). Budaya organisasi merupakan fokus normatif yang mencoba
menangkap nilai, krya9, dan asumsi anggota organisasi sebagai cara tepat untuk
berpikir, bertindak, dan berperilaku ( schein, 1990 ). Budaya organisasi
merupakan perangkat sosial yang membantu menjalankan organisasi dengan
memberikan standar yang tepat mengenai hal yang harus dikerjakan dan tidak
boleh dikerjakan. Budaya organisasi juga dapat menjadi pengendali terhadap
sikap dan perilaku karyawan dalam organisasi. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa budaya organisasi dapat membantu organisasi mencapai tujuannya melalui
individu yang berada di dalamnya.
1.2. FUNGSI, JENIS, PERAN, DAN KEAHLIAN DALAM
MANAJEMEN
Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian terhadap sumber daya keuangan, manusia, fisik,
informasi, dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi.

1.2.1. Fungsi perencanaan

Fungsi perencanaan ini menentukan hal yang perlu dilakukan organisasi dalam hal
organisasi melakukannya melalui perencanaan yang matang. Perencanaan
merupakan proses menentukan tujuan organisasi dan menentukan bagaimana
mencapainya. Perencanaan memiliki tiga komponen yaitu :

 Menentukan sasaran atau tujuan


 Mengembangkan strategi komprehensif untuk mencapai sasaran tersebut
 Mendesain perencanaan operasional atau taktik untuk menerapkan strategi

perencanaan organisasi dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu misi,sasaran, tujuan,


perencanaan taktis,dan perencanaan operasionalnya. Misi merupakan deklarasi
atau pernyataan organisasi yang mendasar dan berisi tujuan dan filosofi dasar
organisasi. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai organisasi atau
perusahaan. Tujuan merupakan hasil akhir yang diinginkan oleh organisasi yang
diturunkan dari misi organisasi. Tujuan bisnis bisa sederhana dan bisa juga sangat
kompleks. Perencanaan taktis merupakan perencanaan jangka pendek yang
disusun untuk mengimplementasikan kegiatan dan tujuan khusus dalam
perencanaan strategis. Perencanaan operasional merupakan perencanaan yang
sangat pendek mengenai kegiatan khusus individu, kelompok kerja atau tim, atau
departemen untuk mencapai perencanaan taktis yang diturunkan dari perencanaan
strategis. Perencanaan operasional meliputi rencana kegiatan harian, mingguan
hingga bulanan. Bentuk perencanaan lainnya adalah perencanaan situasional atau
pengelolaan pada kondisi krisis. Perencanaan ini merupakan kegiatan dari
perencanaan yang berhubungan dengan tragedi atau kegagalan yang sulit
diprediksi seperti gempa bumi, gunung meletus, virus dalam komputer, dan
sebagainya yang berpengaruh pada kondisi kerja organisasi.

1.2.2. Fungsi pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan proses manajemen dalam menentukan cara


pengaturan terbaik sumber daya dan kegiatan organisasi ke dalam struktur yang
ada saat ini secara efektif dan efisien. Manajer melakukan pengorganisasian
dengan cara meninjau perencanaan dan menentukan kegiatan yang penting untuk
dilakukan atau diterapkan, membagi pekerjaan ke dalam unit-unit kegiatan yang
lebih kecil untuk memberi penugasan kepada setiap individu, kelompok, kerja
atau departemen.

1.2.3. Fungsi kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan kegiatan yang kompleks. Ketika memimpin manajer


harus mampu melakukan fungsi kepemimpinannya, yaitu memberikan petunjuk
dan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Dengan kemampuannya tersebut, karyawan akan memberikan tanggapan positif
kepada pimpinan atau manajer, mau percaya padanya, dan karyawan yakin dapat
bekerjasama dengannya sehingga perusahaan maupun karyawan akan
mendapatkan manfaatnya. Fungsi kepemimpinan ini dapat meliputi fungsi
penyusunan staf dan fungsi pengarahan.

Fungsi penyusunan staf merupakan fungsi menyewa atau merekrut karyawan


untuk melakukan pekerjaan dalam organisasi.

Fungsi pengarahan merupakan kegiatan memotivasi dan memimpin karyawan


untuk mencapai tujuan organisasi. Pengarahan yang baik meliputi menyampaikan
pada karyawan yang dikerjakan, waktu pekerjaan itu dilakukan dengan
memperhatikan batas, yang mendorong karyawan melakukan pekerjaan tersebut.
Pengarahan juga meliputi penentuan dan pengadministrasian pemberian
penghargaan yang tepat pada karyawan. Semua manajer harus melakukan fungsi
pengarahan ini, terutama untuk lower atau first Line manager memotivasi
karyawannya dengan memberikan insentif dan promosi bagi karyawan yang
berprestasi. Ada berbagai gaya kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan
yang menurut Madura (2007) dapat dikelompokkan menjadi kepemimpinan
autocratic, partisipasif, dan pengendalian bebas atau free rein. Gaya
kepemimpinan autocratic merupakan gaya kepemimpinan yang memegang penuh
kewenangan untuk membuat keputusan dalam perusahaan atau organisasi. Gaya
kepemimpinan partisipatif merupakan gaya kepemimpinan yang mengakomodasi
semua usulan para pengikutnya sebagai masukan dan akan menggunakan
kewenangannya dalam mengambil keputusan. Gaya kepemimpinan kendali bebas
merupakan gaya kepemimpinan yang mendelegasikan semua kewenangannya
kepada para karyawan atau pengikutnya.

1.2.4. Fungsi pengendalian

Pengendalian merupakan proses memantau kinerja perusahaan untuk memastikan


bahwa kinerja tersebut telah mampu mencapai sasarannya. Pengendalian adalah
proses mengevaluasi, memantau, dan mengoreksi kegiatan organisasi.

Selain memiliki 4 fungsi utama tersebut ada beberapa jenis manajer yang ada
dalam jenis manajer tersebut dapat dikelompokkan menurut tingkat dan
bidangnya. sesuai dengan tingkatannya, ada empat tingkat manajer, yaitu top
manager, middle manager, dan lower manager.

Top manajer bertanggungjawab terhadap tercapainya seluruh kinerja dan efektifan


organisasi. Middle manager bertanggung jawab untuk menerapkan strategi dan
bekerja untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh top manager.
Sementara itu lho manager atau yang sering disebut dengan first Line manager
bertanggung jawab melakukan supervisi terhadap pekerjaan karyawan.

Sementara itu ke tiga level atau tingkat dalam manajemen itu dapat terbagi
menjadi berbagai bidang manajemen, itu manajemen sumber daya manusia,
manajemen operasional, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan
manajemen informasi, serta berbagai manajemen lainnya.

Manajer yang efektif juga harus memiliki 6 keahlian utama yaitu : keahlian
konseptual (conceptual skills), keahlian analitis (analytical skills), keahlian untuk
berhubungan dengan orang lain (human relations skills), keahlian teknis (technical
skills), keahlian membuat keputusan (decision making skills), dan keahlian
pengelola waktu (time management skills).

 Keahlian konseptual merupakan keahlian untuk berpikir secara mendalam,


melakukan abstraksi, mendiagnosis, dan menganalisis situasi yang
berbeda. Keahlian konseptual membantu manajer menganalisis
kemungkinan yang akan terjadi setelah diambil suatu keputusan oleh
manajer. Kalian konseptual juga meliputi kemampuan untuk berfikir
secara kreatif untuk pengembangan produk dan ide inovatif.

 Keahlian analitis Merupakan keahlian manajer untuk mengidentifikasi


siswa yang terkait dan mengenai pentingnya isu tersebut. Memahami
hubungan antar isu yang ada, dan mengetahui penyebabnya. Keadaan
analisis ini diperlukan bagi manajer, terutama top manajer dalam
menghadapi situasi yang sulit, kompleks dan tidak jelas.

 Kalian untuk berhubungan dengan orang lain yaitu kalian untuk menjalin
hubungan dengan orang lain dan merupakan kalian manajer untuk
memahami dan berkomunikasi dengan orang lain baik didalam maupun
diluar organisasi atau perusahaan. Kalian ini penting terutama dalam
menghadapi masalah dengan anak buahnya.

 Keahlian teknis yaitu keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas


khusus atau spesialisasi. Keahlian teknis ini sangat diperlukan bagi lower
manager atau first Line manager.
 Kalian dalam pengambilan keputusan juga merupakan keahlian yang harus
dimiliki untuk mendefinisikan permasalahan yang ada dan mengambil
tindakan terbaik.

 Tarian pengelolaan waktu menurut Ebert dan Griffin (2009) terdapat 4


penyebab pemborosan waktu yaitu :

1. Kertas kerja

2. Panggilan telepon

3. Pertemuan-pertemuan

4. Email

Talent management global merupakan keahlian yang diperlukan untuk bersaing di


lingkungan global. Kalian ini meliputi keahlian dalam memahami pasar global,
perbedaan budaya, dan motivasi serta praktik perdagangan pesaing. Keahlian
teknologi yang diperlukan manajer adalah keahlian dalam teknologi komunikasi,
yaitu kemampuan memproses informasi untuk mengambil keputusan yang penting
bagi organisasi.

Peran interpersonal merupakan peran manajer untuk melakukan tugas dan


tanggung jawab yang bersifat seremonial dan menjadi simbol organisasi atau
perusahaan tersebut. Peran interpersonal meliputi peran sebagai publik figur atau
simbol Citra perusahaan, peran sebagai pemimpin yang memotivasi dan
mengarahkan karyawan, dan peran sebagai penghubung yang mempertahankan
hubungan dengan berbagai pihak di luar organisasi atau untuk melakukan
networking. Peran informasional merupakan peran sebagai pemantau, itu manajer
yang membentuk berbagai kegiatan organisasi dan sebagai pusat informasi
kedalam dan keluar organisasi, paradise minator yang menerima informasi dari
luar organisasi kemudian menyampaikannya ke dalam organisasi sesuai dengan
porsinya, dan peran sebagai pemberi informasi keluar mengenai kondisi
organisasi kepada masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban organisasi
pada masyarakat. Peran sebagai pengambil keputusan merupakan peran manajer
sebagai wirausaha yang mampu membaca peluang dan berinisiatif menggunakan
kesempatan tersebut untuk kemajuan organisasi, peran menangani permasalahan,
yang bertanggung jawab melakukan tindakan perbaikan bila perusahaan atau
organisasi menuai permasalahan penting, dan peran sebagai negosiator dan
alokasi sumber daya yang bertanggung jawab membuat keputusan dalam
melakukan negosiasi dengan pihak lain dan keputusan dalam mengalokasikan
sumber daya di dalam organisasi atau perusahaan.

1.3. MANAJEMEN STRATEGIS


Strategi merupakan penentuan sasaran atau tujuan jangka panjang dari suatu
kegiatan, mengadopsi tindakan atau alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.

Manajemen strategis merupakan suatu proses membantu organisasi dalam


mempertahankan kesesuaiannya dengan lingkungan. Ada dua strategi utama
dalam perusahaan untuk memenangkan persaingan yaitu strategi korporasi yang
digunakan untuk bersaing dalam dunia bisnis dan strategi bisnis yang digunakan
untuk menentukan perusahaan akan berkompetisi pada bisnis tertentu.

Sasaran atau tujuan merupakan target kinerja yang harus dicapai yaitu kegagalan
dan keberhasilan pada setiap tingkat. Ada apa tujuan dilakukannya penyusunan
sasaran yaitu :

 Memberikan arahan dan petunjuk bagi manajer pada semua tingkatan


mengenai kondisi perusahaan saat ini dan adakah sesuatu yang bermasalah
dalam organisasi.

 Membantu organisasi atau perusahaan mengalokasikan sumber dayanya.

 Sasaran juga membantu perusahaan menentukan atau mendefinisikan


budaya perusahaan

 Pembentukan jajaran menilai kinerja organisasi.


Selanjutnya menurut jangka waktunya terdapat tiga jenis tujuan organisasi yaitu
tujuan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.

Sementara itu ada tiga tipe strategi perusahaan itu strategi korporasi, strategi
bisnis atau strategi bersaing, dan strategi fungsional.

Ada beberapa apa langkah dalam menyusun strategi yaitu :

 Menyusun sasaran strategis

 Mengadakan analisis lingkungan organisasi baik yang paling terkenal


maupun lingkungan eksternal. Tujuan analisis ini adalah untuk memahami
secara lebih baik kekuatan dan kelemahan perusahaan

 Menyesuaikan organisasi dengan lingkungannya sesuai dengan kekuatan


dan kelemahan organisasi tersebut

 Menciptakan perencanaan aktualnya


BAB 2

ORGANISASI PADA PASAR SEKARANG

2.1. BENTUK DASAR STRUKTUR ORGANISASI


Pengertian organisasi adalah system social yang terstruktur dan terdiri dari
individu dan kelompok yang bekerja bersama sama untuk mencapai sasaran.
Orang yang mengelola kegiatan organisasi dalam suatu kegiatan dan bertanggung
jawab atas tercapainya tujuan di sebut Manager.
Dasar Struktur Organisasi memiliki desain dengan enam elemen utama :
 Spesialisasi kerja (work specialization)
 Departementalisasi (departementalization)
 Rantai komando (chain of command)
 Rentang kendali (span of control)
 Sentralisasi (sentralization) dan Desentralisasi (decentralization)
 Formalisasi (formalisasi)

2.1.1. Spesialisasi kerja


Spesialisasi kerja merupakan tingkat di mana tugas tugas dalam organisasi dibagi
ke dalam beberapa pekerjaan.
Spesialisasi kerja berarti memberikan tugas yang spesifik dan berulang. Dengan
memecah pekerjaan menjadi tugas-tugas kecil yang dilakukan, yang dapat
dilakukan berulang-ulang, dengan begitu pekerjaan diharapkan dapat lebih efisien.
Atau dengan kata lain spesialisasi pekerjaan ialah sampai tingkat mana tugas
dalam organisasi dipecah-pecah menjadi pekerjaan terpisah-pisah.

2.1.2. Departementalisasi
Departementalisasi merupakan dasar pembagian pekerjaan di suatu organisasi,
baik menurut fungsi, produk, geografis, proses, maupun pelanggan.
2.1.2.1. Departementalisasi fungsional
Berikut adalah bagian dari departementalisasi fungsional :
 Pemasaran
 Operasional
 Keuangan
 Akuntansi
 Sumber daya manusia
 Perancangan
 Dsb

(https://zaenalafandi.wordpress.com/2011/11/25/42/)
STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL
2.1.2.2. Departemen produk
Departemen produk adalah Proses departementalisasi yang dilakukan berdasarkan
produk, dimana penentuan bagian- bagian dalam organisasi berdasarkan jenis
produk yang dibuat oleh organisasi. Dalam pelaksanaannya, departementalisasi
berdasarkan produk ini tidak selalu harus berada di bawah bagian tertentu dalam
struktur organisasi tertentu, akan tetapi juga dapat dibuat tersendiri dalam suatu
organisasi. Misalnya bagian fungsional seperti pemasaran, produksi, SDM dan
keuangan tidak selalu harus berada di atas subbagian berdasarkan produk, akan
tetapi juga dapat menjadi subbagian dari departemen berdasarkan produk.

2.1.2.3. Departementalisasi wilayah ,
Departemen wilayah, kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah ,
regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut
tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi
menjalankan usahanya

2.1.2.4. Departementalisasi proses


Departementalisasi proses adalah mengelompokan pekerjaan berdasarkan arus
produk atau arus pelanggan.

2.1.2.5. Departemen Pelanggan


(https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/Pengantar-manajemen-
Pertemuan-12.pdf) Departementalisasi atas dasar pelanggan adalah
departementalisasi yang berdasarkan atas penggolongan atau pembagian
kelompok menjadi pelanggan atau orang yang membeli barang yang dijual oleh
perusahaan

(https://slidetodoc.com/pertemuan-8-pembahasan-mengenai-pengorganisasian-
dan-struktur-pengorganisasian/)
2.1.3. Rantai komando
Rantai komando merupakan dasar pembagian kerja dengan memperhatikan jalur
kewenangan dari pimpinan puncak organisasi karyawan yang paling rendah dari
organisasi tersebut.

2.1.4. Rentang kendali


Rentang kendali merupakan dasar pembagian kerja dengan memperhatikan
banyaknya karyawan yang dapat dikelola dan diarahkan oleh manajer secara
efektif dan efisien. Tanpa adanya koordinasi yang efektif pencapaian tujuan
organisasi secara keseluruhan tidak akan tercapai, seperti mengejar kepentingan
sendiri-sendiri. Apabiala suatu pekerjaan tergantung pada pekerjaan lain , maka
kebutuhan koordinasi akan semakin tinggi.

2.1.5. Desentralisaasi dan Sentralisasi.


Desentralisasi adalah pemberian wewenang kepada jajaran manajemen yang lebih
rendah untuk mengambil keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan

(https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-desentralisasi-dalam-manajemen-
kriteria-desentralisasi/)
Pengertian Desentralisasi dalam Manajemen dan Kriterianya
Kelebihan Desentralisasi dalam Manajemen
(https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-desentralisasi-dalam-manajemen-
kriteria-desentralisasi/)
Adapun kelebihan-kelebihan Desentralisasi dalam Manajemen adalah sebagai
berikut :
 Mengurangi Beban Manajemen Puncak (Top Management)
Dalam desentralisasi, kekuasaan pengambilan keputusan didelegasikan ke tingkat
yang lebih rendah untuk mengurangi sebagian beban para eksekutif tingkat
puncak. Di bawah sistem ini, para eksekutif tingkat atas hanya akan
mempertahankan pekerjaan penting yang membutuhkan perhatian khusus mereka.
Jika tidak, semuanya ditugaskan kepada orang-orang di tingkat yang sesuai. Ini
akan mengurangi beban Manajemen tingkat atas dan mereka akan dapat
mencurahkan lebih banyak waktu untuk perencanaan dan pekerjaan lainnya yang
lebih penting untuk memajukan perusahaan dan organisasinya.
 Keputusan Cepat
Di bawah sistem desentralisasi, kewenangan pengambilan keputusan
didelegasikan ke tingkat eksekusi aktual. Kapan pun ada kebutuhan untuk
mengambil keputusan, eksekutif atau manajer yang bersangkutan akan segera
memutuskannya. Tidak perlu merujuk atau meminta persetujuan khusus ke tingkat
atas untuk sebagian besar keputusannya. Ini tentunya akan mempercepat proses
pengambilan keputusan.
 Motivasi Bawahan
Di bawah desentralisasi, bawahan mendapat kesempatan untuk mengambil
keputusan secara mandiri. Dengan demikian, desentralisasi dapat memenuhi
kebutuhan manusia akan kekuasaan, kemandirian dan status. Bawahan akan
menyadari pentingnya mereka dalam organisasinya. Mereka akan berusaha
semaksimal mungkin agar kinerjanya meningkat. Mereka mendapat kesempatan
untuk berinisiatif dan mencoba ide-ide baru. Bawahan merasa termotivasi di
bawah pengaturan desentralisasi.
 Rasa Kompetisi
Dengan sistem desentralisasi, departemen atau unit yang berbeda biasanya
dijadikan sebagai pusat laba yang terpisah. Karyawan dari departemen yang
berbeda akan saling bersaing untuk menunjukkan hasil yang lebih baik. Rasa
persaingan akan meningkatkan kinerja semua departemen atau unit kerjanya.
 Pembagian Risiko
Perusahaan dibagi menjadi beberapa departemen di bawah desentralisasi.
Manajemen dapat bereksperimen dengan ide-ide baru di satu departemen tanpa
mengganggu departemen yang lainnya. Ini akan mengurangi risiko jika terjadi
hal-hal yang merugikan. Setelah percobaan berhasil, ini juga dapat digunakan di
segmen lain. Jadi elemen risiko dapat dibatasi di bawah sistem desentralisasi.
 
Kelemahan Desentralisasi dalam Manajemen
Desentralisasi juga memiliki kelemahan, berikut ini adalah beberapa kelemahan
Desentralisasi dalam Manajemen.
 Kurangnya Koordinasi
Di bawah desentralisasi, setiap departemen ataupun unit kerja menikmati
kekuasaan yang substansial. Mereka memiliki kekuasaan untuk merumuskan
kebijakan dan program mereka sendiri.
 Kesulitan dalam Pengendalian
Karena setiap unit yang berbeda bekerja secara mandiri, maka akan menjadi sulit
untuk mengontrol aktivitas mereka. Manajemen puncak tidak akan dapat
melakukan kontrol yang efektif karena tidak berhubungan dengan aktivitas sehari-
hari dari berbagai segmen.
 Relatif Mahal
Sistem terdesentralisasi melibatkan biaya overhead yang berat. Setiap divisi yang
terdesentralisasi harus mandiri untuk aktivitasnya seperti produksi, pemasaran,
akuntansi, personalia dan lain-lainnya. Sejumlah tenaga kerja akan dipekerjakan
untuk mengelola berbagai aktivitas pada departemen atau unit kerja desentralisasi
ini. Oleh karena itu, biaya overhead akan menjadi lebih besar. Sistem
terdesentralisasi hanya cocok untuk perusahaan skala besar. Unit bisnis skala kecil
tidak mampu mengeluarkan biaya overhead yang lebih tinggi.
 Kurangnya Manajer yang Mampu
Sistem terdesentralisasi hanya akan berhasil jika orang yang kompeten
dipekerjakan untuk mengelola berbagai pekerjaan di segmen yang berbeda. Orang
yang kompeten terkadang tidak tersedia sesuai persyaratan yang diharapkan oleh
perusahaan. Sistem akan gagal jika personel yang kompeten tidak tersedia.

Sentralisasi yaitu memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer


atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasiSecara umum,
pengertian sentralisasi adalah sistem manajemen yang memusatkan seluruh
wewenang sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak dalam
struktur organisasi kepada satu manajer umum.

Tujuan Sentralisasi (https://www.pelajaran.co.id/pengertian-sentralisasi-ciri-


tujuan-kelebihan-dan-kekurangan-serta-dampak-sentralisasi/)
Tujuan sentralisasi diantaranya yaitu:
 Untuk memudahkan penerapan kebijakan umum dan pelaksanaannya.
 Untuk mencegah menjadi terlalu mandiri yang berpotensi pada konflik
kepentingan bahkan memisahkan diri.
 Untuk memudahkan dan mempercepat proses pengambilan keputusan
yang secara tidak langsung.
Kelebihan dan Kekurangan Sentralisasi
Kelebihan Sentralisasi, diantaranya yaitu:
 Kemudahan dalam berkoordinasi karena adanya unity of command.
 Kemudahan dalam mengendalikan sistem manajerial.
 Terjadi pemusatan keahlian, dimana hal ini bisa dimanfaatkan secara
maksimal karena pemberian wewenang dari pemimpin.
 Implementasi kebijakan umum terhadap keseluruhan bisa lebih mudah
dilaksanakan.
 Terciptanya strategi yang konsisten untuk kemajuan organisasi.
 Mencegah munculnya konflik.
Kekurangan Sentralisasi, diantaranya yaitu:
 Organisasi menjadi sangat tergantung pada daya respon sekelompok orang
sehingga respon terhadap perubahan lingkungan menjadi lambat.
 Sebagian besar karyawan menjadi tidak kreatif dan kurang inisiatif karena
terbiasa diarahkan.
 Munculnya pimpinan otoriter yang akhirnya tidak mengakui hak-hak
karyawan/pegawai.
 Hilangnya kemampuan karyawan melakukan inovasi dimana itu tidak
sesuai dengan demokrasi terbuka.

2.1.6. Formalisasi
Formalisasi adalah standardisasi atau pembakuan tugas-tugas maupun jabatan
dalam suatu organisasi. Semakin tinggi derajat formalisasi maka semakin teratur
perilaku bawahan dalam suatu organisasi.

2.2. STRUKTUR MODEL ORGANISASI


Struktur organisasi merupakan spesifiksi pekerjaan dalam suatu organisasi dan
cara pekerjaan pekerjaan tersebut berhubungan satu sama lain.
Berikut macam-macam struktur model organisasi :
2.2.1. Struktur organisasi lini
(https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/24/140000969/organisasi-
lini-pengertian-struktur-ciri-kelebihan-dan-kekurangan)

Ada banyak bentuk organisasi, salah satunya organisasi lini. Bentuk organisasi ini
memiliki jalinan hubungan secara vertikal, yakni antara atasan dengan bawahan.
Mulai dari jabatan paling tinggi hingga paling rendah.

2.2.2. Struktur organisasi lini dan staff


(http://imanizafarizal.blogspot.com/2016/12/struktur-lini-dan-staff.html)

Struktur organisasi lini dan staff memiliki hubungan lini tradisional antara
supervisor dan anak buahnya. Manager pada struktur organisasi lini dan staf
merupakn manager yang mempunyai spesialisasi khusus yang di sebut manager
staff.
2.2.3. Struktur organisasi fungsional
(https://rionsaputra90.wordpress.com/2009/12/30/struktur-organisasi-garis-dan-
fungsional-dalam-institusi-pendidikan-2/)
Organisasi fungsional (http://kaesmetan.blogspot.com/2013/04/bentuk-struktur-
organisasi-lini.html) adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional
untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.

2.2.4. Struktur organisasi divisional (https://www.linovhr.com/struktur-


organisasi-divisional/)

Struktur organisasi divisional (https://www.linovhr.com/struktur-organisasi-


divisional/) adalah struktur yang terdiri dari beberapa unit atau divisi bisnis yang
terpisah. Dalam bagan ini, setiap komponen kerja memiliki otonomi kewenangan
yang terbatas.
.
2.2.5. Struktur organisasi matriks
(http://maharesadhani.blogspot.com/2017/10/struktur-organisasi-
matriks.html

Struktur organisasi ini merupakan kombinasi dari dua atau lebih struktur
organisasi, seperti struktur organisasi fungsional dan struktur organisasi proyek.
Dua tipe organisasi ini dapat membantu organisasi atau perusahaan dalam
mencapai efisiensi yang lebih tinggi, kesiapan dan juga cepat dalam adaptasi
pasar.
Kelebihan dan Kekurangan Organisasi Matriks
Kelebihan struktur organisasi ini adalah pembagian pengerjaan proyek secara
lebih spesifik dan detail dalam masalah teknis, sehingga tidak akan mengganggu
struktur organisasi secara keseluruhan.
Kelemahan struktur organisasi adalah terlalu banyaknya bagian-bagian dalam
struktur ini, sehingga manajer proyek mengalami kesulitan dalam memandu
jalannya proyek.
2.3. PERUBAHAN ORGANISASI DAN ADAPTASI TERHADAP
PERUBAHAN

Perubahan organisasi adalah proses ketika organisasi berpindah dari satu kondisi
ke kondisi lain yang diinginkan di masa depan untuk meningkatkan
keefektifannya. Ada berbagai jenis factor yang mendorong perubahan pada
organisasi, yaitu perubahan kondisi kerja, teknologi, perekonomian, persaingan,
kecenderungan social dan politik dunia. Contohnya terbukanya pasar di Cina yang
mendorong produsen berlomba-lomba untuk tetap survive menghadapi produk
Cina yang murah dan berkualitas. Ada dua jenis perubahan, yaitu perubahan yang
direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan. Perubahan yang
direncanakan adalah kegiatan perubahan yang berorientasi pada tujuan tertentu.
Perubahan yang di rencanakan meningkatkan kemampuan organisasi beradaptasi
dan mendorong karyawan untuk melakukan inovasi.
Sedangkan perubahan yang tidak direncanakan
(https://www.wawasanpendidikan.com/2013/06/perubahan-direncanakan-dan-
tidak.html)
 biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat. Karena
terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-
masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat. Oleh
karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan
terjadi.
Contohnya bencana alama, penyakit wabah

2.4. HUBUNGAN ORGANISASI BUDAYA DAN KINERJA


ORGANISASI

Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai,


dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman bagi
karyawan untuk bertindak dalam mengatasi berbagai masalah dan menjadi
pembeda antara orgainasi satu dengan organisasi lainnya. Setiap perusahaan tentu
akan mengharapkan suatu kinerja yang baik dari setiap karyawannya sebagai tolak
ukur atas pencapaian yang didapatkan. Budaya organisasi yang baik tentu akan
membawa perusahaan pada kondisi yang diharapkan.

Salah satu sumber daya organisasi yang memiliki peran penting dalam mencapai
tujuannya adalah sumber daya manusia (Wilson 2012,4). Sumber daya manusia
sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang terkait dengan
terciptanya perasaan yang dimiliki bersama akan suatu realitas organisasi yang
berakibat pada suatu pemahaman yang lebih baik terhadap nilainilai sebuah
organisasi. Budaya organisasi sangat diperlukan oleh setiap perusahaan yang perlu
selalu dikembangkan dan disesuaikan dengan perubahan lingkungan organisasi.
Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis
suatu organisasi. Menurut Mangkunegara (2007,2) Manajemen sumber daya
manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengkordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemutusan hubungan kerja dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Wilson (2012,7) fungsi manajemen sumber daya manusia adalah, diantaranya:
2.4.1. Pengadaan Sumber Daya Manusia, yaitu: Proses untuk memperoleh karyawan
dalam jumlah. Kualitas, dan penempatan sesuai kebutuhan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
2.4.2. Pengembangan Sumber Daya Manusia, yaitu: Proses dalam melakukan pelatihan
dan pengembangan sumber daya manusia, termasuk perencanaan dan pengembangan
karir, pengembangan manajemen, pengembangan organisasi, dan penilaian kinerja.
2.4.3. Pemberian Kompensasi, yaitu: Kompensasi merupakan imbalan yang dibayarkan
kepada karyawan atas jasa-jasa yang telah mereka sumbangkan kepada perusahaan baik
kompensasi finansial ataupun kompensasi nonfinansial
2.4.4. Pengintegrasian. Integrasi adalah untuk mencocokan keinginan karyawan dengan
kebutuhan organisasi, seperti motivasi kerja, kepuasan kerja, dsb.
2.4.5. Pemeliharaan Sumber Daya Manusia. Pemeliharaan karyawan berarti
mempertahankan karyawan untuk tetap berada pada organisasi sebagai anggota yang
memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan akan bertanggung jawab atas pekerjaannya.
KESIMPULAN
Manajemen adalah proses yang di desain untuk mencapai tujuan organisasi
dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien dalam lingkungan
yang serba berubah. Manajer adalah orang yang membuat segala sesuatu
terlaksana dengan baik melalui orang lain.
Manajer memiliki fungsi utama yaitu perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian.
Manajer yang efektif juga memiliki empat bagian utama yaitu keahlian
konseptual, keahlian analitis, keahlian untuk berhubungan dengan orang lain,
keahlian teknis, keahlian membuat keputusan, dan keahlian pengelolaan waktu.
Selain itu ada empat peran manajer yaitu peran interpersonal, informational, dan
pengambilan keputusan.

Struktur Organisasi adalah system social yang terstruktur dan terdiri dari individu
dan kelompok yang bekerja bersama sama untuk mencapai sasaran. Struktur
organisasi juga memiliki berbagai jenis elemen sebagai dasar pembentukkan
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

(https://id.scribd.com/document/380362860/Spesialisasi-Kerja)

(https://zaenalafandi.wordpress.com/2011/11/25/42/)

(https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/Pengantar-manajemen-
Pertemuan-12.pdf)

(https://slidetodoc.com/pertemuan-8-pembahasan-mengenai-pengorganisasian-
dan-struktur-pengorganisasian/)

(https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-desentralisasi-dalam-manajemen-
kriteria-desentralisasi/)

https://www.pelajaran.co.id/pengertian-sentralisasi-ciri-tujuan-kelebihan-dan-
kekurangan-serta-dampak-sentralisasi/)

(https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/24/140000969/organisasi-lini-
pengertian-struktur-ciri-kelebihan-dan-kekurangan)

(http://imanizafarizal.blogspot.com/2016/12/struktur-lini-dan-staff.html)

(https://rionsaputra90.wordpress.com/2009/12/30/struktur-organisasi-garis-dan-
fungsional-dalam-institusi-pendidikan-2/)

(http://kaesmetan.blogspot.com/2013/04/bentuk-struktur-organisasi-lini.html)

(https://www.linovhr.com/struktur-organisasi-divisional/)

(http://maharesadhani.blogspot.com/2017/10/struktur-organisasi-matriks.html

(https://www.wawasanpendidikan.com/2013/06/perubahan-direncanakan-dan-
tidak.html)

Anda mungkin juga menyukai