“PERILAKU ORGANISASI”
DOSEN PENGAMPU :
Wa Ode Aswati, S.E., M.Si.
OLEH :
KELOMPOK 4 ( KELAS C )
L.M. OKTASYAN TRISYAL A. (B1C122094)
MIFTAHUL JANNAH M. (B1C122099)
MUH. FADHIL ILMAWANSYAH (B1C122103)
NUR ALFAUZIAH JAMIL (B1C122107)
REVA ANASTASIA MANIKA (B1C122112)
SERLI (B1C122116)
UZWATUN NURUL HASANAH (B1C122120)
YUSIA HANIFA (B1C122125)
AHMAD SAITULLAH (B1C122129)
ANANDA PRATIWI H. (B1C122133)
ANITA RAHMI (B1C122137)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Perilaku Organisasi”. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena
itu, kami sangat terbuka pada kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak. Sehingga kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya pada bidang Perilaku Organisasi.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah ..............................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
2.1. Lingkungan Organisasi ...........................................................................................5
2.2. Lingkungan Organisasi Lamgsung ..........................................................5
2.3. Lingkungan Organisasi Tidak Langsung .................................................7
2.4. Pengertian Perilaku Organisasi …………..............................................................8
2.5. Tantangan Organisasi Berdasarkan Perilaku Individu Karyawan ......... …...........11
BAB III PENUTUP............................................................................................................11
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................11
3.2. Saran ......................................................................................................................11
DARTAR PUSTAKA..........................................................................................................12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam eksternal dan internal.
Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan terhadap
kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku dan
karyawan), memproses input tersebut, dan memberikan output ke lingkungan (produk dan
informasi). Lingkungan internal berada dalam organisasi, bukan merupakan bagian dari
lingkungan eksternal. Contoh lingkungan internal adalah karyawan, dewan komisaris, dan
pemegang saham.
5
2. Dewan Direksi/ Dewan Komisaris
Dewan Direksi/ Dewan Komisaris adalah pihak yang bertanggungjawab menentukan
tujuan organisasi, menentukan strategi mencapai tujuan, dan lain-lain. Dewan komisaris
biasa dijumpai pada perusahaan dengan bentuk perseroan terbatas (PT). Dewan
komisaris/direksi ditunjuk untuk mewakili kepentingan pemegang saham. Keberadaan
mereka semakin diperlukan apabila pemegang saham tersebar. Perusahaan PT yang besar
dan menjual sahamnya di bursa efek akan memiliki ribuan pemegang saham. Pemegang
saham tersebut akan mempunyai posisi yang lemah relatif terhadap manajemen karena
mereka tidak mungkin bertemu dan bersatu mengawasi manajemen.
3. Pemegang saham
Adalah orang yang memiliki saham di perusahaan dan oleh karena itu berhak
mempengaruhi sebuah keputusan lewat rapat umum pemegang saham.
4. Budaya
Dapat diartikan sebagai sekumpulan nilai, keyakinan, pemahaman, dan norma pokok yang
dibagi bersamaan oleh anggota suatu organisasi.
6
4. Pemerintah
Berperan sebagai pengawas, regulator, dan pendorong dunia usaha. Dalam doktrin
laissez-faire, peran campur tangan pemerintah diminta dibatasi yaitu hanya dalam hal
regulator atau perumus perundang-undangan, agar iklim pasar bebas dapat terbentuk
secara alami.
5. Lembaga keuangan
Lembaga keuangan memberikan input modal keuangan yang diperlukan, baik untuk
mendirikan bisnis maupun modal kerja yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
6. Serikat pekerja
Adalah elemen yang berfungsi menampung aspirasi para karyawan. Adanya serikast
pekerja membuat posisi tawar karyawan terhadap perusahaan semakin kuat.
7
4. Teknologi
Teknologi adalah pendorong utama perubahan. Kemajuan teknologi akan menghemat
dari sisi waktu, biaya, tenaga.
Berdasarkan pegertian yang dikemukakan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa perilaku organisasi merupakan studi yang berkenaan tentang apa yang dikerjakan
oleh manusia dan bagaimana reaksinya dalam organisasi dan bagaimana perilaku tersebut
mempengaruhi kinerja organisasi. Perilaku yang dipelajari berhubungan dengan sikap
manusia terhadap pekerjaannya, komitmen dan kesetiaan pada organisasi, tugas-tugas
tertentu, integritas, rekan bekerja, konflik, kerjasama, produktivitas, kemangkiran,
motivasi, dan lain-lain. Sedangkan elemen-elemen kunci dalam perilaku organisasi adalah
manusia, struktur, teknologi, dan lingkungan tempat organisasi beroperasi.
8
2.5. Tantangan Organisasi Berdasarkan Perilaku Individu Karyawan
Organisasi sebagai suatu kelompok dipengaruhi oleh perilaku perilaku, baik yang
datangnya dari internal organisasi maupun dari eksternal organisasi. Perilaku yang
demikian ini berlaku untuk organisasi bisnis maupun organisasi pendidikan yang lebih
fokus pada kegiatan sosial. Misalnya organisasi satuan pendidikan (sekolah) secara
internal perilaku organisasinya dipengaruhi oleh interaksi guru dan personel lainnya di
sekolah dan juga dipengaruhi oleh tuntutan dan harapan stakeholders pendidikan agar
manajemen sekolah menggambarkan perilaku yang mendukung kualitas layanan
pendidikan, sehingga memberi kepuasan bagi masyarakat. Dewasa ini banyak tantangan
yang dihadapi oleh para individu karyawan, manajer maupun pimpinan untuk
menggunakan konsep perilaku organisasi. Hal ini dikarenakan begitu cepatnya perubahan-
perubahan yang terjadi dalam organisasi baik perubahan dari dalam organisasi (internal)
maupun dari luar organisasi (eksternal).
Berikut Beberapa tantangan umum yang dihadapi organisasi terkait perilaku
individu karyawan termasuk :
1. Kepemimpinan dan Manajemen : Kepemimpinan yang buruk atau manajemen yang
tidak efektif dapat mengarah pada perilaku karyawan yang negatif. Karyawan mungkin
kehilangan motivasi, kepercayaan, atau rasa keterlibatan jika mereka merasa tidak
dipimpin dengan baik.
2. Budaya Organisasi : Budaya organisasi yang tidak sejalan dengan nilai-nilai atau
tujuan individu karyawan dapat menyebabkan konflik dan perilaku yang tidak diinginkan.
Penting untuk memiliki budaya yang mendukung perkembangan, kerjasama, dan
keterlibatan karyawan.
3. Konflik Antarpersonal : Konflik antara karyawan dapat menciptakan lingkungan
kerja yang tidak sehat. Organisasi perlu memiliki mekanisme untuk mengelola dan
meresolusi konflik dengan baik.
4. Motivasi dan Kepuasan Kerja : Ketidakpuasan kerja atau kurangnya motivasi dapat
menyebabkan karyawan menjadi kurang produktif atau bahkan mencari pekerjaan lain.
Organisasi perlu memahami faktor-faktor yang memengaruhi motivasi dan kepuasan
karyawan.
5. Pengembangan Karyawan : Tantangan dalam mengembangkan karyawan untuk
menghadapi perubahan teknologi dan kebutuhan organisasi dapat memengaruhi perilaku
individu. Organisasi perlu berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan untuk
memastikan karyawan tetap relevan.
9
6. Diversitas dan Inklusi : Organisasi yang tidak memahami atau tidak mendorong
diversitas dan inklusi dapat menghadapi masalah perilaku diskriminatif atau eksklusif.
7. Stres dan Kesejahteraan : Karyawan yang mengalami stres yang berlebihan atau
masalah kesejahteraan pribadi dapat menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan di
tempat kerja. Manajemen kesejahteraan dan dukungan psikologis penting untuk mengatasi
masalah ini.
8. Etika dan Integritas : Tantangan dalam mempromosikan etika dan integritas dalam
organisasi dapat mengarah pada perilaku yang tidak etis atau bahkan pelanggaran hukum.
9. Pengawasan dan Evaluasi Kinerja : Sistem pengawasan dan evaluasi kinerja yang
tidak adil atau tidak transparan dapat merusak hubungan antara atasan dan bawahan, serta
memengaruhi perilaku karyawan.
10. Teknologi dan Privasi : Perkembangan teknologi dapat memengaruhi cara organisasi
memantau perilaku karyawan. Perlu ada kebijakan yang jelas mengenai privasi dan
penggunaan teknologi di tempat kerja.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, organisasi perlu memiliki strategi yang
kuat untuk pengelolaan sumber daya manusia, kepemimpinan yang efektif, dan budaya
yang mendukung. Selain itu, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi dampak
kebijakan dan praktik yang ada pada perilaku individu karyawan dan mengambil tindakan
yang sesuai untuk perbaikan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tercapainya tujuan pembentukan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 masih
Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki
individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi. Perilaku organisasi
adalah suatu studi yang memerlukan keahlian khusus mempunyai pokok ilmu
pengetahuan tentang individu, kelompok dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku
untuk membuat organisasi bekerja secara lebih efektif. Penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi setiap individu dalam organisasi menjadi tantangan dan peluang perilaku
organisasi. Sebagai ilmu terapan, perilaku orgaisasi didukung oleh berbagai disiplin ilmu
seperti psikologi, psikologi sosial, sosiologi, antropologi dan ilmu lainnya. Terdapat
banyak metode dan pendekatan yang digunakan para ilmuwan perilaku untuk
mendapatkan pengetahuan tentang proses proses interaksi dalam organisasi. Walaupun
metode dan pendekatan atara satu ilmuwan dengan ilmuwan lainnya berbeda beda, tetapi
mereka memiliki ciri ciri umum yang membuatnya sebagai bagian dari pendekatan ilmiah
dalam studi perilaku organisasi khususnya organisasi pendidikan yang dilandasi berbagai
bidang ilmu pengetahuan.
3.2. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
pemahaman dan pengetahuan yang bermanfaat bagi semua orang.
Untuk meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi karyawan, organisasi dapat
mempertimbangkan untuk mengadopsi budaya yang inklusif dan ramah lingkungan.
Beberapa saran yang dapat dilakukan adalah:
11
DAFTAR PUSTAKA
Bernandin, H. John dan Joice E. A., Taylor, Selley E., Peplau, Letitia Anne
Russell (1993). Human Resource dan Sears, David O (2009).
Management. New York: McGraw Psikologi Sosial. Jakarta: Kencana
Hill. Prenada Media Group.
Hersey, Paul dan Blanchard, Hersey Hanafi, Mamduh. 2016. Materi pokok
(1992). Managemen of manajemen edisi 2 (EKMA4116)
Organizational Behavior. New Modul 2.Tangerang Selatan:
jersey: Prentice Hall. Universitas Terbuka.
12