Kelompok: 5
Dosen Pengampu :
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang maha kuasa karena dengan
rahmat serta karunianya, penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Perilaku dalam
organisasi dengan baik meskipun dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Perilaku dalam organisasi dan penulis menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan dalam
pembuatan makalah-makalah selanjutnya, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa adanya saran serta kritik yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini juga dapat berguna
bagi saya sendiri dan pembaca sekalian. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR........................................... i
DAFTAR ISI........................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan penulisan makalah ........................................................................ 2
1.4 Manfaat penulisan makalah ...................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
2.1 Pengertian Perilaku dalam organisasi ....................................................... 4
2.2 Keselarasan Tujuan .................................................................................. 5
2.2.1 Faktor-Faktor Informal Yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan .. 6
2.3 Teori Motivasi Kerja ................................................................................ 8
2.3.1 Teori Hierarki kebutuhan Maslow .................................................... 8
2.3.2 Teori Dua Faktor Herzberg ............................................................... 9
2.3.3 Teori Pengharapan Vroom ................................................................ 9
2.4 Sistem Pengendalian Formal .................................................................... 9
2.4.1 Peraturan (Rules) ............................................................................. 10
2.4.2 Proses Pengendalian Formal ........................................................... 11
2.5 Tipe-tipe Organisasi ............................................................................... 11
2.5.1 Organisasi Fungsional ..................................................................... 12
2.5.2 Organisasi Unit Usaha (Divisional) ................................................ 13
2.6 Fungsi Controller .................................................................................... 14
2.6.1 Hubungan dengan Organisasi Lini .................................................. 15
2.6.2 Controller Unit Usaha ..................................................................... 16
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 17
3.2 Saran ....................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mempunyai tujuan,dan fungsi sistem pengendalian maajemen yitu mendorong
anggota organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Berikut ini akan diuraikan mengenai tujuan organisasi baik yang berorientasi
laba maupun nirlaba juga menerangkan masalah keselarasan tujuan masing-
masing anggotta organisasi terhadap tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Keselarasan tujuan dalam hal ini dipengaruhi oleh siistem informal dan juga
sistem formal. Beberapa faktor informal adalah dari eksternal dan sebagian dari
internal. Faktor internal termasuk didalamnya membahas tentang teori motivasi
kerja. Pegendalian dicapai oleh bentuk formal. Bentuk pertama adalah peraturan
(rules) dan bentuk yang kedua adalah cara sitematis perencanaan dan pengawasan.
Lalu akan diuraikan berbagai bentuk struktur organisasi karena akan berpengaruh
pada pengendallian manajemen yangg digunakan. Pada bagian terakhir akan
diuraikan fungsi controller dalam proses pengendalian manajemen.
2
oganisasi lini
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
(karakteristik) anggota dan sifat khusus (karakteristik) para anggotannya dan
pengaruh lingkungan.
4. Stephen P. Robbins, perilaku Organisasi adalah bidang studi yang
menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku
dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu
untuk memperbaiki keefektifan organisasi.
5
perusahaan tersebut mempunyai kepentingan sendiri-sendiri yang kadang-kadang
cenderung tidak sama dengan kepentingan perusahaan.
Tujuan pokok sistem pengendalian manajemen adalah menjamin sebisa
mungkin adanya keselarasan tujuan dari masing-masing anggota kearah
tercapainya tujuan perusahaan. Keselarasan tujuan dalam suatu proses berarti
tindakan-tindakan yang mengarahkan setiap anggota untuk menyelaraskan tujuan
pribadinya masing-masing sesuai dengan kepentingan perusahaan.
Tentu saja keselarasan tujuan secara sempurna antara individu dan
perusahaan itu tidak pernah ada. Satu alasan penting setiap orang ekerja biasanya
menginginkan kompetensi (alam pentuk uang tentunya) sebesar mungkin.
Sementara dari sudut pandang perusahaan, ada batas tertentu kompetensi yang
bisa diberikan, sehingga minimal sistem pengendalian bertindak tidak sesuai
dengan kepentingan perusahaan. Pertanyaan penting dari hal ini adalah, tindakan
apa yang bisa diambil untuk memotivasi orang lain? Apakag tindakan tersebut
sesuai dengan kepentingan perusahaan?
6
eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi. Budaya dalam
perusahaan dipengaruhi oleh kualitas personalitas dan kebijakan CEO serta
personalitas dan kebijakan para manajer. Budaya sebuah perusahaan
biasanya tidak pernah berubah selama bertahun-tahun.
2. Gaya Manajemen
Gaya manajemen merupakan faktor internal yang memiliki dampak paling
kuat terhadap pengendalian manajemen. Sebuah institusi dapat dikatakan
sebagai perpanjangan bayangan seseorang. Hal ini dapat dilihat dari
sikapsikap bawahan yang mungkin mencerminkan sikap atasan mereka, dan
sikap para atasan tersebut juga mencerminkan sikap CEO.
7
2.3 Teori Motivasi Kerja
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan organisasi. Motivasi yang ada pada seseorangg padda gilirannya akan
mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran
kepuasan. Beberapa teori motivasi yang dikenal dapat diterapkan dalam
organsisasi. Beberapa teori yang dikenal adalah sebagai berikut:
Dari sudut pandang motivasi, teori ini mengatakan meskipun tidak pernah ada
kebutuhan yang pernah dipenuhi secara lengkap, suatu kebutuhan yang pernah
8
terpenuhi secara substansial tidak lagi menjadi motivasi. Jadi jika ingin
memotivasi seseorang, menurut Maslow, perusahaan perlu mengetahui anak
tangga yang mana seseorang itu berada, sehingga dapat ditetukan jenis kebutuhan
yang harus diberikan.
9
2.4.1 Peraturan (Rules)
A. Aturan-aturan
Aturan dapat diartikan sebagai seprangkat tulisan yang memuat jenis
instruksi dan pengendalian. Contohnya instruksi jabatan, pembagian kerja,
prosedur standar operasi, panduan-panduan, dan tuntunan-tuntunan etis. Hampir
semua aturan bersifat jangka panjang dan akan selalu ada sampai aturan-aturan
tersebut dimodifikasi, namun hal itu sangat jarang terjadi. Contoh lain dari aturan
ialah larangan terhadap tindakan yang tidak etis, ilegal atau tindakan lain yang
tidak diinginkan. Beberapa jenis aturan dapat dilihat di bawah ini :
1. Pengendalian Fisik
Pengendalian fisik merupakan ketentuan agar fisik organisasi terjaga dan
dapat dilakukan dengan adanya penjaga keamanan, gudang yang terkunci,
ruangan besim password komputer, cctv, dan lain-lain.
2. Manual
Manual merupakan aturan yang jauh lebih rinci dan biasanya merupakan
petunjuk untuk melaksanakan sesuatu, contohnya ialah panduan
menjalankan mesin, panduan untuk meminta fasilitas bagi organisasi, dan
lain-lain.
3. Pengamanan Sistem
Berbagai bentuk pengamanan secara sistematis dirancang untuk menjamin
arus informasi yang mengalir melalui sistem bersifat akurat dan untuk
mencegah (meminimalkan) kesalahan atau kecurangan. Hal ini meliputi
pemeriksaan silang secara terinci, menghitung uang dan aktiva sesering
mungkin, serta dengan melakukan pengecekan sistem oleh auditor internal
dan eksternal.
4. Sistem Pengendalian Tugas
Sistem pengendalian tugas merupakan proses untuk menjamin bahwa
tugastugas tertentu dijalankan secara efektif dan efisien. Kebanyakan tugas-
tugas biasanya dikendalikan melalui peraturan-peraturan.
10
2.4.2 Proses Pengendalian Formal
(Audria, n.d.) Proses pengendalian formal meliputi tahap-tahap tertentu yang
secara terus menerus bekerja dari tahun ke tahun. Tahap ini dimulai dengan
penentuan tujuan perusahaan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Rencana strategik (strategic plan) disiapkan untuk mengimplementasikan strategi
tersebut dan semua informasi yang tersedia digunakan untuk membuat renccaa ini.
Strategic plan kemudian diubah menjadi anggaran tahunan yang difokuskan pada
perencanaan pendapatan dan biaya untuk pusat-pusat pertanggungjawaban secara
individual. Pusat-pusat pertanggungjawaban juga diatur dengan sejumlah perturan
dan informasi lainnya. Pusat-pusat pertanggungjawaban ini kemudian beroperasi
melakukan kegiatan, dan hasil kegiatan tersebut diukur dan dilaporkan. Hasil
sesungguhnya kemudian dibandingkan dengan rencana untuk menentukan
keberhasilan pusat pertanggungjawaban ini dalam melakukan tugasnya.jika pusat
pertanggungajawaban tersebut berhasil, maka umpan balik berupa hadiah atau
penghargaan akan diberikan kepada pusta pertanggungjawaban teteapi jika tidak
berhasil maka umpan balik digunakan untuk mrlakukan perbaikan pada pusat
pertanggungjawaban tersebut, dan peraikan yang memunginkan terhadap rencana.
11
3. Struktur matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab
ganda.
12
2.5.2 Organisasi Unit Usaha (Divisional)
(Rahma, n.d.) Bentuk organisasi unit bisnis dari organisasi dirancang untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang terdapat pada struktur fungsional. Suatu
unit bisnis, yang juga disebut sebagai divisi, bertanggung jawab atas seluruh
fungsi yang ada dalam produksi dan pemasaran sebuah produk. Unit bisnis
tersebut bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan dan koordinasi kerja
dari berbagai fungsi yang terpisah.
Kelemahan dari struktur organisasi unit usaha adalah sebagai berikut :
1. Kesulitan mencari sumber daya manusia yang berkualitas untuk memimpin
setiap unit bisnis.
2. Konflik antar bisnis
3. Kurangnya kerjasama
4. Keuntungan dari struktur organisasi unit usaha adalah
5. Tempat yang cocok untuk latihan manajemen
Divisi lebih memahami pasar dari pada kantor pusat dan bisa bereaksi lebih cepat
apabila ada ancaman ataupun kesempatan. Sehingga tanggung jawab untuk
menghasilkan laba yang diletakkan pada satu orang manajer atau direktur yang
diberi tanggung jawab.
1. Organisasi Matrik
Merupakan kombinasi antara struktur organisasi fungsional dan unit bisnis.
Setipa unit bisnis mempertanggung jawabkan kegiatannya, dan kegiatan setiap
unit bisnis dibantu oleh beberapa fungsional. Sedangkan setiap fungsi
mempertanggung jawabkan kegiatan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh
beberapa unit bisnis yang dibantu.
Dalam organisasi matrik, manajer suatu proyek selain bertanggung jawab
terhadap keberhasilan proyeknya, juga bertanggung jawab terhadap unit-unit
fungsional. Masalah pengendalian manajemen pada organisasi matrik jelas lebih
sulit dibandingkan dengan bentuk organsasi lainnya. Perencanaan harus
disesuaikan dengan kebutuhan proyek dan disesuaikan dengan sumber daya yang
tersedia pada unit-unit fungsional. Koordinasi harus dilakukan dengan
13
mempertimbangkan jadwal kegiatan dari beberapa unit sehingga proyek-proyek
dapat diselesaikan tepat waktu dan tidak ada orang yang tidak bekerja.
Pengendalian akan sulit manakala tingkat keberhasilan suatu proyek merupakan
tanggung jawab dari beberapa manajer.
2. Implikasi atas Desain Sistem
Implikasi untuk membentuk sistem pengendalian manajemen tidak terbatas
hanya soal kriteria saja. Jika hal tersebut merupakan satu-satunya pertimbangan
maka bentuk divisi atau unit usaha bisa saja dipilih. Masalahnya sistem
pengendalian manajemen tidak tergantung pada satu kriteria saja. Organisasi
fungsional bisa saja lebih baik karena dapat memberikan manfaat ekonomis yang
lebih besar. Untuk unit bisnis bisaanya sulit mencari seorang yang tepat. Demikian
juga dengan bentuk organisasi matrik. Dapat disimpulkan sistem yang bagus
tersebut harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan dan didiskusikan terlebih
dahulu dengan pimpinan puncak.
Jika kemudahan dalam pengendalian merupakan satu-satunya kriteria, maka
semua perusahaan akan diorganisasikan ke dalam unit-unit bisnis. Hal ini
disebabkan karena dalam organisasi unit bisnis, setiap manajer unit harus
bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan setiap produk yang
dihasilkan oleh unitnya guna menghasilkan laba, melakukan perencanaan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan elemen-elemen yang berpengaruh pada
kemampuan.
14
dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke dalam
anggaran tahunan secara keseluruhan.
4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur-prosedur
pengendalian untuk menjamin validitas informasi, menetapkan pengamanan
yang memadai terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit
operasional.
5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi
dalam pendidikan personal manajemen dalam kaitannya dengan fungsi
pengendalian.
15
2.6.2 Controller Unit Usaha
Para controller unit bisnis mau tidak mau telah membagi loyalitas mereka.
Pada satu sisi, mereka berutang kesetiaan paa controller, corporate, yang
memegang tanggung jawab operasi sistem pengendalian secara keseluruhan.
Disisi lain, mereka juga berutang kesetian pada para manajer di unit mereka, yaitu
pihak kepada siapa mereka memberikan bantuan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada awal berdirinya suatu organisasi memiliki berbagai macam tujuan.
Tujuan paling penting pada perusahaan yag berorientasi laba adalah tingkat
keuntungan. Namun demikian laba bukan merupakan tujuaan satu-satunya, karena
ada tujun lain yaitu produktifitas, posisi pasar sikap karyawan, dan lain-lain.
Sedangkan pada organisasi nirlaba, bertujuan menyediakan jasa.
Tujuan-tujuan inilah yang akan dicapai perusahaan. Namun dalam
pencapaiannya, kepentingan masing-masing anggota tetap perlu diperhatikan
sehingga akan tercapai keselarasan tujuan. dengan demikian dalam sistem
pengendalian manajemen harus mengupayakan keselarasan tujuan anggota
organisasi dan tujuan oraganisasi itu sendiri. Sebagai tambahan sistem
pengendalian manajeme, ada aturan, pedoman dan prosedur yang membantu
dalam proses pengendalian.
Perusahaan juga bisa memilih beberapa bentuk struktur organisasi
berdasarkan fungsi, unit usaha, atau matrix. Pilihan yang tepat akan
mempengaruhi desain sistem pengendalian manajamenorganisasi bersangkutan.
Controller bertanggung jawab atas desain dan operasi sistem pengendalian, tetapi
sebagai staf CO, ia tidak mempunyai keputusan manajamen. Pelaporan tanggung
jawab controller tergantung pada organisasi apakah langsung bertaggung jawab
16
pada controller kator pusat atau (jika ia mengawasi sesuatu unit usaha)
bertanggung jawab kepada manajer unit usaha.
3.2 Saran
Diperlukan adanya penjelasan dan pembahasan lebih lanjut dalam
pembelajaran materi sistem pengendalian manajemen terutama mengenai perilaku
dalam organisasi yang dibahas dalam bab ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Audria. (n.d.). Perilaku dalam organisasi. Retrieved January 15, 2018, from
https://www.slideshare.net/audriadn/bab-3-perilaku-dalam-organisasi-
sistempengendalian-manajemen
Budiman al fath. (2014). Perilaku dalam Organisasi. Retrieved January 15, 2018,
from http://worldonstory.blogspot.co.id/2014/05/makalah-perilaku-
dalamorganisasi.html
Irnawati, A. (n.d.). PERILAKU DALAM ORGANISASI. Retrieved January 15,
2015, from https://anggih91.wordpress.com/2015/03/08/perilaku-
dalamorganisasi/
Isna Dayuwati. (2015). sistem pengendalian manajemen. Retrieved January 15,
2018, from
https://www.academia.edu/17850829/sistem_pengendalian_manajemen
Rahma, F. (n.d.). Makalah Perilaku Dalam Organisasi. Retrieved January 15,
2018, from http://bownerniaga.blogspot.co.id/2017/03/perilaku-
dalamorganisasi.html
iii